Disusun Oleh :
AZMI
NISN.9992764799
2016
Teknik Penangkapan Ikan Di Kapal Purse Seine
KM. TIRTA MINA JUWANA-PATI
Di ketahui Oleh :
SMK Negeri 1 Kuala Baru Pada Tanggal 20 februari s/d 06 mei 2016
Nama : Azmi
Nisn : 9992764799
Dengan Judul :
TEKNIK PENANGKAPAN IKAN DI KAPAL PURSE SEINE KM. TIRTA MINA JUWANA-PATI
SMK Negeri 1 Kuala Baru Pada Tanggal 20 Februari s/d 06 Mei 2016
Nama : Azmi
NISN : 9992764799
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Syamun Nasution,SST
NIP.19871212 201103 1 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT,karena dengan rahmat dan karunianya
penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja industri (prakerin)yang telah
dilaksanakan di bendar kec.Juwana kab. Pati-Jawa Tengah. Laporan ini disusun sebagai
salah satu persyaratan ujian nasional (UN)tahun ajaran 2015/2016.
Kegiatan prakerin dimaksudkan sebagai salah satu bekal dalam memasuki jenjang
dunia usaha atau dunia industri dan untuk memupuk sikap mental yang lebih baik dalam
melaksanakan kewajiban sebagai penerus bangsa sehingga mampu dan siap bekerja.
Sehubungan dengan terlaksananya prakerin ini tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan dari semua pihak secara moril maupun materil, oleh karena itu saya ucapkan
terima kasih yang sebesar besarnya kepada:
1. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan motivasi selama prakerin
2. Bapak Budiono selaku pemimpin/Nahkoda Kapal
3. Bapak syamun SST selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Kuala Baru dan
pembimbing pertama saya.
4. Ibu Ira Noviyanti Jambak,S.pd selaku pembimbing kedua saya
5. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan laporan
ini
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi pembaca dan
masyarakat umum,semoga laporan ini bermanfaat.
Kuala Baru,
Penulis
DAFTAR ISI
COVER(SAMPUL) ........................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL
.......................................................................................................... ii
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan sekitar 70% wilayahnya terdiri dari
perairan, indonesia memiliki sumber daya perikanan yang sangat besar dan mengagumkan.
Potensi perikanan yang besar tersebut tentunya akan menumbuhkan banyak jenis usaha
bagi masyarakat indonesia, terutama bidang perikanan laut yang potensial namun masih
belum dimanfaatkan secara optimal.
Salah stu daerah yang sangat potensial bagi usaha penangkapan ikan adalah di perairan
laut jawa, karena sebagian dasar perairannyaadalah berlumpur dan tidak berkarang.Daerah
ini sangat cocok untuk daerah penangkapan ikan dengan alat tangkap Purse Seine(pukat
cincin) merupakan alat tangkap yng efektif yang banyak digunakan oleh nelayan-nelayan
skala menengah kebawah. Untuk mencapai semua itu maka diperlukan alat yang efisien
untuk mendapatkan hasil laut dengan jumlah yang maksimal dan aman.
Purse Seine disebut juga pukat cincin karena alat tangkapnya dilengkapi dengan
cincin,tali cincin dan tali kerut(tali kolor). Oleh karena itu prinsip tejnik penangkapan ikan
dengan mrnggunakan Purse Seine adalah dengan melingkari suatu gerombolan ikan
dengan jaring, setelah itu jaring bagian bawah di tarik sampai kerucut sehingga ikan-ikan
yang terkumpul masuk dibagian kantong. Dengan kata lain memperkecil ruang lingkup
gerak ikan, sehingga ikan-ikan tidak dapat melarikan diri dan akhirnya tertangkap.
1.2 Tujuan praktek Kerja Industri
Tujuan praktek kerja industri (prakerin) adalah sebagai berikut :
Sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester dan Ujian
Nasional (UAS/UN)
Dapat meningkatkan wawasan bagi siswa SMK Kelautan dan
Perikanan kuala Baru
Dapat mengembangkan kreativitas kemampuan siswa untuk dapat
menyesuaikan diri dengan masyarakat nelayan
Dapat memupuk keberanian siswa
Secara umum, material penyusun pukat cincin (purse seine) terdiri dari :
A. Kantong (bund)
Bagian kantong yang terletak dibagian jaring dengan material
pembentuknya PACF 210 D/9. Yang dimaksudkan dengan kantong adalah
bagian dari jaring yang pada waktu penarikan tali kolor dengan serentak
membentuk suatu kantong, yang nantinya akan berfungsi sebagai tempat untuk
mengurung / mengumpulkan ikan. Karena berfungsi sebagai penadah maka
kantong memiliki ukuran mata jaring yang lebih kecil di bandingkan dengan
mata jaring yang terletak padakantong dan sayap sehingga di harapkan ikan-ikan
yang telah terkumpul pada bagian kantongtidak dapat meloloskan diri.
B. Badan (body)
Badan jaring terletak pada bagian kiri dan kanan dari pada kantong.
Material pembentuknya adalah PACF 210 D/6, yang berfungsi sebagai
pengiring ikan ke bagian jaring. Dengan demikian maka ikan-ikan akan dengan
mudah terkumpul pada bagian kantong.
C. Sayap (wing)
Sayap terletak pada bagian kiri dan kanan badan jaring, dengan material
pembentuknya nylon PACF 210 D/6. Sayap jaring berfungsi sebagai alat untuk
menggiring ikan ke dalam areal tangkap dari alat ini.
D. Pelampung (float)
Sesuai dengan namanya sudah barang tentu pelampung ini berfungsi sebagai
alat untuk mengapungkan sesuatu alat atau bagian-bagian alat tertentu dari suatu
jenis alat sesuai dengan tujuannya. Ada beberapa fungsi dari pelampung pada
pukat cincin yaitu :
Sebagai pengapung untuk memberikan adanya daya apung pada alat
secara keseluruhan yang di operasikan di permukaan air.
Sebagai material pengapung untuk mempertahankan jaring pukat
cincin agar selalu berada di permukaan air.
Sebagai tanda atau batas mengurung ikan pada saat operasi
penangkapan, sehingga ikan tidak lolos melewati permukaan air.
Pelampung yang digunakan pada bagian sayap dan badan jaring
adalah pelampung dengan type y-30 dan y-8, sedangkan pelampung
yang digunakan pada bagian kantong adalah pelampung dengan type
y-60 karena pada bagian kantong memiliki beban yang sangat besar,
yang di akibatkan oleh adanya hasil tangkapan sehingga perlu
adanya gaya apung yang sangat besar pula.
E. Tali temali
Beberapa tali temali beberapa alat tangkap pukat cincin sesuai dengan
fungsinya adalah sebagai berikut :
Tali pelampung berfungsi sebagai tempat pelampung
Tali ris berfungsi sebagai tempat untuk menggantungkan daging
jaring, selain itu pula mempermudah penarikan alat
Tali pemberat berfungsi untuk menempatkan /memasang pemberat
Tali cincin (tali kolor) berfungsi untuk menggantungkan cincin.
1) Tali pelampung
Tali pelampung digunakan untuk dapat menempatkan pelampung
dan merupakan penghubung antara pelampung yang satu dengan
pelampung yang lain.
2) Tali ris atas
Tali ris atas digunakan sebagai pengikat tali pelampung atau
merupakan penghubung antara tali pelampung dan juga berfungsi
sebagai tempat untuk mengikat pepetan sebelah atas.
3) Tali pemberat
Tali yang digunakan sebagai penikat tali pelampung atau merupakan
tali penghubung pemberat yang satu dengan yang lain, serta
berfungsi sebagai penghubung dengan jaring pada tepi bagian
bawah.
4) Tali cincin
Tali pengikat cincin yang di pasang di antara tali pemberat dengan
cincin sepanjang bahagian dasar dari pada jaring.
5) Tali kolor
Tali yang dipasang untuk dapat menghubungkan cincin yang terletak
dibawah bridle line pada bagian bawah. Yang dimaksudkan untuk
menutup bagian sisi tepi jaring pada waktu pursing.
6) Bridle line
Tali tempat untuk menggantungkan tepi yang (selvege) sebelah
samping yang berfungsi untuk menarik tali pemberat serta tali tali
kolor ke permukaan.
7) Tali sama-sama
Tali yang dipasang pada bagian ujung sebelah kiri dan kanan jaring
yang dapat berfungsi untuk mempertemukan kedua jaring serta dapat
berfungsi sebagai alat bantu (perahu semang) sebagai tanda untuk
dapat megetahui ujung jaring pada waktu penebaran(setting).
8) Tali bantu
Tali yang dipasang untuk memisahkan sero denagn tali jangkar , tali
ini juga khusus dipakai untuk membantu dalam penangkapandenagn
cara melingkar sero.
F. Cincin
Cincin merupakan tempat lewatnya tali kolo, cincin yang terletak tepat
ditengah jaring yang telah diberi tanda khusus untuk dapat memudahkan pada
saat penyusunan alat kembali.
G. Pemberat (singker)
Pemberat pada jaring berfungsi untuk dapat menarik jaring kebawah secara
vertikal agar jaring dapat terentang dengan sempurna. Material pembentuk
pemberat yang digunakan pada bagian sayapdari pada jaring.
Gambar 2.4
b. Pemberat (sinker)
Pemberat berfungsi untuk menenggelamkan badan jaring sewaktu di
operasikan. Semakin berat pemberat maka jaring utama akan semakin cepat
tenggelamnya. Tetapi daya tenggelam ini tidak sampai menenggelamkan
pelampung jaring,sehingga pelampung jaring harus memiliki extra
buoyancy yang besar.
Pemberat di buat dari benda yang berat jenisnya (bj) lebih besar dari
pada bj air laut. Bahan yang biasa dipergunakan adalah timah, bila
menggunakan pemberat lain harus di pergunakan bahan yang tidak mudah
berkarat.
c. Tali ris
Tali ris yang termasuk dalam tali ris yaitu :
Tali ris atas
Tali ris bawah
Tali pelampung
Tali pemberat
Tali penguat ris atas
Tali penguat ris bawah
Tali ris atas dan tali pelampung harus berbeda arah pintalnya
maksudnya supaya jaring tetap lurus , demikian juga antara tali pemberat
dan tali ris bawah. Selain itu untuk memperkuat tali ris atas dengan tali
pelampung dan jaring serta untuk memperkuat tali ris bawah, tali pemberat
dan jaring di tambah dengan tali penguat. Bahan tali ris ini biasanya
terbuat dari benang kuralon tetapi banyaj juga yang menggunakan
polyester.
d. Mata penguat(selvege)
Selvege biasanya di buat dari benang polyester (PE) atau kadang-
kadang mempergunakan bahan jaring sama dengan jaring utama tetapi
ukuran benangnya biasanya lebih besar. Selvege merupakan jaring yang
berfungsi untuk melindungi bagian tepi jaring utama tidak cepat rusak.
e. Tali ring
Tali ring adalah tali yang dipergunakan untuk menggantung cincin
(ring) pada tali ris bawah. Bahan yang dipergunakan biasanya terbuat dari
bahan kuralon.
Tali ring di buat berbagai macam bentuknya antar lain :
1) Tali ring kaki tunggal
2) Tali ring kaki ganda
f. Cincin (ring)
Cincin atau biasa di sebut ring pada umunya berbentuk bulat, dimana
pada bagian tengahnya merupakan bagian tempat untuk lewatnya tali
kerut,agar ring terkumpul sehingga jaring bagian bawah tertutup. Bahan
yang di pergunakan biasanya di buat dari besi dan kadang-kadang
kuningan. Ring ini juga dapat berfungsi sebagai pemberat.
2. Waktu penurunan
Penangkapan dengan purse seine biasanya dilakukan pada sore (setelah
matahari terbenam) sampai dengan pagi hari (menjelang matahari terbit).
Waktu penangkapan ini berhubungan dengan berkumpulnya ikan di alat
pengumpul ikan (rumpon dan lampu). Pada saat malam ikan-ikan pelagis yang
menjadi target penangkapan biasanya berkumpul bergerombol di daerah sekitar
rumpon, sehingga pada saat ini paling tepat purse seine dioperasikan. Tetapi
ada pula operasi penangkapan tidak menggunakan rumpon tetapi mencari
gerombolan ikan yang ada dengan menggunakan alat bantu pencari ikan/Sonar
(Sound Navigation and Ranging) yaitu suatu alat yang dapat di pergunakan
untuk mengetahui keberadaan gerombolan ikan di dalam laut.
Pada umumnya nelayan mengoperasikan 2 s/d 3 kali sehari, hal ini
tergantung dari jumlah ikan yang tertangkap. Bila hasilnya banyak maka
operasi penangkapan sampai dengan penyimpanan hasil ke dalam palkah relatif
membutuhkan waktu yang lama, sehingga dalam satu hari hanya melakukan
dua kali penangkapn. Demikian sebaliknya bila hasil tangkapan sedikit maka
operasi penangkapan sampai dengan penyimpanan memerlukan waktu yang
sedikit pula, sehingga dalam satu hari dapat dioperasikan purse seine lebih dari
tiga kali.
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKERIN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Arus
Selain arah angin, arus merupakan hal yang tidak boleh kita abaikan pada saat
melakukan setting. Arah arus yang mendorong jaring diupayakan tidak membuat
posisi jaring menjadi semakin mendekati dan menyelimuti kapal atau menghindari
kondisi dimana akibat dorongan arus menyebabkan posisi kapal semakin
mendekati dan masuk ke dalam lingkaran jaring yang bisa mengakibatkan jaring
membelit baling-baling kapal.
c. Panjang jaring
Seorang Nahkoda harus mengetahui dengan pasti berapa panjang jaring
yang akan dioperasikannya. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan keliling
lingkaran jaring serta jari-jari lingkaran atau merupakan jarak antara rumpon/rakit
lampu kapal sehingga bentuk lingkaran jaring bisa tepat dan sudut kemudipun
dapat diperhatikan.
Setting diawali dengan diturunkannya tali selembar depan yang dibawa
oleh seorang ABK. Kapal maju dan mengitari rakit lampu/rumpon dengan
kecepatan penuh sambil menurunkan jaring. Kapal mengurangi kecepatannya
setelah jaring hampir semuanya berhasil diturunkan dan bertemu dengan ABK
yang membawa tali selembar ditarik ke atas untuk melepaskan tali kolor (purse
seine) segera diberikan kepada petugas yang berada dibagian purse winch.
2. Hauling
Hauling diawali dengan menarik tali kolor dengan menggunakan purse
winch, kecepatan penarikan sesuai dengan keadaan angin,arus,dan ombak.
Apabila arus sangat kuat maka jangan menarik tali kolor terlalu kuat karena
bisa mengakibatkan putusnya tali kolor. Jika kedalaman laut lebih dangkal
dari tinggi jaring maka penarikan tali kolor segera dilakukan untuk
menghindari agar jaring dan pemberat tidak menyentuh dasar perairan.
Namun jika penangkapan di laut dalam, penarikan tali kolor tidak perlu
tergesah-gesah dilakukan dan sebaiknya menunggu sampai pemberat jaring
turun semua. Hal ini dapat diketahui dengan tanda yaitu pelampung telah
rata-rata mengapung, barulah melakukan penarikan tali kolor. Penarikan tali
kolor dilakukan dengan menggunakan purse winch. Sedangkan badan
jaring,tali ris atas dan pelampung ditarik dengan tenaga manusia sampai
jaring membentuk kantong di bagian sisi sebelah kanan. Setelah hampir
seluruh jaring dinaikkan, pelampung diikat dengan menggunakan
Boom/ganco atau menggunakan tali pada Boom dan ikan dinaikkan
menggunakan caduk dan segera dinaikkan ke dalam palka kapal.
Apabila ikan hasil tangkapan telah dimasukkan seluruhnya ke dalam
palka, Ikatan pelampung pada boom dilepas. Jaring yang masih ada di air
dinaikkan kemudian diperiksa apabila ada yang sobek dan langsung di
tambal. Ikan yang masih tersangkut di jaring dikeluarkan karena dapat
merusak jaring. Apabila sudah selesai melakukan penambalan kegiatan
selanjutnya adalah penyusunan jaring pada lambung kanan kapal dengan
cara jaring du tarik bersama-sama oleh semua awak kapal lalu disusun.
Semua peralatan kerja (alat bantu penangkapan dan alat kerja lainnya)
dirapikan disimpan ditempatnya semula, kemudian dilakukan pembersihan
dek kapal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dalam teori operasi penangkapan dengan menggunakan purse seine, Sonar
di gunakan untuk mendeteksi kawanan ikan yang menjadi target tangkapan,
selanjutnya kapal akan menurunkanjaring (purse seine) dan brlari mengejar
kawanan tersebutdengan cara melingkarinya. Ikan-ikan yang menjadi target
adalah gerombolan ikan pelagis yang berenang dengan cepat seperti Tongkol,
Tenggiri dah bahkan tuna kapal-kapal super purse seiner.
Teknik operasional penangkapan dengan alat tangkap purse seine
menggunakan dua kapal (two boats system) dan sistem operasi hanya dilakukan
selama satu hari atau lebih tergantung cuaca dan banyaknya ikan. Teknik
operasional alat tangkap purse seine memiliki tiga tipe operasional, yaitu tipe
gerakan, tipe cadangan dan tipe operasional penangkapan di rumpon. Tahapan
operasional alat tangkap purse seine terdiri dari persiapan awal, penentuan
fishing ground,setting,hauling, dan penanganan hasil tangkapan.ketepatan
melingkari gerombolan ikan, kecepatan tenggelamnya pemberat dan kecepatan
penarikan purse line merupakan faktor penting dalam operasional purse seine.
5.2 Saran
Beberapa permasalahan yang timbul dalam teknis penangkapan yaitu
rusaknya alat tangkap pada saat melakukan operasional penangkapan dan
kondisi cuaca yang tidak mendukung.
DAFTAR PUSTAKA