Contoh PTS 1
Contoh PTS 1
Oleh :
Nurul Badriyah
proses belajar mengajar adalah metode kooperatif jigsaw. Pendekatan kooperatif jigsaw
merupakan salah satu jenis model kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam
satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan
kooperatif jigsaw ini menjadikan siswa lebih aktif, kreatif, dan kritis juga melatih siswa
bertanggung jawab terhadap tugas yang merupakan tanggung jawabnya, serta menjadikan
di SMA Negeri 1 Karangan ,masih banyak guru yang belum menguasai metode
kooperatif jigsaw ini. Hal ini diketahui saat peneliti melaksanakan supervisi kegiatan
tetapi mereka ragu apakah yang dilaksanakan itu benar ataukah salah.Pelaksanaan
sebelumnya, metode kooperatif jigsaw ini menjadikan siswa bertanggung jawab, aktif,
kreatif, kritis, dan percaya diri, hal ini menunjukkan bahwa sudah banyak guru di
Kerja kelompok (team work) sudah digunakan sebagai salah satu strategi
yang mengembangkan siswa bekerja secara kolaborasi. Konsep pembelajaran ini dapat
kelompok kerja (team work) guru. Guru-guru dalam kelompok kerja berdiskusi
yang akan diajarkan sesuai dengan indikator pada kompetensi dasar, menyiapkan media
pembelajaran sesuai dengan Rencana Pembelajaran yang telah disusun dan diakhiri
dengan evaluasi.
kooperatif jigsaw melalui kelompok kerja (team work) guru.Sedangkan bagi Sekolah
serta upaya memperbaiki dan mengatasi masalah pembelajaran bagi guru sehingga
kelompok kerja (team work) guru, menjadikan pembelajaran kooperatif jigsaw sebagai
alternatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Bagi Ilmu
disediakan peneliti dan diisi oleh observer/ pengamat. Metode Angket digunakan untuk
kooperatif jigsaw.
menggunakan metode kooperatif jigsaw melalui kelompok kerja (team work) guru.
merencanakan pembelajaran 53,86 dengan kriteria C, secara rinci nilai per item
pendapat secara terbuka dan terstruktur mendapat nilai 61,33 dengan kriteria B
hal ini perlu ditingkatkan agar lebih terbuka dan terstruktur sehingga mudah
kelompok untuk menyampaikan pendapat rendah dengan nilai 41,33 dan kriteria
dengan nilai 49 dan kritera C, hal ini juga perlu peningkatan .Sedangkan dalam
nilai 61 dengan kriteria B,hal ini berarti anggota kelompok sudah memberi
pendapat anggota kelompok, hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai 46,66
demikian hal itu perlu ditingkatkan pula. Sedangkan nilai rata-rata kemampuan
metode kooperatif jigsaw 63,8 dengan kriteria B. Secara rinci nilai per item
sebagai berikut;Guru dalam menyiapkan silabus dan materi pelajaran sangat baik
jigsaw yang tertuang pada langkah-langkah pembelajaran pada RPP masih rendah
dengan nilai 43 dan kriteria C. Oleh karena itu perlu perbaikan pada RPP dalam
kelompok tetapi belum rapi hal ini terlihat dari nilai perolehannya yaitu 61 dengan
kritera B. Guru sudah menyiapkan kuis untuk evaluasi hasil belajar siswa namun
nilai perolehan 53 dengan kritera C berarti kuis tersebut tidak disertai dengan
Item-item yang lain yang merupakan ciri dari pembelajaran kooperatif jigsaw
dalam langkah-langkah di kegiatan inti pada RPP ,2) menyiapkan kartu sejumlah
Dari Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran adalah 60,94 dengan kritera C+ dalam arti di atas kriteria C
metode kooperatif jigsaw masih perlu ditingkatkan walaupun terdapat nilai sangat baik
beberapa siswa pandai menjadi satu kelompok, adanya anggota kelompok mayoritas
wanita .2) Penerapan yang harus dilakukan oleh kelompok asal, guru tidak memberi
penekanan yang harus dilakukan anggota kelompok asal serta kurang memberi
tim ahli.3) Pada saat tim ahli berdiskusi , guru kurang memperhatikan kegiatan tim ahli
sehingga beberapa tim ahli tidak memperoleh sipulan hasil tim ahli. Peran guru sebagai
fasilitator , motivator,dan narasumber tidak tampak.4) Pada saat anggota tim ahli
kembali ke kelompok asal menyampaikan hasil tim ahli kepada anggota kelompok asal
kurang efektif hal ini disebabkan siswa sibuk menulis tugas masing-masing yang
merupakan tanggung jawabnya karena harus dikumpulkan kepada guru.Hal ini tampak
kurang pemahaman guru dalam penerapan metode kooperatif jigsaw. Oleh karena itu
empat kegiatan tersebut di atas perlu diperbaiki untuk meningkatkan kemampuan guru
SIKLUS II
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini merencakan kooperatif kelompok kerja lebih baik daripada di
siklus I., kelompok kerja merencanakan perbaikan RPP, menyiapkan kartu tugas
langkah kegiatan pembelajaran sesuai dengan ciri-ciri kooperatif jigsaw pada RPP,
membuat kartu tugas sejumlah kelompok yang dibentuk, melengkapi kuis dengan
kunci jawaban dan penskoran nilai. Sekretaris menulis hasil kerja kelompok.
Dari Tabel 4.3. menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan kerja kooperatif
guru dalam merencanakan pembelajaran 80,22 dengan kriteria B+, berarti kooperatif
jigsaw. Sedangkan nilai rata-rata kemampuan kelompok kerja dalam menyusun RPP
dengan metode kooperatif jigsaw 82,66 dengan kriteria A, hal tersebut menunjukkan
Dari hasil observasi yang disajikan dalam Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa
kooperatif jigsaw 82,16 dengan kriteria A. Hal itu berarti aktivitas guru dalam
pembelajaran kooperatif jigsaw sangat baik, hal tersebut juga tercermin pada aktivitas
Oleh karena itu aktivitas seperti tersebut di atas perlu dipertahankan dan bahkan
jigsaw.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui kerja kelompok (team
itu disarankan agar Sekolah membentuk kerja kelompok (team work ) guru untuk