Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN

STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

DI SUSUN OLEH :

STEFANUS HERDIANTO KAHA (1622051)


KOMANG YUDHA TRI ATMAJA (1622016)
JOAO PAULO COSTA GOMES (1622021)
DEODATO ZOLLA V. D. C. DA SILVA (1622121)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya kelompok kami
bisa menyelesaikan makalah struktur bangunan tingkat tinggi dengan tepat waktu
Demikianlah makalah ini disusun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan
banyak terdapat kekurangan, kelompok kami minta maaf
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.............................................
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................
1.3 TUJUAN.........................................................................
1.4 MANFAAT..........................................................................

BAB II PEMBAHASAAN
2.1 PENGERTIAN STRUKTUR...........................................................
2.2 TIPE-TIPE STRUKTUR BANGUNAN.............................................

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bangunan tinggi berkaitan erat dengan masalah kota, Permasalahan kota yang meliputi
kepadatan penduduk, lahan yang semakin sempit serta perkembangan gaya hidup dan budaya
mendorong adanya kebutuhan akan bangunan yang menerapkan orang sebanyak mungkin dalam
luas lahan yang minim.
Untuk itu dengan standar yang ditemukan, bahwa gedung-gedung dengan segenap
komponen struktur harus direncanakan dan dibuat detailnya sedemikian rupa sehingga
keseluruhannya mampu memberikan perilaku yang sepenuhnya yang dapat menjamin kekuatan
dan kekakuan gedung tersebut. Maka struktur baja merupakan salah satu pilihan yang tepat
dalam memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut.
Bangunan berstruktur baja telah berkembang dengan pesat dan menjadi salah satu
pilihan yang paling sering digunakan dalam mendesain bangunan tinggi. Keuntungan dari
penggunaan struktur baja dalam mendesain bangunan dapat disebutkan antara lain
a) Baja merupakan struktur yang ringan tapi kuat
b) Profil-profil baja diproduksi dengan tingkat ketelitian tinggi
c) Cepatnya waktu pelaksanaan konstruksi
d) Struktur baja dibuat dalam berbagai macam profil sesuai kebutuhan sehingga ekonomis untuk
berbagai aplikasi. Oleh karena itu, tugas akhir ini akan mencoba melakukan perencanaan
bangunan baja sebagai satu kesatuan struktur yang membentuk bangunan yang tinggi dengan
mengacu pada peraturan-peraturan yang masih berlaku.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja tipe-tipe struktur konstruksi bangunan tingkat tinggi ?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa saja tipe-tipe struktur bangunan gedung

1.4 MANFAAT

1. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja tipe-tipe struktur bangunan gedung


BAB II PEMBAHASAAN

A. PENGERTIAN STRUKTUR
Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban
yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah. Menurut KBBI Online arti kata struktur adalah
cara sesuatu disusun atau dibangun; susunan; bangunan; yang disusun dengan pola tertentu.
Dalam sistem konstruksi bangunan, struktur berfungsi untuk memberi kekuatan dan
kekakuan untuk mencegah sebuah bangun/bangunan tersebut tetap kokoh berdiri.
Fungsi utama dari sistem struktur adalah untuk memikul beban yang bekerja pada
bangunan (beban mati, beban hidup, beban angin, beban konstruksi, dan beban lain;) dan
menyalurkannya ke tanah melalui pondasi.

SISTEM STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

Dalam perencanaan pembangunan gedung bertingkat ada beberapa factor yang


dipertimbangkan sebelum membangunan, yaitu Sistem Konstruksi Bangunan yang merupakan
factor pendukung utama agar dapat berdirinya bangunan bertingkat sesuai yang diharapkan tetapi
ada bebrapa hal yang perlu diketahuai dalam sistem konstruksi Bangunan.

2.1 TIPE-TIPE STRUKTUR BANGUNAN

A. Type sistem struktur bangunan bertingkat tinggi :

1. Dinding pendukung sejajar

Pararel bearing wall

2. Inti dan dinding pendukung fasade

Core and fasade bearing wall

3. Boks Berdiri sendiri

Self support box

4. Plat terkantilever

Cantilevered slab

5. Plat rata

Flat slab

6. Interspasial
interspatial

7. Gantung

suspention

8. Rangka Selang Seling

Staggered truss

9. Rangka Kaku

Rigid frame

10. Rangka Kaku dan Inti

Rigid frame and core

11. Rangka Trussed

Trussed frame

12. Rangka Belt trussed dan inti

Belt trussed frame and core

13. Tabung dalam tabung

Tube in tube

14. Kumpulan tabung

Bundled tubi

Dari ke 14 tipe system konstruksi memiliki peranan penting dalam berdirinya suatu
bangunan karena system konstruksi yang dipaparkan diatas saling berkaitan antara satu dengan
yang lain demi keutuhan dalam struktur konstruksi bangunannya.

B. Adapun beberapa type struktur konstruksi yang dapat dijelaskan yaitu :

1 Desain Rangka Kaku

Struktur rangka adalah jenis struktur yang tidak efisien apabila digunakan untuk beban
lateral yang sangat besar. Untuk memikul beban yang demikian akan lebih efisien menambahkan
dinding geser (shear wall) atau pengekang diagonal (diagonal bracing) pada struktur rangka.
Apabila persyaratan fungsional gedung mengharuskan penggunaan rangka, maka dimensi dan
geometri umum rangka yang akan didesain sebenarnya sudah dipastikan. Masalah desain yang
utama adalah pada penentuan tiitik hubung, jenis material dan ukuran penampang struktur.
Sistem rangka kaku murni dalam perkembangannya tidak praktis untuk bangunan yang
lebih tinggi dari 30 lantai. Berbagai sistem telah diterapkan dengan menggunakan dinding geser
didalam rangka untuk menahan beban lateral. Dinding ini terbuat dari beton atau rangka baja.
Bentuknya bisa berupa inti interior tertutup, mengelilingi ruang lift atau ruang tangga, atau bisa
berupa dinding sejajar di dalam bangunan, bahkan bisa juga berupa rangka fasade vertikal.

Untuk bangunan apartement, kebutuhan jaringan akan fungsi dan utilitas cenderung tetap,
tetapi untuk bangunan komersial membutuhkan fkelsibilitas dalam hal tata letak yang
memerlukan ruang terbuka yang cukup lebar dengan dinding partisi yang dapat dipindah-pindah.
Untuk yang menggunakan sistem struktur inti, inti dapat dipergunakan untuk menempatkan
sistem transportasi vertikal, tangga, wc, shaft, dan jaringan utilitas lainnya sehingga kadang
bangunan mempunyai inti yang lebih dari satu.

Beberapa bangunan tinggi menggunakan inti dan rangka. Dari segi perilaku denah ini
diterapkan untuk memuaskan sistem plat datar atau dinding rangka geser bersama belt trusses.
Inti dapat terbuat dari beton , baja atau konbinasi antara betoin dan baja. Keuntungan inti baja,
dalam perakitan lebih cepat karena pabrikasi. Sedangkan inti dari beton menghasilkan ruang
yang sekaligus memikul beban. Juga dapat dipakai untuk perlindungan saat kebakaran.

Bentuk denah yang bermcam-macam menungkinkan perletakan sejumlah inti bangunan.


Sistem inti ini dikaitkan dengan bentuk bangunan yang diatur menurut letaknya.

1. Letak inti :- inti fasade eksterior (diluar)

- inti interior : inti fasade (sekeliling)

- inti didalam bangunan

2. Jumlah inti :- inti tunggal

- inti terpisah

- inti banyak

3. Bentuk inti :- inti tertutup : bujur sangkar, persegi panjang, bulat, segitiga

- inti bentuk terbuka : bentuk X, I dan [

- Brntuk inti disesuaikan dengan bentuk bangunan

Susunan inti : - Simetris

- Asimetris
2. Dinding dan Plat

Dinding dan pelat datar adalah struktur kaku pembentuk permukaan. Dinding pemikul
beban biasanya dapat memikul baik beban arah vertikal maupun beban lateral (gempa, angin dan
lain-lain)Pelat datar biasanya digunakan secara horisontal dan memikul beban sebagai lentur, dan
meneruskannya ke tumpuan. Struktur pelat biasanya terbuat dari beton bertulang atau baja.

Gambar 3.13 Pelat bangunan gedung.

3. Struktur Tabung

Perkembangan mutakhir dalam rancangan struktur tabung, dikembangkan oleh Fazlur


Khan. Saat ini , 4 dari 5 bangunan tinggi di dunia menggunakan struktur tabung. Bangunan
tinggi itu diantaranya Hancock Building, Sears Building, Standard Oil Building. Sistem ini lebih
efisien karena penggunaan bahan bangunan per m2 hampir sebanding dengan dengan jumlah
yang digunakan untuk bangunan rangka yang besarnya separuh dari bangunan diatas.

Dalam sistem ini, tabung dianggap fasade struktur bertindak terhadap beban lateral.
Dinding eksterior dapat berfungsi sebagai penahan beban angin sehingga pengaku diagonal
interior dapat ditiadakan.

Dinding tabung terbuat dari kolom berjejer yang berdekatan di sekeliling bangunan yang
diikat oleh balok pengikat. Sehingga kekakuan dinding fasade ini sedemikian tinggi

Tabung eksterior ini dapat memikul semua beban lateral.

Pada dasarnya struktur tabung terbagi menjadi 2 besar yaitu :

Tabung Kosong

Tabung dengan pengaku interior


Tabung kosong terbagi dalam :

1. Tabung rangka (frame tube)

2. Tabung truss (trussed tube), dalam sistem ini terbagi menjadi : Tabung rangka kolom diagonal
dan tabung rangka lattice

4. Hubungan kolom dengan balok;

o Konstruksi kolom dalam struktur berhubungan dengan balok, terus sampai kepada ketinggian
bangunan yang direncanakan. Dapat juga kolom konstruksi dipasangkan stek sebagai pekerjaan
kolom konstruksi selanjutnya, tetapi pemasangannya kurang efisien.

o Pemasangan konstruksi kolom pada saat dipasangkan bekisting, harus betul - betul berdirinya
tegak dan pemasangan beton deking harus baik sehingga jika bekisting kolom ini dibuka hasil
pengecoran kolomnya tidak mengalami kropos.

a. Hal lain yang perlu diperhatikan pemasangan stek pada kolom tersebut untuk keperluan dalam
pemasangan dinding bata sebagai perkuatannya.

b. Pembesian balok portal yang berhubungan dengan kolom - kolom konstruksi agar
memperhatikan posisi pembesian di daerah momen positip atau pada daerah tarikan begitu juga
jarak dari sengkang atau cincinnya harus diperhatikan.

i. Jika pada konstruksi balok portal yang membentang cukup panjang harus memperhatikan
ZAKING, atau antisipasi pada kejadian lentur dikemudian hari setelah bekisting dibuka setelah
umur beton sudah diliwati.

ii. Hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan khusus mengenai mutu beton yang akan
dipakai agar melakukan percobaan slump test, begitu juga pada saat pengecoran berlangsung,
harus menggunakan adukan 1 Pc: 2 Ps:3 Kr serta melakukan test kubus beton atau test silinder
agar karakteristik betonnya dapat dicapai sesuai dengan persyaratan.

5. Kolom Portal

Kolom portal harus dibuat menerus dari lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom -
kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat
kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak
sama untuk tiap - tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan
beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perobahan dimensi kolom
harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada satu lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama.
Balok portal merangkai kolom - kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh
beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom - kolom pendukung. HUbungan balok dan
kolom adalah jepit - jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang dapat menahan Momen, Gaya
vertical dan Gaya horizontal. Untuk menambah kekakuan balok, di bagian pangkal pada
pertemuan dengan kolom, boleh di tambah tebalnya.
C. Beberapa Bangunan bertingkat dengan tipe system struktur yang digunakan

1. RYUGYONG HOTEL, Pyongyang, Korea Utara

Bangunan: Hotel Ryugyong

Lokasi: Pyongyang Korea Utara

Under Construction: 1987-1992 (Pada terhenti sejak 1992)

Arsitek: Arsitek Baikdoosan & Engineers

Kontraktor: Arsitek Baikdoosan & Engineers105 pencakar langit lantainya saat ini sedang
dibangun dengan beton bertulang dan tertutup kaca cermin dan merupakan struktur terbesar di
negara ini. Struktur ini terdiri dari tiga sayap, masing-masing berukuran 330 kaki panjang dan
miring pada sudut 75 yang bertemu untuk membentuk puncak.
2. BANGUNAN TINGGI DI INDONESIA

Indonesia memiliki banyak bangunan tinggi. Sistem struktur yang lazim dipakai ialah
sistem struktur rigid frame dan flat slab. Walaupun ketinggiannya tidak sefenomenal bangunan-
bangunan tinggi yang ada di Dubai, Cina, Malaysia dan negara-negara asia lainnya namun
bangunan-bangunan tinggi di Indonesia patut diperhitungkan dari segi efisiensi dan
fungsionalitasnya.

Salah satu contoh bangunan tinggi di Indonesia ialah Wisma BNI 46 di Jakarta.
Bangunan ini memiliki ketinggian 262 m (hingga pucuk antena) dengan jumlah lantai sebanyak
48 lantai. Menara dengan fungsi perkantoran ini dirancang oleh Zeidler Roberts Partnership dan
DP Architects Ltd.

Berdasarkan tabel perbandingan jumlah lantai dan sistem struktur yang digunakan,
bangunan tinggi Wisma BNI 46 termasuk dalam kategori efisien. Sistem struktur utama rangka
kaku beton dibandingkan dengan jumlah lantai 48 buah dengan sistem pengkaku tambahan
seperti dinding geser merupakan sistem struktur yang cukup tepat dipakai.

Dengan demikian, pemilihan sistem struktur dan bahan utama seperti beton atau baja
mempengaruhi efisiensi ketinggian lantai yang optimal. Teknologi beton dan baja sudah
berkembang baik dan banyak diterapkan di Indonesia. Dengan perbandingan sistem struktur
yang sudah dilakukan oleh Fazlur Khan tentu dapat banyak membantu pembangunan gedung-
gedung tinggi di Indonesia dalam mencapai efisiensinya, dan yang penting adalah bagaimana
bangsa Indonesia terus mengembangkan teknologi tersebut dalam kaitannya dengan issue hemat
energi yang dewasa ini melanda seluruh dunia sehingga bangunan tinggi dengan teknologi
canggih tidak hanya menjadi icon saja melainkan memiliki keunggulan tersendiri dalam
menjawab tantangan issue tersebut.
3. KE POINT TOWER, Chicago, Illinois

Bangunan 645 kaki ini, merupakan bangunan perumahan bertingkat tinggi dan adalah
bangunan apartemen tertinggi di dunia pada waktu selesai. Menara ini dirancang dengan inti
segitiga 59 kaki, yang berisi lift dan tangga dan memungkinkan struktur untuk menahan beban
angin kencang. faade tersebut terdiri dari sistem dinding-berwarna perunggu-tirai kaca
dibingkai oleh alumunium anodized emas, yang mencerminkan matahari

Bangunan: Lake Point Tower

Lokasi: 505 North Lake Shore Drive, Chicago, IllinoisSelesai: 1968

Arsitek: John Heinrich & George Schipporeit


D. EFISIENSI DALAM BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

Sekitar tahun 1930 hingga tahun 1970-an bermunculan bangunan-bangunan pencakar


langit bertingkat tinggi di Amerika Serikat. Ini menandakan bahwa telah terjadi kemajuan
teknologi yang pesat dalam bidang konstruksi selama 40 tahun tersebut. Diantaranya
pembangunan gedung Empire State Building di New York dengan ketinggian lantai mencapai
102 lantai pada tahun 1930, Seagram Building setinggi 42 lantai pada tahun 1957, First National
Bank di Chicago setinggi 60 lantai pada tahun 1969, World Trade Center setinggi 110 lantai pada
tahun 1972, serta masih banyak bangunan-bangunan tinggi lainnya.

Dari tabel di atas kita dapat melihat perbandingan beberapa bangunan tinggi yang ada di
Amerika Serikat dalam kurun waktu 40 tahun. Dari tabel tersebut kita melihat adanya
pengelompokan tahun berdirinya bangunan tinggi tersebut dan jumlah lantainya, serta tinggi /
lebar bangunan dan berat ( psf ) yang beragam. Pada pengelompokkan bangunan dengan tinggi
ratusan lantai terlihat disana berat beban bangunan per m2 yang berbeda-beda. Ini menyatakan
ada perubahan teknologi yang pesat. Empire State Building dengan ketinggian 102 lantai
memiliki berat beban bangunan sebesar 42,2 psf, sedangkan pada bangunan World Trade Center
dengan lantai 110 memiliki berat beban bangunan yang lebih ringan yakni 37 psf. Tentu
perkembangan teknologi yang membuat perbedaan ini tampak. Agaknya pemilihan sistem
struktur yang tepat serta bahan utama strukturnya menjadi pertimbangan yang penting dalam
menentukan ketinggian bangunan dan berat bangunan tersebut.
Dalam tekno ekonomi sangat penting untuk mempertimbangkan faktor efisiensi dalam
membangun bangunan tinggi. Pemilihan sistem struktur dan bahan seperti beton / baja turut
mempengaruhi ketinggian jumlah lantai yang kemudian dapat ditentukan efisien tidaknya suatu
bangunan tinggi itu. Dalam buku Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi ( Wolfgang Schueller ),
Fazlur Khan mencoba membanding-bandingkan beberapa sistem struktur tersebut berkaitan
dengan efisiensi yakni jumlah lantai maksimal serta pemilihan jenis strukturnya agar mencapai
pembangunan yang optimal.

Gambar di atas merupakan perbandingan beberapa sistem struktur bangunan bertingkat


tinggi antara teknologi beton dan teknologi baja serta perbandingan jumlah ketinggan lantai yang
maksimal. Perbandingan tersebut sudah diteliti oleh Fazlur Khan dan memberikan keuntungan
pada masa kini dalam menentukan sistem struktur mana yang paling tepat untuk batas ketinggian
tertentu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Fazlur Khan telah memberikan kontribusi
yang besar terhadap pemilihan sistem struktur pada bangunan tinggi dalam mencapai tingkat
efisiensi yang baik.

Rangka bangunan adalah bagian dari bangunan yang merupakan struktur utama
pendukung berat bangunan dan beban luar yang bekerja padanya sehingga struktur konstruksi
sangat penting dalam perencanaan sebuah bangunan bertingkat tinggi. Struktur itu sendiri perlu
ditangani oleh para ahli struktur bangunan demi kesempurnaan pembangunan bangunan
bertingkat banyak.

Fungasi lantai tingkat;


Lantai tingkat diperlukan untuk penambahan tata ruangan suatu bangunan, mengingat
kebutuhan atau penempatan untuk kepuasan bagi si pemiliknya baik untuk ruangan beristirahat
atau penataan barang - barang inventaris suatu rumah tinggal.

Lantai tingkat dapat sebagai hitungan tinggi untuk bangunan bertingkat tinggi pengaturan
lantai dapat difungsikan sebagai untuk kamar tidur atau untuk keperluan ruang lainnya.

Pada lantai untuk di tempatkan macam - macam jenis penerangan lampu untuk penerangan
suatu ruang bisa bentuk lampu pijar, lampu TL, atau armature mungkin memakai down light dan
lain - lain.
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau
bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi setiap sistem.
Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria
bagi pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan mereka.

Tujuan utama dari analisis struktur adalah untuk membantu perancang struktur dalam
membuat keputusan-keputusan penting dalam proses perancangan. Hasil dari sesuatu analisis
struktur pada sebuah struktur pada beban-beban yang bekerja padanya adalah respon dari
struktur tersebut uang berupa :

Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi struktur


Gaya-gaya internal pada elemen-elemen stuktur : gaya aksial, gaya geser, momen
lentur dan momen torsi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/26572540/SISTEM_STRUKTUR_BANGUNAN_TINGGI
http://jasaquantitysurveyor.blogspot.co.id/2014/10/sistem-struktur-bangunan-bertingkat.html

Anda mungkin juga menyukai