Anda di halaman 1dari 11

Robbisyrohlii shodrii wa yassirlii amrii

wahlul uqdatan milisaanii yafqohuu qoulii







.



Alhamdulillahilladzii anamanaa
binimatil iimaani wal islaam
Wa nusholli wa nusallimu alaa khoiril
anaam

Muhammad Zaki D.R 9.1 SMPN 1 Balaraja Page 1


Sayyidinaa muhammadiin wa alaa alihi
wa shohbihi ajmain
Amma badu
Segala puji bagi Alloh yang telah memberi sebaik
baik nikmat berupa Iman dan Islam. Sholawat dan
doa keselamatan semoga terlimpahkan kepada Nabi
Agung Muhammad SAW beserta keluarga dan
para sahabat sahabat Nabi semuanya.
Yang kami hormati Bapak Kepala Sekolah
SMP Negeri Balaraja 1 dan segenap Dewan
Guru serta teman teman yang Insya Alloh
dimuliakan Alloh SWT
Pada kesempatan kali ini kami akan
menyampaikan ceramah dengan judul :

Muhammad Zaki D.R 9.1 SMPN 1 Balaraja Page 2


Hari Kartini:
Antara Emansipasi dan Menjadi
Muslim Sejati
Tanggal 21 April adalah tanggal
kelahiran Kartini. Bangsa Indonesia
memperingatinya sebagai tonggak sejarah
lahirnya seorang wanita Indonesia yang
berjuang untuk kaumnya, wanita Indonesia.
Namun, satu hal yang jarang diungkapkan,
bahkan terkesan disembunyikan dalam
catatan sejarah, adalah usaha Kartini untuk
mempelajari Islam dan mengamalkannya,
serta bercita-cita agar Islam disukai. Mari kita
simak salah satu isi suratnya yang ditulis
kepada Nyonya Van Kol pada tanggal 21 Juli
1902 yang berbunyi : Moga-moga kami
mendapat rahmat, dapat bekerja membuat umat
agama lain memandang agama Islam patut
disukai

Muhammad Zaki D.R 9.1 SMPN 1 Balaraja Page 3


Sosok Kartini bahkan dimanfaatkan pihak-
pihak tertentu untuk kampanye emansipasi
yang menyalahi fitrah wanita, yakni
mendorong kaum wanita agar diperlakukan
sederajat dengan kaum pria, diperlakukan
sama dengan pria, padahal kodrat pria dan
wanita berbeda, demikian pula peran dan
fungsinya sebagai khalifah di muka bumi ini.
Kian hari emansipasi kian mirip saja
dengan liberalisasi dan feminisasi.
Sementara Kartini sendiri sesungguhnya
makin meninggalkan semuanya, dan ingin
kembali kepada fitrahnya.
Perjalanan Kartini adalah perjalanan panjang.
Dan dia belum sampai pada tujuannya.
Jangan salahkan Kartini kalau dia tidak
sepenuhnya dapat lepas dari kungkungan
adatnya. Jangan salahkan Kartini kalau dia
tidak dapat lepas dari

Muhammad Zaki D.R 9.1 SMPN 1 Balaraja Page 4


pengaruh pendidikan Baratnya. Kartini sudah
berusaha untuk mendobraknya.
Yang kita salahkan adalah mereka yang
menyalah artikan kemauan Kartini. Kartini
tidak dapat diartikan lain kecuali sesuai
dengan apa yang tersirat dalam kumpulan
suratnya :
Door Duisternis Tot Licht yang telanjur
diartikan sebagai Habis Gelap Terbitlah
Terang atau Dari Gelap Menuju
Cahaya yang bahasa Arabnya adalah
Minazh-Zhulumaati ilan-Nuur.
Kata dalam bahasa Arab tersebut, tidak lain,
merupakan inti dari dakwah Islam yang
artinya: membawa manusia dari kegelapan
(jahiliyah) ke tempat yang terang benderang
(hidayah atau kebenaran Ilahi), sebagaimana
firman-Nya dalam QS Al Baqoroh ayat 257 :

Muhammad Zaki D.R 9.1 SMPN 1 Balaraja Page 5












Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia
mengeluarkan mereka dari kegelapan
(kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan
orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah
syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya
kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Kartini yang dikungkung oleh adat dan
dituntun oleh Barat, telah mencoba
merintis jalan menuju benderang kebenaran
Ilahi. Tapi anehnya, tak seorang pun
Muhammad Zaki D.R 9.1 SMPN 1 Balaraja Page 6
melanjutkan perjuangannya. Wanita-wanita
kini mengurai kembali benang yang telah
dipintal Kartini. Sungguhpun mereka
merayakan hari lahirnya, namun mereka
mengecil-kan arti perjuangannya.
Gagasan-gagasan cemerlang Kartini yang
dirumuskan dalam kamar yang sepi, mereka
peringati di atas panggung yang bingar.
Kecaman Kartini yang teramat pedas
terhadap Barat, mereka artikan sebagai isyarat
untuk mengikuti wanita-wanita Barat habis-
habisan.
Kartini merupakan salah satu contoh figur
sejarah yang lelah menghadapi
pertarungan ideology. Ia berusaha
mendobrak adat, mengelak dari Barat, untuk
mengubah keadaan. Dalam sebuah
suratnya Kartini mengatakan: Manusia itu
berusaha, Allah-lah yang menentukan (Surat

Muhammad Zaki D.R 9.1 SMPN 1 Balaraja Page 7


Kartini kepada Ny. Ovink Soer, Oktober
1900).
Kartini ingin menjadi Muslimah sejati. Ketika
belajar mengaji (membaca Al-Quran), guru
mengajinya marah ketika Kartini menanyakan
makna kata-kata Al-Quran yang dibacanya.
Suatu ketika Kartini menguping pengajian
bulanan khusus anggota keluarga di rumah
pamannya, seorang Bupati di Demak
(Pangeran Ario Hadiningrat).
Penceramahnya Kyai Haji Mohammad
Sholeh bin Umar, seorang ulama besar dari
Darat, Semarang, mengajarkan tafsir Surat
Al-Fatihah.
Selesai acara pengajian, Kartini menemui
Kyai Sholeh. Kyai, selama hidupku baru kali
inilah aku sempat mengerti makna dan arti
surat pertama, dan induk Al-Quran yang
isinya begitu indah menggetarkan sanubariku.
Muhammad Zaki D.R 9.1 SMPN 1 Balaraja Page 8
Maka bukan buatan rasa syukur hati aku
kepada Allah, namun aku heran tak habis-
habisnya, mengapa selama ini para ulama kita
melarang keras penerjemahan dan penafsiran
Al-Quran dalam bahasa Jawa. Bukankah Al-
Quran itu justru kitab pimpinan hidup
bahagia dan sejahtera bagi manusia?
kata Kartini.
Setelah pertemuannya dengan Kartini, Kyai
Sholeh tergugah untuk menterjemahkan Al-
Quran ke dalam bahasa Jawa. Pada hari
pernikahan Kartini, Kyai Sholeh meng-
hadiahkan kepadanya terjemahan Al-Quran
(Faizhur Rohman Fit Tafsiril Quran).
Mulailah Kartini mempelajari Islam dalam
arti yang sesungguhnya.
Pada dasarnya, Kartini ingin berjuang di
jalan Islam. Tapi karena pemahamannya
tentang Islam belum menyeluruh, maka

Muhammad Zaki D.R 9.1 SMPN 1 Balaraja Page 9


Kartini tidak mengetahui panjangnya jalan
yang akan ditempuh dan bagaimana cara
berjalan di atasnya.
Namun Kartini berjuang seorang diri, dengan
segala keterbatasan.
Ali bin Abi Thalib menegaskan:
Alhaqqu bilaa nizhom yaghlibul bathilu
bi nizhom
Kebenaran yang tidak terorganisir
dapat dikalahkan oleh kebatilan yang
terorganisir.
Kartini berada dalam proses dari kegelapan
menuju cahaya. Namun cahaya itu belum
purna menyinarinya secara terang benderang,
karena terhalang oleh tabir tradisi dan usaha
westernisasi. Kartini telah kembali kepada
Pemiliknya, sebelum ia menun-taskan
usahanya untuk mempelajari Islam dan
Muhammad Zaki D.R 9.1 SMPN 1 Balaraja Page 10
mengamal-kannya, seperti yang diidam-
idamkannya . Wallahualam bish-shawab.
Demikianlah ceramah singkat ini semoga
dapat diambil manfaatnya.
Hadanallaah wa iyyakum ajmain.....
wassalamu alaikum wr wb.

Muhammad Zaki D.R 9.1 SMPN 1 Balaraja Page 11

Anda mungkin juga menyukai