Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH IMUNOSEROLOGI

Pemeriksaan Imun dengan Teknik Deteksi Antigen antibodi pada


Prinsip Imunokromatografi (ICT)

OLEH :
Kelompok III
1. Moh. Jurizal Ahmad 16 314 5353 113
2. Musarikin 16 314 5353 114
3. Musfidah 16 314 5353 115
4. Nikita Pombili 16 314 5353 116
5. Novitasari 16 314 5353 117
6. Nurul Alfiah Ramdhanti 16 314 5353 111
7. Ode Maharani 16 314 5353 119
8. Patima Hasrah 16 314 5353 110
9. Pudjiyanti Cidtra T 16 314 5353 111
10. Risdayanti Syam 16 314 5353 112
11. Riska Amelia 16 314 5353 113
Kelas C
D IV Analis Kesehatan
STIKes Mega Rezky Makassar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Imunokromatografi assay (ICA) merupakan perluasan yang logis dari
teknologi uji aglutinasi latex yang berwarna yaitu uji serologi yang telah
dikembangkan sejak tahun 1957 singes dan piots untuk penyakit
Arthritisrheumatoid.
Disamping itu imunokromatografi assay (ICA) merupakan uji
laboratorium yang handal sehingga amat dibutuhkan di negara sedang
berkembang. Imunokrimatografi assay tidak membutuhkan alat canggih
(mikroskop kliorogens dan radio conts) untuk membacanya cukup hanya
dengan melihat adanya perubahan warna memakai mata telanjang sehingga
jauh lebih pratktis.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari immunokromatografi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis immunokromatografi.
3. Untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan dari
immunogromatografi.
4. Untuk mengetahui pemeriksaan - pemeriksaan laboratorium
menggunakan metode immunokromatografi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Imunokromatografi adalah teknik untuk memisahkan dan
mengidentifikasi antigen atau anti bodi yang terlarut dalam sampel.
Pemeriksaan laboratorium klinik yang menggunakan teknik ini contohnya
pemeriksaan anti HIV, anti HCV, HBsAg, anti HBs, plasmodium, anti TBC,
IgG/IgM Anti dengue, NS1 dengue Ag dan IgM anti salmonella bisa juga
untuk tes kehamilan, narkoba dalam urin, nikotin dalam urin dan penyakit
infeksi pada binatang seperti infeksi flu burung.
B. Macam-Macam Kromatografi
Metode ini digunakan, jika dengan metode lain tidak dapat di lakukan
misalnya karena jumlah cuplikan sangat sedikit atau campurannya kompleks.
Meskipun dasar imunkromatografi adalah suatu proses pemisahan namun
banyak diantara cara ini dapat digunakan untuk analisi kuatitatif. Jenis-jenis
imunokromatografi yang bermanfaat dalam analisi kualitatif dan analisis
kuantitatif adalah kromatografi kertas, kromatigrafi lapis tipis (KLT),
kromatografi kolom, kromatografi gas, dan kromatografi cair kinerja tinggi.
Kromatografi kertas dan KLT pada umunya lebih bermanfaat untuk tujuan
indentifikasi, karena lebih mudah dan sederhana.
Imunokromatografi kolom memberikan pemilihan fase diam yang lebih
luas dan berguna untuk pemisahan campuran secara kuantitatif. Dalam indutri
metode ini banyak dipakai untuk menghilangkan zat-zat yang tidak
diinginkan dalam hasil, misalnya pada pemurnian minyak tanah atau minyak
goring dan pemurnian hidroksida yang dihasilkan dari proses elektrolisis.
Teknik pemisahan imunokromatografi dilakukan untuk mendapatkan
pemisahan campuran diantara dua fase.Fase tersebut adalah fase diam dan
fase gerak.Fase diam dapat berupa zat cair dan zat padat, sedangkan fase
gerak dapat berupa zat cair atau gas.

C. Prinsip Kerja
1. Sampel cair dijatuhkan pada sampel, kemudian antigen dalam sampel
membentuk imunokompleks dengan antibody berlabel emas koloid.
2. Senyawa kompleks tersebut bergerak bersama dengan cairan sampel, dan
ketika terjadi kontak dengan antibodi yang menempel pada membrane,
selanjutnya akan membentuk senyawa imunokompleks dengan anti bodi
bergerak menghasilkan garis berwarna ungu merah.
3. Pemeriksaan dikatakan valid bila muncul garis pada control, baik pada
hasil positif maupun negative. Bila tidak muncul garis pada control,
pemeriksaan dikatakan invalid dan harus diulang. Terbentuknya garis ungu
pada area tes menandakan hasil positif.
Imunokromatografi menggunakan prinsip kromatografi bersifat preparatif
maupun analitik. Tujuan kromatografi preparatif biasanya adalah untuk
memisahkan senyawa dalam campuran (biasanya digunakan untuk
pemurnian).Kromatografi analitik digunakan untuk mengetahui perbandingan
senyawa dalam campuran.
Dalam kromatografi, dikenal beberapa istilah, antara lain:
1. Analit adalah zat yang dipisahkan.
2. Kromatogram adalah output visual yang diperoleh dari hasil pemisahan.
Adanya puncak karakterisitik yang berbeda menunjukkan adanya senyawa
yang berbeda.
3. Eluen adalah pelarut yang digunakan untuk memisahkan analit.
4. Fasa gerak adalah fasa zat yang bergerak pada arah tertentu.
5. Fasa diam adalah fasa yang tetap pada tempatnya.
6. Waktu retensi adalah waktu yang diperlukan analit untuk melewati sistem.
7. Volume retensi adalah volume fasa gerak yang dibutuhkan untuk
mengelusi komponen analit.
Penggolongan kromatografi ada 3 yaitu :
1. Berdasarkan prinsip/mekanisme pemisahan
2. Berdasarkan fase yang digunakan
3. Berdasarkan alat yang digunakan
Kromatografi Berdasarkan prinsip/mekanisme pemisahannya
pemisahannya, kromatografi dapat dibedakan menjadi: (a) kromatografi
adsorpsi; (b) kromatografi partisi; (c) kromatografi penukar ion; (d)
kromatografi eksklusi ukuran; (e) kromatografi afinitas.
a. Kromatografi Adsorpsi
Adsorpsi merupakan penyerapan pada permukaannya saja dan jangan
sekali-kali dikacaukan dengan proses absorpsi yang berarti penyerapan
keseluruhan. Adsorpsi pada permukaan melibatkan interaksi-interaksi
elektrostatik seperti ikatan hidrogen, penarikan dipol-dipol, dan penarikan
yang diinduksi oleh dipole.Silika gel merupakan jenis absorben (fase diam)
yang penggunaannya paling luas.Permukaan silika gel terdiri atas gugus Si-
O-Si dan gugus silanol (Si-OH). Kromatografi Adsorpsi seperti:
1) Kromatografi Kertas
Pada kromatografi kertas sebagai penjerap digunakan sehelai kertas
dengan susunan serabut dan tebal yang sesuai.Sebagai alternatif dapat juga
digunakan sistem dua fase.Kertas diimpregnasi dengan salah satu fase
yang kemudianmenjadi fase diam (umumnya fase yang lebih polar dalam
hal kertas yang dimodifikasi).Kromatogram dilakukan dengan
merambatkan fase gerak, melalui kertas. Dapat dilakukan kromatografi
menaik, pelarut merambat naik pada kertas ditarik oleh gaya kapiler
ataupun kromatografi menurun, pelarutnya mengalir oleh gaya gravitasi.
2) Kromatografi Lapis Tipis
Pada KLT, zat penjerap merupakan lapis tipis serbuk halus yang
dilapiskan pada lempeng kaca. Plastik atau logam secara merata,
umumnya digunakan lempeng kaca. Pemisahan yang tercapai dapat
didasarkan pada adsorpsi, partisi atau kombinasi dari kedua efek,
tergantung jenis penyangga, cara pembuatan, dan jenis pelarut yang
digunakan. Perkiraan identifikasi diperoleh dengan pengamatan bercak
dengan harga Rf yang identik dan ukuran yang hamper sama. Dengan
menotolkan zat uji dan baku pembanding pada lempeng yang sama.
Bercak dapat dikerok dari lempeng, kemudian diekstraksi dengan pelarut
yang sesuai dan diukur secara spektrofotometri.
Kromatografi kertas termasuk kromatografi partisi.Fasa diamnya air dan
fasa penyokongnya adalah selulosa.Fasa geraknya biasanya merupakan
campuran dari salah satu pelarut-pelarut organik atau air.Setelah elusi selesai,
noda ditandai dengan penanda.Bila noda tidak berwarna maka harus dideteksi
secara fisika dan kimia.
1. Secara fisika dengan menggunakan uap iodium, lampu UV
2. Secara kimia dengan menggunakan pereaksi cerium sulfat,
3. dragendrof, liberman burchard.
4. Kecepatan elusi pada kromatografi kertas dipengaruhi oleh:
5. Ketebalan kertas
6. Kekentalan eluen
7. Pelarut, jangan menggunakan pelarut yang terlalu cepat meguap
Pada kromatografi kertas, eluen bergerak berdasarkan gaya kapiler dari
bawah keatas (ascending) sama dengan KLT. Tetapi bisa juga dengan gaya
gravitasi bila elusinya dari atas ke bawah (descending). Eluen yang digunakan
pada kromatografi kertas umumnya adalah campuran berbagai pelarut terutama
air.
Kertas kromatografi yang sering digunakan adalah kertas whatmann yang
beredar bermacam-macam seperti ukuran 20 x 20 cm, 5 x 100 cm dan 50 x 50
cm.
Kromatografi kertasserat fasa penyokongnya lebih pendek, bercaknya
lebih kecil dari pada KLT (kromatografi lapis tipis), waktunya lebih lama dari
pada adsorben lain, tapi lebih singkat dari pada KLTtidak bisa menggunakan
pereaksi H2SO4 karena selulosa akan terdekomposisi.
b. Kromatografi Partisi
Partisi merupakan analog dengan ekstraksi pelarut.Fase diam diikatkan
pada padatan lapis tipis yang lembam (inert). Karena fase diam cair diikatkan
pada padatan pendukung maka masih diperdebatkan apakah proses
adsorpsinya merupakan partisi murni atau partisi yang dimodifikasi karena
absorpsi juga mungkin terjadi (Rohman,2007).
Cara ini didasarkan pada partisi linarut antara dua pelarut yang tak
bercampur, salah satunya diam (fase diam) dan yang lainnya bergerak (fase
gerak). Pada tahap awal KC, fase diam dibuat dengan cara yang sama seperti
membuat penyangga kromatografi gas (Johnson, Stevenson,1991).
Cara ini didasarkan pada pertukaran (penjerapan) ion antara fase gerak
dan titik ion pada kemasan.Banyak dammar diperoleh dari kopolimer stirena
divinilbenzena yang telah ditambahi gugus fungsi.Dammar jenis asam
sulfonat dan jenis amin kuartener merupakan pilihan terbaik untuk sebagian
besar pemakaian.Baik fase terikat maupun dammar telah digunakan. Cara
tersebut banyak dipakai dalam ilmu hayat, contohnya pemisahan asam amino,
dan dapat pula dipakai untuk pemisahan kation dan anion (Jonhson,
Stevenson,1991)
d. Kromatografi Eksklusi
Eksklusi berbeda dari mekanisme sorpsi yang lain, yakni dalam eksklusi
tidak ada interaksi spesifik antara solute dengan fase diam. Teknik ini unik
karena dalam pemisahan didasarkan pada ukuran molekul dari zat padat
pengepak (fase diam). Pengepak adalah suatu gel dengan permukaan
berlubang-lubang sangat kecil (porous) yang inert.Sebagai fase gerak
digunakan cairan. Kromatografi jenis ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan
bentuk struktur dan ukuran molekul (Rohman,2007).\
e. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Kromatografi cair kinerja tinggi atau KCKT atau biasa juga disebut
dengan HPLC (High Performance Liquid Chromatography) dikembangkan
pada akhir tahun 1960an dan awal tahun 1970an. Saat ini, KCKT merupakan
teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian
senyawa tertentu dalam suatu sampel tertentu seperti asam-asam amino,
asam-asam nukleat, dan protein-protein dalam cairanfisiologis;menentukan
kadarsenyawa-senyawa aktif obat, produk hasil samping proses sintesis,
Kromatografi berdasarkan fase yang digunakan dapat dibedakan menjadi
(a) kromatografi Padat cair; (b) kromatografi Padat cair; (c) kromatografi
Cair cair (k.partisi); (d) kromatografi Gas cair
1. Kromatografi Padat cair
2. Bila fase geraknya berupa air sedangkan fase diamnya berupa padatan
yang amorf yang dapat menyerap.
3. Kromatografi gas-padat, bila fase geraknya berupa gas dan fase diamnya
berupa padatan yang dapat menyerap/mengadsorp.
4. Kromatografi cair-cair, bila fase gerak dan diamnya berupa cairan,
dimana fase diamnya dilapisi pada permukaan padatan pendukung yang
inert
5. Kromatografi gas-cair, bila fase geraknya berupa gas dan fase diamnya
berupa cairan yang dilapiskanpada padatan pendukung yang inert.
HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
Teknik pemisahan HPLC memiliki banyak keunggulan dibanding dengan
kromatografi lainnya, diantaranya adalah: cepat dalam proses analisa, resolusi
yang lebih tinggi, sensitivitas detektor yang lebih tinggi, kolom yang dipakai
dapat digunakan kembali, ideal dan cocok untuk zat bermolekul besar dan
berionik dan mudah untuk rekoveri sampel. HPLC boleh dibilang sebagai
teknik tercanggih dalam metode kromatografi. HPLC juga menggunakan
sistem instrumen seperti pada kromatogarfi gas. Di dalam teknik ini juga
digunakan tekanan dan kecepatan yang cukup tinggi sehingga mampu
dihasilkan resolusi yang lebih baik.
Jenis kromatografi yang bermanfaat dalam analisa kualitatif dan
kuantitatif
yang digunakan dalam penetapan kadar dan pengujian Farmakope
Indonesia adalah kromatografi Kolom, Kromatografi Gas, Kromatografi
Kertas, Kromatografi Lapis Tipis dan KCKT.
Jenis-jenis Imunokromatografi ASSAY
1. HbsAg
2. Plano test
3. Narkoba
4. Pemeriksaan HIV
5. Pemeriksaan HCV
6. Pemeriksaan Anti HbsAg

Kelemahan dan kekurangan


1. Format yang disukai oleh pemakai (teknisy laboratorium)
2. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil tes amat singkat
3. Stabil untuk jangka panjang dan dalam tantangan iklim yang luas
4. Kerjanya amat praktis
5. Baru dalam pemeriksan kualitatif belum kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai