Anda di halaman 1dari 11

BAB II

OSTEOMA

A. Definisi

Osteoma adalah tumor jinak yang menyerang jaringan tulang, yang terbatas
dengan karesteristik dengan proliferasi dari pada tulang kompak atau consellous
dan umumnya pada endosteal atau periosteal. Tumor ini bukan tumor yang umum
pada rongga mulut. Karena lesi ini kecil, tanpa gejala (asimptomatik) dan
perjalanannya lambat, jadi pada kenyataannya insinden yang terdapat dirahang
susah ditentukan. Osteoma sering ditemukan ditulang tengkorak dan tulang-tulang
muka. Osteoma yang luas dapat menyerang clavicula, pelvis dan jaringan tubula
tulang (osteoma periosteal). Osteoma jaringan lunak dapat terjadi dikepala, mata
dan lidah atau dieksremitas. Insiden yang terjadi pada beberapa laporan osteoma
lebih banyak terjadi pada wanita dari pada pria.

Tumor jinak Gambaran klinis Lokasi Pengobatan Patologi


Osteoma - Terbanyak - Tulang Eksisi - Dapat
ditemukan tengkorak dilakukan bila ditemukan lesi
(39,3%) (maxila, osteoma yang pada tulang
- Usia 20-40 mandibul besar kompak
a, menimbulkan (compact
palatum, rasa nyeri. osteoma).
sinus - Struktur terdiri
paranasali dari atas
s). jaringan tulang
- Tulang dewasa yang di
panjang dominasi oleh
(tibia, struktur-
femur, struktur lamelar
dan dengan
falangs) pertumbuhan
yang sangat
lambat.
Osteoid - Jarang - Pada Pengeluaran Kelainan terdiri atas
Osteoma ditemukan femur seluruh jaringan seluler
(1,8%) (25%) jaringan dengan tingkat
- Usia 10-25 - Tibia nodus disertai vaskularisasi yang
thn) (25%) eksisi tinggi dari jaringan
- Lebih sering - Daerah sebagian tulang yang belum
terjadi pada lain tulang. matang serta
laki-laki (tulang jaringan osteoid.
- Nyeri pada belakang)
daerah
tertentu dan
menghilang
dengan
pemberian
salisilat.
Osteoblastoma - Ditemukan - Tulang - Eksisi Sama dengan
Jinak terutama belakang tumor osteoid osteoma
pada orang - Tulang - Rongga tetapi gambaran sel
dewasa ceper yang dan vaskularisasi
muda, dan (ilium, terjadi lebih mencolok.
lebih sering iga, diisi
pada laki- tulang dengan
laki. jari, dan tulang
- Nyeri tulang dari
ditemukan kaki) tempat
lebih ringan lain
dibanding (bone
osteoid graft)
osteoma.
- lebih jarang
terjadi
(2,5%).

Tumor Ganas Gambaran klinis Lokasi Pengobatan Patologi


Osteogenesar - Paling sering - Daerah - Amputas Osteogenik
koma ditemukan metafosis i tulang sarkoma secara
(48,80) diluar tulang diatasa histologis
mieloma multipel panjang tumor mempunyai
- Tumor yg sangat terutama atau gambaraan dari
ganas pada persendia jaringan tulang
- Menyebar secara femor n diatasa atau osteoid serta
cepat pada distal dan tumor gambaran
periosteum dan tibia - Dilakuka pleomorf
jaringan ikat proksimal n jaringannya.Tulan
diluarnya - Pada disrtikula g dan osteoid
- Usia 10-20 tahun radius si akan
(pada pria) distal dan - Diberika menghasilkan
- Nyeri bersifat humerus n berupa tulang rawan,
konstan dan proksimal kemotera jaringan lunak
bertambah hebat pi atau atau jaringan
pada malam hari radiotera miksoid. Dan juga
- Gejala umumnya pi atau mungkin ada
adalah anemia, kombina daerah jaringan
penurunan berat si tumor dengan sel
badan, serta nafsu keduanya spindle.
makan berkurang Membutuhkan
jaringan tulang
harus dibedakan
dari pembentukan
reaksi tulang.
Pemeriksaan
histokimiia dapat
menunjukkan
adanya aktifitas
alkali fosfatase.
Parosteal - Usia 10-50 tahun - Metafisis Eksis luas - Ditemukan
osteosarko - Terjadinya pada femor atau masa
ma pria dan wanita bagian amputasi rabekula
dengan frekuensi distal dan ulang yang
yang sama bagian dewasa dan
- Nyeri merupakan belakang lamelar dan
gejala tersering femor disekitarnya
yang ditemukan (50%) terdapat
(lebih ringan - Tulang korteks
dibanding humerus tulang
osteogenik dan tibia - Ditemukan
arkoma) adanya
- Pertumbuhannya jaringan
sangat lambat fibrosa dan
serta terbentukya kadang kala
suatu masa tulang
tulang yang rawan
keras - Sel-sel
tumor hanya
memperlihat
nka sedikit
pleumorf
dan aktifitas
mitosis

Osteoma terbagi atas :


1. Osteoma pada permukaan dalam (endosteal) dari pada kortek tulang dan ini
disebut dengan enostosis atau central osteoma. Terdiri dari tulang spongiosa
dari pada tukang rahang. Pada rongent foto dapat dilihat sebagai gambaran
radio opak dengan batas jelas.
2. Osteoma dari periosteum (periosteal) dari cortical plate. Tumor ini kadang-
kadang dapat tumbuh menjadi besar sekali, dan dalam hal ini tindakan
pembedahan harus dilakukan sebab sangat mengganggu fungsi pengunyahan.
Pada rongent foto menunjukkan gambaran yang tidak begitu padat.
3. Eksostosisatau peripheral osteoma, adalah pertumbuhan tulang yang
circumscribed yang timbul diluar cortical plate. Tumor ini benigna,
tumbuh lambat sekali dan biasanya mulai tumbuh pada usia muda.
Biasanya terdapat pada daerah muskulus atau sambungan dua tulang.

B. Karakteristik Osteoma
Osteoma tumbuh perlahan-lahan, jinak, dan jarang multiple, bisa sesil (tidak
bertangkai) atau pedunkulata (bertangkai). Dengan otoskop terlihat osteoma
bersifat soliter, sifat tumor dari osteoma ini juga dapat ditentukan dengan palpasi.
Secara mikroskopis, osteoma ini terbagi menjadi :
1. Kompak: jenis terbanyak, padat, dan lempeng tulang dengan sedikit
vena dan kanal Havers. Jika disertai dengan tulang yang sklerotik
dinamakan osteoma Ivory. Osteoma kompak mempunyai dasar yang lebar
dan tumbuh sangat lambat.
2. Spons: jenis yang jarang, tediri dari tulang spons, jaringan sel fibrosa,
dengan kecendrungan meluas ke diploe dan meliputi lamina internal dan
eksternal tulang
3. Campuran : campuran tipe kompak dan spons

Gambar 3. Osteoma liang telinga dilihat dengan otoskop

C. Etiologi

Etiologi osteoma tidak diketahui, kebanyakan penyebab dari osteoma ini


disebabkan oleh factor trauma iritasi kronis, kelainan congenital dimana terjadi
pertumbuhan tulang pada garis tengah dari palatum, infeksi, kebiasaan-kebiasaan
makan yang aneh seperti halnya orang yang mengunyah tembakau bisa
menyebabkan suatu keadaan hyperostosis dan perkembangan yang tidak normal
dari gigi. Tidak ada yang menunjukkan etiologi yang pasti terjadinya osteoma.
Penyebab pasti osteoma belum diketahui, tetapi ada beberapa teori :

1. Teori perkembangan: Conheim, seperti yang dilaporkan Akamatsu9


mengatakan bahwa tumor biasanya terbentuk di antara dua jaringan tulang yang
berdekatan dengan asal embrionik yang berbeda. Di antara dua tulang yang
berbeda ini terdapat sel embrionik yang terperangkap yang memicu proliferasi
tulang yang berlebihan.

2. Teori kongenital: Manifestasi klinis terjadi ketika pertumbuhan tulang


meningkat dengan adanya tulang embrionik misalnya pada saat pubertas.

3. Teori trauma: Komplikasi dari trauma pada tulang temporal dapat


menimbulkan proses inflamasi pada tulang seperti periostitis, yang merangsang
pembentukan osteoma.

4. Teori infeksi: Infeksi dapat memicu pertumbuhan osteoma dengan


merangsang proliferasi osteoblas pada garis mukoperiostium.

5. Teori hormonal: Peningkatan aktifitas osteoblas periostium, dirangsang


oleh mekanisme endokrin

6. Faktor herediter

D. Manifestasi Klinis

Umumnya osteoma jarang ditemukan dirongga mulut, dan apabila


ditemukan dilaporkan bahwa lebih banyak menyerang rahang bawah dari
pada rahang atas. Ia mempunyai gejala klinik yang sama seperti perjalanan
tumor jinak pada umumnya, Osteoma dapat dapat di identifikasi pada usia
20 sampai dengan 50 tahun, tetapi bisa juga ditemukan pada usia yang lebih
muda atau bahkan pada usia yang lebih tua. .Multipel osteoma dirahang
sama seperti osteoma yang terjadi di tulang-tulang panjang dan tulang
tengkorak. .
Osteoma bisa terjadi di mandibula atau maxilla, sepanjang tulang-tulang
wajah dan tulang-tulang tengkorak, juga bisa terdapat dalam sinus-sinus
paranasalis. Gejal-gejala yang menyertainya adalah: sakit kepala, sinusitis
yang berulang-ulang keluhan-keluhan opthalmologi.

a. Gambaran klinik

Umumnya osteoma jarang ditemukan dirongga mulut, dan apabila


ditemukan dilaporkan bahwa lebih banyak menyerang rahang bawah dari
pada rahang atas. Ia mempunyai gejala klinik yang sama seperti perjalanan
tumor jinak pada umumnya, Osteoma dapat dapat di identifikasi pada usia
20 sampai dengan 50 tahun, tetapi bisa juga ditemukan pada usia yang lebih
muda atau bahkan pada usia yang lebih tua. .Multipel osteoma dirahang
sama seperti osteoma yang terjadi di tulang-tulang panjang dan tulang
tengkorak.

Adapun gambaran klinik dari osteoma adalah:

a. Nyeri

b. Pembengkakan

c. Atropi daerah yang terkena.

d. Keterbatasan gerak.

e. Kelemahan.

f. Penurunan sensasi.

g. Kekakuan otot
Osteoma bisa terjadi di mandibula atau maxilla, sepanjang tulang-tulang
wajah dan tulang-tulang tengkorak, juga bisa terdapat dalam sinus-sinus
paranasalis. Gejal-gejala yang menyertainya adalah: sakit kepala, sinusitis
yang berulang-ulang keluhan-keluhan opthalmologi.

b. Gambaran Radiologi

Gambaran osteoma pada medula tulang rahang densitas


yang tinggi yang dikelilingi oleh gambaran radioopak yang
berbentuk bundar / lonjong dengan batas tegas. Ukurannya
kurang dari 2,5 cm Gambaran ini dapat ditemui sejak
pertumbuhan dan sebelum adanya perluasan korteks. (5,8)

c. Gambaran Histopatologi

Ada dua bentuk gambaran osteoma yaitu:

1. Compact osteoma: Dimana gambaran histologisnya merupakan jaringan


tulang yang padat dan relative sedikit osteosit.
2. Cancellous : Dimana ruang trabeculae tulang lebih lebar dengan cortex
lamella tulang.

E. Patofisiologi

Factor factor yang memungkinkan terjadinya tumor dan


keganasan pada system musculoskeletal : genetic, radiasi,bahan
kimia, trauma, limfedemakronis, dan infeksi
Pertumbuhan baru sel sel
tulang dan jaringan lunak

Bersifat jinak( epidermoid, sel Berdiferensiasi menjadi beberapa sel osteoklas,Bersifat ganas/kanker
Ekspansi tumor yang
terbesar ) Peningkatan
kondroblas, proliferasi
Resikofibroblast,
tinggi dan mieloblas.(selkeci;/oat cell
cepat dan penekanan sel,neovaskulearisasi,
ketidakseimbanga Spasme otot- kurang
- kohesif dan kohesif
kejaringan sekitarnya, Bersifat osteogenik,
pertumbuhan jaringan, - pertumbuhan cepat Tindakan
1. Nyeri - tumbuhlambat 7.ganguan citra
Penurunan n nutrisi : Kerusakankekakuan tulang
Resikofrakturp
Kebutuhanpenge
perdarahan, atau
6. Kerusakan 4. Resiko kondrogenik
pembekakan, dan atau - pola 2. radioterap
Ketidakefektifan
tidak teratur pada
Ganguan idan
kemampuan
2.hambatan -polateratur Pembesaran
diri Terbentuknya
5. Deficit
Kelemahan kurang dariNeovaskularisasi
Kebutuhan pembuluh darah
serta kerapuhan Penekanan
Penurunan tahuan&informa
degenerasi tinggi trauma kerapuhan mielogenik
tulang atologis
Anemia berkapsul kemoterapi
integrita
pergerakan
mobilitasfisik skulit
- berkabsul jaringan
1. ulkus diri Metabolisme
perawatan
dan
Ansietas kebutuhan
energi tubuh
dan jaringan
jaringan tulang- tidakkoping
pada lunak neurologis
saraf tertentu si
sensasi
Pemeriksaan Penunjang

Foto polos tulang

Radionuklida.

Rontgen dada

CT scan tulang

CT scan dada untuk melihat penyebaran ke paru-paru.

Pemeriksaan dada termasuk kimia serum.

Biopsi tumor. Biopsi tumor dilakukan untuk mendapatkan sample


jaringan tumor dan diselanjutnya dikirim ke lab Patologi Anatomi
(PA) : Gambaran patologisnya mirip dengan osteoid osteoma tetapi
gambaran sel dan vaskularisasinya lebih menyolok.

Screaning tulang untuk melihat penyebaran tumor.

F. Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan tumor jinak biasanya tidak terlalu sulit dibandingkan


dengan tumor ganas. Penatalaksanaan yang dilakukan pada osteoblastoma
adalah eksisi tumor, kemudian rongga yang terjadi diisi dengan tulang dari
tempat lain.

- Operasi

Sasaran penatalaksanaan adalah menghancurkan atau mengangkat tumor. Ini


dapat dilakukan dengan eksisi bedah (berkisar dari eksisi local sampai
amputasi disartikulasi). Sasaran utama dapat dilakukan dengan eksisi luas
dengan teknik grafting restorative.

Prosedur mempertahankan ekstremitas hanya mengangkat tumor dan


jaringan di sekitarnya. Bagian yang direseksi diganti dengan prosthesis yang
telah diukur artroplasti sendi total atau jaringan tulang dari klien sendiri
(autograft), atau dari donor cadaver (alograft).

Jaringan lunak dan pembuluh darah mungkin memerlukangrafting akibat


luasnya eksisi. Komplikasi yang mungkin timbul adalah infeksi,
pelonggaran, atau dislokasi prosthesis, allograft non-union, fraktur,
devitalisasi kulit dan jaringan lunak, fibrosis sendi, dan kambuhan tumor.
Fungsi dan rehabilitasi setelah pertahanan ekstremitas bergantung pada
kemampuan memperkecil komplikasi dan dorongan positif.

Ketahanan dan kualitas hidup merupakan pertimbangan penting pada


prosedur yang berupaya mempertahankan ekstremitas yang sakit.

Eksisi tumor melalui operasi dapat dilakukan dengan beberapa teknik :

1. Intralesional atau intrakapsular

2. Eksisi marginal. Eksisi marginal adalah pengeluaran tumor di luar


dari kapsulnya. Teknik ini terutama dilakukan pada tumor jinak
atau tumor ganas jenis low grade malignancy.

3. Eksisi luas. Pada eksisi luas, tumor dikeluarkan secara utuh disertai
jaringan di sekitar tumor yang berupa pseudo-kapsul atau jaringan
yang bereaksi di luar tumor. Tindakan eksisi luas dilakukan pada
tumor ganas dan biasanya dikombinasi dengan pemberian
kemoterapi atau radioterapi pada pra/pasca operasi

4. Operasi radikal. Operasi radikal dilakukan seperti pada eksisi luas


dan ditambah dengan pengeluaran seluruh tulang serta sendi dan
jaringan sebagai satu bagian yang utuh. Cara ini biasanya berupa
amputasi anggota gerak di atasnya dan disertai pengeluaran sendi
di atasnya.

- Bone Graft

Bone graft atau cangkokan tulang adalah tulang yang dicangkokkan dari satu
bagian kerangka lain untuk membantupenyembuhan, memperkuat atau
memperbaiki fungsi tulang. Bahan yang digunakan dalam cangkok
tulang dapat berasal dari tubuh pasien, dari donor atau dari buatan
manusia. Dalam banyak kasus, bone graft digunakan untuk mengisi ruang
kosong yang mungkin telah dibuat dalam atau antara tulang tulang belakang
oleh penyakit, cedera, cacat atau selama prosedur bedah seperti fusi tulang
belakang.

Cangkokan tulang yang ditransplantasikan langsung dari satu bagian kerangka


tulang individu itu sendiri disebut cangkokan tulang autogenous atau tulang
autografts. Dalam kebanyakan kasus, cangkokan tulang ini lebih banyak
digunakan. Graft tulang diambil dari tulang pinggul, tulang rusuk atau
kaki. Tulang autograft adalah salah satu yang paling aman untuk digunakan
karena resiko rendah penyakit transmisi. Ini juga menawarkan kesempatan
yang lebih baik penerimaan dan efektivitas dalam transplantasi situs, karena
mengandung sel-sel dan protein dari tubuh pasien itu sendiri.

Cangkokan tulang yang berasal dari donor disebut tulang allograft. Tulang
allograft biasanya diambil dari cadaver. Jenis tulang allograft digunakan untuk
operasi tulang belakang. Tulang dibersihkan dan didesinfeksi untuk
mengurangi kemungkinan transmisi penyakit dari donor. Tidak seperti tulang
autograft, tulang allograft tidak selalu memiliki sifat kekuatan yang sama atau
sel-sel dan protein yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang baru.

G. Gambaran Osteoma
DAFTAR PUSTAKA

Barbosa VC, Santos MA, Becker HM and Diniz RF. Osteoma of the
middle Ear. Rev Bras Otorrinolaringol 2007;73 (5): 719

Corwij, Elizabeth J. 2007. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3 Revisi.


Jakarta: EGC

Price, Sylvia A. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.


Edisi 6. Volume 2. Jakarta: EGC

Sjamsuhidajat & de jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC

Syafiudin. Anatomi Fisiologi. Jakarta: EGC

Williams & Wilkins. 2012. Kapita Selekta Penyakit. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai