542
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2015
614.542 Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
Ind
p Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal
Bina Upaya Kesehatan
Petunjuk teknis pemeriksaan tuberkulosis menggunakan alat
GeneXpert.Jakarta Kementerian Kesehatan RI. 2015
ISBN 978-602-235-887-9
1. Judul I. TUBERCULOSIS
II. CLINICAL LABORATORY TECHNIQUES-STANDART
PETUNJUK TEKNIS
PEMERIKSAAN TUBERKULOSIS MENGGUNAKAN
ALAT GENEXPERT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2015
PERNYATAAN SANGGAHAN
The Global Health Bureau, Office of Health, Infectious Disease and Nutrition (HIDN), US
Agency for International Development (USAID), secara finansial mendukung pembuatan
petunjuk teknis ini melalui Challenge TB berdasarkan ketentuan Perjanjian No. AID-OAA-
A-14-00029.
Petunjuk teknis ini terwujud atas dukungan rakyat Amerika melalui USAID. Isi menjadi tanggung
jawab Challenge TB dan tidak mencerminkan visi USAID atau Pemerintah Amerika Serikat.
P e t u n j u k T e k n i s P e m e r i k s a a n T B M e n g g u n a k a n A l a t G e n e X p e r t | iii
KATA PENGANTAR
Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah penderita tuberkulosis (TB)
terbanyak di dunia. Selain dari kasus baru dan pengobatan ulang, peningkatan kasus HIV/AIDS
secara langsung berdampak pada peningkatan kasus TB- MDR tersebut. Prevalensi TB yang terus
meningkat menjadi salah satu dasar diterapkan metode deteksi cepat TB menggunakan
pemeriksaan berbasis biomolekuler, Xpert MTB/RIF. Pelaksanaan pemeriksaan GeneXpert pada
tahap awal ditujukan pada penemuan kasus TB resistan obat dan TB-HIV. Untuk tahap
selanjutnya, pemeriksaan ini dapat dimanfaatkan pada pemeriksaan TB pada anak dan TB ekstra
paru.
Hasil pemeriksaan Xpert MTB/RIF dengan mesin GeneXpert harus mengikuti prosedur
operasional yang benar agar mutu hasil pemeriksaan selalu terjamin. Dalam upaya memenuhi
tuntutan masyarakat terhadap standar mutu pelayanan laboratorium GeneXpert, maka disusun
buku Petunjuk Teknis Pemeriksaan Tuberkulosis Menggunakan Alat GeneXpert sebagai acuan
bagi laboratorium.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkerja sama,
khususnya Kelompok Kerja Laboratorium TB dalam menyusun Petunjuk Teknis Pemeriksaan
Tuberkulosis Menggunakan Alat GeneXpert ini.
Harapan kami semoga pedoman ini bermanfaat. Masukan dan saran yang bersifat
membangun untuk penyempurnaan pedoman ini sangat kami harapkan.
iv | P e t u n j u k T e k n i s P e m e r i k s a a n T B M e n g g u n a k a n A l a t G e n e X p e r t
TIM PENYUSUN
Kontributor :
Subdit Tuberkulosis
dr. Endang Lukitosari
dr. Irfan Ediyanto
dr. Retno Kusuma Dewi
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Prinsip Kerja 1
C. Keterbatasan 2
II. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA 4
A. Penanganan Tumpahan 4
B. Penanganan Limbah 5
III. PROSEDUR INSTALASI MESIN GENEXPERT 6
A. Komponen Sistem GeneXpert Dx 6
B. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Instalasi GeneXpert 6
C. Prosedur Instalasi Mesin GeneXpert 7
D. Cara Menyalakan Mesin GeneXpert 8
E. Cara Memulai Sistem Windows 9
F. Cara Memulai Program GeneXpert Dx 9
G. Pengaturan dan Konfigurasi Sistem 10
H. Administration Account Dan Basic Account 17
I. Login 19
J. Instalation Qualification Report (IQ Report) 19
K. Assay Definition 21
L. Restart System 22
IV. PENGUMPULAN, PENGIRIMAN, DAN PENYIMPANAN SPESIMEN 24
A. Pengumpulan Spesimen Dahak 24
B. Pengiriman Spesimen Dahak 25
C. Penerimaan dan Penyimpanan Spesimen Dahak 26
V. PENGOLAHAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN XPERT MTB/RIF 27
A. Spesimen Dahak 27
B. Spesimen Non-Dahak 28
1. Hal Penting Sebelum Melakukan Pengolahan Spesimen Non-Dahak 28
2. Cairan Serebrospinal (CSF) 28
3. Kelenjar Getah Bening (Lymph Node) dan Jaringan (Tissues) 29
C. Substansi yang Dapat Menghambat Pemeriksaan Xpert MTB/RIF 29
VI. PROGRAM GENEXPERT Dx UNTUK PEMERIKSAAN XPERT MTB/RIF 31
A. Alur Kerja Secara Umum 31
B. Prosedur Umum Persiapan Cartridge 31
C. Pemantauan Selama Pemeriksaan 33
D. Cara Memberhentikan Pemeriksaan Saat Pemeriksaan Sedang Berlangsung 33
vi | P e t u n j u k T e k n i s P e m e r i k s a a n T B M e n g g u n a k a n A l a t G e n e X p e r t
DAFTAR SINGKATAN
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu ancaman kesehatan yang mematikan dan
masih memiliki kelemahan dalam metode deteksi yang efektif. Hal tersebut berkontribusi
terhadap masalah TB di seluruh dunia, karena pasien TB yang tidak mendapat pengobatan
tepat dapat menjadi sumber infeksi di komunitas. Kasus TB yang tidak diobati juga
meningkatkan mortalitas, khususnya pada penderita HIV.
Metode pemeriksaan yang banyak digunakan di negara endemik TB adalah
pemeriksaan mikroskopik. Namun demikian metode tersebut memiliki sensitivitas yang
rendah, tidak mampu dalam menentukan kepekaan obat, dan memiliki kualitas yang
berbeda-beda karena dipengaruhi oleh tingkat keterampilan teknisi dalam melakukan
pemeriksaan. Diagnosis konvensional untuk mendeteksi TB resisten obat bergantung
pada biakan dan uji kepekaan obat yang membutuhkan waktu lama dan prosedur khusus
dalam isolasi bakteri dari spesimen klinik, identifikasi Mycobacterium tuberculosis (MTB)
kompleks, dan pemeriksaan in vitro dalam uji kepekaan obat anti tuberculosis (OAT).
Selama pemeriksaan, pasien mungkin mendapatkan pengobatan yang tidak sesuai,
sehingga meningkatkan kemungkinan berkembangnya strain TB resisten obat dan
kejadian resisten. Hal tersebut diharapkan dapat diatasi dengan penggunaan pemeriksaan
Xpert MTB/RIF yang cepat dan dapat mengidentifikasi keberadaan MTB dan resistensi
terhadap rifampisin secara simultan, sehingga inisiasi dini terapi yang akurat yang
mendukung implementasi pengendalian program TB-MDR dapat diterapkan dan dapat
mengurangi insiden kasus TB secara umum. Hasil penelitian skala besar menunjukkan
bahwa pemeriksaan Xpert MTB/RIF memiliki sensitivitas dan spesifisitas untuk diagnosis
TB yang jauh lebih baik dibandingkan pemeriksaan mikroskopik serta mendekati kualitas
diagnosis dengan pemeriksaan biakan.
Teknologi pemeriksaan molekuler dalam mendiagnosis TB sudah digunakan sejak
beberapa waktu yang lalu. Namun demikian, metode yang digunakan terlalu kompleks
untuk pemeriksaan rutin di negara berkembang. Tahapan pengolahan spesimen dan
ekstraksi DNA mempersulit implementasi di negara dengan sumber daya terbatas. Saat
ini, pemeriksaan Xpert MTB/RIF merupakan satu satunya pemeriksaan molekuler yang
mencakup seluruh elemen reaksi yang diperlukan termasuk seluruh reagen yang
diperlukan untuk proses PCR di dalam satu cartridge (Gambar 1.1). Pemeriksaan Xpert
MTB/RIF mampu mendeteksi DNA MTB kompleks secara kualitatif dari spesimen
langsung, baik dari dahak maupun non dahak. Selain mendeteksi MTB kompleks,
pemeriksaan Xpert MTB/RIF juga mendeteksi mutasi pada gen rpoB yang menyebabkan
resistensi terhadap rifampisin. Pemeriksaan Xpert MTB/RIF dapat mendiagnosis TB dan
resistensi terhadap rifampisin secara cepat dan akurat, namun tidak dapat digunakan
sebagai pemeriksaan lanjutan (monitoring) pada pasien yang mendapat terapi.
B. PRINSIP KERJA
dirancang untuk membedakan sekuen wild type dan mutasi pada daerah inti yang
berhubungan dengan resistensi terhadap rifampisin.
Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan mesin GeneXpert, yang menggunakan
sistem otomatis yang mengintegrasikan proses purifikasi spesimen, amplifikasi asam
nukleat, dan deteksi sekuen target. Sistem tersebut terdiri atas mesin GeneXpert,
komputer dan perangkat lunak. Setiap pemeriksaan menggunakan cartridge sekali pakai
dan dirancang untuk meminimalkan kontaminasi silang.
Cartridge Xpert MTB/RIF juga memiliki Sample Processing Control (SPC) dan Probe
Check Control (PCC). Sample processing control berfungsi sebagai control proses yang
adekuat terhadap bakteri target serta untuk memonitor keberadaan penghambat reaksi
PCR, sedangkan PCC berfungsi untuk memastikan proses rehidrasi reagen, pengisian
tabung PCR pada cartridge, integritas probe, dan stabilitas dye. Pemeriksaan Xpert
MTB/RIF dapat mendeteksi MTB kompleks dan resistensi terhadap rifampisin secara
simultan dengan mengamplifikasi sekuen spesifik gen rpoB dari MTB kompleks
menggunakan lima probe molecular beacons (probe A E) untuk mendeteksi mutasi pada
daerah gen rpoB. Setiap molecular beacon dilabel dengan dye florofor yang berbeda. Cycle
threshold (Ct) maksimal yang valid untuk analisis hasil pada probe A, B dan C adalah 39
siklus, sedangkan pada probe D dan E adalah 36 siklus. Hasil dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
MTB terdeteksi apabila terdapat dua probe memberikan nilai Ct dalam batas valid
dan delta Ct min (selisih/perbedaan Ct terkecil antar pasangan probe) < 2.0
Rifampisin Resisten tidak terdeteksi apabila delta Ct maks (selisih/perbedaan antara
probe yang paling awal muncul dengan paling akhir muncul) 4.0
Rifampisin Resisten terdeteksi apabila delta Ct maks > 4.0
Rifampisin Resisten indeterminate apabila ditemukan dua kondisi sebagai berikut :
o Nilai Ct pada probe melebihi nilai valid maksimal (atau nilai 0)
o Nilai Ct pada probe yang paling awal muncul > (nilai Ct valid maksimal delta Ct
maksimal cut-off 4.0)
Tidak terdeteksi MTB apabila hanya terdapat satu atau tidak terdapat probe yang
positif.
Pemeriksaan Xpert MTB/RIF sudah diatur secara otomatis sesuai dengan protokol
kerja Xpert MTB/RIF dan tidak dapat dimodifikasi oleh pengguna.
C. KETERBATASAN
5. Kinerja pemeriksaan Xpert MTB/RIF tergantung dari kemampuan petugas lab dan
kepatuhan terhadap instruksi kerja, sehingga seluruh petugas lab harus mendapatkan
pelatihan terlebih dahulu.
6. Dokter yang mengambil keputusan medis harus menginterpretasi hasil pemeriksaan
Xpert MTB/RIF sesuai dengan riwayat medis pasien, gejala, dan tanda yang ditemukan,
serta hasil dari uji diagnostik lainnya.
7. Interferensi pemeriksaan dapat terjadi akibat keberadaan lidocaine (>20% v/v), mucin
(>1.5% w/v), ethambutol (>5 g/mL), guaifenesin (>2.5 mg/mL), phenylephrine (>25%
v/v), atau tea tree oil (>0.008% v/v).
Gambar 1.1 Cartridge Xpert MTB/RIF (GeneXpert Training Package, Global Laboratory
Initiative)
4|Keamanan dan Keselamatan K erja - P etunjuk T ek nis G eneXp ert
A. PENANGANAN TUMPAHAN
3. Pembersihan Tumpahan
a. Petugas laboratorium keluar dan memasang tanda peringatan BAHAYA
TUMPAHAN, DILARANG MASUK! di depan pintu laboratorium.
b. Biarkan aerosol hilang/ mengendap selama setidaknya 30 menit sebelum masuk
kembali laboratorium. Persiapkan alat untuk pembersihan (spill kit).
c. Kenakan alat pelindung diri (baju lab, pelindung wajah, sarung tangan lapis ganda
dan sepatu boot).
d. Tutupi area tumpahan dengan kertas tisu / absorban.
Petunjuk Teknis GeneXpert -Keamanan dan Keselamatan Kerja |5
e. Tuang larutan hipoklorit 10% pada kertas tisu / absorbant di mulai dari area luar
menuju area inti tumpahan.
f. Biarkan kontak selama 20 menit. Dengan menggunakan pinset bersihkan area
dengan gerakan secara sirkuler dimulai dari bagian terluar menuju ke pusat
tumpahan.
g. Tuangkan kembali disinfektan pada area tumpahan, kemudian keringkan dengan
kertas tisu / absorban yang baru.
h. Buang kertas tisu/absorban tersebut ke dalam plastik otoklaf.
i. Jika terdapat pecahan, ambillah dengan pinset dan buang dalam wadah benda
tajam.
j. Buangan limbah tisu dan pecahan di atas harus diperlakukan sebagai limbah
infeksius.
k. Lepaskan masker dan sarung tangan masukkan ke dalam plastik otoklaf.
l. Lepaskan jas laboratorium dan masukkan ke dalam plastik otoklaf lainnya untuk
dilakukan sterilisasi.
m. Cucilah tangan dan area kulit yang terpapar dengan sabun antiseptik lalu bilas
dengan air mengalir dan terakhir dengan alkohol.
B. PENANGANAN LIMBAH
Adapun peralatan atau bahan habis pakai yang TIDAK tersedia dan harus
disediakan oleh laboratorium pelaksana GeneXpert adalah:
Pot dahak
Alat pelindung diri (jas lab, masker, sarung tangan)
Penghitung waktu (timer)
Label dan spidol
1. Ruangan memiliki jendela atau exhaust fan sehingga sirkulasi udara baik.
2. Mesin tidak diletakan langsung di bawah AC atau tidak terpapar sinar matahari
langsung.
3. Mesin diletakan pada meja yang stabil dan kuat, serta tidak bersama dengan mesin
yang menghasilkan getaran (contohnya, sentrifus).
4. Mesin diletakan dengan jarak 10-15 cm dari dinding dan peralatan lain disekitarnya
(Gambar 3.1).
5. Tersedia sumber listrik yang dekat dengan mesin.
6. Terdapat mesin pendingin ruangan yang mampu menjaga suhu ruangan stabil antara
15-25oC.
7. Mesin diletakan pada tempat yang bebas debu.
Petunjuk Teknis GeneXpert -Prosedur Instalasi|7
Gambar 3.1 Tata cara peletakkan mesin GeneXpert dan komputer pada meja laboratorium
(GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative).
Gambar 3.2 GeneXpert Dx di dalam kotak kemasan. Sistem GeneXpert Dx tersimpan di dalam
dua kotak berbeda. Kotak pertama berisi mesin GeneXpert, bar scanner, dan kabel. Kotak
kedua berisi monitor, hard drive, keyboard, mouse, dan kabel (GeneXpert Training Package,
Global Laboratory Initiative).
8|Prosedur Instalasi-Petunjuk Teknis GeneXpert
b
a
e c a
d b
a d b a
d a
a
Gambar 3.3 Tata letak instalasi mesin GeneXpert dengan komputer desktop: a. Pasang kabel
UPS langsung ke sumber listrik; b. Pasang kabel power GeneXpert, monitor, dan hard drive ke
UPS; c. Hubungkan monitor ke hard disk; d. Hubungkan hard disk ke mesin GeneXpert; e.
Hubungkan kabel bar scanner, mouse, dan keyboard ke hard disk; f. Pasang kabel sesuai
dengan portnya. (GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative)
a
a
b
b
Gambar 3.4 Tata letak instalasi mesin GeneXpert dengan komputer desktop: a. Pasang kabel
UPS langsung ke sumber listrik; b. Pasang kabel power GeneXpert dan charger laptop ke UPS;
c. Hubungkan laptop ke mesin GeneXpert; d. Hubungkan kabel bar scanner ke laptop
(GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative).
Gambar 3.6 Pilihan akun pada halaman depan Windows 7 (GeneXpert Dx System Manual,
Cepheid)
F. CARA MEMULAI PROGRAM GENEXPERT DX
Tahapan yang dijelaskan berikut juga merupakan tahapan yang akan dilakukan saat
melakukan pemeriksaan Xpert MTB/RIF secara rutin.
10 | P r o s e d u r I n s t a l a s i - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
1. Setelah memulai sistem Windows (BAB III.E), tunggu sampai GeneXpert Dx software
berjalan secara otomatis ATAU jika software tertutup dan komputer masih hidup, maka
untuk membuka GeneXpert DX:
2. Saat program GeneXpert Dx berjalan, maka pada layar monitor akan muncul kotak dialog
bertuliskan:
Gambar 3.7 Tampilan halaman utama program GeneXpert Dx (GeneXpert Dx System Manual,
Cepheid)
Catatan: Jika status modul tidak Available maka lihat BAB IX. Pemecahan Masalah.
Pengaturan dan konfigurasi sistem HARUS dilakukan pada saat mesin GeneXpert
pertama kali diinstal. Pengaturan dan konfigurasi tersebut bertujuan untuk mengganti
format waktu lokal pada Windows, memberikan nama lab lokasi mesin GeneXpert,
pengaturan tampilan dan daya, serta set-up pilihan-pilihan berdasarkan kebutuhan.
Pengaturan dan konfigurasi sistem TIDAK BOLEH dilakukan saat pemeriksaan sedang
berlangsung.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o s e d u r I n s t a l a s i | 11
1. Pengaturan Daya
Pengaturan daya perlu dilakukan untuk mencegah komputer hibernate atau sleep saat
pemeriksaan berlangsung yang dapat menyebabkan pemeriksaan terhenti. Ikuti tahap
berikut untuk melakukan pengaturan daya:
a. Pengaturan daya untuk Windows XP
1) Pada Windows desktop, klik Start, dan klik Control Panel.
2) Pilih Performance and Maintenance. Klik ganda pada ikon Power Options,
maka akan muncul kotak dialog (Gambar 3.8):
Gambar 3.8 Tampilan kotak dialog Power Options Properties, Tab Power Schemes
(GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)
Gambar 3.9 Tampilan kotak dialog Power Options Properties, Tab Hibernate (GeneXpert
Dx System Manual, Cepheid)
Gambar 3.10 Tampilan jendela Control Panel pada sistem Windows 7 (GeneXpert Dx System Manual,
Cepheid)
Gambar 3.11 Tampilan jendela Edit Plan Setting Window (GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)
14 | P r o s e d u r I n s t a l a s i - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Gambar 3.12 Tampilan Power Options, Advance settings (GeneXpert Dx System Manual,
Cepheid)
Gambar 3.13 Tampilan Date and Time Properties pada sistem Windows XP, Tab Date &
Time (GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o s e d u r I n s t a l a s i | 15
Gambar 3.14 Tampilan Date and Time Properties pada sistem Windows 7, Tab Date &
Time (GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)
3) Klik Change date and time, maka akan muncul kotak dialog (Gambar 3.15).
Ubah waktu dan tanggal yang sesuai dengan waktu lokal. Klik OK untuk
menyimpan pengaturan dan menutup kotak dialog.
Gambar 3.15 Tampilan Date and Time Settings pada Windows (GeneXpert Dx System
Manual, Cepheid)
3. Konfigurasi Sistem
a. Buka program GeneXpert Dx seperti panduan pada BAB III.F.
b. Pada halaman utama GeneXpert Dx, klik Setup dan pilih System Configuration
(Gambar 3.16)
16 | P r o s e d u r I n s t a l a s i - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Gambar 3.16 Tampilan menu Setup pada halaman utama program GeneXpert Dx (GeneXpert
Dx System Manual, Cepheid)
c. Setelah memilih System Configuration, maka akan muncul kotak dialog (Gambar 3.17).
Pada System Name isi kolom dengan nomor seri GeneXpert-nama lab-kota-
negara. Nama tersebut akan tercetak pada setiap hasil pemeriksaan.
Ubah Date Format sesuai dengan format yang diinginkan, contohnya
DD/MM/YY yang berarti angka yang ditampilkan adalah
Tanggal/Bulan/Tahun.
Ubah Time Format sesuai dengan yang diinginkan 12 jam atau 24 jam.
Contohnya 24 Hour (HH:mm:ss) yang berarti angka yang ditampilkan adalah
Jam:menit:detik.
Pada kotak pilihan, ubah pilihan untuk memasukan data pasien dengan ID dan
memasukan kode cartridge dengan barcode scanner.
Pada Require Start Test Login, Pilih Always untuk selalu memulai login setiap
kali akan memulai pemeriksaan.
Pilih Audio At End Of Test untuk mengatur agar mesin berbunyi setiap kali
pemeriksaan selesai dikerjakan.
Pilih Print Test Report At End of Test apabila ingin mencetak hasil setiap kali
pemeriksaan secara otomatis ATAU kosongkan kotak apabila tidak ingin mencetak
otomatis.
Pilih Assay Statistic Deletion Reminder untuk mengingatkan petugas agar
menghapus data-data lama yang telah disimpan.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o s e d u r I n s t a l a s i | 17
Gambar 3.18 Tampilan menu Setup pada halaman utama GeneXpert Dx (GeneXpert Dx
System Manual, Cepheid)
b. Setelah klik User Administration, maka akan muncul kotak dialog seperti pada
Gambar 3.19. Klik Add.
18 | P r o s e d u r I n s t a l a s i - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Gambar 3.19 Tampilan kotak dialog pada User Administration (GeneXpert Dx System Manual,
Cepheid)
c. Ketik username, fullname, dan password pada kolom yang tersedia. Ketik password
sekali lagi pada kolom Confirm Password untuk konfirmasi password. Pada pilihan
User Type pilih akun Admin. Klik OK (Gambar 3.20).
Gambar 3.20 Cara membuat akun administrasi pada jendela Add User (GeneXpert Dx System
Manual, Cepheid)
Gambar 3.21 Cara membuat basic account pada jendela Add User (GeneXpert Dx System
Manual, Cepheid)
I. LOGIN
Pada Menu User, klik Login, maka akan muncul kotak dialog login. Masukan user name
dan password sesuai dengan user name dan password yang telah dibuat pada tahap
sebelumnya. Klik OK (Gambar 3.22).
Gambar 3.22 Tampilan menu User dan kotak dialog Login (GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)
Installation Qualification Report (IQ Report) merupakan laporan yang harus dibuat
saat pertama kali mesin GeneXpert diinstal atau saat mesin dikalibrasi. Laporan tersebut
berfungsi untuk mengetahui status keberhasilan mesin saat pertama kali dipasang dan
merupakan dokumen yang diperlukan untuk garansi. Report tersebut akan disimpan pada
masing-masing komputer oleh petugas dari Subdit TB atau ASP lokal yang menginstal atau
mengkalibrasi mesin.
1. Pada menu Reports, klik Installation Qualification (Gambar 3.23).
20 | P r o s e d u r I n s t a l a s i - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Gambar 3.23 Tampilan menu Reports untuk membuat Installation Qualification Report
(GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)
2. Setelah itu, maka akan muncul dokumen IQ Report (Gambar 3.24). Simpan IQ Report.
K. ASSAY DEFINITION
Gambar 3.25 Tampilan menu Define Assay pada program GeneXpert Dx (GeneXpert Dx System
Manual, Cepheid)
c. Klik Import (Gambar 3.25), maka akan muncul kotak dialog (Gambar 3.26). Klik
pada file dengan extension.gxa, kemudian klik Import.
Gambar 3.26 Kotak dialog Import Assay (GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)
d. Assay dengan versi baru akan muncul pada Assay List(bagian sebelah kiri di jendela
program GeneXpert Dx), sedangkan keterangan rinci assay tersebut ada di bagian
kanan.
22 | P r o s e d u r I n s t a l a s i - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
L. RESTART SYSTEM
Gambar 3.27 Kotak dialog untuk mengarsip data (GeneXpert Dx System Manual, Cepheid)
Gambar 3.29 Kotak dialog Select Test(s) To Be Archive (GeneXpert Dx System Manual,
Cepheid)
b. Lakukan prosedur Mengarsip Data BAB VIII.C. Setelah prosedur mengarsip data
selesai, kotak dialog Database Management pada Gambar 3.28 akan muncul.
c. Klik No, maka program GeneXpert Dx akan tertutup.
5. Matikan mesin.
6. Tunggu beberapa menit.
7. Nyalakan mesin.
8. Mulai program GeneXpert Dx (BAB III.F). Kotak dialog Database Management (Gambar
3.28) akan muncul.
9. a. Jika INGIN melakukan Database Management maka lihat BAB VIII.C
b. Jika TIDAK INGIN melakukan Database Management maka klik No.
24 | P e n g u m p u l a n D a h a k - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Identitas pasien
pada pot dahak
Gambar 4.1 Cara penulisan identitas pasien pada pot dahak (Standar Prosedur Operasional
Pemeriksaan Mikroskopik TB, Kemenkes RI 2012)
Pengirim
Puskesmas Kebayoran Baru
Jl. Radio 4 Jakarta Selatan
12140
Pastikan mesin GeneXpert telah menyala dan status modul adalah available sebelum
melakukan pengolahan spesimen untuk pemeriksaan Xpert MTB/RIF. Petugas lab wajib
mengenakan APD selama bekerja di laboratorium. Prinsip kehati-hatian dalam pengolahan
spesimen harus diterapkan untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang dengan spesimen
lain.
A. SPESIMEN DAHAK
Pengolahan spesimen dahak untuk GeneXpert dapat dilakukan di tempat yang sama
untuk pengolahan dan pewarnaan mikroskopis. Apabila di laboratorium pelaksana
GeneXpert tersedia Biological Safety Cabinet (BSC), maka direkomendasikan untuk dapat
mengolah spesimen di dalam BSC.
Jika terdapat sisa spesimen yang telah diolah, spesimen tersebut dapat disimpan
selama 4 jam pada suhu 2-8o C dan dapat digunakan jika dibutuhkan pemeriksaan
ulang.
B. SPESIMEN NON-DAHAK
menyebabkan error.
e) Tutup cartridge secara perlahan dan masukan cartridge ke dalam mesin
GeneXpert.
2) Jika volume cairan CSF yang didapat >1--5 ml, maka:
a) Tambahkan sample buffer sesuai volume spesimen (rasio 1:1).
b) Kocok seluruh campuran hingga homogen.
c) Diamkan selama 5 menit untuk menghindari aerosol.
d) Buka penutup cartridge, kemudian buka tempat penampung spesimen.
Gunakan pipet yang disediakan untuk memindahkan spesimen CSF yang telah
diolah sebanyak 2 ml (sampai garis batas pada pipet) ke dalam cartridge
secara perlahan-lahan untuk mencegah terjadinya gelembung yang bisa
menyebabkan error.
e) Tutup cartridge secara perlahan dan masukan cartridge ke dalam mesin
GeneXpert.
3) Jika volume cairan CSF yang didapat > 5 ml, maka:
a) Seluruh spesimen dipindahkan ke dalam tabung konikal steril, kemudian
disentrifugasi pada kecepatan 3000 g selama 15 menit.
b) Supernatan kemudian dibuang ke dalam wadah yang berisi disinfektan
(contoh: fenol 5%).
c) Pelet diresuspensi dengan sample buffer hingga volume akhir mencapai 2 ml.
d) Kocok seluruh campuran hingga homogen.
e) Diamkan selama 5 menit untuk menghindari aerosol.
f) Buka penutup cartridge, kemudian buka tempat penampung spesimen.
Gunakan pipet yang disediakan untuk memindahkan spesimen CSF yang telah
diolah sebanyak 2 ml (sampai garis batas pada pipet) ke dalam cartridge
secara perlahan-lahan untuk mencegah terjadinya gelembung yang bisa
menyebabkan error.
g) Tutup cartridge secara perlahan dan masukan cartridge ke dalam mesin
GeneXpert.
Pinset steril
Spidol marker permanen
Disinfektan
Sarung tangan
Jika spesimen telah diolah dan dimasukan ke dalam cartridge, maka pemeriksaan
harus dilakukan dalam kurun waktu 4 jam. Saat mengolah beberapa spesimen dalam
satu waktu, pengisian spesimen ke dalam cartridge dilakukan satu persatu. Tutup
cartridge terlebih dahulu sebelum mengisi cartridge berikutnya.
1. Buka penutup cartridge, kemudian buka tempat penampung spesimen.
2. Gunakan pipet yang disediakan untuk memindahkan spesimen yang telah diolah ke
dalam cartridge.
3. Pindahkan spesimen yang telah diolah minimal 2 ml ke dalam cartridge secara hati-
hati dan perlahan untuk mencegah terbentuknya aerosol.
4. Tutup cartridge secara perlahan. Sisa spesimen yang telah diolah dapat disimpan
selama 4 jam pada suhu 28oC dan dapat digunakan jika dibutuhkan pemeriksaan
ulang.
5. Setiap cartridge harus selalu dilabel dengan identitas spesimen. Identitas spesimen
dapat ditempel atau ditulis pada bagian sisi cartridge.
Gambar 6.1 Tampilan kotak dialog saat menjalankan Create Test (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)
A B
Gambar 6.2 A. Memasukkan barcode cartridge dengan cara memindai barcode; B. Posisi 16 digit
nomor seri cartridge yang dapat dimasukkan secara manual (GeneXpert Dx System Operator Manual,
Cepheid)
4. Setelah nomor seri cartridge masuk, masukan nama pasien pada kolom Patient ID
dan nomor kode pasien pada kolom Sample ID. Bagian Select Module akan terisi
secara otomatis, petugas lab tidak perlu mengubahnya. Kemudian klik Start Test
(Gambar 6.3).
Patient ID
Sample ID
Gambar 6.3 Tampilan jendela Create Test (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)
5. Lampu warna hijau di mesin GeneXpert akan berkedip-kedip pada modul yang
terpilih otomatis. Buka pintu modul dan letakkan cartridge Xpert MTB/RIF (Gambar
6.4).
Gambar 6.4 Mesin GeneXpert dengan lampu hijau yang berkedip-kedip (GeneXpert Dx System
Operator Manual, Cepheid)
6. Tutup pintu modul dengan sempurna hingga terdengar bunyi klik. Pemeriksaan akan
dimulai dan lampu hijau akan tetap menyala tanpa berkedip. Pemeriksaan akan
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 33
berlangsung kurang lebih 2 jam. Saat pemeriksaan selesai, lampu akan mati secara
otomatis dan pintu modul akan terbuka secara otomatis.
7. Buka pintu modul dan keluarkan cartridge. Cartridge yang telah dipakai harus
dibuang ke tempat sampah infeksius sesuai dengan SOP yang diterapkan oleh
masing-masing institusi.
Petugas dapat memantau jalannya pemeriksaan dan indikator lain saat pemeriksaan
sedang berlangsung dengan cara klik menu Check Status (Gambar 6.5).
Gambar 6.5 Tampilan jendela Check Status untuk melihat proses pemeriksaan yang sedang berlangsung
(GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)
Catatan: Apabila petugas menjalankan perintah STOP TEST maka sistem GeneXpert Dx
akan menghentikan seluruh kegiatan pengolahan sampel dan menghentikan
pengumpulan data. Cartridge yang sudah dipakai TIDAK dapat digunakan kembali
34 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Pemeriksaan dapat dihentikan meskipun sedang berlangsung, yaitu dengan cara klik
Stop Test pada menu. Setelah klik Stop Test maka akan muncul kotak dialog (Gambar
6.6), sehingga petugas dapat memilih salah satu perintah sebagai berikut:
Stop individual testPilih salah satu pemeriksaan yang akan dihentikan, kemudian
klik Stop. Saat kotak dialog untuk konfirmasi muncul, klik Yes untuk
mengkonfirmasi, atau No untuk membatalkan.
Stop all tests in progressKlik Select running untuk memilih semua pemeriksaan
yang sedang berlangsung, kemudian klik Stop, maka kotak dialog untuk konfirmasi
akan muncul. Klik Yes untuk mengkonfirmasi, atau klik No untuk membatalkan.
Deselect Alluntuk membatalkan semua pemeriksaan yang sudah dipilih.
Canceluntuk keluar dari kotak dialog Stop Test.
Gambar 6.6 Tampilan kotak dialog Stop Test (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)
Petugas dapat melihat hasil pemeriksaan dengan cara klik View Result pada menu
GeneXpert Dx, maka secara umum akan muncul jendela seperti pada Gambar 6.7. Untuk
memilih hasil pemeriksaan, maka klik View Test.
Gambar 6.7 Tampilan jendela View Result pada pengguna dengan Account Detail dan Administrator
(GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 35
Setelah klik View Test, maka akan muncul kotak dialog Select Test To Be Viewed
(Gambar 6.8). Pilih pemeriksaan yang diinginkan, kemudian klik OK, maka hasil
pemeriksaan akan muncul. Adapun tampilan jendela View Result yang muncul dapat
berbeda tergantung dari tipe account pengguna (Lihat BAB III.H).
Gambar 6.8 Tampilan kotak dialog Test To Be Viewed (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)
Gambar 6.9 Tampilan jendela View Result, tab Result, pada pengguna dengan basic account
(GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)
b. Tab Error
Tab Error (Gambar 6.10) memungkinkan petugas untuk melihat error yang terjadi
saat pemeriksaan dilengkapi dengan keterangan mengenai error tersebut.
#Nomor yang mengindikasikan tahapan dimana error terjadi
Descriptionkategori pesan error
Detailketerangan rinci mengenai error
Timewaktu saat error terjadi
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 37
Gambar 6.10 Tampilan jendela View Result, tab Error, pada pengguna dengan basic account
(GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)
Jika tidak terdapat pesan error, maka tab Error hanya akan menampilkan tabel
kosong. Lihat BAB IX untuk penjelasan lebih rinci mengenai pesan error,
kemungkinan penyebab, dan cara penyelesaian masalahnya.
c. Tab Support
Tab Support akan menampilkan beberapa informasi (Gambar 6.11), yaitu:
Assay Type
Reagent Lot ID
Expiration Datemenampilkan tanggal expire cartridge
Cartridge S/Nmenampilkan nomor seri cartridge. Tidak dapat diedit apabila
nomor cartridge dimasukkan menggunakan bar scanner.
Test Type (dapat diedit oleh pengguna)
Error Status(OK, Error, atau Warning)
S/W version
Module Name
Instrument S/N
Module S/N
Gambar 6.11 Tampilan jendela View Result, tab Support, pada pengguna basic account (GeneXpert Dx
System Operator Manual, Cepheid)
38 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Gambar 6.12 menunjukkan tampilan jendela View Result pada pengguna dengan detil
dan administration account. Tampilan tersebut terbagi menjadi 4 area, yaitu:
Test information areamenampilkan informasi saat petugas memulai pemeriksaan,
termasuk modul yang sedang digunakan, patient ID, sample ID, informasi assay, dan
informasi cartridge. Petugas dapat mengedit Patient ID, Sample ID, informasi Test
Type, Sample Type, Other Sample Type, dan teks pada kotak Notes.
Views areadaerah yang menampilkan hasil dan grafik kurva.
Result areamenampilkan semua informasi yang dibagi menjadi beberapa tab,
yaitu: Test Result, Analyte Result, Detail Errors, History, dan Support.
Growth curve areamenampilkan grafik yang memplot jumlah siklus pada X-axis
dan fluoresens unit pada Y-axis. Dengan kurva tersebut, petugas dapat melihat
tingkat kenaikan kurva dari sinyal fluoresens.
Gambar 6.12 Tampilan jendela View Result pada pengguna dengan detai dan administrator account
(GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)
Gambar 6.13 Tampilan Tab Analyte pada menu View Result (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)
c. Tab Detail
Tab Detail akan menampilkan hasil probe check secara rinci jika assay secara spesifik
menggunakan probe check (Gambar 6.14). Sebagai tambahan, nilai puncak kurva
40 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
kombinasi, puncak titik leleh, dan kurva akan ditampilkan apabila assay definition
menspesifikasikan kegunaannya. Data yang akan ditampilkan pada tab detail adalah:
Analyte name
Prb Chk 1pembacaan optik probe check 1
Prb Chk 2pembacaan optik probe check 2
Prb Chk 3pembacaan optik probe check 3
Probe Check ResultPass (berhasil) atau Fail (gagal)
2nd Derivate Peak Height
Melt Peak 1 (ditampilkan bila assay menggunakan melt peak)
Melt Peak 2 (ditampilkan bila assay menggunakan melt peak)
Melt Peak 3 (ditampilkan bila assay menggunakan melt peak)
Curve fit (ditampilkan bila assay menggunakan curve fit)
d. Tab Error
Tab error akan menampilkan error yang terjadi selama pemeriksaan dan akan
menyediakan informasi sebagai berikut (Gambar 6.15):
#Angka yang mengindikasikan unrutan saat error muncul di pemeriksaan
Descriptionkategori pesan error
DetailTeks pesan error
Timewaktu saat error muncul
Lihat BAB IX untuk melihat deskripsi pesan error, kemungkinan penyebab, dan
penyelesaian masalah. Jika tidak ada error selama pemeriksaan, maka tab error
akan kosong.
Gambar 6.14 Tampilan tab Detail pada menu View Result (GeneXpert Dx System Operator Manual,
Cepheid)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 41
Gambar 6.15 Tampilan tab Error pada menu View Result (GeneXpert Dx System Operator Manual,
Cepheid)
e. Tab History
Tab History akan menampilkan log setiap revisi yang dilakukan pada saat mengubah
informasi pemeriksaan (Gambar 6.16). Log tersebut termasuk informasi asli sebelum
diubah, informasi yang diganti, pengguna yang mengubah informasi, dan waktu
kapan informasi diubah.
Lihat BAB IV.G untuk melihat instruksi bagaimana mengubah informasi pada
pemeriksaan.
f. Tab Support
Informasi yang ditampilkan pada Administrator dan Detail Account (Gambar 6.17)
adalah:
Assay Type
Cartridge S/Nnomor seri cartridge. Data tersebut tidak dapat diedit jika
nomor seri dimasukan dengan scanner barcode.
Expiration DateWaktu kedaluarsa cartridge
Error Statusstatus pemeriksaan yang error (OK, Error, atau Warning)
S/W Version
Instrument S/N
Module S/N
42 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Gambar 6.16 Tampilan tab History pada menu View Result (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)
Gambar 6.17 Tampilan tab Support pada menu View Result (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 43
Perhatian: Pastikan Anda memindai atau mengetik ID sampel dan ID pasien secara
benar. ID pasien dan ID sampel akan berhubungan dengan semua hasil di View Result
dan hasil pemeriksaan lainnya.
Pada setiap pemeriksaan, petugas dapat mengedit ID pasien (jika dapat diubah), ID
sampel, tipe pemeriksaan, tipe sampel, tipe sampel lain, dan note. Lakukan hal berikut:
1. Pada jendela View Result, ubah ID pasien, ID sampel, tipe pemeriksaan, atau note
(catatan) (Gambar 6.18). ID sampel tidak dapat diisi dengan karakter /, \, :, *, ?, , <,
>.
2. Klik Save Change.
Gambar 6.18 Tampilan jendela View Result dan jenis informasi yang dapat diubah (GeneXpert Dx
System Operator Manual, Cepheid)
Untuk membuat laporan hasil pemeriksaan dalam bentuk PDF, klik View Result pada
menu bar, kemudian klik Report (Gambar 6.19).
44 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Bagi pengguna dengan Basic Account, program akan membuat laporan format PDF dan
menampilkannya pada jendela Adobe Reader. Petugas dapat menyimpan dan mencetak
hasil pemeriksaan tersebut langsung dari program Adobe Reader.
Bagi pengguna dengan Administrator Account, program akan menampilkan kotak dialog
Test Report (Gambar 6.20). Pilih informasi yang akan Anda masukan ke dalam laporan,
kemudian klik salah satu dari pilihan berikut
Generate Report Filemembuat PDF file kemudian menyimpannya ke folder default
yang ditentukan oleh software (folder GeneXpert folder Report).
Preview PDFMembuat file PDF dan langsung menampilkannya di jendela Adobe
Reader. Petugas dapat menyimpan dan mencetak file PDF melalui program Adobe
Reader.
Gambar 6.19 Tampilan layar View Result (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 45
Gambar 6.20 Tampilan jendela Test Report (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)
Pada menu Report (Gambar 6.21), terdapat beberapa menu laporan yang dapat
dipilih:
Specimen Report
Patient Report
Control Trend Report
System Log
Assay Statistic Report
Installation Qualification Report
Gambar 6.21 Tampilan menu pada menu Report (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)
1. Specimen Report
Specimen report akan menyediakan informasi umum dari hasil pemeriksaan yang ada di
database. Untuk dapat melihat specimen report, maka:
46 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
a. Pada jendela GeneXpert Dx, klik Menu Report (Gambar 6.21), kemudian klik
Specimen Report. Jendela kotak dialog specimen akan muncul (Gambar 6.22).
Gambar 6.22 Tampilan kotak dialog pada menu Specimen Report (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)
Gambar 6.23 Contoh hasil laporan dari menu Specimen Report (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P r o g r a m G e n e X p e r t | 47
2. Patient Report
Patient Report akan menyediakan hasil pemeriksaan untuk satu pasien berdasarkan ID
pasien yang ada di database. Untuk dapat melihat Patient Report, maka:
a. Pada jendela GeneXpert Dx, menu Report (Gambar 6.22), klik Patient Report.
Maka kotak dialog Patient Report akan muncul (Gambar 6.24).
Gambar 6.24 Tampilan kotak dialog Patient Report (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid)
Gambar 6.25 Contoh hasil laporan dari menu Patient Report (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)
48 | P r o g r a m G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Gambar 2.26 Contoh tampilan kotak dialog pada Control Trend Report (GeneXpert Dx System
Operator Manual, Cepheid)
Gambar 6.27 Contoh tampilan Control Trend Report (GeneXpert Dx System Operator Manual,
Cepheid)
4. System Log
Lihat bagian VIII.E
Gambar 6.28 Contoh tampilan kotak dialog Assay Statistics Report (GeneXpert Dx System Operator
Manual, Cepheid)
Gambar 6.29 Contoh tampilan Assay Statistics Report (GeneXpert Dx System Operator Manual,
Cepheid)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - I n t e r p r e t a s i H a s i l | 51
Gambar 7.1 Contoh Hasil MTB DETECTED; Rif Resistance DETECTED. Semua kurva menunjukkan kenaikan
mengindikasikan ada gen MTB yang teramplifikasi, kecuali satu kurva. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
terdapat mutasi pada gen rpoB di daerah probe B, sehingga probe B tersebut tidak dapat mengamlifikasi gen.
Hal yang sama dapat terjadi pada probe A-E (GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative)
Gambar 7.2 Contoh Hasil MTB DETECTED; Rif Resistance NOT DETECTED. Semua kurva menunjukkan kenaikan
mengindikasikan ada gen MTB yang teramplifikasi. TIDAK ada kurva yang mengalami keterlambatan kenaikan,
karena tidak ada mutasi di daerah gen rpoB, sehingga semua probe dapat mengamplifikasi gen tersebut
(GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - I n t e r p r e t a s i H a s i l | 53
Gambar 7.3a Alur diagnosis dan tindak lanjut suspek TB resisten obat dengan Xpert MTB/RIF (Buku Pedoman
Nasional TB 2014).
54 | I n t e r p r e t a s i H a s i l - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Gambar 7.3b Alur diagnosis dan tindak lanjut TB paru pada pasien dewasa (tanpa bukti/kecurigaan: HIV + atau
TB resisten obat) (Buku Pedoman Nasional TB 2014)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - I n t e r p r e t a s i H a s i l | 55
Gambar 7.4 Contoh hasil MTB DETECTED; Rif Resistance INDETERMINATE. Terdapat mutasi gen rpoB yang,
akan tetapi resistensi rifampisin tidak dapat ditentukan karena sinyal penanda resistensi tidak cukup terdeteksi
(GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative)
Gambar 7.5 Contoh hasil MTB NOT DETECTED. Hanya ada satu kurva yang mengalami kenaikan, yaitu SPC
sebagai kontrol bahwa reaksi PCR berjalan dengan baik. Namun demikian, tidak terjadi kenaikan kurva pada
probe A-E dikarenakan tidak terdapat DNA MTB di dalam sampel (GeneXpert Training Package, Global
Laboratory Initiative).
56 | I n t e r p r e t a s i H a s i l - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Gambar 7.6 Contoh hasil INVALID. Tidak ada kurva yang mengalami kenaikan, bahkan SPC sebagai kontrol. Hal
tersebut menandakan proses PCR terganggu (GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative).
Gambar 7.7 Contoh hasil ERROR (GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - I n t e r p r e t a s i H a s i l | 57
Gambar 7.8 Contoh hasil NO RESULT (GeneXpert Training Package, Global Laboratory Initiative)
58 | P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Mesin GeneXpert telah dirancang untuk dapat mencegah kontaminasi silang dan
menjamin hasil yang akurat. Namun demikian, mesin tersebut memerlukan perawatan
secara berkala. Perawatan tersebut bertujuan untuk memastikan sistem berjalan dengan
baik, menghindari terjadinya kerusakan mesin, dan menjamin keakuratan hasil. Perawatan
berkala meliputi perawatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Perawatan harian,
mingguan dan bulanan dilakukan oleh petugas laboratorium, sedangkan perawatan tahunan
dilakukan oleh Authorized Service Provider (ASP) lokal.
A. PERAWATAN HARIAN
B. PERAWATAN MINGGUAN
Perawatan mingguan dilakukan bersamaan dengan perawatan harian. Adapun perawatan
mingguan meliputi:
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t | 59
Catatan :
Petugas harus memakai sarung tangan dan masker bedah pada saat melakukan
disinfeksi. Hal tersebut akan melindungi petugas dari paparan bahan kimia dan
bahan biologis yang berbahaya.
Hati-hati ketika menggunakan larutan pembersih yang disemprotkan pada bagian
atas mesin. Hindari larutan pembersih tercecer di sekitar komponen AC.
Perhatikan penggunaan larutan hipoklorit 0,1% pada mesin berbahan stainless
steel. Segera keringkan permukaan stainless steel yang disemprotkan hipoklorit
untuk mencegah terbentuknya karat.
2. Membersihkan Cartridge Bay Interior
a. Alat dan Bahan
1) Hipoklorit 0,1%
2) Alkohol 70%
3) Sarung tangan medis (disarankan free powder)
4) Masker bedah
5) Tisu alkohol atau swab berbahan dakron
b. Petunjuk
1) Buka pintu modul.
2) Usapkan permukaan dalam cartridge bay dengan tisu alkohol atau swab yang
dibasahi dengan alkohol 70%. Jangan menyentuh celah pada modul I-CORE
tempat di mana tabung reaksi cartridge dimasukkan karena dapat merusak
modul.
3) Diamkan selama 10 menit.
4) Tutup pintu modul.
Catatan :
Petugas harus memakai sarung tangan medis dan masker bedah pada saat
melakukan disinfeksi. Hal tersebut akan melindungi petugas dari paparan bahan
kimia dan bahan biologis yang berbahaya.
60 | P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
C. PERAWATAN BULANAN
1. Membersihkan Plunger Rod
b. Alat dan Bahan
1) Hipoklorit 0,1%
2) Alkohol 70%
3) Sarung tangan medis (disarankan free powder)
4) Masker bedah
5) Tisu alkohol atau swab berbahan dakron
c. Petunjuk
1) Pastikan seluruh cartridge yang telah digunakan dikeluarkan dari modul yang
akan didisinfeksi.
2) Pada menu Maintenance, pilih Plunger Maintenance atau klik pada gambar
Maintenance (Gambar 8.1).
Gambar 8.1 Tanda panah menunjukan cara memilih menu Maintenance (GeneXpert Dx System
Operator Manual)
3) Setelah klik Plunger Maintenance, maka akan muncul kotak dialog seperti
Gambar 8.2.
Gambar 8.2 Tampilan kotak dialog Plunger Maintenance (GeneXpert Dx System Operator
Manual)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t | 61
4) Lihat tabel modul pada kotak dialog, pilih modul yang akan dibersihkan, klik
CLEAN atau CLEAN ALL bila akan membersihkan seluruh modul secara
bersamaan. Kemudian akan tampil kotak dialog Plunger Cleaning (Gambar 8.3)
Gambar 8.3 Kotak dialog Plunger Cleaning (GeneXpert Dx System Operator Manual)
Catatan :
Petugas harus memakai sarung tangan medis dan masker bedah pada saat
melakukan disinfeksi. Hal tersebut akan melindungi petugas dari paparan bahan
kimia dan bahan biologis yang berbahaya.
Gambar 8.4 Plunger rod yang diturunkan untuk dibersihkan (GeneXpert Dx System Operator
Manual)
62 | P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Gambar 8.5 Bagian belakang mesin dengan empat baut pengencang (GeneXpert Dx System
Operator Manual)
b. Lepaskan penutup tersebut dari mesin, lalu lepaskan saringan kipas/busa (Gambar
8.6).
Gambar 8.6 Cara melepas bagian penutup belakang dan saringan kipas mesin GeneXpert
(GeneXpert Dx System Operator Manual)
Gambar 8.7 Cara mencuci saringan kipas mesin GeneXpert (GeneXpert Dx System Operator
Manual)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t | 63
Gambar 8.8 Tampilan menu Data Management untuk archive test pada GeneXpert Dx (GeneXpert Dx
System Operator Manual)
b. Pilih uji yang ingin Anda archive dengan klik Select All atau klik Select Highlited
jika ingin memilih hasil pemeriksaan. Klik Delete Archived Tests apabila ingin
menghapus hasil pemeriksaan yang telah di archive. Kemudian Klik OK (Gambar
8.9).
Gambar 8.9 Tampilan layar pada saat akan memilih file untuk di archive (GeneXpert Dx System
Operator Manual)
64 | P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
c. Setelah klik OK, maka akan muncul tampilan seperti Gambar 8.10. Ubah nama file
sesuai yang diinginkan, kemudian klik Save. File dengan format .gxx akan
tersimpan di dalam file export.
Gambar 8.10 Tampilan layar saat menyimpan file .gxx (GeneXpert Dx System Operator Manual)
c. Setelah proses Database Backup selesai, klik Save. File backup tersebut akan
tersimpan di desktop folder GeneXpert, folder Backup.
c. Untuk menyimpan file back up data, buka folder Backup, pilih file .zip yang akan
disimpan. Klik kanan pada mouse, klik Send To, pilih CD/DVD drive (Gambar 8.11).
d. Klik Write these files to CD, klik Next, kemudian klik Finish (Gambar 8.12).
e. Keluarkan CD dari komputer dan simpan di tempat yang aman di lab.
Gambar 8.11 Tampilan pada saat memindahkan file yang akan disimpan ke DVD-RAM Drive
(GeneXpert Dx System Operator Manual)
Gambar 8.12 Tampilan layar saat melakukan penyimpanan ke CD (GeneXpert Dx System Operator
Manual)
D. PERAWATAN TAHUNAN
Perawatan tahunan untuk mesin GeneXpert adalah berupa kalibrasi. Kalibrasi dilakukan
untuk semua modul sekali setahun atau setelah alat mencapai 2000 tes per modul oleh
Autorized Service Provider (ASP). Kalibrasi dilakukan saat modul mesin GeneXpert tidak
mengalami kerusakan.
66 | P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Secara singkat, cara kalibrasi mesin GeneXpert dapat dilihat pada Gambar 8.13.
Gambar 8.13 Urutan cara kalibrasi mesin GeneXpert (Global Laboratory Initiative, Xpert MTB/RIF Training
Package)
E. PERAWATAN LAIN
CATATAN: Perawatan pada bagian ini BUKAN merupakan perawatan yang dilakukan
secara rutin, akan tetapi perawatan yang sewaktu-waktu diminta apabila terjadi
kerusakan mesin atau error pada pemeriksaan.
1. Module Reporter
Saat terjadi kerusakan pada modul, terkadang ASP akan menanyakan Module Reporter
yang berfungsi untuk mengetahui kemungkinan penyebab kerusakan. Module reporter
juga dapat digunakan untuk memeriksa tanggal terakhir alat dikalibrasi dan memberikan
informasi mengenai kalibrasi (Gambar 8.14). Untuk melihat Module reporter maka: Pada
tampilan layar Maintenance, pilih Maintenance dan klik Module Reporters, maka
tampilan jendela module reporter akan muncul (Gambar 8.14).
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t | 67
Gambar 8.14 Tampilan jendela Module Reporter dan informasi yang diberikan (GeneXpert Dx System
Operator Manual).
Gambar 8.15 Kotak dialog Module Self-Test (GeneXpert Dx System Operator Manual)
68 | P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
d. Pilih modul yang ingin diperiksa, kemudian klik Self Test. Kotak dialog Self-Test
akan muncul (Gambar 8.16). Ikuti perintah yang tertera di kotak dialog, kemudian
klik OK.
e. Setelah selt-test selesai, maka sistem akan mengubah progres menjadi Available,
yang menandakan bahwa self-test berhasil. Apabila terdapat pesan self-test failed,
maka segera hubungi ASP.
Gambar 8.17 Tampilan jendela System Log Report (GeneXpert Dx System Operator Manual)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e r a w a t a n M e s i n G e n e X p e r t | 69
b. Pilih beberapa kriteria di bawah ini untuk menampilkan informasi yang diinginkan:
Date range
- Allpilih All untuk menampilkan semua informasi yang tercatat di sistem.
- Selectpilih rentang waktu yang diinginkan saja. Data yang sudah berumur
>1 tahun akan terhapus secara otomatis.
Modules
- Currently connected modulemenampilkan informasi pada modul yang
sedang terhubung ke sistem dan dapat dilihat di layar Check Status. Ini adalah
pilihan default.
- All Logged Modulesmenampilkan semua modul yang pernah di self-test
atau memiliki error di database dalam waktu 1 tahun. Pilihan ini
memungkinkan tim teknisi/ASP memperoleh informasi kerusakan walaupun
modul tidak sedang terhubung ke sistem.
Show
- Error Onlyreport hanya menampilkan pesan error.
- All Entriesmenampilkan semua self-test yang pernah dilakukan, termasuk
pesan error.
c. Setelah selesai memilih kriteria, klik salah satu dari perintah di bawah ini:
Generate Report filemembuat file dalam format PDF untuk disimpan pada
folder yang diinginkan.
Preview PDFmembuat file PDF dan menampilkannya langsung di Adobe
Reader. Petugas dapat menyimpan dan mencetak laporan tersebut pada
software Adobe.
70 | P e n y e l e s a i a n M a s a l a h - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Pada bagian ini akan dibahas mengenai berbagai kemungkinan masalah yang akan ditemui
pada pemeriksaan menggunakan GeneXpert.
Beberapa masalah perangkat keras yang umum ditemukan saat melakukan pemeriksaan
Xpert MTB/RIF dapat dilihat pada Tabel 9.1
Tabel 9.1 Potensi masalah pada perangkat keras yang mungkin ditemukan
Masalah Kemungkinan penyebab Solusi
Mesin dan Mesin dan komputer tidak Cek koneksi mesin dan
komputer tidak terhubung dengan sumber listrik komputer dengan sumber
menyala listrik
Modul tidak Kabel jaringan (network cable) tidak Hubungkan kabel jaringan
terdeteksi (Gambar terhubung pada tempat semestinya dengan port yang sesuai
9.1) (salah port). (Cepheid P/N 700-0555).
Program GeneXpert berjalan Keluar dari program geneXpert
sebelum mesin GeneXpert menyala dan nyalakan mesin lalu buka
kembali program GeneXpert
Barcode scanner Kabel barcode scanner tidak Lepaskan kabel scanner dan
tidak berfungsi. terpasang dengan sempurna. pasang kembali dengan
sempurna. Alur penyelesaian
dapat dilihat pada Gambar 9.2
Cartridge tersangkut Kegagalan mekanis pada modul Cara melepaskan dan
di dalam modul mengeluarkan cartridge
mesin GeneXpert. (Gambar 9.3):
1. Pada tampilan sistem
GeneXpert Dx, klik
Maintenance pada menu
toolbar.
2. Pada menu maintenance klik
Open Module Door.
3. Pilih modul tempat cartridge
yang tersangkut
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n y e l e s a i a n M a s a l a h | 71
Gambar 9.1 Alur penyelesaian masalah apabila modul tidak terdeteksi (GeneXpert Training Package, Global
Laboratory Initiative)
TIDAK YA
YA TIDAK YA TIDAK
Gambar 9.2 Alur penyelesaian masalah pada barcode reader (GeneXpert Training Package, Global Laboratory
Initiative).
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n y e l e s a i a n M a s a l a h | 73
Gambar 9.3 Tampilan pilihan Open Module pada menu Maintenance (GeneXpert Training Package,
Global Laboratory Initiative).
Gambar 9.4 Tampilan pesan error pada menu Check Status (GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid).
74 | P e n y e l e s a i a n M a s a l a h - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Gambar 9.5 Tampilan pesan error (deskripsi dan kode error) melalui jendela View Result
(GeneXpert Dx System Operator Manual, Cepheid).
2. Run-Time Error
Daftar error yang ditampilkan pada tabel adalah error yang dapat muncul selama
pemeriksaan berlangsung tanpa memberhentikan pemeriksaan. Walaupun sistem dapat
menyelesaikan pemeriksaan dan menyimpan hasilnya, beberapa error tersebut perlu
diperhatikan oleh petugas. Pesan error berikut dapat dilihat jendela View Result.
Kode
error Pesan Error Kemungkinan Penyebab Solusi
1001 Suhu saat pemeriksaan telah Komponen pemanas atau Laporkan suhu pada
melewati noC dari batas suhu komponen yang pesan error ke
awal set-point, yaitu moC. (n berhubungan mengalami teknisi/ASP.
dan m adalah suhu yang kegagalan. Periksa suhu ruangan.
ditampilkan di software, nilai Suhu lingkungan terlalu Periksa bahwa kipas
dapat bervariasi) panas. mesin bekerja, dan
Kerusakan pada kipas mesin. saringan kipas bersih.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n y e l e s a i a n M a s a l a h | 75
Tabel 9.2 Error yang terjadi saat pemeriksaan masih berlangsung (Lanjutan)
Kode
error Pesan Error Kemungkinan Penyebab Solusi
1002 Perbedaan suhu yaitu noC Perbedaan suhu antara dua Hubungi teknisi/ASP
telah melewati suhu yang thermistor telah melewati
ditoleransi, yaitu moC. batas yang dapat
Suhu pada mesin pemanas ditoleransi, yaitu 5oC.
A dan B adalah poC dan
qoC. (n, m, p, q adalah suhu
yang ditampilkan di
software, nilai dapat
bervariasi).
1004 Suhu di dalam mesin, yaitu Satu atau lebih hal di bawah Periksa hal di bawah ini:
noC, telah melewati adalah kemungkinan Mesin memiliki jarak
batasan suhu yang penyebab error: paling tidak 10 cm di
ditoleransi, yaitu dari m1OC Suhu lingkugan tidak sekeliling.
dan m2oC. (n, m1OC, dan dalam rentang yang Kondisi lingkungan di
m2oC adalah suhu yang dianjurkan. lab harus sesuai
ditampilkan di software, Kondisi lingkungan tidak dengan anjuran.
nilai dapat bervariasi). sesuai dengan anjuran. Kipas mesin bekerja
Sensor suhu ruangan baik.
rusak. Saringan kipas
Kipas mesin rusak atau bersih.
kotor. Jika seluruh kondisi
tersebut terpenuhi tapi
error masih tetap
muncul, hubungi
teknisi/ASP.
1005 Sinyal optik n dari detektor Satu atau lebih hal di bawah Coba salah satu dari
# m dengan LED # p telah adalah kemungkinan solusi di bawah ini:
melewati batas q. (n, m, p, penyebab error: Gunakan cartridge
q adalah suatu nilai yang Sinyal dari reporter baru.
ditampilkan di software, terlalu tinggi. Pastikan pintu modul
nilai dapat bervariasi). Pintu modul tidak tertutup dengan
tertutup rapat. rapat.
Kerusakan pada Jika error masih terus
komponen di perangkat muncul, maka hubungi
keras. teknisi/ASP.
1006 Detektor sinyal gelap # n Terjadi kegagalan pada Hubungi teknisi/ASP dan
dari m telah melewati detektor atau perangkat laporkan informasi
batas p. (n, m, p, adalah elektronik. mengenai pesan error
suatu nilai yang tersebut.
ditampilkan di software.
Nilai dapat bervariasi).
1007 Voltase daya n V terdeteksi Suplai voltase daya telah Catat informasi yang
sebesar m V. (n dan m, melewati batas yang tertera pada pesan error.
adalah voltase yang ditoleransi. Jika pesan error muncul
ditampilkan di software. berulang kali, hubungi
Nilai dapat bervariasi). teknisi/ASP.
76 | P e n y e l e s a i a n M a s a l a h - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Tabel 9.2 Error yang terjadi saat pemeriksaan masih berlangsung (Lanjutan)
Kode
error Pesan Error Kemungkinan Penyebab Solusi
1017 Suhu yang terukur pada Satu atau lebih hal di bawah Ulang pemeriksaan. Jika
sistem optik adalah noC, adalah kemungkinan error muncul kembali,
yaitu suhu yang telah penyebab error: hubungi teknisi/ASP.
melewati rentang suhu Terjadi kegagalan pada
yang ditoleransi, yaitu optikal di blok pemanas.
m1OC dan m2oC. (n, m1OC, Suhu ruangan terlalu
dan m2oC adalah suhu yang panas.
ditampilkan di software,
nilai dapat bervariasi).
1018 Error karena terjadi Terjadi kegagalan pada Ulang pemeriksaan. Jika
kesalahan posisi valve pada komponen valve. Integritas error muncul kembali,
n terdeteksi pada akhir cartridge tidak dalam hubungi teknisi/ASP.
pemeriksaan. (n adalah kondisi baik.
nilai yang ditampilkan di
software. Nilai dapat
bervariasi).
Tabel 9.3 Error yang kemungkinan terjadi saat pemeriksaan terhenti (Lanjutan)
Kode
error Pesan Error Kemungkinan Penyebab Solusi
2006 Pergerakan valve tidak Kegagalan pada penggerak Coba salah satu dari solusi
terdeteksi. Valve semula valve. berikut:
ada di posisi n, terakhir Interface yang tidak sesuai Buka modul dan
terdeteksi pada posisi m. (n antara cartridge dengan betulkan posisi
dan m adalah nilai yang badan valve. cartridge.
ditampilkan software. Nilai Gunakan cartridge
bisa bervariasi.) baru.
Restart sistem. Lihat
panduan BAB III.
Jika error tetap muncul,
maka hubungi
teknisi/ASP.
2008 Tekanan syringe n PSI telah Satu atau lebih Coba salah satu dari solusi
melewati batas yang kemungkinan penyebab berikut:
ditoleransi, yaitu m PSI. (n error: Gunakan cartridge
dan m adalah nilai tekanan Syringe tersumbat oleh baru.
yang ditampilkan pada partikel di dalam Lakukan pemeriksaan
software. Nilai dapat sampel. dengan cartridge yang
bervariasi). Kegagalan pada sensor berisi buffer saja.
tekanan. Jika error tetap muncul,
hubungi teknisi/ASP.
2009 Tekanan syringe n PSI di Filter tersumbat. Coba salah satu dari solusi
bawah tekanan yang berikut:
seharusnya, yaitu m PSI. (n Gunakan cartridge
dan m adalah nilai tekanan baru.
yang ditampilkan pada Lakukan pemeriksaan
software. Nilai dapat dengan cartridge yang
bervariasi). berisi buffer saja.
Jika error tetap muncul,
hubungi teknisi/ASP.
2012 Valve bergerak tidak akurat Kegagalan pada komponen Gunakan cartridge baru.
ke posisi n. Valve terdeteksi penggerak valve. Jika error masih muncul,
berhenti di posisi m. (n dan hubungi teknisi/ASP.
m adalah nilai yang
ditampilkan pada software.
Nilai dapat bervariasi).
2014 Suhu digital n yang terbaca Kegagalan pada pemanas Periksa hal di bawah ini:
untuk thermistor A/pemanas B/optikal atau Suhu ruangan.
A/thermistor B/suhu blok pemanas modul Suhu internal mesin.
thermistor/optik Jarak sekeliling mesin
thermistor tidak dalam ~10 cm.
rentang suhu yang Jika suhu ruangan dan
ditoleransi, yaitu m1 sampai suhu mesin sudah berada
m2. (n, m1, m2 adalah nilai dalam rentang suhu yang
suhu yang ditampilkan seharusnya tetapi error
pada software. Nilai dapat masih muncul, hubungi
bervariasi). teknisi/ASP.
78 | P e n y e l e s a i a n M a s a l a h - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t
Tabel 9.3 Error yang kemungkinan terjadi saat pemeriksaan terhenti (Lanjutan)
Kode
error Pesan Error Kemungkinan Penyebab Solusi
2016 Sistem tidak dapat Kegagalan pada sensor Lakukan self-test dan
menemukan posisi awal posisi valve. ulang pemeriksaan
valve. dengan cartridge yang
baru.
Jika error masih muncul
maka hubungi teknisi/ASP.
2017 Sensor pintu masih Satu atau lebih Untuk mengeluarkan
menyala setelah perintah kemungkinan penyebab cartridge:
eject cartridge dilakukan, error: 1. Pada jendela GeneXpert
sehingga pintu tetap Kegagalan komponen Dx system, klik
tertutup. syringe. Maintenance pada
Kegagalan komponen menu.
yang berhubungan 2. Pada menu
dengan pintu. Maintenance, klik Open
Kegagalan pada sensor Module Door.
pintu. 3. Pilih modul.
4. Klik Open Door untuk
membuka pintu modul.
Setelah terbuka, lakukan
restart system. Lihat
BAB.IX sebagai panduan.
2022 Kegagalan untuk mencapai Suhu lingkungan di atas Periksa hal di bawah ini:
suhu yang diinginkan, yaitu atau di bawah suhu yang Suhu
noC. Suhu mencapai moC. dapat ditoleransi. ruangan/lingkungan.
(n dan m adalah nilai suhu Suhu internal mesin.
yang ditampilkan pada Jarak sekeliling mesin
software. Nilai dapat ~10 cm.
bervariasi). Jika suhu ruangan dan
suhu mesin sudah berada
dalam rentang suhu yang
seharusnya tetapi error
masih muncul, hubungi
teknisi/ASP.
2024 Terjadi kegagalan pada Kegagalan pada perangkat Ulang pemeriksaan
perangkat ultrasonik yang ultrasonik. dengan cartridge baru.
muncul pada n% Jika error masih muncul,
pemeriksaan/sisklus, m Hz hubungi teknisi/ASP.
dan amplitudo p%. (n, m, p
adalah nilai suhu yang
ditampilkan pada software.
Nilai dapat bervariasi).
2026 Perangkat ultrasonik Kegagalan pada perangkat Hubungi teknisi/ASP.
terdeteksi berada di luar utrasonik.
keadaan normal.
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n y e l e s a i a n M a s a l a h | 79
Tabel 9.3 Error yang kemungkinan terjadi saat pemeriksaan terhenti (Lanjutan)
Kode
error Pesan Error Kemungkinan Penyebab Solusi
2032 Perangkat ultrasonik tidak Kegagalan pada perangkat Ulang pemeriksaan
dapat disesuaikan dengan utrasonik. dengan cartridge baru.
benar. Nilai frekuensi Jika error masih muncul,
adalah n Hz. (n adalah nilai hubungi teknisi/ASP.
frekuensi yang ditampilkan
software. Nilai dapat
bervariasi).
2034 Sinyal optik dari detektor Salah satu atau lebih Lakukan restart system,
n/LED n tidak mencapai kemungkinan penyebab jika error muncul kembali,
nilai yang diinginkan. Nilai error: lakukan restart system
yang diinginkan=m, nilai LED tidak bekerja. lagi. Jika error tetap
yang dicapai=p. (n, m, p Detektor tidak bekerja. muncul, hubungi
adalah nilai yang Sirkuit yang berasosiasi teknisi/ASP.
ditampilkan software. Nilai mengalami masalah.
dapat bervariasi).
2035 Kegagalan perangkat Salah satu atau lebih Lakukan restart system,
ultrasonik pada n% kemungkinan penyebab jika error muncul kembali,
pemeriksaan/siklus, m Hz error: lakukan restart system
dan amplitudo p%. Masalah pada lagi. Jika error tetap
Amplitudo awal adalah q%. cartridge. muncul, hubungi
(n, m, p, q adalah nilai yang Permukaan perangkat teknisi/ASP.
ditampilkan software. Nilai ultrasonik kotor.
dapat bervariasi). Kegagalan pada perangkat
ultrasonik.
2126 Modul direset. Kegagalan pasokan listrik Lakukan restart system.
sementara. Jika error tetap muncul,
Kegagalan pada hubungi teknisi/ASP.
sambungan atau kabel
daya.
2127 Komukasi modul terputus. Masalah pada kabel Cabut dan pasang kembali
Ethernet GX dan komputer. kabel Ethernet, kemudian
Masalah komunikasi kabel lakukan restart system.
antara gateway dan modul Jika error tetap muncul,
GX. hubungi teknisi/ASP.
5. Error Self-Test
Tabel 9.5 menampilkan kemungkinan error yang dapat terjadi selama self-test
berlangsung. Pesan error self-test dapat dilihat pada jendela Check Status.
Gambar 9.6 Tampilan layar untuk System configuration (Genexpert Training Package, Globa
Laboratory Initiative)
P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n y e l e s a i a n M a s a l a h | 87
b. Pada layar System Configuration, tab General, pilih Select Modules (Gambar 9.7).
Gambar 9.7 Tampilan System Configuration dan pilihan untuk pilih modul ditandai dengan lingkaran
warna kuning (Genexpert Training Package, Globa Laboratory Initiative).
PERHATIAN :
Modul yang telah dieksklusi tidak dapat digunakan lagi.
Bila modul sudah dapat digunakan lagi harus dikeluarkan dari daftar eksklusi
86 | P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t - P e n c a t a t a n P e l a p o r a n
Tata cara pengisian formulir TB-04, TB-05, TB-06, dan laporan bulanan dapat dilihat pada
bagian lampiran.
P e n c a t a t a n P e l a p o r a n - P e t u n j u k T e k n i s G e n e X p e r t | 87
Pada Rumah Sakit yang memiliki fasilitas GeneXpert, pemeriksaan Xpert MTB/RIF
dilakukan untuk pasien terduga TB MDR, pasien HIV terduga TB, dan pasien TB lainnya
yang dimungkinkan sesuai dengan program nasional pengendalian TB (pasien TB Anak,
pasien TB DM, pasien baru dll). Catatan: Penggunaan GeneXpert untuk pasien TB lainnya
harus mengikuti rekomendasi resmi dari Program nasional pengendalian TB. Pencatatan
pemeriksaan Xpert MTB/RIF menggunakan formulir TB-04, TB-05, dan TB-06 sesuai
dengan Gambar 10.1.
Rumah Sakit
Puskesmas
Dokter Praktek Mandiri
Lainnya
Poli TB
b. Tatalaksana pengajuan klaim mengacu pada aturan yang berlaku dalam mekanisme
pembiayaan di Subdit TB
D. INDIKATOR PENILAIAN
Untuk menilai kinerja Laboratorium GeneXpert digunakan beberapa indikator yaitu:
1. Pemeriksaan Xpert MTB/RIF
a. Tingkat keberhasilan
b. Tingkat kegagalan (error, invalid, no result)
2. Perawatan
a. Tingkat kerusakan modul
3. Pencatatan pelaporan
a. Tingkat ketepatan waktu pengumpulan pelaporan
Pelaporan hasil pemeriksaan Xpert MTB/RIF dilaporkan setiap bulan oleh Laboratorium
GeneXpert ke LRN molekuler menggunakan formulir laporan bulanan. Laboratorium
rujukan akan melaporkan indikator kinerja laboratorium GeneXpert setiap triwulan ke
Program Nasional Pengendalian TB.
Lampiran 1. Contoh Formulir TB-04
Petunjuk Pengisian Formulir TB-04
Pengisian Judul
Variabel data Penjelasan
Nama Laboratorium
Pemeriksa Nama laboratorium yang melakukan pemeriksaan
Kabupaten Kota Kabupaten/kota dimana laboratorium tersebut berada
Provinsi Provinsi dimana laboratorium tersebut berada
Bulan Bulan dilakukannya pemeriksaan
Tahun Tahun dilakukannya pemeriksaan
Pengisian Kolom
Variabel data Penjelasan
(1) No. Reg Lab Tulis nomor register Lab dengan 3 digit, mulai dengan 001 pada
setiap permulaan tahun dan tulis berurutan berdasarkan tanggal
pemeriksaan
(2) Nomor identitas
sediaan Tulis sesuai dengan formulir TB.05 yang diterima
(3) Tanggal
penerimaan sediaan Tanggal sediaan diterima oleh laboratorium
(4) Nama lengkap
pasien Tulis sesuai dengan nama lengkap di formulir TB.05 yang diterima
(5) Umur Tulis sesuai dengan umur pasien di formulir TB.05 yang diterima
(6) Jenis kelamin
Tuliskan salah satu kode Jenis Kelamin (L atau P) sesuai dengan
formulir TB.05 yang diterima. Keterangan kode:
L = lelaki
P = perempuan
Tulis alamat lengkap pasien sesuai dengan formulir TB.05 yang
(7) Alamat lengkap
diterima
(8) Nama fasilitas
Tulis nama fasyankes yang mengirimkan formulir TB.05
pelayanan kesehatan
Alasan Pemeriksaan Terdapat 2 kolom, isi salah satu kolom tersebut sesuai permintaan
yang tertulis di TB.05
(9) Kolom Diagnosis
- Untuk pemeriksaan TB, tuliskan huruf A,B,C
- Untuk pemeriksaan TB khusus ODHA, tuliskan huruf A,B,C
- Untuk pemeriksaan TB-MDR, tuliskan tanda centang ()
(10) Kolom Follow Up bulan ke
- Untuk pemeriksaan TB reguler, tuliskan huruf D,E,F, G,H,I,J,K,
tergantung dari tujuan pemeriksaan follow up
- Untuk pemeriksaan TB-MDR, tuliskan angka, tergantung dari
pemeriksaan bulan follow up
Hasil GeneXpert Terdapat 3 kolom yang semuanya harus diisi bila dilakukan
pemeriksaan GeneXpert
(11) Tanggal pemeriksaan
Adalah tanggal pemeriksaan GeneXpert dilakukan
(12) Hasil pemeriksaan
Tuliskan hasil pemeriksaan dengan tata cara sebagai berikut:
Neg : MTB Not detected
Rif Sen : MTB detected, Rif resistance not detected
Rif Res : MTB detected, Rif resistance detected
Rif Indet : MTB detected, Rif resistance indeterminated
Invalid : Invalid
Error : Error
No result : No result
(13) Tanggal hasil dilaporkan
adalah tanggal hasil dilaporkan ke fasyankes yang meminta
Terdapat 4 kolom yang semuanya harus diisi bila dilakukan
Hasil Pemeriksaan BTA
pemeriksaan BTA
(14) Kolom Tanggal Hasil
adalah tanggal hasil pemeriksaan dilaporkan dan ditulis di TB 05.
Pengisian Judul
Variabel data Penjelasan
Nama Fasilitas Pelayanan Diisi nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang
Kesehatan menemukan terduga pasien TB
Kabupaten/ Kota Diisi nama Kabupaten/Kota dimana Fasyankes tersebut berada
Provinsi Diisi nama Provinsi dimana Fasyankes tersebut berada
Bulan Diisi bulan penemuan terduga pasien TB
Tahun Diisi tahun penemuan terduga pasien TB
Pilih salah satu, untuk mengelompokkan jenis sasaran terduga
pasien TB
TB Berikan tanda rumput () untuk terduga pasien TB (Reguler)
TB-MDR Berikan tanda rumput () untuk terduga pasien TB-MDR
Pengisian Kolom
Variabel data Penjelasan
(1) No Diisi nomor urut terduga pasien TB
(2) No identitas sediaan Diisi nomor identitas sediaan dahak, sesuai dengan isian formulir
dahak TB.05
Diisi tanggal terduga pasien TB ditemukan dan datang ke
(3) Tanggal di daftar Fasyankes
(4) Nomor Identitas Diisi nomor identitas yang ada di KTP atau KK (bila belum
Kependudukan (NIK) mempunyai KTP)
(5) Nama lengkap terduga
TB (pasien) Diisi nama lengkap terduga TB (pasien)
(6) Tanggal lahir
(DD/MM/YYYY) Diisi tanggal lahir terduga TB (pasien)
(7) Umur (Tahun) Diisi umur terduga TB (pasien) berdasarkan tanggal lahir
(8) Jenis Kelamin (P/L)
Tuliskan salah satu kode Jenis Kelamin (L atau P) sesuai dengan
formulir TB.05 yang diterima. Keterangan kode:
L = Laki-laki
P = Perempuan
(9) Alamat lengkap Diisi alamat lengkap terduga TB (pasien) selama pasien berobat
(10) Asal Rujukan Terduga Diisi dengan yang merujuk terduga TB mis. Puskesmas, RS, DPM,
TB Klinik (Lapas, Work Place, LSM), Kader, dll.
(11) Riwayat pengobatan Diisi : Pernah atau Tidak Pernah
TB Pernah = pasien pernah menjalani pengobatan TB 1
Bulan (28 hari).
Tidak Pernah = pasien belum pernah atau pernah menjalani
pengobatan TB < 1 Bulan.
(12) Diduga TB Ekstra Diisi: Ya atau Tidak
Paru Ya = pasien di duga ekstra paru
Tidak = pasien tidak di duga ekstra paru
(13) Total skoring TB Anak Hanya berlaku untuk terduga pasien TB pada anak ( < 15 Tahun).
Diisi angka total skoring yang dilakukan (0 - 13).
Tanggal Pengambilan Terdiri dari 3 kolom yang harus di isi tanggal dilakukan
Dahak pengambilan dahak, yaitu:
kolom (14) A = tanggal pengambilan dahak sewaktu pertama
kolom (15) B = tanggal pengambilan dahak pagi
kolom (16) C = tanggal pengambilan dahak sewaktu kedua
Mikroskopis Terdiri dari 4 kolom yang harus di isi bila dilakukan pemeriksaan
mikroskopis:
Kolom (17) tanggal hasil diperoleh = salin tanggal yang ditulis
oleh petugas lab pada bagian bawah TB.05
Kolom (18) Hasil A = salin hasil pemeriksaan dahak sewaktu
pertama yang ditulis oleh petugas lab pada bagian bawah TB.05
Kolom (19) Hasil B = salin hasil pemeriksaan dahak pagi yang
ditulis oleh petugas lab pada bagian bawah TB.05
Kolom (20) Hasil C = salin hasil pemeriksaan dahak sewaktu
kedua yang ditulis oleh petugas lab pada bagian bawah TB.05
Email: subdit_mikro_imuno@yahoo.com
Fax: (021) 5221706
ISBN 978-602-235-887-9