Anda di halaman 1dari 11

KETERPURUKAN INDUSTRI RITEL KONVENSIONAL INDONESIA DI ERA

E-COMMERCE

EKONOMI MANAJERIAL

KP: A

ANGGOTA KELOMPOK:

CHRISTIAN LESMANA - 130214268

PATRICK SURYA PUTRA - 130214308

DENNY WAHYUDI - 130214901

RONY SURYAJAYA - 130214943 (KETUA)

CINDY DWI RATNASARI - 130215336

ANDRE HARTANTO - 130215919


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii

Statement of Authorship ................................................................................................iii

RINGKASAN ................................................................................................................1

PENDAHULUAN .........................................................................................................2

PEMBAHASAN KASUS ..............................................................................................4

SIMPULAN ...................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................8


Statement of Authorship

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir


adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas


pada mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami
menyatakan dengan jelas menggunakannya.

Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak
dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Nama NRP
CHRISTIAN LESMANA 130214268
PATRICK SURYA PUTRA 130214308
DENNY WAHYUDI 130214901
RONY SURYAJAYA 130214943
CINDY DWI RATNASARI 130215336
ANDRE HARTANTO 130215919

Mata Ajaran : Ekonomi Manajerial


Judul Makalah/Tugas : Keterpurukan Industri Ritel Indonesia di Era E-Commerce
Tanggal : 9 September 2017
Dosen : Dr. Putu Anom Mahadwartha (PJMK)

Surabaya, 9 September 2017

( Rony Suryajaya )
RINGKASAN

Industri adalah proses mengkombinasikan dan mengatur sumber daya yang


tujuannya adalah untuk memproduksi barang maupun jasa untuk dijual. Salah satu
industri yang banyak dijalankan oleh masyarakat adalah industri retail. Industri retail
adalah salah satu industri yang menjual barang maupun jasa dalam jumlah kecil atau
eceran. Beberapa tahun terakhir penjualan retail di Indonesia sedang mengalami
keterpurukan. Beberapa contoh perusahaan-perusahaan retail di Indonesia yang
mengalami penurunan profit, yaitu PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk yang
merupakan induk dari gerai retail Indomaret dan PT. Matahari Putra Prima Tbk.
Keterpurukan yang terjadi saat ini tidak hanya menjangkiti perusahaan-perusahaan
retail besar, keterpurukan juga dialami pengusaha retail skala kecil dan menengah.
Retail-retail kecil dan menengah di kawasan Pasar Glodok Jakarta misalnya, banyak
pedagang di area tersebut yang mulai menutup koisnya karena para pengusaha retail
mengalami kekurangan profit yang tidak bisa menutupi biaya yang harus dikeluarkan
seperti biaya sewa kios, biaya listrik, dan biaya-biaya lainnya oleh para pengusaha.
Keterpurukan yang terjadi saat ini pada industri retail konvensional baik besar
maupun kecil di Indonesia yang mengakibatkan keuntungan yang didapat mereka kecil.
Salah satu faktor keterpurukan industri retail di Indonesia adalah faktor perkembangan
teknologi yang semakin cepat. Dengan adanya perkembangan teknologi, maka para
konsumen ingin berbelanja lebih praktis dan mudah. Di tambah lagi konsumen
Indonesia saat ini memiliki kesibukan masing-masing dan rata-rata kesibukannnya
menelan banyak waktu mereka.
Para pelaku industri retail dituntut untuk melakukan inovasi. Inovasi merupakan
sesuatu penemuan yang baru dan belum ada atau mungkin berbeda dengan yang
lainnya. Salah satu inovasi yaitu E-Commerce, E-Commerce merupakan media yang
menggunakan teknologi untuk bertransaksi secara elektronik. Hal ini memungkinkan
konsumen dapat membeli atau berbelanja dengan cara yang mudah, praktis, cepat, dan
tanpa harus datang ke tokonya. Menurut data pada tahun 2016, transaksi e-commerce di
Indonesia mencapai angka 4,89 miliar USD. Dengan jumlah yang cukup fantastis
tersebut, pemerintah bahkan telah berwacana untuk memperlakukan pajak khusus bagi
para pelaku usaha retail e-commerce. Ada beberapa contoh retail e-commerce yaitu
Lazada Indonesia, Elevania, Blibli yang telah berhasil memanfaatkan perkembangan
teknologi untuk mendukung jalannnya usaha mereka.
PENDAHULUAN

Ekonomi Manajerial adalah aplikasi teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu
keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau
maksudnya dengan cara yang paling efisien. Sedangkan, firm adalah sebuah proses yang
menggabungkan dan mengatur sumber daya dengan tujuan memproduksi barang dan
jasa untuk di jual. Rumus untuk menghitung nilai sekarang dari semua keuntungan
perusahaan yang di harapkan masa depan yaitu :


1 2
= 1
+ 2
++
=
(1+) (1+) (1+) ( 1 + )
=1

Profit terbagi menjadi 3 macam yaitu: (a) Business profit adalah total revenue di
kurangi dengan biaya produksi eksplisit. (b) Economic profit adalah total revenue di
kurangi dengan biaya eksplisit dan implisit biaya produksi. (c) Opportunity cost adalah
nilai implisit dari sumber daya dalam penggunaan alternative terbaiknya. Arti dari biaya
explisit adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan perusahaan untuk mrmbeli atau
menyewa input yang dibutuhkan dalam produksi, sedangkan biaya implisit adalah nilai
input yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk proses produksinya sendiri.

Ada beberapa teori mengenai profit: (a) Risk-Bearing Theories of Profit, artinya
laba yang dihasilkan adalah normal dibutuhkan perusahaan untuk masuk dan bertahan
dibeberapa bidang; (b) Frictional Theory of Profit, artinya laba timbul akibat gesekan
keseimbangan jangka panjang ; (c) Monopoly Theory of Profit, artinya laba didapatkan
dengan membatasi output dan menetapkan harga tinggi ; (d) Innovation Theory of
Profit, artinya laba adalah ganjaran dari pengenalan inovasi yang berhasil; (e)
Managerial Efficiency Theory of Profit, artinya dalam investasi jangka panjang,
perusahaan yang effiesien dari rata-rata perusahaan lain akan memperoleh laba di atas
normal.
Fungsi profit adalah sebuah sinyal yang memandu alokasi sumber daya masyarakat.
Jika profit yang didapat suatu industri adalah tinggi, maka itu merupakan sinyal bahwa
pembeli menginginkan lebih banyak dari apa yang dihasilkan industri tersebut.
Sebaliknya jika profit yang didapatkan suatu industri adalah rendah, maka itu
merupakan sinyal bahwa pembeli menginginkan lebih sedikit dari apa yang dihasilkan
industri tersebut.
Etika bisnis adalah mengidentifikasi jenis dan perilaku yang bisnis dan atasan
mereka tidak boleh terlibat serta merupakan sumber panduan yang melampaui hukum
yang dapat di laksanakan.

Dalam era globalisasi, lingkungan ekonomi manajerial pun juga turut berubah, hal
tersebut tercerminkan dari aktivitas-aktivitas ekonomi pada era globalisasi yang lebih
mengutamakan kualitas barang dan jasa, modal yang melimpah, teknologi yang maju
dan skill dari pekerja.
BAHASAN KASUS

Industri adalah proses mengkombinasi dan mengatur sumber daya yang tujuannya
adalah untuk memproduksi barang maupun jasa untuk dijual. Industri Ritel adalah salah
satu industri yang yang menjual barang atau jasa namun dalam jumlah yang kecil atau
eceran. Beberapa tahun terakhir penjualan industri ritel di Indonesia sedang mengalami
keterpurukan. Perusahaan-perusahaan ritel di Indonesia sedang terjadi penurunan profit,
contoh saja adalah PT Indoritel Makmur Internasional Tbk yang merupakan induk dari
gerai ritel Indomaret. PT Indoritel Makmur Internasional Tbk mencatatkan profit
sebesar 30,5 miliar rupiah pada semester 1 -2017, profit tersebut mengalami penurunan
sangat drastis, yaitu sebesar 71,03% dari profit pada periode yang sama pada tahun
2016 yang mencatatkan profit sebesar 105,5 milliar rupiah. Selanjutnya juga terdapat
ritel Matahari (PT Matahari Putra Prima Tbk) yang juga mengalami penurunan profit,
sepanjang tahun 2016, profit matahari mengalami penurunan sama drastisnya dibanding
tahun sebelumnya, hal itu terlihat dari profit yang didapat sepanjang tahun 2016 adalah
sebesar 38,48 miliar rupiah, hal ini sangat jauh dibanding profit matahari pada periode
2015 sebesar 221,74 miliar.

Keterpurukan yang terjadi saat ini tidak hanya menjangkiti perusahaan-perusahaan


retail besar, keterpurukan juga dialami pengusaha ritel skala kecil-menengah. Ritel-ritel
kecil-mengenah di kawasan glodok Jakarta misalnya, banyak pedagang di area tersebut
yang mulai menutup kiosnya.

Gambar: Suasana dipusat perbelanjaan Glodok.


Penyebab tutupnya kios yang rata-rata kios elektronik tersebut dikarenakan sepinya
pengunjung yang datang dan membeli, yang mengakibatkan terjadi kerugian pada para
pedagang. Para pedagang disana mengatakan bahwa keuntungan yang didapat sangat
kecil (low profit), dilain hal biaya yang harus dikeluarkan seperti biaya sewa kios, biaya
listrik, dan biaya-biaya lainnya totalnya justru lebih besar dari keuntungan yang didapat.
Suasana glodok yang terjadi saat ini dibilang sangat kontras dibanding suasana glodok
pada jaman dahulu. Pedagang menceritakan, suasana glodok dahulu sangat ramai
dibandingkan saat ini. Penjualan di glodok mulai lesu semenjak akhir tahun 2000-an,
pungkas salah satu pedagang yang masih bertahan disana.

Keterpurukan yang terjadi saat ini pada industri ritel konvensional baik besar
maupun kecil di Indonesia yang mengakibatkan keuntungan yang didapat mereka kecil
(low profit) ini berarti menunjukan sinyal bahwa pembeli menginginkan lebih sedikit
dari apa yang dihasilkan oleh industri ini. Penyebabnya dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, dan salah satu faktor yang tak bisa dipungkiri adalah faktor teknologi. Beberapa
pengamat mengatakan, tingkah perilaku belanja konsumen telah mengalami perubahan
ke arah online. Dengan perkembangan teknologi semakin maju dan moderen, konsumen
ingin berbelanja secara lebih praktis dan mudah. Perubahan-perubahan yang terjadi
inilah yang seharusnya menuntut para pelaku industri ritel konvensional untuk
melakukan perubahan juga jika mereka masih ingin tetap bertahan, caranya bisa dengan
melakukan inovasi.

Inovasi adalah sesuatu penemuan yang baru yang belum ada atau mungkin berbeda
dengan yang sudah terlebih dahulu ada atau dikenal sebelumnya. Melihat
perkembangan jaman yang semakin moderen membuat bisnis harus berkembang ke arah
moderen pula. E-Commerce adalah inovasi saat ini yang paling digandrungi oleh
masyarakat untuk berbelanja. E-Commerce merupakan media yang menggunakan
teknologi untuk bertrasaksi secara elektronik, hal ini memungkinkan konsumen dapat
membeli atau berbelanja dengan cara yang mudah, praktis, dan cepat. Perusahaan ritel
konvensional jikalau masih ingin bertahan dari gempuran teknologi dapat menggunakan
e-commerce sebagai bentuk inovasi sebagai satu cara untuk mendapatkan laba. Menurut
data pada tahun 2016, transaksi e-commerce di Indonesia mencapai angka 4,89 miliar
dollar amerika. Dengan jumlah yang fantastis tersebut, pemerintah bahkan telah
berwacana untuk memberlakukan pajak terhadap pelaku e-commerce. Lazada Indonesia,
Elevania, Blibli dan sederet peretail online lainnya merupakan deretan peritel-peritel
online yang telah merasakan terlebih dahulu manfaat serta keuntungan-keuntungan
menggunakan e-commerce. Mereka melihat peluang dari perubahan jaman dan
perubahan perilaku belanja konsumen, lalu mengaplikasikan inovasi untuk mengeruk
profit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melihat peluang dan melakukan
inovasi merupakan hal yang wajib dilakukan jika bisnis atau industri ingin bertahan,
khususnya retailer konvensional yang sedang mengalami keterpurukan saat ini,
mengingat jaman yang terus berjalan, dan pesaing yang semakin maju dengan segala
inovasinya, mau tidak mau mereka harus melakukan perubahan menghadapi tuntutan
jaman dan pasar agar tidak semakin tenggelam dalam keterpurukan.
SIMPULAN

Industri merupakan tempat dimana penjual menyediakan barang atau jasa untuk dijual.
Tujuan dari setiap industri tentu untuk mendapatkan profit. Namun perkembangan
jaman dan perilaku konsumen yang tidak diimbangi dengan penetrasi oleh industri akan
berakibat pada low profit pada industri tersebut. Industri dianggap tidak dapat
mengimbangi dari perubahan-perubahan yang ada. Seperti kasus pada industri ritel
konvensional yang sudah dijelaskan diatas, mereka mengalami keterpurukan karena
penetrasi mereka dianggap kurang. Mereka kalah dengan peretail-peretail lain yang
sudah menggunakan teknologi. Lazada Indonesia, Elevania, Blibli adalah contoh
peretail yang menggunakan teknologi yaitu e-commerce sebagai bentuk tanggapan atas
terhadap perubahan. Inovasi e-commerce digunakan oleh peretail online ini sebagai
peluang ketika mereka melihat masyarakat sekarang ini yang lebih menginginkan
kemudahan dalam berbelanja. Sehingga tidak ada salahnya mereka saat ini mendapat
ganjaran yaitu keuntungan besar (high profit) atas inovasi yang mereka lakukan. Ini
sesuai dengan teori, Innovation Theory of Profit dalam buku Managerial Economic in a
Global Economy oleh Dominick Salvatore yang artinya laba merupakan ganjaran dari
pengenalan inovasi yang berhasil. Inovasi merupakan salah satu cara ketika dimana
bisnis ingin akan selalu bertahan dan terus mendapat profit. Inovasi yang dilakukan
bisnis secara terus menerus akan membuat mereka menjadi yang terdepan dan berhasil.
DAFTAR PUSTAKA

Salvatore, Dominick. 2004. Managerial Economic in a Global Company. Surabaya:FBE Ubaya


Surabaya

http://www.wartaekonomi.co.id/read135939/2016-laba-matahari-turun-83 diakses pada


tanggal 8 september 2017

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3582644/glodok-sepi-sampai-laba-
indomaret-anjlok-ekonomi-lesu diakses pada tanggal 8 september 2017

https://bisnis.tempo.co/read/news/2017/07/18/090892417/bisnis-retail-lesu-omzet-
pedagang-di-glodok-tergerus diakses pada tanggal 8 september 2017

http://bisnis.liputan6.com/read/3072557/pemerintah-harus-segera-terapkan-pajak-e-
commerce diakses pada tanggal 8 september 2017

https://id.wikipedia.org/wiki/LAZADA_Indonesia diakses pada tanggal 8 september 2017

http://tekno.kompas.com/read/2016/04/12/18001617/Lazada.Dikuasai.Alibaba.Indonesi
a.Harus.Gerak.Cepat diakses pada tanggal 8 september 2017

http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/02/20/transaksi-e-commrece-di-indonesia-
pada-2016-mencapai-489-miliar-dolar-as diakses pada tanggal 8 september 2017

https://jarvis-store.com/artikel/melakukan-inovasi-sangat-penting-untuk-meningkatkan-
penjualan-anda diakses pada tanggal 8 september 2017

http://createdbysichubby.blogspot.co.id/2011/10/teknologi-e-commerce.html diakses
pada tanggal 8 september 2017

Anda mungkin juga menyukai