Anda di halaman 1dari 3

Judul : Ken Arok (Cinta dan Takhta)

Penulis : Zhaenal Fanani


Kelas : XII IPA 2
Anggota Kelompok :
Christin Angriyani T.
Fitria Kristanti E. P.
Friska Meilani
Muhammad Luthfi F.
Rafael Kelvin H.

SRUKTUR

Orientasi
Ken Arok muncul pertama kali dalam karakter seorang penjahat karena ia tumbuh
dalam lingkungan yang buruk. Ia dididik menjadi seorang pencuri oleh ayah
angkatnya, Ki Lembong dan menjadi seorang penjudi oleh Bango Samparan.
Komplikasi
Ken Arok menjalani hidup religius dalam kempitan Dan Hyang Lohgawe, yang
mengubahnya menjadi orang baik. Ken Arok ingin merebut kekuasaan Tunggul
Ametung yang dinilainya sangat menyulitkan rakyat. Berawal sebagai prajurit, Ken
Arok pun ingin memuluskan rencananya dengan cara membunuh Tunggul Ametung.
Evaluasi
Karena niat membunuh Tunggul Ametung tidak direstui oleh Lohgawe, Ken Arok
pun meminta restu dari Bango Samparan. Maka Ken Arok pun memesan keris
kepada Mpu Gandring. Karena kecewa pesanannya tak kunjung selesai, Ken Arok
pun membunuh Mpu Gandring menggunakan keris tersebut. Sebelum meninggal,
Gandring sempat mengutuk Ken Arok bahwa ia akan mati dengan keris tersebut
juga.
Resolusi
Suatu malam, Ken Arok mencuri keris milik Kebo Idjo dan menggunakan keris
tersebut untuk membunuh Tunggul Ametung. Rakyat gempar, dan menuduh Kebo
Idjo sebagai pelakunya. Dan Ken Arok pun berhasil menggantikan posisi Tunggul
Ametung sebagai penguasa Tumapel dan menikahi Ken Dedes, istri Tunggul
Ametung.

CIRI KEBAHASAAN

1. Majas
Aku bukan ingin menakar sejauh mana kesetiaan Kakang pada Kanjeng Akuwu.
(Hiperbola)
....... mendorong benaknya untuk melakukan sesuatu. (Personifikasi)
Setiap hela napasnya serupa deburan gelombang. (Metafora)

2. Verba Material
Membuka
Ken Dedes berjalan dan membuka jendela balik peraduannya.
Menata
Ia perlu menata semuanya dengan baik.
Menutup
Ken Dedes menutup jendela, lalu menyebrang mendekati keranjang.
Menatap
Tunggul Ametung tersenyum tipis seraya menatap wajah Ken Dedes.

3. Konjungsi Temporal
Malam itu, Dan Hyang Lohgawe memberitahukan apa yang ......
Selama ini, jarang sekali orang membicarakan tentang ......
Setiap pagi dan sore, ditanah lapang itu terlihat puluhan lelaki .....
Saat pagi menjelang, ia memindahkan pikirannya pada hal-hal .....

4. Frasa Adverbia
Dihadapan Tunggul Ametung, Kakang Demak menjelaskan dengan terbata-bata.
Ken Arok pun berhasil kabur dari kejaran para prajurit dengan cepat.
Ramadhyaksa menjawab pertanyaan Tunggul Ametung dengan tenang.

5. Pronomina
Orang : Kakang, adinda, akuwu
Tempat : Setra
Judul : Ken Arok (Cinta dan Takhta)
Penulis : Zhaenal Fanani
Kelas : XII IPA 2
Anggota Kelompok :
Christin Angriyani T.
Fitria Kristanti E. P.
Friska Meilani
Muhammad Luthfi F.
Rafael Kelvin H.

UNSUR INTRINSIK NOVEL

1. Tema : Perebutan cinta dan kekuasaan


= karena dalam novel ini terjadi banyak perebutan cinta dan juga kekuasaan.

2. Tokoh dan Penokohan:


Ken Arok: Pemberani, kuat, teguh, lincah.
Ki Lembong : Bijaksana, baik, penyayang, lincah.
Tita : Pemberani, teliti.
Ken Ndok : Tidak bertanggung jawab, tidak setia.
Tunggul Ametung : Tegas, pemberani, menghormati orang yang lebih tua.
Gajah Para : Tidak bertanggung jawab.
Maharesi : Bijaksana, taat agama.
Bango Samparan : Licik.
Nyai Genukbuntu : Baik, penyayang, perhatian.
Kebo Idjo : Penurut.
Dan Hyang Lohgawe : Bijaksana, sakti.
Ken Dedes : Baik
Ken Umang : Pemberani, baik.

3. Latar:
Latar tempat : Kali Brantas, Desa Pangkur, Hutan Desa Pangkur, Rumah,
Setra, Hutan Rambut Jalu, Karungan, Desa Seganggeng, Padepokan Tantripala,
Tempat perjudian, Tumapel, Kendari.
Latar suasana : Tegang, senang, terharu, kecewa.
Latar waktu : Pagi, siang, malam.

4. Alur : Maju

5. Sudut Pandang : Orang ketiga serba tahu


= Karena penulis tahu apa yang dirasakan, dilakukan, dan pikirkan tokoh, serta
mampu mendeskripsikan tokoh dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai