Anda di halaman 1dari 12

PEMBAGIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA

PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP, PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN


KABUPATEN LOMBOK UTARA

1. Bidang Perumahan dan Kawasan Pemukiman


1) Menyelenggarakan perencanaan teknis dan pembangunan perumahan beserta sarana
dan prasarana lingkungan yang didanai oleh Pemerintah baik di perkotaan maupun
pedesaan;
2) Memberikan bantuan teknis yang berkaitan dengan pembangunan perumahan yang
dilakukan oleh swasta;
3) Melakukan pengelolaan dan manajerial rumah susun yang dibangun melalui dana
APBN maupun APBD;
4) Membantu pihak swasta dalam menerapakan standar perumahan dan pemukiman;
5) Menyelenggarakan kegiatan dari Pemerintah Pusat yang berkaitan dengan perumahan
dan permukiman pada wilayah perkotaan, hinterland, daerah perbatasan dan daerah
lainnya;
6) Merencanakan dan melaksanakan pengamanan tebing kawasan perumahan dan
permukiman yang menjadi tanggungjawab pemerintah daerah;
7) Melakukan perencanaan, pengembangan, dan pembangunan rumah susun bagi
masyarakat berpenghasilan rendah;
8) Merencanakan dan melaksanakan pembangunan penyediaan sarana dan prasarana di
lingkungan perumahan dan permukiman;
9) Memberikan laporan dan advis kepada Kepala Dinas bidang perumahan dan
permukiman;
10) Membantu swasta dalam menerapkan standar perumahan dan permukiman;
11) Memberikan bantuan teknis yang berkaitan dengan pembangunan perumahan yang
dilakukan oleh instansi pemerintah maupun swasta;
12) Melaksankan pembinaan penyuluhan tentang rumah sehat;
13) Penyelenggaraan pembangunan kawasan siap bangun (Kasiba) dan lingkungan siap
bangun (Lisiba);
14) Penyelenggaraan penanganan kawasan kumuh;
15) Pengelolaan peremajaan/perbaikan permukiman kumuh/nelayan dan rusunawa;
16) Perencanaan pembangunan dan pengembangan pertamanan, pengelolaan pembibitan
dan penghijauan penerangan jalan dan taman serta pekuburan ;
17) Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan pertamanan, pengelolaan pembibitan
dan penghijauan penerangan jalan dan taman serta perkuburan ;
18) Pelaksanaan evaluasi pembangunan dan pengembangan pertamanan, pengelolaan
pembibitan dan penghijauan penerangan jalan dan taman serta perkuburan ;
19) Penyelenggaraan pelayanan teknis administratif ketatausahaan dan keuangan serta
penyusunan rencana dan program kegiatan ;
20) Pelaksanaan kerjasama dan konsultasi dengan instansi terkait dalam penyelenggaraan
pertamanan.

1.1. Seksi Perumahan


1.1.1. Menyelenggarakan perencanaan teknis dan pembangunan perumahan
beserta sarana dan prasarana lingkungan yang didanai oleh Pemerintah baik
di perkotaan maupun pedesaan;
1.1.2. Memberikan bantuan teknis yang berkaitan dengan pembangunan
perumahan yang dilakukan oleh swasta
1.1.3. Melakukan pengelolaan dan manajerial rumah susun yang dibangun melalui
dana APBN maupun APBD;
1.1.4. Membantu pihak swasta dalam menerapakan standar perumahan
1.1.5. Menyelenggarakan kegiatan dari Pemerintah Pusat yang berkaitan dengan
perumahan pada wilayah perkotaan, hinterland, daerah perbatasan dan
daerah lainnya;
1.1.6. Merencanakan dan melaksanakan pengamanan tebing kawasan perumahan
yang menjadi tanggungjawab pemerintah daerah;
1.1.7. Melakukan perencanaan, pengembangan, dan pembangunan rumah susun
bagi masyarakat berpenghasilan rendah;
1.1.8. Merencanakan dan melaksanakan pembangunan penyediaan sarana dan
prasarana di lingkungan perumahan;
1.1.9. Memberikan laporan dan advis kepada Kepala Dinas bidang perumahan dan
kawasan permukiman;
1.1.10. Membantu swasta dalam menerapkan standar perumahan;
1.1.11. Memberikan bantuan teknis yang berkaitan dengan pembangunan
perumahan yang dilakukan oleh instansi pemerintah maupun swasta;
1.1.12. Melaksankan pembinaan penyuluhan tentang rumah sehat;
1.1.13. Penyelenggaraan pembangunan kawasan siap bangun (Kasiba) dan
lingkungan siap bangun (Lisiba);

1.2. Seksi Kawasan Permukiman


1.2.1. Membantu pihak swasta dalam menerapakan standar pemukiman;
1.2.2. Menyelenggarakan kegiatan dari Pemerintah Pusat yang berkaitan dengan
permukiman pada wilayah perkotaan, hinterland, daerah perbatasan dan
daerah lainnya;
1.2.3. Merencanakan dan melaksanakan pengamanan tebing kawasan
permukiman yang menjadi tanggungjawab pemerintah daerah;
1.2.4. Merencanakan dan melaksanakan pembangunan penyediaan sarana dan
prasarana di lingkungan permukiman;
1.2.5. Memberikan laporan dan advis kepada Kepala Dinas bidang perumahan dan
kawasan permukiman;
1.2.6. Membantu swasta dalam menerapkan standar permukiman;
1.2.7. Penyelenggaraan penanganan kawasan kumuh;
1.2.8. Pengelolaan peremajaan/perbaikan permukiman kumuh/nelayan dan
rusunawa;

1.3. Seksi Pertamanan


1.3.1. Perencanaan pembangunan dan pengembangan pertamanan, pengelolaan
pembibitan dan penghijauan penerangan jalan dan taman serta pekuburan ;
1.3.2. Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan pertamanan, pengelolaan
pembibitan dan penghijauan penerangan jalan dan taman serta perkuburan ;
1.3.3. Pelaksanaan evaluasi pembangunan dan pengembangan pertamanan,
pengelolaan pembibitan dan penghijauan penerangan jalan dan taman serta
perkuburan ;
1.3.4. Penyelenggaraan pelayanan teknis administratif ketatausahaan dan
keuangan serta penyusunan rencana dan program kegiatan ;
1.3.5. Pelaksanaan kerjasama dan konsultasi dengan instansi terkait dalam
penyelenggaraan pertamanan.

2. Bidang Penataan dan Penaatan PPLH


1) Inventarisasi data dan informasi sumber daya alam
2) Penyusunan dokumen RPPLH
3) Koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP dan RPJM
4) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH
5) Pemantauan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
6) Koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasisi daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup
7) Penyusunan instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB & PDRB hijau, mekanisme
insentif disintensif, pendanaan lingkungan hidup)
8) Sinkronisasi RLPLH Nasional, Pulau/Kepulauan dan Ekoregion
9) Penyusunan NSDA dan LH
10) Penyusunan Status Lingkungan Hidup
11) Penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
12) Sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang RPPLH
13) Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi
14) Pengesahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
15) Fasilitas ketelibatan masyarakat dalam pelaksanaan KLHS
16) Fasilitasi penyelenggaraan KLHS
17) Pemantauan dan Evaluasi KLHS
18) Koordinasi penyusunan instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup (Amdal, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH, Analisis resiko LH)
19) Penilaian terhadap dokumen lingkungan (Amdal dan UKL/UPL)
20) Penyusunan tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan (komisi penilai,
tim pakar dan konsultan)
21) Pelaksanaan proses izin lingkungan
22) Penyusunan kebijakan tentang tata cara pelayan pengaduan dan penyelesaian
pengaduan masyarakat
23) Fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan
izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
24) Pelaksanaan penelaahan dan verifikasi atas pengaduan
25) Penyusunan rekomendasi tindak lanjut hasil verifikasi pengaduan
26) Pelaksanaan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas hasil tindak lanjut
pengaduan
27) Penyelesaian sengketa lingkungan, baik di luar pengadilan maupun melalui
pengadilan
28) Sosialisasi tata cara pengaduan
29) Pengembangan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat atas usaha atau
kegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
30) Penyusunan kebijakan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan yang memiliki
izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan
31) Pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan dan izin perlindungan
dan pengelolaan lingkungan
32) Pelaksanaan pengawasan tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi penerima izin
lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan
33) Pembinaan dan pengawasan terhadap Pengawas Lingkungan Hidup Daerah
34) Pembentukan tim Koordinasi Penegakan Hukum Lingkungan
35) Pembentukan tim monitoring dan koordinasi penegakan hukum
36) Pelaksanaan penegakan hukum atas pelanggaran Perlindungan dan Pengelolaan
lingkungan hidup
37) Pelaksanaan penyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup
38) Penanganan barang bukti dan penanganan hukum pidanan secara terpadu

2.1. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan


2.1.1. Inventarisasi data dan informasi sumber daya alam
2.1.2. Penyusunan dokumen RPPLH
2.1.3. Koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP dan RPJM
2.1.4. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH
2.1.5. Pemantauan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
2.1.6. Koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasisi daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup
2.1.7. Penyusunan instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB & PDRB hijau,
mekanisme insentif disintensif, pendanaan lingkungan hidup)
2.1.8. Sinkronisasi RLPLH Nasional, Pulau/Kepulauan dan Ekoregion
2.1.9. Penyusunan NSDA dan LH
2.1.10. Penyusunan Status Lingkungan Hidup
2.1.11. Penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
2.1.12. Sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang RPPLH
2.1.13. Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi
2.1.14. Pengesahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
2.1.15. Fasilitas ketelibatan masyarakat dalam pelaksanaan KLHS
2.1.16. Fasilitasi penyelenggaraan KLHS
2.1.17. Pemantauan dan Evaluasi KLHS
2.1.18. Koordinasi penyusunan instrumen pencegahan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup (Amdal, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH,
Analisis resiko LH)
2.1.19. Penilaian terhadap dokumen lingkungan (Amdal dan UKL/UPL)
2.1.20. Penyusunan tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan (komisi
penilai, tim pakar dan konsultan)
2.1.21. Pelaksanaan proses izin lingkungan

2.2. Seksi Pengaduan, Penyelesaian Sengeketa dan Penegakan Hukum Lingkungan


2.2.1. Penyusunan kebijakan tentang tata cara pelayan pengaduan dan penyelesaian
pengaduan masyarakat
2.2.2. Fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai
dengan izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2.2.3. Pelaksanaan penelaahan dan verifikasi atas pengaduan
2.2.4. Penyusunan rekomendasi tindak lanjut hasil verifikasi pengaduan
2.2.5. Pelaksanaan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas hasil tindak
lanjut pengaduan
2.2.6. Penyelesaian sengketa lingkungan, baik di luar pengadilan maupun melalui
pengadilan
2.2.7. Sosialisasi tata cara pengaduan
2.2.8. Pengembangan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat atas
usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
2.2.9. Penyusunan kebijakan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan yang
memiliki izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan
2.2.10. Pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan dan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan
2.2.11. Pelaksanaan pengawasan tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi penerima
izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan
2.2.12. Pembinaan dan pengawasan terhadap Pengawas Lingkungan Hidup Daerah
2.2.13. Pembentukan tim Koordinasi Penegakan Hukum Lingkungan
2.2.14. Pembentukan tim monitoring dan koordinasi penegakan hukum
2.2.15. Pelaksanaan penegakan hukum atas pelanggaran Perlindungan dan
Pengelolaan lingkungan hidup
2.2.16. Pelaksanaan penyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup
2.2.17. Penanganan barang bukti dan penanganan hukum pidanan secara terpadu

3. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas


1) Penyusunan informasi pengelolaan sampah tingkat kabupaten/kota
2) Penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah untuk setiap kurun
waktu tertentu
3) Perumusan kebijakan pengurangan sampah
4) Pembinaan pembatasan timbunan sampah kepada produsen/industry
5) Pembinaan penggunaan bahan baku produksi dan kemasan yang mampu diurai oleh
proses alam
6) Pembinaan pendaur ulangan sampah
7) Penyediaan fasilitas pendaur ulangan sampah
8) Pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk dan kemasan produk
9) Perumusan kebijakan penanganan sampah di kabupaten/kota
10) Koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan akhir sampah
11) Penyediaan sarpras penanganan sampah
12) Pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah
13) Penetapan lokasi tempat TPS, TPST dan TPA sampah
14) Pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengan sistem pembuangan open
dumping
15) Penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah
16) Pemberian kompensasi dampak negatif kegiatan pemrosesan akhir sampah
17) Pelaksanaan kerja sama dengan kabupaten/kota lain dan kemitraan dengan badan
usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah
18) Pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah
19) Penyusunan kebijakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan
pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta
20) Pelaksanaan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan
akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta
21) Perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang
dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha)
22) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang
dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha)
23) Perumusan penyusunan kebijakan perizinan penyimpanan sementara limbah B3
(pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan) dalam satu daerah
kabupaten/kota
24) Pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 dalam satu daerah
kabupaten/kota
25) Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyimpanan sementara limbah B3 dalam
satu daerah kabupaten/kota
26) Penyusunan kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan limbah B3
(pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan) dalam satu daerah
kabupaten/kota
27) Pelaksanaan perizinan bagi pengumpul limbah B3
28) Pelaksanaan perizinan pengangkutan limbah B3 menggunakan alat angkut roda 3
(tiga) dilakukan dalam satu daerah kabupaten/kota
29) Pelaksanaan perizinan penimbunan limbah B3 dilakukan dalam satu daerah
kabupaten/kota
30) Pelaksanaan perizinan penguburan limbah B3 medis
31) Pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan dan
penimbunan limbah B3
32) Penyusunan kebijakan pengakuan keberadaan masyrakat hukum adat, kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan
hak MHA terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
33) Identifikasi, verifikasi dan validasi serta penetapan pengakuan keberadaan masyarakat
hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak MHA dengan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
34) Penetapan tanah ulayat yang merupakan keberadaan MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan traddisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak
MHA terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
35) Pelaksanaan komonikasi dialogis dengan MHA
36) Pembentukan panitia pengakuan masyarakat hukum adat (MHA)
37) Penyusunan data dan informasi dan profil MHA, kearifan lokal atau kearifan
tradisional terkait edengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
38) Penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional terkait PPLH
39) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pengembangan dan pendampingan
terhadap MHA, kearifan lokan atau pengetahuan tradisional terkait PPLH
40) Pelaksanaan fasilitasi kerja sama dan pemberdayaan MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH
41) Penyiapan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerja sama MHA, kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH
42) Penyiapan sarpras peningkatan kapasitas dan peningkatan kerja sama MHA, kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH
43) Pengembangan materi dan penyuluhan LH
44) Pengembangan metode diklat dan penyuluhan LH
45) Pelaksanaan diklat dan penyuluhan LH
46) Peningkatan kapasitas instruktur dan penyuluh LH
47) Pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat peduli LH
48) Pelaksanaan identifkasi kebutuhan diklat dan penyuluhan
49) Penyiapan sarpras diklat dan penyuluhan LH
50) Pengembangan jenis penghargaan LH
51) Penyusunan kebijakan tata cara pemberian penghargaan LH
52) Pelaksanaan penilaian dan pemberian penghargaan
53) Pembentukan tim penilai penghargaan yang kompeten
54) Dukungan program pemberian penghargaan tingkat provinsi dan nasional

3.1. Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3


3.1.1. Penyusunan informasi pengelolaan sampah tingkat kabupaten/kota
3.1.2. Penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah untuk
setiap kurun waktu tertentu
3.1.3. Perumusan kebijakan pengurangan sampah
3.1.4. Pembinaan pembatasan timbunan sampah kepada produsen/industry
3.1.5. Pembinaan penggunaan bahan baku produksi dan kemasan yang mampu
diurai oleh proses alam
3.1.6. Pembinaan pendaur ulangan sampah
3.1.7. Penyediaan fasilitas pendaur ulangan sampah
3.1.8. Pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk dan kemasan produk
3.1.9. Perumusan kebijakan penanganan sampah di kabupaten/kota
3.1.10. Koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan akhir
sampah
3.1.11. Penyediaan sarpras penanganan sampah
3.1.12. Pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah
3.1.13. Penetapan lokasi tempat TPS, TPST dan TPA sampah
3.1.14. Pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengan sistem pembuangan
open dumping
3.1.15. Penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah
3.1.16. Pemberian kompensasi dampak negatif kegiatan pemrosesan akhir sampah
3.1.17. Pelaksanaan kerja sama dengan kabupaten/kota lain dan kemitraan dengan
badan usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan pengelolaan
sampah
3.1.18. Pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah
3.1.19. Penyusunan kebijakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah
dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta
3.1.20. Pelaksanaan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan
pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta
3.1.21. Perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan
sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha)
3.1.22. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang
dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha)
3.1.23. Perumusan penyusunan kebijakan perizinan penyimpanan sementara
limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan) dalam
satu daerah kabupaten/kota
3.1.24. Pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 dalam satu
daerah kabupaten/kota
3.1.25. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyimpanan sementara limbah
B3 dalam satu daerah kabupaten/kota
3.1.26. Penyusunan kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan limbah
B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan) dalam satu
daerah kabupaten/kota
3.1.27. Pelaksanaan perizinan bagi pengumpul limbah B3
3.1.28. Pelaksanaan perizinan pengangkutan limbah B3 menggunakan alat angkut
roda 3 (tiga) dilakukan dalam satu daerah kabupaten/kota
3.1.29. Pelaksanaan perizinan penimbunan limbah B3 dilakukan dalam satu daerah
kabupaten/kota
3.1.30. Pelaksanaan perizinan penguburan limbah B3 medis
3.1.31. Pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan
3.1.32. pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah B3
3.1.33. Pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan,
pengangkutan dan penimbunan limbah B3

3.2. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup


3.2.1. Penyusunan kebijakan pengakuan keberadaan masyrakat hukum adat,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
3.2.2. Identifikasi, verifikasi dan validasi serta penetapan pengakuan keberadaan
masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan
hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA dengan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
3.2.3. Penetapan tanah ulayat yang merupakan keberadaan MHA, kearifan lokal
atau pengetahuan traddisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak MHA terkait dengan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
3.2.4. Pelaksanaan komonikasi dialogis dengan MHA
3.2.5. Pembentukan panitia pengakuan masyarakat hukum adat (MHA)
3.2.6. Penyusunan data dan informasi dan profil MHA, kearifan lokal atau
kearifan tradisional terkait edengan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
3.2.7. Penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH
3.2.8. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pengembangan dan
pendampingan terhadap MHA, kearifan lokan atau pengetahuan tradisional
terkait PPLH
3.2.9. Pelaksanaan fasilitasi kerja sama dan pemberdayaan MHA, kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional terkait PPLH
3.2.10. Penyiapan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerja sama MHA,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH
3.2.11. Penyiapan sarpras peningkatan kapasitas dan peningkatan kerja sama MHA,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH
3.2.12. Pengembangan materi dan penyuluhan LH
3.2.13. Pengembangan metode diklat dan penyuluhan LH
3.2.14. Pelaksanaan diklat dan penyuluhan LH
3.2.15. Peningkatan kapasitas instruktur dan penyuluh LH
3.2.16. Pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat peduli LH
3.2.17. Pelaksanaan identifkasi kebutuhan diklat dan penyuluhan
3.2.18. Penyiapan sarpras diklat dan penyuluhan LH
3.2.19. Pengembangan jenis penghargaan LH
3.2.20. Penyusunan kebijakan tata cara pemberian penghargaan LH
3.2.21. Pelaksanaan penilaian dan pemberian penghargaan
3.2.22. Pembentukan tim penilai penghargaan yang kompeten
3.2.23. Dukungan program pemberian penghargaan tingkat provinsi dan nasional

4. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan


1) Pelaksanaan pemantauan sumber pencemar institusi dan non institusi
2) Pelaksanaan pemantaun kualitas air, udara, tanah serta pesisir dan laut
3) Penentuan baku mutu lingkungan
4) Pelaksanaan penanggulangan pencemaran (pemberian informasi, pengisolasian serta
penghentian) sumber pencemar institusi dan non institusi
5) Pelaksnaan pemulihan pencemaran (pembersihan remidiasi, rehabilitasi dan restorasi)
sumber pencemar institusi dan non institusi
6) Penentuan baku mutu sumber pencemar
7) Pengembangan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan pemberian peringatan
akan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat
8) Penyusunan kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non
institusi
9) Pelaksanaan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non institusi
10) Pelaksanaan pembinaan tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi sumber pencemar
institusi dan non institusi
11) Penyediaan sarpras pemantauan lingkungan (laboratorium lingkungan)
12) Penentuan kriteria baku kerusakan lingkungan
13) Pelaksanaan pemantauan kerusakan lingkungan
14) Pelaksanaan penanggulangan (pemberian informasi, pengisolasian serta penghentian)
kerusakan lingkungan
15) Pelaksanaan pemulihan (pembersihan, remidiasi, rehabilitasi dan restorasi) kerusakan
lingkungan
16) Pelaksanaan perlindungan sumber daya alam
17) Pelaksanaan pengawetan sumber daya alam
18) Pelaksanaan pemanfaatan secara lestari sumber daya alam
19) Pelaksanaan pencadangan sumber daya alam
20) Pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim
21) Pelaksanaan inventarisasi GRK dan penyusunan profil emisi GRK
22) Perencaaan konservasi keanekaragaman hayati
23) Penetapan kebijakan dan pelaksanaan takonservasi, pemanfaatan berkelanjutan, dan
pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati
24) Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati
25) Penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati
26) Pengembangan sistem informasi dan pengelolaan data base keanekaragaman hayati

4.1. Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan


4.1.1. Pelaksanaan pemantauan sumber pencemar institusi dan non institusi
4.1.2. Pelaksanaan pemantaun kualitas air, udara, tanah serta pesisir dan laut
4.1.3. Penentuan baku mutu lingkungan
4.1.4. Pelaksanaan penanggulangan pencemaran (pemberian informasi,
pengisolasian serta penghentian) sumber pencemar institusi dan non
institusi
4.1.5. Pelaksnaan pemulihan pencemaran (pembersihan remidiasi, rehabilitasi dan
restorasi) sumber pencemar institusi dan non institusi
4.1.6. Penentuan baku mutu sumber pencemar
4.1.7. Pengembangan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan pemberian
peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup kepada
masyarakat
4.1.8. Penyusunan kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan
non institusi
4.1.9. Pelaksanaan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non
institusi
4.1.10. Pelaksanaan pembinaan tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi sumber
pencemar institusi dan non institusi
4.1.11. Penyediaan sarpras pemantauan lingkungan (laboratorium lingkungan)
4.1.12. Penentuan kriteria baku kerusakan lingkungan
4.1.13. Pelaksanaan pemantauan kerusakan lingkungan
4.1.14. Pelaksanaan penanggulangan (pemberian informasi, pengisolasian serta
penghentian) kerusakan lingkungan
4.1.15. Pelaksanaan pemulihan (pembersihan, remidiasi, rehabilitasi dan restorasi)
kerusakan lingkungan

4.2. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup


4.2.1. Pelaksanaan perlindungan sumber daya alam
4.2.2. Pelaksanaan pengawetan sumber daya alam
4.2.3. Pelaksanaan pemanfaatan secara lestari sumber daya alam
4.2.4. Pelaksanaan pencadangan sumber daya alam
4.2.5. Pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim
4.2.6. Pelaksanaan inventarisasi GRK dan penyusunan profil emisi GRK
4.2.7. Perencaaan konservasi keanekaragaman hayati
4.2.8. Penetapan kebijakan dan pelaksanaan takonservasi, pemanfaatan
berkelanjutan, dan pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati
4.2.9. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi keanekaragaman
hayati
4.2.10. Penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati
4.2.11. Pengembangan sistem informasi dan pengelolaan data base
keanekaragaman hayati
Struktur Organisasi
Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan & Kawasan Permukiman
Kepala Dinas

Kelompok Jabatan
Fungsional [ Sekretaris

Kasubbag. Kasubbag.
Program & Kasubbag. Umum &
Pelaporan Keuangan Kepegawaian

Bid. Perumahan dan Bid. Penataan dan Bid. Pengelolaan Bid. Pengendalian
Kawasan Penaatan PPLH Sampah, Limbah B3 Pencemaran dan
Permukiman dan Peningkatan Kerusakan
Kapasitas Lingkungan
Seksi Seksi Peren. &
Perumahan Kajian Dampak
seksi Pengelolaan Seksi
Lingkungan
Sampah & Pencemaran &
Seksi Kawasan Limbah B3 Kerusakan Lingk
Seksi Pengaduan,
Permukiman Penyelesaian [

Sengk & Seksi Seksi


Penegakan LH Peningkatan Pemeliharaan LH
Kasubbag. Seksi Kapasitas LH
Umum & Pertamanan [

Kepegawaian
UPTD

Anda mungkin juga menyukai