MAKALAH
DISUSUN
OLEH :
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu
banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah
didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah
mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makala ini yang
merupakan tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen. Penulis sampaikan terimakasih
sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar Hukum Bisnis Bapak Purnama
Siddi, SE, Msi dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan
kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
BAB 1
PENDAHULUAN
Contoh : toko kelontong, pedagang kaki lima, pedagang asongan, warung makan,
warnet.
2. Perusahaan Firma
suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan
nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap
pemiliknya.
Ciri dan sifat Firma :
Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin
anggota yang lainnya.
keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
mudah memperoleh kredit usaha.
Contoh : Firma Pangudi Luhur, Firma Sumber Rejeki, Firma Multi Marketing, Firma
Indo Eternity, Firma Bangun Jaya
3. Perusahaan Persekutuan Komanditer (CV)
suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang
atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-
beda di antara anggotanya.
5. Koperasi
badan usaha yang berlandaskan asas-asas kekeluargaan.
Ciri-ciri koperasi :
Koperasi adalah kumpulan sekelompok orang dan bukan kumpulan modal. Artinya,
koperasi berfungsi untuk menyejahterakan anggota-anggotanya.
Semua kegiatan di dalam koperasi dilaksanakan dengan bekerja sama dan bergotong
royong berdasarkan persamaan derajat, hak, dan kewajiban anggotanya yang berarti
koperasi merupakan wadah ekonomi dan sosial.
Segala kegiatan di dalam koperasi didasarkan pada kesadaran para anggota, bukan
atas dasar ancaman, intimidasi, atau campur tangan pihak-pihak lain yang tidak ada
sangkut pautnya dengan koperasi.
Tujuan ideal koperasi adalah untuk kepentingan bersama para anggotanya.
Contoh : KSP Citra Abadi, Koperindo, KSU Niaga, Mitra Artha Sejahtera, Bina Usaha
Makmur
Sebagai penyedia barang ekonomis dan jasa yang tidak disedikan oleh swasta
Merupakan alat pemerintah dalam menata kebijakan perekonomian
Sebagai pengelola dari cabang-cabang produksi sumber daya alam untuk masyarakat
banyak
Sebagai penyedia layanan dalam kebutuhan masyarakat
Sebagai penghasil barang dan jasa demi pemenuhan orang banyak
Sebagai pelopor terhadap sektor-sektor usaha yang belum diminati oleh pihak swasta,
Pembuka lapangan kerja
Penghasil devisa negara
Pembantu dalam pengembangan usaha kecil koperasi,
Pendorong dalam aktivitas masyarakat terhadap diberbagai lapangan usaha.
pemerintah meletakkan posisi BUMN bukan sebagai badan atau lembaga publik,
melainkan sebagai badan usaha atau lembaga privat. Meski keseluruhan atau sebagian
besar modalnya dimiliki pemerintah, BUMN adalah badan usaha dan bukan instansi
pemerintah. Kekayaan BUMN bukanlah kekayaan negara. Sesuai Pasal 4 UU BUMN,
modal BUMN berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Status aset dan kekayaan
yang ada di BUMN hasil pengelolaan modal merupakan aset dan kekayaan BUMN itu
sendiri karena keuangan dan kekayaan negara yang ada di BUMN hanyalah sebatas
modal atau saham.
C. Legalitas Usaha / Lembaga Perizinan
Legalitas Usaha adalah suatu kesahihan yang dimiliki oleh suatu usaha untuk
dijalankan sesuai dengan ketentuan hukum yang ada.
Tahap-tahap perizinan
Akta pendirian perusahaan adalah akta otentik, yaitu salah satu bentuk legalitas
perusahaan yang di buat di muka notaries, pejabat umum yang di beri wewenang untuk
itu oleh Undang-undang. Pada akta pendirian harus memuat Anggaran Dasar Perusahaan
yang berisi beberapa ketentuan sebagai berikut :
secara formal memuat judul, nomor, tempat, hari dan tanggal pembuatan dan
penandatanganan akta pendirian
pendiri/pihak-pihak pendiri
perusahaan
usaha perusahaan
hubungan perusahaan
2. Nama Perusahaan
i. dikatakan ada pengakuan apabila tidak ada pihak yang menyangkal atau
keberatan dengan pemakaian nama perusahaan yang bersangkutan
ii. pengusaha atau masyarakat umum mengetahui dan mengakui nama yang dipakai
oleh perusahaan yang bersangkutan dalam menjalankan usahanya
iii. dikatakan ada pengesahan apabila nama perusahaan yang dipakai menjalankan
usaha itu di buat di muka notaris, di umumkan dalam Berita negara, dan di
daftarkan dalam Daftar Perusahaan, tetapi tidak ada yang keberatan terhadap
nama tersebut
iv. dengan terdaftar nama perusahaan dalam Daftar perusahaan maka sudah dianggap
sah
v. apabila ada pihak yang tidak mengakui nama perusahaan yang di daftarkan maka
dapat mengajukan ke Menteri Perindustrian dan perdagangan mengenai nama
yang di daftarkan beserta alasannya
Pertama kali diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal
23 Para persero firma diwajibkan mendaftarkan akta itu dalam register yang disediakan
untuk itu pada kepaniteraan raad van justitie (pengadilan Negeri) daerah hukum tempat
kedudukan perseroan itu. Selanjutnya pasal 38 KUHD : Para persero diwajibkan untuk
mendaftarkan akta itu dalam keseluruhannya beserta ijin yang diperolehnya dalam
register yang diadakan untuk itu pada panitera raad van justitie dari daerah hukum
kedudukan perseroan itu, dan mengumumkannya dalam surat kabar resmi. Selanjutnya
pada tahun 1982 wajib daftar perusahaan diatur dalam ketentuan tersendiri yaitu
UUWDP yang tentunya sebagai ketentuan khusus menyampingkan ketentuan KUHD
sebagai ketentuan umum. Dalam pasal 5 ayat 1 UUWDP diatur bahwa setiap
perusahaan wajib didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di kantor pendaftaran
perusahaan. Pada tahun 1995 ketentuan tentang PT dalam KUHD diganti dengan UU
No.1 Tahun 1995, dengan adanya undang-undang tersebut maka hal-hal yang
berkenaan dengan PT seperti yang diatur dalam pasal 36 sampai dengan pasal 56
KUHD beserta perubahannya dengan Undang-Undang No. 4 tahun 1971 dinyatakan
tidak berlaku.
Jadi dasar penyelenggaraan WDP sebelum dan sewaktu berlakunya UUPT yang
lama baik untuk perusahaan yang berbentuk PT, Firma, persekutuan komanditer,
Koperasi, perorangan ataupun bentuk perusahaan lainnya diatur dalam UUWDP dan
keputusan menteri yang berkompeten.
4. Kewajiban Pendaftaran
Apabila perusahaan dimiliki oleh beberapa orang, para pemilik berkewajiban untuk
melakukan pendaftaran. Apabila salah seorang daripada mereka telah memenuhi
kewajibannya, yang lain dibebaskan daripada kewajiban tersebut.
Apabila pemilik dan atau pengurus dari suatu perusahaan yang berkedudukan di
wilayah Negara Republik Indonesia tidak bertempat tinggal di wilayah Negara
Republik Indonesia, pengurus atau kuasa yang ditugaskan memegang pimpinan
perusahaan berkewajiban untuk mendaftarkan ( Pasal 5 ).
Bapak H.M.N. Purwosutjipto, S.H memberi contoh apa saja yang yang wajib
didaftarkan bagi suatu perusahaan berbentuk perseroan terbatas sebagai berikut :
A. Umum
1. nama perseroan
2. merek perusahaan
3. tanggal pendirian perusahaan
4. jangka waktu berdirinya perusahaan
5. kegiatan pokok dan kegiatan lain dari kegiatan usaha perseroan
6. izin-izin usaha yang dimiliki
7. alamat perusahaan pada waktu didirikan dan perubahan selanjutnya
8. alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu, agen serta perwakilan perseroan.
Pada waktu mendaftarkan, pengurus wajib menyerahkan salinan resmi akta pendirian
perseroan.
C. Restrukturisasi Perusahaan
1. Merger
proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu di
antaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan
segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
Contoh perusahaan yg melakukan Merger :Merger Bank Lippo dan Bank Niaga,
Bank Danamon Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank
Tamara Tbk,
2. Konsolidasi
adalah dua buah perusahaan yang bergabung bubar demi hokum dan sebagai
gantinya didirikan suatu perusahaan dengan nama yang baru meskipun secara
financial perusahaan baru tersebut mengambil alih asset hak dan kewajiban dari 2
perusahaan yang bubar tersebut
Contoh perusahaan yang melakukan konsolidasi: BBD (Bank Bumi Daya),Bank
Bapindo, Bank Dagang Negara
3. Akuisisi / pengambil alihan
pengambilan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset suatu
perusahaan oleh perusahaan lain,
Contoh perusahaan yang melakukan akuisisi : Aqua yang diakuisisi Danone, BenQ
terhadap Siemens
Daftar Pustaka
https://windasirumapea.wordpress.com/2012/11/07/bentuk-bentuk-badan-usaha/
https://prezi.com/b7zwxkp3vjbe/badan-usaha-milik-negara/
http://miftachr.blog.uns.ac.id/2010/01/aproses-perizinan-di-indonesia-untuk-mendirikan-
perusahaan-perbangkan-perindustrian-bidang-usaha-perdagangan/
https://riyanikusuma.wordpress.com/2012/04/01/wajib-daftar-perusahaan/
http://bayukusdaryanto.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-merger-konsolidasi-dan.html