Anda di halaman 1dari 44

Untuk

KARYAWAN / KARYAWATI
RUMAH SAKIT KASIH HERLINA
Tahun 2016/2017
DAFTAR ISI

RSU KASIH HERLINA TIMIKA


Visi... 1
Misi.. 1
Tujuan .. 2
Moto ... 3
Logo dan Arti Logo .. 2
AKREDITASI VERSI 2012 ( JCI KARS ) .. 5
Sasaran Keselamatan Pasien ( SKP ) 9
Hak Pasien dan Keluarga ( HPK ) .. 24
Kualifikasi dan Pendidikan Staf ( KPS ) . 27
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI ) 30
DAFTAR GAMBAR DAN HAL PENTING

Daftar Standar Akreditasi .. 6


6 Sasaran Keselamatan Pasien 9
Kode Warna GELANG IDENTIFIKASI. 12
Teknik Komunikasi Efektif (SBAR & TULBAKON).. 13
5 Moments for HAND HYGIENE.. 18
TEPUNG SELACI PUPUT. 20
Teknik Cuci Tangan dengan Sabun
dan Air Mengalir ( HANDWASH ) 21
Teknik Cuci Tangan dengan Dettol (HANDRUB).....22
Cara Menggunakan APAR 35
Basic Life Support (BLS),
Bantuan Hidup Dasar (BHD),
Panduan RJP (Resusitasi Jantung Paru) . 36
Daftar Alfabet FONETIK .. 38
Tips Umum Akreditasi 39
RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

VISI :
Menjadi rumah sakit unggulan di Kabupaten Mimika
dengan memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai
standar akreditasi dan berfokus pada pasien.

MISI :

1) Mengikuti akreditasi sesuai petunjuk Kemenkes.


2) Melaksanakan pelayanan kesehatan yang
berkualitas sesuai standar akreditasi.
3) Memberikan kontribusi dalam pelayanan
kesehatan yang berkualitas di Kabupaten Mimika.
4) Meningkatkan profesionalisme karyawan dengan
mengikutsertakan dalam kegiatan organisasi
profesi.

Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 1


Tujuan

Tujuan Umum Rumah Sakit adalah :


Tercapainya kemampuan hidup sehat secara utuh dan
merata bagi setiap penduduk demi terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat yang optimal menuju keluarga yang
sehat dan sejahtera.

Tujuan Khusus Rumah Sakit adalah :


a. Terselenggaranya pelayanan medis dasar dan
spesialistik yang paripurna sesuai kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan
kebutuhan masyarakat perkotaan .
b. Berperan aktif dalam usaha pemerintah untuk
menurunkan angka kematian bayi, angka kematian anak
dan angka kematian ibu.
c. Berperan aktif dalam usaha pemerintah untuk program
pencegahan penyakit menular dan penyakit degeneratif.
MOTO

Melayani dengan Kasih

LOGO DAN ARTI LOGO

Arti Warna
Putih : suci, bersih, tulus
Merah Muda : lembut, kasih sayang
Hijau : Kesehatan atau kesejukan, kehidupan, keberuntungan

Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 3


KASIH HERLINA LAMBANG KESEHATAN

BERLINDUNG PADA TUHAN CINTA ATAU KASIH

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA BERLINDUNG


KEPADA TUHAN
DALAM PELAYANAN KESEHATAN DENGAN
CINTA DAN KASIH
AKREDITASI VERSI 2012 (JCI KARS)

Apa itu Akreditasi ?


Akreditasi adalah suatu proses standarisasi/pembakuan .

Akreditasi RS yang berlaku secara resmi adalah ?


Akreditasi 2012 atau Akreditasi JCI KARS Versi 2012,
akreditasi ini dilaksanakan oleh KARS (Komite Akreditasi
RS) yang mengadopsi standar dari Joint Commission
International (JCI).

JCI KARS ?
JCI adalah singkatan dari Joint Commision International.
Suatu badan akreditasi non-profit yang berasal dari
Amerika yang mengatur dan membuat standar untuk
layanan kesehatan dengan area kunci seperti keselamatan
pasien, hak pasien, asesmen pasien, terapi pasien dan
kontrol infeksi. KARS adalah Komisi Akreditasi Rumah
Sakit di Indonesia.
JCI KARS disebut juga Akreditasi Rumah Sakit versi 2012
yang mengadopsi standar JCI untuk akreditasi RS di
Indonesia.

Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 5


Bagaimana standar ini dapat membantu kita lebih
baik?
Standar ini akan menolong kita untuk meningkatkan mutu
perawatan pasien, keselamatan pasien dan memperbaiki
kualitas pelayanan kesehatan secara umum dan terus-
menerus.

Apa saja standar itu ?


1 SKP Sasaran Keselamatan Pasien
2 HPK Hak Pasien dan Keluarga
3 PPK Pendidikan Pasien dan Keluarga
4 PMKP Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
5 MDGs Millenium Development Goals
6 APK Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan
7 AP Asesmen Pasien
8 PP Pelayanan Pasien
9 PAB Pelayanan Anastesi dan Bedah
10 MPO Manajemen Penggunaan Obat
11 MKI Manajemen Komunikasi dan Informasi
12 KPS Kualifikasi dan Pendidikan Staf
13 PPI Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
14 TKKP Tata Kelola Kepemimpinan dan Pengarahan
15 MFK Manajemen Fasilitas dan Keamanan
Standar ini untuk membangun budaya apa ?
Untuk melakukan yang benar, dengan cara yang benar
sejak awal, setiap waktu.

Pendekatan kita adalah dengan cara apa ?


Menetapkan Indikator Mutu Mengumpulkan data
Mengevaluasi Membuat solusi Melakukan tindak lanjut
berdasarkan bukti (evaluasi dan solusi).

Standar ini menunjukkan bahwa hal-hal berikut


sangat penting, yaitu :
1. Asesmen harian oleh dokter.
2. Perawatan pasien yang mendapatkan sedasi
sedang dan berat.
3. Manajemen nyeri.
4. Keselamatan pasien.
5. Program mutu tiap unit kerja untuk pelayanan
klinik.
6. Pelatihan teknik resusitasi untuk pegawai
7. Pengelolaan dokumen seperti Kebijakan,
Pedoman, Panduan dan Prosedur (SPO).
8. Proses dalam menolong pasien untuk kebutuhan
spiritual dan pelayanan rohani
9. Pelayanan pasien pada tahap terminal.

Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 7


Apa yang kita dapatkan dengan mengikuti standar
ini ? SKP
Mutu pelayanan lebih baik; Keselamatan Pasien lebih baik
mengurangi kesalahan obat; meningkatkan hasil
pelayanan kesehatan (menurunkan angka mortalitas dan
morbiditas).

Berapa jumlah standar? Berapa jumlah elemen


penilaian?
Standar berjumlah 316 dengan 1.193 elemen penilaian.
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
International Patient Safety Goals (IPSG)
Dasar Hukum
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691/Menkes/Per/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

Ada berapa Sasaran Keselamatan Pasien? Apa saja ?

Ada 6 Sasaran Keselamatan Pasien, yaitu :


1. Ketepatan Identifikasi Pasien.
Dengan menggunakan minimal 2 identitas, dan tidak
boleh memakai nomor/nama kamar.
2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif.
Menggunakan teknik SBAR dan teknik , writeback,
readback, reconfirm.
3. Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai
(High Alert Medication).
Dengan cara tidak menyimpan obat dengankonsentrat
tinggi di ruang perawatan, tetapi harus di Farmasi.
4. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien
Operasi.

Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 9


Dengan cara memberi tanda di tempat operasi,
mengunakan checklist pre-operasi dan timeout.
5. Pengurangan Resiko Infeksi terkait Pelayanan
Kesehatan.
Dengan cara mengikuti panduan cuci tangan (hand
hygiene).
6. Pengurangan Resiko Pasien Jatuh.
Dengan menilai resiko jatuh pasien, dan melakukan
pencegahannya.

SASARAN 1
KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

Bagaimana mengidentifikasi pasien?


a. Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan
gelang identifikasi pasien.
b. Minimal ada 2 identitas misalnya NAMA, dan TANGGAL
LAHIR atau NOMOR REKAM MEDIS.
c. Nomor kamar atau lokasi pasien tidak bisa digunakan
untuk identifikasi.
Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilakukan pada
kondisi kegawatdaruratan pasien di IGD, ICU dan IBS
dengan tetap memperhatikan data pada gelang identitas
pasien.

Kapan identifikasi dilakukan ?


Prosedur verifikasi Identitas pasien dilakukan pada saat :
a. Sebelum pemberian obat,
b. Sebelum pemberian darah atau produk darah,
c. Sebelum pengambilan darah dan sampel lain untuk
pemeriksaan klinis,
d. Sebelum memberikan pengobatan dan tindakan lain,
e. Sebelum transfer pasien.

Bagaimana cara melakukan Verifikasi Identitas ?


( Prosedur / Proses Verifikasi Identifikasi Pasien )
1. Verifikasi sebelum tindakan dilakukan secara verbal
(menanyakan nama), dan secara visual (melihat gelang
identitas).

2. Petugas yang akan memberikan layanan


mengkonfirmasi identitas dengan melihat gelang

Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 11


pasien dan meminta pasien / pendamping untuk
menyebut ulang nama pasien.

3. Bila pasien tidak dapat menyebut identitasnya dapat


ditanyakan kepada keluarga pasien / penunggu.

4. Identifikasi pasien harus selalu dilakukan dan


dikonfirmasi ulang, caranya :

Meminta pasien/pendamping pasien menyebut nama


pasien bila akan menjalani layanan dengan
pertanyaan terbuka, misal :
Tolong sebutkan nama bapak/ibu

Kode Warna Gelang Identifikasi :


a. Gelang Identifikasi
Pasien Laki-laki : BIRU MUDA
Pasien Perempuan : MERAH MUDA

b. Gelang Pasien Resiko Jatuh : KUNING

c. Gelang Alergi : MERAH

d. Do Not Resuscitate (DNR) : UNGU


SASARAN 2
PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Apa teknik komunikasi yang dipakai di RS ?

a. SBAR
Situation : kondisi terkini yang terjadi pada
pasien.
Background : informasi penting apa yang
berhubungan dengan kondisi
pasien terkini.
Assessment : hasil pengkajian kondisi pasien
terkini.
Recommendation : apa yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah pasien saat ini.
SBAR adalah teknik dalam melaporkan kondisi pasien
untuk meningkatkan efektifitas komunikasi antar
pemberi layanan.
SBAR digunakan saat petugas melaporkan kondisi
pasien kepada dokter via telepon.

Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 13


b. TULBAKON
Tulis ( write )
Tulis advis dokter di lembar RM 2.
Baca kembali ( read back )
Baca kembali advis dokter.
Konfirmasi ulang ( reconfirm )
Saat dokter visit, konfirmasikan dengan tanda tangan
dokter.

SASARAN 3
PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI ( HAM: HIGH ALERT MEDICATION )

Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high-alert medication)


adalah :
1. Obat yang presentasinya tinggi dalam
menyebabkan terjadi kesalahan/error, dan/atau
kejadian sentinel (sentinel event).
2. Obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak
yang tidak diinginkan (adverse outcome).
3. Obat-obat yang tampak mirip / ucapan mirip
(NORUM : Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip,
atau LASA : Look Alike Sound Alike)
Apa yang harus diperhatikan sebelum perawat
memberikan obat?
Apakah identitas pasiennya benar?
Apakah obatnya benar?
Apakah dosis nya benar?
Apakah waktu pemberiannya benar?
Apakah rute/cara benar?
Apakah indikasinya benar ?

Kemudian perawat harus menulis apa ?


Dokumentasi/pencatatan di Rekam Medis (Status Pasien).

SASARAN 4
KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR, TEPAT
PASIEN OPERASI

Maksud dari proses verifikasi praoperatif adalah untuk :


a. Memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar;
b. Memastikan bahwa semua dokumen, foto (images),
dan hasil pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi
label dengan baik dan dipampang;
c. Memverifikasi keberadaan peralatan khusus dan/atau
implant-implant yang dibutuhkan :

Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 15


1) Orang yang bertanggung jawab untuk membuat
tanda pada pasien adalah operator/orang yang akan
melakukan tindakan.
2) Penandaan titik yang akan dioperasi dilakukan di
ruang rawat inap. Pasien ikut dilibatkan, terjaga dan
sadar. Tanda berupa lingkaran di titik yang akan
dioperasikan.
3) Tanda itu harus dibuat dengan pena atau spidol
permanen berwarna hitam dan jika memungkinkan,
harus terlihat sampai pasien disiapkan dan
diselimuti.
4) Semua penandaan harus dilakukan bersamaan saat
pengecekkan hasil pencitraan pasien; misalnya sinar
X, CT-scan, pencitraan elektronik atau hasil test
lainnya dan pastikan dengan catatan medis pasien
dan gelang identitas pasien.
5) Lokasi operasi ditandai pada semua kasus termasuk
sisi (laterality), struktur multipel (jari tangan, jari
kaki, lesi) atau multiple level (tulang belakang).

Beberapa prosedur yang tidak memerlukan penandaan :


1. Kasus organ tunggal (misalnya operasi jantung,
operasi caesar).
2. Kasus intervensi seperti kateter jantung.
3. Kasus yang melibatkan gigi.
4. Prosedur yang melibatkan bayi prematur dimana
penandaan akan menyebabkan tato permanen.

Prosedur checklist keselamatan operasi merupakan standar


operasi yang meliputi pembacaan dan pengisian formulir
sign in yang dilakukan sebelum pasien di anestesi di ruang
persiapan, time out yang dilakukan di ruang operasi sesaat
sebelum insisi pasien operasi dan sign out setelah operasi
selesai (dapat dilakukan di recovery room).
Proses sign in, time out dan sign out ini dipandu
oleh perawat sirkulasi dan diikuti oleh operator, dokter
anestesi, perawat.

SASARAN 5
PENGURANGAN RESIKO INFEKSI TERKAIT
PELAYANAN KESEHATAN

Semua petugas di rumah sakit termasuk dokter melakukan


kebersihan tangan (hand hygiene) pada 5 MOMEN :
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum melakukan tindakan asepsis
3. Sesudah terkena cairan tubuh pasien

Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 17


4. Sesudah kontak dengan pasien
5. Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Sebelum kontak dengan pasien
WHY? Untuk melindungi pasien dari kuman
berbahaya yang terdapat pada tangan Anda

Sebelum melakukan tindakan asepsis


WHY? Untuk mencegah kuman berbahaya,
termasuk kuman dari pasien sendiri,
memasuki tubuh pasien.

Sesudah terkena cairan tubuh pasien


WHY? Untuk melindungi Anda dan
lingkungan dari kuman yang berasal dari
pasien.

Sesudah kontak dengan pasien


WHY? Untuk melindungi Anda dan
lingkungan dari kuman yang berasal dari
pasien.
Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar
pasien
WHY? Untuk melindungi Anda dan
lingkungan dari kuman yang berasal dari
pasien.

6 AREA DALAM HANDWASH / HANDRUB :


Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 19
No Area TEPUNG SELACI PUPUT
2 Telapak tangan TElapak tangan
3 Punggung tangan PUNGgung tangan
4 Sela-sela jari SELA-sela jari
5 Punggung jari-jari mengunCI
6 Sekeliling ibu jari PUtar ibu jari
7 Kuku dan ujung jari PUTar-putar jari-jari
( lihat gambar Handwash / Handrub, sesuai nomor )

CARA CUCI TANGAN :


Ada 2 cara Cuci Tangan, yaitu :
1. HANDWASH : dengan air mengalir
Waktunya : 40 - 60 detik.
Setiap langkah ( langkah 2 - 7 ) 15 - 20 detik atau
sekitar 8 kali pengulangan.
2. HANDRUB : dengan gel berbasis alkohol
Waktunya : 20 - 30 detik.
Setiap langkah ( langkah 2 - 7 ) 3 - 5 detik atau
sekitar 4 kali pengulangan.

Lakukan Handwash setelah 5 kali Handrub.

1. How to Handwash?
Teknik Cuci Tangan dengan Sabun dan Air Mengalir

2.

Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 21


SASARAN 6
PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH
Penilaian risiko jatuh dilakukan saat pengkajian awal
HPK
dengan menggunakan metode pengkajian risiko jatuh yang
telah ditetapkan Rumah Sakit KASIH HERLINA. Penilaian
risiko jatuh pada pasien anak / pediatri menggunakan skor
HUMPTY DUMPTY, pada pasien dewasa menggunakan
skor MORSE. Skor asesmen risiko jatuh Humpty Dumpty :
(Skor minimum 7, Skor Maksimum 23)
a. Skor 7 - 11 : risiko rendah
b. Skor 12 : risiko tinggi
Kategori Morse Fall Scale :
a. Risiko tinggi = 45
b. Risiko rendah = 0 - 45

Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian


dapat dijadikan dasar pemberian reomendasi kepada
dokter untuk tata laksana lebih lanjut. Perawat memasang
gelang risiko jatuh berwarna KUNING di tangan pasien dan
mengedukasi pasien dan atau keluarga maksud
pemasangan gelang tersebut.

Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 23


HAK PASIEN DAN KELUARGA
Patient and Safety Rights ( PFR )
Dasar Hukum
Undang-undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 32.

Apa saja hak pasien ?


1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban
pasien.
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan
tanpa diskriminasi.
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien
sehingga pasien terhindar dari kerugiaan fisik dan
materi.
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan.
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit.
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya
kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktek
(SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang
diderita termasuk data data medisnya.
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata
cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif
tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan.
11. Memberikan persetujuan atau meolak atas tindakan
yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap
penyakit yang dideritanya.
12. Didampingi keluarga dalam keadaan kritis.
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan
yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu
pasien lainnya.
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya
selama dalam perawatan di Rumah Sakit.
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
Rumah Sakit terhadap dirinya.
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak
sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
17. Menggugat dan / atau menuntut Rumah Sakit apabila
Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang
Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 25
tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana. KPS
18. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak
sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak
dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.

Apa saja tanggung jawab pasien ?


1. Menaati segala peraturan dan tata tertib Rumah Sakit.
2. Mematuhi segala intstruksi dokter dan perawat dalam
pengobatannya.
3. Memberikan informasi dengan jujur dan lengkap
tentang penyakit yang diderita kepada dokter.
4. Melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan Rumah
Sakit / dokter.
5. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian
yang telah dibuat.
KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF
Staff Qualification and Educations ( SQE )

Apa Tujuan Kualifikasi dan Pendidikan Staf ?


Bahwa pasien akan mendapatkan / dilayani oleh staf yang
berkualitas, karena kompetensi dan keterampilan yang
dimiliki sesuai dengan pendidikannya. Rumah Sakit
mengembangkan proses rekruitmen, penetapan, orientasi
dan penugasan.

Rumah Sakit KASIH HERLINA menyediakan proses yang


efisien, terkoordinasi atau terpusat untuk :
a. Penerimaan / rekrutmen individu untuk posisi /
jabatan yang tersedia;
b. Penilaian / evaluasi / pelatihan, keterampilan dan
pengetahuan para calon / kandidat staf
c. Penetapan / appointing individu sebagai staf
rumah sakit

Kebijakan Personalia :
1. Ada informasi kepegawaian yang
didokumentasikan untuk setiap staf;
2. Seluruh staf, baik klinis maupun non klinis
diberikan orientasi tentang rumah sakit, instalasi /
unit kerja atau unit terkait dimana mereka

Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 27


ditugaskan dan tentang tugas dan tanggung jawab
mereka yang spesifik saat mereka diangkat
sebagai staf.
3. Staf yang memberikan asuhan pasien dan staf lain
yang diidentifikasi oleh rumah sakit untuk dilatih
dalam cardiac life support yang ditetapkan.
4. Rumah Sakit mempunyai tujuan yang terstandar;
prosedur berbasis bukti untuk memberi
wewenang kepada semua anggota staf medis
untuk menerima pasien dan memberikan
pelayanan klinis lainnya sesuai dengan kualifikasi.
5. Rumah Sakit mempunyai proses yang efektif untuk
mengumpulkan, memverifikasi, mengevaluasi
kredensial / bukti-bukti keahlian / kelulusan
(izin/lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi
dan pengalaman) dari staf medis, staf
keperawatan dan praktisi pelayanan kesehatan
lainnya serta non medis.

6. Rumah Sakit KASIH HERLINA menyediakan


program kesehatan dan keselamatan staf dengan
tes kesehatan
7. pra kerja, tes kesehatan berkala, tes kesehatan
khusus, serta imunisasi bagi petugas di tempat
berisiko infeksi. Bagi petugas di ruangan khusus
(rawat inapm IGD, IBS, Genset, incinerator,
PPI pertukangan)
disediakan Alat Pelindung Diri
(APD) sesuai dengan bidang kerjanya.

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


Prevention and Control of Infection ( PCI )
Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 29
Apa Tujuan PPI ?
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang
didapat dan ditularkan diantara pasien, staf, tenaga
profesional kesehatan, tenaga kontrak, tenaga sukarela,
mahasiswa dan pengunjung.

Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah


Sakit (PPI RS) telah menetapkan pemisahan sampah
infeksius dan non infeksius serta benda tajam.

Sampah Infeksius dibuang di tempat sampah


infeksius berkantung plastik Kuning.

Sampah Non Infeksius dibuang di tempat sampah


non infeksius berkantung plastik Hitam.

Sampah Benda Tajam dibuang di tempat sampah


khusus.
5 Moment for HAND HYGIENE ( lihat hal. 17 )
Bagaimana 5 saat mencuci tangan ?
1. Sebelum kontak dengan pasien.
2. Sebelum tindakan bersih dan aseptik.
3. Setelah kontak pasien.
4. Setelah terpapar cairan tubuh pasien.
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien.

Berapa lama waktu cuci tangan dgn air mengalir ?


40 60 detik. ( lihat hal. 19 )

Berapa lama waktu cuci tangan dgn hand rub ?


20 30 detik. ( lihat hal. 19 )

Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)


Jenis APD : Sarung tangan; masker harus menutup hidung,
mulut, bagian bawah dagu dan rambut pada wajah
(jenggot); alat pelindung mata : kaca mata plastik bening,
kaca mata pengaman, pelindung wajah (Visor), topi, gaun
pelindung, pelindung kaki (sepatu bot).

Prinsip Penggunaan APD :


1. Tangan harus selalu dibersihkan meskipun
menggunakan APD.
2. Lepas dan ganti segera segala perlengkapan APD
setelah anda mengetahui APD tersebut tidak
berfungsi optimal (rusak atau sobek)
3. Lepaskan semua APD sesegera mungkin setelah
selesai memberikan pelayanan dan hindari
Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 31
kontaminasi terhadap; lingkungan, para pasien
atau pekerja lain dan diri sendiri.
4. Buang semua APD dengan hati-hati dan segera
membersihkan tangan.
5. Perkirakan risiko terpapar cairan tubuh atau area
terkontaminasi sebelum melakukan kegiatan
perawatan.
6. Pilih APD sesuai dengan perkiraan risiko terjadinya
paparan.
7. Sarana APD harus selalu tersedia termasuk dalam
keadaan emergensi.
8. Gunakan APD yang sesuai pada saat :
a. Prosedur isolasi bagi pasien dengan penyakit
menular atau pasien dengan penurunan daya
tahan tubuh.
b. Penanganan pada jenazah terinfeksi

ETIKA BATUK DAN BERSIN


1. Tutup hidung dan mulut dengan tisu, sapu tangan
atau kain, jika ada jangan tutup menggunakan
tangan melainkan menggunakan lengan dalam
baju atau kerudung.
2. Segera buang tisu yang telah terpakai ke dalam
tempat sampah.
3. Cuci tangan dengan menggunakan sabun atau
pencuci tangan berbasis alkohol.
4. Gunakan masker jika sedang sakit atau ada yang
sakit di sekitar anda.
5. Tidak sembarangan membuang dahak atau ludah
setelah batuk.

Tuas Manometer

Pin Handel
Pengaman

Selang

ANATOMI APAR
( ALAT PEMADAM API RINGAN )
Tabung

Mulut
Selang
Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 33
Cek Jarum Manometer (posisi Hijau)
berarti masih bisa digunakan.

Angkat tabung dari tempatnya.

Cabut PIN pengamannya.

CARA MENGGUNAKAN
Arahkan ke sumber apiAPAR

Tekan tuasnya

Sapukan ke kanan kiri


BANTUAN HIDUP DASAR ( BHD )
Basic Life Support ( BLS )
1. Lakukan 3 A
Aman diri, Aman Lingkungan, Aman pasien.
2. Periksa Kesadaran Penderita
Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 35
Dengan cara menepuk pundak dan memanggilnya.
3. Bila sadar, posisikan dalam posisi pulih ( recovery
posistion ).
4. Bila tidak sadar, panggil bantuan ( Hubungi SPGDT /
RS terdekat ).
Lakukan RJP ( CPR ).

PANDUAN MELAKUKAN
RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP )
Cardio-Pulmonary Resucitation ( CPR )
1. Periksa nadi karotis ( 5-10 detik ) jika tidak teraba
lakukan RJP (dengan perbandingan 30:2 dengan
kecepatan kompresi / pijatan 100x/mnt (tiap 30
kompresi / pijatan dlm 18 detik/kurang, lakukan RJP
sampai ada respon atau bantuan datang )
2. Jika nadi karotis ada buka jalan nafas dengan head
tilt chin lift/juw trust
3. Periksa pernafasan (lihat,dengar,rasakan) selama 5-
10 detik, jika tidak ada lakukan Rescue Breathing 10-
12x/mnt, jika penderita adekuat posisikan penderita
pada posisi pemulihan (Recovery Position)
Gambar RJP ( CPR )
DAFTAR ALFABET FONETIK

Huruf Fonetik Huruf Fonetik


A Alfa N Nopember

Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 37


B Beta O Oscar
C Charlie P Papa
D Delta Q Quebec
E Echo R Romeo
F Fanta S Sierra
G Golf T Tango
H Hotel U Ultra
I India V Volvo
J Jakarta W Whiskey
K Kilo X Xerox
L Lima Y Yankee
M Mama Z Zulu

TIPS UMUM SAAT SURVEY AKREDITASI

1. Selalu siap untuk ditanya. Sambutlah Surveyor


dengan senyum.
2. Percaya diri, ramah dan tenang.
3. Jawablah hanya apa ditanya dan apa yang Anda
ketahui. Gunakan SPO yang ada sebagai dasar untuk
menjawab.
4. Cari konfirmasi kepada orang yang tepat jika Anda
tidak tahu.
5. Pastikan dokumen benar dan memadai.
6. Ingat bahwa Surveyor ada disini untuk membantu
kita.

Harga Sebuah Senyuman

Senyum itu tidak ada biayanya,


tapi manfaatnya luar biasa.

Senyum memperkaya orang yang menerima,


tetapi tidak memiskinkan si pemberinya.

Tersenyumlah Tuhan Memberkati !

Buku Saku Akreditasi RSKH 2016 Hal. 39


Revisi 20 Juli 2016

Anda mungkin juga menyukai