PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinasti Umayah berjalan kurang lebih selama 89 tahun yaitu dari tahun
(40-132 H / 661-750 M.) tapi dalam hal ini ada yang berpendapat dinasti umayah
berjalan selama 90 tahun. Dalam perbedaan pedapat ini hanya selisih satu tahuun.
Dinasti dalam sejarah telah banyak melakukan kontribusi positif dalam rangka
penyebaran dan pengembangan islam islam itu sendiri. Meskipun ada sebagian
dari para kholifah pada saat itu yang tidak membuahkan keberhasilan yang cukup
signifikan atau bahkan menjerumuskan citra dinasti umayah itu sendiri.
Peta perjalanan dinasiti umayah ini ternyata pergerakannya tidak semata-mata
dalam meyebarkan agama islam itu sendiri, akan tetapi lebih kepada pergerakan
poliktik yang kadang-kadang barbau kepantingan pribadi terutma di kalangan
pemimpin (kholifah). Sehingga menimbulkan disintegrasi baik di kalangan
pejabat atau masyarakat pada saat itu
Peranan politik negara pada masa ini cukup jelas, yaitu dengan melihat
sistem ketatanegaraan yang telah ada pada saat itu. Misalkan ketiaka dinasiti
Umayah mengadakan penaklukan kedaerah yang lain, juga dilihat dari perjalanan
pemerintahannya yang sudah ada lembaga institusi negara yang cukup sangat
berperang penting dalam memajukan negara sehingga ke emasan atau masa
kemajuan pada saat itu bisa dirasakan, hal itu tidak terlepas dari dengan tatanan
politik yang bagus.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
peperangan. Karenanya, meski jumlah pasukannya diatas pasukan Marwan,
Sulaiman tak mampu berbuat banyak. Ketika pertempuran pecah, pasuanya porak
poranda
3
kemewahan. Ia tak begitu menguasai medan peperangan. Karenanya, meski
jumlah pasukannya di atas pasukan Marwan, Sulaiman tak mampu berbuat
banyak.
Ketika pertempuran pecah, pasukannya porak-poranda. Medan perang
dibanjiri darah tentara Sulaiman. Melihat keadaan pasukannya, Sulaiman buru-
buru melarikan diri ke Damaskus. Ia segera menghadap Khalifah Ibrahim bin
Walid dan menceritakan apa yang terjadi.
Khalifah Ibrahim tak bisa berbuat banyak. Ia tak memiliki pasukan
cadangan. Oleh sebab itu, ia memutuskan untuk menyerahkan diri kepada
Marwan bin Muhammad. Dengan diiringi keluarganya, ia menemui Gubernur
Marwan dan menyerahkan jabatan khalifahnya.
Marwan bin Muhammad memberikan perlindungan kepada Ibrahim bin
Walid yang sempat hidup hingga 132 Hijriyah. Ibrahim bin Walid hanya
memerintah kurang dari setahun. Menurut Imam As-Suyuthi, ia hanya
memerintah selama 70 hari. Selanjutnya, khilafah Bani Umayyah dipimpin oleh
Marwan bin Muhammad, khalifah terkahir Bani Umayyah.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebenarnya dalam masa pemerintahan Ibrahim bin Al-Walid berlangsung
tidak lama. Sehingga diantara para sejarawan ada yang tidak mengakui akan
Ibrahim sebagai khalifah dinasti Umayah. Karana tidak pernah diadakan
pengokohan secara terbuka kapada rakyat pada masa itu. Akan tetapi dalam
sumber lain, Pada masa pemerintahan Khalifah Ibrahim bin al-Walid, telah
dilakukan penerjemahan buku-buku filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab. Hal ini
mengakibatkan lahirnya golongan Mutakalimin, seperti Mu'tazilah, Jabariah,
Ahlus Sunnah, dsb.
Setelah mendengar Yazid III marwan langsung menyeran tentara Ibrahim
di Lebaha yang terletak diatara Damaskus dan Balbek. Ia berhasil mengalahkan
tentara Ibrahim, maka Marwan yang semula sebagai gubernur Harran dinobatkan
sebagai khalifah terahir pada masa dinasti Umayah.
5
DAFTAR PUSTAKA
http://supriyadianakmadura.blogspot.co.id/2011/03/sejarah-perkembangan-islam-
pada-masa.html
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/11/04/24/dunia-
islam/khazanah/11/04/23/lk46m5-daulah-umayyah-yazid-bin-walid-bin-abdul-
malik-744-m-terlalu-banyak-kemelut