VIRUS
A. SEJARAH VIRUS
Adolf Mayer
Virus pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Jerman, Adolf
Mayer, pada tahun 1883 saat ia meneliti penyebab penyakit
mozaik pada tanaman tembakau.
Istilah virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun
Mayer menduga bahwa penyakit mozaik disebabkan oleh
bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak bisa dilihat di
mikroskop biasa
Dimitri Ivanovsky
Dimitri Ivanovsky membuat penyaring bakteri pada tahun 1892,
tetapi itu tidak mempan.
Dia menyimpulkan penyakit itu disebabkan bakteri patogenik
yang dapat melewati saringan.
Martinus Beijerinck
Dia melakukan eksperimen untuk membuktikan bahwa
penginfeksi tembakau itu dapat berkembang biak.
Penginfeksi tidak dapat berkembang biak di medium nutrisi
cawan petri dan tidak bisa dinonaktifkan dengan alkohol.
Ia menyebutnya sebagai virus lolos saring.
Wendell Stanley
Berhasil mengkristalkan penginfeksi itu tahun 1935.
Hal ini membuat kontroversi karena belum ada mahluk hidup
yang dapat dikristalkan.
B. PENGERTIAN VIRUS
Virus adalah makhluk aseluler (karena tidak mempunyai organel sel)
Virus bisa dikatakan makhluk hidup karena virus dapat bereproduksi
(lebih tepatnya replikasi) di dalam sel inang; dan tubuhnya tersusun
dari asam nukleat yang diselubungi protein.
Virus dikatakan makhluk tak hidup karena di luar sel inang, virus
dapat dikristalkan (virion)
D. BENTUK VIRUS
Batang tobacco mosaic virus (TMV)
Bulat HIV, Orthomyxovirus (influenza)
Oval (peluru) Rhabdovirus (rabies)
Benang (filamen) Ebola
Persegi banyak (polihedral) Papovavirus (kutil)
Huruf T bakteriofag / fag
Sampul Membran:
Tidak semua virus punya
Terbuat dari lipid/ lemak, karbohidrat, atau glikoprotein
Berfungsi sebagai pelindung (antigen, sistem imun)
Asam nukleat:
Virus terdiri atas salah satu asam nukleat (DNA atau RNA).
Asam nukleat adalah penyusun genom (kumpulan gen) yang
berfungsi sebagai informasi genetik pada saat replikasi.
Genom virus berupa DNA untai tunggal atau RNA untai tunggal
Genom membentuk molekul asam nukleat linear tunggal
(lurus), sirkuler (melingkar), bersegmen, atau tak bersegmen.
Jenis asam nukleat, jenis untainya, dan bobot molekulnya
digunakan untuk mengelompokkan virus.
Sumber:
muhammadnurawal.
blogspot.com
G. REPRODUKSI VIRUS
Terdiri atas 5 tahap:
Adsorpsi : partikel virus menempel pada sel yang sesuai dengan
reseptor yang dimiliki virus (teori lock&key)
Penetrasi : selubung ekor (umumnya berbentuk penusuk) melubangi
membran sel yang telah cocok, lalu virus memasukkan asam nukleat
dan protein kapsomer ke dalam sel.
Sintesis :
DNA sel inang dihidrolisis dan dikendalikan oleh
materi genetik virus untuk membuat asam nukleat
(salinan genom) dan protein komponen virus
Pematangan :
Hasil sintesis berupa asam nukleat dan protein dirakit menjadi
partikel virus lengkap sehingga membentuk virion baru.
Lisis :
Fag menghasilkan lisozim yang merusak dinding sel
inang terjadi
osmosis ke dalam sel inang sel inang pecah
partikel virus baru
bebas dan menyerang sel inang lainnya.
Sumber:
www.edubio.
info
H. KLASIFIKASI VIRUS
Dasar klasifikasi:
Jenis asam nukleat
Ukuran, morfologi, jenis simetri, jumlah kapsomer, ada tidaknya
membran
Kerentanan terhadap pengaruh kimia dan fisika
Kandungan enzim yang dimiliki
Sifat imunologiks
Jenis sel inang (kesesuaian reseptor)
Cara penularan alamiah
Penyakit yang ditimbulkan (simtomatologi)
Menurut sistem ICTV (International Commitee on Taxonomy of
Viruses), terdapat tiga tingkatan takson dalam klasifikasi virus:
Famili: namanya menggunakan akhiran -viridae
Genus: akhiran -virus
Spesies: menggunakan bahasa Inggris dan akhiran -virus
2. Interferon (Pengobatan)
Protein yang dihasilkan oleh hewan atau sel biakan sebagai respon
terhadap infeksi virus
Suatu kelompok hormon sitokin yang berperan dalam pengaturan
dan diferensiasi sel
Berfungsi menghambat replikasi virus dalam sel
Mampu mengatur imunitas humoral dan seluler, serta pertumbuhan
untuk pertahanan pertama terhadap virus
K. Pembiakkan Virus
1. Tujuan Pembiakan Virus:
Mengetahui ciri fisik dan kimia struktur tubuh virus
Mempelajari perilaku dan cara virus menginfeksi inang (etologi)
Mengetahui masa inkubasi dan siklus reproduksinya
Mengetahui kemungkinan penyebarannya
Untuk pembuatan vaksin
2. Proses:
Virus diisolasi dari sel inang
Dikembangbiakan di dalam sel hidup, misal dalam telur yang
mengandung embrio (fertil) atau dalam biakan sel organisme yang
ada di tabung kultur (in vitro)
Tersedianya biakan sel secara in vitro memudahkan penanaman
virus baru dan pengenalan karakteristik virus.
2. Prion
Protein
Lebih sederhana dari viroid
Tidak mampu bereplikasi
Mampu mengubah protein inang menjadi protein versi prion
Prion kontak dengan sel normal menginduksi protein
normal tsb jadi abnormal protein versi prion jadi
banyak degenerasi otak