Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR HUKUM BISNIS

MAKALAH

ASPEK HUKUM DAN BADAN USAHA

Dosen Pengampu :Purnama Siddi, SE, Msi

DISUSUN
OLEH :

Intan Nurvitasari : 2016030003

Dahlia Nur Muslimah : 2016030006

Zafar Shidiq AlFatah : 2016030045

Ismi Norisa : 2016030067

Resti Intan Sari : 2016030192


Sony Jarwanto Saputro : 2016030253

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu
banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah
didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah
mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.

Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makala ini yang
merupakan tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen. Penulis sampaikan terimakasih
sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar Hukum Bisnis Bapak Purnama
Siddi, SE, Msi dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan
kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Seringkali orang mencampuradukan antara Badan Usaha dan Perusahaan. Padahal
sebenarnya kedua istilah tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Maka dari itu
diperlukan pemahaman dari khalayak agar tidak terjadi kekeliruan mengenai pengertian
tersebut.
Badan Usaha menggunakan kesatuan yuridis ( aspek-aspek hukum yang harus
dipenuhi ) untuk mencapai tujuan sedangkan perusahaan adalah kesatuan faktor produksi
yang melakukan kegiatan produksi untuk menghasilkan barang atau jasa. Sedangkan
Perusahaan merupakan salah satu bagian atau alat badan usaha untuk melakukan aktivitas
pengelolaan faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat. Badan
usaha bisa saja memilki beberapa perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain,
Krisis ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan
masyarakat terhambat, dan krisis kemiskinan.
Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat, dan
untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia.
A. Badan Usaha Swasta
badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta. Badan usaha memiliki fungsi dan
peranan yang terbagi-bagi atas berbagai macam-macam atau jenis-jenis bentuk BUMS, yaitu
antara lain :
1. Perusahaan Perorangan
suatu perusahaan atau bisnis yang dimiliki oleh pemilik tunggal sedangkan
pengusaha perorangan adalah pemilik dari suatu perusahaan perseorangan. Dari segi
permodalan pengusaha perseorangan dapat saja mendapatkan pinjaman dari kreditor
untuk operasional perusahaan, tetapi tidak berarti pinjaman itu sebagai bukti
kepemilikan lain dari orang tersebut. Akibat dari adanya utang tersebut pemilik
bertanggung jawab langsung dalam pelunasaan utang tersebut dan apabila terjadi
keuntungan, pengusaha tidak perlu membagi keuntungannya kepada kreditor.
Ciri dan sifat perusahaan perseorangan :
- relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
- tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
- tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
- seluruh keuntungan dinikmati sendiri
- sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
- keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan yang lebih
besar
- jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
- sewaktu-waktu dapat dipindah tanganka.

Contoh : toko kelontong, pedagang kaki lima, pedagang asongan, warung makan,
warnet.

2. Perusahaan Firma
suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan
nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap
pemiliknya.
Ciri dan sifat Firma :

Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin
anggota yang lainnya.
keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
mudah memperoleh kredit usaha.

Contoh : Firma Pangudi Luhur, Firma Sumber Rejeki, Firma Multi Marketing, Firma
Indo Eternity, Firma Bangun Jaya
3. Perusahaan Persekutuan Komanditer (CV)
suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang
atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-
beda di antara anggotanya.

Ciri dan sifat cv :


sulit untuk menarik modal yang telah disetor
modal besar karena didirikan banyak pihak
mudah mendapatkan kridit pinjaman
relatif mudah untuk didirikan
kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu.

Contoh : CV CANVILGROUP - ADVERTISING LAMPUNG, CV. TARUNA


JAYA MANDIRI, CV. PURNAMA JAYA PERSADA.

4. Perusahaan Perseroan Terbatas (PT)


badan usaha yang modalnya terbagi atas sero (saham), tanggung jawab
terhadap kewajiban/utang bagi perusahaan bagi para pemiliknya hanya terbatas
sebesar sero yang dimiliki.

Ciri-ciri perseroan terbatas (PT):


Bertujuan mencari keuntungan
Mempunyai fungsi komersial dan ekonomi
Tidak memperoleh fasilitas Negara
Dipimpin oleh direksi
Pegawainya berstatus pegawai perusahaan swasta
Pemerintah sebagai pemegang saham
Hubungan usaha diatur dalam hukum perdata

Contoh : PT. Djarum, PT. Gudang Garam, PT. Indofood, Tbk.

5. Koperasi
badan usaha yang berlandaskan asas-asas kekeluargaan.
Ciri-ciri koperasi :
Koperasi adalah kumpulan sekelompok orang dan bukan kumpulan modal. Artinya,
koperasi berfungsi untuk menyejahterakan anggota-anggotanya.
Semua kegiatan di dalam koperasi dilaksanakan dengan bekerja sama dan bergotong
royong berdasarkan persamaan derajat, hak, dan kewajiban anggotanya yang berarti
koperasi merupakan wadah ekonomi dan sosial.
Segala kegiatan di dalam koperasi didasarkan pada kesadaran para anggota, bukan
atas dasar ancaman, intimidasi, atau campur tangan pihak-pihak lain yang tidak ada
sangkut pautnya dengan koperasi.
Tujuan ideal koperasi adalah untuk kepentingan bersama para anggotanya.
Contoh : KSP Citra Abadi, Koperindo, KSU Niaga, Mitra Artha Sejahtera, Bina Usaha
Makmur

B. Badan Usaha Negara


a. Pengertian
badan usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.

Fungsi Badan Usaha Milik Negara :

Sebagai penyedia barang ekonomis dan jasa yang tidak disedikan oleh swasta
Merupakan alat pemerintah dalam menata kebijakan perekonomian
Sebagai pengelola dari cabang-cabang produksi sumber daya alam untuk masyarakat
banyak
Sebagai penyedia layanan dalam kebutuhan masyarakat
Sebagai penghasil barang dan jasa demi pemenuhan orang banyak
Sebagai pelopor terhadap sektor-sektor usaha yang belum diminati oleh pihak swasta,
Pembuka lapangan kerja
Penghasil devisa negara
Pembantu dalam pengembangan usaha kecil koperasi,
Pendorong dalam aktivitas masyarakat terhadap diberbagai lapangan usaha.

b. Pendirian Badan Usaha Milik Negara


Dalam pasal 4 disebutkan bahwa pendiran BUMN meliputi:
a.pembentukan Perum atau Persero baru;
b. perubahan bentuk unit instansi pemerintah menjadi BUMN;
c. perubahan bentuk badan hukum BUMN; atau
d. pembentukan BUMN sebagai akibat dari peleburan Persero dan Perum

c. Klasifikasi Badan Usaha Milik Negara

pemerintah meletakkan posisi BUMN bukan sebagai badan atau lembaga publik,
melainkan sebagai badan usaha atau lembaga privat. Meski keseluruhan atau sebagian
besar modalnya dimiliki pemerintah, BUMN adalah badan usaha dan bukan instansi
pemerintah. Kekayaan BUMN bukanlah kekayaan negara. Sesuai Pasal 4 UU BUMN,
modal BUMN berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Status aset dan kekayaan
yang ada di BUMN hasil pengelolaan modal merupakan aset dan kekayaan BUMN itu
sendiri karena keuangan dan kekayaan negara yang ada di BUMN hanyalah sebatas
modal atau saham.
C. Legalitas Usaha / Lembaga Perizinan
Legalitas Usaha adalah suatu kesahihan yang dimiliki oleh suatu usaha untuk
dijalankan sesuai dengan ketentuan hukum yang ada.

Tahap-tahap perizinan

1. Akta Pendirian perusahaan

Akta pendirian perusahaan adalah akta otentik, yaitu salah satu bentuk legalitas
perusahaan yang di buat di muka notaries, pejabat umum yang di beri wewenang untuk
itu oleh Undang-undang. Pada akta pendirian harus memuat Anggaran Dasar Perusahaan
yang berisi beberapa ketentuan sebagai berikut :

secara formal memuat judul, nomor, tempat, hari dan tanggal pembuatan dan
penandatanganan akta pendirian

secara materiil memuat tentang :

pendiri/pihak-pihak pendiri

perusahaan

usaha perusahaan

hubungan perusahaan

cara penyelesaian jika terjadi sengketa

2. Nama Perusahaan

pembauran nama perusahaan dengan nama pribadi

pembauran bentuk hukum perusahaan dengan nama pribadi

larangan memakai ama perusahaan orang lain

larangan memakai merek orang lain

larangan memakai nama perusahaan yang menyesatkan

3. Hak atas nama perusahaan

4. Pengakuan dan pengesahan


Berikut merupakan pernyataan untuk perihal perngakuan dan pengesahan adalah

i. dikatakan ada pengakuan apabila tidak ada pihak yang menyangkal atau
keberatan dengan pemakaian nama perusahaan yang bersangkutan

ii. pengusaha atau masyarakat umum mengetahui dan mengakui nama yang dipakai
oleh perusahaan yang bersangkutan dalam menjalankan usahanya

iii. dikatakan ada pengesahan apabila nama perusahaan yang dipakai menjalankan
usaha itu di buat di muka notaris, di umumkan dalam Berita negara, dan di
daftarkan dalam Daftar Perusahaan, tetapi tidak ada yang keberatan terhadap
nama tersebut

iv. dengan terdaftar nama perusahaan dalam Daftar perusahaan maka sudah dianggap
sah

v. apabila ada pihak yang tidak mengakui nama perusahaan yang di daftarkan maka
dapat mengajukan ke Menteri Perindustrian dan perdagangan mengenai nama
yang di daftarkan beserta alasannya

D. D. Pembukuan dan Wajib Daftar Perusahaan

1. Dasar Hukum Wajib Daftar Perusahaan

Pertama kali diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal
23 Para persero firma diwajibkan mendaftarkan akta itu dalam register yang disediakan
untuk itu pada kepaniteraan raad van justitie (pengadilan Negeri) daerah hukum tempat
kedudukan perseroan itu. Selanjutnya pasal 38 KUHD : Para persero diwajibkan untuk
mendaftarkan akta itu dalam keseluruhannya beserta ijin yang diperolehnya dalam
register yang diadakan untuk itu pada panitera raad van justitie dari daerah hukum
kedudukan perseroan itu, dan mengumumkannya dalam surat kabar resmi. Selanjutnya
pada tahun 1982 wajib daftar perusahaan diatur dalam ketentuan tersendiri yaitu
UUWDP yang tentunya sebagai ketentuan khusus menyampingkan ketentuan KUHD
sebagai ketentuan umum. Dalam pasal 5 ayat 1 UUWDP diatur bahwa setiap
perusahaan wajib didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di kantor pendaftaran
perusahaan. Pada tahun 1995 ketentuan tentang PT dalam KUHD diganti dengan UU
No.1 Tahun 1995, dengan adanya undang-undang tersebut maka hal-hal yang
berkenaan dengan PT seperti yang diatur dalam pasal 36 sampai dengan pasal 56
KUHD beserta perubahannya dengan Undang-Undang No. 4 tahun 1971 dinyatakan
tidak berlaku.

Jadi dasar penyelenggaraan WDP sebelum dan sewaktu berlakunya UUPT yang
lama baik untuk perusahaan yang berbentuk PT, Firma, persekutuan komanditer,
Koperasi, perorangan ataupun bentuk perusahaan lainnya diatur dalam UUWDP dan
keputusan menteri yang berkompeten.

2. Ketentuan Wajib Daftar Perusahaan


Dasar Pertimbangan Wajib Daftar Perusahaan :

berkembangnya dunia usaha dan perusahaan, memerlukan adanya Daftar Perusahaan


yang merupakan sumber informasi resmi untuk semua pihak yang berkepentingan
mengenai identitas dan hal-hal yang menyangkut dunia usaha dan perusahaan yang
didirikan, bekerja serta berkedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia,

Adanya Daftar Perusahaan itu penting untuk Pemerintah guna melakukan


pembinaan, pengarahan, pengawasan dan menciptakan iklim dunia usaha yang sehat
karena Daftar Perusahaan mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat secara benar
dari setiap kegiatan usaha sehingga dapat lebih menjamin perkembangan dan kepastian
berusaha bagi dunia usaha,

Bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas perlu adanya Undang-undang


tentang Wajib Daftar Perusahaan.

Ketentuan Umum Wajib Daftar Perusahaan :


1. Daftar Perusahaan
2. Perusahaan
3. Pengusaha
4. Usaha
5. Menteri
3. Tujuan dan Sifat Wajib Daftar Perusahaan :

Mencatat secara benar-benar keterangan suatu perusahaan meliputi identitas, data


serta keterangan lain tentang perusahaan.
Menyediakan informasi resmi untuk semua pihak yangberkepentingan.
Menjamin kepastian berusaha bagi dunia usaha.
Menciptakan iklim dunia usaha yang sehat bagi dunia usaha.
Terciptanya transparansi dalam kegiatan dunia usaha.

4. Kewajiban Pendaftaran

Setiap perusahaan wajib didaftarkan dalam Daftar Perusahaan.

Pendaftaran wajib dilakukan oleh pemilik atau pengurus perusahaan yang


bersangkutan atau dapat diwakilkan kepada orang lain dengan memberikan surat
kuasa yang sah.

Apabila perusahaan dimiliki oleh beberapa orang, para pemilik berkewajiban untuk
melakukan pendaftaran. Apabila salah seorang daripada mereka telah memenuhi
kewajibannya, yang lain dibebaskan daripada kewajiban tersebut.

Apabila pemilik dan atau pengurus dari suatu perusahaan yang berkedudukan di
wilayah Negara Republik Indonesia tidak bertempat tinggal di wilayah Negara
Republik Indonesia, pengurus atau kuasa yang ditugaskan memegang pimpinan
perusahaan berkewajiban untuk mendaftarkan ( Pasal 5 ).

5. Cara dan Tempat Serta Waktu Pendaftaran


Pendaftaran dilakukan dengan cara mengisi formulir pendaftaran yang ditetapkan oleh
Menteri pada kantor tempat pendaftaran perusahaan.
Penyerahan formulir pendaftaran dilakukan pada kantor pendaftaran perusahaan,
pendaftaran dilakukan pada kantor pendaftaran perusahaan di Ibukota Propinsi tempat
kedudukannya. Pendaftaran wajib dilakukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah
perusahaan mulai menjalankan usahanya

6. Hal-hal yang Wajib Didaftarkan

Bapak H.M.N. Purwosutjipto, S.H memberi contoh apa saja yang yang wajib
didaftarkan bagi suatu perusahaan berbentuk perseroan terbatas sebagai berikut :

A. Umum

1. nama perseroan
2. merek perusahaan
3. tanggal pendirian perusahaan
4. jangka waktu berdirinya perusahaan
5. kegiatan pokok dan kegiatan lain dari kegiatan usaha perseroan
6. izin-izin usaha yang dimiliki
7. alamat perusahaan pada waktu didirikan dan perubahan selanjutnya
8. alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu, agen serta perwakilan perseroan.

B. Mengenai Pengurus dan Komisaris

1. nama lengkap dengan alias-aliasnya


2. setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan nama sekarang
3. nomor dan tanggal tanda bukti diri
4. alamat tempat tinggal yang tetap
5. alamat dan tempat tinggal yang tetap, apabila tidak bertempat tinggal Indonesia
6. Tempat dan tanggal lahir
7. negara tempat tanggal lahir, bila dilahirkan di luar wilayah negara RI
8. kewarganegaran pada saat pendaftaran
9. setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan yang sekarang
10. tanda tangan
11. tanggal mulai menduduki jabatan

C. Kegiatan Usaha Lain-lain Oleh Setiap Pengurus dan Komisaris


1. modal dasar
2. banyaknya dan nilai nominal masing-masing saham
3. besarnya modal yang ditempatkan
4. besarnya modal yang disetor
5. tanggal dimulainya kegiatan usaha
6. tanggal dan nomor pengesahan badan hukum
7. tanggal pengajuan permintaan pendaftaran

D. Mengenai Setiap Pemegang Saham

1. nama lengkap dan alias-aliasnya


2. setiap namanya dulu bila berlainan dengan yang sekarang
3. nomor dan tanggal tanda bukti diri
4. alamat tempat tinggal yang tetap
5. alamat dan negara tempat tinggal yang tetap bila tidak bertempat tinggal di Indonesia
6. tempat dan tanggal lahir
7. negara tempat lahir, jika dilahirkan di luar wilayah negara R.I
8. Kewarganegaraan
9. jumlah saham yang dimiliki
10. jumlah uang yang disetorkan atas tiap saham.

E. Akta Pendirian Perseroan

Pada waktu mendaftarkan, pengurus wajib menyerahkan salinan resmi akta pendirian
perseroan.

C. Restrukturisasi Perusahaan
1. Merger
proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu di
antaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan
segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
Contoh perusahaan yg melakukan Merger :Merger Bank Lippo dan Bank Niaga,
Bank Danamon Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank
Tamara Tbk,

2. Konsolidasi
adalah dua buah perusahaan yang bergabung bubar demi hokum dan sebagai
gantinya didirikan suatu perusahaan dengan nama yang baru meskipun secara
financial perusahaan baru tersebut mengambil alih asset hak dan kewajiban dari 2
perusahaan yang bubar tersebut
Contoh perusahaan yang melakukan konsolidasi: BBD (Bank Bumi Daya),Bank
Bapindo, Bank Dagang Negara
3. Akuisisi / pengambil alihan
pengambilan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset suatu
perusahaan oleh perusahaan lain,
Contoh perusahaan yang melakukan akuisisi : Aqua yang diakuisisi Danone, BenQ
terhadap Siemens

Daftar Pustaka

https://windasirumapea.wordpress.com/2012/11/07/bentuk-bentuk-badan-usaha/
https://prezi.com/b7zwxkp3vjbe/badan-usaha-milik-negara/
http://miftachr.blog.uns.ac.id/2010/01/aproses-perizinan-di-indonesia-untuk-mendirikan-
perusahaan-perbangkan-perindustrian-bidang-usaha-perdagangan/
https://riyanikusuma.wordpress.com/2012/04/01/wajib-daftar-perusahaan/
http://bayukusdaryanto.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-merger-konsolidasi-dan.html

Anda mungkin juga menyukai