Strategi Penanganan Kawasan Tertinggal Kab. Kepulauan Meranti
Strategi Penanganan Kawasan Tertinggal Kab. Kepulauan Meranti
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 2
3.1.2 Pendidikan.................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 30
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
khusus untuk mengatasi permasalahan kemiskinan yang terjadi di Kepulauan
Meranti.
1.2 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam penyusunan laporan ini yaitu
mengimplementasikan teori dan konsep manajemen perkotaan.
1.3 Sasaran
Adapun sasaran penelitian yang digunakan dalam mencapai tujuan
penyusunan laporan yaitu :
1) Mengidentifikasi kasus manajemen perkotaan yang terdapat di wilayah studi
2) Menganalisa isu, potensi, dan permasalahan manajemen perkotaan di
wilayah studi
3) Merumuskan strategi dan program penanganan mengguakan pendekatan
strategic planning pada wilayah studi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.2 Kriteria Penentuan Daerah Tertinggal
Menurut Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik
Indonesia (2004) penetapan kriteria daerah tertinggal dilakukan dengan
menggunakan pendekatan berdasarkan pada perhitungan enam kriteria daerah
dasar yaitu : (1) perekonomian masyarakat, (2) sumberdaya manusia, (3)
prasarana dan sarana (infrastruktur), (4) kemampuan keuangan daerah, (5)
aksesibilitas dan karakteristik daerah, dan (6) berdasarkan kabupaten yang
berada di daerah perbatasan antar Negara dan gugusan pulau-pulau kecil,
daerah rawan bencana dan daerah rawan konflik.
5
2) Meningkatkan dan memeratakan pelayanan sosial yang lebih adil, dalam
arti bahwa setiap KAT berhak untuk memperoleh pelayanan sosial yang
sebaikbaiknya.
3) Meningkatkan dan memantapkan partisipasi sosial masyarakat dalam
pelayanan sosial dengan melibatkan semua unsur dan komponen
masyarakag atas dasar swadaya dan kesetiakawanan sosial sehingga
merupakan bentuk usaha-usaha kesejahteraan sosial yang melembaga
dan berkesinambungan.
4) Semua tempat terpencil dan terisolir, wilayah pulau-pulau kecil dan
wilayah perbatasan harus dapat terhubung dengan wilayah-wilayah lain
agar penduduk dapat berinteraksi sehingga terwujud kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
6
dan ancaman merupakan faktor eksternal dan bersifat harus diterima apa
adanya (given) dan secara esensial tidak dapat diubah.
4) Menaruh perhatian pada kompetisi kepentingan yang terjadi di
masyarakat perkotaan, masyarakat diminta untuk mengidentifikasikan
persaingan dan melakukan antisipasi terhadap ancaman tersebut atau
harus menerima konsekuensi akibat mengabaikan persaingan tersebut.
Hal tersebut mendorong para perencana juga menyadari adanya
persaingan antar-daerah, antar negara, terutama dalam hal penciptaan
lapangan kerja dan lokasi investasi industri dalam menyusun rencana.
7
BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH
8
Gambar 3. 1 Peta Administrasi Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau
Sumber: Peta Tematik Indonesia Tahun 2014
9
3.1.1 Kependudukan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Meranti
pada tahun 2016 terdapat sebanyak 182.152 jiwa yang terdiri dari 93.488 jiwa
laki-laki dan 88.664 jiwa perempuan. Penduduk terbanyak yaitu berada di
Kecamatan Tebing Tinggi sebanyak 56.192 jiwa, sedangkan penduduk paling
sedikit yaitu berada di Kecamatan Tebing Tinggi Timur sebanyak 11.733 jiwa.
3.1.2 Pendidikan
Secara umum prasarana gedung sekolah di Kabupaten Kepulauan
Meranti telah tersedia di setiap kecamatan pada tiap jenjang, yakni TK/sederajat
(Taman Kanak-kanak), SD/sederajat (Sekolah Dasar), SMP/sederajat (Sekolah
Menengah Pertama), dan SMA/sederajat (Sekolah Menengah Atas).
TK/sederajat 68
SD/sederajat 174
SMP/sederajat 47
SMA/sederajat 22
SMK 7
Perguruan Tinggi 1
10
Sumber: Kabupaten Kepulauan Meranti Dalam Angka, 2017
200
180 174
160
140
120
100
80 68
60 47
40
22
20 7
0
TK/sederajat SD/sederajat SMP/sederajat SMA/sederajat SMK/sederajat
25,000
SD, 21,817
20,000
15,000
10,000
SMP, 6,511
SMA, 4,950
5,000 TK, 2,749
SMK, 1,790Perguruan Tinggi,
468
0
TK SD SMP SMA SMK Perguruan
Tinggi
Jumlah Murid
11
Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa semakin tingginya
jenjang pendidikan, semakin menurunnya angka murid yang melanjutkan
pendidikan hingga perguruan tinggi. Pada tingkat SD (sekolah dasar), terdapat
murid sebanyak 21.817 jiwa, SMP (sekolah menengah pertama) sebanyak 6.511,
SMA (Sekolah Menengah Atas) menurun menjadi 4.950, sedangkan murid SMK
berjumlah 1.790, dan pada jenjang perguruan tinggi hanya mencapai 458 murid.
3.1.3 Ketanagakerjaan
Jumlah angkatan kerja di Kepulauan Meranti per 2015 adalah 88.950.
selain itu, jumlah bukan angkatan kerja adalah 39.422 dengan rincian 13.368
sekolah, 20.837 mengurus rumah tangga, dan 5.217 lainnya. Pada tahun 2015
tingkat pengangguran di Kepulauan Meranti mencapai 9,37 % dan tingkat
partisipasi angkatan kerja sebanyak 62,29 %.
12
Malaysia dan Singapura. Hal ini dapat dijadikan peluang untuk mengembangkan
potensi ekonominya.
Posisi Kabupaten Kepulauan Meranti yang sangat menguntungkan dari
segi hinterland KEK Batam, maka ketimpangan dan kesenjangan ekonomi di
daerah dapat dikurangi dengan memacu pertumbuhan ekonomi melalui
pegembangan potensi yang ada. Selain itu, kabupaten ini berdekatan dengan
Batam yang sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bekas
(KPBPB). Sesuai dengan ketersediaan sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang ada di pedesaan maka program pembangunan ekonomi yang
cocok adalah pembangunan ekonomi yang berbasis sumber daya pertanian
pedesaan dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan berpendidikan
tinggi
13
3.3 Permasalahan Kabupaten Kepulauan Meranti
Keadaan ekonomi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Meranti jauh
tertinggal dibandingkan dengan keadaan ekonomi daerah lain di Propinsi Riau.
Kabupaten Kepupaluan Meranti merupakan kabupaten yang tingkat
kemiskinannya sangat tinggi. Sebagai kabupaten yang baru dimekarkan masih
banyak tugas pemerintah daerah untuk membangun kabupaten tersebut,
terutama untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan
per kapita masyarakat. Faktor utama yang dihapapi oleh pemerintah daerah yang
baru mekar terutama Kabupaten Kepulauan Meranti adalah sumber dana untuk
pembangunan. Kabupaten Kepulauan Meranti termasuk daerah yang sumber
pendapatan daerahnya (PAD) termasuk rendah. Kabupaten ini merupakan
daerah termiskin di Provinsi Riau. Kondisi ini menyebabkan terjadinya kendala
dalam pembangunan terutama memacu pertumbuhan ekonomi. Untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Kepulauan Meranti
diperlukan anggaran pembangunan terutama untuk membangun infrastruktur
seperti jalan, jembatan dan pelabuhan.
Tabel 3. 4 Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kabupaten Kepulauan
Meranti tahun 2012-2016
14
3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan,
(masih banyak anak usia sekolah yang tidak bersekolah atau tidak
melanjutkan pendidikan)
4) Fasilitas serta sarana dan prasarana pendidikan yang relatif masih
terbatas
5) Angka kematian ibu dan bayi yang relatif masih tinggi (sarana dan
prasarana kesehatan masih belum memadai)
6) Penangkapan ikan masih menggunakan alat tradisional
7) Perkebunan karet milik masyarakat yang sudah tua, sehingga diperlukan
proses revitalisasi untuk meningkatkan hasil produksi perkebunan.
15
BAB IV
METODE PENELITIAN
16
Sumber: Hisyam, 1998
Keterangan:
Comparative advantage
merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang
sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk
bisa berkembang lebih cepat.
Mobilization
merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus
dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan
kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar
tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah
peluang.
Divestiment/investment
merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang
dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi
yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun
tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup
untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah
(melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain)
atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).
Damage control
merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena
merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan
ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan
membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang
harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian)
sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
17
BAB V
ANALISA
Meta
Masalah
Pencarian Pendefinisian
Masalah Masalah
Situasi Masalah
Masalah Substantif
Pengenalan Spesifikasi
Masalah Masalah
Masalah
Formal
18
Tabel 4. 1 Identifikasi Isu Strategis Berdasarkan Kajian Permasalahan
19
No. Masalah Formal Dampak Sasaran Hambatan Akar Permasalahan
kualitas kemampuan SDM
kemampuan SDM pertanian
pertanian
Pemusatan industri o Fenomena o Mengurangi o Kesempatan dan Minimnya
pengolahan hasil urbanisasi yaitu jumlah migrasi prospek kerja pemanfaatan
pertanian di kawasan perpindahan tenaga penduduk kawasan perkotaan sumbedaya pertanian
perkotaan Riau kerja pedesaan ke pedesaan yang lebih pedesaan
pusat kota o Meningkatkan menjanjikan
3. o Investor tidak persebaran pusat- dibanding
berminat untuk pusat pengolahan pedesaan
melakukan investasi hasil pertanian di o Potensi pedesaan
di daerah pedesaan kawasan yang kurang digali
sebagai penyedia pedesaan dan dikembangkan
bahan baku
Sumber : Analisa Penulis, 2017
20
4.2 Analisa Tinjauan Internal dan Eksternal
Analisis SWOT merupakan analisis yang memiliki tujuan
penemuan strategi dalam mengatasi permasalahan. Dalam kasus ini,
pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Meranti masih membutuhkan
keseriusan pemerintah dalam menangani permasalahan ini. Berikut adalah
analisa poin poin SWOT yang telah dibuat berdasarkan berbagai sumber
literatur.
NO SWOT KETERANGAN
1 Strength Kabupaten Kepulauan Meranti terletak pada
jalur pelayaran dan perdagangan
international Selat Malaka dan antara jalur
perdagangan 2 negara, Malaysia dan
Singapura.
Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki
banyak potensi perdesaan yang dapat
menunjang perkonomian mandiri
masyarakatnya.
Mayoritas masyarakat Kabupaten
Kepulauan Meranti memiliki keterampilan
pertanian dan perkebunan.
2 Weakness Penduduk di Kabupaten Kepulauan masih
didominasi oleh penduduk miskin
Ketersediaan sumber daya di daerah dalam
upaya melakukan pembangunan masih
kurang.
Kesenjangan sosial antara perdesaan dan
perkotaan masih terdapat pada Kabupaten
Kepulauan Meranti
3 Opportunities Adanya Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2007 mengenai pengembangan
Batam sebagai Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) dan
Free Trade Zone Batam, Bintan, Karimun
21
(FTZ BBK).
Pemerintah dalam membuat kebijakan lebih
mementingkan kepentingan daerah
tertinggal guna mendorong perekonomian di
Kabupaten Kepulauan Meranti.
Threat Kurangnya minat investor dalam
berkontribusi pembangunan di daerah
tertinggal, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Terjadi urbanisasi ketenagakerjaan dari
pedesaan menuju perkotaan.
Kurangnya dukungan pemerintah dalam
segi penyediaan modal.
Sumber : Analisa Penulis, 2017
22
4.3 Perumusan Strategi dan Program Penanganan
Setelah mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, maka dapat dirumuskan strategi yang dapat dijadikan solusi dari
permasalahan kemiskinan yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Meranti. Berikut adalah matriks SWOT yang dibuat berdasarkan
identifikasi faktor internal dan eksternal permasalahan kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Meranti untuk selanjutnya dapat dirumuskan
kebijakan strategis.
Strength Weakness
1. Pemerintah dapat memaksimalkan dermaga yang 1. Mengadakan pelatihan pemberdayaan masyarakat
terdapat di Desa Tanjung Gadai dalam upaya dalam segala sektor perekonomian
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Kepulauan Meranti.
2. Membuat kebijakan mengenai dalam menggali
Opportunity
potensi masyarakat dalam hal pertanian serta
perkebunan.
3. Membantu pengadaan Koperasi Unit Desa yang
berguna dalam memasarkan hasil pertanian dan
perkebunan.
1. Menumbuhkan minat investor dalam 1. Memperbaiki sistem kelembagaan pemerintah yang
Threat
pembangunan investor guna mendorong kegiatan memiliki fokus atau tujuan dalam pengentasan
23
perekonomian lintas sektor. permasalahan kemiskinan di Kabupaten Kepulauan
2. Mengerahkan perusahaan swasta dalam Meranti.
membangun potensi masyarakat sesuai dengan 2. Membenahi sistem pendidikan serta kesehatan guna
ketersediaansumber daya alam yang ada seperti meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar
pertanian dan perkebunan. dapat memaksimalkan potensi sumberdaya alam
yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Sumber : Analisa Penulis, 2017
24
Berdasarkan matriks SWOT di atas, dapat dirumuskan strategi
penanganan kawasan tertinggal di Kabupaten Kepulauan Meranti yaitu :
25
Tabel 4. 4 Program Penanganan Kawasan Tertinggal Kabupaten Kepulauan Meranti
Program Penanganan
No. Strategi
Jangka Menengah Jangka Panjang
Optimalisasi kegiatan perekonomian dan 1) Revitalisasi Dermaga Desa 1) Mewujudkan daerah perbatasan
1. meningkatkan aksesibilitas di Kabupaten Tanjung Gadai menjadi daerah layak huni,
Kepulauan Meranti produktif dan mandiri
Peningkatan kemampuan dan penguatan 1) Pengadaan Koperasi Unit Desa 1) Kerja sama lintas stakeholder
modal sektor pertanian masyarakat untuk penanaman modal (pemerintah swasta
pertanian masyarakat akademisi)
2) Pelatihan masyarakat untuk dalam inovasi teknologi
bidang agrikultur pertanian
2.
3) Pengadaan sistem distribusi 2) Penyediaan kawasan
hasil pertanian didukung dengan peruntukan lahan pertanian
fasilitas-fasilitas penunjangnya 3) Pembangunan pusat
(moda angkutan, pasar, dsb) pengolahan hasil pertanian di
kawasan pedesaan
Perbaikan dan peningkatan sistem 1) Mewujukan penataan birokrasi 1) Penataan birokrasi
kelembagaan pemerintah yang menangani kepemerintahan yang efesien pemerintahan agar menjadi
3.
permasalahan kemiskinan dan efektif efesien dan efektif dengan
didukung peningkatan kualitas
26
aparatur yang profesional dan
bermoral
Peningkatan kualitas hidup masyarakat dan 1) Meningkatkan kualitas 1) Menyediakan infrastruktur sosial
sumber daya manusia melalui pembenahan pendidikan dan kesehatan dan ekonomi secara memadai
sistem dan pembangunan sarana dan masyarakat melalui untuk ketubuhan masyarakat
4. prasarana umum utama pembangunan sarana dasar dan mendukung kegiatan
pendukung permukiman pembangunan
2) Pendayagunaan sumberdaya
kelautan dan pulau-pulau kecil
Sumber : Analisa Penulis, 2017
27
Setelah melakukan penentuan isu strategis, meninjau kondisi internal dan
eksternal, dan merumuskan strategi pengelolaan kawasan tertinggal Kabupaten
Kepulauan Meranti, dapat dilihat skema penanganan secara keseluruhan melalui
flowchart berikut.
KAJIAN PERMASALAHAN
STRATEGI UTAMA
4) Peningkatan kualitas hidup masyarakat dan sumber daya manusia melalui pembenahan
sistem dan pembangunan sarana dan prasarana umum utama
Program Penanganan
(Jangka Menengah dan Jangka Panjang )
28
BAB VI
KESIMPULAN
29
DAFTAR PUSTAKA
30