KEMUNDURAN
UMAT ISLAM
arrayapublishing2017
pENERBITbUKUbAGUSbAJAKAN
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
ISLAM ADALAH AJARAN PRAKTIS .................................................... 2
UNSUR-UNSUR LEMAHNYA KAUM MUSLIM ................................... 7
BANGKITNYA NASIONALISME MELALUI
SERANGAN MISIONARIS .................................................................... 19
HASIL-HASIL SERANGAN MISSIONARIS ....................................... 28
MENCEGAH KEMBALI DOMINASI ISLAM
DI TENGAH-TENGAH KEHIDUPAN ................................................. 31
KESULITAN-KESULITAN YANG MENGHALANGI
KEMBALINYA SISTEM ISLAM ........................................................... 35
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
PENDAHULUAN
Banyak kaum Muslim, termasuk di dalamnya orang-orang yang
beriman, bertanya, jika memang Islam mungkin untuk diterapkan di
abad ini; dan jika memang itu bisa dilakukan, apakah hal itu dengan
mudah dapat diterapkan dan mampu menahan ujian yang akan
menimpanya? Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah, apakah Islam
benar-benar pernah diterapkan setelah wafatnya Rasulullah saw?
Pertanyaan tersebut mewakili sebagian sikap kaum Muslim yang
bersifat skeptis atau rendah diri. Pertanyaan itu muncul karena musuh-
musuh Islam dan kaum Muslim telah merubah gambaran mereka
tentang sejarah Islam dan kaum Muslim. Sebagian lainnya merasa sulit
untuk menghadirkan sistem Islam dalam benak mereka, karena telah
dipengaruhi oleh fakta/kenyataan yang ada. Mereka tidak bisa
menggambarkan perintah-perintah Islam kecuali dengan teropong yang
mereka biasa gunakan dalam sistem Demokrasi, sistem tempat mereka
hidup di dalamnya. Kesulitan itu tidak berhenti sampai disini, melainkan
datang menghampiri benak mereka, memberi warna dengan budaya
asing, dan mendorong perubahan dalam pola pikir dan perilaku mereka.
Banyak kaum Muslim yang mengabaikan bahayanya tsaqafah
(budaya) asing. Kaum Muslim telah memerangi para penjajah Barat,
namun ironisnya hingga saat ini masih mengambil tsaqafah Barat,
padahal justru tsaqafah Barat itulah yang menjadi penyebab
imperialisme, dan melempangkan jalan untuk mengokohkan
imperialisme yang akhirnya mengontrol negeri-negeri kaum Muslim.
Kondisi kaum Muslim saat ini sangat mengherankan dan juga sangat
kontradiktif. Di satu sisi, kaum Muslim mengklaim bahwa mereka telah
memerangi orang-orang asing, akan tetapi di sisi lain, lewat tangan
belakangnya mengambil racun mematikan dari tsaqafah asing itu, lalu
mereka meminumnya hingga terjerumus dalam kematian. Orang yang
dungu menganggap bahwa mereka itu adalah martir (syahid) di medan
perang. Kenyataannya, mereka adalah mati konyol dan menipu.
Jadi, apa yang kaum Muslim inginkan dengan banyaknya negara
yang mereka miliki? Kekuatan Barat telah datang, dan memberikan
kepada kaum Muslim banyak negara. Itu mereka lakukan dalam rangka
menyempurnakan rencana Barat membagi-bagi negeri kaum Muslim,
dan memaksa kaum Muslim agar merasa puas dengan kedaulatan negeri
mereka yang kecil lagi lemah. Barat masih memberikan kepada kaum
Muslim negara baru di setiap periode untuk memperlebar jurang
kesesatan, menaikkan eskalasi pemecahbelahan, menjauhkan kaum
1
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
2
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
5
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
melaksanakan hal itu akan kita jumpai masyarakat terbaik yang pernah
ada di dunia.
Islam adalah ideologi yang memiliki akidah dan peraturan. Ia
merupakan pedoman kehidupan (way of life). Apabila kita ingin
mengetahui dan mengambilnya, maka sama sekali tidak dibenarkan
menjadikan sejarah sebagai sumber rujukan; tidak dari sisi pengetahuan
tentang peraturannya, juga tidak dari sisi pengambilan hukum-
hukumnya (istinbath). Sumber yang komprehensif mengenai peraturan
(undang-undang) dapat diambil dari buku-buku fiqih. Sedangkan
sumber pengambilan hukum (istinbath) dapat diketahui melalui
pengambilan dalil-dalilnya yang rinci.
Dari sini kita bisa menyaksikan bahwa selama periode
berkembangnya negara Islam, tidak pernah satu kalipun negara Islam
menerapkan sistem selain Islam. Penerapan Islam secara nyata adalah
bentuk keberhasilan yang tidak ada bandingannya, terutama dengan
menyoroti dua hal berikut:
Pertama, qiyadah fikriyah (kepemimpinan berpikir) Islam berhasil
merubah bangsa Arab secara total, dari taraf pemikiran yang sangat
rendah dan dari kegelapan yang selalu dikungkung oleh fanatisme
kesukuan dan alam kebodohan yang teramat sangat, menjadi era
kebangkitan berpikir yang cemerlang, gemerlap dengan cahaya Islam,
yang pengaruhnya bukan hanya dikecap oleh bangsa Arab saja
melainkan juga tersebar luas ke seluruh dunia. Umat Islam telah
memainkan peranan penting dalam membawa Islam ke seluruh pelosok
dunia, sehingga mampu menguasai wilayah-wilayah Persia, Iran, Suriah,
Mesir, dan Afrika Utara. Padahal, masing-masing negeri itu adalah
sebuah bangsa yang berbeda, begitu pula ras, tradisi dan agamanya.
Namun, tatkala mereka hidup di bawah naungan pemerintahan Islam,
kemudian memahami Islam, seketika itu juga mereka melupakan sejarah
dan jati diri mereka yang telah lalu, memeluk Islam dan menjadi satu
komunitas yang sama. Keberhasilan qiyadah fikriyah Islam dengan
menyatukan banyak masyarakat dan banyak bangsa di dunia
merupakan keberhasilan yang sangat cemerlang dan tidak ada duanya
dalam sejarah umat manusia, padahal saat itu sarana transportasi dala m
aktivitas penyebarluasan Islam terbatas hanya pada unta, dan media
penyebarannya juga terbatas hanya melalui lisan dan pena.
Gelombang penaklukan (futuhat) Islam dilakukan untuk
menyingkirkan penghalang yang menghadang umat manusia dari
memperoleh kebenaran, lalu mendobraknya hingga manusia memiliki
6
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
7
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
9
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
12
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
Islam dengan segala sesuatu yang berasal dari Barat. Pada masa akhir
dari negara Utsmani ide tersebut telah mendominasi atmosfer politik
maupun intelektual masyarakat. Secara tidak langsung Barat telah
membawa peradabannya dengan stempel Islam, dan kaum Muslim tidak
bisa menyangkal apapun yang telah distempel oleh ajarannya.
Barat juga berhasil mempropagandakan slogan yang memisahkan
Islam di satu sisi, dan aspek intelektual di sisi lain. Barat berhasil
mempengaruhi opini umum kaum Muslim dengan pandangannya ini,
terlebih lagi terhadap para pakar hukum Islam dan juga para ilmuwan.
Mereka inilah yang kemudian disebut dengan julukan kaum reformis
dan modernis. Kenyataannya menunjukkan adanya kontradiksi antara
peradaban Barat dan peradaban Islam. Hal itu jelas-jelas tampak dalam
tsaqafah Barat dan pandangannya terhadap kehidupan, dengan tsaqafah
Islam dan pandangannya tentang kehidupan. Kaum Muslim menjauhi
Islam, begitu pula makin menutup diri terhadap pemikiran-pemikiran
Barat. Pada akhirnya mereka bingung karena tidak bisa memahami
pemikiran-pemikiran Barat, tetapi juga menyempitkan pandangan
mereka terhadap pemikiran-pemikiran Islam. Kebingungan ini
berdampak pada sikap pengabaian terhadap penemuan-penemuan,
sains, dan industri. Mereka mempunyai berbagai pandangan yang saling
bertabrakan, sementara negara tidak mampu mengembalikan mereka
terhadap pemikiran yang benar. Kebingungan ini membawa kaum
Muslim semakin menjauhi penerimaan terhadap kemajuan yang bersifat
materi di bidang sains, penemuan-penemuan dan industri. Kaum Muslim
makin melemah, meskipun demikian kelemahannya tidak tampak
hingga mereka tidak mampu lagi menjaga dirinya sendiri. Barat lalu
mengambil alih kendali atas bagian-bagian yang dulunya adalah wilayah
negara Islam, dan Barat membuatnya tidak berdaya, lalu memaksanya
untuk bersikap patuh.
Pada tahun 1762-1796 M, Rusia yang saat itu berada di bawah
kekuasaan Catherina, berperang dengan negara Utsmani. Mereka
mengalahkan pasukan Utsmani dan menguasai beberapa wilayah Islam.
Rusia menguasai kota Avoz yang berada di semenanjung Crimea, begitu
pula seluruh pantai Timur dari laut Hitam. Disitulah didirikan kota
Sebastepol, dan membangun pelabuhan komersil Odessa di laut Hitam.
Rusia menjadi faktor penting dalam hubungan luar negeri negara
Utsmani. Rusia menjadi negara besar di daerah-daerah yang dulunya
adalah peninggalan kerajaan Romawi. Rusia juga berfungsi menjadi
penjaga bagi kaum Kristen Eropa yang berada di dalam kekuasaan kaum
Muslim.
16
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
17
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
Balkan, hingga Balkan lepas dari negara Utsmani pada tahun 1878 M.
Eropa juga memanas-manasi Yunani untuk melepaskan diri dari negara
Utsmani sejak tahun 1820 M. Melalui intervensi Barat itulah, Yunani
memerdekakan diri dari negara Utsmani pada tahun 1830 M. Berturut-
turut kontrol negara Utsmani atas wilayah Balkan, pulau Kreta, Siprus,
dan pulau-pulau lain yang berada di laut Mediterania lepas satu demi
satu. Banyak kaum Muslim yang melarikan diri dari negeri dan tanah
airnya menjadi pengungsi, dan lari ke negeri-negeri Arab yang masih
Islam.
Disamping itu, Barat secara rahasia mendorong gerakan-gerakan
gerilya diantara kaum Muslim itu sendiri untuk memecahbelah mereka
di satu sisi, dan antara Turki dan Arab di sisi lain. Baratlah yang
menciptakan dan mendukung gerakan-gerakan nasionalis. Gerakan-
gerakan ini tumbuh dan berkembang di negeri-negeri Muslim dalam
bentuk partai politik, mencakup orang-orang Turki maupun Arab,
seperti Ottoman Decentralization Society, al-Fatat (gerakan Turki
Muda), gerakan nasionalis Arab, al-Ahd, dan lain-lain. Ini membawa
kebingungan dan kekacauan bagi negara yang berdampak pada
limbungnya kondisi negara karena disibukkan oleh banyaknya masalah-
masalah dalam negeri, disamping rongrongan dari luar. Pada Perang
Dunia I, Barat memperoleh kesempatan yang tepat untuk melakukan
invasi terhadap dunia Arab, lalu merampas daerah-daerah yang masih
tersisa. Negara Utsmani terseret dalam kancah peperangan yang
berujung pada kekalahannya, sedangkan negara-negara sekutu
memperoleh kemenangan. Berikutnya sekutu membagi-bagi dunia Islam
diantara mereka, mengkapling-kaplingnya ibarat tanah mereka sendiri,
dan tidak menyisakannya kecuali tanah yang sekarang bernama negara
Turki. Keberhasilan negara-negara sekutu pada Perang Dunia I tahun
1918 - 1921 M memudahkan kemerdekaan Turki, yang digagas oleh
Mustafa Kemal Ataturk dengan menghapuskan institusi ke-Khilafahan,
dan memutus sama sekali ikatan yang menghubungkan kaum Muslim
dengan ajaran agamanya.
Apa yang dilakukan Mustafa Kemal Ataturk merupakan pukulan
pamungkas terhadap negara Utsmani, yang dahulu pernah menjadi
negara adi daya di dunia selama berabad-abad, kemudian lambat laun
merosot, hingga akhirnya runtuh dengan dihapuskannya pemerintahan
Islam (yaitu negara Khilafah). Kamal Ataturk lalu memindahkan ibukota
dari Istambul (dulunya Konstantinopel) ke Ankara. Di depan parlemen
nasional Turki, Mustafa Kemal Ataturk berkata:
18
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
Saya tidak percaya terhadap institusi negara Islam, sama halnya dengan
saya tidak percaya terhadap institusi negara Utsmani. Setiap orang dari
kami bebas untuk memiliki pendapat, namun pemerintah harus
melakukan sesuatu untuk menyatukannya, dan merancang politiknya
yang didasarkan pada fakta. Itu dilakukan dalam rangka merealisir satu
target, yaitu untuk memelihara kehidupan negara dan kemerdekaan,
dengan panduan kerja yang didasarkan pada batas-batas alamiah.
Dengan demikian, tidak ada keinginan maupun angan-angan yang
mempengaruhi kebijakan kami. Maka, pergilah ke neraka dengan seluruh
impian dan setan. Mereka telah membayar kepada kita harga yang mahal
di masa lalu.
Kemudian, Mustafa Kemal Ataturk mendeklarasikan keinginannya,
yaitu memerdekakan Turki sebagai sebuah bangsa Turki, bukan sebagai
sebuah komunitas Islam. Dengan kata lain, dia telah menyerahkan
loyalitasnya kepada Turki, bukan kepada Islam.
19
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
20
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
21
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
22
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
23
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
24
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
25
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
bahwa hal itu merupakan ujung horizon dari hantu gerakan Arab. Ini
kelahiran yang pertama dan baru. Hingga saat ini orang-orang tidak
menolong, akan tetapi segera akan menuntut tanggung jawab mereka di
tengah-tengah kekuasaan Islam, dan mereka akan mengambil peranan di
masa datang di dunia ini.
Perhatian atas serangan missionaris dengan mengatasnamakan
agama dan pendidikan bukan hanya dilakukan oleh Amerika, Perancis
dan Inggris saja, melainkan juga kekaisaran Rusia. Rusia (yang waktu itu
dikenal dengan nama Prusia) telah mengirimkan missinya ke Syam
lewat kelompok Prusia Jerman. Kelompok misi ini turut berpartisipasi
dengan kelompok missi yang lain dalam kegiatan keagamaan maupun
aktivitas politik. Meskipun masing-masing kelompok missi tersebut
memiliki pandangan politik dan kepentingan internasional yang
berbeda-beda, akan tetapi mereka sepakat dalam satu tujuan, yaitu
membangkitkan kembali budaya Barat di daerah Timur; membuat
keragu-raguan dikalangan kaum Muslim akan agamanya, dan
memunculkan di tengah-tengah kaum Muslim ketidaksukaan terhadap
agamanya sendiri; menganggap hina sejarah mereka, dan mengagung-
agungkan peradaban Barat. Itu semua merupakan pendirian Barat
terhadap kaum Muslim. Barat bukan hanya membenci Islam dan kaum
Muslim, tetapi juga menghinakannya dalam bentuk caci maki yang amat
pahit. Mereka mencap kaum Muslim sebagai tidak berperadaban,
terbelakang, masyarakat barbar. Ini adalah kenyataan gambaran Barat
terhadap kaum Muslim. Ini pula yang menjadi penyebab
terkonsentrasinya budaya, ekonomi dan penjajahan politik di negeri-
negeri Islam.
Beikut ini adalah beberapa pernyataan para intelektual Eropa yang
menegaskan fakta-fakta tersebut.
Intelektual Perancis, Count Henry Du Castry telah menulis di
dalam bukunya, Islam, pada tahun 1896 M:
Saya tidak tahu apa yang akan dikatakan kaum Muslim jika mereka
mengetahui cerita-cerita di abad pertengahan, dan mengerti apa yang
terkandung di dalam nyanyian orang-orang Kristen, dan terhadap seluruh
nyanyian kita yang muncul sebelum abad ke dua belas. Itu menjadi salah
satu ide/pemikiran penyebab terjadinya perang Salib. Pemikiran tersebut
sedemikian menggelora hingga melampaui batas dengan dibalut oleh
perasaan dendam terhadap umat Islam. Hal itu melanda orang-orang
Kristen yang awam terhadap Islam. Akibat dari nyanyian itu, pikiran
orang-orang Kristen telah menyerap seluruh kekeliruan melawan Islam,
26
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
27
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
28
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
30
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
dalam bidang politik, ekonomi dan militer, padahal hal itu amat
dibutuhkan dalam kehidupan.
Parahnya lagi, para politisi itu beraktivitas dalam rangka meraih
kepentingan pribadinya, disamping berbuat untuk kepentingan negara-
negara asing. Akibatnya mereka tidak memiliki fokus perhatian, yang
berujung pada hilangnya semangat dan kejujuran dalam setiap
pekerjaan. Seluruh aktivitas para politisi boleh dikatakan tidak lagi
produktif. Setiap usaha untuk membangkitkan kembali bangsanya
bermuara pada gerakan yang membingungkan, layaknya gerakan hewan
yang disembelih, berakhir pada keputusasaan dan menyerah. Hal ini
disebabkan karena para pimpinan gerakan politik telah kehilangan
pusat perhatiannya, doktrin-doktrinnya telah lenyap, sehingga
berdampak pada semakin menjauhnya bangsa-bangsa Islam dari ajaran
Islam. Pemikiran para politisi telah tertulari opini yang keliru dan telah
mengambil prinsip-prinsip asing dari luar Islam. Sebagian dari gerakan
mereka yang muncul di negeri-negeri Islam berada di bawah label
nasionalisme atau sosialisme. Sebagian lainnya mempropagandakan
patriotisme dan komunisme. Sisanya yang lain menyerukan agama
hanya pada aspek spiritual dan ketinggian moral saja. Ada pula yang
terseret hanya pada arus pendidikan saja. Apa yang mereka lakukan
hanya makin menambah kesulitan baru dan menambah problem-
problem yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat yang sedang
dirundung sakit. Seluruh gerakan dan usaha mereka menemui kegagalan
karena mereka bergerak secara membabi buta. Ini karena mereka telah
terpengaruh oleh serangan missionaris Krsiten. Mereka mengikuti
konsep-konsep peradaban Barat, sehingga yang mereka lakukan tidak
membawa manfaat sedikitpun terhadap bangsa-bangsa Islam, malahan
tindakan mereka semakin memperkuat akar penjajahan dan
membuatnya kokoh.
Walhasil, serangan missionaris telah memperoleh keberhasilan
yang tidak ada taranya.
31
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
32
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
33
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
34
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
golongan. Jika partai politik Islam atau pun gerakan Islam ingin eksis
maka terhadap mereka disyaratkan harus melalui mekanisme
demokrasi, dan keanggotaannya tidak boleh terbatas hanya pada kaum
Muslim saja. Dengan kata lain, undang-undang itu memastikan bahwa
partai politik Islam atau pun gerakan Islam di negeri-negeri Islam
terlarang. Ini berarti bahwa kaum Muslim tidak memiliki hak untuk
mendirikan organisasi apapun, kecuali organisasi sosial saja. Beberapa
undang-undang di beberapa negeri kaum Muslim malah menganggap
bahwa pembentukan partai politik Islam adalah tindakan kriminal yang
harus dihukum.
Kaum penjajah juga mensponsori berdirinya organisasi konferensi
Islam untuk mengganggu komunitas kaum Muslim. Organisasi
konferensi Islam inilah yang mengeluarkan berbagai macam resolusi,
lalu mempublikasikan dan menyiarkannya terhadap kaum Muslim. Akan
tetapi organisasi konferensi Islam hanya sekedar mengeluarkan resolusi
dan menyiarkan resolusi saja, tanpa ada aksi-aksi nyata. Keberadaan dan
kekuatan mereka itu ibarat tinta yang berada di atas kertas, tidak lebih
dari itu.
35
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
36
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
37
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
38
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
39
KEMUNDURAN UMAT ISLAM - Samih Athef az-Zein arrayapublishing2016
40