Anda di halaman 1dari 12

SISTEM PENCERNAAN

Menurut Wikipedia, Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah sistem organ dalam
hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta
mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang
lainnya bisa sangat jauh berbeda. Jadi, sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses
mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat
mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus.

B. FUNGSI SISTEM PENCERNAAN


Sistem pencernaan yang berproses dalam tubuh kita memiliki banyak fungsi, yaitu :
1. Menerima makanan dan menghaluskan makanan
2. Mendorong makanan sepanjang saluran cerna
3. Mencampur makanan dengan empedu dari hati dan dengan enzim pencernaan
4. Pemecah bahan makanan menjadi molekul yang berguna bagi tubuh
5. Mencerna dan menyerap zat-zat yang dibutuhkan tubuh
6. Membuang makanan yang tidak dapat dicerna lagi (sisa dari proses)
Secara spesifik, sistem pencernaan berfungsi untuk mengambil makanan, memecahnya menjadi
molekul nutrisi yang lebih kecil, menyerap molekul tersebut ke dalam aliran darah, kemudian
membersihkan tubuh dari sisa pencernaan. Proses pencernaan makanan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Pencernaan mekanis, yaitu pencernaan makanan yang berfungsi untuk menghaluskan makanan
agar mudah ditelan dan dicerna lebih lanjut.
2. Pencernaan Kimiawi, Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat
yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh
tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan
makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan
manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat
pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar
pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-
kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar),
dan pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu proses pencernaan yang terjadi di dalam
saluran pencernaan makanan pada manusia.
3. Pencernaan Biologis, yaitu penguraian makanan dibantu oleh organisme lain.
Saluran Pencernaan Manusia
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan,
dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran
pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut
(cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar
(colon), dan anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Kelenjar ludah
Parotis
Submandibularis (bawah
rahang)
Sublingualis (bawah lidah)
Rongga mulut
Amandel
Lidah
Esofagus
Pankreas
Lambung
Saluran pancreas
Hati
Kantung empedu
Duodenum
Saluran empedu
Kolon
Kolontransversum
Kolon ascenden
Kolon descenden
Ileum
Sekum
Appendiks/Umbai cacing
Rektum/Poros usus
Anus

Sistem Pencernaan Manusia Terdiri Atas:


Saluran pencernaan, yaitu mulut, kerongkongan (esofagus), lambung, usus, halus, usus besar,
dan anus.Kelenjar pencernaan, meliputi kelenjar ludah, hati, dinding lambung, dan pankreas.
Urutan Saluran Pencernaan, yaitu:
Mulut->kerongkongan->lambung->usus halus->usus besar->anus
1. Alat Pencernaan Manusia
A. MULUT
Mulut adalah rongga lonjong pada permulaan saluran makanan. Mulut merupakan jalan masuk
pertama untuk sistem pencernaan. Bagian dalam mulut dilapisi oleh selaput lendir yang di tutupi oleh
epiteluium yang berlapis-lapis. Dibawahnya terletak kelenjar kelenjar halus yang mengeluarkan lendir.
Selaput ini sangat kaya akan pembuluh darah dan memuat banyak saraf sensoris. Pengecapan dirasakan
oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Mulut terdiri atas dua bagian, yaitu bagian luar
yang sempit atau vestibula yaitu ruang antara gusi serta gigi dengan bibir dan pipi. Lalu bagian dalam
yaitu rongga mulut yang dibatasi sisi-sisinya oleh tulang maxilaris dan semua gigi dan disebelah belakang
bersambung dengan pharynx.

Mulut terdiri dari:


Langit-langit
Gigi
Gusi
Tulang langit-langit
Pembuluh darah dan saraf langit-langit
Amandel
Lidah
Anak lidah
Bagian-bagian yang terdapat di dalam organ mulut, yaitu:
1. LIDAH
Lidah sebaian besar terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot intrinsic lidah yang melakukan semua
gerakan halus dan otot ekstrinsik mengaitkan lidah pada bagain-bagian disekitarnya serta melaksanakan
gerakan-gerakan kasar yang penting saat mengunyah.Selain sebagai indra pengecap/perasa, lidah juga
dapat membantu proses menelan makanan.Di dalam mulut terdapat kelenjar lidah yang berfungsi untuk
menghasilkan enzim ptialin (untuk mencerna makanan secara kimiawi)
Lidah dapat mengecap rasa manis, asin, asam dan pahit karena pada lidah terdapat tonjolan-tonjolan
kecil yang disebut papila.
2. Gigi
Bagian-bagian gigi terdiri atas:
1. Mahkota gigi (bagian yang tampak di atas gusi)
2. Leher gigi (bagian yang berada di dalam gusi)
3. Akar gigi (bagian yang tertanam pada tulang rahang)
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi terbagi menjadi tiga, yaitu
Gigi Seri (insisivus), berfungsi untuk memotong makanan.
Gigi Taring (kaninus), berbentuk runcing dan berfungsi untuk mengoyak makanan.
Gigi geraham, terdiri atas geraham depan (premolar) dan geraham belakang (molar). berfungsi untuk
mengunyah makanan sehingga menjadi halus. Susunan gigi pada anak-anak memiliki 20 buah gigi (gigi
susu), sedangkan orang dewasa memiliki 32 gigi tetap.

3. KELENJAR AIR LIUR (Glandula saliva)


Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada
3 pasang, yaitu :
Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair.
Kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualismenghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialinberfungsi mengubah makanan dalam
mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah
dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 7
dan suhu 37oC.Kelenjar air liur berfungsi untuk membasahi makanan, mencegah kekeringan mulut, serta
membunuh mikroba penyebab penyakit.
Kelenjari ini menghasilkan air liur (saliva) yang mengandung enzim ptialin yang berfungsi untuk
mencegah amilum menjadi maltosa.Didalam mulut terjadi proses pencernaan mekanis (melalui gerakan
mengoyak dan mengunyah makanan) dan kimiawi (menggunakan enzim ptialin pada air liur).
B. KERONGKONGAN (Esofagus)
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung.
Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung.
Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara
bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini
disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding
kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis
kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada gambar berikut.

Gerak peristalsis dalam kerongkongan


Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal kerongkongan
(faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam
proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi,
sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan
selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).
C. LAMBUNG (Ventrikulus)
Lambung berbentuk menyerupai kantong yang memiliki dinding tebal dan terletak di sebelah kiri atas
rongga perut. Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu:
- Kardiak (dekat esofagus)
- Fundus (bagian tengah)
- Pilorus (dekat duodenum)

Kelenjar pencernaan pada lambung menghasilkan suatu senyawa asam yang sering disebut sebagai
getah lambung. Kandungan senyawanya, adalah:
- HCI, berfungsi membunuh kuman penyakit
- Enzim pepsin, dihasilkan dari pemecahan pepsinogen dan berfungsi untuk mencerna protein
- Enzim lipase, berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
- Hormon gastrin, berfungsi untuk mengaktifkan kelenjar pada lambung sehingga mengeluarkan getah
lambung.
Makanan yang sudah dicerna oleh lambung berupa bubur halus (kim) akan meninggalkan lambung
menuju usus halus.
3. LAMBUNG
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai
tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas
(kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan
dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua
belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorusterdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan
keluarnya makanan ke dan dari lambung. Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam
lambung. Makanan berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi
sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus. Struktur lambung dapat dilihat pada
gambar berikut ini.

Struktur lambung
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot
tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk dengan baik dan bercampur
merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti
bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang
menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung,
enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam
lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama
makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah
protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang
terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung
terjadi proses pencernaan kimiawi.Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga
menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung. Di dalam
lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus.
Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat
lambung kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung
dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut
kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat gambar berikut.

Gerak mengaduk pada lambung.


D. USUS HALUS
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses
pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
1) Usus dua belas jari (duodenum)
2) Usus kosong (jejenum)
3) Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan
getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih
sederhana (maltosa).
Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein
dan peptonmenjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan
melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat
warna empedu (bilirubin).Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna
kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Zat warna
empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar
berikut

.
Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang mengandung
enzim-enzim sebagai berikut :
Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein
dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat,
lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus
kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap
dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan
mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Struktur usus halus
dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Penampang Usus Halus Manusia


Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili (Lihat gambar
diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat
terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe
(pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus menembus sel
dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino,
vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah
melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke
seluruh tubuh. Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel.
Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya
asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk
ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk
dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus
dan diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem
peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang
tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.
E. USUS BESAR
Merupakan saluran pembuangan sisa makanan menuju lubang pengeluaran (anus). Proses yang terjadi
di usus besar ada dua, yaitu Pembusukan makanan menjadi feses dan Pengaturan kadar air pada feses.
Sebelum feses dikeluarkan oleh anus, terjadi pengaturan kadar air yang bertujuan agar feses lebih
mudah dikeluarkan.Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri
ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa
makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air
merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
- Bagian Naik (ascenden)
- Bagian Mendatar (trans versum)
- Bagian menurun (decenden)
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian
menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Struktur usus besar


Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam. Namun, di
usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di dorong secara teratur
dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan
oleh otot polos (otot tak sadar).

F. ANUS
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses
ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum ( bagian akhir pencernaan). Apabila feses sudah siap
dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang
menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan
dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot
sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Struktur anus

ORGAN-ORGAN LAIN PADA PENCERNAAN


1. Hepar (Hati)
Hepar terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, terdiri atas dua bagian (lobus) yang besar. Fungsi
hati, yaitu:
- Menyimpan zat-zat makanan seperti vitamin, lemak, dan glikogen.
- Menghasilkan empedu yang berfungsi mengemulsikan zat lemak dan memengaruhi penyerapan
vitamin K oleh usus
- Menyaring zat-zat beracun, termasuk membantu metabolisme obat.
2. Pankreas
Pankreas terletak di dalam rongga perut bagian kiri belakang, berfungsi untuk menghasilkan getah
pankreas. Salah satu fungsi utama pankreas yaitu mengatur kadar gula dalam darah (dengan
menghasilkan hormon insulin dan glukagon)
E. PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Awal mula makanan masuk melalui mulut, tidak langsung menuju pharynx tetapi terjadi pencernaan
mekanis makanan oleh gigi. Dimana gigi mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi kecil dan mudah
dicerna. Dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi
mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana
(maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan
baik pada pH antara 6,8 7 dan suhu 37oC. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara
otomatis. Lalu, makanan berlanjut ke lambung melalui esophagus yang bergerak secara peristaltic
sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung. Terjadi gerakan pada lambung yg berfungsi
mencampur makanan dgn sekret lambung & mengosongkan makanan. Makanan bercampur dgn sekret
lambung menjadi chyme. Sekresi pada lambung dibantu oleh mukus, asam lambung, tripsin, lipase,
amilase & protease. Setelah membutuhkan proses sekitar 3- 4 jam, makanan akan dibawa pada usus
halus.Pada usus halus pencernaan makanan secara kimiawi terjadi pada suasana basa. Makanan yang
berasal dari lambung yang asam akan dinetralkan oleh biokarbonat dari pancreas. Makanan yang kini
berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat
akan dicerna oleh amylase pancreas menjasi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh
disakaridase menjadi monosakarida yaitu glukosa. Glukosa tersebut kemudian diserap oleh usus halus
dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah. Makanan dari kelompok protein setelah
dilambuang dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin dan
erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemuidian diserap usus dan diedarkan lagi oleh darah.
Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi)oleh cairan empedu yang
dihasilkan hati menjadi butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim
lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan
menuju jantung oleh pembuluh limfe.Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa,
bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia
coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan
sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air
merupakan fungsi penting dari usus besar. Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus
berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
F. GANGGUAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM PENCERNAAN
1. Gastritis
Merupakan peradangan lambung. Gastritis akut umumnya disebabkan zat perangsang seperti keracunan
makanan, infeksi seperti padainfluenza dan pemakaian alcohol berlebihan. Gejala gangguan ini
bisasanya terdapat pada saluran pencernaan
2. Diare
Merupakan gangguan penyerapan air didalam usus besar sehingga ampas makanan yang dikeluarkan
dari tubuh berwujud cair
3. Kolik
Merupakanrasa sakit yang akut dan berseling-seling yang disebabkan oleh kontraksi kuat dinding
berotot pada visera berongga. Kolik gadtro-intestinal bisa sangat parah dan membuat penderita gelisah
dan bergerak-gerak kesana kemari menahan sakit, pupil matanya melebar, ketakutan serta cemas
4. Perintonitis
Merupakan luka dan peradangan pada selaput rongga perut. Peritonitis disebabkan oleh tukak lambung
dan apenditis yang kronis. Maka timbul rasa sakit abdomen yang akut, abdomennya melembung kaku
dan shock denyut nadi cepat dan kecil serta pernapasan dangkal. Juga terjadi-muntahmuntah dan
cegukan yang mencemaskan
5. Disfangia
Merupakan gangguan yang menyebabkan penderita mengalami kesukan menelan bersamaan dengan
penyakit atau gangguan pada tengkorak yang disebabkan oleh usofagus

6. Stenosis
Merupakan penyempitan yang disebabkan oleh luka seperti luka bakar, tumor biasa atau ganas, tekanan
dari tumor mediastinalis atau aneurisma di dalam torax atau tiroid yang membesar.
7. Kolitis
Peradangan pada kolon. Colitis ulseratif dikenal dari tanda-tanda ilkus dan peebaran kolon dengan
keluarnya cairan berbau berisi darah dan lender. Penderita akan mengalami kesakitan menahun, tidak
ada pengobatan yang mampu kecuali pembedahan.
8. Stenosis Pilorus
Merupakan komplikasi pada ulkus duodenum orang dewasa. Muntah-muntah yang terjadi bersifat
menyemprot, melalui hidung dan mulut memgakhibatkan dehidrasi.
9. Enteritis
Merupakan peradangan pada usus besar atau halus, sering diderita bersamaan dengan gastritisdan
dalam banyak keadaan menyebabkan infeksi seperti keracunan bacterial dalam makanan seperti
Salmonella.
10. Ulkus peptikum
Merupakan gangguan yang terjadi karena beberapa bagian lambung dan duodenum terkena kerja getah
lambung. Penyebabnya adalah makan tidak teratur, ketegangan ketakutan, dan tekanan jiwa.
11. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan sembelit adalah keadaan yang dialami
seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya
penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari
kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karenakurangnya penderita dalam
mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran
berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini.
12. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus.
Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.

13. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang
menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.

14. Tukak Lambung


Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir.
Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan,
ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang
pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.

15. Malnutrisi (kurang gizi)


Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan
tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma.
Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada
umumnya menyerang anak-anak.
16. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam
tubuh melalui air atau makanan.
17. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya
infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.

Anda mungkin juga menyukai