Anda di halaman 1dari 4

Menyusun Anggaran Laba Rugi

Anggaran operasional disusun untuk menyusun anggaran laba rugi, sedangkan anggara
keuangan disusun untuk menyusun anggaran neraca.

sebagai ilustrasi penyusunan anggaran laba rugi digunakan data perusahaan kecap asli pada
tahun 2016 sebagai berikut:

1. Sediaan produk dalam proses (PDP) awal 10 botol dengan tingkat penyelesaian BBB
80%, BTKL 30%, dan BOP 40%
2. Anggran sedian produk dalam proses (PDP) akhir sebanyak 18 botol dengan tingkat
penyelesaian BBB 100%, BTKL 50%, dan BOP 50%
3. Produk terjual dianggarkan tahun ini 148 botol dengan harga jual per botol Rp 700 = Rp
103.600. Sediaan produk jadi awal 15 botol
4. Anggaran produk jadi periode ini 182 botol
5. Harga pokok standar produk kecap per botol seperti pada tabel 9-4
6. Beban usaha dianggarkan setahun Rp 37.826 terdiri atas beban usaha tetap Rp 28.100
dan beban usaha variable Rp 9.726

Langkah perhitungan menyusun anggaran laba rugi

1. Menghitung sediaan produk jadi akhir


Jualan 148 botol
Sediaan produk jadi akhir ? botol
Produk siap jual 197 botol
Sediaan produk jadi awal 15 botol
Produk jadi 182 botol
Sediaan produk dalam proses (PDP) 18 botol
Produk dihasilkan/ produk diproses 200 botol
Sediaan produk dalam proses (PDP) awal 10 botol
Produk masuk produksi periode ini 190 botol

Sediaan produk jadi akhir belum diketahui maka diketahui dengan cara mengurangi
produk siap dijual 197 botol dengan jualan 148 botol sebanyak 49 botol.

2. Menghitung unit ekuivalen produk masuk pertama keluar pertama


Produk jadi + Ekuivalen PDP Akhir Ekuivalen PDP Awal
BBB = 182 + (18 x 100%) (10 x 80%) = 192 botol
BTKL = 182 + (18% x 50%) (10 x 30%) = 188 botol
BOP = 182 + (18% x 50%) (10 x 40%) = 187 botol
3. Menghitung biaya pabrik variable
BBB = 192 botol + Rp 320 = Rp 61.440
BTKL = 188 botol + Rp 50 = Rp 9.400
BOPV = 187 botol + Rp 68 = Rp 12.716
Biaya pabrik variable = Rp 83.556

4. Menghitung sediaan dengan metode penghargaan pokok penuh (PP) dan pengharaga
pokokkan variable (PV)
Sediaan produk jadi awal
PP = 15 botol x Rp 470 = Rp 7.050
PV = 15 botol x Rp 438 =Rp 6.570

Sediaan produk jadi akhir

PP = 49 botol x Rp 470 = Rp 23.030

PV = 49 botol x Rp 438 = Rp 21.462

Sediaan produk dalam proses awal

PP PV

BBB = 10 x 80% x Rp 320 = Rp 2.560 Rp 2.560

BTKL = 10 x 30% x Rp 50 = Rp 150 Rp 150

BOPV = 10 x 40% x Rp 68 = Rp 272 Rp 272

BOPT = 10 x 40% x Rp 32 = RP 128 Rp -

Rp 3.110 Rp 2.982
Sediaan produk dalam proses akhir

PP PV

BBB = 18 x 100% x Rp 320 = Rp 5.760 Rp 5.760

BTKL = 18 x 50% x Rp 50 = Rp 450 Rp 450

BOPV = 18 x 50% x Rp 68 = Rp 612 Rp 612

BOPT = 18 x 50% x Rp 32 = RP 288 Rp -

= RP 7.110 RP 6.822

5. Menyusun laba rugi


Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Laba Rugi
Tahun Berakhir 31 Desember 2016

Keterangan Penghargapokokan
Penuh Variabel
1. Jualan Rp 103.600 Rp 103.600
2. Biaya pabrik variable Rp 83.556 Rp 83.556
3. Biaya overhead pabrik tetap Rp 6.400 -
4. Biaya pabrik Rp 89.956 -
5. Sediaan produk dalam proses awal Rp 3.110 Rp 2.982
6. Biaya produksi Rp 93.006 Rp 86.538
7. Sediaan produk dalam proses akhir Rp 7.110 Rp 6.822
8. Harga pokok produk jadi Rp 85.956 Rp 79.716
9. Sediaan produk jadi awal Rp 7.050 Rp 6.570
10. Produk siap dijual Rp 93.006 Rp 86.286
11. Sediaan produk jadi akhir Rp 23.030 Rp 21.462
12. Harga pokok produk terjual Rp 69.976 Rp 64.824
13. Laba kotor/margin kontribusi kotor Rp 33.624 Rp 38.776
14. Beban usaha variable Rp 9.726 Rp 9.726
15. Margin kontribusi bersih - Rp 29.050
16. Beban usaha tetap Rp 28.100 Rp 28.100
17. Biaya overhead pabrik tetap - Rp 6.400
18. Biaya tetap - Rp 34.500
19. Rugi (Rp 4.202) (Rp 5.450)
Tampak pada tabel selisih rugi Rp 1.248, yaitu Rp 4.202 Rp 5.450. Penyebab tersebut
adalah selisih sediaan antara metode penghargapokok penuh dan metode
penghargapokok variable sebagai berikut

Sediaan metode penghargapokokan penuh


Sediaan produk dalam proses awal Rp 3.110
Sediaan produk jadi awal Rp 7.050
Sediaan awal Rp 10.160
Sediaan produk dalam transaksi Rp 7.110
Sediaan produk jadi akhir Rp 23.030
Sediaan akhir Rp 30.140
Selisih sediaan penghargapokokan penuh Rp 19.980

Sediaan metode penghargapokokan variable

Sediaan produk dalam proses awal Rp 2.982


Sediaan produk jadi awal Rp 6.570
Sediaan awal Rp 9.552
Sediaan produk dalam transaksi Rp 6.822
Sediaan produk jadi akhir Rp 23.030
Sediaan akhir Rp 28.284
Selisih sediaan penghargapokokan variable Rp 18.732
Selisih sediaan Rp 1.248

Anda mungkin juga menyukai