Anda di halaman 1dari 10

STRUKTUR PERKERASAN

Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang
tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut :
Lapisan tanah dasar (sub grade)
Lapisan pondasi bawah (subbase course)
Lapisan pondasi atas (base course)
Lapisan permukaan / penutup (surface course)

JENIS PERKERASAN JALAN


Terdapat beberapa jenis / tipe perkerasan terdiri :
a. Flexible pavement (perkerasan lentur/Aspal).
b. Rigid pavement (perkerasan kaku/Beton).
c. Block pavemen(Perkerasan menggunakan paving block).

1. PERKERASAN LENTUR (ASPAL)


Perkerasan lentur dengan bahan pengikat aspal yang sering disebut campuran aspal
panas atau hot mix. Pemakaian tipe perkerasan lentur tersebut semakin meningkat
seiring dengan meningkatnya pengembangan suatu daerah. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut dilakukan (impor dari luar negeri seperti aspal Shell, ESSO 2000
dllnya) . Komponen aspal memberikan sumbangan sebesar 60% dari biaya total hot
mix.).

Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)


Lapisan tanah dasar adalah lapisan tanah yang berfungsi sebagai tempat perletakan
lapis perkerasan dan mendukung konstruksi perkerasan jalan diatasnya. Menurut
Spesifikasi, tanah dasar adalah lapisan paling atas dari timbunan badan jalan setebal
30 cm, yang mempunyai persyaratan tertentu sesuai fungsinya, yaitu yang berkenaan
dengan kepadatan dan daya dukungnya (CBR).
Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik,
atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah yang distabilisasi dan
lain lain.

Ditinjau dari muka tanah asli, maka lapisan tanah dasar dibedakan atas :
Lapisan tanah dasar, tanah galian.
Lapisan tanah dasar, tanah urugan.
Lapisan tanah dasar, tanah asli.

Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-sifat
dan daya dukung tanah dasar.
Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut :
Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) akibat beban lalu lintas.
Sifat mengembang dan menyusutnya tanah akibat perubahan kadar air.
Daya dukung tanah yang tidak merata akibat adanya perbedaan sifat-sifat tanah pada
lokasi yang berdekatan atau akibat kesalahan pelaksanaan misalnya kepadatan yang
kurang baik.

Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course)


Lapis pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang terletak di atas lapisan tanah
dasar dan di bawah lapis pondasi atas.
Lapis pondasi bawah ini berfungsi sebagai :
Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke tanah dasar.
Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis pondasi
atas.
Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat lemahnya
daya dukung tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan.
Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan.

Lapisan pondasi atas (base course)


Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak di antara lapis pondasi
bawah dan lapis permukaan.
Lapisan pondasi atas ini berfungsi sebagai :
Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan menyebarkan
beban ke lapisan di bawahnya.
Bantalan terhadap lapisan permukaan.
Bahan-bahan untuk lapis pondasi atas ini harus cukup kuat dan awet sehingga dapat
menahan beban-beban roda.
Dalam penentuan bahan lapis pondasi ini perlu dipertimbangkan beberapa hal antara
lain, kecukupan bahan setempat, harga, volume pekerjaan dan jarak angkut bahan ke
lapangan.
Lapisan Permukaan (Surface Course)
Lapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan beban roda
kendaraan.
Lapisan permukaan ini berfungsi sebagai :
Lapisan yang langsung menahan akibat beban roda kendaraan.
Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat rem kendaraan (lapisaus).
Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke lapisan
bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut.
Lapisan yang menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga dapat dipikul oleh
lapisan di bawahnya.
Apabila dperlukan, dapat juga dipasang suatu lapis penutup / lapis aus (wearing
course) di atas lapis permukaan tersebut.
Fungsi lapis aus ini adalah sebagai lapisan pelindung bagi lapis permukaan untuk
mencegah masuknya air dan untuk memberikankekesatan (skid resistance) permukaan
jalan. Apis aus tidak diperhitungkan ikut memikul beban lalu lintas.
Kelebihan jalan aspal
Jalan lebih halus, mulus, dan tidak bergelombang sehingga enak dalam berkendara.
Warna hitam aspal mempengaruhi psikologi pengendara menjadi lebih teduh dan
nyaman
Untuk penggunaan pada jalan dengan lalu lintas kendaraan ringan, jalan aspal lebih
murah dibanding konstruksi jalan beton.
Proses perawatan lebih mudah karena tinggal mengganti pada area yang rusak saja,
dengan cara mengganti dengan yang baru pada area jalan yang rusak.
Kekurangan jalan aspal
Tidak tahan terhadap genangan air, sehingga memerlukan saluran drainase yang baik
untuk proses pengeringan jalan aspal pasca hujan atau banjir
Pada struktur tanah yang buruk harus dilakukan perbaikan tanah terlebih dahulu
sebelum ditumpangi oleh konstruksijalan aspal.

2. PERKERASAN KAKU (BETON)


Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas
plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga tidak
ada) di atas tanah dasar. Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering disebut
sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di
atasnya yang berfungsi sebagai lapis permukaan.
Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akan
mendistribusikan beban ke bidang tanah dasra yang cukup luas sehingga bagian
terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat beton sendiri. Hal ini
berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari tebal
lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.
Karena yang paling penting adalah mengetahui kapasitas struktur yang menanggung
beban, maka faktor yang paling diperhatikan dalam perencanaan tebal perkerasan
beton semen adalah kekuatan beton itu sendiri. Adanya beragam kekuatan dari tanah
dasar dan atau pondasi hanya berpengaruh kecil terhadap kapasitas struktural
perkerasannya.
Lapis pondasi bawah jika digunakan di bawah plat beton karena beberapa
pertimbangan, yaitu antara lain untuk menghindari terjadinya pumping, kendali terhadap
sistem drainasi, kendali terhadap kembang-susut yang terjadi pada tanah dasar dan
untuk menyediakan lantai kerja (working platform) untuk pekerjaan konstruksi.
Secara lebih spesifik, fungsi dari lapis pondasi bawah adalah :
Menyediakan lapisan yang seragam, stabil dan permanen.
Menaikkan harga modulus reaksi tanah dasar (modulus of sub-grade reaction = k),
menjadi modulus reaksi gabungan (modulus of composite reaction).
Mengurangi kemungkinan terjadinya retak-retak pada plat beton.
Menyediakan lantai kerja bagi alat-alat berat selama masa konstruksi.
Menghindari terjadinya pumping, yaitu keluarnya butir-butiran halus tanah bersama air
pada daerah sambungan, retakan atau pada bagian pinggir perkerasan, akibat lendutan
atau gerakan vertikal plat beton karena beban lalu lintas, setelah adanya air bebas
terakumulasi di bawah pelat.

Kelebihan Jalan Beton


Dapat menahan beban kendaraan yang berat
Tahan terhadap genangan air dan banjir
Biaya perawatan lebih murah dibanding jalan aspal
Dapat digunakan pada struktur tanah lemah tanpa perbaikan struktur tanahnya terlebih
dahulu
Pengadaan material lebih mudah didapat

Kekurangan jalan beton


Kualitas jalan beton sangat bergantung pada proses pelaksanaannya misal
pengeringan yang terlalu cepat dapat menimbulkan keretakan jalan, untuk mengatasi
hal ini dapat menambahkan zat kimia pada campuran beton atau dengan menutup
beton pasca pengecoran dengan kain basah untuk memperlambat proses pengeringan
Untuk penggunaan pada jalan rayadengan kapasitas berat kendaraan yang tinggi,
maka biaya konstruksi jalan beton lebih mahal dibanding jalan aspal, namun lebih
murah pada masa perawatan.
Kehalusan dan gelombang jalan sangat ditentukan pada saat proses pengecoran
sehingga diperlukan pengawasan yang ketat.
Proses perbaikan jalan dengan cara menumpang pada konstruksi jalan beton yang
lama, sehingga menaikan ketinggian elevasi jalan, sehingga terkadang elevasi jalan
lebih tinggi dibanding rumah di sampingnya.
Warna beton membuat suasana jalan menjadi keras dan gersang shingga
menimbulkan efek kehati-hatian bagi pengendara di atasnya.

3. PERKERASAN MENGGUNAKAN PAVING BLOCK


Jenis perkerasan jalan lainnya yaitu paving block , yang terbuat dari campuran pasir
dan semen ditambah atau tanpa campuran lainnya ( abu batu atau lainnya ). Paving
block atau blok beton terkunci menurut SII.0819-88 adalah suatuko mposisi bahan
bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis
lainnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak
mengurangi mutu beton tersebut.
Sedangkan menurut SK SNI T-04-1990-F, paving block adalah segmen-segmen kecil
yang terbuat dari beton dengan bentuk segi empat atau segi banyak yang dipasang
sedemikian rupa sehingga saling mengunci (Dudung Kumara, 1992; Akmaluddin dkk.
1998).

Keuntungan dari Paving Block


Pelaksanaannya mudah dan tidak memerlukan alat berat serta dapat diproduksi secara
masal;
Pemeliharaannya mudah dan dapat dipasang kembali setelah dibongkar;
Tahan terhadap beban statis, dinamik dan kejut dan
Tahan terhadap tumpahan bahan pelumas dan pemanasan oleh mesin kendaraan.

Kelemahan Paving Block


Mudah bergelombang bila pondasinya tidak kuat dan kurang nyaman untuk kendaraan
dengan kecepatan tinggi. Sehingga perkerasan paving block hanya cocok untuk
mengendalikan kecepatan kendaraan di lingkungan permukiman dan perkotaan yang
padat.
Mutunya dan standar yang disyaratkan :
mempunyai bentuk yang sempurna,
tidak retak-retak dan cacat,
bagian sudut dan rusuknya tidak mudah direpihkan dengan kekuatan tangan.

Bentuk Dan Ukuran


Berdasarkan bentuknya paving block dapat dibedakan menjadi dua yaitu bentuk segi
empat dan segi banyak.
Ketebalan 6 cm, 8 cm dan 10 cm,
Warna umumnya abu-abu atau sesuai dengan pesanan konsumen.
Toleransi ukuran yang disyaratkan adalah 2 mm untuk ukuran lebar bidang dan 3
mm untuk tebalnya serta kehilangan berat bila diuji dengan natrium sulfat maksimum
1%.

Harga Paving Block, Batako, Concrete Block, dll


HARGA (Rp / m2)
t
ISI/M2(b Merah Hijau Klasik
TIPE UKURAN (cm APLIKASI POLA
h) Abu (Face (Face (Full
)
Mix) Mix) Mix)

75,00 90,00 95,00 115,0


6 45
0 0 0 00

Tru Paving
90,00 105,0 110,0 130,0
Block 8 45
Uk. 10.5x21 0 00 00 00

150,0 165,0 170,0


10 45 -
00 00 00

76,00 91,00 96,00 116,0


6 39
0 0 0 00

Uni Paving 91,00 106,00 116,00 131,00


8 39
Block 0 0 0 0

151,00 166,00 171,00


10 39
0 0 0
-
- 2,5 25,000 - - -
Kansteen Taman
Uk.
10cmX20cmX4
0cm

- 2,5 - - - -

96,00
6 24 - - -
0

Topi Uskup

120,0
8 24 - - -
00

86,00 101,0 106,0 126,0


6 39
0 00 00 00

Coblestone
21x21

91,00 106,00 111,0 131,0


8 39
0 0 00 00

76,00 91,00 96,00 116,0


6 39
0 0 0 00

Tri Hexagon

91,00 106,00 111,0 131,0


8 39
0 0 00 00
76,00 91,00 96,00 116,0
6 26
0 0 0 00

Hexagon

91,00 106,00 111,0 131,0


8 26 0
0 00 00

43,50
8 14,5 - - -
0

Batako Uk.
8x18x38
9x19x39 44,55
9 13,5 - - -
0

80.50 95.50 100.5


6 7 -
0 0 00

Grass Block
Uk. 30x45

101.5 116,5 121,5


8 7 -
00 00 00

66,000

Posted in: tips trik bangunan

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


2 komentar:

jualbatusplit mengatakan...

ijin copas ya.

terima kasih

14 Mei 2013 20.24

Anonim mengatakan...

lumayan, dpet ilmu baru neh!

28 Juni 2013 19.35

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Search

AYAT AL QUR'AN

WAKTU SHALAT HARI INI

Anda mungkin juga menyukai