Anda di halaman 1dari 36

Kumpulan Bacaan Motivasi

Arranged By agus firmansyah


February 5th 2011

Kumpulan Motivasi ini di kutip langsung dari internet yang berisikan bacaan
motivasi motivasi untuk menambah gairah dan menyambung patah semangat
dalam hidup. Live is an adventure make struggle for yur life. Enjoy reading.. ^_^

Pelajaran Satu Juta Dolar


Cerita motivasi kali ini disadur dari buku A Million Dollar Lesson yang dikarang oleh
Petey Parker. Petey Parker adalah seorang memberikan dasar-dasar bisnis inti melalui
konsultasi dan seminar untuk semua kalangan. Dia membawa sebuah perspektif yang
jujur sebagai pengamat, memberikan wawasan strategis, dan membantu perusahaan
dalam menemukan solusi akan program dan agenda perusahaan. Berikut adalah
ceritanya..

Seorang sopir taxi di Dallas telah mengajarkan saya bagaimana memenuhi harapan dan
kepuasan pelanggan. Sebuah pelajaran seharga satu juta Dollar. Mungkin anda harus
mengeluarkan ribuan Dollar untuk membayar seorang keynote atau pembicara
profesional dalam sebuah seminar atau pelatihan motivasi untuk karyawan perusahaan.
Tapi kali ini saya hanya cukup mengeluarkan ongkos taxi seharga 12 Dollar saja.

Berikut ceritanya: Suatu hari saya terbang ke Dallas untuk bertemu seorang klien. Waktu
sangat sempit, karena saya harus segera kembali ke airport. Saya menghentikan sebuah
taxi. Begitu berhenti, dengan segera sopir taxi membuka pintu mobil untuk saya, dan
memastikan bahwa saya telah duduk dengan nyaman di dalamnya.

Begitu saya duduk di belakang kemudi, dia menunjuk sebuah koran Wall Street Journal
yang terlipat rapi di samping saya untuk dibaca. Kemudian dia menawarkan beberapa
kaset, dan menanyakan jenis musik apa yang saya sukai. Wow, saya cukup terperanjat
dengan pelayanannya. Saya menoleh ke sekeliling. Mungkin ada program Candid
Camera yang ingin menjebak dan mengolok-olok saya. Dengan penasaran saya
memberanikan bertanya pada sopir taxi itu, Wah, kelihatannya anda sangat senang sekali
dengan pekerjaan anda. Tentunya anda punya cerita yang panjang mengenai pekerjaan
anda ini

Anda salah, jawabnya, Dulu saya bekerja di Corporate America (Perlu diketahui ini
adalah sebuah perusahaan besar di Amerika). Tetapi saya merasa letih karena berapa pun
kerasnya usaha untuk menjadi yang terbaik dalam perusahaan itu, ternyata tidak pernah
memuaskan hati saya. Kemudian saya memutuskan untuk menemukan sebuah langkah
dalam kehidupan saya dimana saya bisa merasa bangga dan puas karena mampu menjadi
diri saya yang terbaik.
Saya tahu, lanjutnya, Saya takkan pernah bisa menjadi seorang ilmuwan roket, tetapi
saya suka sekali mengendarai mobil dan memberikan pelayanan pada orang lain. Saya
ingin merasa bahwa saya telah melakukan pekerjaan yang terbaik setiap harinya. Lalu,
saya merenungi apa yang jadi kelebihan diri saya, dan wham.. saya menjadi seorang sopir
taxi.

Satu hal yang saya yakini, supaya saya meraih keberhasilan dalam usaha saya ini, saya
hanya perlu memenuhi kebutuhan penumpang saya. Tetapi agar bisnis saya ini menjadi
luar biasa, saya harus melebihi harapan penumpang saya. Tentu saja saya ingin meraih
hasil yang luar biasa, ketimbang yang biasa-biasa saja.

Waw, ini adalah sebuah pelajaran nyata yang luar biasa. Menurut anda, apakah saya
memberinya tip yang besar atas pelayanan yang diberikannya? Anda salah! Keluarnya dia
adalah kerugian bagi CorporateAmerica, tetapi teman perjalanan yang baik.

Kata kata bijak motivasi kali ini

Bahagia bukanlah disebabkan oleh penghasilan dan jabatan tinggi, namun bahagia adalah
karena suatu hal yang kita merasa bangga dan puas telah melakukannya (Resensi.net)

Jika ingin usaha berhasil, penuhi kebutuhan customer. Jika ingin usaha luar biasa, lebihi
apa yang menjadi harapan customer.

Aku Ingin Mama Kembali


Sebuah kisah teladan dari negeri China

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja
namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang
menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati
membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu,
pantas disebut anak yang luar biasa.

Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah
China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun
memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya.
Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan
perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27
Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara
Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang
yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.
Pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan
hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu
Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja tidak bisa berjalan, dan
sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap
10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus
mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-
obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar
biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang
susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima
kenyataan hidup yang pahit di dunia ini.Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah
bahwa ia tidak menyerah.

Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan
memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian
ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang
dikerjakannya.

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai
sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah
itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia
menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba
makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang
tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia
bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan
memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk
membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima
tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.

ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit.

Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia


menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia
membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan
dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya
sehari-hari.

Zhang Da menyuntik sendiri papanya.

Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk
menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai
belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya
luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan ijeksi/suntikan kepada
pasiennya.

Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh
kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika
anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa
memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang
dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita
bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas
yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan
kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih
kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.

Aku Mau Mama Kembali


Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara
penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da,
Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, Zhang Da, sebut saja kamu mau apa,
sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang
yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut
saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat,
pengusaha, orang terkenal yang hadir.

Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi,
mereka bisa membantumu! Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab
apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, Sebut saja, mereka bisa membantumu
Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, Aku
Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa
cari makan sendiri, Mama Kembalilah! demikian Zhang Da bicara dengan suara yang
keras dan penuh harap.

Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun
tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan
untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup
untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak
minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta
sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat
katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti,
tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau
Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat
mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan
hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg
istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada
jalan keluarnyaditiap-tiap kesulitan ada kemudahan dan Tuhan tidak akan menimpakan
kesulitan diluar kemampuan umat-Nya.

Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung,
sedang mengalami kekalahan.bangkitlah! karena sesungguhnya kemenangan akan
diberikan kepada siapa saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.
Ada Apakah Dengan Anda?
Setiap saat setiap waktu anda mengeluh, anda selalu merasa kurang dan kurang,
anda selalu merasa tak puas,. anda kurang bersyukur, Anda sebenarnya tidak sedang
melakukan kesalahan,karna memang begitulah sebenarnya manusia. MAnusia tempat
kekurangan dan kesempurnaan itu ada karena kita saling melengkapi. Tapi taukah anda
ketika anda mengeluh berapa waktu yang anda gunakan untuk mengeluh, kenapa anda
tidak mencoba untuk menggunakan waktu itu untuk berfikir merencanakan sesuatu untuk
hari esok. Ketika anda merasa kurang,bukankah itu adalah sebuah pemacu kita untuk
mencari yang lebih. bahkan ketika anda kurang merasa puas bukankah itu adalah tolak
ukur kemampuan kita yang akan lebih baik kalau kita tingkatkan. Dan ketika anda kurang
bersyukur kenapa anda tidak memulainya dari sekarang untuk mensyukuri semua yang
Tuhan telah berikan kepada kita. kenapa harus menunggu besok kalo kita bisa lakukan
sekarang.

Kiriman sahabat Gilang Gapendos

Kacamata Yang Kotor


Suatu ketika ada seorang DPR yang tugas keluar negeri untuk studi banding tentang tata
kenegaraan ke suatu negara. Kedudukannya adalah ketua rombongan, sehingga wajar
kalau disegani oleh seluruh anggota rombongan. Usianya sudah cukup untuk dikatakan
tua. Agak kesulitan jika melihat sesuatu yang ada didekatnya. Oleh karenanya, saat
membaca, saat melihat sesuatu yang dekat dibutuhkan alat bantu berupa kacamata.

Semua tugas telah dilaksanakan, tibalah saatnya waktu yang dinanti-nantikan. Yaitu free
time yang biasa diisi dengan pergi ketempat wisata dan berbelanja atau sekedar membeli
oleh-oleh. Sesuai pesanan keluarga, oleh-oleh kali ini berupa hiasan yang bisa dipasang
di dinding, atau di meja ruang keluarga. Tiap mengunjungi tempat wisata, selalu keluar
kata-kata kagum dan pujian. Tentunya hal ini diangguki oleh para pendampingnya.
Selesai agenda jalan-jalan, selanjutnya adalah mencari cendera mata.

Kali ini tujuan adalah ke toko penjual cendera mata. Diperhatikannya tiap pernik cendera
mata dengan seksama, dan tentunya memakai kacamata ka. Namun ternyata ketua
rombongan ini kurang berkenan dengan cendera mata yang dipajang di toko. Perkataan
yang keluar hanyalah ungkapan-ungkapan negatif. Ya kotorlah, kurang bagus, warna
yang berantakan, dan lain-lain. Terpaksa pindah ke toko lain. Di toko lain pun, tetap
sama, hingga akhirnya keluar masuk toko hingga pulang ke Indonesia dengan tidak
membawa apa yang dipesankan keluarga.

Sesampainya di rumah, barulah sadar jika kacamata yang ia pakai ternyata kotor.
=========
Sahabat Resensi.net, artikel dan cerita kali ini berkaitan dengan persepsi.
Maaf karena memakai kata DPR, bukan bermaksud apa-apa, ini hanya cerita fiktif saja.
Jika memang benar, kebetulan saja . Yang merasa, silahkan tersinggung

Cerita diatas menggambarkan bahwa segala peristiwa dan kejadian dalam kehidupan ini
akan terlihat positif ataupun tidak tergantung dari kacamata yang kita pakai. Kacamata
yang kita pakai akan membentuk persepsi, yaitu cara pandang berdasarkan pola pikir dan
perilaku.

Setiap orang dapat mendeskripsikan situasi atau kejadian secara berbeda berdasarkan
penglihatan mereka. Persepsi tersebut akan mempengaruhi pola pikir serta tindakan
selanjutnya.

Dr. Wayne Dyer mengatakan, When you change the way you look at things, the things
you look at change. Ketika Anda mengubah cara pandang terhadap sesuatu, maka apa
yang Anda lihat akan berubah.

Berpikir dan bersikap optimis tentu membantu persepsi Anda lebih jernih, sehingga
nampak jelas peluang-peluang baru yang dapat menolong situasi Anda atau memandu
Anda menuju sukses dan kebahagiaan.

Apa Kamu Bisa?


Dulu, Dulu banget saat saya baru duduk di bangku kelas 1 SMU, ada sebuah audisi
untuk sebuah majalah sekolah, tentunya di sekolah yang baru saya duduki bangkunya
tadi. Karena saya suka nekat dan ingin mencari suatu kegiatan baru (selain main gitar
dirumah selepas pulang sekolah), saya putuskan untuk ambil bagian didalamnya.
Layaknya remaja pada umumnya, semangat saya sangat menggebu-gebu saat itu,
langsung saja tawaran itu saya jawab dengan jari telunjuk mengacung keatas, Saya
mau! dan saat itu saya orang pertama dikelas yang mengajukan diri.

Tak selang beberapa lama, Guru Bahasa Indonesia dengan senyum kecut nya, menunda
pencatatan diri saya di daftar calon anggota majalah sekolah itu. Hal yang paling
mendasar dan mungkin bisa diterima, adalah syaratnya yang sangat eksklusif, Calon
Peserta Adalah Siswa Rangking 1 dan 2, atau Memiliki Danem Tinggi, sontak saya
terkejut sembari menahan malu, karena kenyataanya, saya sama sekali tidak masuk
kategori.

Guru itu lantas mencari kandidat baru, dengan alasan, saya adalah cadangan jika tidak
ada lagi calon dikelas itu. Tindakan itu adalah cambuk buat saya, sehina itukah saya?se
elegan itukah majalah sekolah? Karena tidak satupun mau, keputusan pun jatuh pada saya
dan seorang lagi siswi cantik dengan nilai tinggi. Okky, apa kamu bisa?kamu goblok
gitu, oloknya didepan 50 siswa. Dengan santai saya jawab, Orang tua saya tidak pernah
meragukan saya saat saya belajar jalan, jadi kenapa saya harus ragu? jawab saya tegas.

Pertempuran pun dimulai, satu tahun pertama, saat itu masih anggota junior, saya
berhasil mengumpulkan artikel saya jauh sebelum tanggal deadline, satu tahun kedua,
saya berhasil dipilih mnenjadi ketua baru, atau bahasa keren-nya, Pimpinan Redaksi.
Sejumlah perubahan saya lakukan, mulai penggunaan bahasa baku, rekrutmen yang tidak
lagi mementingkan nilai, pengakuan kemampuan personal, hingga look majalah yang
baru. Saya berhasil melampaui siswi cantik dengan nilai terbaik itu.

Prestasi Jurnalis SMA Terbaik, berhasil saya raih, dan kepercayaan teman-teman, guru,
kepala sekolah, hingga guru pematah semangat tersebut, beralih pada saya, siswa bodoh
dan bahan olokan.

Lepas dari pendidikan Putih Abu-abu tersebut, selang beberapa tahun tentunya, saya
putuskan untuk meneruskan hobi saya sebagai Jurnalis dengan melamar sebagai
wartawan di media lokal. Dengan semangat olokan dulu, saya berhasil menjadi
Koordinator Liputan, Redaktur, hingga Humas dalam 2 tahun masa kerja saya.

Bukan Prestasinya yang menjadi inti tulisan ini, tapi saya berhasil menaklukan momok
ejekan yang selalu menjadi ganjalan selama ini. Guru pematah semangat itu sekarang
berbalik malu saat melihat saya di reuni sekolah. Tapi tanpa saya sadari, Guru itu sudah
berubah menjadi Guru Pembakar Semangat saya. Saya peluk dia, dan saya katakan,
Terima kasih atas ejekan ibu dulu.

Hari ini saya megajak anda untuk melakukan apa yang ingin anda lakukan. Sekecil
apapun itu, serendah apapun diri anda, jika kemauan itu dapat merubah hidup anda
menjadi lebih baik, Lakukanlah!

Jadikan ejekan, hinaan, dan hambatan sebagai batu lompatan. Niat anda lebih berharga
dari sebuah angka akademis, prestasi nilai, taraf hidup, kekurangan fisik, minoritas suku,
dan apapun yang membuat anda berbeda dengan lingkungan anda.

Hidup kita mahal, karena pembuatnya adalah maestro terhebat, Ilmuan dari segala
ilmuan, dan tidak ada yang boleh merendahkan anda didunia ini, karena Tuhan
menciptakan anda dengan Sempurna.
Nilai Diri Kita
Pada suatu ketika, di sebuah taman kecil ada seorang kakek. Di dekat kaket tersebut
terdapat beberapa anak yang sedang asyik bermain pasir, membentuk lingkaran. Kakek
itu lalu menghampiri mereka, dan berkata:

Siapa diantara kalian yang mau uang Rp. 50.000!! Semua anak itu terhenti bermain dan
serempak mengacungkan tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dan
harap. Kakek lalu berkata, Kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua
melihat ini dulu.

Kakek tersebut lalu meremas-remas uang itu hingga lusuh. Di remasnya terus hingga
beberapa saat. Ia lalu kembali bertanya Siapa yang masih mau dengan uang ini lusuh
ini? Anak-anak itu tetap bersemangat mengacungkan tangan.

Tapi,, kalau kakek injak bagaimana? . Lalu, kakek itu menjatuhkan uang itu ke pasir
dan menginjaknya dengan sepatu. Di pijak dan di tekannya dengan keras uang itu hingga
kotor. Beberapa saat, Ia lalu mengambil kembali uang itu. Dan kakek kembali bertanya:
Siapa yang masih mau uang ini?

Tetap saja. Anak-anak itu mengacungkan jari mereka. Bahkan hingga mengundang
perhatian setiap orang. Kini hampir semua yang ada di taman itu mengacungkan tangan.

***

Sahabat Resensinet, cerita diatas sangatlah sederhana. Namun kita dapat belajar sesuatu
yang sangat berharga dari cerita itu. Apapun yang dilakukan oleh si Kakek, semua anak
akan tetap menginginkan uang itu, Kenapa? karena tindakan kakek itu tak akan
mengurangi nilai dari uang yang di hadiahkan. Uang itu tetap berharga Rp. 50.000

Sahabat resensinet, seringkali, dalam hidup ini, kita merasa lusuh, kotor, tertekan, tidak
berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang terjadi pada sekeliling kita, atas segala keputusan
yang telah kita ambil, kita merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas semua ujian yang
di berikan-Nya. Kita seringkali merasa tak berguna, tak berharga di mata orang lain. Kita
merasa di sepelekan, di acuhkan dan tak dipedulikan oleh keluarga, teman, bahkan oleh
lingkungan kita.

Namun, percayalah, apapun yang terjadi, atau *bakal terjadi*, kita tak akan pernah
kehilangan nilai kita di mata Allah. Bagi-Nya, lusuh, kotor, tertekan, ternoda, selalu ada
saat untuk ampunan dan maaf. Kita tetap tak ternilai di mata Allah.

Nilai dari diri kita, tidak timbul dari apa yang kita sandang, atau dari apa yang kita dapat.
Nilai diri kita, akan dinilai dari akhlak dan perangai kita. Tingkah laku kita. seberapapun
kita diinjak oleh ketidak adilan, kita akan tetap diperebutkan, kalau kita tetap konsisten
menjaga sikap kita.

Sahabat, akhlak ialah bunga kehidupan kita. Merupakan seberapa bernilainya manusia.
Dengan akhlak, rasa sayang dan senang akan selalu mengikuti kita, dan merupakan
modal hidup.
Orang yang tidak mempunyai akhlak, meskipun ia berharta, tidak ada nilainya. Meskipun
dia cantik, tapi jika sikapnya buruk dan tiada berakhlak, maka kecantikannya tiada
berguna baginya. Begitu pula dengan orang yang berpangkat tinggi, tanpa akhlak, dia
menjadi orang yang dibenci.

Guys, thanks for reading. Hope u r well and please do take care. Wassalamualaikum wr
wb. Salam hangat!!!

Bekerja Sepenuh Hati


Suatu Ketika Mercedez Benz owner memiliki masalah dengan kran air di kamar mandi
dalam rumahnya. Kran tersebut selalu bocor sampai Big Bos Marcedez itu khawatir akan
keselamatan anaknya yang mungkin saja dapat terpeleset dan jatuh.

Mengikuti rekomendasi temannya, Mr. Benz menghubungi tukang ledeng agar


memperbaiki kran miliknya. Akhirnya dibuat perjanjian untuk memperbaiki yaitu 2 hari
kemudian. Karena si tukang ledeng cukup sibuk. Sama sekali si Tukang ledeng tidak
mengetahui bahwa si penelpon adalah termasuk orang penting, pemilik perusahaan
mobil terbesar di Jerman.

Setelah ditelpon, satu hari kemudian si tukang ledeng menghubungi Mr. Benz untuk
menyampaikan ucapan terima kasih karena telah bersedia menunggu hingga satu hari
lagi.

Mr. Benz-pun kagum atas pelayanan si tukang ledeng dan cara berbicaranya.

Hari berikutnya pada hari yang telah ditentukan, si tukang ledeng datang untuk
memperbaiki kran yang bocor di rumah Mr. Benz.

Setelah diutak-atik, akhirnya kran pun selesai diperbaiki dan setelah menerima
pembayaran atas jasanya, si tukang ledeng pulang .

Sekitar 2(dua) minggu kemudian setelah hari itu, si tukang ledeng menelpon Mr. Benz
untuk menanyakan apakah kran yang telah diperbaiki sudah benar-benar beres dan tidak
ada masalah yang timbul? Ternyata Mr. Benz puas akan kerja si tukang ledeng dan
mengucapkan terima kasih atas pelayanan si tukang ledeng. Mr. Benz berpikir, bahwa
orang ini pasti orang yang hebat walaupun hanya tukang ledeng.

Beberapa bulan kemudian Mr. Benz merekrut si tukang ledeng untuk bekerja di
perusahaannya. Tahukah Anda siapa namanya?

Ya, dialah Christopher L. Jr. Saat ini jabatannya adalah General Manager Customer
Satisfaction and Public Relation di Mercedez Benz !

========

Sahabat Resensi.net, tahukah anda apa makna dari cerita diatas. Cerita diatas memberikan
motivasi kepada kita untuk memberikan yang terbaik di kehidupan ini apapun posisi kita
saat ini. Kita tidak tahu, sebenarnya posisi kehidupan kita dimana, namun dengan
memberikan yang terbaik, kita tidak akan menoleh kebelakang melihat goresan cerita
kehidupan kita dengan kekecewaan. Yang ada hanyalah senyum kepuasan akan apa yang
telah kita lakukan.

Kehidupan ini hanyalah panggung sandiwara, maka sebaik-baik pemain adalah yang
bermain sebaik mungkin dengan kesadaran bahwa perannya hanya sementara.

Ada naskah dan skenario Sang Pencipta yang tidak kita tahu.

Dibalik kebahagiaan, terkadang skenario selanjutnya adalah kesediihan, begitu pula


terkadang dibalik kesedihan, skenario selanjutnya adalah kebahagiaan.

Hanya 2 hal yang dapat kita lakukan, yaitu meyakini bahwa skenario yang Allah berikan
adalah yang terbaik dan berbuat yang terbaik dalam melalui setiap peristiwa kehidupan
kita.

Maka jika Sahabat dalam kesedihan, kegalauan hati, keresahan jiwa, ingatlah bahwa itu
hanya sementara
Dirimu Memang Tangguh
Kesulitan itu aksesoris hidup,

dia kadang mengepung,

menjelma bagai elang,

menyeringai garang,

mencengkram tajam menghujam. Dan engkau, engkau bagai pipit kecil


dikepung raksasa-raksasa lapar.

Pucat pasi. Ingin berlari. Sembunyi.

Sayapmu mungkin kecil

Paruhmu mungil

Cakarmu kerdil

Dan Nyalimu menggigil!

Tapi,
Ketahuilah!
Kekuatan itu bukan pada realitas fisikmu,

bukan pula di aksesoris tubuhmu.

Melainkan pada motivasi di dadamu,

yang lahir dari keberserahan pada Allah-mu

Berserahmu itulah sahabat,

yang akan menjelma kekuatan,

yang membuat Daud kecil menyungkurkan Jalut,

yang membantu Musa menenggelamkan Firaun,

yang menegarkan Hajar di tandus Makkah,

yang meneguhkan Bilal di himpitan batu Umayyah


Kekuatan yang akan membuat ke-pipit-anmu menjelma rajawali.

Tangguh, teguh, kukuh, tak kenal aduh!

Berserahlah sahabat.

Pada Kekuatan yang menjagamu

Bukan menyerah

Pada kesulitan yang mengepungmu.

Tegakkan!
Kepalkan!
Hancurkan!
Sampai rintangan itu terjungkal di hadapanmu!

Karena kutahu: Dirimu memang tangguh!


Menyikapi Masalah
Sahabat Resensi.net, dalam mengarungi kehidupan ini, adakalanya kita dihadapkan pada
badai kehidupan. Ada hal yang dapat kita ambil pelajaran dari seekor elang.

Elang mampu terbang tinggi dengan melewati angin yang kencang dan badai
menerpanya. Apakah sahabat tau apa yang dilakukan elang saat badai menghampirinya?
Ada hal yang menarik disini yang dapat kita pelajari.

Elang akan terbang ke tempat yang tinggi dan menunggu angin dan badai sambil
membuka lebar-lebar sayapnya. Ketika badai datang, maka angin akan mengambil dan
mengangkat tubuh elang ke atas badai. Sementara badai mengamuk di bawah, elang ini
melonjak di atasnya.

Elang tidak luput badai. Ini adalah cara sederhana untuk memanfaatkan badai untuk
mengangkat tubuhnya lebih tinggi. Elang terbang tinggi bersama angin yang membawa
badai.

Ketika badai kehidupan datang kepada kita dan kita semua akan mengalami
seperti yang elang alami kita dapat naik di masalah dengan menetapkan pikiran kita dan
keyakinan kita bahwa kita akan melewati masalah itu. Badai tidak harus kita atasi. Tapi
kita punya pilihan untuk memanfaatkan masalah untuk meningkatkan kualitas kita.

Masalah bukanlah beban yang memberatkan kehidupan kita, namun ini adalah pelajaran
dan pendidikan dari Allah, ini adalah cara untuk menaikkan kualitas kita. dan pelajaran
bagaimana menangani masalah dengan berbekal keyakinan dan kemantapan hati. Bukan
dengan keputusasaan dan ketakutan. Tidaklah masalah menimpa suatu kaum, melebihi
kemampuan kaum itu.

Saat masalah itu datang, lebarkan hati dan katakan, selamat datang masalah.
Kebencian Hari Ini, Petaka Esok Hari
Sahabat resensi.net, percayakah anda, sebuah dendam dan kebencian yang ditebar hari ini
membuahkan celaka bagi generasi mendatang? Mari kita tengok.

Berapa sering kita mendengar banyaknya korban akibat ranjau yang ditanam saat perang
puluhan tahun silam. Di Rusia, Cina, Kolombia, Kamboja, Jenewa, Irak, Afganistan,
negara-negara Afrika, dan lain-lain.

Ranjau-ranjau itu adalah sisa-sisa amarah, bekas-bekas angkara, dan jejak-jejak amuk,
dan bekas-bekas kebencian. Kebencian atas penindasan dan ketidak adilan. Kebencian
akan perilaku adikuasa.

Kita tak pernah tahu kapan semua itu akan tersapu bersih. Meski damai telah
dijabattangankan, siapa bisa menjamin tak ada penyesalan di kemudian hari? Betapa
mahalnya sebuah kebencian.

Hal ini mengajarkan pada kita untuk tidak hanya mempertimbangkan apa yang terjadi
pada esok hari akibat perbuatan kita hari ini. Ketika kita membenci sesuatu, maka
kebencian itu akan beranak pinak, dan akan kembali kepada kita sebesar kebencian yang
kita tebarkan.

Mari tanyakan pada diri sendiri, buat apa kebencian ini? Adakah manfaatnya? Adakah
akibat diesok hari buat diri kita dan anak cucu kita? Adakah jalan yang lebih baik?
Karena ranjau-ranjau kebencian itu akan melukai orang yang membenci, juga orang yang
dibenci. Dua-duanya sama-sama terluka.

Namun ada yang harus digaris bawahi, bahwa kebencian tidaklah sama dengan ketegasan
sikap dalam menegakkan aturan dan batas-batas norma kehidupan. Kebencian lebih
condong mengarah pada subjek, sedang ketegasan lebih mengacu pada perilaku dan
perbuatan.

Semakin jauh kita memandang ke depan, semestinya semakin besar nilai perbuatan kita
hari ini bagi kemanusiaan. Semakin berhati-hati dalam menentukan langkah dalam
bertindak.

Salam.
Menciptakan Pola Pikir
Ketika teman saya sedang melewati gajah, ia tiba-tiba berhenti, bingung dengan
makhluk-makhluk besar yang diikat oleh tali kecil pada kaki depan mereka. Gajah tidak
dirantai, juga tidak dikandang. Sudah jelas gajah bisa melepaskan diri kapan saja dari tali
yang mengikat gajah tersebut. Teman saya bertanya ke pelatih yang ada didekatnya,
kenapa hewan-hewan besar (gajah) itu tidak berusaha melarikan diri, padahal itu adalah
sangat mudah untuk gajahlakukan.

Yah, kata pelatih gajah, ketika gajah-gajah itu masih sangat muda dan jauh lebih kecil,
kami mengikat gajah tersebut menggunakan tali ukuran kecil yang pada usia saat itu
cukup untuk menahan gajah tersebut. Ketika gajah-gajah itu tumbuh, gajah-gajah itu
dikondisikan untuk percaya bahwa gajahtersebut tidak dapat melepaskan diri dari ikatan
itu. Gajah itu percaya bahwa tali yang kecil itu masih bisa menahan mereka, sehingga
gajah-gajah tersebut tidak pernah mencoba membebaskan diri.

Teman saya kagum. Gajah ini bisa setiap saat melepaskan diri dari ikatan mereka tetapi
karena mereka percaya bahwa mereka tidak bisa, mereka berdiam diri. Gajahtersebut
terjebak dengan apa yang mereka percayai.

Sahabat Resensi.net seperti gajah, berapa banyak dari kita menjalani hidup tergantung
pada keyakinan bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu, hanya karena kita gagal sekali
sebelumnya? Kita telah tumbuh lebih dewasa, paling tidak telah bertambah usia dan
pengalaman hidup. Jadi mari kita coba ulangi apa yang kita takut karenanya, bukan untuk
gagal lagi, tetapi untuk menutup ketakutan dengan keberhasilan.

Gagal meyakinkan diri untuk mencoba lagi, adalah kegagalan yang sesungguhnya

Anda mungkin pernah gagal dalam berjuang, tetapi tidak ada kata gagal dalam
perjuangan. Cobalah sahabat..

Surat Dari Emak


Film pendek ini bermula dari sebuah surat yang dibaca sepulang berkunjung/ bertakziah
ke makam ibu dari dua orang anak yang telah sukses di kehidupan mereka.

Surat tersebut bercerita tentang kerinduan seorang emak kepada dua putra dan putrinya,
Si adek dan Alung.

15 tahun sebelumnya. Emak merawat kedua putranya dengan tumpahan kasih sayang.
Yang siap menjadi dokter, kapanpun dibutuhkan, yang mendorong kedua putranya untuk
belajar rajin. Alung si sulung, yang bercita-cita menjadi fotografer, dan sibungsu ingin
menjadi dokter, suka dengan permainan dokter-dokteran. Ade akan belajar rajin, nanti
kalau besar ingin jadi dokter. Kalau emak sakit, kapanpun ade bisa obatin emak. kata si
adek

Beranjak dewasa, dua orang buah hatinya yang telah mandiri, dan sibuk hingga mereka
melupakan kerinduan emak. Setiap ditelpon, yang ada jawaban dari si adek sibuk,
sedang ditunggu pasien. Begitu pula dengan si Alung. Hingga hal ini menimbulkan
keraguan emak untuk menceritakan kondisi kesehatannya kepada kedua buah hatinya.

Untuk lebih jelasnya bisa menyaksikan film pendek dibawah ini, besutan warga malaysia.

Sahabat, apa yang kita capai di hari ini, tidak terlepas dari perjuangan mereka. Bapak dan
ibu kita, terkhusus lagi ibu kita. Oleh karenanya selagi masih ada kesempatan, berikan
kasih sayang kita, dengan memberikan sedikit waktu untuk bersama mereka.

Mumpung masih ada waktu, gunakanlah kesempatan yang ada. Jangan sampai
penyesalan yang menutup akhir cerita kebersamaan kita dengan mereka.

Hargailah mereka karena sebahagian dari kita tidak pernah merasakan kehadiran mereka.

Mereka, orang yang sangat mencintai kita

===

Bila ingin mendownload dan menyimpannya, supaya dapat dibuka setiap saat agar hati
kita kembali basah, buka keepvid.com. Kemudian pastekan code url yang dari
http://www.youtube.com/watch?v=FbqDqFEvxtI dan download.

Note: Komputer anda harus sudah terinstal java.

Terima kasih, semoga bermanfaat.

By M.Masruchan
Banua Ananggodi
Saya ingin menceritakan sedikit tentang pengalaman saya mengikuti kegiatan BANUA
ANANGGODI..

Awalnya saya mendengar kata BANUA ANGGODI itu saya mengartikan, BANUA itu
artinya rumah dan ANGGODI artinya anak-anak. Ahh itu hanya rumah untuk anak-
anak. Tapi, saya bingung juga dan bertanya-tanya apa sih yang dilakukan di BANUA
ANGGODI.?? Sehingga suatu hari seorang temanku mengajak untuk bergabung
bersama di BANUA ANGGODI. Setelah saya bergabung di BANUA ANANGGODI
saya tau apa saja yang mereka lakukan dan saya tau apa itu BANUA ANANGGODI yang
awalnya saya hanya berpikir kalau itu hanya tempat anak-anak ternyata saya salah. Di
BANUA ANANGGODI ini saya mendapatkan berbagai hal yang sangat luar biasa yang
tak pernah saya temukan sebelumnya. Di BANUA ANANGGODI saya belajar tentang
bagaimna caranya saya menghargai sesama umat beragama, saya belajar berorganisai,
saya dapat mengenal kearifan budaya local Sulawesi tengah yang dulunya saya kurang
mengenal tentang budaya yang ada didaerah saya, di banua anaggodi ini saya di ajarkan
mandiri dan bagaimana saya harus memimpin diri saya sendiri, saya mendapat
pengalaman-pengalaman yang membuat saya sadar bahwa kami di dunia ini tak bisa
berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain dan di BANUA ANGGODI ini saya dapat
pembelajaran yang saya tidak dapatkan di sekolah.

Dimana Saya mempunyai satu pengalaman yang sangat pahit dan sangat menyakitkan
untuk dikenang, dimana karena pengalaman itu saya sangat benci akan terhadap saudara-
saudara saya yang kristen (tidak semuanya), menurut saya mereka itu munafik, jahat,
bengis, dan sangat kejih. Sehinggah membuat saya berpikir untuk membalas dendam
tetapi, karena saya mendapat pembelajaran tentang indahnya perdamaian, kita harus
menjalin silatuhrahim dengan keluarga kita, dan pentingnya saling memaafkan dan saran
dari teman-teman BANUA ANGGODI dan juga dorongan dari teman-teman BANUA
ANGGODI, yang membuat saya sadar bahwa dendam itu salah, hanya dapat
menjerumuskan kita kejalan yang salah dan sangat di murkai oleh ALLAH SWT.

Bukan hanya itu saja, masih banyak hal-hal yang besar dan pembelajaran untuk saya itu
semua saya dapatkan di BANUA ANGGODI , ada 3 poin yang membuat saya sangat
terkesan di banua ananggodi ini:

1. Saya bisa menemukan apa arti persaudaraan itu di banua ananggodi. Susah senang
bisa saya lewati bersama mereka. Walaupun ada yang membuat aku sering marah dan
kesal tapi, ada juga yang membuat saya sering tertawa dan tersenyum, mereka semua
teman-teman yang memberi warna dalam hidup saya.

2. Saya dapat mengembangkan bakat saya. Saya semakin merasa percaya diri dengan
apa yang ingin saya lakukan, dengan seport teman-teman di BANUA ANGGODI saya
semakin percaya bahwa saya bisa berkarya dengan tulisan-tulisan tangan saya dan saya
tidak merasa sendiri lagi.
3. Ini satu hal yang belum pernah saya rasakan yaitu saya bisa mengkampanyekan
perdamaian sekaligus menjadi profokator perdamaian bersama teman-teman BANUA
ANGGODI melalui kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan . Sperti ada satu kegiatan
yang saya senangi yaitu kegiatan outreach dimana kita anak-anak BANUA ANGGODI
melakukan suatu kegiatan ngamen tanpa meminta imbalan kepada masyarakat disini kita
mengamen untuk perdamaian dan sekaligus sebagai profokator perdamaian. Hal inilah
pengalaman yang memiliki nilai sosial yang sangat tinggi yang pernah saya rasakan.

Perlu kita ketahui BANUA ANANGGODI ini adalah rumah anak poso. BANUA
ANANGGODI adalah tempat pengembangan kreatifitas berbasis pluralisme, humanisme,
keseimbangan ekologis, dan gender dalam mengkampanyekan perdamaian melalui suara
anak. Baru beberapa pekan saya mengikuti kegiatan BANUA ANANGGODI saya
banyak mendapat pembelajaran yang sangat penting dan dapat merubah hidup saya
menjadi lebih bermakna. Inilah pengalaman yang saya rasakan di BANUA
ANGGODI Yang hanya bisa saya sampaikan melalui tulisan saya ini.

Saya punya pesan kepada anak-anak muda di poso janganlah berhenti berkarya karena
dengan karya-karya kalian dapat membuat kota poso semakin maju, agar kota-kota lain
bisa memandang poso dari sisi positif bukan dari sisi negatifnya dan juga kita tunjukkan
kepada mereka bahwa kita juga bisa melakukan sesuatu hal yang besar yang dapat
membuat kemajuan yang sangat pesat untuk BUMI SINTUWU MAROSO.

Guru dan Semangatnya


Menjadi guru, bukanlah pekerjaan mudah. Didalamnya, dituntut pengabdian, dan
juga ketekunan. Harus ada pula kesabaran, dan welas asih dalam menyampaikan
pelajaran. Sebab, sejatinya, guru bukan hanya mendidik, tapi juga mengajarkan.
Hanya orang-orang tertentu saja yang mampu menjalankannya.

Menjadi guru juga bukan sesuatu yang gampang. Apalagi, menjadi guru bagi
anak-anak yang mempunyai keistimewaan. Dan saya, merasa beruntung sekali dapat
menjadi guru mereka, walau cuma dalam beberapa jam saja. Ada kenikmatan
tersendiri, berada di tengah anak-anak dengan latar belakang Cerebral Palsy
(sindroma gangguan otak belakang).

Suatu ketika, saya diminta untuk mendampingi seorang guru, di sebuah kelas
khusus bagi penyandang cacat. Kelas itu, disebut dengan kelas persiapan, sebuah
kelas yang berada dalam tingkatan awal di YPAC Jakarta. Lazimnya, anak-anak
disana berumur antara 9-12 tahun, tapi kemampuan mereka setara dengan anak
berusia 4-5 tahun, atau kelas 0 kecil.
Saat hadir disana, kelas tampak ramai. Mereka rupanya sedang bermain susun
bentuk dan warna. Ada teriak-teriakan ganjil yang parau, dan hentakan-hentakan
kepala yang konstan dari mereka. Ada pula tangan-tangan yang kaku, yang sedang
menyusun keping-keping diagram. Disana-sini terserak mainan kayu dan plastik.
Riuh. Bangku-bangku khusus berderak-derak, bergesek dengan kursi roda sebagian
anak yang beradu dengan lantai.

Saya merasa canggung dengan semua itu. Namun, perasaan itu hilang, saat melihat
seorang guru yang tampak begitu telaten menemani anak-anak disana. Mari masuk,
duduk sini dekat Si Abang, dia makin pinter lho bikin huruf, begitu panggilnya
kepada saya. Saya berjalan, melewati anak-anak yang masih sibuk dengan tugas
mereka. Ah benar saja, si Abang, anak berusia 11 tahun yang mengalami Cerebral
Palsy dengan pembesaran kepala itu, tampak tersenyum kepada saya. Badannya
melonjak-lonjak, tangannya memanggil-manggil seakan ingin pamer dengan
kepandaiannya menyusun huruf.

Subhanallah, si Abang kembali melonjak-lonjak. Saya kaget. Saya tersenyum. Dia


tergelak tertawa. Tak lama, kami pun mulai akrab. Dia tak malu lagi dibantu
menyusun angka dan huruf. Susun-tempel-susun-tempel, begitu yang kami lakukan.
Ah, saya mulai menikmati pekerjaan ini. Dia pun kini tampak bergayut di tangan
saya. Tanpa terasa, saya mengelus kepalanya dan mendekatkannya ke dada. Terasa
damai dan hangat.

Sementara di sudut lain, sang Ibu guru tetap sabar sekali menemani semua anak
disana. Dituntunnya tangan anak-anak itu untuk meniti susunan-susunan gambar.
Dibimbingnya setiap jemari dengan tekun, sambil sesekali mengajak mereka
tersenyum. Tangannya tak henti mengusap lembut ujung-ujung jemari lemah itu.
Namun, tak pernah ada keluh, dan marah yang saya dengar.

Waktu berjalan begitu cepat. Dan kini, waktunya untuk pulang. Setelah
membereskan beberapa permainan, anak-anak pun bersiap di bangku masing-masing.
Dduh, damai sekali melihat anak-anak itu bersiap dengan posisi serapih-rapihnya.
Tangan yang bersedekap diatas meja, dan tatapan polos kearah depan, saya yakin,
membuat setiap orang tersenyum. Ibu guru pun mulai memimpin doa, memimpin setiap
anak untuk mengatupkan mata dan memanjatkan harap kepada Tuhan.

Damai. Damai sekali mata-mata yang mengatup itu. Teduh. Teduh sekali melihat
mata mereka semua terpejam. Empat jam sudah saya bersama malaikat-malaikat
kecil itu. Lelah dan penat yang saya rasakan, tampak tak berarti dibanding
dengan pengalaman batin yang saya alami. Kini, mereka bergerak, berbaris menuju
pintu keluar. Tampak satu persatu kursi roda bergerak menuju ke arah saya.
Ddduh, ada apa ini?

Lagi-lagi saya terharu. Setibanya di depan saya, mereka semua terdiam,


mengisyaratkan untuk mencium tangan. Ya, mereka mencium tangan saya, sambil
berkata, Selamat siang Pak Guru.. Ah, perkataan yang tulus yang membuat saya
melambung. Pak guruPak Guru, begitu ucap mereka satu persatu. Kursi roda
mereka berderak-derak setiap kali mereka mengayuhnya menuju ke arah saya.
Derak-derak itu kembali membuat saya terharu, membayangkan usaha mereka untuk
sekedar mencium tangan saya.

Anak yang terakhir telah mencium tangan saya. Kini, tatapan saya bergerak ke
samping, ke arah punggung anak-anak yang berjalan ke pintu keluar. Dalam diam
saya berucap, ..selamat jalan anak-anak, selamat jalan malaikat-malaikat
kecilku Saya membiarkan airmata yang menetes di sela-sela kelopak. Saya
biarkan bulir itu jatuh, untuk melukiskan perasaan haru dan bangga saya. Bangga
kepada perjuangan mereka, dan juga haru pada semangat yang mereka punya.

***

Teman, menjadi guru bukan pekerjaan mentereng. Menjadi guru juga bukan pekerjaan
yang gemerlap. Tak ada kerlap-kerlip lampu sorot yang memancar, juga
pendar-pendar cahaya setiap kali guru-guru itu sedang membaktikan diri. Sebab
mereka memang bukan para pesohor, bukan pula bintang panggung.

Namun, ada sesuatu yang mulia disana. Pada guru lah ada kerlap-kerlip cahaya
kebajikan dalam setiap nilai yang mereka ajarkan. Lewat guru lah memancar
pendar-pendar sinar keikhlasan dan ketulusan pada kerja yang mereka lakukan.
Merekalah sumber cahaya-cahaya itu, yang menyinari setiap hati anak-anak didik
mereka.

Dari gurulah kita belajar mengeja kata dan kalimat. Pada gurulah kita belajar
lamat-lamat bahasa dunia. Lewat guru, kita belajar budi pekerti, belajar
mengasah hati, dan menyelami nurani. Lewat guru pula kita mengerti tentang
banyak hal-hal yang tak kita pahami sebelumnya. Tak berlebihankah jika kita
menyebutnya sebagai pekerjaan yang mulia?

Teman, jika ingin merasakan pengalaman batin yang berbeda, cobalah menjadi guru.
Rasakan kenikmatan saat setiap anak-anak itu memanggil Anda dengan sebutan itu,
dan biarkan mata penuh perhatian itu memenuhi hati Anda. Ada sesuatu yang
berbeda disana. Cobalah. Rasakan.
Kekuatan Pikiran Bawah Sadar
Pemborosan yang paling besar adalah di tanah pekuburan, karena mati
sebelum dapat mengoptimalkan seluruh potensi.

Andrew Ho

Manusia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan


mahakarya. Kekuatan terbesar dalam diri manusia itu terdapat pada
pikiran. Tetapi kita jarang membuktikan kekuatan pikiran tersebut,
sebab kita sering terjebak dalam zona nyaman atau kebiasaan tertentu.
Sehingga selamanya tidak dapat mencari kemungkinan yang lebih baik
atau perubahan nasib yang berarti.

Oleh karena itu milikilah target yang lebih tinggi untuk merangsang
kekuatan dalam pikiran tersebut. Sebab target atau sasaran baru yang
dipikirkan itu akan menggerakkan diri kita untuk melaksanakan
tindakan. Apalagi jika diyakini target tersebut bakal tercapai, maka
diri kita akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada.

Setelah tindakan-tindakan baru yang lebih konstruktif dikerjakan


hingga berulang-ulang, maka tanpa disadari kita sudah banyak
melakukan hal-hal penting hinga kita tiba di zona baru, dimana kita
berhasil mencapai target yang didambakan. Itulah mengapa dikatakan
bahwa manusia mempunyai potensi yang sangat besar dalam pikiran bawah
sadar. Kekuatan pikiran bawah sadar itu dapat dibangkitkan melalui 2
cara, yaitu: autosuggestion dan visualization.

Autosuggestion

Keinginan-keinginan kita merupakan informasi penting untuk pikiran


bawah sadar. Sebab keinginan yang terekam kuat dalam pikiran bawah
sadar sangat besar dapat menjadi daya dorong yang akan menggerakkan
diri kita untuk berbuat sesuatu yang luar biasa. Keinginan yang
sangat besar dan terekam dalam pikiran bawah sadar itulah yang
dinamakan autosuggestion.

Autosuggestion seharusnya dilakukan dengan penuh rasa percaya,


melibatkan emosi dalam diri, dilakukan penuh konsentrasi terhadap
obyek yang positif, dan berulang-ulang. Selanjutnya, pikiran bawah
sadar inilah yang akan mendikte gerak-gerik tubuh kita. Kekuatan yang
ditimbulkan oleh pikiran bawah sadar itu sangat dahsyat entah
digunakan untuk melakukan perbuatan buruk atau baik. Kadangkala niat
untuk melakukan sesuatu secara otomatis muncul dari pikiran bawah
sadar.
Autosuggestion akan mengetuk kesadaran (heartknock). Karena dilakukan
berulang-ulang dan rutin, suatu ketika kata-kata tersebut akan
menembus pikiran bawah sadar. Lalu pikiran bawah sadar itupun memompa
semangat. Energi itu dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan impian hidup
kita.

Mungkin kegiatan autosuggestion ini akan dianggap aneh oleh orang


lain. Tetapi itulah salah satu cara untuk mengubah diri dari dalam.
Biasakan mendengar pola pikir positif dan melakukan kebiasaan-
kebiasaan yang konstruktif. Jadi jangan ragu untuk melakukan budaya-
budaya yang potensial, menumbuhkan optimisme dan kreatifitas.

Ada 6 (P) petunjuk dalam melakukan autosuggestion, yaitu;

- Positive : pada saat melakukan autosuggestion, pikirkan hal-hal


yang positif saja.
- Powerful : lakukan dengan penuh keyakinan sebab dapat memberikan
kekuatan untuk berbuat sesuatu yang luar biasa.

- Precise : keinginan yang hendak dicapai harus sudah dapat


dideskripsikan, karena pikiran bawah sadar hanya bisa menyusun
berdasarkan kategori.

- Present Tense: dalam bentuk keinginan saat ini, bukan keinginan di


masa lalu atau akan datang.

- Personal : lakukan perubahan positif terhadap diri sendiri terlebih


dahulu.

Visualization

Bila kita menginginkan sesuatu maka pikiran bawah sadar akan


menggambarkan apa yang didambakan itu. Dengan cara memvisualisasikan
impian terlebih dahulu, terciptalah banyak sekali karya-karya
spektakuler di dunia ini. Marcus Aurelius Antonius, seorang kaisar
Romawi jaman dahulu mengatakan, A mans life is what his thought
make of it Kehidupan manusia ialah bagaimana mereka memikirkannya.

Sesuatu yang selalu divisualisasikan manusia akan mudah terekam dalam


pikiran bawah sadar. Lalu muncul kekuatan pikiran tersebut, yang
berperan sebagai penghubung antara jiwa dengan tubuh. Sehingga
tubuhpun bereaksi dengan mengerahkan seluruh potensi yang sebelumnya
tidak pernah digunakan, dalam bentuk kreatifitas atau tindakan.
Memvisualisasikan impian memungkinkan seluruh impian tercapai oleh
pikiran bawah sadar.
Tuhan Yang Maha Esa menganugerahkan potensi yang sama besar kepada
manusia. Tidak ada ruginya membayangkan betapa berpotensinya diri
kita untuk mencapai impian-impian. Berikut ini beberapa langkah dalam
memvisualisasikan impian, yaitu:

1. Mendefinisikan impian
Mendefinisikan impian artinya memberikan batasan atau standar akan
impian yang hendak dicapai. Kemudian, gambarkanlah semua impian
seolah-olah Anda sudah sepatutnya meraih impian tersebut. Meskipun
tindakan ini terkesan sederhana, tetapi dari gambaran impian itulah
kita akan mencoba berbuat sesuatu untuk melakukan perubahan dan
akhirnya dapat meraih cita-cita.

2. Menentukan target waktu


Dambakan impian itu terwujud sesuai target yang telah ditentukan,
sebab impian tanpa target waktu hanya akan menjadi mimpi sesaat.
Impian dengan target waktu akan menggerakkan kesadaran untuk tidak
segan-segan melakukan perubahan. Maka mulailah dari sekarang, Be the
best, do the best, and then let God take care the rest Jadilah yang
terbaik, lakukan yang terbaik, biarlah Tuhan yang menentukan. Potensi
yang kita miliki kelihatannya sangat sayang jika tidak dioptimalkan.

3. Melakukan berulang-ulang
Melakukan ulangan artinya mengkondisikan diri kita untuk lebih sering
ingat akan impian kita. Jika sering ingat, maka perlahan-lahan impian
itu akan tertanam di alam pikiran bawah sadar. Bila pesan sudah
diterima oleh SCM (sub-conscience mind), maka dia akan menggerakkan
diri kita untuk menciptakan keputusan atau menjadikan kita lebih
kreatif.

Jika impian lebih sering diimajinasikan ternyata dapat


melipatgandakan kekuatan dari pikiran bawah sadar. Imajinasi yang
diulang-ulang ini akan secara tidak langsung merangsang ilusi akan
kenyataan yang luar biasa tentang potensi kita sebagai umat manusia.
Sehingga diri kita akan berusaha keras mencapai impian yang
divisualisasikan. Begitulah seterusnya kekuatan pikiran bawah sadar
bekerja dan dibangkitkan, hingga perubahan besar terjadi dalam diri
kita pada suatu waktu.*
Keajaiban Bersyukur
Hidup ini mudah jika kita terbuka. Terbuka melihat hal-hal kecil di sekitar kita, terbuka
menerima cobaan yang sedikit menghambat perjalanan kita, terbuka dalam berpikir
begitu beruntungnya kita jika dibandingkan dengan orang lain, dan masih banyak lagi
keterbukaan yang harus kita lakukan dalam menyikapi hidup. Untuk selanjutnya kita
perlu berterima kasih kepada Tuhan atas takdir-Nya yang indah untuk kita. Itulah
Bersyukur

Dengan bersyukur, ibarat kata punya uang seribu saja kita merasa kaya. Selain itu,
bersyukur merupakan obat ampuh untuk mengobati sifat iri. Yup..sifat dimana kita
merasa cemburu ketika orang lain bahagia, sifat yang menunjukkan kalau kita tidak
punya sesuatu yang bisa kita banggakan atau bahkan sifat yang bisa menghambat
kehidupan kita. Tidaklah sulit untuk melakukan ini. Hanya perlu kepekaan terhadap apa
yang telah kita miliki dan peka terhadap sekitar kita.

Akhirnya, Anda akan merasakan keindahan hidup seperti orang dan nyanyian katakan.
Inilah keajaiban bersyukur..

By Suci Nice <nice_suci@****.***>

Kesempatan Dalam Kehidupan


Di sebuah ladang yang subur, terdapat 2 buah bibit tanaman yang terhampar. Bibit yang
pertama berkata, Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku sangat dalam
di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin
membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin
merasakan kehangatan matahari, serta kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.

Dan bibit yang pertama inipun tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam. Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini,
aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan
jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang?
Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-
siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak
kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku
menunggu sampai semuanya aman.
Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua
tadi, dan memakannya segera.

***

Teman, memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang
harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan,
dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan
alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah
pilihan, maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka,
pilihlah dengan bijak. Sahabat, tiap pilihan selalu ada resiko yang mengiringinya. Namun
jangan sampai ketakutan, keraguan dan kebimbangan, menghentikan langkah kita.

ps. Bukalah setiap pintu kesempatan yang datang mengetuk, sebab, siapa tahu, pintu itu
tak mengetuk dua kali. (Hilman, Lupus I)

Sisi Lain Anak Jalanan


Pernahkan terlintas di pikiran Anda, Lebih hebat manakah kita dengan anak jalanan /
pengamen? Apakah kita yang lebih hebat? Bagi Anda yang menjawab demikian Anda
SALAH BESAR tahukah apa yang membuat comment kita tersebut salah?

Mungkin bila kita melihat orang jalanan / pengamen yang selalu yang ada di benak kita
adalah anak kita yang kotor, kumuh, dan nakal. Memang semua itu benar, tapi ada suatu
hal yang lebih berharga di balik semua itu. Anak jalanan /pengamen mempunyai suatu
keistimewaan yang tidak kita miliki. Apa keistimewaannya? Tiap hari mereka mampu
melawan kekejaman kehidupan hanya untuk 1 tujuan yaitu mencari uang untuk hidup 1
hari. walaupun yang didapat sedikit namun mereka tetap bersyukur dan tak mengenal
kata putus asa untuk kembali berjuang pada hari-hari selanjutnya. Namun bagaimana
dengan kita? Kita tidak tiap hari merasakan kekejaman dunia, hanya pada waktu tertentu
saja namun lebih parahnya kita selalu gampang berputus asa bila mengalami kegagalan
dan yang lebih parahnya lagi kita tidak pernah mensyukuri apa yang kita punyai saat ini.
Sekarang lebih hebat manakah ?kita atu anak jalanan?
Peta Impian
Impian akan mengarahkan kita kemana akan melangkah, bagaimana akan berbuat dan
bersikap. Dengan impian kita akan tau dimana titik akhir dari perjuangan. Dan segera
setelah mencapai impian itu, kita dapat menggantikannya dengan impian lain yang belum
tercapai.

Sahabat, dalam meraih impian, kita perlu strategi dan peta. Sehingga saat berjalan dan
bertemu dengan hambatan, kita dapat memilih untuk melompatinya ataukah memutarinya
dan mengambil jalan lain. Tanpa mengubah impian, hanya mengubah arah jalan saja.

Bayangkan anda berada di tengah samudera di atas sebuah speedboat.


Lima puluh kilometer di depan anda adalah sebuah pulau, dan di
pulau itu terdapat semua yang anda inginkan dan cita-citakan.
Semua impian anda. Dan satu-satunya cara untuk mendapatkan itu
semua adalah sampai ke pulau tersebut. Pulau itu ada di belakang
cakrawala. Tapi cakrawala yang mana?

Masalahnya adalah anda tidak punya kompas, peta, radio, telepon,


dan anda tidak tahu mana arah ke pulau tersebut. Arah yang salah
akan membuat anda melenceng jauh sekali dari pulau impian,
sementara di sekeliling anda yang terlihat cuma laut dan langit.

Dalam dua jam, anda bisa saja telah sampai di pulau impian.
Tetapi bila anda salah arah anda bisa kehabisan bahan bakar
sebelum bisa mencapai pulau impian.

Hidup tanpa tujuan yang jelas, tanpa mengetahui dan mengerti


kegunaan hidup anda adalah sama dengan dilema pulau impian.
Semua impian anda sebenarnya bisa tercapai, namun untuk mencapainya
anda harus mengetahui peta impian. Yaitu apa, di mana, dan bagaimana mencapainya.
Anda mutlak mengetahui arah untuk mencapainya. Tentukan peta anda sekarang untuk
dapat mencapai impian anda. Buat seteliti dan seakurat mungkin dan selanjutnya anda
tinggal mengarahkan speedboat anda ke pulau impian Untuk selanjutnya, Anda
meraihnya, merengkuhnya, dan tersenyum dengan bangga, Inilah impianku, dan aku
telah mendapatkannya.
==========
Sahabat, berhentilah sejenak dan mari kita saling mendoakan,doa untuk sahabat kita,
orang tua kita, orang yang kita cintai, serta tak lupa admin web ini . Semoga peta
menuju impian hidup yang kita rancang, diridhoi Allah SWT. Kita sadari tubuh kita,
nyawa kita dan nafas kita, sepenuhnya adalah miliknya. Tiada satupun peristiwa yang
terjadi dalam kehidupan kita, tanpa ridhoNya. Selamat berjuang sahabat Impian itu,
sudah rindu untuk kita rengkuh, dan kita peluk.
10 Kualitas Pribadi yang Disukai
Ketulusan

Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua
orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan
dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka
mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya
Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang
selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan
tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

Kerendahan Hati

Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru
mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah
hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang
yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa
membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya
tidak merasa minder.

Kesetiaan

Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia
selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang
kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

Positive Thinking

Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu
dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka
membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai
harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka
memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

Keceriaan

Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus
diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang
bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia
bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk
menghibur dan mendorong semangat orang lain.

Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-
sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami
kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia
merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari
bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan
dirasakannya.

Percaya Diri

Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya,


menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus
dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

Kebesaran Jiwa

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan
permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan
dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

Easy Going

Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan
masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka
mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing
dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

Empati

Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja
pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika
terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka
memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan
mengerti orang lain.

Artikel dikutip dari Kartu Pintar produksi Visi Victory Bandung

Tantangan Berarti
Tantangan akan menggairahkan anda, memberi anda arah, dan membangkitkan
yang terbaik dalam diri anda. Tantangan akan mendorong anda untuk
mempelajari ketrampilan baru, meraup pengetahuan baru. Tantangan
memotivasi anda untuk memberi hasil terbaik dari diri anda.
Pernahkah anda perhatikan, saat anda memiliki sedemikian banyak
tugas yang harus dikerjakan, anda justru memiliki lebih banyak
yang selesai dikerjakan. Dan saat sedikit hal yang perlu dikerjakan,
ternyata lebih sedikit lagi yang selesai dikerjakan.
Usaha anda meningkat sesuai dengan pekerjaan yang harus dikerjakan.
Tantangan mendorong hasil.

Tantangan tidak muncul untuk menarik anda ke bawah. Tantangan ada


untuk mendorong anda ke atas, menghasilkan yang terbaik, mencapai
target. Memang tantangan itu sulit dan tidak menyenangkan. Tetapi
hal itulah yang memberikan arti dan nilai. Kesuksesan terbesar hadir
lewat kebiasaan berurusan dengan serangkaian tantangan. Bukan dengan
menghindari tantangan.

Tolong diri anda sendiri.


Temukan tantangan sejati, anda akan menemukan hidup sejati.

Hidup, Semangat dan Perjuangan


Ketika dalam perjalanan pulang setelah mengikuti kegiatan rutin, di samping kiri aku
melihat seorang bapak mengendarai sepeda motor dengan gerobak disampingnya.
Nampaknya dia sudah selesai berjualan dan hendak pulang.

Awalnya, aku tidak peduli.sampai aku melihat sesuatu yang menurutku ganjil.

Oh TuhanKakinya tidak menapak pada pancatan (aku ga tahu apa namanya) sepeda
motor. Kakinya hanya menggantung kecil .kira2 hanya berjarak 40cm dr pangkal
pahanya. Diujung kaki itu, dikenakan sebuah sepatu yg bagus..bersihdan arah sepatu
itu terbalikujung jari yg seharusnya ke depanini justru ke belakang.

Sejenak aku merasa miris. Aku kagum dengan semangat bapak itu. Walau keadaannya
seperti itu, dia tetap semangat bekerja. Dia tidak meminta-minta. Dia tidak berpakaian
kusut supaya dikasihani, tp justru berpakaian rapi dan bersepatu. Dan dia bekerja sampai
semalam ini (pkl 21.30)

Aku terus menatap bapak itu sampai hilang dr pandanganku.

Aku merenung. Adakah aku lebih semangat dr bapak itu? Aku lebih sempurna secara
fisik. Lebih banyak hal yg bisa aku lakukan. Tapi sampai seberapa mampu aku mengolah
segala yang aku miliki. Sering kali aku memoles diri supaya dikasihanimenempatkan
diri sebagai sosok yang menderita..memiliki persoalan hidup terberatmemasang muka
masamdan putus asa untuk berusaha.
Tapiseorang bapak yang tidak kukenal malam ini telah mengajar aku bahwa
apapun keadaan diri kita, jgn kita berputus asa. Semua ada jalanasal kita mau berusaha.
Teruslah bersemangat.. Tampilah sebagai orang yang pantas dihargai..bukan dikasihani.

Terima kasih Tuhan

Persahabatan
Mencari persahabatan itu seperti kita memasukkan benang dalam lubang jarum

Sulitnya mencari seorang sahabat itu bisa digambarkan ketika kita berusaha memasukkan
benang ke dalam lubang jarum. Ada saja halangan atau kendala saat kita berusaha
memasukkan benang dalam jarum, ada angin, mata kita yang kurang fokus, tempat yang
kurang terang dan lain-lain.

Namun setelah kita berhasil melawan kendala yang ada, akhirnya benang bisa masuk ke
dalam jarum, itulah saat-saat yang menggambarkan bahwa kita telah berhasil
mendapatkan seorang sahabat. Setelah jarum dan benang telah bersatu, tibalah saatnya
kita merajut..dalam hal ini kita sebagai jarum dan sahabat kita sebagai benang, bersama-
sama merajut peristiwa-peristiwa manis dan indah sehingga menjadi rajutan indah berupa
kenangan terindah di hidup kita.

Itulah Sahabat, seseorang yang kita peroleh dari pengorbanan dalam kehidupan kita.
Yang awalnya pahit namun berakhir manis ^^

Keadilan Tuhan bagi Hidupku


Aku bersyukur buat Tuhanku bahwa ketika aku dilahirkan Tuhanku berkehendak
untuk ketika itu saat yang sama dimana aku terlahir. ketika itu pula ibuku
meninggalkanku untuk selamanya
sehingga boleh dikatakan waktu / tanggal saat aku dilahirkan adalah waktu / tanggal yang
sama juga saat Ibu harus pergi menghadap Tuhan untuk selamanya.
Ibu walau kini kita tak bersama sejak pertama ibu menghadirkan aku aku tidak
pernah kehilangan kasih aku tetap memiliki kelembutan dari dalam hati dan diri ini
karena aku dilahirkan oleh ibu yang memiliki KASIH YANG ABADI dalam diri Ibu..
Sebuah Anugrah Abadi dari Tuhan.

Ibu.. Aku rindu dan kangen sama Ibu walau sejak awal tidak pernah aku melihat
bayanganmu apalagi wajahmu Kalaulah boleh aku meminta. jangankan wajah..
walau hanya sebatas bayanganmu aku ingin melihatmu ada.. walau hanya sedetik ada
dan berdiri di depanku.

Ada kerinduan amat sangat selama ini untuk merasakan kasih sayangnya. belaian
tangan lembutnya sama seperti aku melihat orang lain begitu hangat..nyaman.. damai
bahagia dalam pelukan ibu tercinta bahkan aku melihat saat dewasa pun mereka begitu
akrab di saat yang lain wujud keakraban itu dapat kulihat ketika sang ibu menyuapi
anaknya yang sudah dewasa terbayang betapa bahagianya. terlukis sebuah rasa
bahagia yang sulit untuk diungkapkan

Namun.. kuasa Tuhanku.. Anugrah Tuhanku memang tidak akan pernah bisa
dibayangkan tidak dapat terpikirkan keadilan yang luar biasa Tuhanku nyatakan
dalam kehidupanku Aku memiliki keluarga / orang tua, ibu yang begitu sayang
begitu luar biasa perhatiannya buat aku sungguh sebuah wujud kasih yang tidak akan
pernah mampu terbalaskan walau dengan apapun. Yang luar biasanya aku sama sekali
tidak memiliki hubungan kekerabatan atau pun hubungan darah / keluarga dengan
mereka

Ketika aku pergi, atau bahkan pulang kerja atau kemana pun aku pergi lalu kembali
pulang Saat aku membuka pintu selalu sudah tersedia makanan minuman di meja t4
tinggalku For this, i always remember
Bahkan tempat dimana aku tinggal dan selanjutnya menjalani hidup dan atkifitasku itu
pun disiapkan dan diberikan sementara untuk aku tempati. TUHANKUENGKAU
TAHU BAHWA AKU SELALU BERDOA MEMOHON PADAMU SAYANGILAH
KELUARGA INI Aku sadar bahwa aku tidak akan pernah mampu membalas kasih dan
perhatian yang begitu luar biasa besarnya dalam kehidupanku ini.

Hanya yang mampu aku berikan adalah DOAku dan yang mampu kuucapkan adalah dan
Ungkapan Terima kasih yang sebesar-besarnya

Inilah wujud keadilan Tuhan bagi Hidupku Aku yakin hal ini pasti terjadi juga bagi
sesama yang lain. Oleh karena itu bagi yang masih memiliki ibu jangan tunggu lagi
sayangi dan bahagiakanlah ibu Namun.. kini bagi yang tidak bersama lagi dengan ibu..
yakinlah bahwa kasih dan kelembutan hatinya akan terus dan tetap menjadi bagian dalam
kehidupan anaknya. Amin.

Dikirimkan oleh : Meslay Nus

emeslay@*****.com
Sahabat Meslay, terkadang dalam perjalanan hidup tidak seperti yang kita inginkan. tapi
yang pasti, bersyukurlah atas apa yang kita dapatkan. Semoga kebahagiaan bersama
sahabat Meslay

Kisah 1000 Kelereng


Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi
senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira
gembiraku sebab tak usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu
pagi amat menyenangkan.

Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa
secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang biasa
saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidup ini.
Begini kisahnya.

Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincang-bincang Sabtu
Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara
mengenai seribu kelereng kepada seseorang di telpon yang dipanggil Tom. Aku
tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa obrolannya.

Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin mereka
menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan rumah
dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok ada anak muda yang harus bekerja 60
atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk menonton
pertunjukan tarian putrimu pun kau tak sempat.

Ia melanjutkan : Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan
menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam hidupku.

Lalu mulailah ia menerangkan teori seribu kelereng nya. Begini Tom, suatu hari aku
duduk-duduk dan mulai menghiitung-hitung. Kan umumnya orang rata-rata hidup 75
tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya
kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900
yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama
hidupnya. Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih
penting.

Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detail ini,
sambungnya, dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa
memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar
1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati.

Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh
mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang,
kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang kuletakkan di tempat kerjaku,
di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan
membuangnya.

Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku lebih
memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku. Sungguh, tak
ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di dunia ini menghilang dan
berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu.

Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan
mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah
kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku berfikir, kalau aku sampai bertahan hingga
Sabtu yang akan datang, maka Allah telah meberi aku dengan sedikit waktu tambahan
ekstra untuk kuhabiskan dengan orang-orang yang kusayangi.

Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih
banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa
berjumpa denganmu. Selamat pagi!

Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar ! Untuk
sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin ia mau memberi para
pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan segalanya. Sebenarnya aku sudah
merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan
membangunkan istriku dengan sebuah kecupan.

Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan. Lho, ada apa ini?,
tanyanya tersenyum. Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial, jawabku, Kan
sudah cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya, nanti
kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng.

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)


Dikutip dari Indonesian groups
Dari setiap satu kelereng yang telah terbuang, apakah yang telah anda dapatkan ?

Apakah ..
kesedihan
keraguan
kebosanan
rasa marah
putus asa
hambatan
permusuhan
pesimis
kegagalan ?

ataukah .
kebahagiaan
kepercayaan
antusias
cinta kasih
motivasi
peluang
persahabatan
optimis
kesuksesan ?

Waktu akan berlalu dengan cepat. Tidak banyak kelereng yang tersisa dalam kantong
anda saat ini. Gunakan secara bijak untuk memberikan kebahagiaan yang lebih baik bagi
anda sendiri, keluarga, dan lingkungan anda.

Sukses untuk anda !

Percaya Kemampuan Diri Sendiri


WAKTU masih kecil, Anda mungkin pernah mendengar kisah adaptasi The Little
Engine That Could? Buku itu bercerita tentang kereta api yang bergerak ke bukit dengan
perlahan dan tersendat. Lokomotifnya berkata pada diri sendiri, Aku bisa, aku bisa, aku
bisa. Kereta pun terus bergerak perlahan naik hingga tiba di bukit dengan selamat.

Pelajaran sederhana yang dapat diberikan ialah: percayalah pada kemampuan diri sendiri.
Seandainya lokomotif itu tidak percaya akan kemampuannya tiba di atas bukit, bisa jadi
kisah dalam buku itu berakhir menyedihkan.

Bukan hanya lokomotif itu saja yang dapat mengatakan, Aku bisa, aku bisa, aku bisa,
tetapi Anda pun dapat melakukan yang sama. William Arthur Ward, penulis kondang asal
Amerika mengatakan, Saya adalah pemenang karena saya berpikir seperti pemenang,
bersiap jadi pemenang, dan bekerja serupa pemenang. Ward betul, jika Anda berpikir
menjadi seorang pemenang, maka memang benar Anda seorang pemenang.

Kisah heroik lokomotif itu dalam dunia nyata dibuktikan sendiri oleh Hendrawan, atlet
bulutangkis Indonesia. Tahun 1997, Hendrawan dinyatakan sudah habis oleh PBSI.
Karena faktor usia dan prestasinya yang menurun, PBSI bermaksud mengeluarkan
Hendrawan dari Tim Pelatnas. Tapi Hendrawan punya keyakinan sendiri, bahwa ia
percaya kemampuannya dan belumlah habis. Hendrawan masih percaya bahwa ia dapat
meraih prestasi yang lebih baik lagi. Dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi,
dan diiringi kerja keras yang tidak lelah, Hendrawan menunjukkan kepada dunia bahwa
ia memang mampu meraih prestasi luar biasa.

Hendrawan membuktikan kemampuannya telah sempat dinyatakan sudah habis. Tahun


1998, Hendrawan menjadi penentu kemenangan Tim Thomas Indonesia. Juga ia
menjuarai Singapura Terbuka. Kemudian di tahun 2000, Hendrawan kembali menjadi
penentu kemenangan Tim Thomas Indonesia. Di tahun itu pula ia mengukir namanya
dengan meraih medali perak dalam Olimpiade Sydney. Masih di tahun yang sama, ia
menjadi runner up Jepang Terbuka. Dan pada tahun 2001, ia menjadi Juara Dunia
Tunggal Putra, sebuah gelar yang menjadi idaman pebulutangkis manapun di dunia.
Tahun 2002, ia kembali membawa Indonesia mempertahankan Piala Thomas ke Tanah
Air.

Percaya kemampuan diri sendiri tak harus ditunjukkan oleh mereka yang berprofesi
sebagai atlet, yang bekerja di kantoran, yang mempunyai stamina fisik yang prima, atau
mereka yang masih muda dan memiliki semangat menggebu-gebu. Percaya pada diri
sendiri, percaya akan kemampuannya, dapat ditunjukkan oleh siapa pun. Tanpa mengenal
pekerjaan, status, umur, dan jenis kelamin.

Generasi sekarang mungkin hanya mengenal nama Mak Erot. Seorang tokoh pengobatan
khusus laki-laki yang telah tiada. Nama lain yang tak kalah kesohornya yang hampir
mirip adalah Mak Eroh. Generasi sekarang mungkin tak mengenal nama ini. Tahun 1988,
nama Mak Eroh sempat menyedot publik nasional. Saat itu, semua orang ramai
memperbincangkannya . Mak Eroh, waktu itu berumur 50 tahun, perempuan dari
Kampung Pasirkadu, Desa Santana Mekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten
Tasikmalaya, Jawa Barat memang telah mengukir prestasi besar.

Apa yang membuat nama Mak Eroh melambung? Mak Eroh, bergelantungan seorang diri
di lereng yang tegak di tebing cadas, di lereng timur laut Gunung Galunggung. Mak Eroh
berhasil berjuang sendirian membuat saluran air sepanjang 47 hari. Ketika pertama kali
Mak Eroh melakukannya, banyak masyarakat sekitar yang mencibir tindakannya. Tapi
hal itu tidak menyurutkan langkahnya untuk terus bekerja. Mak Eroh percaya akan
kemampuan nya, walau saat itu usianya boleh dibilang tidak muda. Seorang wanita yang
mustinya menikmati hari tuanya dengan menimang atau bermain dengan cucu.

Mak Eroh yang hanya mengecap pendidikan hingga kelas III SD dan memiliki tiga orang
anak, dalam aksinya menggunakan tali areuy, tali sejenis rotan sebagai penahan ketika
bergelantungan. Sedangkan alat yang dipakai untuk mengebor tebing cadas hanyalah
cangkul dan balincong, serupa linggis pendek.

Saluran untuk mengalirkan air dari Sungai Cilutung akhirnya berhasil diselesaikan.
Berhentikah tindakan Mak Eroh mengebor tebing cadas? Belum. Dengan semangat yang
tak kenal menyerah, Mak Eroh melanjutkan membuat saluran air berikutnya sepanjang
4,5 kilometer mengitari 8 bukit dengan kemiringan 60-90 derajat. Bukan main!
Pengerjaannya kali ini dibantu oleh warga desa yang mau membantunya, setelah melihat
dengan mata kepala sendiri hasil yang telah dilakukan Mak Eroh. Dalam waktu 2,5 tahun,
pekerjaan lanjutan itu terselesaikan dengan baik. Hasilnya? Bukan hanya lahan pertanian
sawah Desa Santana Mekar yang terairi sepanjang tahun. Tapi juga dua desa tetangga
yang ikut menikmati kucuran air hasil kerja keras Mak Eroh setelah warganya membuat
saluran penerus, yaitu Desa Indrajaya dan Sukaratu.

Aksi Mak Eroh akhirnya sampai juga ketelinga Presiden Suharto. Atas aksinya yang
tergolong berani dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar, Mak Eroh
mendapat penghargaan Upakarti Lingkungan Hidup pada tahun 1988. Setahun kemudian,
dia juga meraih penghargaan lingkungan dari PBB.

Dua kisah di atas memberi hikmah bahwa sebenarnya kita memiliki kepercayaan diri
yang tinggi atas kemampuan yang dimiliki. Seperti yang dikatakan oleh Mary Kay Ash,
pengusaha kosmetik sukses asal Amerika, Anda bisa melakukannya jika Anda berpikir
demikian, dan jika Anda kira tidak dapat melakukannya, Anda benar. Percaya akan
kemampuan diri sendiri. Jadilah lokomotif, dan teruslah bergerak untuk maju. (210708)

Jika ada keyakinan yang dapat menggerakkan gunung, itu adalah keyakinan dalam diri
Anda.
Marie von Ebner-Eschenbach, penulis, 1830-1916

Sumber: Percaya Pada Kemampuan Diri Sendiri oleh Sonny Wibisono, penulis, tinggal di
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai