Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIVITAS SISTEM TATA PERSURATAN DIGITAL (e-SURAT) DI DINAS

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SURABAYA

THERESIA DEBORA F. SIBARANI


11040674016 (S-1 Ilmu Administrasi Negara, FISH, UNESA, sarinahtere@gmail.com)

EVA HANY FANIDA, S.AP., M.AP.


0019018306 (S-1 Ilmu Administrasi Negara, FISH, UNESA, efanida@yahoo.com)

Abstrak
Aplikasi e-surat merupakan jenis tekhnologi yang diterapkan di Dinas komunikasi dan
Informatika Kota Surabaya. Tata persuratan digital merupakan transformasi surat dalam bentuk
digital yang diciptakan untuk merespon informasi yang masuk atau keluar. Adanya sistem e-surat
ini memudahkan dalam surat menyurat, sehingga seorang pejabat bisa memberikan respon yang
cepat. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya menerapkan Sistem e-surat karena adanya
beberapa permasalahan yang terjadi, misalnya e-Surat dibuat berawal dari penemuan dokumen
palsu, serta boros kertas, waktu dan biaya, maka Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya
membuat suatu inovasi baru dan melakukan penyusunan e-surat untuk menekan pemalsuan
dokumen, boros kertas, waktu dan biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas sistem tata persuratan digital (e-Surat) di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota
Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Kriteria Pengukuran
efektivitas e-Surat yang meliputi akuntabel, sasaran, keamanan data, adil/tidak diskriminatif, dan
transparan (Wijaya: 2011). Penelitian ini menggunakan sampel jenuh karena seluruh populasi
sebanyak 50 orang digunakan sebagai responden. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan yaitu
melalui kuesioner, wawancara dan tekhnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem tata persuratan digital
sudah berjalan dengan sangat baik, dengan rincian skor akuntabel (84,93%), sasaran (76,26%),
keamanan data (81,4%), adil/tidak diskriminatif (76,8%), dan transparan (86,8%) yang berada pada
kategori sangat efektivitas.
Kata kunci : Efektivitas, Sistem Tata Persuratan Digital (e-surat)

Abstract
The e-Surat is a type of technology that is applied in the Department of Communication and
Information of Surabaya. Tata digital correspondence is a letter in the form of digital transformation
that was created to respond to the information that is entered or exited. Their e-Surat system is to
facilitate the correspondence, so that an official could give a quick response. Communications and
Information Agency of Surabaya implement a system of e-Surat because of some problems that
occur, for example, e-Surat built starting from the discovery of false documents, as well as wasteful
of paper, time and costs, the Communications and Information Agency of Surabaya create a new
innovation and do drafting an e-Surat to suppress the falsification of documents, wasteful of paper,
time and costs. The purpose of this study was to determine the effectiveness of a system of digital
correspondence (e-Surat) in the Communications and Information Agency of Surabaya. This type
of research is quantitative descriptive. Measurement Criteria effectiveness of e-Surat that includes
an accountable, targeted, file security, fair/non-discriminatory and transparent (Wijaya: 2011). This
study used a sample of saturated because the entire population of some 50 people used as
respondents. Data collection techniques used are through questionnaires, interviews and file analysis
techniques in this study using descriptive statistical analysis. The results showed that the application
of digital mailing system has been running very well, with details of scores accountable (84.93%),
target (76.26%), file security (81.4%), fair/non-discriminatory (76, 8%), and transparent (86.8%)
that are in the category of very effectiveness.
Keywords: Effectiveness, System Administration Digital Correspondence (e-Surat)
PENDAHULUAN
Paradigma tata kelola persuratan yang ini berjalan secara bertahap yakni dengan
selama ini muncul dalam organisasi adalah melalui sosialisasi serta pelatihan di beberapa
pengelolaan surat terkait surat yang masuk SKPD. Hingga saat ini, pemerintah sudah
ataupun surat keluar pada sebuah instansi mulai mewajibkan bagi 41 SKPD yang ada di
yang membutuhkan waktu cukup lama. Kota Surabaya untuk menggunakan aplikasi
Mekanisme surat menyurat yang selama ini e-Surat untuk proses surat menyurat baik
berlangsung adalah pengiriman surat diantar surat masuk atau surat keluar melalui adanya
oleh kurir surat ke tiap satuan kerja. Dalam Surat Edaran Walikota Surabaya Nomor
pengirimannya dimungkinkan adanya 955/4786/436.6.8/2014 yang sudah
keterlambatan surat yang berpengaruh pada diedarkan sejak 9 September 2014.
informasi yang didapat, kemungkinan Adapun tujuan diterapkannya
tercecernya surat dalam perjalanan tentu akan aplikasi ini di Dinas Komunikasi dan
membuat hilangnya sebuah informasi yang Informatika Kota Surabaya adalah untuk
didapat sehingga dapat menghambat mempermudah kegiatan surat-menyurat antar
kelancaran tugas organisasi. SKPD dan proses pelaksanaannya dapat
Hal senada juga dialami oleh dilakukan dengan cepat di Kota Surabaya.
Pemerintah Kota Surabaya mengenai Beberapa keunggulan aplikasi e-surat yang
masalah tata pengelolaan surat menyurat diterapkan di Dinas Komunikasi dan
terkait surat masuk ataupun surat keluar yakni Informatika Kota Surabaya
selain membutuhkan waktu yang lama, (diskominfo.surabaya.go.id) :
terkhusus di Dinas Komunikasi dan a. Dapat diakses melalui
Informatika Kota Surabaya. Walikota komputer, handphone, iPad,
Surabaya mengungkapkan bahwa kerap dan gadget lainnya dengan
menemukan adanya pemalsuan dokumen koneksi Internet.
yang masuk (antarajatim.com, 2014). b. Penyampaian disposisi menjadi
Keberadaan e-surat ini selaras lebih cepat sehingga
dengan tujuan e-government yakni mencapai mempercepat penanganan
kegiatan administrasi yang efektif dan efisien. permasalahan.
Implementasi e-surat ini mengacu pada c. Proses pencarian surat
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun (searching) dilakukan lebih
2003 Tentang Kebijakan dan Strategi mudah, lebih cepat dan dapat
Nasional Pengembangan E-Government dicetak pada saat dibutuhkan.
yakni mengatur tentang pelaksanaan yang d. Informasi adanya surat masuk
diperlukan untuk menangani masalah strategi dapat diketahui dengan cepat
pengembangan e-Goverment di lingkungan melalui SMS (Short Message
Pemerintah Indonesia khususnya Kota System).
Surabaya. Inpres tersebut menjadi landasan e. Pejabat pemberi disposisi tidak
hukum e-Government di setiap instansi harus berada di kantor, tetap
pemerintahan yang ada di Indonesia. dapat memberikan disposisi
Sebagaimana dilansir dari website e- dan memantau perkembangan
surat (esurat.surabaya.go.id ), penjelasan e- maupun laporannya via
surat adalah sebagai berikut: Aplikasi e- internet.
surat merupakan salah satu implementasi e- f. Penghematan biaya kertas
Government di lingkungan kota Surabaya, karena paperless, penghematan
khususnya dalam bidang tata kelola waktu karena berbasis surat
administrasi pemerintahan guna memenuhi elekronik.
azas efektif, efisien dan akuntabilitas serta g. Dapat melakukan verifikasi
untuk memudahkan proses komunikasi antar tandatangan melalui SMS.
SKPD di lingkungan Pemerintah Kota h. Terdapat fitur remainder batas
Surabaya. waktu pelaksanaan disposisi.
Aplikasi e-surat ini di implementasikan i. Pengaturan hak akses hanya
di Pemerintah Kota Surabaya pada tahun untuk yang berhak mengakses.
2012 (inovasi.lan.go.id). Pelaksanaan e-surat
Penerapan sistem Tata Persutaran Menurut Steers (dalam Sutrisno
Digital (e-Surat) ini bukan semata-mata dapat 2011:23), pada umumnya efektivitas hanya
diterapakan tanpa ada penghambatnya. dikaitkan dengan tujuan organisasi, yaitu laba
Beberapa hal yang menjadi penghambat yang cenderung mengabaikan aspek
dalam penerapan E-surat terpenting dari keseluruhan prosesnya, yaitu
(http://inovasi.lan.go.id/index.php?r=inovasi/ sumber daya manusia. Robbins (dalam
read&id=69): Indrawijaya 2010:175) efektivitas dapat
didefinisikan sebagai tingkat pencapaian
a. Perlu waktu untuk mengubah organisasi atas tujuan jangka pendek (tujuan)
mindset para pegawai untuk dan jangka panjang (cara). Pemilihan itu
menjalankan aplikasi surat mencerminkan konstituensi strategis, minat
menyurat elektronik tersebut mengevaluasi, dan tingkat kehidupan
b. Adanya penolakan pada saaat organisasi dan tingkat kehidupan organisasi.
pengenalan sistem Menurut Duncan dalam Rihardini
c. Ketergantungan terhadap (2012:15), terdapat tiga (3) kriteria dalam
jaringan internet mengukur efektivitas, yaitu: pencapaian program,
d. Adanya keterbatasan SDM adaptasi program, dan integrasi program.
untuk mengoperasikan atau Sementara itu, menurut Wijaya (2011), ada
mengaplikasikan surat limafaktor pembentuk efektivitas sistem tata
elektronik persuratan digital (e-Surat), yaitu: akuntabel, sasaran,
e. Belum adanya Hardware keamanandata, adil dan tidak diskriminatif,
pendukung ( scanner ) yang dan transparan.
digunakan untuk eSurat di
sebagian SKPD. Beberapa 2. Elektronik Government
SKPD tersebut sudah Menurut World Bank, Electronic
mengajukan ke bagian Government oleh OECD didefinisikan
perlengkapan tetapi belum ada sebagai penggunaan teknologi informasi dan
tindak lanjut. komunikasi (TIK), dan khususnya internet,
f. Kurang stabilnya jaringan untuk mencapa pemerintahan yang lebih
internet di SKPD yang baik. Indrajit (2002) menguraikan beberapa
menghambat dalam proses definisi e-government dari berbagai
pelaksanaan aplikasi eSurat. komunitas atau institusi dunia, seperti UNDP
Keberadaan e-surat dalam yang mendefinsikan E-Government is the
pelaksanaanya memiliki keunikan serta application of Information and
mampu membentuk paradigma baru Communication Technology (ICT) by
mengenai tata pengelolaan surat yang government agencies. Pemerintah federal
sebelumnya memakan waktu yang cukup Amerika Serikat mendefinisika e-
lama, kini menjadi lebih cepat, efektif dan Government secra ringkas, padat, dan jelas,
efisien. Upaya mengevaluasi layanan e-surat, yaitu E-Government refers to the delivery of
dapat diukur melalui konsep efektivitas. government information and service online
Dari penjelasan di ata, penulis trhough the internet or other digital means.
mengangkat masalah ini ke dalam sebuah Data infrastruktur dalam kebijakan
judul Efektivitas Sistem Tata Persuratan penerapan e-Government. Ketersediaan data
Digital (e-Surat) di Dinas Komunikasi dan infrastruktur sangat penting untuk dipenuhi
Informatika Kota Surabaya. seperti adanya manajemen sistem yang
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendukung kebijakan penerapan e-
mengetahui efektivitas sistem tata persuratan Government, menurut Suradinata dalam
digital (e-Surat) di Dinas Komunikasi dan Anwar (2004:13) untuk mendukung
Informatika Kota Surabaya. pencapaian sasaran manajemen sistem
tersebut ada 6 M , yakni: Men (Manusia),
KAJIAN PUSTAKA Materials (Bahan), Machines (Mesin),
Methods (Metode), Money (Uang), Market
1. Pengertian Efektivitas (Pasar). Kemudian memiliki dokumentasi,
adanya kualitas data serta keamanan data dianggap valid apabila nilai probabilitas
yang mendukung kebijakan penerapan e- korelasi [sig. (1-tailed)] kurang dari atau
Government (Indrajit, 2002:25). sama dengan taraf signifikan (). Dalam
penelitian ini sendiri, taraf signifikan ()
METODE PENELITIAN ditentukan oleh peneliti sebesar 5% atau 0,05.
Jadi, kuesioner dalam penelitian ini aan
Pendekatan yang digunakan adalah dianggap valid apabila sig.(1-tailed) 0,05.
pendekatan kuantitatif, yaitu dapat diartikan Berikut hasil uji validitas secara keseluruhan:
sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, pengumpulan data Tabel Hasil Uji Validitas
dapat menggunakan instrumen penelitian,
analisis dan data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan hipotesis yang telah ditetapkan
(sugiyono, 2009:23).
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan seluruh pegawai yang ada di
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota
Surabaya sebagai Populasi dengan jumlah 50
orang. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan sampling jenuh, karena semua
anggota populasi dijadikan sampel yaitu
sebanyak 50 orang (seluruh pegawai di Dinas Sumber: Data primer penelitian yang diolah,
Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya). 2015

Dalam penelitian ini, instrumen Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui
penelitian yang digunakan adalah angket atau bahwa semua butir instrumen penelitian mempunyai
kuesioner. Angket atau kuesioner adalah nilai probabilitas korelasi [sig.(1-tailed)]
teknik pengumpulan data melalui formulir- kurang dari (<) taraf signifikan () yang
formulir yang berisi pertanyaan/pernyataan sebesar 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
yang diajukan secara tertulis pada seseorang seluruh item dalam kuesioner dinyatakan valid
atau sekumpulan orang untuk mendapatkan sehingga dalam penelitian ini akan menggunakan 11
jawaban atau tanggapan dan informasi yang atau semua item instrumen penelitian yang telah
diperlukan oleh peneliti (Madalis, 2008:66). dinyatakan valid tersebut.Pada penelitian ini
Sumber data yang digunakan dalam pengujian reliabilitas instrumendilakukan
penelitian ini meliputi sumber data primer dengan alat bantu komputer melalui program
terdiri dari angket dan wawancara serta SPSS versi 16 for windows. Menurut Santosa dan
sumber data skunder. Dalam analisis data Ashari(2005:251), pada program SPSS
kuantitatif ini dibagi menjadi tiga tahapanyaitu metode yang digunakanuntuk mengetahui
pengolahan data, pengorganisasia data, dan penemuan tingkat reliabilitas suatu konstruk variabel
hasil. dilakukan dengan metode Cronbach Alpha.
Suatuinstrumen dikatakan reliabel jika
HASIL DAN PEMBAHASAN memiliki nilai Cronbach Alphas lebih besar
dari 0,60.Hasil uji reliabilitas i nstrumen
1. Uji Prasyarat Instrumen dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Uji prasyarat instrumen dilakukan untuk
mengetahui tingkat kevalidan dan
kehandalan masing-masing instrumen.
Dalam halaman ini aka dilakukan uji validitas
dan Realibitas Instrumen. Pengujian validitas
instrumen dalam penelitian ini menggunakan
perhitungan statistik dengan menggunakan Sumber: Data Primer yang diolah, 2016
alat bantu ,komputer melalui program SPSS
Versi 16 for windows. Instrumen penelitian 2. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan lima semakin leletnya jaringan, dan pada
faktorpembentuk efektivitas sistem tata pertanyaan nomor 3 tentang tampilan
persuratan digital (Wijaya:2011) yang meliputi program e-surat terdapat 2 responden dengan
akuntabel, sasaran,keamanan data, adil/tidak jawaban Ragu-ragu dan 1 responden dengan
diskriminatif, dan transparan.Dari lima faktor jawaban Tidak Setuju karena, dinyatakan
tersebut kemudian diolah menjadi 11 item soal tampilannya yang rumit dan terlalu banyak
dalam kuesioner penelitian. Adapun hasil penelitian kolom yang harus dilewati. Namun, pada
pada tiap indikator akan disajikan dalam tabel brikut: indikator akuntabel ini mendapatkan
prosentase skor jawaban sebesar 84,93%
Tabel Hasil Skor jawaban tiap indikator yang berada pada kategori Sangat Efektif.
Efektivitas e-Surat Sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan
aplikasi e-surat di Dinas Komunikasi dan
Informatika Kota Surabaya sudah sesuai
dengan SOP mekanisme persuratan, memiliki
hardware yang cepat, serta tampilan program
yang memuaskan.

b) Sasaran
Berdasarkan hasil penelitian yang
didapatkan dari 50 responden, adanya 26
responden menjawab Ragu-ragu dan 4
responden menjawab Tidak Setuju pada
pertanyaan nomor 4 tentang dukungan
pengiriman e-surat keseluruh SKPD karena,
3. Pembahasan
belum tersedianya fasilitas pendukung e-
Secara keseluruhan dapat dikatakan
surat diluar Dinas Komunikasi dan
bahwa penerapan aplikasi e-surat di Dinas
Informatika Kota Surabaya. Pada pertanyaan
Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya
nomor 5 tentang penghematan biaya dan
sudah berjalan dengan baik dan efektif. Hal
waktu pengiriman ada 3 responden menjawab
ini juga dapat dilihat dari perolehan
ragu-ragu dan 1 responden menjawab tidak
prosentase skor jawaban pada tiap indikator
setuju karena, proses pengiriman e-surat
yang mana menunjukkan kategori Sangat
masih menggunakan kertas dan dilakukan
Efektif. Namun, setiap item pertanyaan masih
secara manual. Sementara, pada pertanyaan
memunculkan jaawaban responden pada
nomor 6 tentang solusi dari kelemahan surat
skala Ragu-ragu dan Tidak Setuju
manual ada 11 responden menjawab ragu-
dikarenakan adanya beberapa kelemahan ada
ragu melihat pengiriman e-surat masih
penerapan elektronik surat, adapun
manual ke luar SKPD sehingga masih
rinciannya adalah sebagai berikut:
menggunakan kertas, biaya dann waktu,
sehingga pada indikator sasaran ini
a) Akuntabel
mendapatkan prosentase skor jawaban
Berdasarkan hasil penelitian yang
sebesar 76,26% yang berada pada kategori
didapatkan dari 50 responden, pada
Efektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa
pertanyaan nomor 1 tentang kesesuaian e-
penerapan aplikasi e-surat di Dinas
Surat dengan SOP mekanisme persuratan
Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya
ditemukan 1 responden menjawab Tidak
mendukung pengiriman surat ke sluruh
Setuju, dengan alasan bahwa legalitas atau
SKPD, menghemat biaya dan waktu, dan juga
persetujuan surat keluar hanya di centang.
memberikan solusi dari kelemahan surat
Selain itu, pada pertanyaan nomor 2 tentang
manual.
hardware yang cepat terdapat 2 responden
dengan jawaban Ragu-ragu, dengan alasan
c) Keamanan Data
peningkatan jaringan internet yang
Berdasarkan hasil penelitian yang
disesuaikan dengan aktivitas online dimana
didapatkan dari 50 responden, terdapat 2
semakin banyak pemakaian internet maka
responden menjawab ragu-ragu dan 1
responden menjawab tidak setuju pada prosentase skor jawaban sebesar 86,8% yang
pertanyaan nomor 7 tentang kenamanan berada pada kategori Sangat Efektif.
dalam mengakses dan menggunakan e-surat Sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan
karena jaringan yang masih sering terputus aplikasi e-surat di Dinas Komunikasi dan
sehingga mengganggu proses pembuatan Informatika Kota Surabaya dalam
surat. Sementara pada pertanyaan nomor 8 penggunaannya sudah transparan. Adapun
tentang meminimalisir pemalsuan dokumen transparansi atau keterbukaan yang dimaksud
10 responden menjawab ragu-ragu karena yaitu kemudahan dalam menerima dan
dalam akses login setiap pegawai bisa masuk memberikan informasi persuratan.
dan melihat surat yang masuk. Sehingga,
pada indikator keamanan data ini PENUTUP
mendapatkan prosentase skor jawaban 1.Simpulan
sebesar 81,4% yang berada pada kategori Berdasarkan hasil pembahasan pada bab
Sangat Efektif. Sehingga dapat dikatakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa sejauh ini penerapan aplikasi e-surat di bahwa efektivitas sistem tata persuratan
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota digital (e-Surat) di Dinas Komunikasi dan
Surabaya memberikan kenyamanan dalam Informatika Kota Surabaya sudah berjalan
pengoperasiannya serta mampu dengan sangat efektif. Hal tersebut dapat
meminimalisir pemalsuan dokumen. dilihat dari perolehan data yang kemudian
diolah secara sistematis yang mana
d) Adil/Tidak Diskriminatif menunjukkan bahwa prosentase skor
Berdasarkan hasil penelitian yang jawaban variabel efektivitas e-Surat adalah
didapatkan dari 50 responden, terdapat 20 sebesar 82,83% dan termasuk dalam kelas
responden menjawab ragu-ragu pada interval 81% 100% dengan kategori Sangat
pertanyaan ke 9 tentang e-surat dapat siakses Efektif.
dan digunakan oleh semua pegawai karena,
tidak adanya kemampuan dan keterampilan Hasil tersebut tidak terlepas dari
pegawai dalam menggunakan media online. perolehan skor jawaban pada masing-masing
Sehingga, pada indikator adil/tidak indikator pengukuran varibel efektivitas
diskriminatif ini mendapatkan prosentase elektronik surat, dimana total keseluruhannya
skor jawaban sebesar 76,8% yang berada berada pada kategori Sangat Efektif dengan
pada kategori Efektif. Sehingga dapat prosentase 82,83% , dimana indikator yang
dikatakan bahwa penerapan aplikasi e-surat memperoleh prosentase skor jawaban
di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota tertinggi adalah transparan dengan nilai
Surabaya dapat diakses oleh semua pegawai prosentase sebesar 86,8%, dan indikator yang
efektif. memperoleh prosentase skor jawaban
terendah adalah adil/tidak diskriminatif
e) Transparan dengan nilai prosentase sebesar 76,8%.
Berdasarkan hasil penelitian yang Sementara indikator akuntabel, keamanan
didapatkan dari 50 responden,terdapat 2 data dan sasaran memperoleh prosentase skor
responden menjawab ragu-ragu pada jawaban antara 70%-85%, dimana indikator
pertanyaan nomor 10 tentang kemudahan akuntabel memperoleh prosentase skor
dalam menerima dan memberikan informasi jawaban sebesar 84,93% , diikuti dengan
karena, masih adanya pegawai yang belum indikator keamanan data dengan prosentase
paham dalam penggunaan akses internet. skor jawaban sebesar 81,4%, kemudian yang
Sementara pada pertanyaan nomor 11 tentang terakhir indikator sasaran memperoleh
kemudahan login oleh pegawai, terdapat 2 prosentase skor jawaban 76,26%, maka
responden menjawab ragu-ragu karena, secara keseluruhan efektivitas sistem tata
proses login harus disertai jaringan internet, persuratan digital (e-surat) di Dinas
apabila pegawai berada diluar kantor maka Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya
login dilakukan lewat gadget, semnetara berada pada kategori Sangat Efektif.
aksesnya sangat sempit. Namun, pada
indikator transparan ini mendapatkan 2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di Usman, H. Dan P.S Akbar. 2006. Metodologi
lapangan, secara keseluruhan penerapan Penelitian Sosial. Jakarrta: Bumi
aplikasi e-Surat di Dinas Komunikasi dan Aksara.
Informatika Kota Surabaya sudah berjalan Suryabrata, Susmadi, 2008. Metodologi
dengan sangat efektif, sehingga di sini Penelitian. Jakarta: PT. Raja
peneliti menyarankan agar Pemerintah Kota Grafindo Parsada.
Surabaya mempertahankan apa yang sudah Sugiyono, 2010. Metode Penelitian
dilaksanakan. Namun, ada beberapa saran Kualiatatif dan Kuantitatif.
juga dari peneliti yang bersifat membangun Alfabeta: Bandung
dan mungkin bisa lebih meningkatkan Indrajit, Richardus Eko. 2002. Elektronic
penerapan e-Surat di Dinas Komunikasi dan Government Strategi
Informatika Kota Surabaya untuk Pembangunan dan
kedepannya, yaitu: Pengembangan Sistem Pelyanan
a) Berdasarkan pengamatan peneliti, Publik Berbasis Teknologi Digital.
pelaksanaan e-Surat di pemerintahan Yogyakarta: Andi
Kota Surabaya masih belum maksimal Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2001
terkhusus dalam proses pengiriman tentang Telematika
surat keluar, dimana pembuatannya (Telekomunikasi, Media dan
menggunakan aplikasi e-surat namun Informatika). 2001. Jakarta:
pengirimannya masih manual, Kementerian Hukum dan Hak
dikarenakan beberapa SKPD yang Asasi.
belum siap dalam pengoperasiannya. Dokumen-Dokumen
Sebaiknya pelaksanaan monitoring dan http://inovasi.lan.go.id/index.php?r=inovasi/
pelatihan disetiap SKPD dilaksanakan read&id=69
suapaya tidak lagi menggunakan kertas, https://esurat.surabaya.go.id/pengumuman/S
yang mana petugasnya berasal dari URAT_EDARAN_SEKDA_COMPRESSE
Dinas Komunikasi dan Informatika D.pdf
Kota Surabaya. http://esurat.surabaya.go.id/
b) Perlu diadakannya pelatihan bagi Jurnal
pegawai yang ada di dinas komuniksi http://administrasipublik.studentjournal.ub.a
dan informatika kota surabaya serta c.id/index.php/jap/article/viewFile/117/97
pegawai disetiap SKPD yang berada di
bawah naungan Pemerintah Kota
Surabaya untuk meningkatkan kinerja
pegawai dalam pengoperasian e-surat.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2005. Manajemen
Penelitian, Jakarta: Rineke Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian: Suatu pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineke Cipta.
Danim, Sudawarman. 2004. Motivasi
kepemimpinan dan Efektivitas
Kelompok. Bengkulu: Rineke
Cipta.
Riduwan. 2006. Skala Pengukuran Variabel-
variabbel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Sigit, Suhardi. 1999. Pengantar Metodologi
Penelitian Sosial Bisnis-
Manajemen. Yohyakarta: Lukman
Offest.

Anda mungkin juga menyukai