Anda di halaman 1dari 4

Ekstraksi Umbi Bawang Dayak

(Eleutherinepalmifolia Merr.)
1. HABITAT
Bawang dayak merupakan Tanaman terna berasal dari
Amerika Tropik (Nur, 2011). Semula dipelihara sebagai tanaman hias,
kemudian berubah menjadi tanaman liar. Banyak terdapat di daerah
pegunungan antara 600 sampai 1500 m di atas permukaan laut,
misalnya di perkebunan-perkebunan teh, kina dan karet, serta di tepi-
tepi jalan. Tumbuhan ini menyukai tempat-tempat terbuka yang
tanahnya kaya dengan humus dan cukup lembab. Untuk menanam
biasanya digunakan umbinya (Mierza, 2011).
2. Klasifikasi Botani
Adapun sistematika tumbuhan bawang dayak adalah (Megawati,
2005) :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Classis : Monocotyledonae
Ordo : Liliales
Familia : Iridaceae
Genus : Eleutherine
Spesies : Eleutherinepalmifolia (L.) Merr.
3. Nama Daerah
Tumbuhan bawang dayak secara umum dikenal di Indonesia
dengan nama bawang kapal (Nur, 2011), bawang sabrang, babawangan
beureum, bawang siyem (Sunda); bawang hantu (Kalimantan Tengah)
(Galingging, 2009) brambang sabrang (Nur, 2011),, bawang kapal
(Sumatera), brambang sabrang, luluwan sapi, teki sabrang,
bebawangan beureum, bawangsiem (Jawa) (Yusni, 2008). bawang
sayup (Melayu) dan bawang lubak (Punan Lisum) (Zuhuddan
Damayanti, 2000).
4. Morfologi Tumbuhan
Tumbuhan ini berupa terna menahun yang merumpun sangat
kuat, akhirnya merupakan rumpun-rumpun besar. Tingginya hanya
mencapai 26 hingga 50 cm (Nur, 2011). Batangnya tumbuh tegak atau
merunduk, berumbi yang berbentuk kerucut dan warnanya merah.
Daun tunggal, letak daun berhadapan, warna daun hijau muda, bentuk
daun sangat panjang dan meruncing (acicular), tepi daun halus tanpa
gerigi (entire), pangkal daun berbentuk runcing (acute) dan ujung daun
meruncing (acuminate) permukaan daun atas dan bawah halus
(glabrous), tulang daun paralel/sejajar (Krismawati dan Sabran, 2004).
Bunganya berupa bunga tunggal, warnanya putih, terdapat pada ketiak-
ketiak daun atas, dalam rumpun-rumpun bunga yang terdiri dari 4
sampai 10 bunga. Buah kotaknya berbentuk jorong dengan bagian
ujungnya berlekuk. Bila masak merekah menjadi 3 rongga yang berisi
banyak biji. Bentuk bijinya bundar telur atau hampir bujur sangkar.
(Nur, 2011).
5. Khasiat
Umbi tumbuhan bawang sabrang dapat digunakan sebagai
antiemetik, sembelit, disuria, radang usus, disentri, penyakit kuning,
luka, bisul, penyakit kelamin (Nur, 2011), diabetes melitus, hipertensi,
menurunkan kolesterol, kanker payudara (Galingging, 2009), anti
melanogenesis dan sebagai anti oksidan(Arung, et al., 2009). Daunnya
dapat diminumkan kepada wanita nifas (Nur, 2011).
6. Penggunaan Tradisional dan Efek Farmakologi
Air rebusan atau perasan umbinya diketahui mempunyai
macam-macam khasiat. Umbi-umbi dibawah tanah yang berbentuk
bulat telur memanjang dan berwarna merah itu digunakan sebagai
diureticum (peluruh kemih), purgans (pencahar) dan peluruh muntah.
Umbinya yang dipanggang atau air rebusan yang dipakai sebagai obat
terhadap penyakit kuning (Nur, 2011). Umbi (tunggal) untuk
menyembuhkan disentri (Zuhud dan Damayanti, 2000).
7. Kandungan Kimia
Umbi bawang dayak mengandung senyawa-senyawa turunan
anthrakinon yang mempunyai daya pencahar, yaitu senyawa-senyawa
eleutheurin, isoeleutherin dan senyawa-senyawa sejenisnya; senyawa-
senyawa lakton yang disebut eleutherol dan senyawa turunan pyron
yang disebut eleutherinol (Nur, 2011). Bawang sabrang mengandung
senyawa-senyawa yang meliputi alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik,
triterpenoid/steroid danantrakuinon (Galingging, 2009) .
DAFTAR PUSTAKA

Arung ET, Shimizu K, Kondo R. 2009. Evaluation of medicinal plants from


Central Kalimantan for antimelanogenesis. Chem Biodiv 4:21662171.

Galingging, R.Y. 2009. Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) Sebagai Tanaman


Obat Multi fungsi. Warta Penelitian dan Pengembangan 15(3): 2-4.

Megawati, Y.S. 2005. Pengujian Daya Hambat Ekstrak Metanol Bawang


Dayak (Eleutherine palmifolia (L) Merr) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureus Dan Bacillus substilis, KTI. Pontianak: Akademi
Farmasi Pontianak, Yayasan Rumah Sakit Islam.

Mierza, V., Suryanto, D., & Nasution, P.M. 2011. Skrining fitokimia dan uji efek
antibakteri ekstrak etanol umbi bawang sabrang (Eleutherine palmofolia
Merr.). Prosiding Seminar Nasional. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Nur AM, 2011. Kapasitas Antioksidan Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia)


Dalam Bentuk Segar ,Simplisia, dan Keripik, Pada Pelarut Nonpolar,
Semipolar dan Polar. Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor

Sangat, Zuhud dan Damayanti. 2000. Kamus Penyakit Dan Tumbuhan Obat
Indonesia (Etnofitomedika). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Yusni MA. 2008. Perbedaan Pengaruh Pemberian Fraksi Etanolik Bawang Dayak
(Eleutherine Palmifolia L.Merr) dengan 5-Fluorurasil terhadap
Penghambatan Pertumbuhan Galur sel Karsinoma Kolon HT29 dan
Ekspresi p53 Mutan. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai