Anda di halaman 1dari 13

Pengertian Teks Eksposisi

Teks Eksposisi adalah adalah sebuah teks atau yang berisi informasi dan
pengetahuan yang dimuat secara singkat dan padat yang bertujuan untuk
memaparkan atau menjelaskan informasi-informasi tertentu agar dapat menambah
ilmu pengetahuan sang pembaca.

Struktur Teks Eksposisi


Teks eksposisi dibangun oleh tiga struktur yang membangun teks tersebut menjadi
sebuah teks eksposisi. Ketiga struktur tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

Pernyataan Pendapat (tesis), adalah bagian teks yang berisikan


pernyataan pendapat (tesis) sang penulis. Bagian ini juga biasa disebut
sebagai bagian pembuka.
Argumentasi, adalah bagian yang berisikan alasan yang dapat
memperkuat argumen penulis dalam memperkuat ataupun menolak
suatu gagasan.
Penegasan Ulang Pendapat, merupakan bagian yang berisi
penegasan ulang pendapat sang penulis.
Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi
Unsur Kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah ciri kebahasaan
yang digunakan dalam pembuatan teks eksposisi. Adapun kaidah kebhasaan teks
eksposisi adalah sebagai berikut.

1. Pronomina

Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa
nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina
persona dan pronomina nonpersona.
Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal.
Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-.,
dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka,
hadirin, para.
Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina
Penunjuk contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina
penanya contohnya seperti apa, mana, siapa.
2. Kata Leksikal (Nomina, Verba, Adjektiva,
Adverbia)
Nomina (kata benda)
Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak.
Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan
maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan.
Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan
contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.

Verba (kata kerja)


Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau
keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai
predikat. Verba dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu :
Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses morfologis
(afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun,
jatuh, tinggal, tiba, dll.
Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan bentuk
dasar karena proses morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya
melebur, mendarat, berlayar, berjuang, memukul-mukul, makan-makan, cuci
muka, mempertanggungjawabkan, dll.

Adjektiva (kata sifat)


Merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan
orang, benda, dan binatang. Contohnya cantik, gagah, indah, menawan,
berlebihan, lunak, lebar, luas, negatif, positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-
lain.

Adverbia (kata keterangan)


Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa
keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan lain-lain. Contohnya di-,
dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika, mula-mula, dengan, memakai,
berdiskusi, dan lain-lain.

Kata leksikal (nomina, verba, adjektiva, dan adverbia) yang terdapat dalam
teks eksposisi di atas, misalnya:
kata percaya (verba), mempercayai (verba), kepercayaan (nomina)
kata yakin (adjektif), menyakini (verba), keyakinan (nomina)
kata optimistis (adjektif)
kata potensial (adjektif), berpotensi (verba)
Konjungsi
Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi.
Suatu jenis konjungsi dapat digunakan dengan menggabungkannya dengan
konjungsi yang sejenis dalam suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga
membentuk koherensi antarkalimat. Dapat pula mengombinasikan beberapa jenis
konjungsi dalam suatu teks sehingga tercipta keharmonisan makna maupun
struktur.

Adapun berikut adalah beberapa jenis konjungsi dan contohnya yang biasa kita
temukan didalam sebuah teks eksposisi.

Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah


itu.
Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan.
Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal.
Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk.
Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana,
apabila.
Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni.
Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya.
Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun, melainkan,
sedangkan.
Konjungsi pilihan : atau.
Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu
pun.
Konjungsi penjelasan : bahwa.
Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa.
Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan
demikian.
Contoh Teks Eksposisi tentang Ekonomi
Singkat
Ekonomi Indonesia

Tesis
Ekonomi rakyat adalah kegiatan ekonomi rakyat banyak . Jika dikaitkan
dengan kegiatan pertanian, maka yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi
rakyat adalah kegiatan ekonomi petani atau peternak atau nelayan kecil,
petani gurem, petani tanpa tanah, nelayan tanpa perahu, dan sejenisnya;
dan bukan perkebunan atau peternak besar atau MNC pertanian, dan
sejenisnya.

Argumentasi
Perspektif lain dari ekonomi rakyat dapat pula dilihat dengan menggunakan
perspektif jargon: ekonomi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Dari rakyat, berarti kegiatan ekonomi itu berkaitan dengan penguasaan


rakyat dan aksesibilitas rakyat terhadap sumberdaya ekonomi. Rakyat
menguasai dan memiliki hak atas sumberdaya untuk mendukung kegiatan
produktif dan konsumtifnya.

Oleh rakyat, berarti proses produksi dan konsumsi dilakukan dan


diputuskan oleh rakyat. Rakyat memiliki hak atas pengelolaan proses
produktif dan konsumtif tersebut. Berkaitan dengan sumberdaya (produktif
dan konsumtif), rakyat memiliki alternatif untuk memilih dan menentukan
sistem pemanfaatan, seperti berapa banyak jumlah yang harus
dimanfaatkan, siapa yang memanfaatkan, bagaimana proses
pemanfaatannya, bagaimana menjaga kelestarian bagi proses pemanfaatan
berikutnya, dan sebagainya.
Untuk rakyat, berarti rakyat banyak merupakan beneficiaries utama dari
setiap kegiatan produksi dan konsumsi. Rakyat menerima manfaat, dan
indikator kemantaatan paling utama adalah kepentingan rakyat.

Penegasan Ulang Pendapat


Dalam hal ini perlu pula dikemukakan bahwa ekonomi rakyat dapat berkaitan
dengan siapa saja, dalam arti kegiatan transaksi dapat dilakukan juga
dengan non-ekonomi-rakyat. Juga tidak ada pembatasan mengenai
besaran, jenis produk, sifat usaha, permodalan, dan sebagainya. Ekonomi
rakyat tidak eksklusif tetapi inklusif dan terbuka. Walaupun demikian, sifat
fundamental diatas telah pula menciptakan suatu sistem ekonomi yang
terdiri dari pelaku ekonomi, mekanisme transaksi, norma dan kesepakatan
(rule of the game) yang khas, yang umumnya telah memfasilitasi ekonomi
rakyat untuk survive dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial
ekonomi masyarakatnya.

Contoh Teks Eksposisi tentang Pendidikan Singkat


Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia

Tesis
Sistem pendidikan Indonesia dewasa ini mengalami suatu perubahan yang
sangat signifikan. Perubahan tersebut berkaitan dengan kurikulum yang
digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia. Dimana, kurikulum 2006 yang
sejak lama dipakai diganti dengan kurikulum 2013. Walaupun tidak semua
sekolah menggunakan kurikulum ini, namun tetap berjalan sebagimana
mestinya.

Argumentasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa
kesempatan menjelaskan bahwa, kurikulum 2013 diprioritaskan pada
sekolah-sekolah yang memiliki akreditasi A atau sekolah berstandar
Internasional, yang biasa disingkat dengan RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar
Internasional). Syarat keterjangkauan distribusi buku juga menjadi syarat
terhadap sekolah pelaksana kurikulum 2013. Kemendikbud juga
menerangkan bahwa kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan sikap,
pengetahuan, keterampilan, karakter yang berlandaskan pada pendekatan
ilmiah atau scientific approach.

Selain itu, kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan antara


pembelajaran dengan rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha Esa
kepada manusia selaku pengelola alam sekitar. Khususnya mengacu pada
pembelajaran yang dimulai dengan mengamati, menanya, menalar, dan
mencoba atau mencipta.

Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


beranggapan, bahwa Kurikulum 2013 lebih menonjolkan praktik daripada
hafalan. Sebab selama ini, peserta didik banyak dibebani hafalan, yang justru
dirasa kurang meningkatkan kreativitas. Melalui Kurikulum 2013 ini,
pemerintah ingin menghasilkan anak bangsa Indonesia yang produktif,
kreatif, dan afektif. Dalam kurikulum 2013 setiap peserta didik dibentuk agar
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Meutia Hatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan


bahwa kurikulum 2013 ini bertujuan untuk membentuk karakter generasi
berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya. Selain itu kurikulum 2013 juga
menitikberatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga
generasi mendatang tetap mempunyai jati diri bangsa Indonesia dan
berkualitas.

Penegasan Ulang
Namun, ternyata banyak juga masyarakat yang menolak berlakunya
kurikulum 2013 ini. Perubahan kurikulum ini dianggap sangat mendadak dan
di paksakan. Bahkan, ada yang beranggapan kurikulum ini kurang fokus
karena menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki substansi pokok
yang berbeda. Meskipun, mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat lebih
sederhana, tetapi tingkat pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki
peserta didik akan semakin berkurang karena mata pelajaran tersebut tidak
dipelajari secara utuh, namun secara terpisah-pisah sehingga akan membuat
peserta didik menjadi bingung.

Mengenal dan Belajar Menulis Teks Eksposisi sesuai Struktur


dan Kebahasaannya
(Materi Kurikulum 2013 Kelas VII Semester 1)

Sudahkah kalian mengenal berbagai jenis Teks? Sudahkah mengenal Teks Eksposisi
beserta definisi, struktur, kebahasaan dan contohnya? Berikut ini akan dijelaskan pengertian
dan hal lainnya mengenai Teks Eksposisi.

Pengertian Teks Eksposisi


Pengertian teks Eksposisi adalah paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah
informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat.Pendapat lain
menyatakan bahwa Teks Eksposisi adalah jenis atau ragam teks yang memiliki fungsi
menyampaikan gagasan-gagasan berupa pemikiran tentang suatu topik.Paragraf eksposisi ini
bersifat Ilmiah atau dapat dikatakan non fiksi. Ragam teks Eksposisi ini sering digunakan
dalam konteks komunikasi sehari-hari secara lisan, maupun tulisan. Misalnya, ketika kalian
melakukan diskusi dalam forum seminar, seseorang yang menyampaikan argumen dalam
debat pendapat dan sebagainya.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang
langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Teks Eksposisi
layaknya teks yang lain, yakni memiliki struktur. Adapun struktur teks Eksposisi meliputi :

Struktur Teks Eksposisi


1. Judul
Judul hendaknya menggambarkan sesuatu yang dibahas dalam teks Eksposisi. Judul
hendaklah ditulis dengan kata-kata yang singkat, menarik dan sarat akan makna.
2. Pernyataan Umum atau Tesis
Bagian ini berfungsi untuk memperkenalkan topik sekaligus menempatkan pembaca pada
posisi tertentu. Karena dengan teks yang digunakan penulis itu ingin mengemukakan
pendapat, maka pembaca bisa berada pada posisi yang sependapat atau pada posisi yang
bersebrangan dengannya.
3. Argumentasi atau alasan
Bagain dari teks Eksposisi adalah argumen atau alasan. Panjang dan pendeknya bagian ini
tergantung pada jumlah argumen yang telah kalian kenalkan secara garis besar di dalam
pernyataan umum, kemudian kalian menyebutkan ulang dan menjabarkan argumen tersebut
dalam paragraf-paragraf. Pengembangan argumen menjadi paragraf ini dilakukan melalui
penyajian contoh dan alasan.
4. Penegasan Ulang Pendapat (Simpulan)
Pengulangan tersebut dilakukan dengan berdasarkan pada argumen yang telah disajikan di
dalam bagian sebelumnya. Pengulangan opini bersifat pilihan, sehingga tidak semua teks
Eksposisi mempunyainya.
Secara garis besar, Struktur Teks Eksposisi adalah :
1. Judul
2. Tesis
3. Argumen
4. Simpulan

Meski begitu ada pula yang berpendapat bahwa judul bukanlah bagian dari struktur, jadi
pendapat ini menyebutkan struktur teks eksposisi adalah :
1. Tesis (penyataan pendapat)
2. Argumentasi
3. Penegasan ulang

Ciri-ciri Kebahasaan Teks Eksposisi

Bahasa adalah media komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Dengan demikian,
sebuah teks tentu mengandung unsur kaidah kebahasaan, baik yang berkaitan dengan kata,
kalimat, paragraf maupun wacana secara utuh. Oleh karena itu, pada pembahasan kali ini,
kalian akan diajak melihat unsur-unsur kebahasaan pada teks Eksposisi.
Pembahasan unsur kebahasaan ini mencakup :

1. Kalimat Utama
2. Unsur kepaduan paragraf (Pengulangan kata, kata transisi, kata ganti)
3. Kalimat Majemuk
4. Konjungsi (kata sambung)
5. Fungsi kata (subjek, predikat, objek dsb.)
6. Kelas kata (Nomina, verba, adjektiva, dsb.)

Memahami Unsur-unsur Kebahasaan Pada Teks Eksposisi :


1. Sebuah teks yang baik mengandung kalimat utama yang mencerminkan gagasan
utama teks tersebut. Demikian juga dengan teks Eksposisi. Setiap paragraf teks
Eksposisi mengandung unsur kalimat utama.
2. Sebuah paragraf yang baik memiliki syarat, salah satunya adalah kepaduan. Ada
beberapa cara untuk memadukan gagasan dalam setiap paragraf, di antaranya dengan
pengulangan kata, kata transisi, konsungsi dan kata ganti.

a. Penggunaan pengulangan kata


Contoh :
Ternyata di balik gelombang laut itu terdapat energi yang bisa dimanfaatkan. Kini gelombang
laut telah dimanfaatkan sebagai sumber energi pembangkit listrik.
b. Penggunaan kata transisi
Contoh :
Pada dasarnya, prinsip kerja teknologi yang mengonversi energi gelombang laut menjadi
energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar turbin generator.
c. Penggunaan kata ganti
Contoh :
Banyak orang yang suka bertamasya ke pantai. Mereka senang melihat birunya laut dan
gelombang laut yang menggulung-gulung.

3. Kata majemuk adalah kalimat yang menggunakan gabungan dari dua atau lebih
kalimat tunggal. Secara cepat, kata majemuk dapat diketahui dari penggunaan kata
sambung (konjungsi).

Contoh :
Kalimat majemuk :
Sejumlah negara telah membangun PLTGL, tetapi jumlahnya masih sedikit.
Kalimat tunggal :
Sejumlah negara telah membangun PLTGL.
Jumlah bangunan PLTGL masih sedikit.
Konjungsi : Tetapi

4. Sebuah kalimat terdiri atas beberapa kata. Setiap kata memiliki fungsi dalam kalimat.
Fungsi dalam kalimat misalnya sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap atau
keterangan. Kata-kata juga memiliki jenis, misalnya kata benda, kata kerja, kata sifat,
kata keterangan, kata ganti dan kata tugas (kata depan dan kata sambung. Jenis kata
disebut juga kategori.

Tujuan Teks Eksposisi

Tujuan teks eksposisi adalah untuk memaparkan atau menjelaskan infomasi-


informasi tertentu sehingga pengetahuan para pembaca bertambah.

TEKS EKSPOSISI
TEKS EKSPOSISI
Pengertian teks eksposisi

Teks eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam


penulisan yang di mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan
atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat,
akurat, dan padat. Atau juga merupakan bentuk retorika yang sering
digunakan dalam menyampaikan uraian-uraian ilmiah populer dan yang
lainnya yang tidak berusaha mempengaruhi pendapat orang lain.

Struktur teks eksposisi

Struktur teks eksposisi adalah hubungan antara unsur-uyang


membentuk teks eksposisi sebagai satu kesatuan.
Struktur dari suatu eksposisi terdiri atas 3 bagian, yaitu:
A. Pernyataan Pengantar (General Statement/tesis) : Penulis
menyajikan titik pandang dan preview argumen yang akan disajikan.
B. Serangkaian Argumen : Penulis memaparkan serangkaian argumen
yang disertai dengan bukti/fakta untuk memperkuat argumen.
C. Kesimpulan (Konklusi) : Penulis meringkas argumen-argumen disertai
saran-saran

Ciri kebahasaan teks eksposisi

1. Menggunakan kata ganti atau pronomina, seperti: saya, kita dan


kami.
2. Menggunakan verba yang menyatakan persepsi, seperti: yakin,
optimis, dan potensial.
3. Menggunakan kata hubung atau konjungsi, seperti:
pada, kemudian, lebih lanjut, dll.

Contoh teks eksposisi

Pada tahun 2030 ekonomi Indonesia akan melampaui Jerman dan


Inggris. Banyak ilmuan yang menyetujui pendapat tersebut.
Argumentasi-argumentasi yang dikemukakan adalah sebagai berikut.
Pertama, Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 90 juta orang
yang berada dikelompok consuming class.
Kedua, Indonesia saat ini sedang berada pada laju transformasi
yang pesat menuju kearah tersebut.
Ketiga, Kekuatan terbesar ekonomi Indonesia tidak hanya
berupa ekspor yang didukung oleh kekuatan tenaga kerja dan
komoditas tetapi juga kekuatan konsumsi domestik dan jasa-jasa,
yang menjadi motor penggerak ekonomi nasional.
Keempat, saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada
pada kisaran 5 persen sampai 6 persen, apabila dapat terus
dipertahankan akan menmbah masyarakat kelas menengah hingga 90
juta orang dengan pendapatan per kapita lebih dari 3.600 dolar AS.
Berdasarkan argumentasi itu, kita mempunyai keyakinan bahwa
ekonomi Indonesia pada tahun 2030 akan lebih bagus daripada
ekonomi sejumlah negara maju. Keyakinan itu disepakati oleh para
ilmuwan. Dan dengan kerja nyata pada seluruh lapisan masyarakatlah
yang akan mewujudkan hal tersebut.

contoh soal:

1. Bagian di awal paragraf dalam teks eksposisi disebut...


a. Disertasi
b. Abstraksi
c. Tesis
d. Reiterasi
e. Argumentasi
Jawaban : C

2. Penegasan ulang pendapat terdapat pada bagian.....dalam teks


eksposisi
a. Awal
b. Akhir
c. Penjelasan
d. Tengah
e. Awal dan akhir
Jawaban : B

3. Pernyataan yang salah mengenai teks eksposisi adalah.....


a. Bertujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian
b. Gaya penulisannya singkat, akurat, dan padat
c. Bersifat menghibur
d. Menambah dan memperluas wawasan pembaca
e. Disebut juga karangan paparan
Jawaban : C

TEKS EKSPOSISI

1. Pengertian Teks Eksposisi


Teks eksposisi adalah sebuah teks yang dapat menceritakan pendapat
pribadi Anda terhadap suatu permasalahan, seperti sebuah anjuran misalnya.
2. Struktur teks eksposisi
1) Pernyataan pendapat (tesis)
Pada bagian ini, berisikan pendapat atau prediksi sang penulis yang tentunya
berdasarkan sebuah fakta.
Contoh: Media itu mengangkat hasil riset dari McKinsey dan Standart Chartered
yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia akan melampaui Jerman dan Inggris
pada tahun 2030.
2) Argumentasi
Alasan penulis yang berisikan fakta-fakta yang dapat mendukung pendapat atau
prediksi sang penulis.
Contoh: Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 90 juta orang yang berada di
kelompok consuming class.
3) Penegasan Ulang Pendapat
Ini merupakan bagian akhir dari sebuah teks eksposisi yang berupa penguatan
kembali atas pendapat yang telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam bagian
argumentasi. Pada bagian ini pula bisa disematkan hal-hal yang patut diperhatikan
atau dilakukan supaya pendapat atau prediksi sang penulis dapat terbukti.
Contoh:
Besarnya potensi Indonesia dan sempitnya momentum yang sedang kita lalui saat
ini. Apabila potensi itu tidak diwujudkan dalam aksi dan momentum yang baik
dilewatkan begitu saja karena kita begitu asyik denga urusan lain, prediksi para
investor tersebut tidak akan menjadi kenyataan.
3. Kaidah Teks Eksposisi
1) Pemaparan bersifat objektif, tidak adanya unsur subjektif
2) Menyertakan data-data akurat
3) Menyertakan data-data akurat
4. Bentuk Teks Eksposisi
1) Berita
2) Resep
3) Artikel
4) Laporan
5) Buku pelajaran
5. Ciri Khas Teks Eksposisi
1) Memaparkan
2) Menyajikan sejumlah fakta
Fakta yang tersaji dalam berita tersusun dengan pola 5W+1H atau dalam bahasa
Indonesian lazim disingkat ADIK SIMBA
Apa (What)
Dimana (Where)
Kemana (When)
Siapa (Who)
Mengapa (Why)
Bagaimana (How)
3) Pembaca memperoleh wawasan
4) Menggunakan kata-kata lugas
6. Karakteristik Kebahasaan Teks Eksposisi
1) Penggunaan Pronomina
Pronomina ini biasanya digunakan dalam menyatakan pendapat.
Pronomina yang sering digunakan seperti kita, kami, dan saya. Terlebih kata
pronomina saya banyak digunakan ketika menyatakan pendapat pribadi.
2) Bahasa Ilmiah
mengandung pengetahuan/ilmu/informasi
3) Bahasa Baku
Sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
4) Terdapat Kata Istilah
Kata atau gabungan kata yang mengungkapkan makna
5) Kalimat Langsung
kata yang menggantikan orang atau benda, seperti aku, kamu, dia, kita, kalian,
mereka.
6) Menggunakan konjungsi
Konjungsi yang banyak digunakan adalah pada kenyataannya, kemudian, dan
lebih lanjut. Konjungsi tersebut digunakan untuk menghubungkan fakta-fakta
supaya fakta-fakta yang disajikan runtut.
7) Argumentasinya satu sisi
Yaitu sisi yang mendukung atau sisi yang menolak.
7. Menulis Teks Eksposisi
Suatu teks eksposisi dapat kita tulis dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Menentukan topi yang menarik dan kita kuasai
Suatu topik dikatakan menarik apabila topik itu berkenaan dengan hal-hal yang
aktual, menyangkut orang-orang terkenal atau peristiwa-peristiwa besar , hal yang
langka ataupun unik.
Perlu diperhatikan pula penguasaan kita terhadap topik-topik itu. Topik yang tidak
dikuasai sebaiknya kita hindari karena hal itu akan memberatkan dalam
penulisannya dan hasilnya pun akan menjadi dangkal. Namun, apabila terobsesi
mendalami berbagai referensi berkenaan dengan topik itu.
2) Menspesifikkan topik ke dalam gagasan yang lebih fokus
Bagian ini sering pula disebut langkah penyusunan kerangka tulisan. Bagian ini
penting untuk membuat tulisan kita lebih sistematis. Spesifikasi juga membantu kita
dalam pengumpulan bahan tulisan. Baha-bahan yang perlu kit abaca adalah bahan-
bahan yang sesuai dengan perincian gagasan-gagasan itu.
3) Mempertimbangkan sasaran pembaca
Langkah ini tidak boleh kita abaikan sebab akan berpengaruh pada kedalaman
dan kedalaman dan keluasan isi tulisan, termasuk pada pilihan kata yang kita
gunakan. Tulisan yang ditujukan pada pelajar remaja perlu lebih mendalam
pembahasannya dibandingkan dengan tulisan yang ditujukan pada pelajar anak-
anak. Begitu pun dengan bahasanya, untuk anak-anak harus lebih sederhana
dibandingkan dengan bahasa untuk remaja ataupun orang dewasa.
4) Mengumpulkan bahan
Teks eksposisi sangat memerlukan kejelasan di dalam penulisannya. Suatu
tulisan akan jelas apabila kita memiliki keluasan ilmu pengetahuan yang sesuai
dengan topik tulisan itu. Hal-hal yang dianggap kurang, perlu kita cari dari berbagai
sumber, baik itu dari buku, majalah, surat kabar, ataupun internet. Catatlah hal-hal
yang dianggap penting; jangan lupa tuliskan pula sumbernya. Kita pun dapat
bertanya kepada orang-orang yang dianggap ahli berkenaan dengan bidang yang
akan kita tulis.
5) Mengembangkan kerangka menjadi tulisan secara lengkap dan utuh
Langkah inilah yang merupakan puncak dari seluruh rangkaian kegiatan menulis.
Semua pengetahuan dan wawasan kita yang relevan dengan topik dan rincian
kerangkanya perlu kita tuangkan kedalam tulisan secara benar. Masukkan pula
berbagai pendapat ahli dan kutipan-kutipan yang telah kita persiapkan sebelumnya.
Dengan demikian, diharapkan teks eksposisi yang kita tulis lebih berbobot dan
bergizi, artinya dapat memberikan pemahaman yang jelas dan mendalam kepada
para pembaca.
8. Menyunting Teks Eksposisi
Tujuan penyuntingan adalah memperoleh tulisan yang lebih baik.
Sebagaimana yang telah dipelajari sebelumnya bahwa kegiatan ini lazim pula
disebut mengedit.
Hal-hal yang perlu disunting dalam teks eksposisi berkenaan dengan aspek
isi, sistematika, dan penggunaan bahasa
1) Aspek isi
Penyuntingan dilakukan terhadap kebenaran dan kelogisan pemaparan; juga
terhadap kejelasan dan kelengkapan faktanya. Akan lebih baik apabila kita
mengonsultasikannya kepada yang ahli. Sebagai contoh, apabila tulisan itu tentang
perikanan, hendaknya kita mengonsultasikannya pada petani ikan atau sarjana
perikanan.
2) Aspek sistematika
Aspek ini berkaitan dengan organisasi, susunan atau urutan penulisan; juga
kepaduan hubungan kalimat-kalimatnya. Dalam teks itu mungkin saja ada rincian
topik atau kalimat yang menyimpang; tidak sesuai dengan topik utama. Kalimat
semacam itu disebut juga kalimat sumbang. Mungkin pula susunannya tidak
beraturan atau polanya tidak jelas sehingga maksud teks itu sulit dipahami
pembaca.
3) Aspek bahasa
Penyntingan terhadap aspek ini berkenaan dengan keefektifan kalimat-
kalimatnya, penggunaan kata, dan penulisan ejaan. Untuk membantu pemahaman
terhadap aspek, kita sebainya membelaki diri dengan tata bahasa baku bahasa
Indonesia, kamus dan buku ejaan.

Anda mungkin juga menyukai