Anda di halaman 1dari 2

Nama: Istianatul Muyassaroh

Nim: 16630022

Mata Kuliah: Forensik

Tugas: Resume kuliah tamu

“Application liguid chromatography for natural product anlysiis”

Oleh: Dr. Mohamad Rafi, M.Si

KROMATOGRAFI

Kromatigrafi berasal dari bahasa latin yaitu: chroma dan graphein yang artinya “ color writing” yang
ditemukan pertama oleh Mihail semennovich tswett (ahli botani dari Rusia) pada tahun 1903 saat
bekerja di university of warsaw, polandia.

Kromatografi merupakan suatu metode yang mana komponen terdapat dalam satu campuran dapat
dipisahkan pada kolom adsorben dengan system mengalir. Kromatografi adalah metode fisik pemisahan
dimana komponene yang akan dipisahkan didistribusikan diantara dua fase, yaitu fase diam “stasioner”
dan fase gerak “ mobile”. Pada kromatografi terdapat beberapa istilah yang sering kita dengar dan tidak
asing sebab di perkuliahan mata kuliah analitik sudah dijelaskan antara lain: 1. elusi (proses suatu analit
yang dilewatkan pada fase diam oleh pergerakan fase gerak). 2. Eluat: fase gerak yang keluar dari fase
diam . 3. Eluen: pelarut (fase gerak) yang digunakan untuk membawa campuran solute yang ingin kita
pisahkan di fase diam

Konsep singkat kromatografi:


1. Waktu retensi (tR) adalah suatu cara untuk karakterisasi pada kromatografi yaitu dengan cara
mengukur waktu retensi. Waktu retensi dipengaruhi secara fisika dan kimia.
2. Factor retensi (K) Factor retensi ini untuk mengukur periode waktu analit berada pada fase diem
relative terhadap fase gerak.
3. Factor selektivitas (α) disebut juga sebagai factor separasi, yaitu kemampuan suatu fase diam
dalam memisahkan dua komponen.
4. Efisiensi kolom (N) efisiensi pemisahan dengan kromatografi bergantung pada pelebaran pita,
jika pelebaran pita besar maka akan terjadi tumpang tindih sehingga menyebabkan resolusi.
Kolom dengan jumlah plat teoritis yang besar lebih efisien dengan bentuk pita yang lebih
sempit.
5. Pelebaran pita (band broadening), pelebaran pita pada kolom disebakan oleh tiga sumber
utama.
6. Resolusi (Rs), merupakan suatu ukuran seberapa besar dua buah pita terpisah dengan
memperhatikan lebar pitanya. Untuk resolusi yang baik dalam pemisahan terdapat tiga istilah
yang dapat dioptimalkan yang pertama, meningkatkan K (factor retensi), kedua, meningkatkan N
(jumlah pelat teoretis) dan ketiga meningkatkan α (factor selektifitas).
KROMATOGRAFI CAIR
 Mekanisme pemisahan kromatografi cair:

Sebagian besar mekanisme pemisahan kromatografi cair (LC) modern masuk dalam katagori:

 Fase terbalik kromatografi cair didasarkan pada distribusi sampel fase gerak polar
dengan fase diam non polar.
 Fase normal kromatografi cair menggunakan polaritas yang berlawanan dengan fase
terbalik . fase gerak non polar dan fase diam polar (misal: sianol pada silika).
 Fase ion: fase gerak polar, fase diam non polar
 Size exclusion: fase diamnya mempunyai pori-pori

 Perbedaan antara HPLC dengan UHPLC


 Ukuran partikel
Ukuran fasa diam HPLC biasanya 3-5um, sedangkan UHPLC dikarakterisasi partikel
kurang dari 2um
 Dimensi kolom
Kolom HPLC memiliki ukuran diameter internal 4,6mm dan pajang 250mm, sedangkan
pada kolom UHPLC memiliki diameter internal 2,1mm atau kurang lebih pendek sekitar
100mm
 Laju alir
HPLC memiliki laju alir jauh lebih rendah daripada UHPLC, misalnya UHPLC 1-2 mL/menit
sedangkan HPLC 0,2-0,7 mL/menit.

ANALISIS BAHAN ALAM

Penggunaan kromatografi cair dalam analisis bahan alam memegang peranan yang sangat penting
dalam berbagai kepentingan mulai dari bahan baku hingga produk ahir dari bahan alam misalnya, dapat
menentukan identifikasi dan autentifikasi phyllantus niruri, serta diskriminasi bekatul

Ringkasan
 Kromatografi cair telah berkembang luas dari segi instrumentasi dan metode.
 Dalam analisis bahan alam, kromatografi memegang peranan penting dalam berbagi
kepentingan mulai dari bahan baku hingga produk akhir dari bahan alam.

Anda mungkin juga menyukai