Anda di halaman 1dari 19

Term Of Reference

PELAJAR ISLAM INDONESIA


2015

Bandung, 21 26 April 2015

Reformasi Sistem Kaderisasi dalam Rangka Membangun Generasi Unggul


Berdaya Tahan Ideologi dan Daya Saing Kompetensi
menuju tegaknya Izzul Islam Wal Muslimin

PENGURUS BESAR PELAJAR ISLAM INDONESIA


(PB PII)
PERIODE 2012-2015
Secretariat. Jl. Menteng Raya 58 Jakarta Pusat

1 | MIN PII 2015


A. PENDAHULUAN

Apakah tujuan PII akan tercapai ???, jawabnya TENTU!!!


Apakah cita cita Islam akan terwujud..???, jawabnya adalah : PASTI..!!!

MENGUKUR kebermanfaatan sebuah pergerakan dapat dihitung dari seberapa pasti tujuan yang
ingin dicapai dan seberapa efektif usaha usaha yang diperbuat. Pelajar Islam Indonesia telah
sampai pada usia yang ke 68, sebuah perjalanan panjang yang sedari awalnya diciptakan sebagai
bagian dari mata rantai perjuangan dan telah teruji daya tahannya di 3 orde pemerintahan (orde
lama, orde baru dan orde reformasi) dengan cita cita yang sama dengan tujuan yang tidak berubah
Kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan Islam yang berguna
bagi segenap bangsa dan seluruh Umat Manusia untuk mewujudkan cita cita Islam Izzul
Islam Wal-muslimuun, rahmatan Lilalamiin.
Dilihat dari cita citanya, di satu sisi ada nada pesimis mengingat semakin terpuruknya Ummat
Islam secara ekonomi, semakin tertindasnya institusi Muslim secara politik dan semakin
terpinggirkannya sistem islam secara budaya. Terkadang terbesit pertanyaan yang
merepresentasikan rasa ragu adakah cita cita PII itu realistis atau utopis. Dilihat dari usaha usaha
yang dilakukan dengan mencetak kader kader potensial yang bertugas menjalankan amanah
perjuangan Ummat Islam, terkadang ada rasa kecewa melihat kiprah kiprah kader purna PII yang
tidak mampu bertarung dan berjaya di berbagai lini kehidupan bangsa. Adalah segala yang
diperbuat ini bermanfaat atau sia sia. Dan berbagai keraguan eksistensial lain yang muncul
mempertanyakan apakah PII layak ada atau mesti dimatikan, tergagas oleh beberapa ayat dalam al-
quran yang berbunyi :
Ketetapan Alloh pasti datang, maka janganlah kamu meminta agar dipercepat, mahasuci/maha
penggerak Alloh dan mahatinggi Alloh yang mereka persekutukan
(QS. An-Nahl : 01)
Apabila telah datang pertolongan Alloh, dan kemenangan, dan engkau melihat manusia
berbondong bondong masuk agama Alloh, maka Bertasbihlah (bergeraklah) dan mohonlah
Ampunan (perbaiki/tutupi segala kesalaha) kepada-Nya sungguh dia maha penerima taubat
(penutup segala kesalahan).
(QS. An-Nashr : 1-3)

Tujuan dan cita cita tersebut merupakan manifestasi dari terwujudnya nilai nilai Ilahiyah secara
kaffah di muka bumi, tegaknya kedaulatan Alloh melalui kekuasaan, tegaknya rububiyah Alloh
melalui sistem pemeirntahan, tegaknya uluhiyah Alloh melalui berlakuknya hukum Islam menjadi
konstitusi hidup dan peradaban dunia.

Dalam Al-quran, hari tercapainya cita cita itu diistilahkan dengan kata Yaumil qiyamat atau hari
kejadian dalam istilah eskatologi (ilmu Akhir Zaman). Kepastiaan akan terwujudnya cita cita PII
merupakan bagian dari kepastian datangnya hari kejayaan Islam. oleh karena itu meyakini
tercapainya cita cita PII merubakan bagian terkecil dari meyakini akan datangnya hari qiyamat.

2 | MIN PII 2015


Isyarat tentang kepastian tegaknya Izzul Islam Walmuslimuun rahmatan lilalamiin digambarkan
dalam kisah Nabi Yusuf As.

dan ingaktalh ketika yusuf berkata kepada ayahnya, wahai ayaku, aku (bermimpi) melihat
sebelas bintang, matahari dan rembulan, kulihat semuanya bersujud kepadaku.

(QS. Yusuf : 4)

Hari ini Islam melewati satu fase yang amat menyedihkan umpama yusuf dijebloskan ke dalam
sumur lalui dijual dengan harga murah dan menjadi budak belian. Akan tetapi itu merupakan
ujian Alloh untuk mengukur siapa siap yang betul betul beriman, Tanpa kita perjuangkanpun,
akan senantiasa ada orang yang terpanggil jiwanya untuk terus berjihad. Anda halang halangi
sekalipun, akan senantiasa ada jalan bagi Alloh untuk menyelamatkan syiar islam, walau
bagaimanapun adanya kejayaan Islam adalah pasti. Akan tetapi perjalananya begitu panjang dan
berliku, terjal dan berbatu perlu usaha usaha keras, perlu kesabaran untuk sampai kepadanya, dan
keikutsertaan serta kontribusi kita adalah ujian keimanan kita. Oleh karena itu PII harus
mensucikan diri, meluruskan orientasi, menyusun strategi yang rapi, membangun kebudayaan
yang mulia dan mulia serta mempersiapkan segala infrastruktur perjuangan dengan baik.

dan janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu) jika kamu menderita
kesakitan maka ketahuilah merekapun menderita kesakitan pula sebagaimana yang kamu rasakan,
sedang kamu masih mengharapkan dari Alloh apa yang tidak dapat mereka harapkan. Alloh maha
mengetahui dan maha bijaksana
(QS. An-Nisa ayat 104)

Apa yang harus diperbuat oleh PII....???


Menanam pisang dari tunasnya bukan jantungnya....III

Pelajar Islam Indonesi (PII) merupakan gerakan sosial Islam yang segmen basis massanya adalah
pelajar. Pelajar dalam pembangunan bangsa merupakan tunas harapan yang harus ditanam,
dipupuk dan dipelihara untuk meneruskan estafeta perjuangan bangsa. Dalam satu kata mutiara
disebutkan student today are leaders tomorow. Oleh karena itu Syayyidina Ali R.a
mengatakan bahwa didiklah anak anakmu untuk dapat hidup di jamannya. oleh karena
itu PII berfungsi sebagai media Ideologisasi adalah internalisasi nilai dan cara pandang hidup Islam,
Sosialisasi adalah upaya pengenalan dan posisioning kader pada medan perjuangan, Transformasi
adalah pemberian wewenang, tanggungjawab, kewajiban serta kepercayaan untuk melaksanakan
amanah perjuangan. Singkatnya PII adalah institusi Kaderisasi Ummat Islam, yang menjadi mata
air kader pejuang Islam;
Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka (musuhmu) dengan
kekuatan yang kamu miliki dari pasukan yang berkuda yang dapat menggentarkan musuh musuh
Alloh musuhmu, dan orang orang yang selain mereka yang kamu tidak mengetahui tetapi Alloh
mengetahui...

(QS. AL-Anfal : 60)

3 | MIN PII 2015


Seorang ahli perang akan membuat pasukan menjadi unggul dan tak terkelahkan sebelum
mengirimnya ke medan pertempuran. Kualitas seorang pasukan tidak diukur dari jumlahnya tapi
dari kemampuan dan kekuatannya

(Sun-Tzu )

Kaderisasi merupakan elemen penting dalam pergerakan perjuangan Ummat Islam. kaderisasi
yang bagus akan menghasilkan output kader pejuang yang bagus, kader yang bagus dan berada
pada posisi yang tepat akan menghasilkan pergerakan yang efektif.
Proses kaderisasi dibuat melalui 4 tahap yaitu rekruitmen, pembinaan mental dan ideologi,
peningkatan skill dan kompetensi, distribusi dan mentoring. Proses kaderisasi bisa dianalogikan
kedalam proses industri yaitu mengambil bahan baku, mengolah, menyebarkan dan menilai
peredaran barang. Jika kita mengambil bahan baku yang bagus, diolah dengan tehnik apik,
disebarkan pada posisi yang tepat dan dengan pengawasan yang intensif, maka kaderisasi kita
akan menjadi manfaat dan tepat guna.
Maka Fungsi PII bagi Ummat Islam adalah :
1. Merekrut pelajar pelajar berbakat untuk dikembangkan potensinya dalam proses
kaderisasi;
2. Membangun kekuatan mental dan kemapanan ideologi agar ia memiliki daya tahan yang
tinggi
3. Mengembangkan skill dan kompetensi khusus untuk menguasasi lini strategis
4. Mendistribusikan kader kader potensial agar menempati posisi dan berperan dengan
tepat dalam perjuangan ummat islam;

Perlunya Reformasi Sistem Kaderisasi PII

Mengingat kondisi PII yang semakin hari semakin krisis dari segi kekuatan infrastruktur,
ditambah sistem pendidikan yang semakin mempersempit ruang bermain pelajar di luar sekolah,
ditambah semakin banyaknya organisasi dan komunitas yang lebih populer, dibandingkan
dengan luas territorial Indonesia yang luas ini, maka bisa dihitung bahwa PII tidak mungkin
menghasilkan kader dalam jumlah banyak. Maka perlu dirancang satu model dan sistem kadersasi
yang efektif dan efisien. Dalam arti bagaimana PII bisa memaksimalkan potensi yang ada untuk
memenuhi kebutuhan kader bangsa;
Posisi PII yang terhitung kecil dan digiati oleh orang yang rata rata usianya masih belia dengan
tanggungjawab dakwah yang besar memang cukup sulit akan tetapi bukan berarti tidak mungkin.
Alloh tidak pernah membebani masalah kepada manusia yang tidak memiliki kemampuan
dalam arti bahwa pasti ada jalan, pasti ada desain yang bisa kita rancang agar kaderisasi kita bisa
efektif dan efisien.

4 | MIN PII 2015


Dalam membina kadernya PII memiliki beberapa media yaitu Training konvensional, kursus
keterampilan, talim pengetahuan serta pengelaman berstruktur yang sistematis. Semua media
kaderisasi tersebut termaktub dalam sistem kaderisasi PII yang diberi nama TADIB.

Sistem kaderisasi dalam model Tadib, dirumuskan pada rentan waktu 1986-an sampai
diberlakukan pada tahun 1998 sampai sekarang. Tadib lahir dari hasil evaluasi dan
penyempurnaan terhadap sistem sistem kaderisasi sebelumnya. Maka dalam hal ini tadib
mengandung konstruk sistem yang lebih kompleks dari yang sebelumnya pernah dibuat. Tadib
dibangun atas filsafat pendidikan idealistik dimana lebih ditekankan pada pembangunan tata nilai
dalam kedirian bukan pada pemersiapan kader untuk menghadapi masalah. Oleh karena itu
tadib lebih mapan secara nilai, tapi lemah dalam ranah kontekstualisasi.

Jika kualitas kaderisasi dinilai tinjauan ideal filosofi, maka sistem tadib harus diakui kualitasnya
terhitung bagus. Dimana sistemnya sangat kompleks, sistematis dan rapi. Akan tetapi jika tadib
ditinjau berdasarkan output pergerakan PII yang dihasilkan selama kurun waktu 1998-2014 maka
tadib layak dievaluasi, begitupun jika tadib ditinjau dari segi implementasinya. Masih banyak
wilayah wilayah yang belum mampu secara sempurna menyelengarakan sistem itu.

Sejak tahun 1998, evaluasi sistem tadib berlangsung berkali kali di forum sarasehan maupun
lokakarya. Tapi tidak menghasilkan perubahan yang signifikan. Hanya berkutat di wanah analisis
kritis kasuistic tanpa menghasilkan inovasi yang baru (baca hasil samnas/loknas) dari tahun
2008-2013. Sementara jika dibandingkan dengan kualitas pergerakan PII dalam segi kemampuan
menjawab tantangan nasional, eksistensi PII terhitung lemah padahal medannya lebih terbuka.
Oleh karena itu patut ditinjau kembali sistem kaderisasi agar menghasilkan eksistensi PII yang
lebih besar. Oleh karena itu, sebagai kader PII merasa perlu ikut berbicara mengenai penilaian
terhadap sistem kaderisasi PII (TADIB).

Sesungguhnya Alloh telah memilih adam, Nuh, keluarga ibrahim dan keluarga imran melebihi
segala Ummat (pada masing masing)

(QS. Ali Imran : 33)

Dalam persfektif ilmu strategi yang bertumpu pada nilai efektifitas dan efisiensi, ada beberapa
hal yang menjadi kelemahan sistem Tadib. Yang pada intinya konsep Tadib secara filosofi dapat
dihitung kuat dalam arti memiliki makna dan nilai yang sangat mendalam, akan tetapi secara
sistem dan metodologi tadib terhitung lemah sebab kurang mampu diimplementasikan secara
sempurna, dan ketidak sempurnaan implementasi tersebut menghasilkan kurang optimalnya
pergerakan. Oleh sebab itu istilah Reformasi lebih tepat daripada Revolusi untuk menamakan
perubahan dalam sistem ini, karena reformasi hanya merubah bentuk dari sistem ini. sedangkan
revolusi merubah nilai dari hal yang mendasar dan merubah pola secara menyeluruh. Hasil
evaluasi beberapa tahun ke belakang Tadib memiliki beberapa kekurangan yaitu :
1. Pada jenjang rekruitmen tadib tidak mampu menarik dan menjaring seluruh jenis minat
dan bakat pelajar karena formatnya yang kurang akomodatif terhadap kebutuhan
perkembangan pelajar serta kemasan yang kurang populer sehingga menarik untuk diikuti
oleh pelajar;

5 | MIN PII 2015


Oleh karena itu di jenjang rekruitmen perlu direformasi agar lebih berfungsi sebagai media
penjaringan minat bakat unggulan.

2. Pada jenjang training yang berfungsi pembinaan mental dan idelogi kader, tadib
terhitung kurang efektif karena jenjang yang terlalu banyak, beberapa wilayah tidak
mampu menjalankan dengan sempurna karena alasan biaya.

Oleh karena itu pada institusi Training perlu direformasi agar lebih berfungsi sebagai
ideologisasi dan leadership Training

3. Dalam sistm Training pula Tadib terlalu memisahkan antara training dan kursus teknis,
seperti LBT dengan LMD, INTRA dengan kursus Pemandu dan Mualim , PKP dengan
LMS, Serta terlalu fokus pada pembinaan cara pandang sehingga kader lebih kuat di
wawasan tapi lemah di managemen pergerakan, karena kursus kursus penunjangnya pada
akhirnya tidak terlaksana karena urusan teknis, adapun yang terlaksana tidak merata
seluruh indonesia;

Oleh karena itu dalam jenjang training perlu direformasi agar penjenjangan menjadi lebih
ramping tapi padat;

4. Dalam pengembangan skill dan kompetensi, Tadib terhitung kurang efisien. Ada
beberapa kursus yang berpotensi besar melatih daya jelajah dan strategi gerakan yang
jarang terlaksana karena jalurnya yang terlalu panjang. Sehingga banyak kader PII yang
hanya menjadi penguasa forum yang kuat wawasan akademiknya tapi tidak menjadi
penguasa medan yang kuat daya tarungnya.

Oleh karena itu di institusi kursus perlu direformasi menjadi kursus wajib pilihan pada level
menengah yang berfungsi mengembangkan skill untuk melaksanakan tugas khusus sektoral
dan penguasaan lini strategis;

5. Fungsi Dewan Tadib yang lebih mengarah pada value security (penjagaan nilai)
mengakibatkan perannya kurang optimal. Akhirnya di beberapa daerah fungsi Dewan
Tadib tumpang tindih dengan Fungsi bidang kaderisasi.

Oleh karena itu dalam institusi dewan tadib perlu direformasi agar lebih berfungsi sebagai
scenario build yang menentukan visi pergerakan, mendistribusikan dan memonitoring kader
matang pada posisi posisi yang strategis

Musyawarah Instruktur Nasional sebagai kebutuhan penting dan mendesak

Musyawarah Instruktur Nasional (MIN) merupakan forum resmi yang berfungsi untuk
merumuskan dan menetapkan konsep kaderisasi baik yang sifatnya merumuskan ulang,
meurubah atau hanya mengevaluasi. Musyawarah ini berisi seminar, lokakarya dan penetapan

6 | MIN PII 2015


rumusan konseptual. Ini adalah sebuah forum resmi untuk menghasilkan rumusan konseptual
yang menjadi rekomendasi matang untuk disahkan di forum MUKTAMAR NASIONAL
Melihat situasi PII hari ini, forum ini menjadi kebutuhan penting dan mendesak karena :
a) Sistem TADIB mencapai usia 16 tahun sejak disahkannya 1998, waktu yang cukup
untuk mengevaluasi dan merevisi berdasarkan implementasi dan adaptasi terhadap
perubahan jaman
b) Menghadapi periodesasi kepengurusan PB PII yang baru yang menuntut adanya
kejelasan sistem dan pembaharuan format kaderisasi yang baru agar pekerjaan PB PII
periode yang akan datang tidak mengulang lagi ke tahap evaluasi dan perumusan.
c) Nafas perubahan telah muncul sejak tahun 2009 dimana dilaksanakannya SAMNAS di
provinsi Banten, LOKNAS di Kabupaten Bandung Tahun 2011, dan SAMNAS di Bali
tahun 2014. sampai waktu ini terhitung telah 5 tahun upaya reformasi tidak kunjung
selesai. Secara institusi MIN merupakan amanah Muktamar yang wajib terlaksana dan
menghasilkan.
Dari beberapa kali forum perumusan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2009 tersebut,
LOKNAS dan SAMNAS tidak juga menghasilkan perubahan signifikan. Ditinjau dari rancangan
dan pelaksanaanya ada beberapa kekurangan yang mengakibatkan setiap lokakarya dan sarasehan
hanya berisi curhat pelatihan dan menghasilkan tim perumus yang tidak merumuskan apapun.
Setelah dievaluasi, ditemukan beberapak kekurangan dalam rancangan dan implementasi loknas;
1. Dari forum ke forum diisi oleh peserta yang baru lagi, mengakibatkan pembahasan selalu
berulang ke tahap awal;
2. Beberapa kali forum perumusan dari pihak panitia pengarah maupun peserta tidak ada
yang membawa konsep tawaran baru yang bisa menjawab keresahan format kaderisasi.
Akhirnya forum forum tersebut hanya menghasilkan evaluasi parsial dan tim perumus;
dapat dibilang setiap forum lokakarya hanya formalitas yang tanpa persiapan;
3. Kapasitas peserta yang tida seimbang dengan beban forum. Dimana forum menuntut
adanya kerja konseptual dengan analisa yang komprehensif sedang peserta pelatihan
hanya berkapasitas pelaksana yang memiliki analisa parsial; sehingga tinjauan tinjauan
perumusan menjadi tidak menyeluruh;
4. Secara psikologis tidak ada mental pembelajar yang melahirkan keberanian mencoba,
mendobrak kebuntuan secara inovatif. Sebagian besar pelaku lokakarya merasa takut
untuk melakukan hal yang berbeda karena ketidakpercayaan diri akan wawasannya.
Padahal sekalipun dalam pelatihan tidak boleh ada proses trial and error, akan tetapi
yang terpenting adalah kebersihan hati kesungguhan belajar, dimana pengelola latihan
berniat mendidik, dan peserta latihan betul betul berniat meningkatkan kapasitasnya.
Dengan jiwa yang bersih dan ketulusan berproses maka pintu hidayah dan inayah Alloh
akan terbuka lebar
Untuk mendapatkan target yang memuaskan, maka perlu dirancang sebuah model lokakarya
yang bisa memediasi segala kebutuhan konseptualisasi. Maka dari itu Pengurus Besar Pelajar
Islam Indonesia (PB PII periode 2012-2015) bermaksud menyelenggarakan Lokakarya Instruktur
dalam rangkaian Musyawarah Instruktur Nasional (MIN) dengan fase fase acara sebagaimana
berikut :

7 | MIN PII 2015


B. ALUR REFORMASI SISTEM KADERISASI

12 TIM PERUMUS

SAMNAS 2014 UP GRADING CAPACITY

REKOMENDASI PERUMUSAN

PIL PB PII PIL PW PII

MUSYAWARAH
INSTRUKTUR NASIONAL
(PERUMUSAN) SARASEHAN 12 TIM
PERSIAPAN
PERUMUS

MUKNAS SARASEHAN INSTRUKTUR


LEGALISASI WILAYAH

UP GRADING iNSTRUKTUR
PILOT PROJECT 7 ZONA
RAPIMNAS PB PII
(Sumatera I, Sumatera II, Jawa,
WORKSHOP Bali-Nusra, Sulawesi, Kalimantan,
KADERISASI Maluku-Papua)
UP GRADING INSTRUKTUR
PW PII

SARASEHAN DEWAN TADIB NASIONAL

MIN II EVALUASI
(PENYEMPURNAAN) SARASEHAN INSTRUKTUR
WILAYAH

IMPLEMENTASI SECARA MERATA REFORMASI SISTEM KADERISASI -


DI SELURUH WILAYAH KEMAJUAN ORGANISASI

8 | MIN PII 2015


C. LANDASAN KEGIATAN

a) Landasan ideal : QS. Al-baqarah : 251


QS. An-Nisaa : 104
b) Landasan : Falsafah gerakan
filosofis Khittah perjuangan PII
Pola Kaderisasi PII (TADIB)
c) Landasan : Anggaran Dasar PII
institusi Anggaran Rumah Tangga PII
d) Landasan : Pola kebijakan Umum PB PII Periode 2012-2015
strategis Pola kabijakan Bidang Kaderisasi PB PII Periode 2012-2015
e) Landasan : Amanah Sarasehan Muadib Nasional
operasi Hasil Keputusan Rapat BPH PB PII Periode 2012-2015 pada
tanggal 07-09 Maret 2015

D. MOMENT KEGIATAN

Nama : Musyawarah Instruktur Nasional Pelajar Islam Indonesia tahun 2015


Disingkat (MIN PII 2015)
Tema : Reformasi Sistem Kaderisasi dalam rangka membangun
generasi unggul berdaya tahan ideology dan berdayasaing
kompetensi, menuju tegaknya Izzul Islam Walmuslimuun
Hari/tanggal : Selasa - Minggu, 21-26 April 2015
Tempat : Gedung BKM (Badan Kemakmuran Masjid) Kota Bandung, Jawa Barat

E. TUJUAN PROGRAM

1. Mengavaluasi implementasi kaderisasi PII secara Nasional sampai terpetakannya peroblematika


pelaksanaan dan output kaderisasi PII di seluruh Wilayah dan pusat kepenguirusan PII;
2. Mengevaluasi TADIB secara konseptual, sampai terpetakannya problematika sistem kaderisasi
PII dari segi konsep dan sistem dasar;
3. Mereformasi sistem kaderisasi PII sampai terrumuskannya pola kaderisasi yang baru terkait
modus rekruitmen, training, kursus, talim, serta fungsi dewan tadib;
4. Merumuskan strategi implementasi sampai tersusunnya langkah langkah adaptasi dan realisasi
konsep baru;

9 | MIN PII 2015


F. DESKRIPSI ACARA

a) Fungsi Berarti berfungsi memberikan dasar dasar logika dan ilmu


Akademik pengetahuan sebagai pisau analisa dan mesin pembuat rumusan
konseptual

b) Fungsi Evaluasi, Berarti MIN berfungsi menilai kekurangan dan kelebihan sistem
kaderisasi lama dari segi konsep dasar dan rekam jejak
implementasi serta output kader
c) Fungsi Berarti MIN ini berfungsi menjelaskan format kaderisasi baru yang
Sosialisasi ditawarkan oleh tim perumus hasil sarasehan tim perumus;

d) Fungsi Berarti MIN ini berfungsi merumuskan pola kaderisasi yang baru
Formulasi secara bersama dan disepakati oleh pengurus wilayah dan pengurus
besar;

Alur Proses MIN

ANALISIS KONSEPTUAL STADIUM GENERAL


KEBIJAKAN REFORMASI
EVALUASI TADIB
ANALISIS IMPLEMENTASI

ANALISA ISLAMISASI IDEOLOGI KADERISASI


OTPUT - OUTCOME
A. Fundamentalisasi Filsafat kaderisasi
B. Redesain orientasi pendidikan
ANALISIS FUTURISTIK C. Mempertegas prinsip pembelajaran
D. Sistematisasi model evaluasi

STRATEGI IMPLEMENTASI REVITALISASI SISTEM TADIB


PEMERATAAN DAN MASIVIKASI A. Perampingan Struktur Kaderisasi
KADERISASI B. Penataan Managemen Dan
A. Pemerataan pelaksanaan kaderisasi Administrasi yang fleksible
B. Masivikasi kader di seluruh wilayah
kepengurusan
REFORMULASI KURIKULUM TADIB

A. Pendidikan Instruktur sebagai media


transformasi ideologi
B. Penguatan iman dan karakter dalam
Training Kepemimpinan
C. Pengembangan kapasitas
pembangunan dan daya saing dalam
training sosialisasi
D. Internalisasi nilai islam dalam sistem
talim;
E. Mediasi pengembangan minat bakat
dalam jenjang rekruitmen
KOMITMEN PENGAWALAN
IMPLEMENTASI

10 | M I N P I I 2015
G. AGENDA ACARA

WAKTU ACARA PJ.


SELASA, 21 APRIL 2015 | Transit Di Bandung
RABU, 22 APRIL 2015
Pembukaan
Pembacaan ayat suci Al-quran Sie acara
Menyanyikan lagu indonesia Raya dan mars PII Sie acara
Sambutan Ketua OC MIN M. Salman Ramdhani
Sambutan Ketua PW PII Jabar Aris Darussalam
08.00-12.00 Sambutan ketua PB PII periode 2012-2015 Randi Mucharriman
Sambutan keluarga besar pii KH. Saiful Rusyhad
Seminar Nasional
Dr. Anis Baswedan
Revolusi Mental diantara ancaman dan tantangan :
(Menteri Pendidikan
ketahanan pelajar dan masyarakat Indonesia dalam
Nasional)
menghadapi Perdagangan bebas
12.00-13.00 Solat + Cofee Break + hiburan OC
Sidang pleno I :
Tata Tertib Musyawarah
13.00-14.00 SC
Agenda Acara
Pengesahan berlangsungnya MIN PII 2015
Sidang Pleno II : Analisa Kontekstual
14.00-18.00 Analisa Konseptual SC
Analisa Implementasi
18.00-20-00 Solat + tadarus + makan
Analisa Out Put + Out come
20-00-24.00 SC
Analisa Futuristik
24.00-07.30 Tidur, makan, mandi pagi
KAMIS, 23 APRIL 2015
Sidang Pleno III : Konsep Dasar Tadib
07.30-10.00 Seminar I : Prof. Dr.
Menanamkam Ideology Pendidikan yang Berorientasi Tiyar A. Bachtiyar

11 | M I N P I I 2015
pada Kejayaan Islam
10.00-12.00 Perumusan Filsafat Pendidikan Tadib SC
12.00-13.00 Solat + coffee break + hiburan
13.00-18.00 Perumusan Orientasi Kaderisasi SC
18.00-20.00 Makan + Solat + Tadarus Al-quran
Seminar II :
Prof. Dr.
20.00-22.00 Metodologi dan evaluasi pendidikan partisipatif
Asep Saeful Muhtadi
sebagai jalan membangun indpendensi kader
22.00-24.00 Perumusan Metodologi Pembelajaran SC
JUMAT, 24 APRIL 2015
00.00-07.30 istirahat-tidur, solat dan makan pagi
07.30-11.00 Sistem Evaluasi SC
11.00-13.00 Istirahat dan Sholat Jumat
Sidang Pleno IV : Revitalisasi Sistem dan Managemen
13.00-15.00 Seminar :
Merancang pola kaderisasi strategis yang menguatkan Dr. Adian Husaini
daya tahan dan meningkatkan daya saing organisasi
15.00-16.00 Solat
16.00-18.00 Perumusan Sistem tadib SC
18.00-20.00 Istirahat
20.00-24.00 Perumusan Managemen dan Administrasi Tadib SC
SABTU , 25 APRIL 2015
Sidang Pleno V : Reformulasi Kurikulum Kaderisasi
PII
07.30-10.00
Reformulasi kurikulum kaderisasi dan Peran DR. M.Abduh Zen,
Instruktur dalam transformasi ideologi M.Hum
Stadium General Pendidikan Instruktur :
a) Pendidikan Dasar dan Lanjut
10.00-12.00 SC
b) Sekolah Staf Komando
c) Pendidikan Instruktur Putri
Sidang Komisi
13.00-15.00 a) Kurikulum Leadership Training SC
b) Kurikulum Talim

12 | M I N P I I 2015
Sidang Komisi : Development Training
a) Komisi Development Training (PDA, PKP, Mentra)
16.00-18.00
b) Komisi Kursus Keperwiraan Brigade-PII SC Khusus
c) Komisi Kursus Keperempuanan PII WATI
18.00-20.00 Istirahat
20.00-24.00 Sinkronisasi
MINGGU , 26 APRIL 2015
00.00-07.30 Istirahat Tidur, Makan Pagi dan Mandi
Sidang Pleno V
SEMINAR
08.00-20.00
Comunitas Kreatif Religious sebagai basis social Dadan Dania DK.
gerakan ummat Islam
Sidang komisi perumusan modus rekruitmen
a) Rekruitmen Kader Umum
09.30-15.00 b) Rekruitmen Kader PII WATI SC Khusus
c) Rekruitmen Kader Brigade-PII
d) Rekruitmen Kader Tunas
15.00-16.00 Solat
16.00-18.00 Sinkronisasi SC
18.00-20.00 Istirahat
Sidang Pleno VI : Strategi Implementasi
20.00-24.00 Penilaian Situasi Kaderisasi PII Nasional
SC
Perumusan Strategi Implementasi
19.30-21.30 Penutupan Sie Acara

13 | M I N P I I 2015
H. MEKANISME PELAKSANAAN

A. Penanggungjawab : Randi Mucharriman S.IP.


(Ketua Umum PB PII Periode 2012-2015)

B. Steering Committee : 1. Khilda Maulidiah (Ketua DTN PB PII)


2. Arief Lutfhi Aulia (Dept. Pengembangan Studi
Pelajar PB PII)
3. Wildan Alami (Ka.Staf Diklat Korpus Brigade-PII)
4. Kartika Mayasari (Ketua Korpus Korps PII WATI)
Periode 2012-2015

C. Organizing Commitee :
Ketua : M. Salman Ramdhani
Sekretaris : Dina Siska
Bendahara : Rizal Muhammadi

D. Eksecutive Commitee : Pengurus Wilayah PII Jawa Barat periode 2015-2017

E. Tim perumus : 1. Randi Mucharriman


2. Afif Muchrom
3. Khilda Maulidiah
4. Rengga Satria
5. Habibur Rahman
6. Ika Fathullah
7. M. Salman Ramdhani
8. Fatimah Azzahra
9. Rahmi Wijayanti
10. Usty Badi Fitrillah
11. Irfan As-Shifa
12. Afidatun Nahdiah

14 | M I N P I I 2015
I. PESERTA

1. Musyawarah Instruktur Nasional diikuti oleh kader Instruktur PII seluruh Indonesia dan PW
PII PWK dengan kualifikasi
o Telah Lulus LAT dan PID
o Aktif di kepengurusan PII tingkat PW/PD PII atau Koordinator Badan Otonom.
o Kepengurusan PII yang Belum dilantik/mendapat SK resmi, maka delegasi yang hadir
harus membawa mandat dari institusi wilayah setempat.
o Setiap Wilayah Minimal mengirimkan 1 orang untuk mewakili badan induk dan badan
otonom
o Siap aktif mengelola training minimal 2 tahun pasca event MIN PII 2015

2. Setiap peserta wajib membawa bahan Perumusan berupa :


o Setiap Wilayah diharuskan melakukan Sarasehan Instruktur Wilayah (SIW) untuk
merumuskan/menganalisa Rancangan Reformasi Sistem Kaderisasi PII (Tadib) dengan
pokok pembahasan sebagai berikut :
- Analisa kontekstual Kaderisasi PII
a. Analisa Konseptual
b. Analisa Evaluasi Pembelajaran
c. Analisa Strategis (implementasi)
d. Analisa Output-outcome)
e. Analisa Futuristik
- Perubahan konsep dasar dan orientasi Tadib
a. Filsafat pendidikan Islam
b. Orientasi Kaderisasi PII
c. Metodologi Pendidikan
d. Sistem Evaluasi Kaderisasi
- Perubahan Sistem dan managemen
a. Sistem Kaderisasi PII
b. Managemen Penyelenggaraan
c. Administrasi
- Format pendidikan Ke-instrukturan
a. Pendidikan Instruktur Dasar
b. Pendidikan Instruktur Lanjut
c. Pendidikan Instruktur PII WATI
d. Pendidikan Instruktur Brigade-PII
- Format leadership Training
a. Basic Leadership Training
b. Advance Leadership Training
- Format Developmen Training
a. Mental Training
b. Perkampungan Kerja Pelajar
c. Majlis Dakwah dan Advokasi
d. Training Ke-muslimahan (Khusus PIIwati)
e. Training Ke-Perwiraan (Khusus Brigade-PII)
- Talim
- Strategi implementasi di setiap Wilayah

15 | M I N P I I 2015
o Setiap Wilayah diharuskan Merumuskan Minilam 3 bentuk model Rekruitmen kader
dengan pilihan dimensi pelatihan (rekomendasi) sebagai berikut :

A. Rekruitmen kader PII Umum


a) Studi Islam Awal Mula
b) Pelatihan Metoda belajar Cepat Pemacu prestasi Belajar
c) Pelatihan ke-Wirausahaan untuk Pelajar
d) Pelatihan Ke-Jurnalistikan untuk pelajar
e) Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa untuk pengurus OSIS
f) Galeri Seni dan Budaya Muslim
g) Pendidikan Moral Disiplin Pelajar (pencegahan kriminalitas pelajar)
h) Orientasi Teknologi kreatif Siswa
i) Kursus tataruang lingkungan hidup
j) Forum pengenalan anggota PII (pengenalan Misi, eksistensi dan atribut PII)

B. Rekruitmen Kader Tunas


a) Kemah Pemimpin Tunas Muslim
b) Pengajian Tunas
c) Festival Tunas Bangsa
d) Tunas Cup
e) Taman Bermain Tunas (Games Edukasi Kreatif)
f) Ramadhan Kids
g) Smart Kids Muslim
h) Petualangan Kader Tunas
i) Taman Baca Tunas
j) Bela diri Tunas

C. Rekruitmen Kader perempuan PII WATI


a) Kelas Kepribadian Muslimah
b) Muslimah Teenager Camp
c) Study Tasawuf dan Spiritualitas Muslimah
d) Studi Remaja Muslimah Prestatif
e) Kajian Kesehatan dan Reproduksi Muslimah (KESPRO)
f) Rumah Boga Halal
g) Galeri Fashion Muslimah
h) Muslimah Baiti Jannati
i) Muslimah Childrens Counseling
j) Muslimah Care (Woman & Children)

D. Rekruitmen kader Militan Brigade-PII


a) Latihan Bela Negara Perwira brigade-PII
b) Pendidikan Dasar pelajar Pecinta Alam
c) Latihan Relawan Siaga Bencana
d) Pendidikan Agen Polisi Pelajar
e) Jambore Kepanduan Muslim
f) Latihan Intenship brigade-PII
g) Hiking Rally dan pelatihan Navigasi

16 | M I N P I I 2015
h) Pendidikan SAR untuk pemula
i) Klinik Beladiri Pelajar

Model pelatihan disusun dengan sistematika sebagaimana terlampir. Nama Pelatihan dapat
disesuaikan variasinya dengan kebutuhan

o Membawa data rekam jejak instruktur dan pemandu yang masih aktif dan siap
mengelola training sampai 2 tahun pasca MIN PII 2015

Persyaratan dikirim softfile H-2 acara atau paling lambat tanggal 19 April 2015 pukul 00.00
dikirim ke kaderisasipbpii@gmail.com Cc: khilda.Maulidiah@gmail.com.

3. Membayar sumbangan wajib personal (SWP) sebesar Rp. 100.000,-

J. SARANA DAN PRASARANA


A. Administrasi
o Draft Term Of Reference
o Proposal kegiatan
o Surat menyurat
o SK Panitia
o Draft pembahasan
o ID Card
o Fotocopy Draft Lokakarya
B. Ruangan
o Ruang sidang
o Ruang tidur (peserta panitia, putera-puteri dipisah)
o Ruang makan
o Ruang panitia
C. Konsumsi
o Makan
o Cofee break
o Makan tamu
D. Akomodasi
o Slide proyektor + infokus
o Jaringan internet
o Buku Buku Referensi
o Microphone
o 2 buah gitar acoustic
o 2 buah mic
o Mini sound system

17 | M I N P I I 2015
E. Dokumentasi
o Video
o Foto
o Notulensi
F. Transportasi
o Transport Pembicara
o Transport Personil PB PII Jakarta-Bandung PP
G. Operasional
o Operasional sarasehan Tim Perumus
o Operasional Panitia persiapan + pelaksanaan
H. Publikasi
o Spanduk rentang
o Spandung background
o Steaker
o Pamplet
o Distribusi Draft Lokakarya Ke seluruh Wilayah

K. PENUTUP

Kebutuhan akan adanya reformasi sistem kaderisasi ini sagatlah tinggi, mengingat kondisi PII
secara Nasional yang telah menurun drastis baik secara kualitas dan kuatitas. Perlu adanya
penyikapan yang serius, keberanian mengambil keputusan dan kesungguhan dalam implementasi.
Demikian TOR ini dibuat, sebagai acuan dalam melaksanakan program. Semoga kita diberikan
kemudahan dalam menjalankan program tersebut. Hanya kepada Allah sajalah kita berserah diri
setelah berikhtiar.

Billahitaufiq wal hidayah.

STEERING COMMITTEE
Musyawarah Instruktur Nasional Pelajar Islam Indonesia Tahun 2015 (MIN PII 2015)
PENGURUS BESAR PELAJAR ISLAM INDONESIA (PB PII)
PERIODE 2012-2015

Khilda Maulidiah
Arief Lutfhi Aulia
Kartika Mayasari
Wildan Alami

18 | M I N P I I 2015
19 | M I N P I I 2015

Anda mungkin juga menyukai