Anda di halaman 1dari 5

13 dapatkah rumah sakit dikaatakan sebagai organisasi nirlaba?

Jawab : Tidak, pertama terkait pengertian nirlaba yang berarti tanpa laba, pada kenyataan tidak semua
rumah sakit (terutama rumah sakit swasta) beroperasi dengan tujuan tersebut. Sehingga rumah sakit
dikatakan sebagai organisasi nirlaba tidak sepenuhnya tepat, dibutuhkan pengkuantifikasian atau
pengklasifikasian, misalnya rumah sakit pemerintah dapat dikatakan sebagai organisasi nonprofit atau
beberapa rumah sakit pemerintah dapat dikatakan organisasi nirlaba.

14 Jelaskan apakah makna asersi-asersi berikut sama atau berbeda antara satu dan lainnya.
Bila perlu gambarkan secara diagramatik asersi tersebut.

Jawab:

13 Jelaskan apakah makna asersi-asersi berikut sama atau berbeda antara satu dan lainnya.
Bila perlu gambarkan secara diagramatik asersi tersebut.

(1) Semua mahasiswa adalah anggota Koperasi Serba Usaha.

ANGGOTA KSU

MAHASISWA

(2) Semua anggota Koperasi Serba Usaha adalah mahasiswa

MAHASISWA

ANGGOTA

KSU
(3) Tidak satu pun mahasiswa adalah anggota Koperasi Serba Usaha.

Asersi Eksklusi

MAHASISWA ANGGOTA

KSU

(4) Tidak satu pun anggota Koperasi Serba Usaha adalah mahasiswa.

Asersi Eksklusi

ANGGOTA MAHASISWA

KSU

(5) Beberapa mahasiswa adalah anggota Koperasi Serba Usaha.

MAHASISWA
ANGGOTA

KSU
(6) Tidak semua mahasiwa adalah anggota Koperasi Serba Usaha.

ANGGOTA MAHASISWA

KSU

Asersi 1) jelas berbeda bentuk dengan asersi 3). Demikian juga asersi 1) jelas
berbeda dengan asersi 2). Kesalahan menginterprestasikan asersi 1) sama dengan
asersi 2) disebut dengan kesalahan konversi premis (premis conversion errror).

Asersi 3) mempunyai makna yang sama dengan asersi 4) karena kalau asersi yang
satu benar, maka tidak mungkin asersi yangg lain salah. Dalam hal ini asersi yang
satu merupakan implikasi asersi yang lain. Bila asersi 3) benar , maka dengan
sendirinya asersi 4) juga benar.

Dalam percakapan sehari-hari, asersi 5) sering disamakan dengan asersi 6) dan dapat
saling tukar penggunaan. Artinya dianggap bila asersi 5) benar, maka denagn sendirinya
asersi 6) juga benar. Interpretasi yang lebih teliti secara logis dapat menunjukkaan
perbedaan makna kedua asersi tersebut. Asersi 5) menegaskan bahwa terdapat beberapa
mahasiswa yangg juga merupakan anggota Koperasi Serba Usaha tetapi tidak
mementingkan apakah terdapat beberapa mahasiswa yang bukan anggota Koperasi
Serba Usaha. Dapat saja beberapa mahasiswa yangg bukan anggota Koperasi Serba
Usaha tidak ada. Di pihak lain asersi 6), mengandung penegasan bahwa terdapat
beberapa mahasiswa yang bukan anggota Koperasi Serba Usaha tetapi tidak
mementinggan informasi bahwa beberapa anggota Koperasi Serba Usaha bukanlah
mahasiswa. Asersi ini biasanya merupakan penyangkalan terhadap asersi semua
mahasiswa adalah anggota Koperasi Serba Usaha. Kedua asersi dapat berbeda karena
kalau asersi 5) benar maka tidak dengan sendirinya asersi 6) juga benar. Jadi, makna
beberapa dan tidak semua dapat berarti dua hal yang sama atau berbeda tergantung pada
konteks yang dibahas atau informasi yaangg tersedia.

15 Berilah suatu contoh situasi untuk menujukkan bahwa pernyataan Beberapa A adalah
B berbeda dengan Tidak semua A adalah B
Jawab :

16 Sebut dan jelaskan jenis tingkatan asersi dan berikan contoh untuk masing-masing.

Asumsi
Adalah asersi yang diyakini benar meskipun orang tidak dapat mengajukan
atau menunjukkan bukti tentang kebenaranya secara meyakinkan atau
asersi yang orang bersedia umtuk menerima sebagai benar untuk keperluan
diskusi atau debat.

Coontoh : asumsi masa manfaat mobil adalah 8 tahun.

Hipotesis
Adalah asersi yang kebenarannya belum atau tidak diketahui tetapi diyakini
bahwa asersi tersebut dapat diuji kebenarannya.

Coontoh : Pengaruh Harga jual barang A terhadao permintaan barang A.

Pernyataan Fakta
Adalah asersi yang bukti tentang kebenarannya diyakini sangat kuat atau
bahkan tidak dapat dibantah.

Contoh : Matahari terbit dari arah timur.

17 Jelaskan pengertian keyakinan (belief) terhadap suatu asersi.


Jawab : Keyakinan diperoleh karena kepercayaan (confidence) tentang kebenaran yang
dilekatkan pada suatu asersi. Suatu asersi dapat dipercaya karena adanya bukti yang kuat
untuk menerimanya sebagai hal yang benar. Orang dikatakan yakin terhadap suatu asersi
bila dia menunjukkan perbuatan, sikap, dan pandangan seolah-olah asersi tersebut benar
karena dia percaya bahwa asersi tersebut benar. 10 Kepercayaan diberikan kepada suatu
asersi biasanya setelah dilakukan evaluasi terhadap asersi atas dasar argumen yang
digunakan untuk menurunkan asersi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa keyakinan
merupakan produk, hasil, atau tujuan suatu penalaran. Berbagai faktor mempengaruhi
tingkat keyakinan seseorang atas suatu asersi. Karakteristik (sifat) asersi menentukan
mudah-tidaknya keyakinan seseorang dapat diubah melalui penalaran.

Anda mungkin juga menyukai