Anda di halaman 1dari 113

614.

542

PETUNJUK TEKNIS Ind


p

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2015
614.542 Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
Ind
p Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal
Bina Upaya Kesehatan
Petunjuk teknis pemeriksaan tuberkulosis menggunakan alat
GeneXpert.Jakarta Kementerian Kesehatan RI. 2015

ISBN 978-602-235-887-9

1. Judul I. TUBERCULOSIS
II. CLINICAL LABORATORY TECHNIQUES-STANDART
PETUNJUK TEKNIS
PEMERIKSAAN TUBERKULOSIS MENGGUNAKAN
ALAT GENEXPERT

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2015
PERNYATAAN SANGGAHAN

The Global Health Bureau, Office of Health, Infectious Disease and Nutrition (HIDN), US
Agency for International Development (USAID), secara finansial mendukung pembuatan
petunjuk teknis ini melalui Challenge TB berdasarkan ketentuan Perjanjian No. AID-OAA-
A-14-00029.

Petunjuk teknis ini terwujud atas dukungan rakyat Amerika melalui USAID. Isi menjadi tanggung
jawab Challenge TB dan tidak mencerminkan visi USAID atau Pemerintah Amerika Serikat.
P e t u n j u k T e k n i s P e m e r i k s a a n T B M e n g g u n a k a n A l a t G e n e X p e r t | iii

KATA PENGANTAR

Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah penderita tuberkulosis (TB)
terbanyak di dunia. Selain dari kasus baru dan pengobatan ulang, peningkatan kasus HIV/AIDS
secara langsung berdampak pada peningkatan kasus TB- MDR tersebut. Prevalensi TB yang terus
meningkat menjadi salah satu dasar diterapkan metode deteksi cepat TB menggunakan
pemeriksaan berbasis biomolekuler, Xpert MTB/RIF. Pelaksanaan pemeriksaan GeneXpert pada
tahap awal ditujukan pada penemuan kasus TB resistan obat dan TB-HIV. Untuk tahap
selanjutnya, pemeriksaan ini dapat dimanfaatkan pada pemeriksaan TB pada anak dan TB ekstra
paru.

Hasil pemeriksaan Xpert MTB/RIF dengan mesin GeneXpert harus mengikuti prosedur
operasional yang benar agar mutu hasil pemeriksaan selalu terjamin. Dalam upaya memenuhi
tuntutan masyarakat terhadap standar mutu pelayanan laboratorium GeneXpert, maka disusun
buku Petunjuk Teknis Pemeriksaan Tuberkulosis Menggunakan Alat GeneXpert sebagai acuan
bagi laboratorium.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkerja sama,
khususnya Kelompok Kerja Laboratorium TB dalam menyusun Petunjuk Teknis Pemeriksaan
Tuberkulosis Menggunakan Alat GeneXpert ini.

Harapan kami semoga pedoman ini bermanfaat. Masukan dan saran yang bersifat
membangun untuk penyempurnaan pedoman ini sangat kami harapkan.
iv | P e t u n j u k T e k n i s P e m e r i k s a a n T B M e n g g u n a k a n A l a t G e n e X p e r t

TIM PENYUSUN

Pengarah : Ir. Sodikin Sadek, M.Kes

Penanggung jawab : dr. Dyah Armi Riana, MARS


dr. Christina Widaningrum, MKes.

Editor : Andriansjah Rukmana, MBiomed, PhD


dr. Retno Kusuma Dewi
dr. Triya Novita Dinihari
dr. Wiwi Ambarwati

Kontributor :

Laboratorium Rujukan Nasional Molekuler TB-Mikrobiologi FKUI


Andriansjah Rukmana, MBiomed, PhD
dr. Anis Karuniawati, PhD, SpMK(K)
dr. Ardiana Kusumaningrum, SpMK
Dra. Ariyani Kiranasari, MBiomed
August Jenifer, BSc.
dr. Dimas Seto Prasetyo, SpMK
dr. Fera Ibrahim, MSc., PhD, SpMK(K)
Stephany Angelia Tumewu, S.Si.

Laboratorium Patologi Klinik RSUP Dr. Hasan Sadikin


dr. Basti Andriyoko, SpPK

Subdit Bina Pelayanan Mikrobiologi dan Imunologi


Agus Susanto, MKM
dr. Eva Dian Kurniawati
Siti Mandarini, S.Si.

Subdit Tuberkulosis
dr. Endang Lukitosari
dr. Irfan Ediyanto
dr. Retno Kusuma Dewi

KNCV Tuberculosis Foundation


Lydia Mursida, S.Si.
Novia Rachmayanti, S.Si., MBiomed
Pujiyati Herlina, S.Si.
Roni Chandra, S.Si., MBiomed
Trishanty Rondonuwu
Petunjuk Teknis Pemeriksaan TB Menggunakan Alat GeneXpert|v

DAFTAR ISI

Kata Pengantar iii


Tim Penyusun iv
Daftar Isi v
Daftar Singkatan vii

I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Prinsip Kerja 1
C. Keterbatasan 2
II. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA 4
A. Penanganan Tumpahan 4
B. Penanganan Limbah 5
III. PROSEDUR INSTALASI MESIN GENEXPERT 6
A. Komponen Sistem GeneXpert Dx 6
B. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Instalasi GeneXpert 6
C. Prosedur Instalasi Mesin GeneXpert 7
D. Cara Menyalakan Mesin GeneXpert 8
E. Cara Memulai Sistem Windows 9
F. Cara Memulai Program GeneXpert Dx 9
G. Pengaturan dan Konfigurasi Sistem 10
H. Administration Account Dan Basic Account 17
I. Login 19
J. Instalation Qualification Report (IQ Report) 19
K. Assay Definition 21
L. Restart System 22
IV. PENGUMPULAN, PENGIRIMAN, DAN PENYIMPANAN SPESIMEN 24
A. Pengumpulan Spesimen Dahak 24
B. Pengiriman Spesimen Dahak 25
C. Penerimaan dan Penyimpanan Spesimen Dahak 26
V. PENGOLAHAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN XPERT MTB/RIF 27
A. Spesimen Dahak 27
B. Spesimen Non-Dahak 28
1. Hal Penting Sebelum Melakukan Pengolahan Spesimen Non-Dahak 28
2. Cairan Serebrospinal (CSF) 28
3. Kelenjar Getah Bening (Lymph Node) dan Jaringan (Tissues) 29
C. Substansi yang Dapat Menghambat Pemeriksaan Xpert MTB/RIF 29
VI. PROGRAM GENEXPERT Dx UNTUK PEMERIKSAAN XPERT MTB/RIF 31
A. Alur Kerja Secara Umum 31
B. Prosedur Umum Persiapan Cartridge 31
C. Pemantauan Selama Pemeriksaan 33
D. Cara Memberhentikan Pemeriksaan Saat Pemeriksaan Sedang Berlangsung 33
vi | P e t u n j u k T e k n i s P e m e r i k s a a n T B M e n g g u n a k a n A l a t G e n e X p e r t

E. Cara Menampilkan Hasil Pemeriksaan 33


F. Cara Mengubah Informasi Pada Pemeriksaan 43
G. Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan 43
H. Melihat dan Mencetak Laporan 45
VII. INTERPRETASI HASIL 51
VIII. PERAWATAN MESIN 58
A. Perawatan Harian 58
1. Memeriksa Letak Mesin 58
2. Membersihkan Permukaan Meja Kerja 58
3. Membuang Cartridge yang Telah Dipakai 58
4. Mematikan Mesin GeneXpert dan Komputer Setelah Digunakan 58
B. Perawatan Mingguan 58
1. Membersihkan Permukaan Mesin 59
2. Membersihkan Cartridge Bay Interior 59
C. Perawatan Bulanan 60
1. Membersihkan Plunger Rod 60
2. Membersihkan Saringan Kipas 62
3. Menyimpan Data Hasil Pemeriksaan Archive Data 63
4. Melakukan Backup Database/Database Management 64
5. Menyimpan Data Archive dan Back Up Data ke CD 64
D. Perawatan Tahunan 65
E. Perawatan Lain 66
1. Module Reporter 66
2. Melakukan Manual Self-Test 66
3. Membuat System Log Report 67
IX. PENYELESAIAN MASALAH 69
A. Masalah Pada Perangkat Keras (Hardware Problems) 69
B. Masalah Terkait Perangkat Lunak (Software Problems) 72
1. Jenis Pesan Error 72
2. Run Time Error 73
3. Error Yang Menghentikan Pemeriksaan 75
4. Error Saat Memasukkan Cartridge 78
5. Error Self-Test 79
6. Error Pasca Analisis Pemeriksaan 82
7. Mengekslusi Modul Dari Pemeriksaan 84
X. PENCATATAN PELAPORAN 85
Daftar Pustaka
Lampiran
P e t u n j u k T e k n i s P e m e r i k s a a n T B M e n g g u n a k a n A l a t G e n e X p e r t | vii

DAFTAR SINGKATAN

APD : Alat Pelindung Diri


ASP : Authorized Service Provider
bp : base pairs
CSF : Cerebrospinal fluid
Ct : Cycle threshold
DNA : Deoxiribose Nucleic Acid
Faskes : Fasilitas Kesehatan
FNAB : Fine Needle Aspirate Biopsy
IPAL : Instalasi Pengelolaan Air Limbah
MTB : Mycobacterium tuberculosis
OAT : Obat anti tuberkulosis
PBS : Phosphate Buffer Saline
PCC : Probe Check Control
PCR : Polymerase Chain Reaction
Protap : Prosedur tetap
SPC : Sample Processing Control
TB-MDR : Tuberculosis-Multi Drug Resistance
Petunjuk Teknis GeneXpert-Pendahuluan|1

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu ancaman kesehatan yang mematikan dan
masih memiliki kelemahan dalam metode deteksi yang efektif. Hal tersebut berkontribusi
terhadap masalah TB di seluruh dunia, karena pasien TB yang tidak mendapat pengobatan
tepat dapat menjadi sumber infeksi di komunitas. Kasus TB yang tidak diobati juga
meningkatkan mortalitas, khususnya pada penderita HIV.
Metode pemeriksaan yang banyak digunakan di negara endemik TB adalah
pemeriksaan mikroskopik. Namun demikian metode tersebut memiliki sensitivitas yang
rendah, tidak mampu dalam menentukan kepekaan obat, dan memiliki kualitas yang
berbeda-beda karena dipengaruhi oleh tingkat keterampilan teknisi dalam melakukan
pemeriksaan. Diagnosis konvensional untuk mendeteksi TB resisten obat bergantung
pada biakan dan uji kepekaan obat yang membutuhkan waktu lama dan prosedur khusus
dalam isolasi bakteri dari spesimen klinik, identifikasi Mycobacterium tuberculosis (MTB)
kompleks, dan pemeriksaan in vitro dalam uji kepekaan obat anti tuberculosis (OAT).
Selama pemeriksaan, pasien mungkin mendapatkan pengobatan yang tidak sesuai,
sehingga meningkatkan kemungkinan berkembangnya strain TB resisten obat dan
kejadian resisten. Hal tersebut diharapkan dapat diatasi dengan penggunaan pemeriksaan
Xpert MTB/RIF yang cepat dan dapat mengidentifikasi keberadaan MTB dan resistensi
terhadap rifampisin secara simultan, sehingga inisiasi dini terapi yang akurat yang
mendukung implementasi pengendalian program TB-MDR dapat diterapkan dan dapat
mengurangi insiden kasus TB secara umum. Hasil penelitian skala besar menunjukkan
bahwa pemeriksaan Xpert MTB/RIF memiliki sensitivitas dan spesifisitas untuk diagnosis
TB yang jauh lebih baik dibandingkan pemeriksaan mikroskopik serta mendekati kualitas
diagnosis dengan pemeriksaan biakan.
Teknologi pemeriksaan molekuler dalam mendiagnosis TB sudah digunakan sejak
beberapa waktu yang lalu. Namun demikian, metode yang digunakan terlalu kompleks
untuk pemeriksaan rutin di negara berkembang. Tahapan pengolahan spesimen dan
ekstraksi DNA mempersulit implementasi di negara dengan sumber daya terbatas. Saat
ini, pemeriksaan Xpert MTB/RIF merupakan satu satunya pemeriksaan molekuler yang
mencakup seluruh elemen reaksi yang diperlukan termasuk seluruh reagen yang
diperlukan untuk proses PCR di dalam satu cartridge (Gambar 1.1). Pemeriksaan Xpert
MTB/RIF mampu mendeteksi DNA MTB kompleks secara kualitatif dari spesimen
langsung, baik dari dahak maupun non dahak. Selain mendeteksi MTB kompleks,
pemeriksaan Xpert MTB/RIF juga mendeteksi mutasi pada gen rpoB yang menyebabkan
resistensi terhadap rifampisin. Pemeriksaan Xpert MTB/RIF dapat mendiagnosis TB dan
resistensi terhadap rifampisin secara cepat dan akurat, namun tidak dapat digunakan
sebagai pemeriksaan lanjutan (monitoring) pada pasien yang mendapat terapi.

B. PRINSIP KERJA

Pemeriksaan Xpert MTB/RIF merupakan metode deteksi molekuler berbasis


nested real-time PCR untuk diagnosis TB. Primer PCR yang digunakan mampu
mengamplifikasi sekitar 81 bp daerah inti gen rpoB MTB kompleks, sedangkan probe
2|Pendahuluan -Petunjuk Teknis GeneXpert

dirancang untuk membedakan sekuen wild type dan mutasi pada daerah inti yang
berhubungan dengan resistensi terhadap rifampisin.
Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan mesin GeneXpert, yang menggunakan
sistem otomatis yang mengintegrasikan proses purifikasi spesimen, amplifikasi asam
nukleat, dan deteksi sekuen target. Sistem tersebut terdiri atas mesin GeneXpert,
komputer dan perangkat lunak. Setiap pemeriksaan menggunakan cartridge sekali pakai
dan dirancang untuk meminimalkan kontaminasi silang.
Cartridge Xpert MTB/RIF juga memiliki Sample Processing Control (SPC) dan Probe
Check Control (PCC). Sample processing control berfungsi sebagai control proses yang
adekuat terhadap bakteri target serta untuk memonitor keberadaan penghambat reaksi
PCR, sedangkan PCC berfungsi untuk memastikan proses rehidrasi reagen, pengisian
tabung PCR pada cartridge, integritas probe, dan stabilitas dye. Pemeriksaan Xpert
MTB/RIF dapat mendeteksi MTB kompleks dan resistensi terhadap rifampisin secara
simultan dengan mengamplifikasi sekuen spesifik gen rpoB dari MTB kompleks
menggunakan lima probe molecular beacons (probe A E) untuk mendeteksi mutasi pada
daerah gen rpoB. Setiap molecular beacon dilabel dengan dye florofor yang berbeda. Cycle
threshold (Ct) maksimal yang valid untuk analisis hasil pada probe A, B dan C adalah 39
siklus, sedangkan pada probe D dan E adalah 36 siklus. Hasil dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
MTB terdeteksi apabila terdapat dua probe memberikan nilai Ct dalam batas valid
dan delta Ct min (selisih/perbedaan Ct terkecil antar pasangan probe) < 2.0
Rifampisin Resisten tidak terdeteksi apabila delta Ct maks (selisih/perbedaan antara
probe yang paling awal muncul dengan paling akhir muncul) 4.0
Rifampisin Resisten terdeteksi apabila delta Ct maks > 4.0
Rifampisin Resisten indeterminate apabila ditemukan dua kondisi sebagai berikut :
o Nilai Ct pada probe melebihi nilai valid maksimal (atau nilai 0)
o Nilai Ct pada probe yang paling awal muncul > (nilai Ct valid maksimal delta Ct
maksimal cut-off 4.0)
Tidak terdeteksi MTB apabila hanya terdapat satu atau tidak terdapat probe yang
positif.

Pemeriksaan Xpert MTB/RIF sudah diatur secara otomatis sesuai dengan protokol
kerja Xpert MTB/RIF dan tidak dapat dimodifikasi oleh pengguna.

C. KETERBATASAN

1. Pemeriksaan Xpert MTB/RIF TIDAK ditujukan untuk menentukan keberhasilan atau


pemantauan pengobatan.
2. Hasil negatif tidak menyingkirkan kemungkinan TB. Pemeriksaan tersebut harus
dilakukan sejalan dengan pemeriksaan biakan MTB untuk menghindari risiko hasil
negatif palsu dan untuk mendapatkan isolat MTB sebagai bahan identifikasi dan uji
kepekaan.
3. Hasil positif tidak selalu mengindikasikan keberadaan mikroorganisme hidup/viable.
4. Deteksi MTB kompleks dipengaruhi oleh jumlah mikroorganisme dalam spesimen.
Hasil sangat dipengaruhi oleh cara pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan
spesimen.
Petunjuk Teknis GeneXpert-Pendahuluan|3

5. Kinerja pemeriksaan Xpert MTB/RIF tergantung dari kemampuan petugas lab dan
kepatuhan terhadap instruksi kerja, sehingga seluruh petugas lab harus mendapatkan
pelatihan terlebih dahulu.
6. Dokter yang mengambil keputusan medis harus menginterpretasi hasil pemeriksaan
Xpert MTB/RIF sesuai dengan riwayat medis pasien, gejala, dan tanda yang ditemukan,
serta hasil dari uji diagnostik lainnya.
7. Interferensi pemeriksaan dapat terjadi akibat keberadaan lidocaine (>20% v/v), mucin
(>1.5% w/v), ethambutol (>5 g/mL), guaifenesin (>2.5 mg/mL), phenylephrine (>25%
v/v), atau tea tree oil (>0.008% v/v).

Gambar 1.1 Cartridge Xpert MTB/RIF (GeneXpert Training Package, Global Laboratory
Initiative)
4|Keamanan dan Keselamatan K erja - P etunjuk T ek nis G eneXp ert

II. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM


Pemeriksaan laboratorium TB memiliki resiko penularan infeksi dan kemungkinan
kecelakaan kerja. Adapun bentuk paparan yang dapat terjadi di laboratorium TB adalah
aerosol. Aerosol dapat terjadi pada saat petugas lab membuka pot dahak dan saat
melakukan pencampuran larutan dapar (sample buffer) ke dalam spesimen.
Keselamatan kerja di laboratorium GeneXpert merupakan tanggung jawab seluruh
petugas lab. Petugas lab diharapkan mampu bekerja sesuai prosedur tetap (protap) dan
harus melaporkan setiap tindakan, kondisi atau kejadian yang dinilai tidak sesuai dengan
protap kepada penanggung jawab laboratorium. Petugas di laboratorium GeneXpert
minimal harus memiliki pengetahuan dasar tentang keselamatan dan keamanan kerja:
Penanganan spesimen dahak mulai dari pengambilan, transportasi spesimen, proses
pencampuran bufer dengan spesimen, serta penanganan tumpahan.
Pengolahan limbah infeksius.

A. PENANGANAN TUMPAHAN

1. Alat dan Bahan


a. Larutan hipoklorit 10% segar
b. Forsep, sapu dan serok yang dapat disterilisasi (autoclavable), atau alat mekanik
lain untuk menangani benda tajam.
c. Kertas tisu atau bahan penyerap lainnya
d. Kantong biohazard untuk membuang tumpahan yang terkontaminasi
e. Tempat sampah benda tajam yang kosong
f. Sarung tangan
g. Pelindung wajah (kacamata dan masker atau pelindung wajah)
h. Sepatu boots kedap air

2. Pedoman Umum pada Insiden Tumpahan


a. Hindari menghirup material yang terkandung di udara dan segera tinggalkan
ruangan. Beritahu yang lain untuk meninggalkan ruangan.
b. Tutup pintu dan pasang pengumuman adanya tumpahan.
c. Lepas pakaian yang terkonntaminasi, balik bagian yang terkontaminasi ke bagian
dalam dan masukkan ke kantong biohazard yang dapat diotoklaf.
d. Cuci semua bagian kulit yang terpapar dengan sabun antiseptik lalu bilas dengan
air dan terakhir dengan alkohol.
e. Informasikan kejadian tumpahan pada supervisor dan tim keamanan kerja.

3. Pembersihan Tumpahan
a. Petugas laboratorium keluar dan memasang tanda peringatan BAHAYA
TUMPAHAN, DILARANG MASUK! di depan pintu laboratorium.
b. Biarkan aerosol hilang/ mengendap selama setidaknya 30 menit sebelum masuk
kembali laboratorium. Persiapkan alat untuk pembersihan (spill kit).
c. Kenakan alat pelindung diri (baju lab, pelindung wajah, sarung tangan lapis ganda
dan sepatu boot).
d. Tutupi area tumpahan dengan kertas tisu / absorban.
Petunjuk Teknis GeneXpert -Keamanan dan Keselamatan Kerja |5

e. Tuang larutan hipoklorit 10% pada kertas tisu / absorbant di mulai dari area luar
menuju area inti tumpahan.
f. Biarkan kontak selama 20 menit. Dengan menggunakan pinset bersihkan area
dengan gerakan secara sirkuler dimulai dari bagian terluar menuju ke pusat
tumpahan.
g. Tuangkan kembali disinfektan pada area tumpahan, kemudian keringkan dengan
kertas tisu / absorban yang baru.
h. Buang kertas tisu/absorban tersebut ke dalam plastik otoklaf.
i. Jika terdapat pecahan, ambillah dengan pinset dan buang dalam wadah benda
tajam.
j. Buangan limbah tisu dan pecahan di atas harus diperlakukan sebagai limbah
infeksius.
k. Lepaskan masker dan sarung tangan masukkan ke dalam plastik otoklaf.
l. Lepaskan jas laboratorium dan masukkan ke dalam plastik otoklaf lainnya untuk
dilakukan sterilisasi.
m. Cucilah tangan dan area kulit yang terpapar dengan sabun antiseptik lalu bilas
dengan air mengalir dan terakhir dengan alkohol.

B. PENANGANAN LIMBAH

Pemeriksaan Xpert MTB/RIF menghasilkan limbah infeksius berupa sisa spesimen,


cartridge bekas pakai, pipet, serta bahan habis pakai lainnya yang telah terkontaminasi.
Seluruh limbah infeksius harus dipisahkan dari limbah non-infeksius, serta dimasukkan
ke dalam plastik otoklaf.
Penanganan limbah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pot dahak dan tutupnya, cartridge serta limbah padat lain harus diotoklaf. Bila tidak
terdapat otoklaf limbah-limbah tersebut direndam dalam larutan hipoklorit 0,1%
segar selama minimal 12 jam.
2. Sterilisasi dengan otoklaf dibutuhkan suhu 121 OC dengan tekanan udara 1,5 - 2 atm
selama 20 menit.
3. Setelah proses otoklaf penanganan limbah dapat dilanjutkan dengan insinerasi.
4. Limbah cair dibuang melalui sistem IPAL.
6|Prosedur Instalasi-Petunjuk Teknis GeneXpert

III. PROSEDUR INSTALASI

A. KOMPONEN SISTEM GENEXPERT DX

Komponen sistem GeneXpert Dx merupakan komponen yang disediakan oleh


produsen pada setiap kali pembelian mesin. Komponen tersebut terdiri atas:
Mesin GeneXpert
Komputer atau laptop, yang telah berisi program GeneXpert Dx dan program lain yang
dibutuhkan
Barcode scanner
Kabel daya dan kabel lainnya
UPS
Buku petunjuk operasional GeneXpert Dx

Adapun peralatan atau bahan habis pakai yang TIDAK tersedia dan harus
disediakan oleh laboratorium pelaksana GeneXpert adalah:
Pot dahak
Alat pelindung diri (jas lab, masker, sarung tangan)
Penghitung waktu (timer)
Label dan spidol

Peralatan yang bersifat opsional untuk dimiliki laboratorium pelaksana GeneXpert


adalah:
Biosafety cabinet (BSC)
Vortex

B. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM MELAKUKAN INSTALASI


GENEXPERT

1. Ruangan memiliki jendela atau exhaust fan sehingga sirkulasi udara baik.
2. Mesin tidak diletakan langsung di bawah AC atau tidak terpapar sinar matahari
langsung.
3. Mesin diletakan pada meja yang stabil dan kuat, serta tidak bersama dengan mesin
yang menghasilkan getaran (contohnya, sentrifus).
4. Mesin diletakan dengan jarak 10-15 cm dari dinding dan peralatan lain disekitarnya
(Gambar 3.1).
5. Tersedia sumber listrik yang dekat dengan mesin.
6. Terdapat mesin pendingin ruangan yang mampu menjaga suhu ruangan stabil antara
15-25oC.
7. Mesin diletakan pada tempat yang bebas debu.
Petunjuk Teknis GeneXpert -Prosedur Instalasi|7

Gambar 3.1 Tata cara peletakkan mesin GeneXpert dan komputer pada meja laboratorium
(GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative).

C. PROSEDUR INSTALASI MESIN GENEXPERT

1. Cara Instalasi Mesin GeneXpert Dengan Komputer


a. Keluarkan sistem GeneXpert Dx dari dalam kotak. Pastikan seluruh komponen yang
tertera pada BAB III.A tersedia (Gambar 3.2).
b. Letakan mesin pada meja yang stabil dan kuat.
c. Susun seluruh peralatan dengan urutan sebagai berikut:
Hard disk bar scanner - komputer GeneXpert UPS atau
UPS GeneXpert Komputer Bar scanner Hard disk (Gambar 3.3).

Gambar 3.2 GeneXpert Dx di dalam kotak kemasan. Sistem GeneXpert Dx tersimpan di dalam
dua kotak berbeda. Kotak pertama berisi mesin GeneXpert, bar scanner, dan kabel. Kotak
kedua berisi monitor, hard drive, keyboard, mouse, dan kabel (GeneXpert Training Package,
Global Laboratory Initiative).
8|Prosedur Instalasi-Petunjuk Teknis GeneXpert

b
a

e c a
d b
a d b a
d a
a

Gambar 3.3 Tata letak instalasi mesin GeneXpert dengan komputer desktop: a. Pasang kabel
UPS langsung ke sumber listrik; b. Pasang kabel power GeneXpert, monitor, dan hard drive ke
UPS; c. Hubungkan monitor ke hard disk; d. Hubungkan hard disk ke mesin GeneXpert; e.
Hubungkan kabel bar scanner, mouse, dan keyboard ke hard disk; f. Pasang kabel sesuai
dengan portnya. (GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative)

2. Cara Instalasi Mesin GeneXpert Dengan Laptop


a. Keluarkan sistem GeneXpert Dx dari dalam kotak. Pastikan seluruh komponen yang
tertera pada BAB III.A tersedia (Gambar 3.4).
b. Susun seluruh peralatan dengan urutan sebagai berikut:
Bar scanner laptop GeneXpert UPS atau
UPS GeneXpert laptop bar scanner (Gambar 3.4).

a
a
b
b

Gambar 3.4 Tata letak instalasi mesin GeneXpert dengan komputer desktop: a. Pasang kabel
UPS langsung ke sumber listrik; b. Pasang kabel power GeneXpert dan charger laptop ke UPS;
c. Hubungkan laptop ke mesin GeneXpert; d. Hubungkan kabel bar scanner ke laptop
(GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative).

D. CARA MENYALAKAN MESIN GENEXPERT

1. Nyalakan UPS dengan menekan tombol power selama beberapa detik.


Petunjuk Teknis GeneXpert -Prosedur Instalasi|9

2. Hidupkan mesin GeneXpert dengan menekan tombol ON yang berada di bagian


belakang mesin hingga lampu warna biru yang ada di depan mesin menyala.
3. Nyalakan komputer dengan menekan tombol power. Akan terdengar bunyi pada
mesin GeneXpert yang menandakan bahwa telah terjadi koneksi antara mesin
GeneXpert dengan komputer.
4. Nyalakan layar monitor.

E. CARA MEMULAI SISTEM WINDOWS

1. Windows XP-Generasi Pertama


a. Nyalakan mesin GeneXpert dan komputer seperti panduan BAB III.D.
b. Pada halaman utama Windows XP, pilih username Cepheid dan ketik cphd pada
kolom password (Gambar 3.5).

Gambar 3.5 Halaman utama Windows XP (GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)

2. Windows 7-Generasi Kedua


a. Nyalakan mesin GeneXpert seperti tahap A2.
b. Hidupkan komputer.
c. Pada halaman utama Windows 7, pilih username Cepheid-Admin dan ketik cphd
pada kolom password (Gambar 3.6).

Gambar 3.6 Pilihan akun pada halaman depan Windows 7 (GeneXpert Dx System Manual,
Cepheid)
F. CARA MEMULAI PROGRAM GENEXPERT DX

Tahapan yang dijelaskan berikut juga merupakan tahapan yang akan dilakukan saat
melakukan pemeriksaan Xpert MTB/RIF secara rutin.
10 | P r o s e d u r I n s t a l a s i - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

1. Setelah memulai sistem Windows (BAB III.E), tunggu sampai GeneXpert Dx software
berjalan secara otomatis ATAU jika software tertutup dan komputer masih hidup, maka
untuk membuka GeneXpert DX:

Klik dua kali pada icon di layar


desktop

2. Saat program GeneXpert Dx berjalan, maka pada layar monitor akan muncul kotak dialog
bertuliskan:

Do you want to perform


Database Management tasks?
Klik NO
3. Klik menu Check Status, pastikan status semua modul adalah Available (Gambar 3.7)

Gambar 3.7 Tampilan halaman utama program GeneXpert Dx (GeneXpert Dx System Manual,
Cepheid)

Catatan: Jika status modul tidak Available maka lihat BAB IX. Pemecahan Masalah.

G. PENGATURAN KOMPUTER DAN KONFIGURASI SISTEM

Pengaturan dan konfigurasi sistem HARUS dilakukan pada saat mesin GeneXpert
pertama kali diinstal. Pengaturan dan konfigurasi tersebut bertujuan untuk mengganti
format waktu lokal pada Windows, memberikan nama lab lokasi mesin GeneXpert,
pengaturan tampilan dan daya, serta set-up pilihan-pilihan berdasarkan kebutuhan.
Pengaturan dan konfigurasi sistem TIDAK BOLEH dilakukan saat pemeriksaan sedang
berlangsung.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o s e d u r I n s t a l a s i | 11

1. Pengaturan Daya
Pengaturan daya perlu dilakukan untuk mencegah komputer hibernate atau sleep saat
pemeriksaan berlangsung yang dapat menyebabkan pemeriksaan terhenti. Ikuti tahap
berikut untuk melakukan pengaturan daya:
a. Pengaturan daya untuk Windows XP
1) Pada Windows desktop, klik Start, dan klik Control Panel.
2) Pilih Performance and Maintenance. Klik ganda pada ikon Power Options,
maka akan muncul kotak dialog (Gambar 3.8):

Gambar 3.8 Tampilan kotak dialog Power Options Properties, Tab Power Schemes
(GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)

3) Pada Power schemes pilih Cepheid Setup-Do Not Alter.


4) Pada Setting for Cepheid Setup-Do Not Alter power scheme, pilih Never untuk
mengisi semua kolom, baik pada saat komputer/laptop tersambung dengan daya
ataupun saat menggunakan baterai.
5) Klik Apply untuk menyimpan pengaturan.
6) Klik menu Hibernate, pastikan bahwa pilihan hibernate disabled dengan cara
TIDAK mencentang kotak Enable hibernation (Gambar 3.9).
7) Klik Apply untuk menyimpan pengaturan.
12 | P r o s e d u r I n s t a l a s i - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Gambar 3.9 Tampilan kotak dialog Power Options Properties, Tab Hibernate (GeneXpert
Dx System Manual, Cepheid)

b. Pengaturan daya untuk Windows 7


1) Pada Windows desktop, klik ikon
2) Pilih Control Panel,
Maka akan muncul jendela seperti pada Gambar 3.10. Pilih Power Options.
Kemudian Edit Plan Setting Window.
3) Pastikan semua pilihan adalah Never. Kemudian klik Change advance power
settings (Gambar 3.11).
4) Setelah klik Change advance power settings, maka akan muncul jendela seperti
pada Gambar 3.12. Klik Ganda pada Sleep untuk membuka semua pilihan. Atur
setting Sleep after menjadi Never. Atur setting Hibernate after menjadi
Never.
5) Klik Apply untuk menyimpan pengaturan.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o s e d u r I n s t a l a s i | 13

Gambar 3.10 Tampilan jendela Control Panel pada sistem Windows 7 (GeneXpert Dx System Manual,
Cepheid)

Gambar 3.11 Tampilan jendela Edit Plan Setting Window (GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)
14 | P r o s e d u r I n s t a l a s i - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Gambar 3.12 Tampilan Power Options, Advance settings (GeneXpert Dx System Manual,
Cepheid)

2. Pengaturan Waktu dan Tanggal


a. Pengaturan waktu dan tanggal untuk Windows XP
1) Klik Start, kemudian klik Control Panel.
2) Klik ganda pada ikon Date and Time, kemudian akan muncul kotak dialog seperti
pada Gambar 3.13. Pada menu Date & Time ubah tanggal dan waktu sesuai
dengan waktu lokal.
3) Klik OK untuk menyimpan pengaturan dan menutup kotak dialog.

Gambar 3.13 Tampilan Date and Time Properties pada sistem Windows XP, Tab Date &
Time (GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o s e d u r I n s t a l a s i | 15

b. Pengaturan waktu dan tanggal untuk Windows 7


1) Klik Control Panel, dan pilih Clock, Language, and Region.
2) Klik Date and Time, maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut (Gambar
3.14):

Gambar 3.14 Tampilan Date and Time Properties pada sistem Windows 7, Tab Date &
Time (GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)

3) Klik Change date and time, maka akan muncul kotak dialog (Gambar 3.15).
Ubah waktu dan tanggal yang sesuai dengan waktu lokal. Klik OK untuk
menyimpan pengaturan dan menutup kotak dialog.

Gambar 3.15 Tampilan Date and Time Settings pada Windows (GeneXpert Dx System
Manual, Cepheid)

3. Konfigurasi Sistem
a. Buka program GeneXpert Dx seperti panduan pada BAB III.F.
b. Pada halaman utama GeneXpert Dx, klik Setup dan pilih System Configuration
(Gambar 3.16)
16 | P r o s e d u r I n s t a l a s i - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Gambar 3.16 Tampilan menu Setup pada halaman utama program GeneXpert Dx (GeneXpert
Dx System Manual, Cepheid)

c. Setelah memilih System Configuration, maka akan muncul kotak dialog (Gambar 3.17).
Pada System Name isi kolom dengan nomor seri GeneXpert-nama lab-kota-
negara. Nama tersebut akan tercetak pada setiap hasil pemeriksaan.
Ubah Date Format sesuai dengan format yang diinginkan, contohnya
DD/MM/YY yang berarti angka yang ditampilkan adalah
Tanggal/Bulan/Tahun.
Ubah Time Format sesuai dengan yang diinginkan 12 jam atau 24 jam.
Contohnya 24 Hour (HH:mm:ss) yang berarti angka yang ditampilkan adalah
Jam:menit:detik.
Pada kotak pilihan, ubah pilihan untuk memasukan data pasien dengan ID dan
memasukan kode cartridge dengan barcode scanner.
Pada Require Start Test Login, Pilih Always untuk selalu memulai login setiap
kali akan memulai pemeriksaan.
Pilih Audio At End Of Test untuk mengatur agar mesin berbunyi setiap kali
pemeriksaan selesai dikerjakan.
Pilih Print Test Report At End of Test apabila ingin mencetak hasil setiap kali
pemeriksaan secara otomatis ATAU kosongkan kotak apabila tidak ingin mencetak
otomatis.
Pilih Assay Statistic Deletion Reminder untuk mengingatkan petugas agar
menghapus data-data lama yang telah disimpan.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o s e d u r I n s t a l a s i | 17

Gambar 3.17 Tampilan System Configuration pada program GeneXpert Dx (GeneXpert Dx


System Manual, Cepheid)

H. ADMINISTRATION ACCOUNT DAN BASIC ACCOUNT

1. Cara Membuat Akun Administrasi (Administration Account)


Akun administrasi dibuat terutama untuk petugas yang bertanggung jawab penuh
terhadap mesin GeneXpert. Pemilik akun administrasi akan memiliki akses yang lebih luas
untuk menjalankan beberapa program, seperti melihat data Xpert dengan rinci dan
kalibrasi mesin. Akun tersebut disarankan dibuat untuk lebih dari satu orang.
a. Pada Menu Setup, Pilih User Administration (Gambar 3.18).

Gambar 3.18 Tampilan menu Setup pada halaman utama GeneXpert Dx (GeneXpert Dx
System Manual, Cepheid)

b. Setelah klik User Administration, maka akan muncul kotak dialog seperti pada
Gambar 3.19. Klik Add.
18 | P r o s e d u r I n s t a l a s i - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Gambar 3.19 Tampilan kotak dialog pada User Administration (GeneXpert Dx System Manual,
Cepheid)

c. Ketik username, fullname, dan password pada kolom yang tersedia. Ketik password
sekali lagi pada kolom Confirm Password untuk konfirmasi password. Pada pilihan
User Type pilih akun Admin. Klik OK (Gambar 3.20).

Gambar 3.20 Cara membuat akun administrasi pada jendela Add User (GeneXpert Dx System
Manual, Cepheid)

2. Membuat Basic Account


Basic account diutamakan dibuat untuk petugas dengan akses data terbatas. Petugas
hanya dapat melihat hasil tes tanpa melihat grafik. Disarankan membuat lebih dari satu
account.
a. Pada Menu Setup, Pilih User Administration (Gambar 3.18).
b. Setelah muncul kotak dialog, klik Add (Gambar 3.19).
c. Ketik username, fullname, dan password pada kolom yang tersedia. Ketik password
sekali lagi pada kolom Confirm Password untuk konfirmasi password. Pada pilihan
User Type pilih account Basic. Klik OK (Gambar 3.21).
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o s e d u r I n s t a l a s i | 19

Gambar 3.21 Cara membuat basic account pada jendela Add User (GeneXpert Dx System
Manual, Cepheid)

I. LOGIN

Pada Menu User, klik Login, maka akan muncul kotak dialog login. Masukan user name
dan password sesuai dengan user name dan password yang telah dibuat pada tahap
sebelumnya. Klik OK (Gambar 3.22).

Gambar 3.22 Tampilan menu User dan kotak dialog Login (GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)

J. INSTALATION QUALIFICATION REPORT (IQ REPORT)

Installation Qualification Report (IQ Report) merupakan laporan yang harus dibuat
saat pertama kali mesin GeneXpert diinstal atau saat mesin dikalibrasi. Laporan tersebut
berfungsi untuk mengetahui status keberhasilan mesin saat pertama kali dipasang dan
merupakan dokumen yang diperlukan untuk garansi. Report tersebut akan disimpan pada
masing-masing komputer oleh petugas dari Subdit TB atau ASP lokal yang menginstal atau
mengkalibrasi mesin.
1. Pada menu Reports, klik Installation Qualification (Gambar 3.23).
20 | P r o s e d u r I n s t a l a s i - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Gambar 3.23 Tampilan menu Reports untuk membuat Installation Qualification Report
(GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)

2. Setelah itu, maka akan muncul dokumen IQ Report (Gambar 3.24). Simpan IQ Report.

Gambar 3.24 Contoh Installation Qualification Report (GeneXpert Dx System Manual,


Cepheid)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o s e d u r I n s t a l a s i | 21

K. ASSAY DEFINITION

1. Cara Import Assay Definition


Catatan: Import file assay definition tidak perlu dilakukan secara rutin. Import file hanya
dilakukan apabila terdapat cartridge versi baru, sehingga program GeneXpert Dx tidak
mengenali kode cartridge.
a. Masukkan Compact disc (CD) Assay Definition ke dalam CD drive.
b. Pada program GeneXpert Dx, pilih menu Define Assay (Gambar 3.25). Catatan:
Basic Account dan Detil Account hanya memiliki menu terbatas untuk Define Assay.

Gambar 3.25 Tampilan menu Define Assay pada program GeneXpert Dx (GeneXpert Dx System
Manual, Cepheid)

c. Klik Import (Gambar 3.25), maka akan muncul kotak dialog (Gambar 3.26). Klik
pada file dengan extension.gxa, kemudian klik Import.

Gambar 3.26 Kotak dialog Import Assay (GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)
d. Assay dengan versi baru akan muncul pada Assay List(bagian sebelah kiri di jendela
program GeneXpert Dx), sedangkan keterangan rinci assay tersebut ada di bagian
kanan.
22 | P r o s e d u r I n s t a l a s i - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

2. Cara Menghapus Assay Definition


a. Untuk menghapus Assay Definition File, pada jendela Define Assay (Gambar 3.25),
pilih Assay pada Assay List yang ada di sebelah kiri jendela, kemudian klik Delete.
Kotak dialog konfirmasi akan muncul.
b. Klik Yes untuk menghapus assay.

L. RESTART SYSTEM

Pada beberapa kondisi, terkadang diperlukan Restart System sebagai pemecahan


masalah. Pada kondisi tersebut, maka lakukan tahap berikut:
1. Pastikan mesin sedang tidak melakukan pemeriksaan spesimen. Jika pemeriksaan
masih berjalan, maka lanjutkan hingga selesai sebelum memulai Restart System.
2. Keluarkan semua cartridge dari modul.
3. Tutup program GeneXpert Dx dengan cara klik Exit pada menu User. Jika sudah
tiba waktu untuk mengarsip data, maka akan muncul kotak dialog (3.27).

Gambar 3.27 Kotak dialog untuk mengarsip data (GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)

4a. Jika TIDAK INGIN mengarsip data maka:


a. Klik No pada kotak dialog pada Gambar 3.27, maka akan muncul kotak dialog
Database Management (Gambar 3.28).

Gambar 3.28 Kotak dialog Database Management (GeneXpert Dx System Manual,


Cepheid)

b. Klik No pada kotak dialog Database Management, maka program GeneXpert Dx


akan tertutup

4b. Jika INGIN mengarsip data maka:


a. Klik Yes pada kotak dialog pada Gambar 3.27, maka kotak dialog Select
Test(s) To Be Archive akan muncul (Gambar 3.29)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o s e d u r I n s t a l a s i | 23

Gambar 3.29 Kotak dialog Select Test(s) To Be Archive (GeneXpert Dx System Manual,
Cepheid)

b. Lakukan prosedur Mengarsip Data BAB VIII.C. Setelah prosedur mengarsip data
selesai, kotak dialog Database Management pada Gambar 3.28 akan muncul.
c. Klik No, maka program GeneXpert Dx akan tertutup.
5. Matikan mesin.
6. Tunggu beberapa menit.
7. Nyalakan mesin.
8. Mulai program GeneXpert Dx (BAB III.F). Kotak dialog Database Management (Gambar
3.28) akan muncul.
9. a. Jika INGIN melakukan Database Management maka lihat BAB VIII.C
b. Jika TIDAK INGIN melakukan Database Management maka klik No.
24 | P e n g u m p u l a n D a h a k - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

IV. PENGUMPULAN, PENGIRIMAN, PENERIMAAN, DAN PENYIMPANAN


SPESIMEN DAHAK

A. PENGUMPULAN SPESIMEN DAHAK

1. Prosedur Pengumpulan Spesimen Dahak


a. Sediakan pot dahak bertutup ulir, baru, bersih, transparan, dan bermulut lebar.
b. Tuliskan nomor identitas spesimen dahak pada dinding pot dahak sesuai dengan
aturan penamaan pedoman nasional. JANGAN lakukan penulisan identitas pasien
pada tutup pot dahak (Gambar 4.1).

Identitas pasien
pada pot dahak

Gambar 4.1 Cara penulisan identitas pasien pada pot dahak (Standar Prosedur Operasional
Pemeriksaan Mikroskopik TB, Kemenkes RI 2012)

c. Pengumpulan dahak dilakukan di tempat berdahak (sputum booth) atau di ruangan


terbuka yang mendapat sinar matahari langsung.
d. Bila memakai gigi palsu, lepaskan sebelum berkumur.
e. Kumur dengan air minum sebelum mengeluarkan dahak.
f. Tarik napas dalam sebanyak 2-3 kali dan setiap kali hembuskan napas dengan kuat.
g. Letakkan pot dahak yang sudah dibuka dekat dengan mulut.
h. Batukkan dengan keras dari dalam dada dan keluarkan dahak ke dalam pot. Tutup
langsung pot dahak dengan rapat. Hindari terjadinya tumpahan atau mengotori
bagian luar wadah. Pemeriksaan Xpert MTB/RIF membutuhkan volume dahak
minimal 1 ml.
i. Bersihkan mulut dengan tisu dan buang tisu pada tempat sampah tertutup yang
sudah disediakan.
j. Cuci tangan dengan sabun antiseptik lalu bilas dengan air mengalir.

2. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan untuk Menilai Kualitas Dahak


a. Periksa kekentalan, warna, dan volume dahak. Dahak yang baik untuk pemeriksaan
adalah berwarna kuning kehijauhijauan (mukopurulen), dan kental.
b. Hindari menggunakan spesimen dahak yang mengandung sisa makanan atau partikel
padat lainnya. Apabila tidak memungkinkan untuk mendapatkan spesimen baru,
lakukan pengolahan spesimen dan ambil bagian yang tidak bercampur dengan sisa
makanan atau partikel padat lainnya.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n g u m p u l a n D a h a k | 25

B. PENGIRIMAN SPESIMEN DAHAK

1. Mesin GeneXpert yang Berada di Dalam Fasilitas Kesehatan


Apabila laboratorium GeneXpert berada dalam fasilitas kesehatan yang sama, maka
spesimen dahak harus dikirim secepatnya.

2. Mesin GeneXpert yang Berada di Luar Fasilitas Kesehatan


Apabila laboratorium GeneXpert berada di luar fasilitas kesehatan, pihak pengirim
harus berkoordinasi dengan laboratorium pelaksana GeneXpert sebelum mengirimkan
spesimen dahak. Pengemasan dan pengiriman spesimen dahak dilakukan sebagai
berikut:
Pot dahak ditutup rapat dan disegel dengan parafilm sebelum dimasukkan ke dalam
kantong plastik klip. Setiap plastik hanya berisi 1 pot dahak. Pastikan klip tertutup
sempurna, rapikan dan ikat dengan karet gelang.
Alasi bagian bawah cool box/styrofoam box/kotak plastik dengan beberapa lembar
kertas tissue sampai setebal 0,5 cm.
Masukkan kantong plastik yang telah berisi pot dahak terduga TB ke dalam cool box/
Styrofoam box/ kotak plastik.
Masukkan ice pack gel/ cool pack beku/ ice cube untuk menjaga suhu tetap dingin.
Masukkan remasan koran untuk mengisi rongga kosong, agar posisi pot dahak tidak
berubah.
Tutup cool box/ Styrofoam box/ kotak plastik dengan rapat, rekatkan lakban bening
di sekeliling tutupnya.
Tempelkan label tanda arah panah ( ) sesuai arah atas pot dahak dan label BAHAN
RUJUKAN LABORATORIUM pada dinding cool box/ Styrofoam box/ kotak plastik.
Masukkan lembar rujukan permintaan pemeriksaan laboratorium ke dalam amplop
yang bertuliskan alamat laboratorium rujukan dan pengirim.
Masukkan amplop dalam kantung plastik.
Tempelkan amplop pada bagian atas cool box/ Styrofoam box/ kotak plastik,
rekatkan dengan lakban.
Contoh pelabelan pengemasan dan pengiriman pot dahak:
1) Gambar tanda panah dan barang mudah pecah
26 | P e n g u m p u l a n D a h a k - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

2) Amplop bertuliskan alamat pengirim dan laboratorium rujukan

Pengirim
Puskesmas Kebayoran Baru
Jl. Radio 4 Jakarta Selatan
12140

Kepada Yth. LRN Mikrobiologi


Laboratorium Mikrobiologi FK UI
Jll. Pegangsaan Timur No: 16
Jakarta Pusat 10320

C. PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN DAHAK

1. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menerima Spesimen Dahak


a. Petugas lab pelaksana GeneXpert harus memeriksa kelengkapan dan kesesuaian
paket spesimen dahak yang diterima dengan formulir TB-05.
b. Petugas lab pelaksana GeneXpert mencatat data permintaan pemeriksaan
GeneXpert ke dalam buku register (TB-04). Periksa kesesuaian identitas pada pot
dahak dengan lembar pengumpulan dan pemeriksaan dahak.
c. Bila terdapat ketidaksesuaian identitas dan kualitas spesimen dahak, segera hubungi
pengirim untuk melakukan klarifikasi.

2. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menyimpan Spesimen Dahak


a. Petugas lab pelaksana GeneXpert harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD),
yaitu jas laboratorium, masker dan sarung tangan pada saat membuka kemasan dan
melakukan proses pemeriksaan dahak.
b. Periksa kerapatan tutup pot dahak dan perhatikan ada tidaknya kebocoran pada pot
dahak. Jika terdapat pot dahak yang pecah, maka pot dahak diperlakukan sebagai
limbah infeksius. Selanjutnya, harus dilaporkan ke laboratorium pengirim spesimen
melalui telepon/email secepatnya dan dimintakan dahak baru.
c. Pemeriksaan harus dilakukan sesegera mungkin, namun apabila tidak
memungkinkan maka penyimpanan spesimen dahak dilakukan pada:
1) Suhu 2-8o C. Spesimen dahak harus diolah dalam 7 hari, ATAU
2) Suhu ruang. Spesimen dahak harus segera diolah dalam 3 hari.
d. Bila spesimen yang terkumpul tidak memenuhi kualifikasi sebagai dahak yang
berkualitas, petugas lab berhak meminta pasien terduga TB memberikan spesimen
dahak kembali.
e. Petugas lab pelaksana GeneXpert harus mencuci tangan dengan sabun antiseptik
dan air mengalir, serta membilas kedua tangan dengan alkohol 70% setelah
melakukan penyimpanan spesimen dahak.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n g o l a h a n S p e s i m e n | 27

V. PENGOLAHAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN XPERT MTB/RIF

Pastikan mesin GeneXpert telah menyala dan status modul adalah available sebelum
melakukan pengolahan spesimen untuk pemeriksaan Xpert MTB/RIF. Petugas lab wajib
mengenakan APD selama bekerja di laboratorium. Prinsip kehati-hatian dalam pengolahan
spesimen harus diterapkan untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang dengan spesimen
lain.

A. SPESIMEN DAHAK

Pengolahan spesimen dahak untuk GeneXpert dapat dilakukan di tempat yang sama
untuk pengolahan dan pewarnaan mikroskopis. Apabila di laboratorium pelaksana
GeneXpert tersedia Biological Safety Cabinet (BSC), maka direkomendasikan untuk dapat
mengolah spesimen di dalam BSC.

1. Prosedur Pengolahan Spesimen Dahak


a. Beri label identitas pada setiap cartridge. Identitas spesimen dapat ditempel atau
ditulis pada bagian sisi cartridge.
b. Bukalah penutup pot dahak, tambahkan sample buffer dengan perbandingan 1
bagian volume sampel dan 2 bagian volume sample buffer yang tersedia.
Catatan:
1 sample buffer untuk pengolahan 1 spesimen dahak, TIDAK diperbolehkan
menggunakan sample buffer yang sama untuk spesimen dahak berbeda.
Apabila volume dahak >4 ml, maka disarankan untuk membagi spesimen menjadi
2 bagian. Satu bagian digunakan untuk pemeriksaan Xpert MTB/RIF, satu bagian
lainnya disimpan dalam pot dahak baru sebagai cadangan.
c. Tutup kembali pot dahak, kemudian kocok dengan kuat sampai campuran dahak dan
sample buffer menjadi homogen.
d. Diamkan selama 10 menit pada suhu ruang.
e. Kocok kembali campuran, lalu diamkan selama 5 menit.
f. Bila masih ada gumpalan, kocok kembali agar campuran dahak dan sample buffer
menjadi homogen sempurna dan biarkan selama 5 menit pada suhu kamar.
g. Buka penutup cartridge dan pot dahak. Gunakan pipet yang disediakan untuk
memindahkan spesimen dahak yang telah diolah sebanyak 2 ml (sampai garis batas
pada pipet) ke dalam cartridge secara perlahan-lahan untuk mencegah terjadinya
gelembung yang bisa menyebabkan error.
h. Tutup cartridge secara perlahan dan masukan cartridge ke dalam mesin GeneXpert.
Catatan:
Jika spesimen yang diolah telah dimasukan ke dalam cartridge, maka
pemeriksaan harus dilakukan dalam kurun waktu 4 jam. Saat mengolah beberapa
spesimen dalam satu waktu, pengisian spesimen ke dalam cartridge dilakukan
satu persatu. Tutup cartridge terlebih dahulu sebelum mengisi cartridge
berikutnya.
28 | P e n g o l a h a n S p e s i m e n - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Jika terdapat sisa spesimen yang telah diolah, spesimen tersebut dapat disimpan
selama 4 jam pada suhu 2-8o C dan dapat digunakan jika dibutuhkan pemeriksaan
ulang.

B. SPESIMEN NON-DAHAK

1. Hal Penting Sebelum Melakukan Pengolahan Spesimen Non-Dahak


a. Pengelolaan spesimen non-dahak harus dilakukan di dalam BSC untuk menghindari
terhirupnya aerosol saat proses pengolahan spesimen oleh petugas laboratorium.
Catatan: Cara pengambilan spesimen non dahak mengacu kepada SPO masing-
masing rumah sakit.
b. Spesimen non-dahak yang dapat diperiksa dengan Xpert MTB/RIF terdiri atas cairan
serebrospinal (CSF), jaringan biopsi, bilasan lambung (gastric lavage), dan aspirasi
cairan lambung (gastric aspirate).
c. Seluruh spesimen non-dahak harus diproses sesegera mungkin untuk mendapatkan
hasil pemeriksaan yang optimal, terutama untuk spesimen CSF. Selama transportasi,
spesimen harus disimpan pada suhu 2-8 oC dan sudah harus diproses maksimal
dalam waktu 7 hari.

2. Cairan Serebrospinal (CSF)


Catatan: Volume minimal cairan yang diambil sebanyak 1 ml dan harus dipastikan tidak
bercampur dengan darah.

a. Kriteria Kualitas Spesimen CSF yang Baik


Cairan harus bening, tidak menggumpal, dan tidak mengandung darah atau
nanah.

b. Alat dan Bahan


Conical tube/screw-capped tube 15 ml steril
Mesin Sentrifus (bisa refrigerated, bisa tidak)
Pipet steril
Mikro tips steril berfilter
Spidol marker permanen
Disinfektan
Sarung tangan

c. Prosedur Pengolahan Spesimen


1) Jika volume cairan CSF yang didapat 0,1--1 ml, maka:
a) Tambahkan sample buffer ke dalam spesimen hingga volume akhir mencapai
2 ml.
b) Kocok seluruh campuran hingga homogen.
c) Diamkan selama 5 menit untuk menghindari aerosol
d) Buka penutup cartridge, kemudian buka tempat penampung spesimen.
Gunakan pipet yang disediakan untuk memindahkan spesimen CSF yang telah
diolah sebanyak 2 ml (sampai garis batas pada pipet) ke dalam cartridge
secara perlahan-lahan untuk mencegah terjadinya gelembung yang bisa
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n g o l a h a n S p e s i m e n | 29

menyebabkan error.
e) Tutup cartridge secara perlahan dan masukan cartridge ke dalam mesin
GeneXpert.
2) Jika volume cairan CSF yang didapat >1--5 ml, maka:
a) Tambahkan sample buffer sesuai volume spesimen (rasio 1:1).
b) Kocok seluruh campuran hingga homogen.
c) Diamkan selama 5 menit untuk menghindari aerosol.
d) Buka penutup cartridge, kemudian buka tempat penampung spesimen.
Gunakan pipet yang disediakan untuk memindahkan spesimen CSF yang telah
diolah sebanyak 2 ml (sampai garis batas pada pipet) ke dalam cartridge
secara perlahan-lahan untuk mencegah terjadinya gelembung yang bisa
menyebabkan error.
e) Tutup cartridge secara perlahan dan masukan cartridge ke dalam mesin
GeneXpert.
3) Jika volume cairan CSF yang didapat > 5 ml, maka:
a) Seluruh spesimen dipindahkan ke dalam tabung konikal steril, kemudian
disentrifugasi pada kecepatan 3000 g selama 15 menit.
b) Supernatan kemudian dibuang ke dalam wadah yang berisi disinfektan
(contoh: fenol 5%).
c) Pelet diresuspensi dengan sample buffer hingga volume akhir mencapai 2 ml.
d) Kocok seluruh campuran hingga homogen.
e) Diamkan selama 5 menit untuk menghindari aerosol.
f) Buka penutup cartridge, kemudian buka tempat penampung spesimen.
Gunakan pipet yang disediakan untuk memindahkan spesimen CSF yang telah
diolah sebanyak 2 ml (sampai garis batas pada pipet) ke dalam cartridge
secara perlahan-lahan untuk mencegah terjadinya gelembung yang bisa
menyebabkan error.
g) Tutup cartridge secara perlahan dan masukan cartridge ke dalam mesin
GeneXpert.

3. Kelenjar Getah Bening (Lymph Node) dan Jaringan (Tissues)


a. Jenis Spesimen
1) Kelenjar Getah Bening (Lymph Node)
Sampel yang dapat diterima berupa biopsi jaringan langsung dan biopsi
menggunakan jarum (FNAB/Fine Needle Aspirate Biopsy).
2) Jaringan (Tissues)
Jaringan yang dapat diperiksa menggunakan Xpert MTB/RIF adalah semua
jaringan baik steril maupun tidak steril.

b. Alat dan Bahan


PBS 1X steril
Conical tube steril 15 ml
Mortar steril
Pipet steril
Mikro tips steril berfilter
Gunting steril
30 | P e n g o l a h a n S p e s i m e n - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Pinset steril
Spidol marker permanen
Disinfektan
Sarung tangan

c. Prosedur Pengolahan Spesimen


1) Spesimen jaringan dipotong hingga kecil dalam mortar steril.
2) Tambahkan 2 ml PBS 1 pada spesimen.
3) Gerus jaringan sampai homogen.
4) Pindahkan campuran sebanyak 0,7 ml menggunakan mikropipet ke dalam
tabung konikal steril.
CATATAN: Jangan memindahkan campuran yang masih menggumpal atau tidak
dapat dihancurkan. Tambahkan sample buffer 2x dari volume campuran (1,4 ml).
5) Kocok campuran sebanyak 10-20 kali atau vorteks selama 10 detik hingga
homogen.
6) Diamkan campuran selama 10 menit pada suhu ruang, kemudian kocok kembali
10-20 kali atau vorteks selama 10 detik.
7) Diamkan campuran selama 5 menit pada suhu ruang.
8) Buka penutup cartridge, kemudian buka tempat penampung spesimen. Gunakan
pipet yang disediakan untuk memindahkan spesimen yang telah diolah sebanyak
2 ml (sampai garis batas pada pipet) ke dalam cartridge secara perlahan-lahan
untuk mencegah terjadinya gelembung yang bisa menyebabkan error.
9) Tutup cartridge secara perlahan dan masukan cartridge ke dalam mesin
GeneXpert.

C. SUBSTANSI YANG DAPAT MENGHAMBAT PEMERIKSAAN GENEXPERT MTB/RIF

Kelancaran pemeriksaan Xpert MTB/RIF dievaluasi berdasarkan adanya 32 substansi


yang berpotensi menghambat jalannya pemeriksaan. Substansi yang bersifat endogenus
dapat meliputi darah, nanah (sel darah putih), sel saluran pernafasan, mucin, DNA
manusia, dan asam lambung. Berbagai substansi penghambat lainnya dapat dilihat pada
Lampiran 2.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 31

VI. PROGRAM GENEXPERT Dx UNTUK PEMERIKSAAN XPERT MTB/RIF

A. PROSEDUR UMUM PERSIAPAN CARTRIDGE

Jika spesimen telah diolah dan dimasukan ke dalam cartridge, maka pemeriksaan
harus dilakukan dalam kurun waktu 4 jam. Saat mengolah beberapa spesimen dalam
satu waktu, pengisian spesimen ke dalam cartridge dilakukan satu persatu. Tutup
cartridge terlebih dahulu sebelum mengisi cartridge berikutnya.
1. Buka penutup cartridge, kemudian buka tempat penampung spesimen.
2. Gunakan pipet yang disediakan untuk memindahkan spesimen yang telah diolah ke
dalam cartridge.
3. Pindahkan spesimen yang telah diolah minimal 2 ml ke dalam cartridge secara hati-
hati dan perlahan untuk mencegah terbentuknya aerosol.
4. Tutup cartridge secara perlahan. Sisa spesimen yang telah diolah dapat disimpan
selama 4 jam pada suhu 28oC dan dapat digunakan jika dibutuhkan pemeriksaan
ulang.
5. Setiap cartridge harus selalu dilabel dengan identitas spesimen. Identitas spesimen
dapat ditempel atau ditulis pada bagian sisi cartridge.

B. PROSEDUR UMUM MEMBUAT PEMERIKSAAN XPERT MTB/RIF

1. Nyalakan komputer dan mesin GeneXpert serta jalankan program GeneXpert Dx


sesuai panduan dari BAB III.
2. Pada halaman utama GeneXpert Dx System, klik Create Test, maka akan muncul
kotak dialog Please scan cartridge barcode (Gambar 6.1).

Gambar 6.1 Tampilan kotak dialog saat menjalankan Create Test (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)

3. Pindai barcode cartridge menggunakan barcode scanner dengan cara menekan


tombol warna kuning pada bar scanner (Gambar 6.2A) atau pilih Manual Entry
untuk memasukkan 16 digit nomor seri cartridge (Gambar 6.2B).
32 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

A B

Gambar 6.2 A. Memasukkan barcode cartridge dengan cara memindai barcode; B. Posisi 16 digit
nomor seri cartridge yang dapat dimasukkan secara manual (GeneXpert Dx System Operator Manual,
Cepheid)

4. Setelah nomor seri cartridge masuk, masukan nama pasien pada kolom Patient ID
dan nomor kode pasien pada kolom Sample ID. Bagian Select Module akan terisi
secara otomatis, petugas lab tidak perlu mengubahnya. Kemudian klik Start Test
(Gambar 6.3).

Patient ID
Sample ID

Gambar 6.3 Tampilan jendela Create Test (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)

5. Lampu warna hijau di mesin GeneXpert akan berkedip-kedip pada modul yang
terpilih otomatis. Buka pintu modul dan letakkan cartridge Xpert MTB/RIF (Gambar
6.4).

Gambar 6.4 Mesin GeneXpert dengan lampu hijau yang berkedip-kedip (GeneXpert Dx System
Operator Manual, Cepheid)

6. Tutup pintu modul dengan sempurna hingga terdengar bunyi klik. Pemeriksaan akan
dimulai dan lampu hijau akan tetap menyala tanpa berkedip. Pemeriksaan akan
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 33

berlangsung kurang lebih 2 jam. Saat pemeriksaan selesai, lampu akan mati secara
otomatis dan pintu modul akan terbuka secara otomatis.
7. Buka pintu modul dan keluarkan cartridge. Cartridge yang telah dipakai harus
dibuang ke tempat sampah infeksius sesuai dengan SOP yang diterapkan oleh
masing-masing institusi.

C. PEMANTAUAN SELAMA PEMERIKSAAN

Petugas dapat memantau jalannya pemeriksaan dan indikator lain saat pemeriksaan
sedang berlangsung dengan cara klik menu Check Status (Gambar 6.5).

Gambar 6.5 Tampilan jendela Check Status untuk melihat proses pemeriksaan yang sedang berlangsung
(GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)

Modulesmenampilkan assay yang sedang dijalankan, ID sampel, kemajuan


pemeriksaan (contoh: 3/45 berarti PCR telah berlangsung 3 siklus dari total 45
siklus), status fase, dan waktu yang tersisa untuk menyelesaikan satu pemeriksaan.
MessagesMenampilkan tanggal dan waktu saat petugas memulai program, nomor
versi program, dan pesan error lain yang terjadi saat pemeriksaan berlangsung. Saat
pemeriksaan masih berjalan, maka hasil pada kolom Result adalah NO RESULT.

D. CARA MEMBERHENTIKAN PEMERIKSAAN SAAT PEMERIKSAAN SEDANG


BERLANGSUNG

Catatan: Apabila petugas menjalankan perintah STOP TEST maka sistem GeneXpert Dx
akan menghentikan seluruh kegiatan pengolahan sampel dan menghentikan
pengumpulan data. Cartridge yang sudah dipakai TIDAK dapat digunakan kembali
34 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Pemeriksaan dapat dihentikan meskipun sedang berlangsung, yaitu dengan cara klik
Stop Test pada menu. Setelah klik Stop Test maka akan muncul kotak dialog (Gambar
6.6), sehingga petugas dapat memilih salah satu perintah sebagai berikut:
Stop individual testPilih salah satu pemeriksaan yang akan dihentikan, kemudian
klik Stop. Saat kotak dialog untuk konfirmasi muncul, klik Yes untuk
mengkonfirmasi, atau No untuk membatalkan.
Stop all tests in progressKlik Select running untuk memilih semua pemeriksaan
yang sedang berlangsung, kemudian klik Stop, maka kotak dialog untuk konfirmasi
akan muncul. Klik Yes untuk mengkonfirmasi, atau klik No untuk membatalkan.
Deselect Alluntuk membatalkan semua pemeriksaan yang sudah dipilih.
Canceluntuk keluar dari kotak dialog Stop Test.

Gambar 6.6 Tampilan kotak dialog Stop Test (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)

E. CARA MENAMPILKAN HASIL PEMERIKSAAN

Petugas dapat melihat hasil pemeriksaan dengan cara klik View Result pada menu
GeneXpert Dx, maka secara umum akan muncul jendela seperti pada Gambar 6.7. Untuk
memilih hasil pemeriksaan, maka klik View Test.

Gambar 6.7 Tampilan jendela View Result pada pengguna dengan Account Detail dan Administrator
(GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 35

Setelah klik View Test, maka akan muncul kotak dialog Select Test To Be Viewed
(Gambar 6.8). Pilih pemeriksaan yang diinginkan, kemudian klik OK, maka hasil
pemeriksaan akan muncul. Adapun tampilan jendela View Result yang muncul dapat
berbeda tergantung dari tipe account pengguna (Lihat BAB III.H).

Gambar 6.8 Tampilan kotak dialog Test To Be Viewed (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)

1. Tampilan Pada Pengguna Dengan Basic Account


Pengguna dengan Basic Account hanya dapat melihat tiga tab pada kotak View Results:
Results, Error, dan Support.
a. Tab Results
Pada tab Results (Gambar 6.9), petugas dapat melihat:
ID pasien (dapat diedit oleh petugas)
ID sampel (dapat diedit oleh petugas)
Assaynama assay
Versionnomor versi assay yang digunakan
Result
Usernama petugas
Sample typemenu dropdown yang dapat diedit
Other sample type
Notesdapat diedit. Digunakan apabila memiliki catatan khusus terhadap
sampel yang diperiksa
Start timemenampilkan waktu saat pemeriksaan dimulai
End timemenampilkan waktu saat pemeriksaan selesai
Statusstatus pemeriksaan
Disclaimermenampilkan pernyataan mengenai keterbatasan pemeriksaan
36 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Gambar 6.9 Tampilan jendela View Result, tab Result, pada pengguna dengan basic account
(GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)

b. Tab Error
Tab Error (Gambar 6.10) memungkinkan petugas untuk melihat error yang terjadi
saat pemeriksaan dilengkapi dengan keterangan mengenai error tersebut.
#Nomor yang mengindikasikan tahapan dimana error terjadi
Descriptionkategori pesan error
Detailketerangan rinci mengenai error
Timewaktu saat error terjadi
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 37

Gambar 6.10 Tampilan jendela View Result, tab Error, pada pengguna dengan basic account
(GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)

Jika tidak terdapat pesan error, maka tab Error hanya akan menampilkan tabel
kosong. Lihat BAB IX untuk penjelasan lebih rinci mengenai pesan error,
kemungkinan penyebab, dan cara penyelesaian masalahnya.

c. Tab Support
Tab Support akan menampilkan beberapa informasi (Gambar 6.11), yaitu:
Assay Type
Reagent Lot ID
Expiration Datemenampilkan tanggal expire cartridge
Cartridge S/Nmenampilkan nomor seri cartridge. Tidak dapat diedit apabila
nomor cartridge dimasukkan menggunakan bar scanner.
Test Type (dapat diedit oleh pengguna)
Error Status(OK, Error, atau Warning)
S/W version
Module Name
Instrument S/N
Module S/N

Gambar 6.11 Tampilan jendela View Result, tab Support, pada pengguna basic account (GeneXpert Dx
System Operator Manual, Cepheid)
38 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

2. Pengguna Dengan Detail dan Administrator Account

Gambar 6.12 menunjukkan tampilan jendela View Result pada pengguna dengan detil
dan administration account. Tampilan tersebut terbagi menjadi 4 area, yaitu:
Test information areamenampilkan informasi saat petugas memulai pemeriksaan,
termasuk modul yang sedang digunakan, patient ID, sample ID, informasi assay, dan
informasi cartridge. Petugas dapat mengedit Patient ID, Sample ID, informasi Test
Type, Sample Type, Other Sample Type, dan teks pada kotak Notes.
Views areadaerah yang menampilkan hasil dan grafik kurva.
Result areamenampilkan semua informasi yang dibagi menjadi beberapa tab,
yaitu: Test Result, Analyte Result, Detail Errors, History, dan Support.
Growth curve areamenampilkan grafik yang memplot jumlah siklus pada X-axis
dan fluoresens unit pada Y-axis. Dengan kurva tersebut, petugas dapat melihat
tingkat kenaikan kurva dari sinyal fluoresens.

Gambar 6.12 Tampilan jendela View Result pada pengguna dengan detai dan administrator account
(GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)

a. Tab Test Result


Pada tab Test Result (Gambar 6.12), petugas dapat melihat beberapa informasi,
diantara lain adalah:
Assay Name dan Version
Test Result
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 39

Disclaimermenampilkan pernyataan mengenai keterbatasan atau informasi


tambahan pemeriksaan.

b. Tab Analyte Result


Tampilan tab Analyte Result dapat dilihat pada Gambar 6.13. Adapun informasi yang
ditampilkan adalah:
Analyte NameAnalit akan terlacak selama pemeriksaan berlangsung. Analit
tersebut adalah nama permiksaan, IC (internal control), atau SPC (sample
processing control), dan EC (endogenous control).
Ctsiklus pertama dimana sinyal fluoresens mencapai threshold. Cylcle
threshold (Ct) ditentukan dari kurva pertumbuhan, atau turunan dari kurva
pertumbuhan.
EndPtNilai endpoint kurva pertumbuhan yang dinyatakan dalam fluorecense
unit.
Analyte ResultHasil dari setiap analit yang diproses. Hasil akan ditampilkan
setelah pemeriksaan selesai.
Probe Check ResultHasil dari probe check, proses yang memverifikasi
keberadaan dan integritas probe di dalam campuran (master mix). Hasil yang
mungkin muncul adalah, PASS, FAIL, dan NA jika assay tidak termasuk probe
check. Probe check akan berhasil (PASS) jika nilai fluorensens sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

Gambar 6.13 Tampilan Tab Analyte pada menu View Result (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)

c. Tab Detail
Tab Detail akan menampilkan hasil probe check secara rinci jika assay secara spesifik
menggunakan probe check (Gambar 6.14). Sebagai tambahan, nilai puncak kurva
40 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

kombinasi, puncak titik leleh, dan kurva akan ditampilkan apabila assay definition
menspesifikasikan kegunaannya. Data yang akan ditampilkan pada tab detail adalah:
Analyte name
Prb Chk 1pembacaan optik probe check 1
Prb Chk 2pembacaan optik probe check 2
Prb Chk 3pembacaan optik probe check 3
Probe Check ResultPass (berhasil) atau Fail (gagal)
2nd Derivate Peak Height
Melt Peak 1 (ditampilkan bila assay menggunakan melt peak)
Melt Peak 2 (ditampilkan bila assay menggunakan melt peak)
Melt Peak 3 (ditampilkan bila assay menggunakan melt peak)
Curve fit (ditampilkan bila assay menggunakan curve fit)

d. Tab Error
Tab error akan menampilkan error yang terjadi selama pemeriksaan dan akan
menyediakan informasi sebagai berikut (Gambar 6.15):
#Angka yang mengindikasikan unrutan saat error muncul di pemeriksaan
Descriptionkategori pesan error
DetailTeks pesan error
Timewaktu saat error muncul
Lihat BAB IX untuk melihat deskripsi pesan error, kemungkinan penyebab, dan
penyelesaian masalah. Jika tidak ada error selama pemeriksaan, maka tab error
akan kosong.

Gambar 6.14 Tampilan tab Detail pada menu View Result (GeneXpert Dx System Operator Manual,
Cepheid)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 41

Gambar 6.15 Tampilan tab Error pada menu View Result (GeneXpert Dx System Operator Manual,
Cepheid)

e. Tab History
Tab History akan menampilkan log setiap revisi yang dilakukan pada saat mengubah
informasi pemeriksaan (Gambar 6.16). Log tersebut termasuk informasi asli sebelum
diubah, informasi yang diganti, pengguna yang mengubah informasi, dan waktu
kapan informasi diubah.
Lihat BAB IV.G untuk melihat instruksi bagaimana mengubah informasi pada
pemeriksaan.

f. Tab Support
Informasi yang ditampilkan pada Administrator dan Detail Account (Gambar 6.17)
adalah:
Assay Type
Cartridge S/Nnomor seri cartridge. Data tersebut tidak dapat diedit jika
nomor seri dimasukan dengan scanner barcode.
Expiration DateWaktu kedaluarsa cartridge
Error Statusstatus pemeriksaan yang error (OK, Error, atau Warning)
S/W Version
Instrument S/N
Module S/N
42 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Gambar 6.16 Tampilan tab History pada menu View Result (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)

Gambar 6.17 Tampilan tab Support pada menu View Result (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 43

F. MENGUBAH INFORMASI PADA PEMERIKSAAN

Perhatian: Pastikan Anda memindai atau mengetik ID sampel dan ID pasien secara
benar. ID pasien dan ID sampel akan berhubungan dengan semua hasil di View Result
dan hasil pemeriksaan lainnya.

Pada setiap pemeriksaan, petugas dapat mengedit ID pasien (jika dapat diubah), ID
sampel, tipe pemeriksaan, tipe sampel, tipe sampel lain, dan note. Lakukan hal berikut:
1. Pada jendela View Result, ubah ID pasien, ID sampel, tipe pemeriksaan, atau note
(catatan) (Gambar 6.18). ID sampel tidak dapat diisi dengan karakter /, \, :, *, ?, , <,
>.
2. Klik Save Change.

Gambar 6.18 Tampilan jendela View Result dan jenis informasi yang dapat diubah (GeneXpert Dx
System Operator Manual, Cepheid)

G. MEMBUAT LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

Untuk membuat laporan hasil pemeriksaan dalam bentuk PDF, klik View Result pada
menu bar, kemudian klik Report (Gambar 6.19).
44 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Bagi pengguna dengan Basic Account, program akan membuat laporan format PDF dan
menampilkannya pada jendela Adobe Reader. Petugas dapat menyimpan dan mencetak
hasil pemeriksaan tersebut langsung dari program Adobe Reader.
Bagi pengguna dengan Administrator Account, program akan menampilkan kotak dialog
Test Report (Gambar 6.20). Pilih informasi yang akan Anda masukan ke dalam laporan,
kemudian klik salah satu dari pilihan berikut
Generate Report Filemembuat PDF file kemudian menyimpannya ke folder default
yang ditentukan oleh software (folder GeneXpert folder Report).
Preview PDFMembuat file PDF dan langsung menampilkannya di jendela Adobe
Reader. Petugas dapat menyimpan dan mencetak file PDF melalui program Adobe
Reader.

Gambar 6.19 Tampilan layar View Result (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 45

Gambar 6.20 Tampilan jendela Test Report (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)

H. MELIHAT DAN MENCETAK LAPORAN

Pada menu Report (Gambar 6.21), terdapat beberapa menu laporan yang dapat
dipilih:
Specimen Report
Patient Report
Control Trend Report
System Log
Assay Statistic Report
Installation Qualification Report

Gambar 6.21 Tampilan menu pada menu Report (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)

1. Specimen Report
Specimen report akan menyediakan informasi umum dari hasil pemeriksaan yang ada di
database. Untuk dapat melihat specimen report, maka:
46 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

a. Pada jendela GeneXpert Dx, klik Menu Report (Gambar 6.21), kemudian klik
Specimen Report. Jendela kotak dialog specimen akan muncul (Gambar 6.22).

Gambar 6.22 Tampilan kotak dialog pada menu Specimen Report (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)

b. Pilih beberapa kriteria berikut untuk membuat laporan yang diinginkan:


Data rangeklik All untuk melihat seluruh hasil pemeriksaan atau klik Select
untuk melihat laporandari tanggal yang diinginkan saja.
Sample IDPetugas dapat memasukan ID sampel untuk mencari ID yang
diinginkan.
c. Setelah selesai memilih kriteria, klik salah satu dari tombol berikut:
Generate Report Filemembuat file PDF dan menyimpan file tersebut ke folder
yang diinginkan.
Preview PDFmembuat file PDF dan langsung melihatnya di program Adobe
Reader (Gambar 6.23). Petugas dapat menyimpan dan mencetak file PDF
tersebut langsung dari program Adobe Reader.

Gambar 6.23 Contoh hasil laporan dari menu Specimen Report (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 47

2. Patient Report
Patient Report akan menyediakan hasil pemeriksaan untuk satu pasien berdasarkan ID
pasien yang ada di database. Untuk dapat melihat Patient Report, maka:
a. Pada jendela GeneXpert Dx, menu Report (Gambar 6.22), klik Patient Report.
Maka kotak dialog Patient Report akan muncul (Gambar 6.24).

Gambar 6.24 Tampilan kotak dialog Patient Report (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)

b. Pilih beberapa kriteria berikut untuk membuat laporan yang diinginkan:


Data rangeklik All untuk melihat seluruh hasil pemeriksaan atau klik Select
untuk melihat laporandari tanggal yang diinginkan saja.
Sample IDPetugas dapat memasukan ID sampel untuk mencari ID yang
diinginkan.
c. Setelah selesai memilih kriteria, klik salah satu dari tombol berikut:
Generate Report Filemembuat file PDF dan menyimpan file tersebut ke folder
yang diinginkan.
Preview PDFmembuat file PDF dan langsung melihatnya di program Adobe
Reader (Gambar 6.25). Petugas dapat menyimpan dan mencetak file PDF
tersebut langsung dari program Adobe Reader.

Gambar 6.25 Contoh hasil laporan dari menu Patient Report (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)
48 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

3. Control Trend Report


Petugas dapat menggunakan Control Tren Report untuk melakukan verifikasi kualitas
sistem atau reagen. Sebagai contoh, petugas dapat membuat laporan tren kontrol
negatif untuk memeriksa apakah ada kontaminasi silang. Petugas juga dapat membuat
laporan tren kontrol eksternal untuk mengetahui bila ada kerusakan pada reagen. Untuk
melihat Control Trend, maka:
a. Pada jendela GeneXpert Dx menu Report, klik Control Trend Report. Kotak dialog
Control Trend Report akan muncul (Gambar 6.26).

Gambar 2.26 Contoh tampilan kotak dialog pada Control Trend Report (GeneXpert Dx System
Operator Manual, Cepheid)

b. Pilih beberapa kriteria berikut untuk membuat laporan yang diinginkan:


Date rangePilih All untuk mengikutsertakan seluruh pemeriksaan atau pilih
pemeriksaan sesuai dengan tanggal yang diinginkan.
AssayPilih assay yang tertera pada kolom pilihan.
Reagent Lot Numberpilih Lot Number yang akan diperiksa.
Test Typepilih tipe tren kontrol eksternal yang akan dibuat.
Tombol Select Analytepilih tipe analit.
Data Typepilih data Cycle Threshold dan End Point yang akan dibuat.
c. Setelah selesai memilih kriteria, klik salah satu dari tombol berkut:
Generate Report Filemembuat file PDF dan menyimpan file tersebut ke folder
yang diinginkan.
Preview PDFmembuat file PDF dan langsung melihatnya di program Adobe
Reader (Gambar 6.27). Petugas dapat menyimpan dan mencetak file PDF
tersebut langsung dari program Adobe Reader.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 49

Gambar 6.27 Contoh tampilan Control Trend Report (GeneXpert Dx System Operator Manual,
Cepheid)

4. System Log
Lihat bagian VIII.E

5. Assay Statistics Report


Assay Statistic Report akan menampilkan jumlah pemeriksaan pada setiap assay di satu
periode dan ditampilkan per bulan. Untuk melihat Assay Statistics Report maka:
a. Pada jendela GeneXpert Dx menu Report, klik Assay Statistics Report. Kotak
dialog Assay Statistics Report akan muncul (Gambar 6.28).
50 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Gambar 6.28 Contoh tampilan kotak dialog Assay Statistics Report (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)

b. Pilih beberapa kriteria berikut untuk membuat laporan yang diinginkan:


Date rangepilih Last 12 Months untuk menampilkan jumlah pemeriksaan
dalam kurun waktu 12 bulan terakhir atau pilih Select untuk menampilkan
pemeriksaan pada tanggal yang diinginkan.
Assaypilih All apabila ingin menampilkan semua jumlah hasil pemeriksaan
pada semua assay, atau Select untuk memilih assay yang diinginkan saja.
c. Ketika selesai memilih kriteria, klik salah satu dari tombol berikut:
Generate Report Filemembuat file PDF dan menyimpan file tersebut ke folder
yang diinginkan.
Preview PDFmembuat file PDF dan langsung melihatnya di program Adobe
Reader (Gambar 6.29). Petugas dapat menyimpan dan mencetak file PDF
tersebut langsung dari program Adobe Reader.

Gambar 6.29 Contoh tampilan Assay Statistics Report (GeneXpert Dx System Operator Manual,
Cepheid)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - I n t e r p r e t a s i H a s i l | 51

VII. INTERPRETASI HASIL


Sistem GeneXpert memberikan hasil pemeriksaan melalui pengukuran sinyal fluoresensi
dan algoritme perhitungan otomatis. Hasil pemeriksaan Xpert MTB/Rif akan menunjukkan
ada tidaknya DNA Mycobacterium tuberculosis kompleks dan ada tidaknya mutasi penyandi
resistensi rifampicin, serta perhitungan semikuantitatif jumlah basil pada spesimen
berdasarkan nilai Ct (high, <16; medium, 1622; low, 2228; very low, >28). Adapun
interpretasi hasil dapat dilihat pada Tabel 7.1.

Tabel 7.1 Hasil dan Interpretasi Pemeriksaan Xpert/MTB Rif


Hasil Interpretasi Tindak lanjut
MTB DETECTED;
DNA MTB terdeteksi Lanjutkan sesuai dengan
Rif Resistance
Mutasi gen rpoB terdeteksi, kemungkinan alur diagnosis TB resisten
DETECTED
besar resisten terhadap rifampisin obat (Gambar 7.3a)
(Gambar 7.1)
DNA MTB terdeteksi
MTB DETECTED;
Mutasi gen rpoB tidak terdeteksi. Lanjutkan sesuai dengan
Rif Resistance NOT
Kemungkinan besar sensitif terhadap alur diagnosis TB biasa
DETECTED
rifampisin (Gambar 7.3b)
(Gambar 7.2)
DNA MTB terdeteksi
MTB DETECTED; Ulangi pemeriksaan*)
Mutasi gen rpoB / resistensi rifampisin
Rif Resistance secepatnya menggunakan
tidak dapat ditentukan karena sinyal
INDETERMINATE spesimen dahak baru
penanda resistensi tidak cukup terdeteksi
(Gambar 7.4) dengan kualitas yang baik
MTB Not Detected Lanjutkan sesuai alur
DNA MTB tidak terdeteksi
(Gambar 7.5) diagnosis TB (Gambar 7.2b)
Ulangi pemeriksaan dengan
Keberadaan DNA MTB tidak dapat
cartridge dan spesimen
ditentukan karena kurva SPC tidak
dahak baru*), pastikan
INVALID menunjukan kenaikan jumlah amplikon,
spesimen tidak terdapat
(Gambar 7.6) proses sampel tidak benar, reaksi PCR
bahan-bahan yang dapat
terhambat
menghambat PCR (Lihat
Lampiran 2).
Ulangi pemeriksaan dengan
Keberadaan DNA MTB tidak dapat
cartridge baru*), pastikan
ERROR ditentukan, quality control internal gagal
pengolahan spesimen sudah
(Gambar 7.7) atau terjadi kegagalan sistem
benar (lihat BAB IX.
Pemecahan Masalah)
Keberadaan DNA MTB tidak dapat Ulangi pemeriksaan dengan
NO RESULT
ditentukan karena data reaksi PCR tidak cartridge baru*) (lihat BAB
(Gambar 7.8)
mencukupi IX. Pemecahan Masalah)
Keterangan:
*) Apabila terjadi Indeterminate/Invalid/Error/No Result maka hanya diperbolehkan untuk
mengulang proses pemeriksaan sebanyak 1 kali.
52 | I n t e r p r e t a s i H a s i l - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Gambar 7.1 Contoh Hasil MTB DETECTED; Rif Resistance DETECTED. Semua kurva menunjukkan kenaikan
mengindikasikan ada gen MTB yang teramplifikasi, kecuali satu kurva. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
terdapat mutasi pada gen rpoB di daerah probe B, sehingga probe B tersebut tidak dapat mengamlifikasi gen.
Hal yang sama dapat terjadi pada probe A-E (GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative)

Gambar 7.2 Contoh Hasil MTB DETECTED; Rif Resistance NOT DETECTED. Semua kurva menunjukkan kenaikan
mengindikasikan ada gen MTB yang teramplifikasi. TIDAK ada kurva yang mengalami keterlambatan kenaikan,
karena tidak ada mutasi di daerah gen rpoB, sehingga semua probe dapat mengamplifikasi gen tersebut
(GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - I n t e r p r e t a s i H a s i l | 53

Gambar 7.3a Alur diagnosis dan tindak lanjut suspek TB resisten obat dengan Xpert MTB/RIF (Buku Pedoman
Nasional TB 2014).
54 | I n t e r p r e t a s i H a s i l - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Gambar 7.3b Alur diagnosis dan tindak lanjut TB paru pada pasien dewasa (tanpa bukti/kecurigaan: HIV + atau
TB resisten obat) (Buku Pedoman Nasional TB 2014)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - I n t e r p r e t a s i H a s i l | 55

Gambar 7.4 Contoh hasil MTB DETECTED; Rif Resistance INDETERMINATE. Terdapat mutasi gen rpoB yang,
akan tetapi resistensi rifampisin tidak dapat ditentukan karena sinyal penanda resistensi tidak cukup terdeteksi
(GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative)

Gambar 7.5 Contoh hasil MTB NOT DETECTED. Hanya ada satu kurva yang mengalami kenaikan, yaitu SPC
sebagai kontrol bahwa reaksi PCR berjalan dengan baik. Namun demikian, tidak terjadi kenaikan kurva pada
probe A-E dikarenakan tidak terdapat DNA MTB di dalam sampel (GeneXpert Training Package, Global
Laboratory Initiative).
56 | I n t e r p r e t a s i H a s i l - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Gambar 7.6 Contoh hasil INVALID. Tidak ada kurva yang mengalami kenaikan, bahkan SPC sebagai kontrol. Hal
tersebut menandakan proses PCR terganggu (GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative).

Gambar 7.7 Contoh hasil ERROR (GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - I n t e r p r e t a s i H a s i l | 57

Gambar 7.8 Contoh hasil NO RESULT (GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative)
58 | P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

VIII. PERAWATAN MESIN GENEXPERT

Mesin GeneXpert telah dirancang untuk dapat mencegah kontaminasi silang dan
menjamin hasil yang akurat. Namun demikian, mesin tersebut memerlukan perawatan
secara berkala. Perawatan tersebut bertujuan untuk memastikan sistem berjalan dengan
baik, menghindari terjadinya kerusakan mesin, dan menjamin keakuratan hasil. Perawatan
berkala meliputi perawatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Perawatan harian,
mingguan dan bulanan dilakukan oleh petugas laboratorium, sedangkan perawatan tahunan
dilakukan oleh Authorized Service Provider (ASP) lokal.

A. PERAWATAN HARIAN

1. Memeriksa Letak Mesin


Pastikan posisi pintu modul adalah vertikal. Pastikan terdapat ruang sekitar 10-15 cm
disekeliling mesin untuk sirkulasi udara dan tidak terdapat penghalang yang menutupi
kisi-kisi kipas.
2. Membersihkan Permukaan Meja Kerja
a. Alat dan Bahan
1) Hipoklorit 0,1%
2) Alkohol 70%
3) Kertas tisu
4) Sarung tangan medis (disarankan free powder)
5) Masker bedah
b. Petunjuk
1) Basahi kertas tisu dengan larutan hipoklorit 0,1%.
2) Usapkan kertas tisu tersebut ke seluruh permukaan meja kerja.
3) Buanglah kertas tisu yang sudah dipakai sesuai standar pengolahan limbah.
4) Diamkan selama 10 menit.
5) Basahi kertas tisu dengan larutan alkohol 70%.
6) Usapkan kertas tisu tersebut ke seluruh permukaan meja kerja.
7) Buanglah kertas tisu yang sudah dipakai sesuai standar pengolahan limbah.
3. Membuang Cartridge yang Telah Dipakai
a. Buka pintu modul dan ambil cartridge bekas pakai dari mesin.
b. Buang cartridge bekas ke tempat sampah infeksius.
c. Tutup kembali pintu modul.
4. Mematikan Mesin GeneXpert dan Komputer Setelah Digunakan
Mesin GeneXpert dan komputer harus dimatikan pada akhir jam kerja. Komputer harus
dimatikan terlebih dahulu sebelum mesin GeneXpert dan UPS.

B. PERAWATAN MINGGUAN
Perawatan mingguan dilakukan bersamaan dengan perawatan harian. Adapun perawatan
mingguan meliputi:
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t | 59

1. Membersihkan Permukaan Mesin


a. Alat dan Bahan
1) Hipoklorit 0,1%
2) Alkohol 70%
3) Kertas tisu
4) Sarung tangan medis (disarankan free powder)
5) Masker bedah
b. Petunjuk
1) Basahi kertas tisu dengan larutan hipoklorit 0,1%.
2) Usapkan kertas tisu tersebut ke seluruh permukaan meja kerja.
3) Buanglah kertas tisu yang sudah dipakai sesuai standar pengolahan limbah.
4) Diamkan selama 10 menit.
5) Basahi kertas tisu dengan larutan alkohol 70%.
6) Usapkan kertas tisu tersebut ke seluruh permukaan meja kerja.
7) Buanglah kertas tisu yang sudah dipakai sesuai standar pengolahan limbah.

Catatan :
Petugas harus memakai sarung tangan dan masker bedah pada saat melakukan
disinfeksi. Hal tersebut akan melindungi petugas dari paparan bahan kimia dan
bahan biologis yang berbahaya.
Hati-hati ketika menggunakan larutan pembersih yang disemprotkan pada bagian
atas mesin. Hindari larutan pembersih tercecer di sekitar komponen AC.
Perhatikan penggunaan larutan hipoklorit 0,1% pada mesin berbahan stainless
steel. Segera keringkan permukaan stainless steel yang disemprotkan hipoklorit
untuk mencegah terbentuknya karat.
2. Membersihkan Cartridge Bay Interior
a. Alat dan Bahan
1) Hipoklorit 0,1%
2) Alkohol 70%
3) Sarung tangan medis (disarankan free powder)
4) Masker bedah
5) Tisu alkohol atau swab berbahan dakron
b. Petunjuk
1) Buka pintu modul.
2) Usapkan permukaan dalam cartridge bay dengan tisu alkohol atau swab yang
dibasahi dengan alkohol 70%. Jangan menyentuh celah pada modul I-CORE
tempat di mana tabung reaksi cartridge dimasukkan karena dapat merusak
modul.
3) Diamkan selama 10 menit.
4) Tutup pintu modul.

Catatan :
Petugas harus memakai sarung tangan medis dan masker bedah pada saat
melakukan disinfeksi. Hal tersebut akan melindungi petugas dari paparan bahan
kimia dan bahan biologis yang berbahaya.
60 | P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

C. PERAWATAN BULANAN
1. Membersihkan Plunger Rod
b. Alat dan Bahan
1) Hipoklorit 0,1%
2) Alkohol 70%
3) Sarung tangan medis (disarankan free powder)
4) Masker bedah
5) Tisu alkohol atau swab berbahan dakron
c. Petunjuk
1) Pastikan seluruh cartridge yang telah digunakan dikeluarkan dari modul yang
akan didisinfeksi.
2) Pada menu Maintenance, pilih Plunger Maintenance atau klik pada gambar
Maintenance (Gambar 8.1).

Gambar 8.1 Tanda panah menunjukan cara memilih menu Maintenance (GeneXpert Dx System
Operator Manual)

3) Setelah klik Plunger Maintenance, maka akan muncul kotak dialog seperti
Gambar 8.2.

Gambar 8.2 Tampilan kotak dialog Plunger Maintenance (GeneXpert Dx System Operator
Manual)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t | 61

4) Lihat tabel modul pada kotak dialog, pilih modul yang akan dibersihkan, klik
CLEAN atau CLEAN ALL bila akan membersihkan seluruh modul secara
bersamaan. Kemudian akan tampil kotak dialog Plunger Cleaning (Gambar 8.3)

Gambar 8.3 Kotak dialog Plunger Cleaning (GeneXpert Dx System Operator Manual)

5) Ikuti petunjuk pada kotak dialog, kemudian klik OK.


6) Tombol clean dalam kotak dialog Plunger Maintenance berubah menjadi
Move Up (bila klik tombol CLEAN ALL akan berubah menjadi Move Up All).
Plunger rod pada modul yang dipilih atau (semua modul bila meng-klik tombol
CLEAN ALL) turun ke dalam cartridge bay (Gambar 8.4).
7) Gunakan tisu alkohol atau swab berbahan dakron yang dicelupkan ke dalam
larutan alkohol 70%.
8) Usap plunger rod dengan tisu alkohol atau swab.
9) Diamkan selama 5 menit.
10) Ulangi langkah no 8 dan 9 sebanyak 2 kali.
11) Pada kotak dialog Plunger Maintenance, kllik Move up (atau Move Up All).
Plunger rod akan kembali ke posisi awalnya.
12) Klik Close untuk menutup kotak dialog Plunger Maintenance.

Catatan :
Petugas harus memakai sarung tangan medis dan masker bedah pada saat
melakukan disinfeksi. Hal tersebut akan melindungi petugas dari paparan bahan
kimia dan bahan biologis yang berbahaya.

Gambar 8.4 Plunger rod yang diturunkan untuk dibersihkan (GeneXpert Dx System Operator
Manual)
62 | P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

2. Membersihkan Saringan Kipas


PERHATIAN: Perawatan ini HANYA untuk mesin GeneXpert R II (warna putih)
a. Buka 4 baut pada penutup bagian belakang mesin GeneXpert, seperti pada Gambar
8.5.

Gambar 8.5 Bagian belakang mesin dengan empat baut pengencang (GeneXpert Dx System
Operator Manual)

b. Lepaskan penutup tersebut dari mesin, lalu lepaskan saringan kipas/busa (Gambar
8.6).

Gambar 8.6 Cara melepas bagian penutup belakang dan saringan kipas mesin GeneXpert
(GeneXpert Dx System Operator Manual)

c. Cuci saringan dengan air sabun (Gambar 8.7).

Gambar 8.7 Cara mencuci saringan kipas mesin GeneXpert (GeneXpert Dx System Operator
Manual)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t | 63

d. Keringkan saringan kipas dan pasang kembali ke tempat semula.

3. Menyimpan Data Hasil Pemeriksaan Archive Data


Archive Data dilakukan setiap satu bulan sekali yang bertujuan agar hasil pemeriksaan
tidak hilang apabila terjadi kerusakan program atau komputer. Selain itu, archive data
juga berfungsi agar software GeneXpert Dx tidak terbebani dengan file hasil
pemeriksaan.
a. Pada software GeneXpert Dx, klik Data Management, kemudian klik Archive
Test (Gambar 8.8).

Gambar 8.8 Tampilan menu Data Management untuk archive test pada GeneXpert Dx (GeneXpert Dx
System Operator Manual)

b. Pilih uji yang ingin Anda archive dengan klik Select All atau klik Select Highlited
jika ingin memilih hasil pemeriksaan. Klik Delete Archived Tests apabila ingin
menghapus hasil pemeriksaan yang telah di archive. Kemudian Klik OK (Gambar
8.9).

Gambar 8.9 Tampilan layar pada saat akan memilih file untuk di archive (GeneXpert Dx System
Operator Manual)
64 | P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

c. Setelah klik OK, maka akan muncul tampilan seperti Gambar 8.10. Ubah nama file
sesuai yang diinginkan, kemudian klik Save. File dengan format .gxx akan
tersimpan di dalam file export.

Gambar 8.10 Tampilan layar saat menyimpan file .gxx (GeneXpert Dx System Operator Manual)

4. Melakukan Backup Database/Database Management


a. Ketika menutup software GeneXpert Dx, Anda akan melihat pesan: Do you want to
perform Database Management Tasks?. Untuk melakukan Backup Database, maka
klik Yes.

b. Pilih Database Backup, kemudian klik Proceed.

c. Setelah proses Database Backup selesai, klik Save. File backup tersebut akan
tersimpan di desktop folder GeneXpert, folder Backup.

5. Menyimpan Data Archive dan Back Up Data ke CD


a. Masukan CD-R atau CD-RW kosong ke dalam komputer.
b. Buka folder GeneXpert di desktop. Buka folder Export, pilih file.gxx yang akan
disimpan. Klik kanan pada mouse, klik Send To, pilih CD/DVD drive (Gambar 8.11).
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t | 65

c. Untuk menyimpan file back up data, buka folder Backup, pilih file .zip yang akan
disimpan. Klik kanan pada mouse, klik Send To, pilih CD/DVD drive (Gambar 8.11).
d. Klik Write these files to CD, klik Next, kemudian klik Finish (Gambar 8.12).
e. Keluarkan CD dari komputer dan simpan di tempat yang aman di lab.

Gambar 8.11 Tampilan pada saat memindahkan file yang akan disimpan ke DVD-RAM Drive
(GeneXpert Dx System Operator Manual)

Gambar 8.12 Tampilan layar saat melakukan penyimpanan ke CD (GeneXpert Dx System Operator
Manual)

D. PERAWATAN TAHUNAN

Perawatan tahunan untuk mesin GeneXpert adalah berupa kalibrasi. Kalibrasi dilakukan
untuk semua modul sekali setahun atau setelah alat mencapai 2000 tes per modul oleh
Autorized Service Provider (ASP). Kalibrasi dilakukan saat modul mesin GeneXpert tidak
mengalami kerusakan.
66 | P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Secara singkat, terdapat 3 tahapan utama kalibrasi, yaitu:


1. Menerima kit kalibrasi
Pengguna mesin GeneXpert menerima kit kalibrasi berupa cartridge dan CD kalibrasi.
Pengguna menghubungi Cephied Training Centre untuk mendapatkan kode.
2. Proses kalibrasi
CD dan cartridge kalibrasi dijalankan pada mesin untuk memulai kalibrasi. Setelah
proses selesai, pengguna mengirimkan data kalibrasi ke Cepheid.
3. Aktivasi
Data yang dikirimkan akan dianalisis dan Cephied akan mengirimkan kode aktivasi
kepada pengguna. Kode aktivasi tersebut akan mengaktifkan modul, dan mesin akan
menerima sertifikat lulus kalibrasi.

Secara singkat, cara kalibrasi mesin GeneXpert dapat dilihat pada Gambar 8.13.

Gambar 8.13 Urutan cara kalibrasi mesin GeneXpert (Global Laboratory Initiative, Xpert MTB/RIF Training
Package)

E. PERAWATAN LAIN

CATATAN: Perawatan pada bagian ini BUKAN merupakan perawatan yang dilakukan
secara rutin, akan tetapi perawatan yang sewaktu-waktu diminta apabila terjadi
kerusakan mesin atau error pada pemeriksaan.

1. Module Reporter
Saat terjadi kerusakan pada modul, terkadang ASP akan menanyakan Module Reporter
yang berfungsi untuk mengetahui kemungkinan penyebab kerusakan. Module reporter
juga dapat digunakan untuk memeriksa tanggal terakhir alat dikalibrasi dan memberikan
informasi mengenai kalibrasi (Gambar 8.14). Untuk melihat Module reporter maka: Pada
tampilan layar Maintenance, pilih Maintenance dan klik Module Reporters, maka
tampilan jendela module reporter akan muncul (Gambar 8.14).
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t | 67

Klik pada dropdown


menu untuk melihat
informasi dari modul

Gambar 8.14 Tampilan jendela Module Reporter dan informasi yang diberikan (GeneXpert Dx System
Operator Manual).

2. Melakukan Manual Self-Test


Sistem GeneXpert akan secara otomatis melakukan self-test setiap kali program
dijalankan (start-up) dan setiap 6 jam saat mesin menyala. Namun, petugas tetap dapat
menjalankan perintah self-test secara manual untuk memeriksa masalah pada perangkat
keras.
Cara memulai manual self-test:
a. Keluarkan cartridge dari modul yang akan diperiksa.
b. Pada jendela utama GeneXpert Dx, klik Maintenance pada menu. Maka tampilan
jendela Maintenance akan muncul.
c. Pada menu Maintenance, klik Perform Self-Test. Maka kotak dialog Module
Self-Test akan muncul (Gambar 8.15).

Gambar 8.15 Kotak dialog Module Self-Test (GeneXpert Dx System Operator Manual)
68 | P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

d. Pilih modul yang ingin diperiksa, kemudian klik Self Test. Kotak dialog Self-Test
akan muncul (Gambar 8.16). Ikuti perintah yang tertera di kotak dialog, kemudian
klik OK.

Gambar 8.16 Kotak dialog Self-Test (GeneXpert Dx System Operator Manual)

e. Setelah selt-test selesai, maka sistem akan mengubah progres menjadi Available,
yang menandakan bahwa self-test berhasil. Apabila terdapat pesan self-test failed,
maka segera hubungi ASP.

3. Membuat System Log Report


Petugas dapat memberikan System-log report pada ASP jika terjadi masalah atau
kerusakan pada mesin. Pada report tersebut tersedia informasi mengenai kemungkinan
penyebab kerusakan. Cara membuat system-log report:
a. Pada jendela GeneXpert Dx, klik Report pada menu bar, kemudian klik System-
Log. Jendela system-log akan muncul (Gambar 8.17).

Gambar 8.17 Tampilan jendela System Log Report (GeneXpert Dx System Operator Manual)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t | 69

b. Pilih beberapa kriteria di bawah ini untuk menampilkan informasi yang diinginkan:
Date range
- Allpilih All untuk menampilkan semua informasi yang tercatat di sistem.
- Selectpilih rentang waktu yang diinginkan saja. Data yang sudah berumur
>1 tahun akan terhapus secara otomatis.
Modules
- Currently connected modulemenampilkan informasi pada modul yang
sedang terhubung ke sistem dan dapat dilihat di layar Check Status. Ini adalah
pilihan default.
- All Logged Modulesmenampilkan semua modul yang pernah di self-test
atau memiliki error di database dalam waktu 1 tahun. Pilihan ini
memungkinkan tim teknisi/ASP memperoleh informasi kerusakan walaupun
modul tidak sedang terhubung ke sistem.
Show
- Error Onlyreport hanya menampilkan pesan error.
- All Entriesmenampilkan semua self-test yang pernah dilakukan, termasuk
pesan error.
c. Setelah selesai memilih kriteria, klik salah satu dari perintah di bawah ini:
Generate Report filemembuat file dalam format PDF untuk disimpan pada
folder yang diinginkan.
Preview PDFmembuat file PDF dan menampilkannya langsung di Adobe
Reader. Petugas dapat menyimpan dan mencetak laporan tersebut pada
software Adobe.
70 | P e n y e l e s a i a n M a s a l a h - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

IX. PENYELESAIAN MASALAH

Pada bagian ini akan dibahas mengenai berbagai kemungkinan masalah yang akan ditemui
pada pemeriksaan menggunakan GeneXpert.

Hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:


1. Bila timbul masalah, lihat pesan error yang ada di layar (pop-up windows, kotak
pesan yang terdapat di layar bawah atau di tab Error pada menu "View Results"
(Lihat BAB IV.F)).
2. Lihat kode error pada buku panduan GeneXpert (user manual) lalu lakukan tindakan
yang disarankan untuk mengatasi masalah tersebut.
3. Bila masalah tetap ada, hubungi SUBDIT TB dan LRN Molekuler pada email
genexpert.indonesia@ gmail.com.
4. Gunakan modul lain yang masih dapat digunakan dan eksklusi modul yang
bermasalah.

A. MASALAH PADA PERANGKAT KERAS (HARDWARE PROBLEMS)

Beberapa masalah perangkat keras yang umum ditemukan saat melakukan pemeriksaan
Xpert MTB/RIF dapat dilihat pada Tabel 9.1

Tabel 9.1 Potensi masalah pada perangkat keras yang mungkin ditemukan
Masalah Kemungkinan penyebab Solusi
Mesin dan Mesin dan komputer tidak Cek koneksi mesin dan
komputer tidak terhubung dengan sumber listrik komputer dengan sumber
menyala listrik
Modul tidak Kabel jaringan (network cable) tidak Hubungkan kabel jaringan
terdeteksi (Gambar terhubung pada tempat semestinya dengan port yang sesuai
9.1) (salah port). (Cepheid P/N 700-0555).
Program GeneXpert berjalan Keluar dari program geneXpert
sebelum mesin GeneXpert menyala dan nyalakan mesin lalu buka
kembali program GeneXpert
Barcode scanner Kabel barcode scanner tidak Lepaskan kabel scanner dan
tidak berfungsi. terpasang dengan sempurna. pasang kembali dengan
sempurna. Alur penyelesaian
dapat dilihat pada Gambar 9.2
Cartridge tersangkut Kegagalan mekanis pada modul Cara melepaskan dan
di dalam modul mengeluarkan cartridge
mesin GeneXpert. (Gambar 9.3):
1. Pada tampilan sistem
GeneXpert Dx, klik
Maintenance pada menu
toolbar.
2. Pada menu maintenance klik
Open Module Door.
3. Pilih modul tempat cartridge
yang tersangkut
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n y e l e s a i a n M a s a l a h | 71

4. Klik Open Door untuk


membuka modul
Apabila pintu modul tetap tidak
terbuka, matikan dan nyalakan
kembali mesin geneXpert dan
ulangi langkah 1 sampai 4
Lampu modul mesin Kegagalan mekanis pada modul Pastikan tidak ada cartridge di
GeneXpert dalam modul.
berkedip-kedip Lakukan self-test secara
berwarna merah manual dengan cara:
terang 1. Pada tampilan sistem
GeneXpert Dx, klik
Maintenance pada menu
toolbar.
2. Pada menu maintenance klik
perform self-test.
3. Pilih modul yang akan di self-
test.
4. Klik OK
5. Setelah self-test selesai, jika
berhasil maka status modul
akan available
Jika langkah 1-5 tidak berhasil,
hubungi Subdit TB dan LRN
Molekuler.
Tidak dapat Suhu di dalam modul mesin Periksa suhu modul di layar
memulai GeneXpert lebih dari 55oC maintenance, apabila suhu
pemeriksaan ruangan berada di suhu yang
(creating a test) dianjurkan. Tetapi suhu di
modul tetap lebih dari 55oC
hubungi Subdit TB dan LRN
Molekuler.
72 | P e n y e l e s a i a n M a s a l a h - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Gambar 9.1 Alur penyelesaian masalah apabila modul tidak terdeteksi (GeneXpert Training Package, Global
Laboratory Initiative)

Kabel USB pada barcode reader: Apakah Anda mendengar


suara BIP saat komputer dinyalakan?

TIDAK YA

Pindahkan kabel USB barcode Siapkan dan scan cartridge. Apakah


reader ke port USB yang lain cartridge dapat di scan?

YA TIDAK YA TIDAK

-Cek file Assay Definition sudah


Barcode reader rusak
diimport
- Rekonfigurasi barcode reader
TIDAK

Barcode reader rusak

Gambar 9.2 Alur penyelesaian masalah pada barcode reader (GeneXpert Training Package, Global Laboratory
Initiative).
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n y e l e s a i a n M a s a l a h | 73

Gambar 9.3 Tampilan pilihan Open Module pada menu Maintenance (GeneXpert Training Package,
Global Laboratory Initiative).

B. MASALAH TERKAIT PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE PROBLEMS)

1. Jenis Pesan Error


Pesan error (error messages) dapat terjadi pada saat:
Run-time errors pesan error saat pemeriksaan berlangsung.
Operation terminated errors errorspesan error karena terjadi pembatalan
pemeriksaan.
Cartridge loading errors errors pesan error yang muncul saat proses
memasukkan cartridge (cartridge loading).
Self-test errors errorspesan error yang muncul saat proses self-test.
Post-run analysis errors errorspesan error yang muncul saat proses reduksi
data.
Pesan error dapat dilihat pada menu Check Status (Gambar 9.4). Sedangkan detail dan
kode error pada saat pemeriksaan juga dapat dilihat pada tab Error di jendela View
Results (Gambar 9.5).

Gambar 9.4 Tampilan pesan error pada menu Check Status (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid).
74 | P e n y e l e s a i a n M a s a l a h - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Klik untuk Klik untuk melihat


deskripsi pesan rincian pesan
error error

Gambar 9.5 Tampilan pesan error (deskripsi dan kode error) melalui jendela View Result
(GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid).

2. Run-Time Error
Daftar error yang ditampilkan pada tabel adalah error yang dapat muncul selama
pemeriksaan berlangsung tanpa memberhentikan pemeriksaan. Walaupun sistem dapat
menyelesaikan pemeriksaan dan menyimpan hasilnya, beberapa error tersebut perlu
diperhatikan oleh petugas. Pesan error berikut dapat dilihat jendela View Result.

Tabel 9.2 Error yang terjadi saat pemeriksaan masih berlangsung

Kode
error Pesan Error Kemungkinan Penyebab Solusi
1001 Suhu saat pemeriksaan telah Komponen pemanas atau Laporkan suhu pada
melewati noC dari batas suhu komponen yang pesan error ke
awal set-point, yaitu moC. (n berhubungan mengalami teknisi/ASP.
dan m adalah suhu yang kegagalan. Periksa suhu ruangan.
ditampilkan di software, nilai Suhu lingkungan terlalu Periksa bahwa kipas
dapat bervariasi) panas. mesin bekerja, dan
Kerusakan pada kipas mesin. saringan kipas bersih.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n y e l e s a i a n M a s a l a h | 75

Tabel 9.2 Error yang terjadi saat pemeriksaan masih berlangsung (Lanjutan)

Kode
error Pesan Error Kemungkinan Penyebab Solusi
1002 Perbedaan suhu yaitu noC Perbedaan suhu antara dua Hubungi teknisi/ASP
telah melewati suhu yang thermistor telah melewati
ditoleransi, yaitu moC. batas yang dapat
Suhu pada mesin pemanas ditoleransi, yaitu 5oC.
A dan B adalah poC dan
qoC. (n, m, p, q adalah suhu
yang ditampilkan di
software, nilai dapat
bervariasi).
1004 Suhu di dalam mesin, yaitu Satu atau lebih hal di bawah Periksa hal di bawah ini:
noC, telah melewati adalah kemungkinan Mesin memiliki jarak
batasan suhu yang penyebab error: paling tidak 10 cm di
ditoleransi, yaitu dari m1OC Suhu lingkugan tidak sekeliling.
dan m2oC. (n, m1OC, dan dalam rentang yang Kondisi lingkungan di
m2oC adalah suhu yang dianjurkan. lab harus sesuai
ditampilkan di software, Kondisi lingkungan tidak dengan anjuran.
nilai dapat bervariasi). sesuai dengan anjuran. Kipas mesin bekerja
Sensor suhu ruangan baik.
rusak. Saringan kipas
Kipas mesin rusak atau bersih.
kotor. Jika seluruh kondisi
tersebut terpenuhi tapi
error masih tetap
muncul, hubungi
teknisi/ASP.
1005 Sinyal optik n dari detektor Satu atau lebih hal di bawah Coba salah satu dari
# m dengan LED # p telah adalah kemungkinan solusi di bawah ini:
melewati batas q. (n, m, p, penyebab error: Gunakan cartridge
q adalah suatu nilai yang Sinyal dari reporter baru.
ditampilkan di software, terlalu tinggi. Pastikan pintu modul
nilai dapat bervariasi). Pintu modul tidak tertutup dengan
tertutup rapat. rapat.
Kerusakan pada Jika error masih terus
komponen di perangkat muncul, maka hubungi
keras. teknisi/ASP.

1006 Detektor sinyal gelap # n Terjadi kegagalan pada Hubungi teknisi/ASP dan
dari m telah melewati detektor atau perangkat laporkan informasi
batas p. (n, m, p, adalah elektronik. mengenai pesan error
suatu nilai yang tersebut.
ditampilkan di software.
Nilai dapat bervariasi).
1007 Voltase daya n V terdeteksi Suplai voltase daya telah Catat informasi yang
sebesar m V. (n dan m, melewati batas yang tertera pada pesan error.
adalah voltase yang ditoleransi. Jika pesan error muncul
ditampilkan di software. berulang kali, hubungi
Nilai dapat bervariasi). teknisi/ASP.
76 | P e n y e l e s a i a n M a s a l a h - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Tabel 9.2 Error yang terjadi saat pemeriksaan masih berlangsung (Lanjutan)

Kode
error Pesan Error Kemungkinan Penyebab Solusi
1017 Suhu yang terukur pada Satu atau lebih hal di bawah Ulang pemeriksaan. Jika
sistem optik adalah noC, adalah kemungkinan error muncul kembali,
yaitu suhu yang telah penyebab error: hubungi teknisi/ASP.
melewati rentang suhu Terjadi kegagalan pada
yang ditoleransi, yaitu optikal di blok pemanas.
m1OC dan m2oC. (n, m1OC, Suhu ruangan terlalu
dan m2oC adalah suhu yang panas.
ditampilkan di software,
nilai dapat bervariasi).
1018 Error karena terjadi Terjadi kegagalan pada Ulang pemeriksaan. Jika
kesalahan posisi valve pada komponen valve. Integritas error muncul kembali,
n terdeteksi pada akhir cartridge tidak dalam hubungi teknisi/ASP.
pemeriksaan. (n adalah kondisi baik.
nilai yang ditampilkan di
software. Nilai dapat
bervariasi).

3. Error Yang Menghentikan Pemeriksaan


Tabel 9.3 menampilkan error yang mungkin terjadi apabila pemeriksaan terhenti. Error
tersebut dapat dilihat pada jendela View Result.

Tabel 9.3 Error yang kemungkinan terjadi saat pemeriksaan terhenti


Kode
error Pesan Error Kemungkinan Penyebab Solusi
2003 Modul telah melakukan Kegagalan pada komunikasi Hubungi teknisi/ASP.
pemeriksaan dengan ID n software.
bersamaan dengan perintah
ID m. (n dan m adalah angka
yang ditampilkan software.
Angka dapat bervariasi).
2005 Pergerakan syringe tidak Terdeteksi kegagalan Coba salah satu dari solusi
terdeteksi. Pergerakan yang syringe. berikut:
terdeteksi mulai pada posisi Gunakan cartridge
n ul dan mentransfer m ul baru.
pada posisi valve p dengan Restart sistem. Lihat
tekanan q PSI. panduan BAB III.
Jika error tetap muncul,
maka hubungi
teknisi/ASP.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n y e l e s a i a n M a s a l a h | 77

Tabel 9.3 Error yang kemungkinan terjadi saat pemeriksaan terhenti (Lanjutan)
Kode
error Pesan Error Kemungkinan Penyebab Solusi
2006 Pergerakan valve tidak Kegagalan pada penggerak Coba salah satu dari solusi
terdeteksi. Valve semula valve. berikut:
ada di posisi n, terakhir Interface yang tidak sesuai Buka modul dan
terdeteksi pada posisi m. (n antara cartridge dengan betulkan posisi
dan m adalah nilai yang badan valve. cartridge.
ditampilkan software. Nilai Gunakan cartridge
bisa bervariasi.) baru.
Restart sistem. Lihat
panduan BAB III.
Jika error tetap muncul,
maka hubungi
teknisi/ASP.
2008 Tekanan syringe n PSI telah Satu atau lebih Coba salah satu dari solusi
melewati batas yang kemungkinan penyebab berikut:
ditoleransi, yaitu m PSI. (n error: Gunakan cartridge
dan m adalah nilai tekanan Syringe tersumbat oleh baru.
yang ditampilkan pada partikel di dalam Lakukan pemeriksaan
software. Nilai dapat sampel. dengan cartridge yang
bervariasi). Kegagalan pada sensor berisi buffer saja.
tekanan. Jika error tetap muncul,
hubungi teknisi/ASP.
2009 Tekanan syringe n PSI di Filter tersumbat. Coba salah satu dari solusi
bawah tekanan yang berikut:
seharusnya, yaitu m PSI. (n Gunakan cartridge
dan m adalah nilai tekanan baru.
yang ditampilkan pada Lakukan pemeriksaan
software. Nilai dapat dengan cartridge yang
bervariasi). berisi buffer saja.
Jika error tetap muncul,
hubungi teknisi/ASP.
2012 Valve bergerak tidak akurat Kegagalan pada komponen Gunakan cartridge baru.
ke posisi n. Valve terdeteksi penggerak valve. Jika error masih muncul,
berhenti di posisi m. (n dan hubungi teknisi/ASP.
m adalah nilai yang
ditampilkan pada software.
Nilai dapat bervariasi).
2014 Suhu digital n yang terbaca Kegagalan pada pemanas Periksa hal di bawah ini:
untuk thermistor A/pemanas B/optikal atau Suhu ruangan.
A/thermistor B/suhu blok pemanas modul Suhu internal mesin.
thermistor/optik Jarak sekeliling mesin
thermistor tidak dalam ~10 cm.
rentang suhu yang Jika suhu ruangan dan
ditoleransi, yaitu m1 sampai suhu mesin sudah berada
m2. (n, m1, m2 adalah nilai dalam rentang suhu yang
suhu yang ditampilkan seharusnya tetapi error
pada software. Nilai dapat masih muncul, hubungi
bervariasi). teknisi/ASP.
78 | P e n y e l e s a i a n M a s a l a h - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Tabel 9.3 Error yang kemungkinan terjadi saat pemeriksaan terhenti (Lanjutan)
Kode
error Pesan Error Kemungkinan Penyebab Solusi
2016 Sistem tidak dapat Kegagalan pada sensor Lakukan self-test dan
menemukan posisi awal posisi valve. ulang pemeriksaan
valve. dengan cartridge yang
baru.
Jika error masih muncul
maka hubungi teknisi/ASP.
2017 Sensor pintu masih Satu atau lebih Untuk mengeluarkan
menyala setelah perintah kemungkinan penyebab cartridge:
eject cartridge dilakukan, error: 1. Pada jendela GeneXpert
sehingga pintu tetap Kegagalan komponen Dx system, klik
tertutup. syringe. Maintenance pada
Kegagalan komponen menu.
yang berhubungan 2. Pada menu
dengan pintu. Maintenance, klik Open
Kegagalan pada sensor Module Door.
pintu. 3. Pilih modul.
4. Klik Open Door untuk
membuka pintu modul.
Setelah terbuka, lakukan
restart system. Lihat
BAB.IX sebagai panduan.
2022 Kegagalan untuk mencapai Suhu lingkungan di atas Periksa hal di bawah ini:
suhu yang diinginkan, yaitu atau di bawah suhu yang Suhu
noC. Suhu mencapai moC. dapat ditoleransi. ruangan/lingkungan.
(n dan m adalah nilai suhu Suhu internal mesin.
yang ditampilkan pada Jarak sekeliling mesin
software. Nilai dapat ~10 cm.
bervariasi). Jika suhu ruangan dan
suhu mesin sudah berada
dalam rentang suhu yang
seharusnya tetapi error
masih muncul, hubungi
teknisi/ASP.
2024 Terjadi kegagalan pada Kegagalan pada perangkat Ulang pemeriksaan
perangkat ultrasonik yang ultrasonik. dengan cartridge baru.
muncul pada n% Jika error masih muncul,
pemeriksaan/sisklus, m Hz hubungi teknisi/ASP.
dan amplitudo p%. (n, m, p
adalah nilai suhu yang
ditampilkan pada software.
Nilai dapat bervariasi).
2026 Perangkat ultrasonik Kegagalan pada perangkat Hubungi teknisi/ASP.
terdeteksi berada di luar utrasonik.
keadaan normal.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n y e l e s a i a n M a s a l a h | 79

Tabel 9.3 Error yang kemungkinan terjadi saat pemeriksaan terhenti (Lanjutan)
Kode
error Pesan Error Kemungkinan Penyebab Solusi
2032 Perangkat ultrasonik tidak Kegagalan pada perangkat Ulang pemeriksaan
dapat disesuaikan dengan utrasonik. dengan cartridge baru.
benar. Nilai frekuensi Jika error masih muncul,
adalah n Hz. (n adalah nilai hubungi teknisi/ASP.
frekuensi yang ditampilkan
software. Nilai dapat
bervariasi).
2034 Sinyal optik dari detektor Salah satu atau lebih Lakukan restart system,
n/LED n tidak mencapai kemungkinan penyebab jika error muncul kembali,
nilai yang diinginkan. Nilai error: lakukan restart system
yang diinginkan=m, nilai LED tidak bekerja. lagi. Jika error tetap
yang dicapai=p. (n, m, p Detektor tidak bekerja. muncul, hubungi
adalah nilai yang Sirkuit yang berasosiasi teknisi/ASP.
ditampilkan software. Nilai mengalami masalah.
dapat bervariasi).
2035 Kegagalan perangkat Salah satu atau lebih Lakukan restart system,
ultrasonik pada n% kemungkinan penyebab jika error muncul kembali,
pemeriksaan/siklus, m Hz error: lakukan restart system
dan amplitudo p%. Masalah pada lagi. Jika error tetap
Amplitudo awal adalah q%. cartridge. muncul, hubungi
(n, m, p, q adalah nilai yang Permukaan perangkat teknisi/ASP.
ditampilkan software. Nilai ultrasonik kotor.
dapat bervariasi). Kegagalan pada perangkat
ultrasonik.
2126 Modul direset. Kegagalan pasokan listrik Lakukan restart system.
sementara. Jika error tetap muncul,
Kegagalan pada hubungi teknisi/ASP.
sambungan atau kabel
daya.
2127 Komukasi modul terputus. Masalah pada kabel Cabut dan pasang kembali
Ethernet GX dan komputer. kabel Ethernet, kemudian
Masalah komunikasi kabel lakukan restart system.
antara gateway dan modul Jika error tetap muncul,
GX. hubungi teknisi/ASP.

4. Error Saat Memasukkan Cartridge


Tabel 9.4 menampilkan kemungkinan error yang terjadi selama proses memasukkan
catridge (loading cartridge). Error tersebut dapat dilihat pada menu Check Status.
Karena sistem melakukan self-test selama proses loading cartridge, maka error yang
terjadi kadang berhubungan/serupa dengan self-test error.
80 | P e n y e l e s a i a n M a s a l a h - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Tabel 9.4 Error Saat Loading Cartridge


Kode
Error Pesan error Kemungkinan penyebab Solusi
2011 Tidak dapat memulai Kegagalan pada sensor Lakukan restart system,
tekanan pada nilai sensor n. tekanan. jika error muncul
Nilai sensor adalah m. (n dan kembali, lakukan restart
m adalah nilai yang system lagi. Jika error
ditampilkan software. Nilai tetap muncul, hubungi
dapat bervariasi). teknisi/ASP.
2018 Software menginginkan Salah satu/lebih Lakukan restart system,
loading cartridge pada saat kemungkinan penyebab kemudian buka pintu.
pintu modul masih error: Jika error tetap muncul,
menutup. Kegagalan pada hubungi teknisi/ASP.
penggerak valve.
Kegagalan pada
komponen syringe.
Kegagalan pada sensor
pintu.
2025 Salah satu pesan error di Kegagalan pada komponen Untuk membedakan
bawah ini muncul: plunger atau sensor. apakah error disebabkan
Sistem gagal oleh cartridge atau
menemukan posisi awal kegagalan pada mesin:
plunger. Plunger turun 1. Lakukan restart
mencari posisi ADC-n. system. Lakukan
Nilai ADC-m terdeteksi pemeriksaan dengan
dan plunger macet. cartridge yang sama di
Sistem gagal modul yang sama.
menemukan posisi awal 2. Jika error masih
plunger. Pergerakan ke muncul, lakukan
atas dengan kekuatan pemeriksaan di cartridge
minimal n telah berhasil yang sama tapi modul
tanpa mencapai yang berbeda. Jika error
kekuatan maksimal hilang, maka modul
kurang dari m. sebelumnya perlu
(n dan m adalah nilai yang diganti, hubungi
ditampilkan software. Nilai teknisi/ASP.
dapat bervariasi). 3. Jika error masih
muncul, restart system
dan ulangi pemeriksaan
dengan cartridge baru.
Jika error hilang, maka
cartridge sebelumnya
dalam kondisi yang
kurang baik.
2037 Tes integritas cartridge gagal Tes integritas cartridge Lakukan restart system,
pada posisi valve <n>. gagal. kemudian buka pintu
Perubahan tekanan f.ff PSI modul. Jika error masih
tidak melebihi tekanan muncul, hubungi
seharusnya f.ff PSI. teknisi/ASP.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n y e l e s a i a n M a s a l a h | 81

5. Error Self-Test
Tabel 9.5 menampilkan kemungkinan error yang dapat terjadi selama self-test
berlangsung. Pesan error self-test dapat dilihat pada jendela Check Status.

Tabel 9.5 Error Self-test


Kode
Error Pesan error Kemungkinan penyebab Solusi
4001 Terdeteksi error pada Kegagalan pada komponen Lakukan restart system,
memori I-CORE. perangkat keras. kemudian buka pintu
modul. Pilih modul,
kemudian update
EEPROM.
Jika error masih muncul,
hubungi teknisi/ASP.
4002 Terdeteksi error pada Kegagalan pada komponen Lakukan restart system.
memori utama modul perangkat keras. Jika error masih muncul,
GeneXpert. hubungi teknisi/ASP.
4003 Terdeteksi error pada Kegagalan pada sirkuit Lakukan restart system.
komponen ultrasonik. drive ultrasonik. Jika error masih muncul,
hubungi teknisi/ASP.
4004 Pergerakan valve tidak Kegagalan pada komponen Keluarkan seluruh
terdeteksi. penggerak valve. cartridge yang ada di
mesin, kemudian
lakukan restart system.
Jika error masih muncul,
lakukan self-test (lihat
panduan BAB VIII).
Jika error tetap muncul,
hubungi teknisi/ASP.
4006 Pergerakan syringe tidak Kegagalan pada sensor stall Lakukan restart system.
terdeteksi. yang disebabkan oleh: Jika error tetap muncul,
Cartridge tidak hubungi teknisi/ASP.
diposisikan dengan
benar.
Kegagalan pada
komponen penggerak
syringe.
4008 Sumber daya n-V terdeteksi Lakukan restart system.
menjadi m-V. (n dan m Jika error tetap muncul,
adalah nilai voltase yang hubungi teknisi/ASP.
ditampilkan software. Nilai
dapat bervariasi).
82 | P e n y e l e s a i a n M a s a l a h - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Tabel 9.5 Error Self-test (lanjutan)


Kode
Error Pesan error Kemungkinan penyebab Solusi
4009 Operasi pemanas A tidak Kegagalan pada komponen Lakukan self-test.
terverifikasi. Suhu yang pemanas A. Jika error tetap muncul,
terukur berubah dari noC hubungi teknisi/ASP.
menjadi moC. (n dan m
adalah nilai suhu yang
ditampilkan software. Nilai
dapat bervariasi).
4010 Operasi kipas mesin tidak Kegagalan pada sistem Pastikan bahwa
terverifikasi. Suhu yang pendingin. ventilasi udara di mesin
tercatat yaitu noC telah tidak terganggu.
melewati batas suhu moC. (n Pastikan ada jarak ~10
dan m adalah nilai suhu yang cm di sekeliling mesin.
ditampilkan software. Nilai Lakukan self-test.
dapat bervariasi). Jika error masih
muncul, hubungi
teknisi/ASP.
4011 Nilai dark yaitu n untuk Pintu modul tidak tertutup Pastikasn pintu modul
detektor m terlalu tinggi. (n sempurna atau terjadi tertutup sempurna. Jika
dan m adalah nilai yang kegagalan pada perangkat error masih muncul,
ditampilkan software. Nilai keras. catat nilai yang tertera
dapat bervariasi). pada pesan error, dan
hubungi teknisi/ASP.
4012 Operasi pemanas B tidak Kegagalan pada komponen Lakukan self-test.
terverifikasi. Suhu yang pemanas B. Jika error masih
tercatat berubah dari noC muncul, hubungi
menjadi moC. (n dan m teknisi/ASP.
adalah nilai suhu yang
ditampilkan software. Nilai
dapat bervariasi).
4013 Terdeteksi pergerakan valve Error pada valve. Keluarkan semua
yang tidak akurat. Valve telah cartridge dari modul.
deprogram untuk berhenti Lakukan manual self-
pada posisi n, tapi berhenti di test.
posisi m. (n dan m adalah Jika error masih
nilai yang ditampilkan muncul, hubungi
software. Nilai dapat teknisi/ASP.
bervariasi).
4014 Sinyal optik untuk detektor Kegagalan pada komponen Hubungi teknisi/ASP.
n/LED n tidak mencapai batas optik.
yang diharapkan. Nilai
seharusnya=m, nilai yang
dicapai=p. (n, m, p adalah
nilai sinyal optik yang
ditampilkan software. Nilai
dapat bervariasi).
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n y e l e s a i a n M a s a l a h | 83

Tabel 9.5 Error Self-test (lanjutan)


Kode
Error Pesan error Kemungkinan penyebab Solusi
4015 Suhu yang tercatat pada Kegagalan pada thermistor Lakukan restart system.
sistem optik tidak berada blok optik. Jika error masih
pada rentang yang muncul, hubungi
seharusnya, dari m1 hingga teknisi/ASP.
m2. (m1 dan m2 adalah nilai
suhu yang ditampilkan
software. Nilai dapat
bervariasi).
4016 Program pada modul GX 1. Kegagalan RAM. Jika error masih
hilang. Tidak dapat 2. Kemungkinan EMI. muncul, hubungi
melanjutkan pemeriksaan. 3. Terdeteksi teknisi/ASP.
virus/program yang
membahayakan.
4017 Pembacaan suhu digital n Kegagalan pada thermistor Lakukan restart system.
untuk thermistor blok pemanas A/pemanas Jika error masih
A/thermistor B/ thermistor B/modul/optik. muncul, hubungi
ruangan/thermistor optik teknisi/ASP.
tidak berada dalam rentang
suhu yang seharusnya, yaitu
dari m1 hingga m2. (n, m1,
dan m2 adalah nilai suhu.
Nilai dapat bervariasi).
4019 Tes optikal untuk LED n LED rusak. Lakukan restart system.
memiliki hasil yang non- Jika error masih
monotonik pada pengaturan muncul, hubungi
DAC nnn. Nilai pembacaan teknisi/ASP.
detektor adalah nnn dan
nnn.

6. Error Pasca Analisis Pemeriksaan


Tabel 9.6 menampilkan kemungkinan error yang terjadi setelah analisis data pada pasca
pemeriksaan (reduksi data). Pesan error pasca analisis pemeriksaan dapat dilihat pada
jendela Check Status.

Tabel 9.6 Error pasca analisis pemeriksaan


Kode
Error Pesan error Kemungkinan penyebab Solusi
5001 Tidak dapat memverifikasi Komponen cartridge telah Ulangi pemeriksaan
analit positif [x] dengan mengalami kerusakan, dengan cartridge baru.
kurva. (x adalah nama menyebabkan Jika error masih muncul,
analit). terbentuknya kurva positif hubungi teknisi/ASP.
dengan bentuk abnormal.
84 | P e n y e l e s a i a n M a s a l a h - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Tabel 9.6 Error pasca analisis pemeriksaan (Lanjutan)


Kode
Error Pesan error Kemungkinan penyebab Solusi
5002 Gagal memverifikasi kurva Komponen cartridge telah Ulangi pemeriksaan
amplifikasi yang valid untuk mengalami kerusakan, dengan cartridge baru.
reporter. Faktor pembentuk menyebabkan Jika error masih muncul,
n berada di bawah nilai terbentuknya kurva positif hubungi teknisi/ASP.
minimal m. (n dan m adalah dengan bentuk abnormal.
nilai yang ditampilkan
software. Nilai dapat
bervariasi).
5003 Gagal memverifikasi kurva Komponen cartridge telah Ulangi pemeriksaan
amplifikasi yang valid untuk mengalami kerusakan, dengan cartridge baru.
reporter. Faktor pembentuk menyebabkan Jika error masih muncul,
n berada di bawah nilai terbentuknya kurva positif hubungi teknisi/ASP.
maksimal m. (n dan m dengan bentuk abnormal.
adalah nilai yang
ditampilkan software. Nilai
dapat bervariasi).
5004 Gagal memverifikasi kurva Komponen cartridge telah Ulangi pemeriksaan
amplifikasi yang valid untuk mengalami kerusakan, dengan cartridge baru.
reporter. Normalized sum menyebabkan Jika error masih muncul,
untuk error n lebih besar terbentuknya kurva positif hubungi teknisi/ASP.
dari batas nilai m. (n dan m dengan bentuk abnormal.
adalah nilai yang
ditampilkan software. Nilai
dapat bervariasi).
5005 Gagal memverifikasi kurva Komponen cartridge telah Ulangi pemeriksaan
amplifikasi yang valid untuk mengalami kerusakan, dengan cartridge baru.
reporter. Slop untuk skala menyebabkan Jika error masih muncul,
rasio vertikal n lebih besar terbentuknya kurva positif hubungi teknisi/ASP.
dari batas nilai m. (n dan m dengan bentuk abnormal.
adalah nilai yang
ditampilkan software. Nilai
dapat bervariasi).
5006 Probe check X gagal. Nilai Salah satu kemungkinan Periksa hal di bawah ini:
probe check n untuk nilai penyebab error: Reagen telah
pembacaan m berada di Volume sampel yang dimasukan ke
atas nilai maksimum p. (X dimasukan ke dalam cartridge dalam
adalah nama analit. n, m, cartridge tidak tepat. volume yang benar.
dan p adalah nilai yang Kualitas reagen sudah Cartridge disimpan
ditampilkan software. Nilai jelek. dengan benar.
dapat bervariasi). Kegagalan pada Ulang pemeriksaan
transfer cairan di dengan cartridge yang
dalam cartridge. baru. Jika error tetap
muncul, hubungi
teknisi/ASP.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n y e l e s a i a n M a s a l a h | 85

Tabel 9.6 Error pasca analisis pemeriksaan (Lanjutan)


Kode
Error Pesan error Kemungkinan penyebab Solusi
5007 Probe check X gagal. Nilai Salah satu kemungkinan Periksa hal di bawah ini:
probe check n untuk nilai penyebab error: Reagen telah
pembacaan m berada di Volume sampel yang dimasukan ke
atas nilai minimum p. (X dimasukan ke dalam cartridge dalam
adalah nama analit. n, m, cartridge tidak tepat. volume yang benar.
dan p adalah nilai yang Kualitas reagen sudah Cartridge disimpan
ditampilkan software. Nilai jelek. dengan benar.
dapat bervariasi). Kegagalan pada Ulang pemeriksaan
transfer cairan di dengan cartridge yang
dalam cartridge. baru. Jika error tetap
Sampel tidak terolah muncul, hubungi
dengan baik di dalam teknisi/ASP.
cartridge.
5008 Probe check X gagal. Nilai Salah satu kemungkinan Periksa hal di bawah ini:
delta probe check n penyebab error: Reagen telah
diantara nilai pembacaan m Volume sampel yang dimasukan ke
dan pembacaan p berada di dimasukan ke dalam cartridge dalam
bawah nilai minimum q. (X cartridge tidak tepat. volume yang benar.
adalah nama analit. n, m, p, Kualitas reagen sudah Cartridge disimpan
dan q adalah nilai yang jelek. dengan benar.
ditampilkan software. Nilai Kegagalan pada Ulang pemeriksaan
dapat bervariasi). transfer cairan di dengan cartridge yang
dalam cartridge. baru. Jika error tetap
muncul, hubungi
teknisi/ASP.
5009 Probe check X gagal. Nilai Salah satu kemungkinan Periksa hal di bawah ini:
delta probe check n penyebab error: Reagen telah
diantara nilai pembacaan m Volume sampel yang dimasukan ke
dan pembacaan p berada di dimasukan ke dalam cartridge dalam
bawah nilai maksimum q. (X cartridge tidak tepat. volume yang benar.
adalah nama analit. n, m, p, Kualitas reagen sudah Cartridge disimpan
dan q adalah nilai yang jelek. dengan benar.
ditampilkan software. Nilai Kegagalan pada transfer Ulang pemeriksaan
dapat bervariasi). cairan di dalam cartridge. dengan cartridge yang
baru. Jika error tetap
muncul, hubungi
teknisi/ASP.
5010 Tidak dapat memverifikasi Komponen cartridge telah Ulangi pemeriksaan
analit positif [x] dengan mengalami kerusakan, dengan cartridge baru.
kurva. Pembacaan X menyebabkan Jika error masih muncul,
tersedia, namun terbentuknya kurva positif hubungi teknisi/ASP.
pembacaan minimum yang dengan bentuk abnormal.
dibutuhkan adalah y. (x
adalah nama analit; y
adalah nilai yang
ditampilkan software).
86 | P e n y e l e s a i a n M a s a l a h - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t

Tabel 9.6 Error pasca analisis pemeriksaan (Lanjutan)


Kode
Error Pesan error Kemungkinan penyebab Solusi
5011 Terdeteksi sinyal hilang Tube kehilangan tekanan. Ulangi pemeriksaan
pada kurva amplifikasi dengan cartridge baru.
untuk analit [x]. Sinyal n Jika error masih muncul,
menurun dengan hubungi teknisi/ASP.
penurunan m% pada siklus
p. (X adalah nama analit. n,
m, dan p adalah nilai yang
ditampilkan software. Nilai
dapat bervariasi).

7. Mengeksklusi Modul dari Pemeriksaan


Tahap ini dilakukan apabila terjadi kerusakan pada modul, sehingga modul tidak dapat
digunakan. Cara adalah sebagai berikut:
a. Klik Setup pada menu bar, lalu klik System configuration (Gambar 9.6)

Gambar 9.6 Tampilan layar untuk System configuration (Genexpert Training Package, Globa
Laboratory Initiative)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n y e l e s a i a n M a s a l a h | 87

b. Pada layar System Configuration, tab General, pilih Select Modules (Gambar 9.7).

Gambar 9.7 Tampilan System Configuration dan pilihan untuk pilih modul ditandai dengan lingkaran
warna kuning (Genexpert Training Package, Globa Laboratory Initiative).

c. Kemudian pilih modul yang akan dieksklusi. Tekan OK

PERHATIAN :
Modul yang telah dieksklusi tidak dapat digunakan lagi.
Bila modul sudah dapat digunakan lagi harus dikeluarkan dari daftar eksklusi
86 | P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n c a t a t a n P e l a p o r a n

X. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan kegiatan pemeriksaan laboratorium TB sangat penting karena digunakan sebagai


sumber data pengelolaan pasien dan penilaian terhadap keberhasilan kegiatan program
pengendalian TB. Pencatatan tersebut mengacu kepada format yang baku untuk menjamin
akuntabilitas dan evaluasi program pengendalian TB dan harus dilakukan baik pada semua
faskes pemerintah dan non-pemerintah.

A. JENIS LAPORAN DAN TATA CARA PENGISIAN

1. Formulir TB-04 merupakan register laboratorium TB untuk laboratorium faskes


mikroskopik dan pemeriksaan tes cepat, atau laboratorium rujukan biakan dan biakan
uji kepekaan. Formulir TB-04 terletak di laboratorium dan berisi hasil dari setiap
pemeriksaan TB yang diisi oleh petugas lab.
2. Formulir TB-05 merupakan formulir permohonan laboratorium TB untuk pemeriksaan
dahak. Formulir tersebut merupakan formulir pengantar yang diisi oleh petugas poli
apabila ingin memeriksakan dahak pasien ke laboratorium. Setelah hasil pemeriksaan
keluar, petugas lab mengisi hasil tersebut di TB-05 dan mengirimkan formulir tersebut
kembali ke poli.
3. Formulir TB-06 merupakan daftar terduga TB yang terletak di poli (Poli TB/TB MDR,
dan poli TB-HIV). Formulir tersebut berisikan data pasien dan diisikan oleh petugas
poli.
4. e-TB manager merupakan perangkat lunak pencatatan pelaporan kegiatan MTPTRO
yang berbasis internet. Laboratorium pemeriksa Xpert MTB/RIF wajib mencatat hasil
pemeriksaan ke dalam eTB manager, sehingga pemantauan hasil pemeriksaan dan
penggunaan cartridge dapat dilakukan. Setiap faskes harus memiliki mekanisme
monitoring untuk memastikan semua pemeriksaan Xpert MTB/RIF tercatat dalam eTB
manager sesuai dengan kebijakan Program Nasional TB. Dinas Kesehatan Provinsi
bertanggung jawab dalam memonitor pencatatan dan pelaporan pemeriksaan Xpert
MTB/RIF termasuk kebutuhan cartridge faskes di wilayahnya masing-masing.
5. Laporan bulanan GeneXpert merupakan laporan yang berisikan hasil pemeriksaan
GeneXpert pasien di suatu faskes yang dikelompokan berdasarkan asal pasien dan
error pemeriksaan yang terjadi. Laporan tersebut dikirimkan setiap tanggal 5 pada
awal bulan ke email genexpert.indonesia@gmail.com disertai dengan TB-04 dan TB-
06 pada bulan tersebut.

Tata cara pengisian formulir TB-04, TB-05, TB-06, dan laporan bulanan dapat dilihat pada
bagian lampiran.
P e n c a t a t a n P e l a p o r a n - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t | 87

B. ALUR HASIL PEMERIKSAAN GENEXPERT

Pada Rumah Sakit yang memiliki fasilitas GeneXpert, pemeriksaan Xpert MTB/RIF
dilakukan untuk pasien terduga TB MDR, pasien HIV terduga TB, dan pasien TB lainnya
yang dimungkinkan sesuai dengan program nasional pengendalian TB (pasien TB Anak,
pasien TB DM, pasien baru dll). Catatan: Penggunaan GeneXpert untuk pasien TB lainnya
harus mengikuti rekomendasi resmi dari Program nasional pengendalian TB. Pencatatan
pemeriksaan Xpert MTB/RIF menggunakan formulir TB-04, TB-05, dan TB-06 sesuai
dengan Gambar 10.1.

Rumah Sakit
Puskesmas
Dokter Praktek Mandiri
Lainnya

Surat rujukan pasien/ TB-


05

Faskes Dengan Lab GeneXpert


(1a) (1b) (1c)
Poli TB MDR Poli HIV Poli HIV
TB-06 TB-06 TB-06
Form
internal
TB-05

Poli TB

Poli Anak, TB-DM TB-06


(penyakit dalam)
Lab GeneXpert
Formulir sesuai TB-04 TB-05
kebijakan NTP

Keterangan: Sampel/pasien selain terduga TB MDR dikirimkan ke poli TB MDR/poli


HIV/poli TB sesuai dengan kesepakatan internal.

Gambar 10.1 Alur pelaporan hasil pemeriksaan GeneXpert

C. TATA LAKSANA PENGAJUAN KLAIM PEMERIKSAAN


Tata cara pengajuan klaim pemeriksaan GeneXpert sesuai dengan buku Petunjuk
Pengajuan Pembayaran Dana Global Fund Dalam Kegiatan Manajemen Terpadu
Pengendalian TB Resisten Obat. Secara umum:
a. Pengajuan klaim pemeriksaan menggunakan bukti laporan eTB manager, salinan TB-
04, dan laporan bulanan GeneXPert
88 | P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n c a t a t a n P e l a p o r a n

b. Tatalaksana pengajuan klaim mengacu pada aturan yang berlaku dalam mekanisme
pembiayaan di Subdit TB

D. INDIKATOR PENILAIAN
Untuk menilai kinerja Laboratorium GeneXpert digunakan beberapa indikator yaitu:
1. Pemeriksaan Xpert MTB/RIF
a. Tingkat keberhasilan
b. Tingkat kegagalan (error, invalid, no result)
2. Perawatan
a. Tingkat kerusakan modul
3. Pencatatan pelaporan
a. Tingkat ketepatan waktu pengumpulan pelaporan

Pelaporan hasil pemeriksaan Xpert MTB/RIF dilaporkan setiap bulan oleh Laboratorium
GeneXpert ke LRN molekuler menggunakan formulir laporan bulanan. Laboratorium
rujukan akan melaporkan indikator kinerja laboratorium GeneXpert setiap triwulan ke
Program Nasional Pengendalian TB.
Lampiran 1. Contoh Formulir TB-04
Petunjuk Pengisian Formulir TB-04

Pengisian Judul
Variabel data Penjelasan
Nama Laboratorium
Pemeriksa Nama laboratorium yang melakukan pemeriksaan
Kabupaten Kota Kabupaten/kota dimana laboratorium tersebut berada
Provinsi Provinsi dimana laboratorium tersebut berada
Bulan Bulan dilakukannya pemeriksaan
Tahun Tahun dilakukannya pemeriksaan

Pengisian Kolom
Variabel data Penjelasan
(1) No. Reg Lab Tulis nomor register Lab dengan 3 digit, mulai dengan 001 pada
setiap permulaan tahun dan tulis berurutan berdasarkan tanggal
pemeriksaan
(2) Nomor identitas
sediaan Tulis sesuai dengan formulir TB.05 yang diterima
(3) Tanggal
penerimaan sediaan Tanggal sediaan diterima oleh laboratorium
(4) Nama lengkap
pasien Tulis sesuai dengan nama lengkap di formulir TB.05 yang diterima
(5) Umur Tulis sesuai dengan umur pasien di formulir TB.05 yang diterima
(6) Jenis kelamin
Tuliskan salah satu kode Jenis Kelamin (L atau P) sesuai dengan
formulir TB.05 yang diterima. Keterangan kode:
L = lelaki
P = perempuan
Tulis alamat lengkap pasien sesuai dengan formulir TB.05 yang
(7) Alamat lengkap
diterima
(8) Nama fasilitas
Tulis nama fasyankes yang mengirimkan formulir TB.05
pelayanan kesehatan
Alasan Pemeriksaan Terdapat 2 kolom, isi salah satu kolom tersebut sesuai permintaan
yang tertulis di TB.05
(9) Kolom Diagnosis
- Untuk pemeriksaan TB, tuliskan huruf A,B,C
- Untuk pemeriksaan TB khusus ODHA, tuliskan huruf A,B,C
- Untuk pemeriksaan TB-MDR, tuliskan tanda centang ()
(10) Kolom Follow Up bulan ke
- Untuk pemeriksaan TB reguler, tuliskan huruf D,E,F, G,H,I,J,K,
tergantung dari tujuan pemeriksaan follow up
- Untuk pemeriksaan TB-MDR, tuliskan angka, tergantung dari
pemeriksaan bulan follow up
Hasil GeneXpert Terdapat 3 kolom yang semuanya harus diisi bila dilakukan
pemeriksaan GeneXpert
(11) Tanggal pemeriksaan
Adalah tanggal pemeriksaan GeneXpert dilakukan
(12) Hasil pemeriksaan
Tuliskan hasil pemeriksaan dengan tata cara sebagai berikut:
Neg : MTB Not detected
Rif Sen : MTB detected, Rif resistance not detected
Rif Res : MTB detected, Rif resistance detected
Rif Indet : MTB detected, Rif resistance indeterminated
Invalid : Invalid
Error : Error
No result : No result
(13) Tanggal hasil dilaporkan
adalah tanggal hasil dilaporkan ke fasyankes yang meminta
Terdapat 4 kolom yang semuanya harus diisi bila dilakukan
Hasil Pemeriksaan BTA
pemeriksaan BTA
(14) Kolom Tanggal Hasil
adalah tanggal hasil pemeriksaan dilaporkan dan ditulis di TB 05.

(15) Kolom A atau pemeriksaan pertama


Tulis hasil pembacaan:
Neg : negatif
Scanty : Tuliskan jumlah BTA ( 1 BTA - 9 BTA)
1+ : pos 1
2+ : pos 2
3+ : pos 3

(16) Kolom B atau pemeriksaan kedua


Tulis hasil pembacaan:
Neg : negatif
Scanty : Tuliskan jumlah BTA ( 1 BTA - 9 BTA)
1+ : pos 1
2+ : pos 2
3+ : pos 3

(17) Kolom C atau pemeriksaan ketiga


Tulis hasil pembacaan:
Neg : negatif
Scanty : Tuliskan jumlah BTA ( 1 BTA - 9 BTA)
1+ : pos 1
2+ : pos 2
3+ : pos 3
(18) Tanda Tangan Tanda tangan petugas laboratorium
tuliskan bila ada hal penting yang belum tercatat di kolom yang telah
(19) Keterangan
disediakan
Lampiran 2. Contoh Formulir TB-05
Petunjuk Pengisian Formulir TB-05

Formulir TB-05 diisi oleh:


- Bagian atas oleh petugas yang meminta pemeriksaan dahak
- Bagian bawah oleh petugas yang membaca sediaan dahak

Cara pengisian bagian atas


Variabel Data Penjelasan
Informasi umum
Nama Fasyankes Nama fasyankes pengirim dahak
No telp No telepon fasyankes pengirim dahak
Nama Tim Ahli Klinis (TAK) Nama Tim Ahli Klinis yang meminta pemeriksaan dahak
Nama Terduga/ Pasien TB Nama terduga TB atau pasien yang dahaknya akan diperiksa
Umur Umur terduga TB atau pasien yang dahaknya akan diperiksa
Jenis Kelamin Berikan tanda rumput () pada salah satu kotak Laki-laki atau kotak perempuan
Alamat terduga TB atau pasien selama pengobatan yang dahaknya akan
Alamat lengkap diperiksa (Nama Jalan, Kab/Kota, Prov)
Kabupaten/Kota Kabupaten/kota berdasarkan lokasi Fasyankes
Provinsi Provinsi berdasarkan lokasi Fasyankes
Jenis Terduga/ Pasien TB
Berikan tanda rumput () untuk pemeriksaan diagnosa/ pemeriksaan ulang TB
TB (reguler)
Berikan tanda rumput () untuk pemeriksaan diagnosa/ pemeriksaan ulang TB
TB anak (reguler) pada anak
Berikan tanda rumput () untuk pemeriksaan diagnosa/ pemeriksaan ulang TB
TB-HIV pada ODHA di duga TB
Berikan tanda rumput () untuk pemeriksaan diagnosa/ pemeriksaan ulang TB-
TB-MDR MDR
Kotak sediaan dahak
No. Identitas Sediaan Diisi sesuai dengan formulir TB.06
Tanggal pengambilan
dahak terakhir Diisi tanggal pengambilan dahak terakhir
tanda tangan pengambil
sediaan tanda tangan dari pengambil/pembuat sediaan
Kotak alasan pemeriksaan Pilih salah satu
Berikan tanda rumput () pada kotak diagnosis jika pemeriksaan dahak untuk
Diagnosis diagnosis
Kriteria Suspek MDR Tulis no kriteria terduga TB MDR sesuai no kode di bagian bawah formulir
Untuk pemeriksan ulang pengobatan TB reguler, berikan tanda rumput
Pemeriksaan ulang Untuk pemeriksaan ulang pengobatan TB-MDR, tuliskan bulan pemeriksaan
pengobatan dahak
Pemeriksaan ulang pasca
pengobatan Tuliskan bulan pemeriksaan dahak
No. Reg. TB/ TB MDR Tuliskan no register fasyankes bila alasan pemeriksaan adalah pemeriksaan
Fasyankes ulang pengobatan atau pasca pengobatan
No. Reg. TB/ TB MDR Kab/ Tuliskan no register Kab/ Kota bila alasan pemeriksaan adalah pemeriksaan
Kota ulang pengobatan atau pasca pengobatan
Kotak Jenis dan Jumlah
Pemeriksaan beri tanda () pada kotak yang sesuai
beri tanda () pada kotak yang sesuai. Bila memilih Extraparu, beri penjelasan
Kotak Klasifikasi penyakit lokasi
Kotak status HIV beri tanda () pada kotak yang sesuai
Kotak tipe spesimen beri tanda () pada kotak yang sesuai
Secara visual dahak tampak beri tanda () pada kotak yang sesuai
Tanda tangan pengirim Tanda tangan dokter pengirim, dan tuliskan tanggal tanda tangan dibagian atas

Cara mengisi bagian bawah (diisi oleh petugas laboratorium)


Variabel Data Penjelasan
No Register Lab Tulis nomor yang sesuai dengan di buku register lab (TB.04), kolom (1)
Kotak hasil pemeriksaan
BTA
Kolom Spesimen dahak terdapat 3 isian, di isi sesuai dengan kode huruf identitas sediaan/waktu
pengambilan dahak. Hasil yang ditulis berdasarkan data di formulir TB.04
- Penegakan diagnosis: Sewaktu pertama (A), Pagi (B), Sewaktu (kedua C)
- Pemeriksaan ulang akhir tahap awal : sesuai waktu dan urutan spesimen (D)
dan (E)
- Pemeriksaan ulang 1 bulan sebelum AP: sesuai waktu dan urutan spesumen (F)
dan (G)
- Pemeriksaan ulang AP: sesuai waktu dan urutan spesimen (H) dan (I)
- Setelah sisipan: sesuai waktu dan urutan spesimen (J) dan (K)
Tanggal hasil Tuliskan tanggal hasil pemeriksaan, disalin dari TB 04.
Hasil pemeriksaan BTA Beri tanda rumput () di kotak yang telah disediakan berdasarkan data di
formulir TB.04. Khusus untuk kolom 1-9 bta, tulis jumlah kuman yang
ditemukan dalam 100 lapang pandang.
Kotak hasil pemeriksaan
dengan tes cepat (Xpert
MTB/RIF atau LPA)
Spesimen dahak Isi sesuai dengan kode huruf di identitas sediaan/waktu pengambilan dahak
Tanggal hasil Tuliskan tanggal hasil pemeriksaan, diambil dari TB.04, pada hasil pemeriksaan
Xpert MTB/RIF, dan atau pemeriksaan LPA
Hasil Tes Cepat Xpert Beri tanda rumput pada hasil pemeriksaan/ tingkat positif yang sesuai, diambil
MTB/RIF dari TB.04.
Hasil Tes Cepat Lain (LPA) Diisi sesuai kode : R : resisten S : sensitif TD : Tidak dilakukan
Kotak hasil pemeriksaan
dengan biakan
Spesimen dahak Isi sesuai dengan kode huruf di identitas sediaan/waktu pengambilan dahak
Tanggal hasil Tuliskan tanggal hasil pemeriksaan, diambil dari TB.04.
Hasil biakan Beri tanda rumput pada hasil pemeriksaan/ tingkat positif yang sesuai, diambil
dari TB.04, kecuali untuk kotak 1-19 diisi dengan jumlah koloni yang ditemukan
Kotak hasil uji kepekaan
Spesimen dahak Isi sesuai dengan kode huruf di identitas sediaan/waktu pengambilan dahak
Tanggal hasil Tuliskan tanggal hasil pemeriksaan, diambil dari TB.04.
Hasil uji kepekaan Tuliskan hasil sesuai kode yang tertulis di TB.04.
R = Resistan, S = Sensitif, TD = Tidak dilakukan
Tanda tangan pemeriksa Tanda tangan dan tulis nama lengkap petugas pemeriksa
Tanda tangan dokter PJ
pemeriksa lab Tanda tangan dan tulis nama lengkap dokter penanggung jawab laboratorium
Lampiran 3. Contoh Formulir TB-06
Petunjuk Pengisian TB-06

Pengisian Judul
Variabel data Penjelasan
Nama Fasilitas Pelayanan Diisi nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang
Kesehatan menemukan terduga pasien TB
Kabupaten/ Kota Diisi nama Kabupaten/Kota dimana Fasyankes tersebut berada
Provinsi Diisi nama Provinsi dimana Fasyankes tersebut berada
Bulan Diisi bulan penemuan terduga pasien TB
Tahun Diisi tahun penemuan terduga pasien TB
Pilih salah satu, untuk mengelompokkan jenis sasaran terduga
pasien TB
TB Berikan tanda rumput () untuk terduga pasien TB (Reguler)
TB-MDR Berikan tanda rumput () untuk terduga pasien TB-MDR

Pengisian Kolom
Variabel data Penjelasan
(1) No Diisi nomor urut terduga pasien TB
(2) No identitas sediaan Diisi nomor identitas sediaan dahak, sesuai dengan isian formulir
dahak TB.05
Diisi tanggal terduga pasien TB ditemukan dan datang ke
(3) Tanggal di daftar Fasyankes
(4) Nomor Identitas Diisi nomor identitas yang ada di KTP atau KK (bila belum
Kependudukan (NIK) mempunyai KTP)
(5) Nama lengkap terduga
TB (pasien) Diisi nama lengkap terduga TB (pasien)
(6) Tanggal lahir
(DD/MM/YYYY) Diisi tanggal lahir terduga TB (pasien)
(7) Umur (Tahun) Diisi umur terduga TB (pasien) berdasarkan tanggal lahir
(8) Jenis Kelamin (P/L)
Tuliskan salah satu kode Jenis Kelamin (L atau P) sesuai dengan
formulir TB.05 yang diterima. Keterangan kode:
L = Laki-laki
P = Perempuan
(9) Alamat lengkap Diisi alamat lengkap terduga TB (pasien) selama pasien berobat
(10) Asal Rujukan Terduga Diisi dengan yang merujuk terduga TB mis. Puskesmas, RS, DPM,
TB Klinik (Lapas, Work Place, LSM), Kader, dll.
(11) Riwayat pengobatan Diisi : Pernah atau Tidak Pernah
TB Pernah = pasien pernah menjalani pengobatan TB 1
Bulan (28 hari).
Tidak Pernah = pasien belum pernah atau pernah menjalani
pengobatan TB < 1 Bulan.
(12) Diduga TB Ekstra Diisi: Ya atau Tidak
Paru Ya = pasien di duga ekstra paru
Tidak = pasien tidak di duga ekstra paru
(13) Total skoring TB Anak Hanya berlaku untuk terduga pasien TB pada anak ( < 15 Tahun).
Diisi angka total skoring yang dilakukan (0 - 13).
Tanggal Pengambilan Terdiri dari 3 kolom yang harus di isi tanggal dilakukan
Dahak pengambilan dahak, yaitu:
kolom (14) A = tanggal pengambilan dahak sewaktu pertama
kolom (15) B = tanggal pengambilan dahak pagi
kolom (16) C = tanggal pengambilan dahak sewaktu kedua
Mikroskopis Terdiri dari 4 kolom yang harus di isi bila dilakukan pemeriksaan
mikroskopis:
Kolom (17) tanggal hasil diperoleh = salin tanggal yang ditulis
oleh petugas lab pada bagian bawah TB.05
Kolom (18) Hasil A = salin hasil pemeriksaan dahak sewaktu
pertama yang ditulis oleh petugas lab pada bagian bawah TB.05
Kolom (19) Hasil B = salin hasil pemeriksaan dahak pagi yang
ditulis oleh petugas lab pada bagian bawah TB.05
Kolom (20) Hasil C = salin hasil pemeriksaan dahak sewaktu
kedua yang ditulis oleh petugas lab pada bagian bawah TB.05

Penulisan hasil miskroskopis sbb:


Neg = tidak ditemukan BTA dalam 100 LP
Tulis jumlah BTA = ditemukan 1-9 BTA dalam 100 LP
1+ = ditemukan 10-99 BTA dalam 100 LP
2+ = ditemukan 1-10 BTA dalam 1 LP (periksa min
50 LP)
3+ = ditemukan > 10 BTA dalam 1 LP (periksa min
20 LP)
Biakan

Terdiri dari 2 kolom yang harus di isi bila dilakukan pemeriksaan


biakan:Kolom (21) tanggal hasil diperoleh = salin tanggal yang
ditulis oleh petugas lab pada bagian bawah TB.05 Kolom (22)
Hasil = salin hasil pemeriksaan biakan yang ditulis oleh petugas
lab pada bagian bawah TB.05. Penulisan hasil pemeriksaan biakan
sbb:
Neg: tidak ada koloni yang tumbuh
Tulis jumlah koloni : bila jumlah koloni 1-19
1+ : 20 - 100 koloni
2+ : >100 -200 koloni
3+ : >200 - 500 koloni
4+ : >500 koloni
NTM : apabila ditemukan kuman non tuberculosis
Kontaminasi : apabila terjadi kontaminasi
Uji Kepekaan terdiri dari 11 kolom yang harus diisi bila dilakukan uji kepekaan:
Kolom (23) tanggal hasil diperoleh = salin tanggal yanng ditulis
oleh petugas lab pada bagian bawah TB.05
Kolom (24)-(33) = salin hasil yang ditulis oleh petugas lab pada
bagian bawah TB. 05.

Penulisan hasil uji kepekaan sbb:


R = Resistan, S = Sensitif, TD = Tidak dilakukan
Xpert MTB/RIF Terdiri dari 2 kolom yang harus di isi bila dilakukan pemeriksaan
Xpert MTB/RIF
Kolom (34) tanggal hasil diperoleh = salin tanggal yang ditulis
oleh petugas lab pada bagian bawah TB.05
Kolom (35) Hasil = salin hasil pemeriksaan biakan yang ditulis
oleh petugas

Penulisan hasil Xpert MTB/RIF sbb:


Neg : MTB tidak ditemukan
Rif Sen : MTB ditemukan, Rif Sensitif
Rif Res : MTB ditemukan, Rif Resistan
Rif Indet : MTB ditemukan, Rif Resistan Indeterminated
Invalid : Invalid
Error : Error
No result : Tidak ada hasil
LPA (Line Probe Assay) Terdiri dari 2 kolom yang harus di isi bila dilakukan pemeriksaan
LPA
Kolom (36) tanggal hasil diperoleh = salin tanggal yang ditulis
oleh petugas lab pada bagian bawah TB.05
Kolom (37) Hasil = salin hasil pemeriksaan biakan yang ditulis
oleh petugas lab pada bagian bawah TB.05

Penulisan hasil LPA sbb:


MTB Neg : MTB Tidak ditemukan
INH Sen, Rif Sen : Isoniazid Sensitif, Rifampisin Sensitif
INH Sen, Rif Res : Isoniazid Sensitif, Rifampisin Resistan
INH Res, Rif Res : Isoniazid Resistan, Rifampisin Resistan
INH Res, Rif Sen: Isoniazid Resistan, Rifampisin Sensitif
(38) No Reg Lab (TB.04) salin nomor register lab yang ditulis oleh petugas lab pada bagian
bawah TB.05
(39) Hasil pemeriksaan
Tuliskan hasil foto thorax bila dilakukan pemeriksaan X-ray:
foto thorax
TD = Tidak dilakukan
Pos = Gambaran mendukung TB
Neg = Gambaran tidak mendukung TB
(40) Kriteria suspek MDR Tuliskan nomor kriteria suspek MDR, bila pasien di duga TB MDR
1. Pasien TB yang gagal pengobatan kategori 2
2. Pasien TB tidak konversi pada pengobatan kategori 2
3. Pasien TB dengan riwayat pengobatan TB di fasyankes Non
DOTS
4. Pasien TB gagal pengobatan kategori 1
5. Pasien TB tidak konversi setelah 3 bulan pengobatan kategori 1
6. Pasien TB kambuh
7. Pasien TB yang kembali berobat setelah lalai/default
8. Pasien TB dengan riwayat kontak erat pasien TB-MDR
9. Pasien Ko-infeksi TB-HIV yang tidak respon terhadap
pemberian OAT
(41) Status HIV
Tuliskan status HIV pasien di duga TB, dengan penulisan sbb:
R = Reaktif
NR = Tidak Reaktif
I = Indeterminate
TD = Tidak diketahui
Rujukan Pengobatan Terdiri dari 2 kolom:
(42) Tidak dirujuk = bila pasien yang diduga TB dinyatakan sakit
TB dan memulai pengobatan di fasyankes yang menemukan
pasien diduga TB. Tuliskan tanda () bila pasien tidak dirujuk
(43) Di rujuk Ke = bila pasien yang diduga TB dinyatakan sakit TB
dan memulai pengobatan di luar fasyankes yang menemukan
pasien di duga TB. Tuliskan nama fasyankes yang akan dituju oleh
pasien
(44) Tanggal mulai Tuliskan tanggal mulai pengobatan pasien yang dinyatakan sakit
pengobatan TB TB. Tanggal ini sama dengan tanggal yang tertulis di TB.01
(45) Keterangan tuliskan bila ada hal penting yang belum tercatat di kolom yang
telah disediakan, contoh: "Pasien tidak datang kembali untuk
berobat"
Lampiran 4. Contoh Format Laporan Bulanan GeneXpert
Laporan Bulanan GeneXpert
Nama Laboratorium / Rumah Sakit :
Alamat :
Nama Kontak yang dapat dihubungi :
No. Telp. / Hp :
Alamat email :
Tanggal pertama kali melakukan pemeriksaan GeneXpert :
Data Bulan Mei 2015
I. Jumlah spesimen
1. Jumlah spesimen yang berasal dari suspekTB MDR : spesimen
2. Jumlah spesimen yang berasal dari pasien positif HIV yang dicurigai menderita TB (TB HIV) : spesimen
3. Jumlah spesimen SPTB / NPS : spesimen
4. Jumlah spesimen lainnya, sebutkan .. : spesimen
II. Hasil Pemeriksaan GeneXpert
1. Dari suspek TB MDR
a. MTB DETECTED, Rif resistance NOT DETECTED :
b. MTB DETECTED, Rif resistance DETECTED :
c. MTB NOT DETECTED :
d. Indeterminate :
e. Error :
f. Invalid :
g. No result :
2. Dari suspek TB HIV
a. MTB DETECTED, Rif resistance NOT DETECTED :
b. MTB DETECTED, Rif resistance DETECTED :
c. MTB NOT DETECTED :
d. Indeterminate :
e. Error :
f. Invalid :
g. No result :
3. Dari suspek TB Anak
a. MTB DETECTED, Rif resistance NOT DETECTED :
b. MTB DETECTED, Rif resistance DETECTED :
c. MTB NOT DETECTED :
d. Indeterminate :
e. Error :
f. Invalid :
g. No result :
4. SPTB / TB
a. MTB DETECTED, Rif resistance NOT DETECTED :
b. MTB DETECTED, Rif resistance DETECTED :
c. MTB NOT DETECTED :
d. Indeterminate :
e. Error :
f. Invalid :
g. No result :
5. Lainnya, pelatihan.
a. MTB DETECTED, Rif resistance NOT DETECTED :
b. MTB DETECTED, Rif resistance DETECTED :
c. MTB NOT DETECTED :
d. Indeterminate :
e. Error :
f. Invalid :
g. No result :
III. Logistik
Jumlah ED
1. Jumlah stock cartridge pada bulan sebelumnya :
2. Jumlah cartridge yang diterima pada bulan pelaporan dari pusat/provinsi pada periode bulan pelaporan :
3. Jumlah cartridge yang direlokasi pada periode bulan pelaporan :
4. Jumlah cartridge yang terpakai pada periode bulan pelaporan :
5. Jumlah cartridge yang rusak pada periode bulan pelaporan :
6. Jumlah cartridge kadaluarsa pada periode bulan pelaporan :
7. Jumlah sisa stock cartridge pada akhir periode bulan pelaporan :
IV. Kendala Teknis
1. Kegagalan perangkat keras modul (Module hardware failure) : Kali
2. Modul tidak terdeteksi (Module not detected) : Kali
3. Cartridge tersangkut di dalam modul : Kali
4. Aliran listrik terputus sehingga menyebabkan pemeriksaan GeneXpert gagal/sampel terbuang : Kali
5. Error dengan kode 2008: Syringe preesure exceeds limit : Kali
6. Error dengan kode 5006, 5007, 5008 : Probe check failure : Kali
7. Modul tetap dioperasikan padahal kalibrasi modul sudah kadaluarsa : Kali
8. Kendala teknis lain yang dihadapi (jelaskan permasalahnnya beserta nomor kode erorr) Error 5011 : Kali
V. Kendala Non Teknis

1. Kendala non teknis yang dihadapi pada implementasi Gene Xpert


Sub Direktorat Bina Pelayanan Mikrobiologi dan Imunologi
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Gedung Adhyatma Lantai 5 Ruang 517
Jl. HR Rasuna Said Blok X 5 Kav. 4-9
Kotak Pos 3097, 1196
Jakarta 12950

Email: subdit_mikro_imuno@yahoo.com
Fax: (021) 5221706

ISBN 978-602-235-887-9

Anda mungkin juga menyukai