Anda di halaman 1dari 26

Laporan Penelitian

Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Sebagai negara agraris, sektor pertanian menjadi bagian penting dalam
perekonomian di Indonesia. Sektor pertanian tidak dapat terlepas dari
kebutuhan pupuk karena pupuk berperan penting dalam peningkatan
produktivitas dan produksi komoditas pertanian. Indonesia merupakan negara
dengan kebutuhan pupuk anorganik yang tinggi. Berdasarkan data dari
Permentan No. 130 Tahun 2014, kebutuhan total pupuk untuk sektor pertanian
di Indonesia pada tahun 2015 adalah 9.550.000 ton/tahun. Dimana nitrogen
dalam pupuk merupakan salah satu unsur hara penting yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman (Suwardi dkk, 2009).
Masalah utama yang harus dihadapi adalah dampak penggunaan pupuk
anorganik secara berlebihan. Lebih jauh, nitrogen yang tercuci dan terbawa
oleh aliran air juga dapat mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan
maupun kesehatan manusia (Bi dkk, 2012). Nitrogen dalam bentuk nitrat yang
mudah larut dalam air dapat mengakibatkan pencemaran pada air tanah.
Konsentrasi nitrat yang tinggi dalam air tanah kemudian terbawa oleh aliran
menuju ke badan-badan air yang berada di sekitarnya. Konsentrasi nitrat yang
tinggi dalam air dapat memicu pertumbuhan alga, plankton, eceng gondok
maupun tumbuhan air lainnya yang kemudian mengakibatkan penurunan
kualitas air dan kadar oksigen dalam air (Hardjowigeno, 2003).
Peternakan ayam masuk dalam peringkat kedua terbesar sebagai
penyumbang emisi gas amonia di atmosfer, dimana sumbernya berasal dari
kotoran ayam yang dihasilkan. Namun disamping itu, kotoran ayam merupakan
salah satu bahan organik yang mempunyai kadar unsur hara yang tinggi.
Komposisi dalam kotoran ayam ini banyak dikembangkan dan diharapkan
mampu mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pupuk kimia.
Didasari oleh berbagai latar belakang di atas, maka perlu dilakukan
penelitian mengenai pembuatan slow release fertilizer dari kotoran ayam.
Selanjutnya perlu dianalisis unsur nitrogen yang dilepaskan dalam air tiap
harinya. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dalam

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 1
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
pengembangan pupuk slow release fertilizer (SRF) untuk skala komersial di
bidang pertanian.

2. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai koefisien difusivitas
efektif dari laju pelepasan nitrogen dalam slow release fertilizer dari kotoran
ayam dengan dan tanpa campuran urea menggunakan matriks bentonit.

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 2
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Kotoran Ayam
Kotoran ayam adalah salah satu pupuk organik yang memiliki nutrisi
lebih dari kotoran lainnya. Apabila dibandingkan antara berbagai macam
pupuk kandang, kotoran ayam mempunyai nilai hara yang tertinggi karena
bagian cair tercampur dengan bagian padat. Pupuk kandang kotoran ayam
mengandung N tiga kali Iebih banyak dari pupuk kandang lainnya
(Hardjowigeno,1995).

Tabel 1. Kandungan Unsur dalam Berbagai Kotoran Hewan


Unsur (%) Nitrogen Phospor Kalium
Kotoran Ayam 1,70 1,90 1,50
Kotoran Sapi 0,29 0,17 0,35
Kotoran Kuda 0,44 0,17 0,35
Kotoran Babi 0,60 0,41 0,13
Kotoran Domba 0,55 0,31 0,15

Beberapa hasil penelitian aplikasi pupuk kotoran ayam selalu


memberikan respon tanaman yang terbaik pada musim pertama. Hal ini terjadi
karena kotoran ayam relatif lebih cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar
hara yang cukup pula dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan
kotoran hewan yang lainnya. (Hartatik, 2004).

2. Bentonit
Penggunaan perekat atau binder bertujuan agar sistem kompak sehingga
tidak mudah hancur. Berbagai macam pengikat yang sering digunakan dalam
pembuatan biochar adalah molase (molasses), pati (starch), kapur (lime), tanah
liat (clay), semen (cement), arang bongkah (lump charcoal), dan aspal
(Kurniati dan Suprihatin, 2009). Pada penelitian ini digunakan bentonit sebagai
salah satu dari jenis clay. Bentonit adalah clay yang sebagian besar terdiri dari

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 3
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
montmorillonit dengan mineral-mineral seperti kwarsa, kalsit, dolomit,
feldspars, dan mineral lainnya. Montmorillonit merupakan bagian dari
kelompok smectit dengan komposisi kimia secara umum
(Mg,Ca)O.Al2O3.5SiO2.nH2O. Bentonit berbeda dari clay lainnya karena
hampir seluruhnya (75%) merupakan mineral monmorillonit. Mineral
monmorillonit terdiri dari partikel yang sangat kecil sehingga hanya dapat
diketahui melalui studi mengunakan XRD(X- Ray Difraction).

3. Pupuk Lepas Lambat (Slow Release Fertilizer)


Slow release fertilizer (SRF) merupakan pupuk yang dirancang untuk
dapat melepaskan nutrisi secara terkendali sesuai dengan kebutuhan nutrisi
tanaman sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk yang berarti juga
menurunkan biaya pemupukan (Shaviv, 2005). Terdapat tiga metode
pembuatan SRF yang biasa dilakukan yaitu, pertama pengendalian rilis dengan
menggunakan produk-produk kimia, kedua pengendalian rilis dengan
pelapisan menggunakan bahan pelapis inert serta ketiga pengendalian rilis
dengan formulasi jenis matriks (Liang dan Liu, 2006). Metode pembuatan SRF
dengan matriks lebih mudah diproduksi dan biaya yang diperlukan untuk
proses produksi lebih murah sehingga metode ini akan dipilih dalam proses
pembuatan slow release fertilizer pada penelitian ini.
Penelitian Lixiang dkk (2011) menunjukkan bahwa terdapat berbagai
jenis matriks yang dapat digunakan untuk memperlambat rilis nutrien pada
pupuk lepas lambat, yaitu berupa bahan yang mengandung mineral silikat
anorganik (seperti attapulgite, kaolin, diatomaceous earth, bentonit, zeolit dan
asbestos) serta bagian dari limbah produksi pertanian produksi yang
mengandung struktur silikon (seperti ash, straw and straw was fired dan tailing
industri). Dalam penelitian ini dipilih matriks bentonit.

4. Peletisasi
Peletisasi merupakan proses pengeringan dan pembentukan pupuk tablet
dengan menggunakan tekanan tinggi untuk menghasilkan pupuk padat
berbentuk silinder, dimana dalam penelitian ini digunakan ekstruder sebagai
alat bantu. Proses peletisasi bertujuan untuk menghasilkan pupuk dengan

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 4
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
volume yang secara signifikan lebih kecil sehingga lebih efisien untuk proses
penyimpanan, transportasi, dan penggunaan.
5. Urea
Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus
kimia NH2CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya
sangat mudah menghisap air (higroskopis).
Pupuk urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar
tinggi yaitu sebesar 46%. Nitrogen (N) merupakan salah satu unsur hara makro
yang sangat penting bagi tanaman. Namun demikian, unsur tersebut mudah
hilang dari tanah karena tercuci oleh air, berubah bentuk menjadi tidak tersedia
bagi tanaman, dan menguap ke udara. Oleh karena itu, dilakukan usaha untuk
meningkatkan efisiensi nitrogen sehingga dapat meningkatkan produksi
pertanian, seperti membuat pupuk N dalam bentuk pupuk lepas lambat
(Prakoso, 2006). Pupuk lepas lambat merupakan pupuk yang bisa melepaskan
unsur pupuk yang dikandungnya dengan perlahan.

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 5
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah:
a. Kotoran ayam yang diperoleh dari PIAT Universitas Gadjah Mada.
b. Bentonit yang diperoleh dari Laboratorium Teknologi Keramik dan
Komposit Departemen Teknik Kimia, Universitas Gadjah Mada.
c. Pupuk urea yang diperoleh dari Laboratorium Daur Ulang Sampah
Universitas Gadjah Mada.
d. Larutan asam sulfat pekat (H2SO4 98%) yang diperoleh dari Laboratorium
Teknologi Keramik dan Komposit Departemen Teknik Kimia, Universitas
Gadjah Mada.
e. Natrium hidroksida (NaOH) pellet yang diperoleh dari CV Alfa Kimia.
f. Larutan asam klorida (HCl) 37% yang diperoleh dari CV Alfa Kimia.
g. Indikator phenolphthalein yang diperoleh dari CV Alfa Kimia.
h. Indikator methyl orange yang diperoleh dari CV Alfa Kimia.
i. Potassium sulfate (K2SO4) yang diperoleh dari CV Alfa Kimia.
j. Tembaga (II) Sulfate (CuSO4) yang diperoleh dari CV Alfa Kimia.
k. Zinc metal yang diperoleh dari CV Alfa Kimia.
l. Aquadest yang diperoleh dari General Labora.

2. Rangkaian Alat Utama


Rangkaian alat yang digunakan selama penelitian ditunjukkan oleh
Gambar berikut:

Keterangan:
1. Inlet Raw Material
2. Penampung
3. Screw
4. Outlet Produk Pelet
5. Motor

Gambar 1. Rangkaian Alat Utama Ekstruder

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 6
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit

Keterangan:
1. Penangkap gas
2. Statif
3. Klem
4. Labu Kjeldahl
5. Heater

Gambar 2. Rangkaian Alat Analisis Destruksi

Keterangan:
1. Heater
2. Labu Kjeldahl
3. Distillation Head
4. Pendingin
5. Erlenmeyer asam
penangkap

Gambar 3. Rangkaian Alat Analisis Distilasi

3. Cara Kerja
a. Persiapan Bahan Baku
Bahan baku berupa campuran kotoran ayam basah dan sekam padi
dijemur hingga kering untuk menghilangkan bau dan kadar air.
Selanjutnya campuran tersebut di haluskan menggunakan Disk Mill.
Campuran yang telah halus kemudian diayak/disaring untuk memisahkan
bubuk kotoran ayam dengan sekam padi.
b. Proses Pembuatan Pelet dengan Ekstruder
Campuran bahan baku berupa bubuk kotoran ayam, urea, dan
perekat bentonit dimasukkan dalam wadah inlet. Perbadingan yang dipakai
yaitu 1:2 untuk kotoran ayam : urea, sedangan perekat bentonit yang

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 7
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
digunakan adalah 10% berat total bahan baku. Ditunggu beberapa saat
sambil ditekan-tekan. Hasil akan keluar melalui outlet ekstruder dengan
ukuran-ukuran tertentu yang sudah diatur. Percobaan diulangi untuk
campuran bahan baku tanpa urea dengan perbandingan perekat yang sama.
c. Analisis Sampel
Sampel disiapkan dengan melarutkan 0,5 gram pupuk pelet dalam
100 mL air. Analisis dilakukan menggunakan Metode Kjeldahl untuk tiap
10 mL sampel yang dibiarkan larut dalam air dalam waktu 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, dan 10 hari.

4. Analisis Data
Menentukan kadar nitrogen dalam sampel :
Jumlah larutan penangkap HCl mula-mula = (Va.Na) mgrek (1)
dengan, Va : Volume Larutan HCl Penangkap
Na : Normalitas Larutan HCl Penangkap

Sisa larutan HCl penangkap setelah distilasi = mgrek NaOH untuk titrasi
= (Vb.Nb) mgrek (2)
dengan, Vb : Volume Larutan NaOH
Nb : Normalitas Larutan NaOH

Jumlah mgrek NH3 hasil distilasi = jumlah mgrek lar. HCl penangkap yang
bereaksi
= (Va.Na-Vb.Nb) mgrek (3)

Jumlah mgrek NH3 hasil distilasi = Jumlah mgrek N total (4)

Berat N total dalam sampel = (Va.Na-Vb.Nb) mgrek x (Berat atom N) mgram


% Nitrogen Release = | | 100% (5)

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 8
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
Selanjutnya akan dicari laju pelepasan nitrogen yang akan dinyatakan dengan
nilai difusivitas efektif (De). Pelepasan nitrogen dari pelet pupuk ke
lingkungan akan dimodelkan dengan neraca massa nitrogen dalam pelet
dengan asumsi :
1. Konsentrasi nitrogen dianggap homogen di semua bagian pelet pupuk

2. Transfer massa ke arah aksial akan diabaikan

3. Nilai Kca diabaikan karena pada permukaan pelet dianggap selalu jenuh

4. Kehilangan nitrogen akibat penguapan ke udara dapat diabaikan karena

wadah yang digunakan berada dalam keadaan tertutup.

Berdasarkan asumsi asumsi yang telah diambil akan dilakukan penyusunan


neraca massa nitrogen dalam pelet pupuk yang dijabarkan dalam Persamaan 1
:

r
r + r r

Gambar 4. Mekanisme pelepasan nitrogen dalam pelet pupuk

Elemen volume diambil dalam pelet pupuk seperti yang dinyatakan dalam
Gambar 2.3, kemudian disusun Persamaan 1 berdasarkan neraca massa
nitrogen dari pelet pupuk ke lingkungan.
Laju massa N masuk Laju massa N keluar = Acc. N dalam pelet pupuk
d
NA 2rz|r NA 2rz|r+r = dt (2rrzCA ) (6)

CA C
(De r | De r A | ) CA
r r+r r r
lim =r (7)
r0 r t

CA CA
De r (r )=r (8)
r t

2 CA CA r CA
r + =D (9)
r2 r e t

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 9
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
2
CA 1 CA 1 CA
+ = (10)
r2 r r De t

Persamaan 5 merupakan persamaan diferensial yang menyatakan fenomena


perpindahan massa nitrogen selama dalam pelet pupuk. Persamaan ini
memiliki kondisi batas sebagai berikut :
IC : CA (r, 0) = CA0 (11)

dCA
BC : | =0 (12)
dt (0,t)

dCA
| =0 (13)
dt (0 ,0)

dCA
De | = k c (CA CA ) (14)
dr (R,t)

CA
CA = (15)
H

Untuk menyelesaikan Persamaan 10 dengan keadaan batas (12), (13), (14) dan
(15) maka diperlukan persamaan hubungan antara CA dan CAf yang diperoleh
melalui neraca massa nitrogen di dalam air dan di dalam padatan.
Massa N dalam pupuk awal = Massa N di padatan + Massa N di cairan

R
CA0 V = 0 ACA dr + VCA (16)


2 0 = 0 2 + VCA (17)

Dari analisis di atas dicari nilai difusivitas efektif (De) dan konstanta Henry
(H). Nilai-nilai tersebut dapat dicari dengan memasukkan data konsentrasi
nitrogen pada larutan pupuk (CAf) dan waktu (t) yang kemudian diiterasi
dengan bantuan pemrograman komputer untuk nilai-nilai De dan H yang
memberikan kesalahan (error) yang paling kecil terhadap hasil percobaan.

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 10
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis kadar nitrogen release pada pelet kotoran ayam murni

35

30
jumlah nitrogen, mgram

25

20

15 Nitrogen release
Nitrogen total
10

0
0 2 4 6 8 10 12
waktu, hari

Gambar 5. Pelepasan Nitrogen dalam Jangka 10 hari Pada Pupuk dari


Kotoran Ayam Murni
Pada gambar 4 terlihat bahwa lamanya perendaman pelet dalam air
menyebabkan perubahan nilai nitrogen yang terlepas dalam air. Dimana jumlah
nitrogen terus mengalami kenaikan dari hari ke hari sampai pada akhirnya
konstan. Jumlah nitrogen dalam air konstan dicapai ketika semua nitrogen
dalam pelet sudah seluruhnya release yaitu sebesar 33.32 mgram atau sebesar
6.6% dari total berat sampel. Jumlah total nitrogen yang terkandung dalam
sampel diperoleh dengan cara menganalisis langsung sampel pelet padat
seberat 5 gram menggunakan Analisis Kjeldahl karena salah satu keuntungan
Analisis Kjeldahl adalah dapat digunakan juga untuk analisis sampel padat.
Pada hari pertama jumlah nitrogen yg release mencapai 15.82 mgram,
kemudian terjadi kenaikan jumlah nitrogen dari hari ke hari secara perlahan
dimana kenaikannya tidak sebanyak pada hari pertama, hal ini disebabkan
karena kandungan bentonit sebagai matriks dalam pelet memperlambat
pelepasan nitrogen pada pupuk lepas lambat. Bentonit yang tidak mudah larut
dalam air ini megisi ruang-ruang kosong pada pori-pori di permukaan pupuk,

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 11
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
sehingga memperkecil luas permukaan kontak antara kotoran ayam dengan air.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Xiaoyu dkk (2013) banyaknya jumlah
bentonit yang digunakan membuat struktur pupuk semakin kompak dan
semakin memperkecil luas permukaan kontak dan ukuran pori-pori sampel
sehingga semakin baik menghambat pelepasan nitrogen.

2. Analisis kadar nitrogen release pada pelet campuran kotoran ayam murni dan
urea dengan perbandingan 1:2

100
90
80
jumlah nitrogen, mgram

70
60 nitrogen release
50
nitrogen total
40
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12
waktu, hari

Gambar 6. Pelepasan Nitrogen dalam Jangka 10 hari Pada Pupuk dari


Campuran Kotoran Ayam Murni dan Urea
Sama halnya pada poin nomor 1, gambar diatas menunjukkan bahwa
pelepasan nitrogen dari hari ke hari juga sudah berlangsung secara perlahan-
lahan. Terlihat pula bahwa jumlah nitrogen yang release dalam air pada pupuk
campuran kotoran ayam dan urea lebih tinggi daripada pupuk kotoran ayam
murni, karena jumlah nitrogen yang ada dalam sampel juga lebih besar yaitu
17.4% dari berat total. Penambahan urea dalam pembuatan pupuk dengan
perbandingan 1:2 diharapkan mampu menambah jumlah nitrogen pada pupuk
dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan nitrogen untuk tanaman. Jumlah
bentonit yang digunakan dalam pembuatan pupuk campuran kotoran ayam dan
urea ini lebih banyak daripada pada pembuatan pupuk kotoran ayam murni, hal

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 12
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
ini disebabkan karena penambahan urea membuat pori-pori yang harus diisi
oleh bentonit menjadi lebih banyak, sehingga untuk dapat menjadi pupuk lepas
lambat jumlah bentonit harus ditambah.
3. Perbandingan persen release antara pupuk dari kotoran ayam murni dengan
pupuk dari campuran kotoran ayam dan urea

80

70

60
persen release, %

50

40
KA murni
30
KA+urea
20

10

0
0 2 4 6 8 10 12
waktu, hari

Gambar 7. Perbandingan Persen Release Nitrogen pada 2 Jenis Pelet

Berdasarkan gambar diatas dalam jangka waktu 10 hari analisis, belum


semua nitrogen dalam pupuk terlepas ke air. Untuk pupuk dari kotoran ayam
murni sudah mencapai 70,5% nitrogen yang lepas dari jumlah nitrogen total,
sedangkan untuk pupuk dari campuran kotoran ayam dan urea pada hari ke 10
nitrogen yang lepas baru 37,5% dari jumlah total nitrogen yang ada. Dari kedua
jenis pupuk yang telah dibuat, keduanya sudah dapat dikategorikan sebagai
SRF karena nutrisi yang terkandung didalamnya tidak dengan cepat dapat
terlepas ke air. Hal ini sesuai dengan pendapat Trenkel (1997) bahwa pupuk
dapat dikategorikan sebagai SRF apabila :
a. dalam waktu 24 jam tidak lebih dari 15%
b. tidak lebih dari 75% dalam 28 hari

Walaupun jumlah nitrogen yang release setiap harinya pada pelet dari
campuran kotoran ayam dan urea lebih tinggi dari pelet dari kotoran ayam
murni, namun laju pelepasan nitrogen pelet dari kotoran ayam murni jauh lebih

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 13
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
tinggi dan hampir habis. Sehingga slow release pada pupuk dari campuran
kotoran ayam dan urea lebih bagus, hal ini juga dapat dibuktikan dari nilai
koefisien difusivitas yang akan dijelaskan pada poin berikutnya.
4. Perbandingan nilai koefisien difusivitas efektif (De) dan konstanta Henry pada
2 jenis pupuk

Tabel 2. Perbandingan De dan Henry pada 2 Jenis Pupuk


Jenis Pupuk De x 103 (cm2/d) Henry x 103
Kotoran Ayam 3,7981 8,2270
Murni
Kotoran Ayam + 2,1636 2,1888
Urea

Dari tabel diatas diperoleh nilai koefisien difusivitas efektif pada pelet
dari campuran kotoran ayam dan urea lebih kecil daripada koefisien difusivitas
efektif pada pelet dari kotoran ayam murni. Semakin kecil nilai koefisien
difusivitas efektif maka laju pelepasan nitrogen tiap harinya akan semakin kecil
pula, sehingga semakin bagus sebagai pupuk lepas lambat.

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 14
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini adalah:
1. Nilai koefisien difusivitas untuk pupuk dari kotoran ayam murni dan pupuk
campuran kotoran ayam dan urea berturut-turut sebesar 3,7981x10-3 cm2/d
dan 2,1636x10-3 cm2/d.
2. Penambahan matriks terbukti dapat menurunkan laju pelepasan nitrogen
dari sampel pupuk karna sifatnya yang mengisi pori-pori kosong pada
sampel sehingga daya larutnya dalam air menurun.

B. Saran
Saran untuk penelitian ini adalah :
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai variasi perbandingan
jumlah matriks yang digunakan dalam campuran adonan.
2. Perlu dilakukan pengamatan dan penelitian lebih lanjut mengenai
penggunaan langsung pupuk ini pada tanaman.
3. Perlu dicari metode yang jauh lebih akurat dan memberikan data hasil
analisis dalam waktu yang relative singkat
4. Perlu dilakukan teknik pengujian lain selain Uji Air, yaitu Uji Pasir.

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 15
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
DAFTAR PUSTAKA

Al-zahrani, S.M. 1999. Controlled-release of fertilizers: modelling and simulation.


International Journal of Engineering Science 37, p. 1299 1307.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2010. Rancangan Standar Nasional
Indonesia (SNI) Produk Pupuk Lepas Lambat (SRF). Pusat Teknologi
Industri Proses. Jakarta.
Bi, Ya-fan, Hai-lian Wang, Hao Xia, Hui-xing Xie, Mo Wang dan Wang-wang Li.
2012. Study on Preparation of Sustained-Release Potassium Fertilizer with
Bentonite as Carrier and Slow Release Performance of Potassium. 2013
Third International Conference on Intelligent System Design and Engineering
Applications.
Ding, Shuli dan Liu Qinfu. 1998. Experimental Study on Using Montmorillonite as
Slow Releasing Matrix for Urea. ACTA Mineralogica Sinica, 18, p. 67 72.
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Presindo. Jakarta.

Liang, R., dan M. Liu. 2006. Preparation and Properties of Coated Nitrogen
Fertilizer with Slow Release and Water Retention. Ind. Eng. Chem. Res. 45,
p. 8610 8616.
Lixiang, Yu , Ni Xiaoyu, Wu Lin, Wu Zhengyan, Wu Yuejin, Zhang Hong, Cai
Dongqing dan Qiu Guannan. 2011. Built in Screen Type Controlled
Release Urea as well as Production Method and Application Thereof.
Chinese Patent Specification CN 102173962 A.
Shaviv, A. 2005. Controlled Release Fertilizer. IFA International Workshop on
Enchanced Efficiency Fertilizers. International Fertilizer Industry
Association Paris, France. Frankfurt.
Trenkel, Martin E. 1997. Controlled Release and Stabilized Fertilizers in
Agriculture. International Fertilizer Industry Association, Paris, France.
Yuejin, Wu, Ni Xiaoyu, Wu Zhengyan, Wu Lin, Qiu Guannan, Yu Lixiang. 2013.
A Novel Slow Release Urea Fertilizer: Physical and Chemical Analysis of
Its Structure and Study of Its Release Mechanism. Journal of Biosystems
Engineering 115 (2013), p. 274 282.

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 16
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
LAMPIRAN

Hasil Peletisasi
Tanggal : 10 September 2016
1. Pelet Kotoran Ayam Murni
Massa kotoran ayam : 1000 gram
Massa bentonit : 100 gram
Massa air : 300 mL
Suhu pengeringan : 60oC
Waktu Pengeringan : 24 jam
Diameter pelet : 0.5 cm
Panjang Pelet : 1.5 cm

2. Pelet Campuran Urea dan Kotoran Ayam


Massa kotoran ayam : 1000 gram
Massa Urea : 500 gram
Massa bentonit : 150 gram
Massa air : 500 mL
Suhu pengeringan : 60oC
Waktu Pengeringan : 24 jam
Diameter pelet : 0.5 cm
Panjang Pelet : 1.5 cm

Hasil Analisis Kotoran Ayam Murni


Tanggal : 26 September 1 Oktober 2016
Berat Sampel : 0.5 gram
Volume Sampel : 100 mL
Konsentrasi Lar. NaOH : 0.1 N
Konsentrasi Lar. HCl : 0.1 N
Volume Asam Penangkap : 75 mL
Massa K2SO4 : 10 gram
Massa CuSO4 : 0.2 gram
BM Nitrogen : 14 mg/mmol

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 17
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
Tabel 3. Data Hasil Analisis Kadar Nitrogen dari Sampel Pupuk Kotoran Ayam
Murni

Hari Ke- Vol. HCl akhir, mL Vol. NaOH, mL


1 112.9 63.7
2 112 61.4
3 112 60.7
4 112 60
5 122.8 59.2
6 122.7 59
7 112 58.8
8 111 59.2
9 112.5 58.5
10 112.8 58.2
0.5 gram 112.8 51.2
Sampel

Hasil Perhitungan Penentuan Kadar Nitrogen dalam Sampel


Contoh perhitungan diambil dari data nomor 1 pada Tabel 3 dengan persamaan (1)
sebagai berikut :
Jumlah larutan penangkap HCl mula-mula = (Va.Na) mgrek
= 75 mL x 0.1 N
= 7.5 mgrek

Jumlah larutan penangkap HCl sisa = jumlah larutan NaOH titrasi


= (Vb.Nb) mgrek
= 63.7mL x 0.1 N
= 6.37 mgrek

Jumlah lar. HCl penangkap yang bereaksi = jumlah NH3 hasil distilasi
= (Va.Na-Vb.Nb) mgrek
= (7.5 6.37) mgrek
= 1.13 mgrek

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 18
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
Jumlah mgrek NH3 hasil distilasi = Jumlah mgrek N total
= 1.13 mgrek x BM Nitrogen
= 1.13 x 14
= 15.82 mgram


% Nitrogen Release = | | 100% (5)

15.82
= 33.32 100 %

= 47.5 %

Dengan cara yang sama diperoleh data pada Tabel 4 sebagai berikut :

Tabel 4. Data Hasil Perhitungan Kadar Nitrogen dari Sampel Pupuk Kotoran Ayam
Murni

Hari Ke- NH3, mgrek Massa Nitrogen, mgram C NH3 , mgram/mL % Release
1 1.13 15.82 0.0113 47.5
2 1.36 19.04 0.0136 57.1
3 1.43 20.02 0.0143 60.1
4 1.5 21 0.015 63
5 1.58 22.12 0.0158 66.4
6 1.6 22.4 0.016 67.2
7 1.62 22.68 0.0162 68.1
8 1.58 22.12 0.0158 66.4
9 1.65 23.1 0.0165 69.3
10 1.68 23.52 0.0168 70.6
0.5 gram 2.38 33.32 6.0637
Sampel

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 19
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
Hasil Analisis Campuran Kotoran Ayam Murni dan Urea
Tanggal : 3 - 8 Oktober 2016
Berat Sampel : 0.5 gram
Volume Sampel : 100 mL
Konsentrasi Lar. NaOH : 0.1 N
Konsentrasi Lar. HCl : 0.1 N
Volume Asam Penangkap : 75 mL
Massa K2SO4 : 10 gram
Massa CuSO4 : 0.2 gram
BM Nitrogen : 14 mg/mmol

Tabel 5. Data Hasil Analisis Kadar Nitrogen dari Sampel Pupuk Campuran
Kotoran Ayam dan Urea
Hari Ke- Vol. HCl akhir, mL Vol. NaOH, mL
1 112.6 57.6
2 112 56.8
3 112.8 55
4 112.5 54.4
5 122 54.4
6 122 53
7 112 52.8
8 112 52.5
9 112 52.3
10 112 51.7
0.5 gram 112.1 12.9
Sampel

Hasil Perhitungan Penentuan Kadar Nitrogen dalam Sampel


Contoh perhitungan diambil dari data nomor 1 pada Tabel 3 dengan persamaan (1)
sebagai berikut :
Jumlah larutan penangkap HCl mula-mula = (Va.Na) mgrek
= 75 mL x 0.1 N
= 7.5 mgrek

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 20
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
Jumlah larutan penangkap HCl sisa = jumlah larutan NaOH titrasi
= (Vb.Nb) mgrek
= 57.6 mL x 0.1 N
= 5.76 mgrek

Jumlah lar. HCl penangkap yang bereaksi = jumlah NH3 hasil distilasi
= (Va.Na-Vb.Nb) mgrek
= (7.5 5.76) mgrek
= 1.74 mgrek

Jumlah mgrek NH3 hasil distilasi = Jumlah mgrek N total


= 1.74 mgrek x BM Nitrogen
= 1.74 x 14
= 24.36 mgram


% Nitrogen Release = | | 100% (5)

24.36
= 86.94 100 %

= 28.02 %

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 21
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
Dengan cara yang sama diperoleh data pada Tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6. Data Hasil Perhitungan Kadar Nitrogen dari Sampel Pupuk Campuran
Kotoran Ayam dan Urea

Hari Ke- NH3, mgrek Massa Nitrogen, CNH3 , mgram/mL % Release


mgram
1 1.74 24.36 0.0174 28
2 1.82 25.48 0.0182 29.3
3 2 28 0.02 32.2
4 2.06 28.84 0.0206 33.2
5 2.06 28.84 0.0206 33.2
6 2.2 30.8 0.020 35.4
7 2.22 31.08 0.022 35.7
8 2.25 31.5 0.0225 36.2
9 2.27 31.78 0.0227 36.6
10 2.33 32.62 0.0233 37.5
0.5 gram 6.21 86.94 15.8216
Sampel

Dengan memasukkan nilai CNH3 ke dalam perhitungan dengan pemrograman


berikut akan diperoleh nilai koefisien difusivitas efektif (De) dan konstanta Henry.

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 22
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
Hasil Perhitungan untuk Sampel Kotoran Ayam Murni :
De = 3.7981e-03
H = 8.2270e-03
SSE = 1.9294e-06

function utamamurni
clear
clc

De0=1E-4;
Ha0=1E-1;

DH0=[De0 Ha0];
options=optimset('MaxFunEvals',2000,'MaxIter',2000);
[DH,sse]=fminsearch(@SSE,DH0,options);
D=DH(1);
H=DH(2);

fprintf('Hasil Perhitungan untuk Sampel Kotoran Ayam Murni :


\n');
fprintf('De = %11.4e\n',D);
fprintf('H = %11.4e\n',H);
fprintf('SSE = %11.4e\n',sse);
end

function y=SSE(DH)
clf

De=DH(1);
Ha=DH(2);

% 0 30 60 90 120
% Ca di cairan fungsi waktu hasil percobaan
Caldata=[0 0.0113 0.0136 0.0143 0.015 0.0158 0.016 0.0162
0.0158 0.0165 0.0168];

Ca0=6.0637; %konsentrasi awal di silinder, g/cm3


Cal0=0; %konsentrasi awal di air, g/cm3
R=0.25; %jari-jari silinder, cm
L=1; %panjang silinder, cm
Nbut=2; %banyak butiran
V=100; %volum air, cm3

t=0:1:10; %waktu menurut percobaanmu


tt=0:0.1:10; %waktu buat perhitungan
r=linspace(0,R,101);
r=r';

N=length(r);
J=length(tt);

dt=tt(2)-tt(1);
dr=r(2)-r(1);

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 23
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit

Ca=zeros(N,J);
Cal=zeros(1,J);
A=zeros(N,N);

Ca(:,1)=Ca0;
Cal(1)=Nbut/V*(pi*R^2*L*Ca0-2*pi*L*trapz(r,r.*Ca(:,1)));

alfa=dr^2/(De*dt);

for j=1:J-1
%AC=B
A(1,1)=-3;
A(1,2)=4;
A(1,3)=-1;
A(N,N)=1;
B(1,1)=0;

for i=2:N-1
A(i,i)=-alfa-2;
A(i,i-1)=1-1/(i-1);
A(i,i+1)=1+1/(i-1);
B(i,1)=-alfa*Ca(i,j);
end

err=1;
temp=Cal(j);

while err>1E-8
B(N,1)=temp/Ha;
Ca(:,j+1)=A\B;
Cal(j+1)=Nbut/V*(pi*R^2*L*Ca0
2*pi*L*trapz(r,r.*Ca(:,j+1)));
err=abs(Cal(j+1)-temp);
temp=Cal(j+1);
end
end

plot(t,Caldata,'*',tt,Cal)
y=sum((Caldata-Cal(1:10:end)).^2);
end

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 24
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit
Hasil Perhitungan Sampel Campuran Kotoran Ayam dan Urea :
De = 2.1636e-03
H = 2.1888e-03
SSE = 7.4164e-06

function utamaurea
clear
clc

De0=1E-4;
Ha0=1E-1;

DH0=[De0 Ha0];
options=optimset('MaxFunEvals',2000,'MaxIter',2000);
[DH,sse]=fminsearch(@SSE,DH0,options);
D=DH(1);
H=DH(2);

fprintf('Hasil Perhitungan Sampel Campuran Kotoran Ayam dan


Urea : \n');
fprintf('De = %11.4e\n',D);
fprintf('H = %11.4e\n',H);
fprintf('SSE = %11.4e\n',sse);
end

function y=SSE(DH)
clf

De=DH(1);
Ha=DH(2);

% 0 30 60 90 120
% Ca di cairan fungsi waktu hasil percobaan
Caldata=[0 0.0174 0.0182 0.02 0.0206 0.0206 0.022 0.0222
0.0225 0.0227 0.0233];

Ca0=15.8217; %konsentrasi awal di silinder, g/cm3


Cal0=0; %konsentrasi awal di air, g/cm3
R=0.25; %jari-jari silinder, cm
L=1; %panjang silinder, cm
Nbut=2; %banyak butiran
V=100; %volum air, cm3

t=0:1:10; %waktu menurut percobaanmu


tt=0:0.1:10; %waktu buat perhitungan
r=linspace(0,R,101);
r=r';

N=length(r);
J=length(tt);

dt=tt(2)-tt(1);
dr=r(2)-r(1);

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 25
Laporan Penelitian
Slow Release Fertilizer dari Kotoran Ayam dengan dan Tanpa Campuran Urea
Menggunakan Matriks Bentonit

Ca=zeros(N,J);
Cal=zeros(1,J);
A=zeros(N,N);

Ca(:,1)=Ca0;
Cal(1)=Nbut/V*(pi*R^2*L*Ca0-2*pi*L*trapz(r,r.*Ca(:,1)));

alfa=dr^2/(De*dt);

for j=1:J-1
%AC=B
A(1,1)=-3;
A(1,2)=4;
A(1,3)=-1;
A(N,N)=1;
B(1,1)=0;

for i=2:N-1
A(i,i)=-alfa-2;
A(i,i-1)=1-1/(i-1);
A(i,i+1)=1+1/(i-1);
B(i,1)=-alfa*Ca(i,j);
end

err=1;
temp=Cal(j);

while err>1E-8
B(N,1)=temp/Ha;
Ca(:,j+1)=A\B;
Cal(j+1)=Nbut/V*(pi*R^2*L*Ca0-
2*pi*L*trapz(r,r.*Ca(:,j+1)));
err=abs(Cal(j+1)-temp);
temp=Cal(j+1);
end
end

plot(t,Caldata,'*',tt,Cal)
y=sum((Caldata-Cal(1:10:end)).^2);
end

Pratiwi Cahyaningsih (13/348282/TK/40864)


Laboratorium Teknologi Keramik Dan Komposit 26

Anda mungkin juga menyukai