Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini semakin banyak bumbu, minuman, obat-obatan, kosmetik dan jamu yang berbahan
dasar jahe. Atas dasar tersebut saya melihat adanya peluang usaha untuk memulai bisnis usaha
jahe ini dengan diolah menjadi sirup. Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan permintaan
kebutuhan industri dan pakan turut mendorong perkembangannya. Investasi industri pengolahan
jahe memiliki prospek yang cukup baik karena banyak sekali pohon industri yang bisa dihasilkan
dari tanaman jahe. Banyak produk pangan maupun non pangan yang berbahan baku jahe, seperti
bumbu jahe jadi, minuman/wedang, jamu, obat-obatan, dan kosmetik. Besarnya minat
masyarakat akan jahe, menjadikan potensi bisnis olahan jahe cukup menjanjikan. Karena itu
kami memilih untuk mengembangkan Sirup Zinger Jahe, sebuah produk olahan jahe berupa
sirup jahe. Selain mempertimbangkan kemudahan dalam pengolahan, dengan berbagai inovasi
yang dilakukan dibandingkan produk jahe lainnya, Sirup Zinger Jahe berpotensi untuk
dikembangan di wilayah sekitar Lampung dan kota lainnya bahkan untuk di ekspor. Hal ini
didukung pula oleh luasnya segmentasi pasar yang dicakup oleh produk jajanan ini.
Dengan mengolah jahe merah ini menjadi sirup aneka rasa saya yakin akan membuka
kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang cukup besar karena permintaan minuman jahe
cukup terbilang tinggi dan juga prospek yang cerah untuk jangka panjang.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya rencana usaha ini adalah :
1. Untuk memberikan gambaran usaha, sehingga bisa mempersiapkan permodalan awal
dengan tepat.
2. Untuk pengarahan sehingga mampu mengaplikasikan rencana usaha dengan baik.
3. Sebagai gambaran yang bisa diaplikasikan oleh calon pengusaha lain yang ingin berbisnis
usaha sirup jahe.
1.3 Visi dan Misi Usaha
Visi dari program ini adalah :
Mambangun skala usaha yang luas
Meningkatkan market share dan jumlah konsumen
Mengembangkan usaha jauh lebih maju untuk kedepannya, dengan penjualan yang
lebih meningkat dan secara continue.

Misi dari program ini adalah:


Menciptakan minuman berupa sirup jahe dengan berbagai variant / aneka rasa yang
bermacam-macam sehingga konsumen tidak bosan hanya dengan 1 rasa original
Mengembangkan produk dengan menambah inovasi produk dan kreativitas

1.4 Penjelasan Produk

Jahe yaitu salah satu rempah-rempah yang sangat populer dimasyarakat kerena rasanya yang
pedas dan bisa menghangatkan badan, yang tentu saja juga kaya manfaat seperti mengobati
masuk angin, mengurangi rasa mual, batuk dan gejala flu dan masih banyak lainnya.
Salah satu ciri khas dari jahe jika ditinjau dari rasanya adalah terasa pedas jika dikunyah
namun sangat berbeda dengan rasa pedas dari cabe, hal ini karena jahe mengandung senyawa
keton yang dikenal sebagai zingeron dan beberapa senyawa-senyawa yang lain.
Nama binomial dari rempah-rempah ini adalah Zingiber officinale yang merupakan salah
satu jenis tanaman rimpang atau rizoma karena batang tumbuh menjalar dibawah tanah dan
bisa menghasilkan tunas dan akar baru. Selain itu jahe juga hanya bisa tumbuh di daerah
tropis dan menjadi komoditas ekspor di negara-negara Eropa, karena seperti kita tahu di
negara-negara tersebut mengalami musim salju yang suhunya mencapai dibawah nol derajat
celcius.
Jahe sendiri sering digunakan untuk berbagai keperluan dan salah satunya sebagai minuman
penghangat badan ketika cuaca sangat dingin. Sehingga ketika kita pulang kerumah
kehujanan, habis mandi, atau begadang ditengah malam alangkah nikmatnya jika kita
menikmati minuman ini.
1.5 Deskripsi Umum Mengenai Usaha
Sirup Zinger Jahe adalah sirup herbal yang terbuat atau berbahan dasar jahe . Selain
digunakan sebagai bumbu, jahe juga menjadi salah satu bahan utama obat herbal di
Indonesia. Tanaman yang digolongkan ke dalam suku temu-temuan ini memang diketahui
mengandung senyawa aktif yang kompleks. Senyawa ini, jika dikonsumsi akan memberi
manfaat dan juga efek farmakologis terhadap tubuh manusia antara lain melancarkan
pencernaan, mengoptimalkan stamina tubuh, mengatasi peradangan pada kulit termasuk
jerawat, menurunkan berat badan, mereduksi tekanan darah tinggi, membersihkan tubuh dari
racun, mencegah terjadinya penggumpalan darah, membuat pembuluh darah lebih elastis,
menghangatkan tubuh dan masih banyak lagi lainnya. Mencermati beragam khasiat ini,
sangat wajar jika jahe kemudian diracik menjadi produk instan yang memudahkan orang-
orang mengkonsumsinya setiap hari. Salah satu yang populer adalah sirup jahe. Pada
dasarnya, ada beragam produsen obat herbal yang menawarkan sirup jahe kemasan.
Kebanyakan produk minuman jahe hanya menyediakan satu varians rasa yaitu original. Di
sini Sirup Zinger Kara berbeda dengan produk lainnya karena menyediakan berbagai
macam varians rasa dengan aromanya yang khas yaitu Strawberry, Blueberry, Coklat,
Vanilla, Mocha, Susu, sehingga dapat menarik para calon konsumen. Harga yang ditawarkan
cukup terjangkau untuk calon konsumen.

1.6 Latar Belakang Industri


Terbentuknya Sirup Zinger Kara dilatarbelakangi karena varian rasa dari sirup atau
minuman jahe terutama jahe yang di jual di kota kecil hanya ada jahe rasa original dan rasa
susu sehingga saya ingin membuat sirup jahe dengan varian rasa berbeda dengan
menggunakan berbagai macam varians sari buah dan mocha. Dengan varian rasa yang hanya
ada jahe rasa original dan rasa susu yang di jual di kota kecil maka akan menciptakan
peluang usaha yang baru bagi para wirausaha yang memilki ide kreatif untuk merubah pasar
bisnis.
Sirup Zinger Kara akan mudah dalam penjualannya karena di kota kecil masyarakatnya
menyukai hal-hal yang baru terutama hal yang tidak pernah / jarang ada atau dijual di kota
tersebut seperti halnya Sirup Zinger Kara sirup jahe beraneka rasa.
Kesehatan yang sangat penting untuk masyarakat juga melatarbelakangi industri ini karena
Sirup Zinger Kara mempunyai manfaat yang besar atau menyehatkan untuk para
konsumen dibandingkan sirup-sirup biasa.

1.7 Sejarah Dan Latar Belakang Perusahaan


Sejarah dan latar belakang perusahaan ini yaitu banyaknya hasil pertanian atau budidaya jahe
yang ada di indonesia memungkinkan terciptanya banyak peluang bisnis yang muncul. Hasil
pertanian jahe yang melimpah menjadikan bahan baku untuk Sirup Zinger Kara sangat
mudah ditemukan atau di dapat sehingga dengan bahan baku tersebut terciptalah ide tentang
Sirup Zinger Kara. Terutama di kota saya (penulis) yaitu Kalianda merupakan daerah
pedesaan dan menghasilkan banyak sekali hasil tani sehingga menjadikan sangat mudahnya
dalam pencarian bahan baku.

1.8 Tujuan Atau Potensi Usaha


Tujuan pembentukan Sirup Zinger Kara yaitu menciptakan peluang usaha baru dengan
varian rasa yang berbeda dan menciptakan peluang kerja yang baru untuk masyarakat.
Potensi usaha yaitu sangat baik dan sangat menguntungkan karena Sirup Zinger Kara
sangat jarang ditemui sehingga akan menjadi bisnis usaha yang baru dan sangat
menguntungkan.
Tujuan lain dari mendirikan usaha Sirup Zinger Kara ini :
1. menambah pengalaman untuk memulai belajar berwirausaha.
2. memperbanyak / menjalin hubungan dengan pihak lain atau belajar melakukan kerja
sama dengan pihak lain.

1.9 Keunikan produk


Keunikan produk ini yaitu produk Sirup Zinger Kara (Sirup Jahe Aneka Rasa) dengan
varian rasa yang beragam dan aroma yang berbeda sehingga akan menarik calon pelanggan
dan pelanggan akan penasaran dengan rasa dan aroma dari Sirup Zinger Kara (Sirup Jahe
Aneka Rasa) sehingga pelanggan akan tertarik mencoba Sirup Zinger Kara (Sirup Jahe
Aneka Rasa). Kualitas produk dan kepuasan konsumen adalah nomor satu dalam Sirup
Zinger Kara (Sirup Jahe Aneka Rasa).
BAB II
ASPEK PEMASARAN

2.1 STRATEGI PEMASARAN

a) Segementing
Saya membagi konsumen ke dalam beberapa kelompok sebagai berikut :
- Pasar Lokal / Tradisional
Dalam kelompok ini merupakan produsen / pedagang yang hanya membeli sirup jahe
dalam jumlah yang tidak begitu besar karena sirup jahenya hanya untuk di jual di
pasar atau toko miliknya.

- Distributor
Dalam kelompok ini merupakan orang-orang yang menjadi distributor sirup jahe
Sirup Zinger Kara untuk di jual lagi dalam pasar atau untuk di ekspor ke luar
negeri.

- Swalayan / Supermarket
Swalayan / supermarket di sini biasanya membeli produk sirup dalam jumlah yang
besar untuk di jual kembali pada konsumen.

- Konsumen Langsung
Yang dimaksud konsumen langsung di sini adalah orang-orang yang langsung
membeli / mengkonsumsi produk Sirup Zinger Kara olahan saya entah remaja,
dewasa ataupun lansia yang suka dengan minuman jahe dari kalangan menengah ke
bawah hingga menengah ke atas.
b) Targeting
Berdasarkan segmen diatas, maka saya menjadikan konsumen Distributor menjadi target
utama.
Alasannya adalah karena distributor biasanya membeli dalam jumlah yang sangat besar
untuk di pasarkan kembali ataupun untuk di ekspor ke luar negeri.

c) Positoning
Berdasarkan target pasar tersebut, saya memposisikan diri sebagai penyedia / penjual
sirup jahe aneka rasa Sirup Zinger Kara yang menyediakan sirup jahe dengan berbagai
macam varian rasa yang berbeda dengan produk lain bagi para konsumen.

2.2 Market share dan kecenderungannya


Walaupun kebutuhan jahe sangat tinggi, jahe perlu diolah terlebih dahulu sebelum
dipasarkan sampai ke tingkat konsumen akhir.
Jahe adalah bahan baku terbesar kedua dalam produksi jamu setelah temu lawak.
Permintaan minuman dan produk olahan jahe, yang meningkat membuat usaha
pembuatan sirup jahe saat ini memiliki prospek bisnis yang cerah. Sayangnya, di tengah
meningginya kebutuhan, data Kementerian Pertanian malah menunjukkan, produksi jahe
secara total pada 2010 ini justru menurun. Jika pada tahun 2009 produksi jahe mencapai
122.000 ton, tahun ini diperkirakan hanya sebesar 108.000 ton.
Ini berarti di tengah permintaan jahe yang melonjak, jumlah produksi malah turun
sebesar 14 juta kg. Penurunan ini terjadi karena kondisi cuaca yang kurang mendukung
akhir-akhir ini. Kebutuhan pasar domestik yang tinggi, membuat produksi jahe untuk saat
ini hanya cukup memenuhi kebutuhan pasar lokal saja.
Ekspor jahe biasanya dilakukan untuk produk olahan jadi, bukan jahe mentah atau kering.
Ini cukup menggembirakan sebab kita sebagai pengusaha sirup jahe Sirup Zinger Kara
akan mendapatkan nilai tambah tinggi karena dapat memproduksi lebih banyak sirup jahe
untuk di ekspor.
Dengan pangsa pasar di seluruh Indonesia, kita bisa meraih nilai tambah yang cukup
besar dengan menjual Sirup Zinger Kara dalam jumlah yang sangat besar.

2.3 Maketing Mix

a. Product (Produk)
Jenis minuman sirup jahe Sirup Zinger Kara ini merupakan suatu jenis minuman herbal
berbahan dasar jahe namun terdapat banyak aneka rasa yang nikmat untuk di coba.

b. Price (Harga)
Untuk menetapkan harga Sirup Zinger Kara perlu melakukan riset dan membandingkannya
dengan strategi harga. Untuk penetapan harga yang perlu dipertimbangkan oleh Sirup Zinger
Kara yaitu :
- Mencari suplier yang mampu mensuplai bahan baku dengan harga yang benar-benar
murah, sehingga bisa menghasilkan produk murah
- Melihat harga pesaing sehingga kita bisa membandingkan harga yang kita patok dengan
harga pesaing untuk menarik konsumen dan dapat melakukan efisiensi dan efektifitas
dari Sirup Zinger Kara.

Harga yang direncanakan yaitu cukup terjangkau berkisar dengan harga eceran per botol 500 ml
Sirup Zinger Kara adalah Rp17.000,- semakin beragam aneka rasa sirup jahe ini maka akan
semakin mahal pula harganya. Harga Grosir Rp. 15.500, minimum pembelian satu karton isi 12
botol.

c. Promotion (Promosi)
Promosi dilakukan dari mulut ke mulut, pemanfaatan sosial media seperti facebook, twitter,
instagram, pembuatan website, penyebaran brosur produk event pameran dan memanfaatkan
bantuan para reseller sehingga para pelanggan dengan mudah mencari atau menemukan Sirup
Zinger Kara. Dengan gambar-gambar yang menarik maka para pelanggan akan menyukai dan
merasa penasaran terhadap Sirup Zinger Kara.
d. Place (Tempat)
Lokasi atau tempat yang di utamakan dalam pemasaran produk Sirup Zinger Kara adalah
wilayah Lampung Selatan / Kalianda, Lampung Barat, dan Kota Agung karena target saya bisa
memasarkan produk ini ke daerah yang suhunya dingin terutama di saat musim hujan. Saya
yakin produk Sirup Zinger Kara akan laris terjual. Serta sasaran produk Sirup Zinger Kara
adalah swalayan atau supermarket yang ada di wilayah Badar Lampung Sekitarnya dan
sekitarnya.

- Pesaing
Pesaing dari produk minuman jahe Sirup Zinger Kara ini adalah semua peemilik usaha sirup
jahe yang memiliki sasaran konsumen yang sama, seperti Sirup Jahe Rosalia, Sirup JM Gingger,
dll.

- Struksi dan Taktik


Dalam sebuah persaingan untuk mendapatkan konsumen, kita bisa menggunakan taktik untuk
mengalahkan pesaing. Taktik yang bisa kita gunakan bisa pada harga ,kualitas, dan rasa.
Kita bisa menawarkan harga sama dengan pesaing kita, atau kita tunjukan bahwa kita memliki
keunggulan biaya dimata pesaing dan juga dari segi rasa yang beraneka ragam yang tidak
dimiliki oleh pesaing.
Selain harga dan rasa kita harus meningkatkan diferensiasi dan inovasi produk dengan
menambahkan keunggulan pada sebuah produk yang ada dan manfaatnya. Kita harus tekankan
adanya resiko pada harga yang murah.

2.4 RENCANA PENGEMBANGAN USAHA

Walaupun usaha sirup jahe Sirup Zinger Kara ini saya ini masih sebatas planning, akan
tetapi apabila usaha saya ini terwujud, saya memiliki rencana pengembangan usaha diantaranya :

1. Pembelian dan peluasan lahan usaha


Pembelian lahan sangatlah penting guna mengembangkan usaha, mengingat lahan yang saya
gunakan hanyalah rumah sendiri maka hal itu menurut saya masih sangat kurang untuk tempat
pembuatan atau memproduksi sirup jahe apabila semakin berkembang ke depannya. Karena
apabila usaha sirup jahe Sirup Zinger Kara ini semakin besar maka akan membutuhkan lahan
yang lebih luas lagi untuk tempat produksi.

2. Membuka cabang usaha Sirup Zinger Kara di tempat lain

Hal ini saya rencanakan dengan maksud perluasan akan usaha saya. Selain membuka
lapangan kerja baru, dengan membuka cabang usaha produksi sirup jahe Sirup Zinger Kara
ditempat lain maka membuka peluang baru dalam penjualan Sirup Zinger Kara dan menaikkan
omset penjualan sirup jahe ini.

3. Perluasan jam terbang

Selain mengincar pasar domestik, untuk jangka waktu panjang. Saya berharap dapat
menembus pasar internasional dengan cara melakukan kegiatan ekspor impor minuman jahe
Sirup Zinger Kara antar Negara.

4. Penambahan jenis usaha (system waralaba)

Selain mengincar pasar internasional, dalam hal pengembangan jenis usaha, saya
menargetkan akan melebarkan usaha pada bidang pembuatan produk lain berbahan dasar jahe
seperti bumbu jadi ataupun kue. Namun hal tersebut dapat terwujud apabila omset penjualan
minuman jahe saya sudah sangat tinggi sehingga dengan keuntungan yang sudah diperoleh dapat
membeli alat-alat atau teknologi untuk mengolah jahe menjadi produk lain yang lebih beraneka
ragam.

Serta saya juga ingin menargetkan membuka kedai jahe di sebuah tempat yang dapat
menyediakan berbagai minuman jahe hangat maupun dingin yang beraneka rasa. Tetapi untuk
membuka atau membangun kedai jahe sendiri membutuhkan modal yang besar. Sehingga target
ini akan terwujud apabila keuntungan yang di dapatkan dari penjualan sirup jahe Sirup Zinger
Kara telah mencukupi untuk di jadikan modal selanjutnya.
2.5 Analisis SWOT

- Strength (Kekuatan)
a. Sirup Zinger Kara adalah minuman herbal yang berbahan dasar jahe, yang banyak
manfaatnya bila di konsumsi serta tanpa bahan pengawet.
b. Dibandingkan dengan produk sirup jahe sejenis, Sirup Zinger Kara memiliki inovasi dari
segi rasa yang lebih bervariasi.
c. Harga Sirup Zinger Kara cukup terjangkau bagi target pasarnya.

- Weakness (Kekurangan)
a. Sirup Zinger Kara tidak memiliki daya tahan yang lama karena tanpa pengawet.
b. Jumlah ketersediaan bahan baku yang tidak menentu.

- Opportunity (Kesempatan)
Sirup Zinger Kara disekitar wilayah pemasaran masih sedikit sehingga Sirup Zinger Kara
bisa menguasai pasar.

- Threat (Ancaman)
a. Munculnya pesaing baru dengan produk sejenis di wilayah pemasaran Sirup Zinger Kara
b. Menurunnya daya beli target pasar
BAB III
ASPEK PRODUKSI

3.1 Spesifikasi Produk


Sirup Zinger Kara adalah minuman herbal yang terbuat atau berbahan dasar jahe. Sirup
Zinger Kara (Sirup Jahe Aneka Rasa) mempunyai cita rasa dan aroma yang berbeda dengan
sirup-sirup yang sudah beredar di pasaran karena Sirup Zinger Kara ini memiliki variant rasa
yang bermacam-macam sehingga tak perlu di ragukan lagi kenikmatannya, selain nikmat jahe
juga menyehatkan tubuh apabila sering mengkonsumsinya.
Jahe mengandung metabolisme dan dapat memperlancar pencernaan, sehingga apabila kita rutin
mengkonsumsi jahe sebelum makan dipercaya bisa mencegah pembuncitan perut,
Jahe bisa melebarkan pembuluh darah dan merangsang pelepasan hormon adrenalin, sehingga
bisa menurunkan tekanan darh tinggi,
Mencegah terjadinya penggumpalan darah karena mengandung senyawa gingerol,
Menurunkan berat badan dengan membakar kalori yang diubah menjadi panas tubuh,
Serta efektif membangun otot sehingga membuat tubuh lebih perkasa, dan mengurangi rasa sakit
pada otot yang disebabkan oleh latihan fisik.
Sirup Zinger Kara di kemas dalam botol ukuran sedang isi 500 ml.

3.2 Proses Produksi


Rencana produksi sirup jahe adalah 10 kg jahe per hari.
Bahan :
1. Jahe Gajah Segar 5 kg, agar kualitas sirup optimal, gunakan jahe gajah yang tidak
memiliki cacat pada permukaan kulitnya
2. Jahe merah/jahe emprit 5 kg
3. Gula pasir 10 kg
4. Gula jawa 10 kg
5. Sari buah / perisai rasa secukupnya
6. Serai batang 24 batang, memarkan
7. Cengkih sebanyak 1 ons
8. Pala 10 butir , tumbuk halus
9. Kayu Manis ukuran 10 cm, sebanyak 10 batang
10. Garam 10 sendok teh
11. Daun Pandan secukupnya
12. Air bersih 20 liter
13. Pengental (CMC) : 1 2 % ( berat/volume)

Cara Pembuatan :
1.Cuci bersih rimpang jahe hingga bebas dari segala kotoran ataupun tanah kemudian
kupas kulitnya dan cuci ulang sekali lagi agar kotoran benar-benar hilang.
2.Masukkan jahe pada mesin penggiling kemudian peras agar keluar sari jahenya , tampung
dalam panci/wadah. Gilingan jahe diperas beberapa kali agar sarinya dapat terambil
semaksimal mungkin. Agar memudahkan pemerasan,mesin gilingan jahe perlu diberi air
secukupnya. Untuk 10 kg jahe dapat disediakan 5 liter air.
3.Hasil akhir pemerasan jahe berupa cairan kental berwarna kuning kecoklat-coklatan.
4.Siapkan 20 liter air bersih dalam panci besar dan panaskan, kemudian masukkan serai, kayu
manis, pala, cengkih, garam, daun pandan rebus sampai mendidih dalam keadaan tertutup.
5.Jika perebusan bumbu telah mendidih, masukkan sari jahe dan sari buah / perisai dan rebus
kembali sampai mendidih dalam keadaan panci terbuka, kemudian saring dengan kain saringan
agar lebih bening dan bersih
6.Kemudian panaskan larutan jahe beserta bumbu-bumbu yang telah disaring, masukkan gula
pasir dan gula jawa serta pengental (CMC), masak sampai larut sempurna dan mendidih.
7.Jika sudah larut dan mengental serta mendidih, matikan api, angkat dan dinginkan, jika sudah
dingin simpan dalam botol steril dengan penutup kedap .
8.Sirup jahe siap untuk dikemas dan di jual.

3.3 Struktur Biaya


Adapun rincian biaya Sirup Zinger Kara yang harus di keluarkan adalah sebagai berikut :
Total Biaya Tetap Rp 4.450.000

Biaya Variabel Satuan Harga Total Biaya


Jahe Mentah 10 kg Rp 9000/kg Rp 90,000
Gula 20 kg Rp 9000/kg Rp 180,000
Serai 3 ikat Rp 1000/ikat Rp 3,000
Cengkih 1/2 ons Rp 7000/ons Rp 3,500
Pala 1/2 ons Rp 3000/ons Rp 1,500
Sari Buah / Perisa 6 botol Rp 6000/botol Rp 36,000
Pengental (CMC) 1 bungkus Rp 4000 Rp 4,000
Kayu Manis 1/4 kg Rp 5000/kg Rp 1,250
Garam 1 bungkus Rp 1000 Rp 1,000
Botol Kaca 500 ml 45 botol Rp 3500/botol Rp 157,500
Gas LPG ukuran 3 kg 1 tabung Rp 16.000/tabung Rp 16,000
Transportasi 2 Liter Rp 8500/liter Rp 17,000
Logo/Merek 45 logo Rp 500/logo Rp 22,500
Total Biaya Variabel
Rp 533,250
Total Modal
Rp 4,983,250

3.4 Aspek Produksi / Pabrikasi


A. Analisis lokasi
Untuk menentukan lokasi usaha ada 2(dua) hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Hubungan ke belakang (backward linkage), misalnya bagaimana memperoleh bahan
baku. Hubungan ini berdampak pada besarnya biaya produksi.
2. Hubungan ke depan (forward linkage), misalnya daerah hasil pemasaran. Hubungan ini
terkait dengan masalah penjualan dan distribusi produk untuk sampai ke tangan
konsumen. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
Dekat dengan sumber bahan baku
Dekat dengan pasar
Kemudahan untuk mendapatkan sumber daya manusia
Kemudahan dalam hal transportasi
Kemudahan dalam memperoleh bahan baku
Kemudahan dalam memperoleh air
Sikap pemerintah setempat dan masyarakat sekitar

3.5 Bangunan, Mesin, Peralatan


Bangunan sebagai tempat produksi masih menggunakan rumah pemilik yang berada di Jl Perum
Permata Asri Blok i5, Jati Agung ,Lampung Selatan karena daerah rumah saya termasuk
pedesaan jadi bisa dengan mudah mendapatkan bahan baku yang kita butuhkan dan juga dengan
harga yang cukup murah karena kita bisa bernegosiasi langsung dengan petani jahe. Serta di sini
airnya melimpah jadi tidak perlu membeli untuk memperolehnya sebagai campuran bahan baku.
Dan juga di daerah rumah saya masyarakatnya masih ada yang menganggur jadi kita bisa
merekrut mereka untuk menjadi karyawan pembuatan Sirup Zinger Kara sehingga kita
memberikan pekerjaan untuk mereka.
Meskipun di Jati Agung adalah pedesaan tetapi dalam hal transportasi di sini sangat mudah.
Masyarakat yang suka minuman jahe memungkinkan berkembangnya Sirup Zinger Kara ini.

3.6 Kebutuhan Produksi : Fasilitas dan Peralatan


Fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk membuat Sirup Zinger Kara ini sangatlah simple
karena tidak membutuhkan peralatan yang susah. Alat yang paling dasar yang harus dimiliki
yaitu :
1. Alat atau mesin penggiling jahe
Mesin giling jahe sangat vital bagi pengusaha sirup / minuman jahe. Tanpa alat ini,
perusahaan yang dibangun tidak akan berjalan lancar. Mesin di bawah ini digunakan
untuk menggiling jahe dalam kapasitas besar.

Atau bisa juga menggunakan alat sederhana seperti blender atau mesin yang berukuran
kecil dan murah untuk menggiling / menghaluskan jahe dalam kapasitas kecil.
2. Kompor pemasak
3. Panci besar untuk merebus
4. Material Alat
- Alat-alat dalam pembuatan sirup antara lain : pisau, baskom/wadah, plastic,
alat/kain perasan, kompor, panci perebus, dll.
- Bahan-bahan yang diperlukan adalah : jahe ,gula, sari buah / perisa dan bumbu-
bumbu lainnya.
Jumlah Mesin / Peralatan Jumlah Unit
Mesin Penggiling 1 unit
Kompor + Tabung 1 unit
Wadah/Baskom 3 unit
Pisau 3 unit
Panci Perebus 2 unit
Botol Kaca 45unit

Kebutuhan Bahan Baku, Bahan Pembantu dan Bahan Pendukung


Berikut merupakan kebutuhan bahan baku, bahan pembantu dan bahan pendukung yang
diperlukan Sirup Zinger Kara untuk masa produksi 1 hari :
Nama Bahan Baku Jumlah Unit
Jahe Mentah 10 kg
Gula 20 kg
Serai 3 ikat
Cengkih 1/2 ons
Pala 1/2 ons
Sari Buah / Perisa 3 botol
Pengental (CMC) 1 bungkus
Kayu Manis 1/4 kg
Garam 1 bungkus

Tenaga Kerja
Bila memakai karyawan ada beberapa sistem yang dapat ditawarkan antara lain :
a. Sistem bagi hasil atau bonus
b. Sistem gaji
Untuk hal ini lebih disarankan untuk memakai sistem bagi hasil karena selain karyawan
merasa memiliki juga memberikan semangat kerja.

Data Biaya Pabrik


Data biaya pabrik terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari
investasi awal yang di investasikan untuk membeli peralatan dalam memulai usaha
pembuatan Sirup Zinger Kara dan biaya variabel yaitu biaya pelengkap seperti biaya
bahan baku, listrik dan trasportasi yang digunakan untuk memproduksi Sirup Zinger
Kara.

3.7 Aspek Manajemen


A. Tim manajemen :
Tim manajemen Sirup Zinger Kara (Sirup Jahe Aneka Rasa) terdiri dari:
1. Manajemen pemasaran :
Manajemen yang menangani masalah sistem penjualan dari Sirup Zinger Kara
sehingga manajemen pemasaran beertugas untuk mempromosikan Sirup Zinger Kara
kepada masyarakat atau calon konsumen.
Manajemen pemasaran bertanggung jawab untuk manarik para konsumen agar
menyukai Sirup Zinger Kara. Manajemen pemasaran juga bertanggung jawab agar sistem
penjualan dari Sirup Zinger Kara lebih efektif dan efesien.

2. Manajemen keuangan
Manajemen keuangan bertanggung jawab untuk mengelola modal yang ada
sehingga terjadi laba yang dihasilkan. Manajemen keuangan harus bisa memanage modal
agar tidak ada kekeliruan dalam memperkirakan keberlanjutan Sirup Zinger Kara.
Manajemen keuangan juga harus menyimpan sebagian modal sebagai investasi agar Sirup
Zinger Kara tetap stabil dalam keuangannya.

3. Manajemen operasional
Manajemen operasional ini menjaga peralatan-peralatan Sirup Zinger Kara agar tetap
terjaga seperti Alat atau mesin penggiling jahe , Kompor pemasak ,Panci perebus ,Alat-alat
dalam pembuatan sirup antara lain : pisau, baskom, kain perasan, kompor, panci perebus, dll.

3.8 Aspek Resiko


A. Masalah-masalah yang potensial
Risiko yang dihadapi dalam melaksanakan usaha, diantarannya :
Masalah kualitas produk
Masalah lingkungan
Masalah organisasi
Masalah pemasaran/perdagangan
Masalah keuangan/permodalan
Masalah politik, sosial, budaya, dan peraturan pemerintah

B. Resiko dan hambatan


Resiko atau hambatan yang paling utama yaitu sirup jahe aneka rasa yang belum mempunyai
banyak penggemar atau konsumen menyebabkan produk ini masih belum dikenal orang.
Perubahan permintaan konsumen yang berfluktuasi sehingga Sirup Zinger Kara harus
memperhatikan bagaimana selera konsumen terhadap Sirup Zinger Kara, dan melihat para
pesaing terutama produk yang sejenis dan mengantisipasi jika terjadi keadaan yang tidak
diinginkan.
Resiko yang lain yaitu banyaknya isu tentang minuman yang berbahan pengawet. Banyak
pedagang-pedagang yang curang hanya untuk memperoleh keuntungan yang tinggi
menambahkan banyak bahan pengawet pada produk sirup/minuman sehingga sirup/minuman
tersebut bisa sangat tahan lama. Jika isu itu tidak diantisipasi dengan benar maka akan
mengakibatkan penurunan omset atau kerugian. Cara untuk mengantisipasi isu tersebut yaitu
menginformasikan atau memberitahukan mengenai proses produksi usaha seperti di tulis
dengan jelas bahan/komposisi pembuatan sirup jahe dan juga pemberian keterangan bahwa
tanpa bahan pengawet 100% herbal.

C. Tindakan alternatif
Tindakan yang dilakukan untuk mengantisipasi resiko dan hambatan yang ada yaitu
Memperbaiki sistem pemasaran dam manajemen merupakan alternative yang penting dalam
mencegah risiko dan dalam pemsaran yaitu selalu melakukan inovasi yang baru agar
konsumen tidak bosan dengan produk yang ada dan menciptakan produk unggulan sehingga
konsumen lebih mengenal produk Sirup Zinger Kara (sirup jahe aneka rasa).
BAB IV
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI

4.1. Rencana Bentuk Usaha dan Struktur Organisasi


SDM merupakan kunci inti dari keberlangsungan suatu kegiatan ataupun usaha. Tanpa adanya
SDM maka suatu kegiatan ataupun usaha pastilah tidak akan mungkin ada, karena SDM dapat
berfungsi sebagai perencana, pelaku, pengawas usaha dan sebagainya. Untuk itu Usaha Sirup
Zinger Kara melakukan perencanaan SDM guna menjalankan usahanya yang terdiri dari
seorang direktur atau pemimpin dan empat orang manager yang terdiri atas Manager Produksi,
SDM, Keuangan dan Pemasaran. SDM yang ada diharapkan merupakan tenaga kerja yang
memiliki semangat serta motivasi dalam bekerja untuk mengembangkan dan menjadikan usaha
ini dapat berdaya saing tinggi.

4.1.1 Bentuk Usaha


Sirup Zinger Kara merupakan salah satu nama usaha yang sekaligus dijadikan nama produk
yang memanfaatkan jahe sebagai bahan utama. Pemanfaatan jahe disini dikarenakan banyak
masyarakat mulai dari kalangan bawah sampai atas yang menyukai olahan berbagai macam
minuman dari jahe ini dengan manfaat yang sangat baik bagi tubuh manusia. Untuk itulah kami
menjadikan olahan jahe ini yang berpusat pada olahan sirup jahe dengan berbagai macam varian
rasa.
Untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan usaha kedepannya sehingga olahan jahe ini
dapat bersaing dengan olahan minuman lainnya, kami menjadikan usaha ini dalam betuk CV.
Pemilihan bentuk usaha CV disini dibandingkan dengan bentuk usaha lainnya seperti PT ataupun
lainnya didasarkan atas :
Mudah proses pendiriannya.
Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi.
Dari segi kepemimpinan, persekutuan komanditer relatif lebih baik.
Sebagai tempat untuk menanamkan modal, persekutuan komanditer cenderung lebih
baik, karena bagi sekutu diam akan lebih mudah untuk menginvestasikan maupun
mencairkan kembali modalnya.
4.1.2 Struktur Organisasi
Direktur : mampu mengatur atau memimpin dan mengawasi serta menjadi contoh bagi tenaga
kerjanya.
Manager Produksi : melakukan kegiatan produksi dari usaha Sirup Zinger Kara.
Manager SDM : mengurusi masalah ketenaga kerjaan dalam usaha Sirup Zinger Kara.
Manager Keuangan : bertugas mencatat baik pendapatan maupun pengeluaran serta
kegiatan ekonomi lainnya dari usaha Sirup Zinger Kara.
Manager Pemasaran : bertugas mengurus pemasaran dan memilih strategi pemasaran
yang tepat untuk memperkenalkan produk dari usaha Sirup Zinger Kara dan proses
pengembangan usahanya serta hal-hal yang berkaitan dengan pemasaran lainnya.

4.1.3 Susunan direktur, penasehat, konsultan dan lain-lain


Susunan direktur, penasehat, konsultan dan lain-lain terdiri dari :
1. Penanggung Jawab
2. Konsultan
3. Bendahara
4. Penanggung Jawab
5. Konsumen
6. Distribusi & Transportasi

4.2 Pengurusan Perizinan


Dalam menjalankan usahanya baik itu usaha kecil maupun besar perizinan merupakan hal yang
harus dipenuhi guna untuk memperlancar usahanya. Begitu juga usaha Sirup Zinger Kara yang
melakukan kegiatan usahanya dibidang minuman yakni sirup jahe, akan menggunakan salah satu
jenis perizinan berupa SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan). SIUP adalah Izin Usaha yang
dikeluarkan Instansi Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota/Wilayah
sesuai domisili perusahaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha dibidang
Perdagangan Barang/Jasa di Indonesia sesuai dengan KLUI (Klasifikasi Lapangan Usaha
Indonesia).
Fungi dari pembuatan SIUP yaitu :
Sebagai lisensi/ izin usaha untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan (legalitas
usahanya).
Sebagai alat untuk melakukan pembinaan dan pengendalian dunia usaha.
Dengan mempunyai SIUP, perdagangan ekspor impor akan lebih lancar.
SIUP adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam kegiatan lelang yang
diselenggarakan oleh pemerintah.

4.2.1 Struktur Legal : perjanjian cadangan barang, perjanjian tenaga kerja, kepemilikan
dan lain-lain
Struktur legal : perjanjian cadangan barang, perjanjian tenaga kerja, kepemilikan dan lain-
lain yaitu :
1. perjanjian cadangan barang seperti cadangan bahan baku yaitu melakukan kerjasama
dengan petani / pedagang jahe cara grosir atau eceran.
2. Perjanjian tenaga kerja dilakukan dengan Sistem bagi hasil atau bonus dan Sistem gaji.
Karyawan juga di ajak kerjasama untuk berinvestasi dalam menambah modal dari Sirup
Zinger Kara. Serta juga bisa mengajak kerjasama pemilik swalayan untuk memasok produk
kita.
BAB V
ASPEK KEUANGAN

5.1 Aspek Finansial


A. Perkiraan finansial
1. Keuntungan dan kerugian
2. Arus kas
3. Analisia BEP
4. Biaya

Biaya Tetap :
Umur Perhitungan
Biaya Tetap Harga Penyusutan
Ekonomis Penyusutan
Penyusutan mesin
penggiling Rp 3,500,000 5 tahun 1/60 x Rp 3.500.000 Rp 58,333
Penyusutan peralatan
masak Rp 800,000 3 tahun 1/36 x Rp 800.000 Rp 22,222
Penyusutan perlengkapan
lain Rp 150,000 1 tahun 1/12 x Rp 100.000 Rp 8,333
Total biaya tetap Rp 4,450,000 Rp 88,888

Aktiva Lancar per Hari :


Biaya Variabel Satuan Harga Total Biaya
Jahe Mentah 10 kg Rp 9000/kg Rp 90,000
Gula 20 kg Rp 9000/kg Rp 180,000
Serai 3 ikat Rp 1000/ikat Rp 3,000
Cengkih 1/2 ons Rp 7000/ons Rp 3,500
Pala 1/2 ons Rp 3000/ons Rp 1,500
Pengental (CMC) 1 bungkus Rp 4000 Rp 4,000
Sari Buah / Perisa 6 botol Rp 6000/botol Rp 36,000
Kayu Manis 1/4 kg Rp 5000/kg Rp 1,250
Garam 1 bungkus Rp 1000 Rp 1,000
Botol Kaca 500 ml 45 botol Rp 3500/botol Rp 157,500
Gas LPG ukuran 3 kg 1 tabung Rp 16.000/tabung Rp 16,000
Transportasi 2 Liter Rp 8500/liter Rp 17,000
Logo/Merek 45 logo Rp 500/logo Rp 22,500
Total Biaya Variabel Rp 533,250
Total Biaya Variabel
untuk 1 bulan Rp 15,997,500
Total Biaya Variabel
untuk 1 tahun Rp 191,970,000

5.2 Analisis Proyeksi Keuangan

Pemasukan per bulan :

Penjulan sirup misalkan penjualannya di asumsikan yaitu 45 botol per hari dengan isi 500 ml per
botolnya. Pembuatan sirup jahe per harinya menghasilkan 2,25 liter.

45 x Rp 17.000 x 30 hari = Rp 22.950.000

Total (TR) = Rp 22.950.000

Total Biaya Variabel (1 bulan) = Rp 15.997.500

Total Biaya Tetap (TFC) =Rp 4.450.000

Total biaya (TC) = (TFC) + (TVC)

= Rp 4.450.000 + Rp 15.997.500

= Rp 20.447.500

a. Biaya dan Harga Per Unit


Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan adalah Rp 4.450.000 : 1 tahun (12 bulan) = Rp
370.833
Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan = Rp 370.833 + Rp 15.997.500 = Rp
16.368.333
Biaya per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah produk yang dihasilkan per
bulan
16.368.333
= 12.124
1350

Harga jual per unit Rp 17.000


b. Modal Awal
Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel (selama 1 Bulan)
= Rp 4.450.000 + 15.997.500 = Rp 20.447.500

5.3 Analisis Titik Impas (Break Even Point)


BEP Harga = Total biaya produksi selama 1 bulan : Produksi
= Rp 16.368.333 : 1350 unit = Rp 12.124
Harga jual per unit Rp 17.000

BEP Produksi = Total biaya produksi selama 1 bulan : Harga per unit
= Rp16.368.333 : Rp 17.000 = 962 unit
Jadi, untuk mencapai titik impas (BEP) maka dalam produk Sirup Zinger Kara yang harus
terjual dalam satu bulan adalah 962 unit dengan harga per produk adalah Rp 12.124

5.4 Analisis Keuntungan (Proyeksi Laba/Rugi)


Pendapatan :
45 botol x Rp 17.000 x 30 hari = Rp 22.950.000

Total (TR) = Rp 22.950.000

Total Pendapatan Rp 22.950.000


Total Biaya Produksi dlm 1 bulan Rp 16.368.333

Keuntungan (Total pendapatan Total biaya produksi) Rp 6.581.667 / bulan


Keuntungan dalam 1 tahun Rp 2.131.667 x 12 = Rp 78.980.004 / tahun

Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 1350 botol sirup jahe dengan harga Rp
17.000/botol dalam 1 bulan adalah Rp 6.581.667
5.5. Pengembalian Modal (Pay Back Period)
20.447.500
PBP = = = 3,10 bulan (3 bulan 3 hari)
6.581.667

Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 3 bulan 3 hari dengan penjualan 45 botol
dengan harga Rp 17.000 per harinya.

5.6 Sumber-Sumber Dan Pemakaian Dana (Financial Engineering)


Sumber pendanaan berasal dari :
1. Modal sendiri 25%
2. Sistem perjanjian dengan karyawan atau sistem bagi hasil sehingga dengan sistem ini maka
akan terjalin kerjasama dan kepercayaan. Karyawan dapat di ajak kerjasama dalam bisnis
Sirup Zinger Kara seperti 25% modal bisa dari karyawan sebagai modal awal.
3. Sistem perjanjian atau kerjasama dengan pihak / pemilik supermarket yang menjual berbagai
macam makanan dan minuman. Jadi dengan menjelaskan keunggulan produk Sirup Zinger
Kara ini, pihak investor bisa memberikan dana sebagai modal awal misalnya 50%.
Selanjutnya produk Sirup Zinger Kara setelah di produksi di distribusikan langsung di
supermarket tersebut.

Pendanaan terhadap hal ini dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu :


1) Biaya Investasi Berupa :
- Investasi Peralatan seperti Mesin, Kompor, Mangkok, Pisau ,Panci ,dan lain-lain
2) Biaya Investasi Berupa stok minuman untuk dijual.
3) Biaya Tetap berupa : Gaji karyawan , Listrik , biaya lainnya.
4) Biaya Tidak Tetap berupa : Service alat, dan lain sebagainya.
BAB VI
KESIMPULAN

Usaha sirup jahe Sirup Zinger Kara ini termasuk usaha rumahan yang cukup menjajikan
dengan omset yang tinggi, namun para wirausaha harus tetap memperhatikan kualitas agar tidak
mengecewakan konsumen . Wirausaha harus memiliki analisis SWOT yang kuat dalam
perusahaannya dan harus bisa menganalisa SWOT demi mengembangkan usahanya agar lebih
baik dan lancar. Agar tidak menimbulkan kegagalan usaha di tengah jalan seorang wirausaha
harus memiliki planning yang maksimal agar usaha berkembang dengan cepat. Dan perusahaan
kami akan selalu mendengar setiap kritikan dari konsumen dan selalu berinovasi dalam
produksinya.
DAFTAR PUSTAKA

http://ilmhynurilmi.blogspot.com/2012/11/contoh-proposal-usaha.html

http://pratama-22.blogspot.com/2012/06/studi-kelayakan-bisnis-2-analisis.html
http://putrijulaiha.wordpress.com/2012/04/14/bentuk-bentuk-badan-usaha/

http://id.wikipedia.org/wiki/Persekutuan_komanditer

http://irmadevita.com/2007/prosedur-cara-dan-syarat-pendirian-cv

http://ngenee.blogspot.com/2012/04/1001-manfaat-jahe-untuk-kesehatan.html

http://tentangjahe.blogspot.com/2012/09/resep-sirup-jahe.html

http://archive.kaskus.co.id/thread/2701242/0/sirup-jahe-amp-kunyit-asem-murah-higienis-
homemade

http://fastkaya.blogspot.com/2010/12/aspek-finansial-dan-ekonomi-studi.html
http://azharvokasi.blogspot.com/2010/09/perencanaan-usaha_5718.html
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.3 Visi dan Misi Usaha
1.4 Penjelasan Produk
1.5 Deskripsi Umum Mengenai Usaha
1.6 Latar Belakang Industri
1.7 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan
1.8 Tujuan atau Potensi Usaha
1.9 Keunikan Produk

BAB II : ASPEK PEMASARAN


2.1 Strategi Pemasaran
2.2 Market Share dan Kecendrungan
2.3 Marketing Mix
2.4 Rencana Pengembaga Usaha
2.5 Aalisis SWOT

BAB III : ASPEK PRODUK


3.1 Spesifikasi Produk
3.2 Proses Produksi
3.3 Struktur Biaya
3.4 Aspek Produksi / Pabrikasi
3.5 Bangunan, Mesin, Peralatan
3.6 Kebutuhan Produksi
3.7 Aspek Manajemen
3.8 Aspek Resiko
BAB IV : ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI
4.1 Rencana Bentuk Usaha dan Struktur Organisasi
4.2 Pengurusan Perizinan

BAB V : ASPEK KEUANGAN


5.1 Aspek Finansial
5.2 Analisis Proyek Keuangan
5.3 Analisis Titik Impas (Break Even Point)
5.4 Analisis Keuntungan (Proyek laba/Rugi)
5.5 Pengembalian Modal (Pay Back Period)
5.6 Sumber-Sumber dan Pemakaian Dana (Financial Engineering)

BAB VI : KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
TUGAS KEWIRAUSAHAAN
PROPOSAL USAHA SIRUP ZINGER KARA
(SIRUP JAHE ANEKA RASA)

Disusun Oleh :
Densi Zulkarnain

PRODI DIPLOMA III


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNG KARANG
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT atas seluruh dan segala nikmat
yang diberikan sehingga tugas kewirausahaan membuat proposal bisnis usaha (Usaha Sirup Jahe
Aneka Rasa Vegetarian Resto) ini dapat diselesaikan.

Tugas Kewirausahaan ini merupakan salah satu bahan kegiatan tugas akhir bagi mahasiswa pada
Program Percepatan D-I ke D-III ( RPL ) Prodi D3 Tahun 2017 Jurusan Kesehatan Lingkungan.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah mendorong
dan membantu dalam pengerjaan tugas kewirausahaan ini dan sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk kesempurnaan penulisannya lebih lanjut.

Penulis

Densi Zulkarnain
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT atas seluruh dan segala nikmat
yang diberikan sehingga tugas kewirausahaan membuat proposal bisnis usaha (Kampoeng Daun
Restoran) ini dapat diselesaikan.

Tugas Kewirausahaan ini merupakan salah satu bahan kegiatan tugas akhir bagi mahasiswa pada
Program Percepatan D-I ke D-III ( RPL ) Prodi D3 Tahun 2017 Jurusan Kesehatan Lingkungan.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah mendorong
dan membantu dalam pengerjaan tugas kewirausahaan ini dan sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk kesempurnaan penulisannya lebih lanjut.

Penulis

NURDIN
TUGAS KEWIRAUSAHAAN
PROPOSAL USAHA
KAMPOENG DAUN RESTOURANT

Disusun Oleh :
NURDIN

PRODI DIPLOMA III


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNG KARANG
TAHUN 2017
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Visi dan Misi Organisasi
1.3 Slogan Daun Cafe
1.4 Product Leader
1.5 Alamat Daun Cafe
1.6 Jam Buka

BAB II : ASPEK PRODUKSI


2.1 Bahan Utama
2.2 Spesikasi Produk yang ditawarkan

BAB III : ASPEK PEMASARAN


3.1 Bisnis Area
3.2 Target Pasar
3.3 Permintaan
3.4 Pesaing

BAB IV : ORGANISASI DAN MANAJEMEN


4.1 Stuktur Organisasi

BAB V : KEUANGAN
5.1 Biaya Investasi
5.2 Biaya Operasional Bulanan
5.3 Biaya Operasional Harian
BAB VI : ANGGARAN PERUSAHAAN
6.1 Cash Flow
6.2 ARR dan Payback Period (PP)
6.3 Net Present Value (NPV)
6.4 IRR dan PI
6.5 Kesimpulan

Logo Daun Cafe


Pakaian Pegawai
Brosur dan Alamat
Daftar Menu

Anda mungkin juga menyukai