Anda di halaman 1dari 4

Badan Koordinasi Penanaman Modal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Badan Koordinasi
Penanaman Modal
(BKPM)

Gambaran umum
Dasar Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun
hukum 2007
Bidang Koordinasi kebijakan dan pelayanan di
tugas bidang penanaman modal
Slogan Remarkable Indonesia
Kepala
Franky Sibarani
Alamat kantor pusat
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 44, Jakarta 12190 P.O.
Box 3186, Indonesia
Website
http://www.bkpm.go.id/
l
b
s

Badan Koordinasi Penanaman Modal (bahasa Inggris: Investment Coordinating Board) adalah
Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas untuk merumuskan kebijakan
pemerintah di bidang penanaman modal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sekarang
ini BKPM dipimpin oleh Ir. Franky Sibarani yang dilantik pada 27 November 2014 oleh
Presiden Joko Widodo[1].

Sejarah
BKPM didirikan sejak tahun 1973, menggantikan fungsi yang dijalankan oleh Panitia Teknis
Penanaman Modal yang dibentuk sebelumnya pada tahun 1968.

Dengan ditetapkannya Undang-Undang tentang Penanaman Modal pada tahun 2007, BKPM
menjadi sebuah lembaga Pemerintah yang menjadi koordinator kebijakan penanaman modal,
baik koordinas antar instansi pemerintah, pemerintah dengan Bank Indonesia, serta pemerintah
dengan pemerintah daerah maupun pemerintah daerah dengan pemerintah daerah. BKPM juga
diamanatkan sebagai badan advokasi bagi para investor, misalnya menjamin tidak adanya
ekonomi biaya tinggi.

Ketua BKPM

Sanyoto Sastrowardoyo (19931998)


Hamzah Haz (19981999)
Marzuki Usman (1999)
Muhammad Zuhal [Pelaksana Tugas] (1999)[2]
Theo Toemion (20012015)
Muhammad Lutfi (20052009)
Gita Wirjawan (20092012)
Muhammad Chatib Basri (20122013)
Mahendra Siregar (20132014)
Franky Sibarani (2014)

Badan Koordinasi Penanaman Modal (bahasa inggris : Investment Coordinating Board) adalah
Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas untuk merumuskan kebijakan
pemerintah di bidang penanaman modal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Badan ini
didirikan sejak tahun 1973, menggantikan fungsi yang dijalankan oleh Panitia Teknis Penanaman
Modal yang dibentuk sebelumnya pada tahun 1968. Dengan ditetapkannya Undang-Undang
tentang Penanaman Modal pada tahun 2007, BKPM menjadi sebuah lembaga Pemerintah yang
menjadi koordinator kebijakan penanaman modal, baik koordinasi antar instansi pemerintah,
pemerintah dengan Bank Indonesia, serta pemerintah dengan pemerintah daerah maupun
pemerintah daerah dengan pemerintah daerah. BKPM juga diamanatkan sebagai badan advokasi
bagi para investor, misalnya menjamin tidak adanya ekonomi biaya tinggi.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
dimana pejabat yang berwenang untuk mengkoordinasikan pelaksanaan investasi adalah BKPM,
yang dibantu oleh Perangkat Daerah Provinsi bidang Penanaman Modal (PDPPM) dan Perangkat
Daerah Kabupaten/Kota bidang Penanaman Modal (PDKPM).

BKPM mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

1. Melaksanakan tugas dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang penanaman modal;


2. Mengembangkan sektor usaha penanaman modal melalui pembinaan penanaman modal,
antara lain meningkatkan kemitraan, meningkatkan daya saing, menciptakan persaingan
usaha yang sehat dan menyebarkan informasi yang seluas-luasnya dalam lingkup
penyelenggaraan penanaman modal;
3. Membantu penyelesaian berbagai hambatan dan konsultasi permasalahan yang dihadapi
penanam modal dalam menjalankan kegiatan penanaman modal;
4. Mengoordinasi penanam modal dalam negeri yang menjalankan kegiatan penanaman
modalnya di luar wilayah Indonesia dan
5. Mengoordinasi dan melaksanakan pelayanan terpadu satu pintu.

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) adalah Kegiatan penyelenggaraan suatu Perizinan dan
Non perizinan yang mendapat pendelegasian atau pelimpahan wewenang dan lembaga atau
instansi yang memiliki kewenangan Perizinan dan Non perizinan yang proses pengelolaannya
dimulai dan tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam
satu tempat.

PTSP di bidang Penanaman Modal harus didukung ketersediaan:

1. Sumber daya manusia yang professional dan memiliki kompetensi yang handal;
2. Tempat, sarana dan prasarana kerja dan media informasi;
3. Mekanisme kerja dalam bentuk petunjuk pelaksanaan PTSP di bidang Penanaman Modal
yang jelas, mudah dipahami dan mudah diakses oleh Penanaman Modal;
4. Layanan pengaduan (help desk) Penanam Modal; dan
5. SPIPISE (Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi secara Elektronik).

Jenis pelayanan penanaman modal adalah :

1. Pelayanan perizinan; Perizinan adalah segala bentuk persetujuan untuk melakukan


Penanaman modal yang dikeluarkan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah yang
memiliki kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Pelayanan non perizinan; Non perizinan adalah segala bentuk kemudahan pelayanan,
fasilitas fiskal dan informasi mengenai penanaman modal, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Jenis perizinan penanaman modal adalah :

1. Pendaftaran Penanaman Modal;


2. Izin Prinsip Penanaman Modal;
3. Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal;
4. Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal;
5. Izin Usaha, Izin Usaha Perluasan, Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman
Modal (merger) dan Izin Usaha Perubahan;
6. Izin Lokasi;
7. Persetujuan Pemanfaatan Ruang;
8. Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
9. Izin Gangguan (UUG/HO);
10. Surat Izin Pengambilan Air Bawah Tanah;
11. Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
12. Hak atas tanah;
13. izinizin lainnya dalam rangka pelaksanaan penanaman modal.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Koordinasi_Penanaman_Modal

Anda mungkin juga menyukai