Anda di halaman 1dari 20

1. Bagaimana pembelajaran menurut aliran pendidikan rekonstruksionisme?

Jawab:
Aliran filsafat rekonstruksionisme menginginkan pendidikan sebagai agen utama dalam
rekonstruksi social. Maksudnya ialah,bahwa pendidikan diharapkan merupakan satu-satunya
agen atau sumber utama pemegang tatanan social ini,yang dimaksud disini ialah peran
pendidik dalam membawa peserta didiknya harus mampu berinovasi dalam memecahkan
masalah. Kemudian dalam aliran filsafat ini diharapkan metode-metode pengajaran harus
didasarkan pada prinsip-prinsip demokratis yang bertumpu pada kecerdasan,maksudnya
adalah didalam proses belajar mengajar seorang pendidik harus memberikan kesempatan
kepada pendidik untuk berpikir dan ikut serta dalam pembelajaran sehingga proses
pembelajaran berjalan sesuai dengan student center approach yaitu siswa sebagai objek atau
pusat pembelajaran.
2. Apa dampak positif dan negative pada aliran rekonstruksionisme?
Jawab:
a. Dampak positif
Membangkitkan kesadaran para peserta didik tentang masalah sosial, ekonomi dan
politik yang dihadapi umat manusia dalam skala global, dan mengajarkan kepada
mereka keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Kurikulum berisi mata-mata pelajaran yang berorientasi pada kebutuhan-kebutuhan
masyarakat masa depan.Kurikulum disusun untuk menyoroti kebutuhan akan beragam
reformasi social
Anak, sekolah, dan pendidikan itu sendiri dikondisikan oleh kekuatan budaya dan
sosial.
Rekonstruksionisme menekankan pada pengalaman yang dimiliki para siswa dengan
interaksi ekstensif antara guru dan siswa dan diantara para siswa itu sendiri.
Melalui suatu pendekatan rekonstruksionis sosial pada pendidikan, para siswa belajar
metode-metode yang tepat untuk berhadapan dengan krisis-krisis signifikan yang
melanda dunia.
b. Dampak negative
Karena tujuan sekolah adalah mengembangkan rekayasa sosial, beban dan tanggung
jawab sekolah sangatlah berat.
Tawaran pemikiran yang direkomendasikan oleh rekonstruksionisme seperti
keterlibatan aktif dunia pendidikan pada dunia politik akan berdampak buruk pada
aktivitas pendidikan yang secara akdemik terlalu sakral yang kemudian untuk dicemari
oleh intrik-intrik poloitik yang kotor dan menghalalkan segala cara untuk memuaskan
nafsu kekuasaan sebuah kelompok politik tertentu.
Rekonstruksionisme bersifat makro, dan kurang menitikberatkan pada
individu, padahal pendidikan seharusnya bertujuan untuk membangun kepribadian
yang didalamnya terdapat kebagusan akal budi dan moralitas individu (ahlak).
Pendidikan tidak hanya ingin melahirkan para aktivis sosial, akan tetapi juga manusia
yang bermoral, berkarakter, dan memiliki spiritualitas cukup.
Gagasan-gagasan yang ada di dalam rekonstruksionisme sangat teoritik dan cenderung
tidak realistik. Karena gagasan seperti pembentukan tatanan sosial baru yang sangat
ideal sebagai solusi atas bencana kemanusiaan yang terjadi, ibarat mimpi
disiang bolong, sebab upaya tersebut seolah mengabaikan kondisi rill umat manusia
saat ini.

3. Kenapa pendidikan itu harus dilaksanakan menurut aliran rekonstruksionisme?


Jawab:
Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan tugas
semua umat manusia. Karenanya,pembinaan kembali daya intelektual dan spiritual yang
sehat melalui pendidikan yang tepat akan membina kembali manusia dengan nilai dan nirma
yang benar pula demi generasi sekarang dan generasi yang akan datang,sehingga terbentuk
dunia baru dalam pengawasan umat manusia. Disamping itu, aliran ini memiliki persepsi
bahwa masa depan suatu bangsa merupakan suatu dunia yang diatur dan diperintahkan oleh
rakyat cara demokratis, bukan dunia yang dikuasai oleh golongan tertentu, cita-cita
demokrasi yang sesumgguhnya tidak hanya teori, tetapi mesti diwujudkan menjadi
kenyataan, sehingga mampu meningkatkan kualitas kesehatan, kesejahteraan, dan
kemakmuran serta keamanan masyarakat tampak membedakan warna kulit, keturunan,
nasionalisme, agama(kepercayaan) dan masyarakat bersangkutan.
4. Apa alasan Brameld mengemukakan teori pendidikan aliran rekonstruksionisme yang terdiri
dari 5 tesis!
Jawab:

Menurut Brameld dan kaum rekonstruksionis seperti Georgr Counts, proses edukatif
harus di dasarkan pada suatu pencarian yang terus menerus untuk suatu masyarakat yang lebih
baik. Hasil logis dari pencarian ini pada akhirnya akan merupakan realisasai dari suatu
demokrasi dunia yang luas (Brameld 1926). Namun, kalau kita dengan aktif berusaha
menciptakan dunia baru ini, melalui aplikasi kecerdasan dan pengetahuan serta teknologi yang
berkembang pada saat ini, kita akan menghadapi resiko dimana kekuatan-kekuatan destruktif
dunia akan menentukan kondisi-kondisi dunia ini, dimana manusia yang akan hidup di masa
mendatang berada di dalamnya.

5. Bagaimana penerapan aliran rekonstruksionisme pada sekolah?


Jawab:
Rekonstruktivisme merupakan satu pendekatan yang didapati sesuai dipraktikkan dalam
pengajaran dan pembelajaran sains. Dalam pendekatan ini murid dianggap telah mempunyai
ide yang tersendiri tentang sesuatu konsep yang belum dipelajari. Ide tersebut mungkin benar
atau tidak.

Rekonstruksionisme:
Promosi pemakaian problem solving tetapi tidak harus dirangkaikan dengan
penyelesaian problema sosial yang signifikan.
Mengkritik pola life-adjustment (perbaikan tambal-sulam) para Progresivist.
Pendidikan perlu berfikir tentang tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Untuk itu pendekatan utopia pun menjadi penting guna menstimuli pemikiran tentang
dunia masa depan yang perlu diciptakan.
Pesimis terhadap pendekatan akademis, tetapi lebih fokus pada penciptaan agen
perubahan melalui partisipasi langsung dalam unsur-unsur kehidupan.
Pendidikan berdasar fakta bahwa belajar terbaik bagi manusia adalah terjadi dalam
aktivitas hidup yang nyata bersama sesamanya.
Learn by doing! (Belajar sambil bertindak).

6. Bagaimana kurikulum pada aliran rekonstruksionisme?


Jawab:
Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap seluruh
kegiatan pendidikan. Menginggat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan kehidupan
manusia, maka penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Menyusun
kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil
penelitian dan pemikiran yang mendalam. Penyusunan kurikulum tanpa landasan-landasan
yang kuat akan berakibat fatal terhadap kegagalan pendidikan itu sendiri. Dengan sendirinya
akan berakibat pula terhadap kegagalan proses pengembangan manusia. Landasan yang
digunakan itu salah satunya yaitu filsafat pendidikan rekontruksionisme.
7. Bagaimana penerapan aliran rekonstruksionisme dalam dunia pendidikan?
Jawab:
Jadi dalam rekontruksionisme tugas guru yaitu memberikan kesadaran kepada peserta didik
terhadap masalah yang dihadapi , membantu peserta didik agar dapat menyelesaikan masalah
yang dihadapinya dengan baik.
Menurut Brameld (kneller,1971) teori pendidikan rekonstruksionisme ada 5 yaitu:
a. Pendidikan harus di laksanakan di sini dan sekarang dalam rangka menciptakan tata sosial
baru yang akan mengisi nilai-nilai dasar budaya kita, dan selaras dengan yang mendasari
kekuatan-kekuatan ekonomi, dan sosial masyarakat modern.
b. Masyarakat baru harus berada dalam kehidupan demokrasi sejati dimana sumber dan
lembaga utama dalam masyarakat dikontrol oleh warganya sendiri.
c. Anak, sekolah, dan pendidikan itu sendiri dikondisikan oleh kekuatan budaya dan sosial
d. Guru harus menyakini terhadap validitas dan urgensi dirinnya dengan cara bijaksana
dengan cara memperhatikan prosedur yang demokratis.
e. Cara dan tujuan pendidikan harus diubah kembali seluruhnya dengan tujuan untuk
menemukan kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan krisis budaya dewasa ini, dan
untuk menyesuaikan kebutuhan dengan sains sosial yang mendorong kita untuk
menemukan nilali-nilai dimana manusia percaya atau tidak bahwa nilai-nilai itu bersifat
universal.

8. Apakah seorang guru harus menerapkan aliran rekonstruksionisme?


Jawab:
Iya, karena pada aliran rekonstruksionisme Guru harus membuat para peserta didik
menyadari masalah-masalah yang dihadapi umat manusia, mambatu mereka merasa
mengenali masalah-masalah tersebut sehingga mereka merasa terikat untuk memecahkannya.
Guru harus terampil dalam membantu peserta didik menghadapi kontroversi dan perubahan.
Guru harus menumbuhkan berpikir berbeda-beda sebaga suatu cara untuk menciptakan
alternatif-alternatif pemecahan masalah yang menjanjikan keberhasilannya.
9. Aliran rekonstruksionisme ini membuat atau bercondong pada perubahan yang lebih
modern? Jelaskan
Jawab:
Pada aliran rekonstruksionisme solusi efektif satu-satunya bagi pesoalan- pesoalan dunia
kita adalah penciptaan social yang menjagat. Kerjasama dari semua bangsa adalah satu-
satunya harapan bagi penduduk dunia yang berkembang terus yang menghuni dunia dengan
segala keterbatasan sumber daya alamnya. Era teknologi telah memunculkan saling
ketergantungan dunia, di samping juga kemajuan-kemajuan di bidang sains. Di sisi lain, kita
sedang didera kesenjangan budaya dalam beradaptasi dengan tatanan dunia baru. Kita sedang
berupaya hidup di ruang angkasa dengan sebuah sistem nilai dan mentalitas politik yang
dianut di era kuda dan andong.Menurut rekonstruksionisme, umat manusia sekarang hidup
dalam masyarakat dunia yang mana kemampuan teknologinya dapat membinasakan
kebutuhan-kebutuhan material semua orang. Dalam masyrakat ini, sangat mungkin muncul
penghayal karena komunitas internasional secara bersama-sama bergelut dari kesibukan
menghasilkan dan mengupayakan kekayaan material menuju ke tingkat dimana kebutuhan
dan kepentingan manusia dianggap paling penting. Dunia semasa itu, orang-orang
berkonsentrasi untuk menjadi manusia yang lebih baik (secara material) sebagai tujuan akhir.
10. Nilai-nilai apa saja yang terkandung pada aliran rekonstruksionisme? Jelaskan
Jawab:
Sila-sila demokrasi yang sungguh bukan hanya leori tetapi mesti menjadi kenyataan,
sehingga dapat diwujudkan suatu dunia dengan potensi-potensi teknologi, mampu
meningkatkan kualitas kesehatan, kesejahteraan dan kemakmuran serta keamanan
masyarakat tanpa membedakan warna kulit, keturunan, nasionalisme, agama (kepercayaan)
dan masyarakat bersangkutan.
11. Ciri-ciri orang yang menganut aliran rekonstruksionisme?
Jawab:

a. siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi,


membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta
membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan,

b. guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran,

c. aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian,

d. guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa dalam
menganalisis informasi,
e. orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan
berpikir, serta

f. guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya
mengajar guru.

12. Apa kelebihan dan kekurangan aliran rekonstruksionisme dibandingkan aliran-aliran filsafat
lainnya?
Jawab:
A. Kelebihan aliran rekonstruksionisme
Membangkitkan kesadaran para peserta didik tentang masalah sosial, ekonomi dan
politik yang dihadapi umat manusia dalam skala global, dan mengajarkan kepada
mereka keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Kurikulum berisi mata-mata pelajaran yang berorientasi pada kebutuhan-kebutuhan
masyarakat masa depan.Kurikulum disusun untuk menyoroti kebutuhan akan beragam
reformasi social
Anak, sekolah, dan pendidikan itu sendiri dikondisikan oleh kekuatan budaya dan
sosial.
Rekonstruksionisme menekankan pada pengalaman yang dimiliki para siswa dengan
interaksi ekstensif antara guru dan siswa dan diantara para siswa itu sendiri.
Melalui suatu pendekatan rekonstruksionis sosial pada pendidikan, para siswa belajar
metode-metode yang tepat untuk berhadapan dengan krisis-krisis signifikan yang
melanda dunia.
B. Kelemahan aliran rekonstruksionisme
Karena tujuan sekolah adalah mengembangkan rekayasa sosial, beban dan tanggung
jawab sekolah sangatlah berat.
Tawaran pemikiran yang direkomendasikan oleh rekonstruksionisme seperti
keterlibatan aktif dunia pendidikan pada dunia politik akan berdampak buruk pada
aktivitas pendidikan yang secara akdemik terlalu sakral yang kemudian untuk dicemari
oleh intrik-intrik poloitik yang kotor dan menghalalkan segala cara untuk memuaskan
nafsu kekuasaan sebuah kelompok politik tertentu.
Rekonstruksionisme bersifat makro, dan kurang menitikberatkan pada
individu, padahal pendidikan seharusnya bertujuan untuk membangun kepribadian
yang didalamnya terdapat kebagusan akal budi dan moralitas individu (ahlak).
Pendidikan tidak hanya ingin melahirkan para aktivis sosial, akan tetapi juga manusia
yang bermoral, berkarakter, dan memiliki spiritualitas cukup.
Gagasan-gagasan yang ada di dalam rekonstruksionisme sangat teoritik dan cenderung
tidak realistik. Karena gagasan seperti pembentukan tatanan sosial baru yang sangat
ideal sebagai solusi atas bencana kemanusiaan yang terjadi, ibarat mimpi
disiang bolong, sebab upaya tersebut seolah mengabaikan kondisi rill umat manusia
saat ini.

13. Apakah pendidikan di Indonesia digunakan paham r rekonstruksionisme? Kalo iya kenapa?
Kalo tidak kenapa?
Jawab:
Iya, karena pada aliran rekonstruksionisme Guru harus membuat para peserta didik
menyadari masalah-masalah yang dihadapi umat manusia, mambatu mereka merasa
mengenali masalah-masalah tersebut sehingga mereka merasa terikat untuk memecahkannya.
Guru harus terampil dalam membantu peserta didik menghadapi kontroversi dan perubahan.
Guru harus menumbuhkan berpikir berbeda-beda sebaga suatu cara untuk menciptakan
alternatif-alternatif pemecahan masalah yang menjanjikan keberhasilannya.

14. Siapa pertama kali mengemukakan paham rekonstruksionisme? Bagaimana cara iya
menemukannya?
Jawab:
Rekonstrusionisme sebagai salah satu aliran dalam filsafat pendidikan pertama kali
diprakarsai oleh John Dewey pada tahun 1920 melalui karyanya yang
berjudul Reconstruction in Philosophy. Kemudian aliran ini berlanjut dengan munculnya
tokoh-tokoh lain seperti Caroline Pratt, George Counts, Harold Rugg, John Hendrik dan
Muhammad Iqbal sebagai wakil dari tokoh intelektual muslim.
15. Bagaimana peranan aliran rekonstruksionisme dalam pendidikan?
Jawab:
Aliran filsafat rekonstruksionisme menginginkan pendidikan sebagai agen utama dalam
rekonstruksi social. Maksudnya ialah,bahwa pendidikan diharapkan merupakan satu-satunya
agen atau sumber utama pemegang tatanan social ini,yang dimaksud disini ialah peran
pendidik dalam membawa peserta didiknya harus mampu berinovasi dalam memecahkan
masalah. Kemudian dalam aliran filsafat ini diharapkan metode-metode pengajaran harus
didasarkan pada prinsip-prinsip demokratis yang bertumpu pada kecerdasan,maksudnya
adalah didalam proses belajar mengajar seorang pendidik harus memberikan kesempatan
kepada pendidik untuk berpikir dan ikut serta dalam pembelajaran sehingga proses
pembelajaran berjalan sesuai dengan student center approach yaitu siswa sebagai objek atau
pusat pembelajaran.
16. Apakah inti dari aliran rekonstruksionisme?
Jawab:

Pandangan aliran rekonstruksionesme berkenyakinan bahwa tugas penyelamatan


dunia merupakan tugas bersama semua umat manusia atau bangsa. Karenanya pembi-naan
kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat akan membina kembali manusia melalui
pendidikan yang tepat atas nilai dan norma yang benar demi generasi sekarang dan genersi yag
akan datang, sehingga terbentuk alam dan dunia baru dalam pengawas-an umat manusia.
Aliran rekonstruksionesme ini memiliki persespsi bahwa masa depan suatu bangsa
merupakan suatu dunia yang diatur, diperintah oleh rakyat secara demokratis sehinga
perubahan-perubahan untuk mencapai suatu tujuan yang lebih baik akan selalu diadakan dan
dijadikan realita, dan bukan dunia yang dikuasai oleh gilongan tertentu, sehingga dapat
diwujutkan suatu dunia dengan potensi-potensi teknologi.yang mampu meningkatkan kualitas
pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan kemakmuran serta keamananamasyarakat tanpa
membedakan warna kulit, keturunan, agama dan masyarakat yang bersangkutan, akan tetapi
perubahan yang digunakan untuk kepentigan bersama.
Bagaimana perkembangan aliran rekonstruksionisme tentang pendidikan dan kurikulum di
indonesia pada saat ini?
Penyelesaian: Pandangan aliran filsafat pendidikan rekonstruksionisme di indonesia saat
ini adalah Filsafat bagi pendidikan adalah teori umum sehingga dapat menjadi pilar bagi
bangunan dunia pendidikan yang berusaha memberdayakan setiap pribadi warga Negara
untuk mengisi format kebudayaan bangsa yang diinginkan dan diwariskan. Aliran
rekonstruksionisme adalah sepaham dengan aliran perenialisme dalam tindakan mengatasi
krisis kehidupan modern.Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas
penyelamatan dunia merupakan tugas semua umat manusia atau bangsa. Kemudian aliran
ini memiliki persepsi bahwa masa depan suatu bangsa merupakan suatu dunia yang diatur,
diperintah oleh rakyat secara demokratis dan bukan dunia yang dikuasai oleg golongan
tertentu. Kurikulum pada aliran rekonstruksionisme kurikulum merupakan masalah-
masalah sosial dan pribadi terdidik itu sendiri, jadi kurikulum ini adalah alat melakukan
rekonstruksi masyarakat, agar pendidikan dapat dicapai melalui perubahan kurikulum dan
dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan.

1. Demokrasi sejati merupakan dasar dari kehidupan masyarakat baru.Ini merupakan teori
pendidikan rekonstruksionisme menurut Brameld apa maksud dari teori tersebut dan apa
yang mendasari Brameld mengatakan hal demikian?
Penyelesaian:Maksud dari pernyataan brameld Pendidikan harus dilaksanakan disini dan
sekarang dalam rangka menciptakan tata sosial baru yang akan mengisi nilai- nilai dasar
budaya kita, dan selaras dengan yang mendasarikekuatankekuatan ekonomi, dan sosial
masyarakat modern.Brameld mengatakan hal tersebut setelah ia melakukan penelitian dan
penyelidikan terhadap kehidupan manusia sebelum di terapkan aliran konstruksionisme di
negara tersebut.

2. Apa contoh yang mengambil pemikiran dari aliran rekonstruksionisme ?


Penyelesaian: Salah satu contohnya adalah pada peran seorang pendidik Guru memberikan
kepada siswa untuk berfikir dan mengeluarkan semua pemikirannya, sehingga guru hanya
sebagai fasilitator , namun juga harus memiliki keterbukaan yang jelas kepada siswa,
misalnya ada siswa yang dirasa kurang tepat dalam memberikan argumentasinya maka guru
berhak melengkapinya.Pokok bahasan yang dibahas harus diinterkoneksikan dengan
persoalan-persoalan atau isu-isu aktual sehingga akan melatih peserta didik untuk berfikir
secara kritis. Seorang pendidik harus bisa merangsang pemikiran siswanya sehingga siswa
akan peka terhadap masalah-masalah sosial yang akan mereka hadapi.

3. Apa konsep utama dari aliran rekonstruksionisme?


Penyelesaian: Pendidikan harus menciptakan tatanan sosial yang baru sesuai dengan nilai-
nilai dan kondisi sosial yang baru. Pendidikan pada hakikatnya adalah membantu peserta
didik untuk menjadi generasi yang utuh,yang pandai dalam bidang
pengetahuan,bermoral,berbudi luhur,peka terhadap orang lain,beriman dan lainnya.

4. Bagaimana penerapan rekonstruksionisme di bidang pendidikan?

Penyelesaian: Pandangan Rekonstruksionisme Dan Penerapannya Di Bidang Pendidikan


Pandangan aliran filsafat pendidikan rekonstruksionisme terhadap pendidikan adalah kita
harus mengetahui pengertian filsafat. Yangmana filsafat merupakan induk dari segala ilmu
yang mencakup ilmu-ilmu khusus. Filsafat bagi pendidikan adalah teori umum sehingga
dapat menjadi pilar bagi bangunan dunia pendidikan yang berusaha memberdayakan setiap
pribadi warga Negara untuk mengisi format kebudayaan bangsa yang diinginkan dan
diwariskan. Aliran rekonstruksionisme adalah sepaham dengan aliran perenialisme dalam
tindakan mengatasi krisis kehidupan modern.Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan
bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan tugas semua umat manusia atau bangsa.
Kemudian aliran ini memiliki persepsi bahwa masa depan suatu bangsa merupakan suatu
dunia yang diatur, diperintah oleh rakyat secara demokratis dan bukan dunia yang dikuasai
oleg golongan tertentu.

5. Apa pokok-pokok konsep rekonstruksionisme?

Penyelesaian: Harianto menjelaskan pokok-pokok konsep rekonstruksionisme sebagai


berikut :
Pendidikan harus menciptakan tatanan sosial yang baru sesuai dengan nilai-nilai dan
kondisi sosial yang baru.
Masyarakat baru
Anak, sekolah, dan pendidikan dipengaruhi oleh kekuatan sosial budaya
Guru meyakinkan murid tentang kebenaran dan memecahkan masalah melalui
rekonstruksi sosial secara demokratis.
Memperbarui tujuan dan cara-cara yang dipakai pendidikan

6. Sebutkan alasan-alasan berkembangnya aliran rekonstruksionisme?


Penyelesaian: Proses pendidikan adalah proses perkembangan yang memilikki tujuan .
Tujuan proses perkembangan itu secara alamiah ialah kedewasaan , Kematangan , Sebab
potensi manusia yang paling alamiah ialah bertumbuh menuju ketingkat kedewasaan ,
Kematangan . Potensi ini akan terwujud apabila prakondisi alamiah dan sosial manusia
memungkinkan misalnya : iklim , makanan , kesehataan , keamanan sesuai dengan
kebutuhan manusia adanya aktifitas dengan lembaga- lembaga pendidikan merupakan
jawaban manusia atas problem itu .Sehingga alasan aliran ini berkembang yaitu untuk
mewujudkan kehidupan yang mengarah pada hal yang lebih baik kedepannya baik itu
pendidikan,perekonomian dll.
7. Bagaimana perkembangan aliran rekonstruksionisme terhadap pendidikan di indonesia
saat ini?
Penyelesaian: Sebagian besar pendidikan di Indonesia belum mencerminkan pendidikan
rekonstruksionis, walaupun ada juga sekolah-sekolah yang telah menerapkan hal tersebut.
Namun kali ini penulis akan membahas pendidikan di Indonesia yang masih menggunakan
sistem tradisional dalam pendidikan. Jika filsafat pendidikan rekonstruksionis
menginginkan sekolah sebagai agen perubahan sosial dan sekolah menerapkan sistem
demokratis, namun pada kenyataannya sekolah belum bisa memenuhi hal tersebut. Metode
pembelajaran yang diterapkan dalam kelas masih teacher center approach atau guru sebagai
objek atau pusat pembelajaran, guru menyampaikan materi dengan ceramah, siswa hanya
mendengarkan guru berbicara. Guru pun tidak mau mendengarkan suara-suara muridnya,
sehingga pembelajaran tidak demokratis, akibatnya sekolah menjadi pencetak orang-orang
yang pasif, yang tidak tanggap terhadap permasalahan luar.

8. Siapa yang menggagasi munculnya aliran filsafat rekonstruksionisme dan bagaimana


aliran rekonstruksionisme itu sendiri?
Penyelesaian: Aliran ini dipelopori oleh George S. Count dan Harold Rugg. Beberapa tokoh
dalam aliran ini : Caroline Pratt, George Count, Harold Rugg.Rekonstruksionisme sebagai
aliran pendidikan sejak awal sejarahnya di tahun 1920 dengan lahirnya sebuah karya John
Dewey yang berjudul Reconstruction in Philosophy yang kemudian digerakkan secara nyata
oleh George Counts dan Harold Rugg di tahun 1930-an selalu ingin menjadi lembaga
pendidikan sebagai wahana rekonstruksi masyarakat. Aliran ini timbul karena pada tahun
1930an, di mana dunia telah mengalami krisis, sampai-sampai di negara bagian Eropa dan
Asia mengalami totalitarianisme.Sehingga aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran
yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup
kebudayaan yang bercorak modern.
9. Apakah pelaksanaan kurikulum di indonesia sudah sesuai dengan filsafat
rekonstruksionisme?
Penyelesaian: Menurut kami pelassanaan kurikulum di indonesia telah baik ,naamun hal
itu kita kembalikan lagi pada pihak sekolahnya apakah mereka menerapkan aliran
rekonstruksionisme di sekolah mereka atau tidak karena Rekonstruksionisme merupakan
kelanjutan dari gerakan progresivisme. Alasan mengapa rekonstruksionisme merupakan
kelanjutan dari gerakan progresiv hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-
masalah masyarakat yang ada pada saat sekarang ini. Dalam aliran rekonstruksionisme
berusaha menciptakan kurikulum baru dengan memperbarui kurikulum lama.
Progresivisme pendidikan didasarkan pada keyakinan bahwa pendidikan harus terpusat
pada anak bukannya fokus pada guru atau bidang studi.
10. Menurut kalian bagaimana implikasi rekonstruksionisme dalam pendidikan?
Penyelesaian:
Adanya filsafat pendidikan rekonstruksionisme diharapkan pendidikan di Indonesia
sekarang ini dapat menjadi agen utama dalam rekonstruksi tatanan sosial
Aliran ini berharap pendidikan dapat mengubah tatanan sosial masyarakat, pendidikan
dapat mengubah perekonomian masyarakat, pendidikan dapat mengubah segala bentuk
apapun yang ada dalam masyarakat.
dalam proses pembelajaran di kelas, seorang pendidik harus mampu menggunakan
metode yang bisa membuat peserta didik atau merangsang peserta didik untuk berpikir dan
berani mengeluarkan pendapat sehingga pembelajaran tidak hanya terpusat pada guru tetapi
murid atau peserta didiklah yang harus menjadi objek dari pembelajaran,

11. Apa hubungan cara berfikir progresifisme dalam pendidikan rekonstruksionisme?


Penyelesaian: Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme.
Alasan mengapa rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresif, karena
anggapan bahwa kaum progresivisme hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan
masalah-masalah masyarakat yang ada pada saat sekarang ini.

12. Apa perbedaan aliran rekonstruksionisme dalam bidang pendidikan dengan aliran-
aliran filsafat lainnya?
Penyelesaian: Hal yang membedakan aliran rekonstruksionisme dengan aliran lainnya
adalah pada tujuan pendidikannya dimana aliran rekonstruksionisme menumbuhkan
kesadaran peserta didik akan masalah masalah sosial,ekonomi,politik,yang dihadapi
manusia bukan hanya nasional,regional,akan tetapi juga secara global dan
menyeluruh.Berbeda halnya dengan aliran lain yang menekankan individu maupun
seseorang ataupun hanya meliputi masyarakat dalam ukuran mikro yang di libatkan dalam
pendidikan .
13. Apa yang menjadi dasar pemberlakuan aliran rekonstruksionisme?
Penyelesaian:Dasar yang paling umum pemberlakuan aliran ini adalah kondisi kualitas
pendidikannya ,dimana aliran ini menginginkan suatu susunan kebudayaan yang baru
menuju kejayaan pendidikan yang artinya merubah susunan yang baru menjadi tatanan
susunan yang modern untuk mengembangkan kualitas hidup.
14. Bagaimana penerapan filsafat rekonstruksionisme dalam pembelajaran?
Penyelesaian: Penerapan filsafat rekonstruksionisme dalam pembelajaran berupaya untuk
merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang modern
sehingga pembelajaran menurut aliran ini merupakan suatu aspek yang sangat penting
dalam penyusunan pola hidup manusia ,Implimentasi pembelajaran meliputi tujuan
pendidikan,tema pendidikan,kurikulum,kedudukan siswa,meode ,peran guru, dan peran
sekolah.
15. Apa ciri khas dan ciri utama dari aliran filsafat rekonstruksionisme?
Penyelesaian:
Aliran rekonstruksionisme memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut:
Berakar pada perspektif sosiologi pendidikan yang digagas oleh Karl Marx dan Karl
Menheim.
Sasaran pendidikan ialah menciptakan tatanan demokratis yang universal.
Nilai bersifat persetujuan/ komitmen yang berkaitan dengan latar belakang sosial dalam
era kesejahteraan (welfare state).
Bersifat revolusioner yang akan menuju kehidupan yang sejahtera pada kurun waktu
tertentu.

PERTANYAAN SETELAH PRESENTASE

1. Bagaimana hakikatTujuan Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme?

Penyelesaian:

Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan tugas


semua umat manusia atau bangsa. Karenanya pembinaan kembali daya inetelektual dan
spiritual yang sehat akan membina kembali manusia melalui pendidikan yang tepat atas nilai
dan norma yang benar pula demi generasi sekarang dan generasi yang akan datang, sehingga
terbentuk dunia baru dalam pengawasan umat manusia. Tujuan pendidikan adalah
menumbuhkan kesadaran terdidik yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial, ekonomi,
dan politik yang dihadapi manusia dalam skala global dan memberi keterampilan pada mereka
agar memiliki kemampuan untuk masalah-masalah tersebut. Tujuan akhir pendidikan adalah
terciptanya masyarakat baru yaitu suatu masyarakat global yang saling ketergantungan.

2. Apakah peranan guru menurut paham aliran rekonstruksionisme sama dengan paham
aliran pregressivisme?
Penyelesaian:

Peranan guru menurut paham rekonstruksionisme sama dengan paham pregressivisme. Guru
harus menyadarkan si peserta didik terhadap masalah-masalah yang dihadapi manusia,
membantu mereka mengidentifikasi masalah-masalah untuk dipecahkannya sehingga peserta
didik memiliki kemampuan memecahkan masalah tersebut. Guru harus mendorong mereka
untuk dapat berpikir alternative dalam memecahkan masalah tersebut. Lebih jauh guru harus
mampu menciptakan aktivitas belajar yang berbeda secara serempak.

3. Bagaiamana pandangan aliran rekntruksionisme tentang kurikulum?

Penyelesaian:

Kurikulum merupakan subject matter yang berisikan masalah-masalah sosial, ekonomi, politik
yang beraneka ragam yang dihadapi umat manusia, termasuk masalah-masalah sosial dan
pribadi peserta didik itu sendiri. Isi kurikulum tersebut berguna dalam penyusunan disiplin
sains sosial dan proses penemuan ilmiah (inquiri ilmiah) sebagai metode kerja untuk
memecahkan masalah-masalah sosial.

4. Bagaimana latar belakang lahirnya Filsafat Pendidikan Rekontruksionisme

Penyelesaian :

Kata rekonstruksionisme dalam bahasa Inggeris rekonstruct yang berarti menyusun kembali.
Dalam konteks filsafat pendidikan, aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang
berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern. Aliran rekonstruksionisme, pada prinsipnya, sepaham dengan aliran
perenialisme, yaitu hendak menyatakan krisis kebudayaan modern. Rekonstruksionisme
dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun
masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan adil. Beberapa tokoh dalam aliran ini: Caroline
Pratt, George Count, Harold Rugg Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan
progresivisme. Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya
memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang.

5. Apakah ada keterkaitan antara aliran Rekontruksionisme dengan progresivisme

Penyelesaian :
Ya , pada hakikatnya Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme.
Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan
dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang.

6. Apakah ada Pinsip yang ditekankan pada aliran ini, jika ada jelaskan!

Penyelesaian :

Pada prinsipnya, aliran rekonstruksionisme memandang alam metafisika merujuk dualisme,


aliran ini berpendirian bahwa alam nyata ini mengandung dua macam bakikat sebagai asal
sumber yakni hakikat materi dan bakikat rohani. Kedua macam hakikat itu memiliki ciri yang
bebas dan berdiri sendiri, sarna azali dan abadi, dan hubungan keduanya menciptakan suatu
kehidupan dalam alam. Descartes, seorang tokohnya pernah menyatakan bahwa umumnya
manusia tidak sulit menerima atas prinsip dualisme ini, yang menunjukkan bahwa kenyataan
lahir dapat segera ditangkap oleh panca indera manusia, semen tara itu kenyataan bathin segera
diakui dengan adanya akal dan perasaan hidup. Di balik gerak realita sesungguhnya terdapatlah
kausalitas sebagai pendorongnya dan merupakan penyebab utama atas kausa prima. Kausa
prima, dalam konteks ini, ialah Tuhan sebagai penggerak sesuatu tanpa gerak. Tuhan adalah
aktualitas murni yang sama sekali sunyi dan substansi.

7. Siapakah pelopor utama berdirinya aliran Rekontruksionisme!

Penyelesaian :

Rekonstruksionisme dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin
membangun masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan adil. Beberapa tokoh dalam aliran
ini: Caroline Pratt, George Count, Harold Rugg.

8. Bagaimana penerapan aliran Filsafat Rekonstruksionisme dalam Pendidikan

Penyelesaian :

Rekonstruksionisme merupakan lanjutan dari progressivisme. Kaum rekonstruksionis seperti


George Counts menganggap bahwa proses edukatif harus didasarkan pada suatu pencarian
yang terus-menerus untuk suatu masyarakat yang lebih baik (Sadullah, 2009:167). Sekolah
harus mengarahkan perubahan atau rekonstruksi pada tatanan sosial saat ini. George S. Counts
sebagai rekonstruksionisme mengemukakan bahwa sekolah akan betul-betul berperan apabila
sekolah menjadi pusat pembangunan masyarakat baru secara keseluruhan, membasmi
kemunafikan, peperangan, dan kesukuan. Masyarakat yang menderita kesulitan ekonomi dan
masalah-masalah sosial yang besar merupakan tantangan bagi pendidikan untuk menjalankan
perannya sebagai agen pembaharu dan rekonstruksi sosial, daripada pendidikan hanya
mempertahankan status quo (Sadullah, 2009:1968).

9. Sebutkan kelebihan dan kekurangan aliran Rekonstruksionisme

Penyelesaian :

Kelebihan aliran Rekonstruksionisme yaitu Rekonstruksionisme menekankan pada


pengalaman yang dimiliki para siswa dengan interaksi ekstensif antara guru dan siswa dan
diantara para siswa itu sendiri. Melalui suatu pendekatan rekonstruksionis sosial pada
pendidikan, para siswa belajar metode-metode yang tepat untuk berhadapan dengan krisis-
krisis significan yang melanda dunia : perang, depresi ekonomi, terorisme internasional,
kelaparan, inflasi, dan percepatan peningkatan teknologi. Kurikulum disusun untuk menyoroti
kebutuhan akan beragam reformasi sosial.

Kelemahan aliran Rekonstruksionisme yaitu Karena tujuan sekolah adalah mengembangkan


rekayasa sosial, beban dan tanggung jawab sekolah sangatlah berat.

10. Bagaimana peranan aliran Rekonstruksionisme Terhadap Kehidupan Manusia?

Penyelesaian:

Aliran ini memandang manusia sebagai makhluk sosial. Manusia tumbuh dan berkembang
dalam keterkaitannya dengan proses sosial dan sejarah dari pada masyarakat. Pendidikan
mempunyai peranan untuk menandakan pembaharuan dan pembangunan masyarakat
(Barnadib, 1996:63). Perkembangan ilmu dan teknologi tidak hanya memberikan sumbangan
yang sangat berarti bagi masyarakat, namun juga membawa dampak negatif. Masyarakat yang
hidup damai berangsur-berangsur diganti oleh masyarakat yang coraknya tidak menentu dan
tiada kemantapan, serta yang lebih penting dari itu lepasnya individu dalam keterkaitannya
dengan masyarakat dan adanya ketersaingan. Hal ini menciptakan budaya hegemoni sebagai
ideologi.

11. Menurut kelompok kalian apakah sama antara prinsip aliran rekonstruksionisme
dengan perenialisme?

Penyelesaian:
Menurut kami prinsip yang dimiliki oleh aliran rekonstruksionisme tidaklah sama dengan
prinsip yang dipegang oleh aliran perenialisme. Keduanya mempunyai visi dan cara yang
berbeda dalam pemecahan yang akan ditempuh untuk mengembalikan kebudayaan yang scrasi
dalam kehidupan. Aliran perennialisme memilih cara tersendiri, yakni dengan kembali ke alam
kebudayaan lama atau dikenal dengan regressive road culture yang mereka anggap paling ideal.
Sementara itu aliran rekonstruksionisme menempuhnya dengan jalan berupaya membina
suatu konsensus yang paling luas dan mengenai tujuan pokok dan tertinggi dalam kehidupan
umat manusia.

12. Bagimana Pandangan Rekonstrksionisme Dan Penerapannya Di Bidang Pendidikan?

Penyelesaian:

Pandangan aliran filsafat pendidikan rekonstruksionisme terhadap pendidikan yaitu pertama


kita harus mengetahui pengertian dari filsafat. Yangmana filsafat merupakan induk dari segala
ilmu yang mencakup ilmu-ilmu khusus. Menurut pendapat Runes (1971:235), bahwa filsafat
adalah keterangan rasional tentang sesuatu yang merupakan prinsip umum yang kenyataannya
dapat dijelaskan dengan membedakan pengetahuan rasional dan pengetahuan empiris (sains).
Penerpannya yaitu sekolah harus mengarahkan perubahan atau rekonstruksi pada tatanan sosial
saat ini. George S. Counts sebagai rekonstruksionisme mengemukakan bahwa sekolah akan
betul-betul berperan apabila sekolah menjadi pusat pembangunan masyarakat baru secara
keseluruhan, membasmi kemunafikan, peperangan, dan kesukuan. Masyarakat yang menderita
kesulitan ekonomi dan masalah-masalah sosial yang besar merupakan tantangan bagi
pendidikan untuk menjalankan perannya sebagai agen pembaharu dan rekonstruksi sosial,
daripada pendidikan hanya mempertahankan status quo (Sadullah, 2009:1968)..

13. Sebutkan pokok pokok apa saja yang menjadi pembahsan dalam aliran
Rekonstrksionisme!

Penyelesaian:

Aharianto menjelaskan pokok-pokok konsep rekonstruksionisme sebagai berikut:

Pendidikan harus menciptakan tatanan social yang baru sesuai dengan nilai-nilai dan
kondisi sosial yang baru.
Masyarakat baru
Anak, sekolah, dan pendidikan dipengaruhi oleh kekuatan sosial budaya
Guru meyakinkan murid tentang kebenaran dan memecahkan masalah melalui
rekonstruksi sosial secara demokratis
Memperbaharui tujuan dan cara-cara yang dipakai pendidikan

14. Sebutkan Pandangan Tentang Aliran Rekonstrukionisme Secara Epistomologis!

Penyelesaian :

Kajian epsitemologis aliran ini lebih merujuk pada pendapat aliran pragmatisme (progressive)
dan perenialisme. Berpijak dari pola pemikiran bahwa untuk memahami realita alam nyata
memerlukan suatu azas tahu dalam arti bahwa tidak mungkin memahami realita ini tanpa
melalui proses pengalaman dan hubungan dengan realita terlebih dahulu melalui penemuan
suatu pintu gerbang ilmu pengetahuan. Karenanya, baik akal maupun rasio sama-sama
berfungsi membentuk pengetahun, dan akal di bawa oleh panca indera menjadi pengetahuan
dalam yang sesungguhnya.

15. Sebutkan konsep Pendekatan rekonstruksionisme secara umum !

Penyelesaian :

Pendekatan rekonstruksionisme mempunyai beberapa konsep umum seperti:

1. Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.


2. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya membina sendiri pengetahuan
mereka.
3. Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui proses saling
mempengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.
4. Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan dirinya secara
aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya
5. yang sudah ada.
6. Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama. Faktor ini
berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak konsisten atau
sesuai dengan pengetahuan ilmiah.
7. Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai keterkaitan dengan pengalaman
pelajar untuk menarik minat para pelajar.
8. Satu cara untuk mendapatkan intisari pandangan rekonstruksionisme adalah membahas
dua bentuknya, yaitu konstruktivisme individu dan sosial.

16. Apakah aliran filsafat rekonstruksionisme sudah di terapkan saat ini dalam
pembelajaran? Jelskan !

Penyelesaian :

Ya sudah di terapkan, diantara penerapan Pembelajaran rekonstrusionisme yaitu :

1. Discovery Learning

Dalam model ini, siswa didorong untuk belajar sendiri, belajar aktif melalui konsep-
konsep, prinsip-prinsip, dan guru sebagai motivatornya.

a. Pertama, guru mengidentifikasi kurikulum. Selanjutnya memandu pertanyaan,


menyuguhkan teka-teki, dan menguraikan berbagai permasalahan.
b. Kedua, pertanyaan yang fokus harus dipilih untuk memandu siswa ke arah
pemahaman yang bermakna. Siswa lalu memformulasikan jawaban sementara
(hipotesis).
c. Ketiga, mengumpulkan data dari berbagai sumber yang relevan, dan menguji
hipotesis.
d. Keempat, siswa membentuk konsep dan prinsip.
e. Kelima, guru memandu proses berfikir dan diskusi siswa, untuk mengambil
keputusan.
f. Keenam, merefleksikan pada masalah nyata dan mengolah pemikiran guna
menyelesaikan masalah.

Proses ini mengajarkan siswa untuk memahami isi dan proses dalam waktu yang
bersamaan. Dengan kata lain, siswa belajar menyelesaikan masalah, mengevaluasi solusi, dan
berfikir logis.

2. Pembelajaran Berbasis Masalah

Dalam model ini, siswa dihadapkan pada masalah nyata yang bermakna untuk mereka.
Persoalan sesungguhnya dari pembelajaran berbasis masalah adalah menyangkut masalah
nyata, aksi siswa, dan kolaborasi diantara mereka untuk menyelesaikan masalah.
a. Pertama, guru memotivasi diri siswa, dan mengarahkannya kepada
permasalahan.
b. Kedua, guru membantu siswa dengan memberi petunjuk tentang literatur yang
terkait masalah, dan mengorganisirnya untuk belajar dengan membuat
kelompok kerja.
c. Ketiga, guru menyemangati siswa untuk mencari lebih banyak literatur,
melakukan percobaan, membuat penjelasan untuk menemukan solusi. Setelah
itu, secara mandiri, kelompok kerja siswa melakukan penyelidikkan.
d. Keempat, kelompok kerja siswa mempresentasikan hasil temuannya, baik itu
berupa laporan, video, model, dan dibantu guru dalam mendiskusikannya.
e. Kelima, kelompok kerja siswa menganalisis, dan mengevaluasi proses
penyelesaian masalah.

Pada bagian ini pula, guru membantu siswa dalam merefleksikannya. Pada model ini,
guru dan siswa bersama-sama dalam proses, sesuai dengan porsinya. Mereka bersama-sama
untuk mengkaji, membaca, menulis, meneliti, berbicara, guna menuju pada penyelesaian
masalah selayaknya dalam kehidupan yang nyata. Tidak ada satupun teori tunggal
konstruktivisme, begitu pula tidak ada satu-satunya model pembelajaran sebagai penerapan
konstruktivisme.

Anda mungkin juga menyukai