I. Latar Belakang
Dokter anda telah meresepkan anda obat yang bernama WARFARIN. Warfarin
adalah obat ANTIKOAGULAN atau anti pembekuan darah yang digunakan untuk
mencegah terbentuknya bekuan darah yang abnormal dan membahayakan. Buku ini
berisi informasi penting yang perlu anda ketahui mengenai warfarin. Buku ini juga
berisi catatan hasil pemeriksaan darah, dosis obat, dan jadwal pemeriksaan darah
anda berikutnya. Bawalah buku ini setiap anda berobat. Jika anda memiliki pertanyaan,
jangan sungkan untuk bertanya kepada dokter jantung anda atau tenaga kesehatan
terdekat.
Warfarin adalah antikoagulan, obat yang memperpanjang waktu pembentukan
bekuan darah. Warfarin Terapi warfarin memberikan reaksi yang berbeda pada setiap
orang. Dokter akan menyesuaikan dosis yang tepat untuk anda berdasarkan hasil
pemeriksaan darah (INR). Nilai INR menunjukkan keseimbangan antara proses
pembekuan dan pendarahan.
INR (International Normalised Ratio) adalah nilai yang menunjukkan berapa lama
0 2 3 4 5
1
Nilai INR yang lebih tinggi menunjukkan waktu yang dibutuhkan lebih lama untuk
pembekuan darah (resiko pendarahan lebih tinggi). Sedangkan nilai INR yang lebih rendah
menunjukkan sebaliknya (resiko pembekuan darah abnormal). Nilai INR orang yang tidak
mengkonsumsi warfarin adalah 1. Jika anda mengkonsumsi warfarin, nilai INR anda akan
meningkat. Nilai INR yang seimbang antara proses pembekuan dan pendarahan adalah 2-3
yang disebut sebagai Target INR. Jika dosis warfarin ditingkatkan, nilai INR akan
meningkat. Namun perubahan ini tidak bergejala dan baru dapat dinilai setelah 4-5 hari.
Nilai INR yang berada pada area target dapat mengurangi resiko pembekuan dan
pendarahan yang tidak normal. Lakukan pemeriksaan darah (INR) anda sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan oleh dokter.
Jika terjadi pendarahan serius seperti di bawah ini segera kunjungi pelayanan kesehatan
terdekat :
1. Lebam yang bertambah besar tanpa didahuui trauma/ cedera
2. Pendarahan yang tidak berhenti dalam waktu lama
3. Menstruasi yang lebih banyak dari biasa
4. BAK berwarna merah/ kecoklatan atau BAB hitam
5. Muntah/ batuk darah
6. Sakit kepala/ nyeri hebat
7. Sesak nafas
1. Keeling D, Baglin T, Tait C, et al. Guidelines on oral anticoagulation with warfarin - fourth
edition. Br J Haematol 2011; 154:311.
2. Ansell J, Hirsh J, Hylek E, et al. Pharmacology and management of the vitamin K
antagonists: American College of Chest Physicians Evidence-Based Clinical Practice
Guidelines (8th Edition). Chest 2008; 133:160S.
3. Batke-Hastings S, Carman TL. Sublingual administration of warfarin: a novel form of
delivery. Vasc Med 2008; 13:123.
4. Fihn SD, Gadisseur AA, Pasterkamp E, et al. Comparison of control and stability of oral
anticoagulant therapy using acenocoumarol versus phenprocoumon. Thromb Haemost 2003;
90:260.
5. Ageno W, Crowther M, Steidl L, et al. Low dose oral vitamin K to reverse acenocoumarol-
induced coagulopathy: a randomized controlled trial. Thromb Haemost 2002; 88:48.
6. Beinema M, Brouwers JR, Schalekamp T, Wilffert B. Pharmacogenetic differences between
warfarin, acenocoumarol and phenprocoumon. Thromb Haemost 2008; 100:1052.
7. Ellis DJ, Usman MH, Milner PG, et al. The first evaluation of a novel vitamin K antagonist,
tecarfarin (ATI-5923), in patients with atrial fibrillation. Circulation 2009; 120:1029.
8. Lind SE, Callas PW, Golden EA, et al. Plasma levels of factors II, VII and X and their
relationship to the international normalized ratio during chronic warfarin therapy. Blood
Coagul Fibrinolysis 1997; 8:48.
9. Shikata E, Ieiri I, Ishiguro S, et al. Association of pharmacokinetic (CYP2C9) and
pharmacodynamic (factors II, VII, IX, and X; proteins S and C; and gamma-glutamyl
carboxylase) gene variants with warfarin sensitivity. Blood 2004; 103:2630.