Anda di halaman 1dari 48

PUTUSAN

No. 741/Pid.Sus/2015/PN.Gpr

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri yang mengadili perkara pidana


pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan Biasa telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

Nama : SONY SANDRA Anak darI SUSILO SOSRO

ATMOJO ;

Tempat Lahir : Kediri ;

Umur/ Tanggal Lahir : 61 Tahun / 29 Desember 1953 ;

Jenis Kelamin : Laki-laki ;

Kebangsaan : Indonesia ;

Tempat Tinggal : Jl. Kombes Pol Diryat No. 07 Rt/ Rw. 01/ 03

Kel. Dandangan Kota Kediri Atau Jl. Medang


Kamulan No. 33 Kel. Balowerti Kec.
KotaKediri ;

Agama : Katolik ;

Pekerjaan : Konstruksi ;

Terdakwa dalam perkara ini didampingi oleh Penasihat Hukum


Moch.Arifin S.H, Agus Manfalutfi, S.H.,M.H, Moh. Ridwan S.H.,M.H Advokat-
Konsultan Hukum MOCH. ARIFIN, S.H & PARTNERS yang berkantor di Jln.
Cipunegara Nomor : 12 A Surabaya, Surat Kuasa tertanggal 4 Januari 2016 dan
telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri Nomor :
02/ Leg.Srt.Kuasa/ 2016/ PN.Gpr tanggal 4 Januari 2016, Dr. Sidabukke, S.H,
C.N, M.Hum yang berkantor di Sidabukke Clan & Associates beralamat di Jl.
Raya Darmo Nomor 135 B Surabaya Surat Kuasa tertanggal 4 Januari 2016
dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri
Nomor : 05/ Leg.Srt.Kuasa/ 2016/ PN.Gpr tanggal 1 Januari 2016 ;

Halaman 1 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara :

- Penyidik sejak tanggal 14 Juli 2015 sampai dengan tanggal 2 Agustus


2015;

- Penyidik Perpanjangan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 3 Agustus


2015 sampai dengan tanggal 11 September 2015 ;

- Penyidik Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 12


September 2015 sampai dengan tanggal 11 Oktober 2015 ;

- Penyidik Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 12


Oktober 2015 sampai dengan tanggal 10 Nopember 2015 ;

- Penuntut Umum tidak dilakukan penahanan karena ditahan dalam


perkara lain ;

Pengadilan Negeri tersebut ;

Telah membaca berkas perkara ;

Telah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum ;

Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan Terdakwa ;

Telah memperhatikan barang bukti ;

Telah mendengar pembacaan surat Tuntutan Penuntut Umum yang


pada pokoknya sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa SONY SANDRA anak dari SUSILO SOSRO


ATMOJO bersalah melakukan tindak pidana Gabungan beberapa
perbuatan dengan sengaja membujuk anak melakukan persetubuhan
dengannyasebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 ayat
(2) Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU RI No : 35 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak jo Pasal 65 ayat (1) KUHP sebagaimana kami
dakwakan dalam Dakwaan Alternatif Pertama ;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa berupa pidana penjara


selama 14 (empat belas) tahun dikurangi selama Terdakwa dalam tahanan
dan denda sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) apabila tidak

Halaman 2 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


dapat dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam)
bulan ;

3. Menyatakan barang bukti berupa :

1. 1 (satu) potong kaos warna merah


2. 1 (satu) potong celana pendek jeans warna biru
3. 1 (satu) potong BH/ BRA warna merah muda
4. 1 (satu) potong celana dalam warna biru

Dikembalikan kepada yang berhak yaitu ANDINI EKA YULIAN

5. 1 (satu) potong kaos warna hijau


6. 1 (satu) potong celana leaging warna biru
7. 1 (satu) potong BRA/ BH warna merah muda
8. 1 (satu) potong celana dalam warna hijau putih

Dikembalikan kepada yang berhak yaitu CANTIKA AYU LESTARI

9. 1 (satu) potong jaket kain warna biru


10. 1 (satu) potong celana pendek jeans warna abu-abu
11. 1 (satu) potong BH/ BRA warna merah hitam
12. 1 (satu) potong celana dalam warna putih

Dikembalikan kepada yang berhak yaitu MILA ROSITA

13. 1 (satu) potong kaos warna hijau


14. 1 (satu) potong celana pendek motif Koran warna putih
15. 1 (satu) potong BH/ BRA motif pita warna putih
16. 1 (satu) potong celana dalam motif bunga-bunga warna merah

Dikembalikan kepada yang berhak yaitu ANGGUN PUSPITA SARI

17. 6 (enam) buah buku control mobil masuk yang check in di Hotel
Bukit Daun

Dikembalikan kepada yang berhak yaitu pihak Hotel Bukit Daun

4. Menetapkan agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara


sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah).

Telah mendengar pembelaan saya yang pada pokoknya Terdakwa tidak


pernah melakukan perbuatan sebagaimana yang dituduhkan oleh Jaksa, maka
saya menolak tawaran mereka karena saya yakin melalui persidangan ini
kebenaran akan muncul dan Majelis Hakim dapat bertindak obyektif dan tidak
terpengaruh dengan tekanan dan intervensi serta beberapa orang yang telah
datang meminta saya agar dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman yang
berat.
Halaman 3 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr
Berdasarkan hal-hal sebagaimana terurai diatas, maka dengan segala
hormat dan kerendahan hati saya mohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini. Sebelum menjatuhkan putusan, untuk
terlebih dahulu menelaah dan mencermati perkara ini secara obyektif dan untuk
selanjutnya berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut :

1. Menyatakan saya SONY SANDRA BIN SUSILO SOSRO ATMOJO tidak


terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau
membujuk anak melakukan persetubuhan, sebagaimana dalam dakwaan
saudara Jaksa Penuntut Umum.
2. Membebaskan saya SONY SANDRA BIN SUSILO SOSRO ATMOJO dari
segala dakwaan.
3. Memulihkan hak dan kemampuan kedudukan harkat serta martabat Saya
seperti keadaan semula.
4. Membebankan beaya perkara ini kepada Negara

Dan atau

Apabila Majelis hakim pemeriksa perkara ini berpendapat lain mohon dengan
kearifannya berkenan untuk memberikan putusan yang seadil-adilnya

Telah mendengar pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa yang pada


pokoknya terhadap perbuatan yang masuk dalam kategori concursus realis
tetapi pelakunya diadili lebih dari satu kali oleh Pengadilan yang berbeda, maka
putusan terhadap perkara atau yang diadili untuk yang kedua, maka putusannya
adalah harus ne bis in idem. Penasihat Hukum Terdakwa mohon dengan hormat
kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan
memutuskan :

1. Membebaskan Terdakwa SONY SANDRA dari segala dakwaan hukum


(Vrijspraak) ;
2. Merehabilitasi dan memulihkan nama baik Terdakwa ;
3. Membebankan biaya yang timbul karenanya kepada Negara.

Menimbang, bahwa atas pembelaan Terdakwa dan Penasihat Hukum


Terdakwa, Penuntut Umum mengajukan tanggapan tanggal 9 Mei 2016dan
atas tanggapan (Replik) Jaksa Penuntut Umum, Terdakwa dan Penasihat
Hukum Terdakwa mengajukan tanggapan (Duplik) tanggal 12 Mei 2016 ;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan kepersidangan oleh Penuntut


Umum karena didakwa sebagai berikut :

Halaman 4 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


PERTAMA :

Bahwa ia terdakwa SONY SANDRA anak dari SUSILO SOSRO ATMOJO


pada hari, tanggal dan jam yang sudah tidak bisa diingat lagi di bulan
September 2014 dan pada hari, tanggal dan jam yang sudah tidak bisa diingat
lagi di bulan Oktober 2014 atau setidak tidaknya pada suatu waktu antara
bulan September 2015 sampai dengan bulan Oktober 2014, bertempat di Hotel
Bukit Daun Kec. Semen Kab. Kediri atau setidak tidaknya pada suatu tempat
yang masih termasuk didaerah hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri,
telah melakukan gabungan dari beberapa perbuatan yang masing masing
harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan
beberapa kejahatan, yang diancam dengan pidana pokok yang sejenis yaitu
dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau
membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain,
yang dilakukan dengan cara dan rangkaian perbuatan sebagai berikut :
- Bahwa awalnya, pada hari, tanggal dan jam yang sudah tidak bisa diingat lagi
di bulan September 2014, terdakwa menjemput CANTIKA AYU LESTARI dan
MULYANI di Bandar Ngalim dengan menggunakan mobil sedan Vios warna
silver, setelah CANTIKA AYU LESTARI dan MULYANI naik kedalam mobil,
selanjutnya CANTIKA AYU LESTARI dan MULYANI diajak menuju Hotel Bukit
Daun Kec. Semen Kab. Kediri, diperjalanan terdakwa memberi satu butir pil
anti hamil warna pink kepada CANTIKA AYU LESTARI dan MULYANI untuk
dibagi masing masing setengah, selanjutnya terdakwa menyuruh CANTIKA
AYU LESTARI dan MULYANI meminum pil tersebut. Saat itu MULYANI bilang
Minum saja biar tidak hamil, selanjutnya CANTIKA AYU LESTARI
meminumnya, dan beberapa saat setelah meminum pil pemberian terdakwa
tersebut CANTIKA AYU LESTARI merasa kepalanya pusing.

- Bahwa setelah sampai di Hotel Bukit Daun, terdakwa masuk ke salah satu
kamar disitu, selanjutnya CANTIKA AYU LESTARI dan MULYANI menyusul
masuk kedalam kamar dimana terdakwa berada. Setelah CANTIKA AYU
LESTARI dan MULYANI masuk didalam kamar, CANTIKA AYU LESTARI dan
MULYANI duduk menonton TV, setelah itu terdakwa bertanya kepada
CANTIKA AYU LESTARI dan MULYANI dengan kata kata Sudah pusing
belum? dan dijawab oleh CANTIKA AYU LESTARI dengan kata kata
Sudah

Halaman 5 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


Setelah itu MULYANI mengajak CANTIKA AYU LESTARI ke dalam kamar
mandi untuk melepas baju, selanjutnya keluar kamar mandi hanya dengan
memakai handuk. Selanjutnya terdakwa menyuruh CANTIKA AYU LESTARI
dan MULYANI untuk melepas handuk yang menutupi bagian tubuh CANTIKA
AYU LESTARI dan MULYANI, dan selenajutnya menyuruh CANTIKA AYU
LESTARI dan MULYANI menutupi tubuhnya dengan selimut dalam keadaan
telanjang, selanjutnya terdakwa, CANTIKA AYU LESTARI dan MULYANI
bertiga menonton TV dalam keadaan telanjang. Pada saat menonton TV
tersebut terdakwa meremas remas payudara CANTIKA AYU LESTARI yang
sebelah kanan, selanjutnya terdakwa menarik tangan CANTIKA AYU
LESTARI dengan isyarat agar CANTIKA disuruh diatas tubuh terdakwa.
Kemudian CANTIKA AYU LESTARI menuruti keinginan terdakwa, setelah
CANTIKA AYU LESTARI berada diatas, selanjutnya terdakwa memasukkan
alat kelaminnya / penisnya kedalam alat kelamin/vagina CANTIKA AYU
LESTARI dengan gerakan naik turun kurang lebih 10 (sepuluh) menit,
selanjutnya ganti posisi CANTIKA AYU LESTARI dibawah dan terdakwa
diatas, kemudian terdakwa memasukkan lagi alat kelaminnya/penisnya
kedalam alat kelamin/vagina CANTIKA AYU LESTARI, selnajutnya terdakwa
menggerakkan naik turun kurang lebih selama 15 (lima belas) menit hingga
alat kemaluan/penis terdakwa mengeluarkan sperma didalam alat
kelamin/vagina CANTIKA AYU LESTARI. Setelah itu kemudian terdakwa dan
CANTIKA AYU LESTARI pergi ke kamar mandi.

- Bahwa setelah terdakwa dan CANTIKA AYU LESTARI keluar dari kamar
mandi, selanjutnya CANTIKA AYU LESTARI tiduran bertelanjang dengan
ditutupi selimut, sedangkan terdakwa selanjutnya menyetubuhi MULYANI.

- Bahwa setelah terdakwa selesai menyetubuhi MULYANI, selanjutnya


terdakwa dan MULYANI pergi ke kamar mandi, setelah itu kembali lagi ke
tempat tidur. Setelah itu sambil tiduran terdakwa meremas remas payudara
CANTIKA AYU LESTARI, selanjutnya salah satu tangan terdakwa menarik
tangan kanan CANTIKA AYU LESTARI dan ditaruh alat kelamin/penis
terdakwa dengan tujuan menyuruh CANTIKA AYU LESTARI agar memegang
alat kelamin/penis terdakwa biar bisa tegang/berdiri lagi, setelah alat
kelamin/penis terdakwa tegang, lalu terdakwa menyuruh CANTIKA AYU
LESTARI untuk menindih tubuh terdakwa, selanjutnya terdakwa memasukkan
alat kelaminnya kedalam alat kelamin/vagina dari CANTIKA AYU LESTARI
dengan gerakan naik turun kurang lebih selama 3 (tiga) menit, lalu ganti
Halaman 6 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr
posisi CANTIKA AYU LESTARI dibawah dan terdakwa diatas, setelah itu
terdakwa memasukkan alat kelaminnya kedalam alat kelamin/vagina
CANTIKA AYU LESTARI dengan gerakan naik turun kurang lebih selama 15
(lima belas) menit hingga alat kelamin terdakwa mengeluarkan sperma
didalam alat kelamin/vagina CANTIKA AYU LESTARI. Setelah itu CANTIKA
AYU LESTARI masuk ke dalam kamar mandi untuk memakai baju, kemudian
terdakwa kembali menyetubuhi MULYANI, setelah selesai MULYANI pergi ke
kamar mandi untuk memakai bajunya. Setelah itu terdakwa memberi uang
kepada CANTIKA AYU LESTARI dan MULYANI masing masing sebesar Rp.
400.000,- (Empat ratus ribu rupiah), kemudian terdakwa, CANTIKA AYU
LESTARI dan MULYANI keluar kamar hotel menuju parkiran mobil dan
selanjutnya meninggalkan Hotel Bukit Daun.

- Bahwa selain itu, pada hari, tanggal dan jam yang tidak bisa diingat lagi di
bulan Oktober 2014, terdakwa berkirim SMS kepada ANGGUN PUSPITA
SARI dan menyuruh ANGGUN PUSPITA SARI untuk mencarikan teman.
Pada pertemuan sebelumnya terdakwa pernah berkata kepada ANGGUN
PUSPITA SARI dengan kata kata Kalau minta apa apa bilang saja,
kebutuhanmu aku yang memenuhi sehingga karena hal tersebut
menjadikan ANGGUN PUSPITA SARI mau memenuhi pemintaan terdakwa,
sehingga selanjutnya ANGGUN PUSPITA SARI berkirim sms kepada
CANTIKA AYU LESTARI dan meminta agar CANTIKA AYU LESTARI mau
menemani ANGGUN PUSPITA SARI untuk bertemu terdakwa, dan ajakan
ANGGUN PUSPITA SARI tersebut diiyakan oleh CANTIKA AYU LESTARI.

Selanjutnya CANTIKA AYU LESTARI menjemput ANGGUN PUSPITA SARI


dan diajak ke tempat CANTIKA AYU LESTARI. Kemudian ANGGUN PUSPITA
SARI mandi di tempat CANTIKA AYU LESTARI, setelah itu berkirim sms
kepada terdakwa yang intinya janjian untuk dijemput.

- Bahwa kemudian terdakwa menjemput ANGGUN PUSPITA SARI dan


CANTIKA AYU LESTARI di perempatan dekat Pegadaian Setonobetek
dengan mobil sedan Vios warna silver dan mengajak ANGGUN PUSPITA
SARI dan CANTIKA AYU LESTARI ke Hotel Bukit Daun Kec. Semen Kab.
Kediri. Diperjalanan terdakwa memberi ANGGUN PUSPITA SARI dan
CANTIKA AYU LESTARI satu butir pil anti hamil berwarna pink dan
menyuruh ANGGUN PUSPITA SARI dan CANTIKA AYU LESTARI
meminumnya dengan porsi masing masing setengah.

Halaman 7 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


- Bahwa setelah sampai di Hotel Bukit Daun terdakwa masuk ke dalam salah
satu kamar di Hotel Bukit Daun terlebih dahulu lalu disusul ANGGUN
PUSPITA SARI dan CANTIKA AYU LESTARI. Pada saat ANGGUN PUSPITA
SARI dan CANTIKA AYU LESTARI sudah berada di dalam kamar hotel,
ANGGUN PUSPITA SARI bertanya kepada CANTIKA AYU LESTARI dengan
kata kata Beewis / sudah pusing belum ? dan dijawab oleh
ANGGUN PUSPITA SARI dengan kata kata Sudah

Kemudian CANTIKA AYU LESTARI dan ANGGUN PUSPITA SARI masuk ke


kamar mandi untuk melepas baju setelah itu keluar dengan hanya memakai
handuk dan kemudian ke atas tempat tidur.

- Bahwa setelah ANGGUN PUSPITA SARI dan CANTIKA AYU LESTARI


berada diatas tempat tidur selanjutnya terdakwa menyuruh melepas handuk
yang dipakai ANGGUN PUSPITA SARI dan CANTIKA AYU LESTARI dan
meminta agar tubuh ANGGUN PUSPITA SARI dan CANTIKA AYU LESTARI
ditutupi selimut saja, selanjutnya terdakwa, ANGGUN PUSPITA SARI dan
CANTIKA AYU LESTARI tiduran diatas tempat tidur bertiga dengan
bertelanjang ditutupi selimut sambil nonton TV, selanjutnya terdakwa
menyetubuhi ANGGUN PUSPITA SARI dengan cara menindih tubuh
ANGGUN PUSPITA SARI, kemudian memasukkan alat kelaminnya kedalam
alat kelamin/vagina ANGGUN PUSPITA SARI dengan gerakan naik turun
selama kurang lebih selama 6 (enam) menit hingga alat kelamin terdakwa
mengeluarkan sperma didalam vagina ANGGUN PUSPITA SARI, setelah itu
terdakwa dan ANGGUN PUSPITA SARI pergi ke kamar mandi.

- Bahwa setelah terdakwa keluar dari kamar mandi, selanjutnya terdakwa naik
kembali ke atas tempat tidur, setelah itu menarik tangan CANTIKA AYU
LESTARI dengan isyarat agar CANTIKA AYU LESTARI disuruh keatas tubuh
terdakwa. Setelah CANTIKA AYU LESTARI berada diatas tubuh terdakwa,
selanjutnya terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke dalam vagina
CANTIKA AYU LESTARI dengan gerakan naik turun kurang lebih selama 15
(lima belas) menit sambil tangan terdakwa meremas - remas kedua
payudara CANTIKA AYU LESTARI, lalu ganti posisi, terdakwa menindih tubuh
CANTIKA AYU LESTARI, kemudian alat kelamin terdakwa dimasukkan ke
dalam vagina CANTIKA AYU LESTARI dengan gerakan naik turun kurang
lebih selama 5 (lima) menit hingga alat kelamin terdakwa mengeluarkan
sperma di didalam vaginja CANTIKA AYU LESTARI.

Halaman 8 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


Setelah selesai, sebelum keluar kamar hotel, terdakwa memberi ANGGUN
PUSPITA SARI dan CANTIKA AYU LESTARI uang masing masing sebesar
Rp. 400.000,- (Empat ratus ribu rupiah).

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


pasal 81 ayat (2) Undang Undang Nomor 23 tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang
Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang Undang RI
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak jo pasal 65 ayat (1) KUHP

ATAU

KEDUA :

Bahwa ia terdakwa SONY SANDRA anak dari SUSILO SOSRO


ATMOJO pada hari, tanggal dan jam yang sudah tidak bisa diingat lagi di bulan
September 2015 dan pada hari, tanggal dan jam yang sudah tidak bisa diingat
lagi di bulan Oktober 2015 atau setidak tidaknya pada suatu waktu antara
bulan September 2015 sampai dengan bulan Oktober 2015, bertempat di Hotel
Bukit Daun Kec. Semen Kab. Kediri atau setidak tidaknya pada suatu tempat
yang masih termasuk didaerah hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri,
telah melakukan gabungan dari beberapa perbuatan yang masing masing
harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan
beberapa kejahatan, yang diancam dengan pidana pokok yang sejenis yaitu,
dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa,
melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk
melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, perbuatan mana
dilakukan dengan cara dan rangkaian perbuatan sebagai berikut :

- Bahwa awalnya, pada hari, tanggal dan jam yang sudah tidak bisa diingat lagi
di bulan September 2014, terdakwa menjemput CANTIKA AYU LESTARI dan
MULYANI di Bandar Ngalim dengan menggunakan mobil sedan Vios warna
silver, setelah CANTIKA AYU LESTARI dan MULYANI naik kedalam mobil,
selanjutnya CANTIKA AYU LESTARI dan MULYANI diajak menuju Hotel Bukit
Daun Kec. Semen Kab. Kediri, diperjalanan terdakwa memberi satu butir pil
anti hamil warna pink kepada CANTIKA AYU LESTARI dan MULYANI untuk
dibagi masing masing setengah, selanjutnya terdakwa menyuruh CANTIKA
AYU LESTARI dan MULYANI meminum pil tersebut. Saat itu MULYANI bilang
Minum saja biar tidak hamil, selanjutnya CANTIKA AYU LESTARI

Halaman 9 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


meminumnya, dan beberapa saat setelah meminum pil pemberian terdakwa
tersebut CANTIKA AYU LESTARI merasa kepalanya pusing.

- Bahwa setelah sampai di Hotel Bukit Daun, terdakwa masuk ke salah satu
kamar disitu, selanjutnya CANTIKA AYU LESTARI dan MULYANI menyusul
masuk kedalam kamar dimana terdakwa berada. Setelah CANTIKA AYU
LESTARI dan MULYANI masuk didalam kamar, CANTIKA AYU LESTARI dan
MULYANI duduk menonton TV, setelah itu terdakwa bertanya kepada
CANTIKA AYU LESTARI dan MULYANI dengan kata kata Sudah pusing
belum? dan dijawab oleh CANTIKA AYU LESTARI dengan kata kata
Sudah

Setelah itu MULYANI mengajak CANTIKA AYU LESTARI ke dalam kamar


mandi untuk melepas baju, dan keluar kamar mandi hanya dengan memakai
handuk. Selanjutnya terdakwa menyuruh CANTIKA AYU LESTARI dan
MULYANI untuk melepas handuk yang menutupi bagian tubuh CANTIKA AYU
LESTARI dan MULYANI, dan selenajutnya menyuruh CANTIKA AYU
LESTARI dan MULYANI menutupi tubuhnya dengan selimut dalam keadaan
telanjang, selanjutnya terdakwa, CANTIKA AYU LESTARI dan MULYANI
bertiga menonton TV dalam keadaan telanjang. Pada saat menonton TV
tersebut terdakwa meremas remas payudara CANTIKA AYU LESTARI yang
sebelah kanan, selanjutnya terdakwa menarik tangan CANTIKA AYU
LESTARI dengan isyarat agar CANTIKA disuruh diatas tubuh terdakwa.
Kemudian CANTIKA AYU LESTARI menuruti keinginan terdakwa, setelah
CANTIKA AYU LESTARI berada diatas, selanjutnya terdakwa memasukkan
alat kelaminnya / penisnya kedalam alat kelamin/vagina CANTIKA AYU
LESTARI dengan gerakan naik turun kurang lebih 10 (sepuluh) menit,
selanjutnya ganti posisi CANTIKA AYU LESTARI dibawah dan terdakwa
diatas, kemudian terdakwa memasukkan lagi alat kelaminnya/penisnya
kedalam alat kelamin/vagina CANTIKA AYU LESTARI, selnajutnya terdakwa
menggerakkan naik turun kurang lebih selama 15 (lima belas) menit hingga
alat kemaluan/penis terdakwa mengeluarkan sperma didalam alat
kelamin/vagina CANTIKA AYU LESTARI. Setelah itu kemudian terdakwa dan
CANTIKA AYU LESTARI pergi ke kamar mandi.

- Bahwa setelah terdakwa dan CANTIKA AYU LESTARI keluar dari kamar
mandi, selanjutnya CANTIKA AYU LESTARI tiduran bertelanjang dengan
ditutupi selimut, sedangkan terdakwa selanjutnya menyetubuhi MULYANI.

Halaman 10 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


- Bahwa setelah terdakwa selesai menyetubuhi MULYANI, selanjutnya
terdakwa dan MULYANI pergi ke kamar mandi, setelah itu kembali lagi ke
tempat tidur. Setelah itu sambil tiduran terdakwa meremas remas payudara
CANTIKA AYU LESTARI, setelah itu salah satu tangan terdakwa menarik
tangan kanan CANTIKA AYU LESTARI dan ditaruh alat kelamin/penis
terdakwa dengan tujuan menyuruh CANTIKA AYU LESTARI agar memegang
alat kelamin/penis terdakwa biar bisa tegang/berdiri lagi, setelah alat
kelamin/penis terdakwa tegang, lalu terdakwa menyuruh CANTIKA AYU
LESTARI untuk menindih tubuh terdakwa, selanjutnya terdakwa memasukkan
alat kelaminnya kedalam alat kelamin/vagina dari CANTIKA AYU LESTARI
dengan gerakan naik turun kurang lebih selama 3 (tiga) menit, lalu ganti
posisi CANTIKA AYU LESTARI dibawah dan terdakwa diatas, setelah itu
terdakwa memasukkan alat kelaminnya kedalam alat kelamin/vagina
CANTIKA AYU LESTARI dengan gerakan naik turun kurang lebih selama 15
(lima belas) menit hingga alat kelamin terdakwa mengeluarkan sperma
didalam alat kelamin/vagina CANTIKA AYU LESTARI. Setelah itu CANTIKA
AYU LESTARI masuk ke dalam kamar mandi untuk memakai baju, kemudian
terdakwa kembali menyetubuhi MULYANI, setelah selesai MULYANI pergi ke
kamar mandi untuk memakai bajunya. Setelah itu terdakwa memberi uang
kepada CANTIKA AYU LESTARI dan MULYANI masing masing sebesar Rp.
400.000,- (Empat ratus ribu rupiah), kemudian terdakwa, CANTIKA AYU
LESTARI dan MULYANI keluar kamar hotel menuju parkiran mobil dan
selanjutnya meninggalkan Hotel Bukit Daun.

- Bahwa selain itu, pada hari, tanggal dan jam yang tidak bisa diingat lagi di
bulan Oktober 2014, terdakwa berkirim SMS kepada ANGGUN PUSPITA
SARI dan menyuruh ANGGUN PUSPITA SARI untuk mencarikan teman.
Pada pertemuan sebelumnya terdakwa pernah berkata kepada ANGGUN
PUSPITA SARI dengan kata kata Kalau minta apa apa bilang saja,
kebutuhanmu aku yang memenuhi sehingga karena hal tersebut
menjadikan ANGGUN PUSPITA SARI mau memenuhi pemintaan terdakwa,
sehingga selanjutnya ANGGUN PUSPITA SARI berkirim sms kepada
CANTIKA AYU LESTARI dan meminta agar CANTIKA AYU LESTARI mau
menemani ANGGUN PUSPITA SARI untuk bertemu terdakwa, dan ajakan
ANGGUN PUSPITA SARI tersebut diiyakan oleh CANTIKA AYU LESTARI.

Selanjutnya CANTIKA AYU LESTARI menjemput ANGGUN PUSPITA SARI


dan diajak ke tempat CANTIKA AYU LESTARI. Kemudian ANGGUN PUSPITA
Halaman 11 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr
SARI mandi di tempat CANTIKA AYU LESTARI, setelah itu berkirim sms
kepada terdakwa yang intinya janjian untuk dijemput.

- Bahwa kemudian terdakwa menjemput ANGGUN PUSPITA SARI dan


CANTIKA AYU LESTARI di perempatan dekat Pegadaian Setonobetek
dengan mobil sedan Vios warna silver dan mengajak ANGGUN PUSPITA
SARI dan CANTIKA AYU LESTARI ke Hotel Bukit Daun Kec. Semen Kab.
Kediri. Diperjalanan terdakwa memberi ANGGUN PUSPITA SARI dan
CANTIKA AYU LESTARI satu butir pil anti hamil berwarna pink dan
menyuruh ANGGUN PUSPITA SARI dan CANTIKA AYU LESTARI
meminumnya dengan porsi masing masing setengah.

- Bahwa setelah sampai di Hotel Bukit Daun terdakwa masuk ke dalam salah
satu kamar di Hotel Bukit Daun terlebih dahulu lalu disusul ANGGUN
PUSPITA SARI dan CANTIKA AYU LESTARI. Pada saat ANGGUN PUSPITA
SARI dan CANTIKA AYU LESTARI sudah berada di dalam kamar hotel,
ANGGUN PUSPITA SARI bertanya kepada CANTIKA AYU LESTARI dengan
kata kata Beewis / sudah pusing belum ? dan dijawab oleh
ANGGUN PUSPITA SARI dengan kata kata Sudah

Kemudian CANTIKA AYU LESTARI dan ANGGUN PUSPITA SARI masuk ke


kamar mandi untuk melepas baju setelah itu keluar dengan hanya memakai
handuk dan kemudian ke atas tempat tidur.

- Bahwa setelah ANGGUN PUSPITA SARI dan CANTIKA AYU LESTARI


berada diatas tempat tidur selanjutnya terdakwa menyuruh melepas handuk
yang dipakai ANGGUN PUSPITA SARI dan CANTIKA AYU LESTARI dan
meminta agar tubuh ANGGUN PUSPITA SARI dan CANTIKA AYU LESTARI
ditutupi selimut saja, selanjutnya terdakwa, ANGGUN PUSPITA SARI dan
CANTIKA AYU LESTARI tiduran diatas tempat tidur bertiga dengan
bertelanjang ditutupi selimut sambil nonton TV, selanjutnya terdakwa
menyetubuhi ANGGUN PUSPITA SARI dengan cara menindih tubuh
ANGGUN PUSPITA SARI, kemudian memasukkan alat kelaminnya kedalam
alat kelamin/vagina ANGGUN PUSPITA SARI dengan gerakan naik turun
selama kurang lebih selama 6 (enam) menit hingga alat kelamin terdakwa
mengeluarkan sperma didalam vagina ANGGUN PUSPITA SARI, setelah itu
terdakwa dan ANGGUN PUSPITA SARI pergi ke kamar mandi.

Halaman 12 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


- Bahwa setelah terdakwa keluar dari kamar mandi, selanjutnya terdakwa naik
kembali ke atas tempat tidur, setelah itu menarik tangan CANTIKA AYU
LESTARI dengan isyarat agar CANTIKA AYU LESTARI disuruh keatas tubuh
terdakwa. Setelah CANTIKA AYU LESTARI berada diatas tubuh terdakwa,
selanjutnya terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke dalam vagina
CANTIKA AYU LESTARI dengan gerakan naik turun kurang lebih selama 15
(lima belas) menit sambil tangan terdakwa meremas - remas kedua
payudara CANTIKA AYU LESTARI, lalu ganti posisi, terdakwa menindih tubuh
CANTIKA AYU LESTARI, kemudian alat kelamin terdakwa dimasukkan ke
dalam vagina CANTIKA AYU LESTARI dengan gerakan naik turun kurang
lebih selama 5 (lima) menit hingga alat kelamin terdakwa mengeluarkan
sperma di didalam vaginja CANTIKA AYU LESTARI.

Setelah selesai, sebelum keluar kamar hotel, terdakwa memberi ANGGUN


PUSPITA SARI dan CANTIKA AYU LESTARI uang masing masing sebesar
Rp. 400.000,- (Empat ratus ribu rupiah).

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


pasal 82 Undang Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang Undang RI Nomor
35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang Undang RI Nomor 23 Tahun
2002 Tentang Perlindungan Anak jo pasal 65 ayat (1) KUHP

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan tersebut diatas, Terdakwa dan


Penasihat Hukum Terdakwa mengajukankeberatan yang pada pokoknya agar
Majelis Hakim :

- Mengabulkan Eksepsi Terdakwa;


- Menyatakan Dakwaan Penuntut Umum batal demi hukum ;
- Membebankan biaya yang timbul kepada Negara .
Menimbang, bahwa terhadap keberatan yang diajukan oleh Terdakwa
dan Penasihat Hukum Terdakwa, maka Majelis mengucapkan Putusan Sela
yang amarnya sebagai berikut :

1. Menyatakan keberatan/ eksepsi Penasihat Hukum tidak dapat diterima ;


2. Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan persidangan perkara
nomor 741/ Pid.Sus/ 2015/ PN. Gpr atas nama terdakwa Sony Sandra anak
dari Susilo Sosro Atmojo ;
3. Menangguhkan biaya perkara ini sampai dengan putusan akhir.

Halaman 13 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengar keterangan saksi-
saksi, dimana sebelum memberikan keterangannya telah bersumpah menurut
agamanya, keterangan mana pada pokoknya adalah sebagai berikut :

1. CANTIKA AYU LESTARI

- Bahwa saksi pertama kali kenal dengan Terdakwa pada tahun


2015 dan dikenalkan oleh Mulyani dan pada waktu kejadian saksi
berumur 15 tahun ;

- Bahwa saksi dikenalkan Terdakwa oleh Mulyani karena saksi


membutuhkan uang dan oleh Mulyani saksi ditawari kerja untuk
berhubungan badan dengan Terdakwa ;

- Bahwa Mulyani bilang kalau nanti dapat uang kira-kira


Rp.400.000,- (empat ratus ribu rupiah) ;

- Bahwa saksi memanggil Terdakwa dengan sebutan Koko ;

- Bahwa bulan September 2014 jam 14.00 Wib Mulyani kemudian


menghubungi Koko dan mengatakan kalau orangnya sudah siap dan
saksi bilang takut tapi Mulyani bilang tidak apa-apa kemudian saksi ke
rumah Mulyani di Bandar Ngalim ;

- Bahwa saksi dan Mulyani kemudian dijemput oleh Koko sendirian


dengan menggunakan mobil sedan Vios warna silver dan diajak ke Hotel
Bukit Daun Kediri ;

- Bahwa didalam mobil, saksi tidak ngomong apa-apa ke Terdakwa


dan yang ngomong Mulyani dan oleh Terdakwa diberi obat berupa pil
warnanya putih dan saksi disuruh minum supaya tidak hamil ;

- Bahwa kurang lebih 15 menit saksi, Mulyani dan Terdakwa sampai


ke Hotel Bukit Daun dan langsung masuk kamar ;

- Bahwa Mulyani menanyakan keadaan saksi setelah saksi minum


pil dan saksi mengatakan bahwa rasanya pusing, badan lemas, wajah
merah, jalan sempoyongan dan gigi gemeretak ;

- Bahwa saksi disuruh lepas baju danMulyani disuruh mengulum


kemaluan Kokokemudian Mulyani disetubuhi Koko dimana Mulyani diatas
Koko sambil Koko meraba-raba payudara dan mencium saksi dan

Halaman 14 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


setelah selesai kemudian Koko dan Mulyani ke kamar mandi dan setelah
itu Koko ganti menyetubuhi saksi ;

- Bahwa saksi disuruh mengulum kemaluan Koko dan saksi


pertama disuruh diatas tetapi karena saksi tidak kuat kemudian saksi
dibawah ;

- Bahwa Koko menyetubuhi saksi sampai keluar sperma dan


setelah itu saksi dan Koko ke kamar mandi kemudian istirahat sebentar
dan dilanjutkan dengan hubungan badan yang kedua dengan cara yang
sama dengan hubungan badan yang pertama ;

- Bahwa setelah saksi dan Mulyani memakai baju dan keluar hotel
kemudian masing-masing diberi uang sebesar Rp.400.000,- (empat ratus
ribu rupiah) dan Mulyani ditambahi Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah)
oleh Koko ;

- Bahwa Koko berpesan kepada saksi dan Mulyani jangan bilang


siapa-siapa ;

- Bahwa pada bulan Oktober 2014 saksi bersama Anggun


bersetubuh dengan Terdakwa ;

- Bahwa pada waktu itu Anggun mengajak saksi untuk ikut kerja
dengan Koko dan saksi tidak mau tetapi dipaksa oleh Anggun untuk
menemani Anggun ;

- Bahwa jam 15.30 Wib Anggun datang ke rumah kemudian jam


16.00 Wib dijemput Koko didekat Pegadaian dengan menggunakan mobil
Panther kemudian saksi dan Anggun masuk kedalam mobil ;

- Bahwa didalam mobil, saksi dan Anggun diberi pil yang sama
seperti pada waktu saksi bersetubuh dengan Terdakwa pertama kali
tetapi berwarna pink kemudian oleh saksi diminum ;

- Bahwa saksi dan Anggun diajak oleh Terdakwa ke Hotel Bukit


Daun dan sebelum sampai di hotel, berhenti di rumah makan Padang
untuk membeli nasi bungkus ;

- Bahwa setelah minum pil yang diberi oleh Terdakwa, saksi


merasakan pusing, badan lemas, wajah merah, jalan sempoyongan dan
gigi gemeretak ;

Halaman 15 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


- Bahwa sesampainya di Hotel Bukit Daun, saksi merasa pusing
kemudian masuk kamar melepas baju dikamar mandi dengan ditutupi
handuk dan Koko juga melepas baju sedangkan Anggun handuknya
dilepas kemudian saksi, Anggun dan Terdakwa tidur bertiga ;

- Bahwa yang pertama bersetubuh dengan Terdakwa adalah saksi


dengan cara saksi diatas tubuh Koko disuruh memegangi alat kelamin
Koko kemudian disuruh mengulum dan saksi disuruh memasukkan alat
kelaminnya sampai Koko keluar sperma ;

- Bahwa setelah selesai, saksi dan Koko kemudian ke kamar mandi,


saksi istirahat dan gantian Koko dengan Anggun berhubungan badan dan
setelah selesai Koko dan Anggun kemudian ke kamar mandi ;

- Bahwa saksi pingsan dan bangun sudah memakai baju dan oleh
Anggun saksi diajak bangun dan Koko melihat saksi sambil duduk
kemudian saksi disuruh minum air putih ;

- Bahwa saksi diberi uang oleh Koko sebesar Rp.400.000,- (empat


ratus ribu rupiah) tetapi uang masih dibawa Anggun dan sesampainya di
mobil, oleh Anggun uang untuk saksi diberikan kepada saksi ;

- Bahwa saksi mau berhubungan badan dengan Koko (Terdakwa)


karena saksi membutuhkan uang dan ibu saksi sudah tidak bekerja lagi
dan butuh uang ;

- Bahwa pada waktu berhubungan badan yang pertama, saksi tidak


mengetahui kalau orang itu adalah Sony Sandra dan pada waktu yang
kedua saksi baru mengetahui ;

- Bahwa saksi mau melakukan hubungan badan dengan Terdakwa


tidak dipaksa oleh Terdakwa tetapi saksi terpasa melakukan karena saksi
butuh uang dan untuk bayar kontrakan ;

- Bahwa uang yang didapat oleh saksi dari Terdakwa diberikan oleh
ibu saksi Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) ;

- Bahwa saksi sebelumnya pernah bekerja sebagai penyanyi di cafe


;

- Bahwa saksi dengan diantar oleh orang tua saksi datang ke


Notaris Tosy dan saksi tidak mengetahui untuk apa ;

Halaman 16 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa
menyatakan tidak benar dan Terdakwa tidak kenal dengan saksi ;

2. SAMUEL SAMSURI

- Bahwa saksi adalah orang tua dari Cantika Ayu Lestari yang
berusia 15 tahun kelas II SMP ;

- Bahwa pada bulan Februari 2015 saksi mengetahui anaknya


dicabuli oleh seseorang ;

- Bahwa anak saksi bercerita kepada isteri saksi kalau anak saksi
disetubuhi oleh seseorang dan isteri saksi beberapa hari kemudian bilang
ke saksi ;

- Bahwa anak saksi cerita telah disetubuhi orang cina yang


bernama Koko kemudian saksi dan isteri saksi bingung harus bagaimana
kemudian anak saksi telpon temannya yang bernama Andini dan anak
saksi bilang kalau Andini telah lapor ;

- Bahwa sepengetahuan saksi yang menjadi korban Terdakwa yaitu


Cantika (anak saksi), Anggun, Andini dan Mira ;

- Bahwa saksi ditelpon dari kantor Polisi kalau saksi disuruh datang
ke Notaris Tosy kemudian saksi, isteri saksi dan anak saksi datang ke
kantor Notaris Tosy ;

- Bahwa di kantor Notaris Tosy, saksi disodori kertas yang ada


tulisannya tetapi isinya apa saksi tidak begitu mengetahui, dikira saksi
masalahnya bisa diselesaikan ternyata isinya anak saksi disuruh bilang
tidak kenal dengan Koko, tidak pernah berhubungan badan dengan Koko
dan intinya disuruh mencabut perkaranya ;

- Bahwa saksi tidak mau mencabut perkara dan biarkan perkara


jalan terus;

- Bahwa di kantor Notaris Tosy, setelah menandatangani surat yang


saksi tidak mengetahui isinya apa kemudian saksi diberi uang
Rp.75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) yang intinya minta maaf
dan mencabut perkara dan saksi tidak mencabut perkara tetapi
memaafkan ;

Halaman 17 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


- Bahwa saksi yang membiayai kebutuhan rumah tangga dan
sekolah anak saksi ;

- Bahwa ini adalah sabotase dimana anak mantu saksi punya bos
dan dendam dengan temannya kemudian minta tolong bagaimana
caranya agar temannya itu masuk penjara dan katanya bos temannya itu
senang dengan perempuan lalu disuruh mencarikan umpan dan anak
saksi yang menjadi umpan ;

- Bahwa anak saksi dijadikan umpan karena tidak ada orang lain ;

- Bahwa saksi tidak mengetahui anak saksi bekerja di karaoke


tetapi saksi mengetahui kalau anak saksi bekerja di rumah makan
Singkawang ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa


menyatakan tidak benar dan Terdakwa tidak kenal dengan saksi ;

3. KUSDAYANTI

- Bahwa saksi adalah orang tua Cantika Ayu Lestari ;


- Bahwa pada saat kejadian umur anak saksi 15 tahun ;
- Bahwa pada awalnya ada orang yang mencari anak saksi yang
bernama Ayu dan kebetulan anak saksi bernama Ayu kemudian Ayu
bercerita kalau ada orang cina yang suka menyetubuhi anak-anak
danada anak yang bernama Ayu menjadi korban pencabulan yang
dilakukan oleh Koko kemudian diperlihatkan fotonya dan anak saksi
kenal kemudian anak saksi bilang kalau Koko suka menyetubuhi anak
dibawah umur ;
- Bahwa anak saksi bercerita kepada saksi tentang persetubuhan
dengan Terdakwa pada waktu di kantor Polisi dimana anak saksi yaitu
Cantika bersama dengan temannya yaitu Anggun dijemput di dekat gang
oleh Terdakwa dengan memakai mobil ;
- Bahwa ada orang tinggi pakai topi (orang cina) memberi uang
kepada suami saksi dan uang tersebut untuk pencabutan perkara
sedangkan saksi dan suami saksi tidak ada keinginan untuk mencabut
perkara ;
- Bahwa saksi diberi uang sebesar Rp.75.000.000,- (tujuh puluh
lima juta rupiah) dan oleh saksi diterima ;
- Bahwa saksi tidak mengetahui kalau anak saksi berhubungan
badan dengan Terdakwa ;

Halaman 18 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


- Bahwa saksi pernah diberi uang oleh anak saksi sebesar
Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) dan kata anak saksi itu pemberian
dari teman anak saksi ;
- Bahwa saksi, suami saksi dan anak saksi pernah datang ke kantor
Notaris Tosy dan dibacakan suratnya namun saksi tidak mengetahui isi
surat tersebut ;
- Bahwa saksi tidak mengetahui anak saksi pernah bekerja di cafe ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa


menyatakan tidak benar dan Terdakwa tidak kenal dengan saksi ;

4. ANGGUN PUSPITASARI, tidak disumpah, pada pokoknya


menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2014dan saksi


memanggil Terdaka dengan sebutan Koko kemudian pada waktu terjadi
persetubuhan dengan Terdakwa, saksi berumur 13 tahun ;
- Bahwa pada pertengahan bulan Oktober 2014 pada saat saksi
sedang berada dirumah Cantika, Terdakwa menghubungi saksi melalui
sms dan menanyakan kabar kemudian Terdakwa bertanya apakah bisa
ketemu kemudian saksi berunding dengan Cantika dan katanya Cantika
bisa dan selanjutnya dijemput Terdakwa didekat perempatan gadean ;
- Bahwa Terdakwa menjemput sendiri dengan menggunakan mobil
warna hitam dan Terdakwa langsung menyuruh masuk saksi dan Cantika
dan duduk di bangku tengah kemudian diajak oleh Terdakwa ke Hotel
Bukit Daun ;
- Bahwa pada waktu di mobil, Terdakwa bilang kelau semua
kebutuhanmu nanti Terdakwa yang membiayai ;
- Bahwa saksi dan Cantika pada saat masih di mobil, diberi obat
warnanya merah muda berbentuk pil diberi separo dan disuruh minum
dan kata Terdakwa obat tersebut aman ;
- Bahwa setelah sampai didepan kamar hotel, saksi dan Cantika
disuruh turun dan sampai di kamar merasakan kepala pusing, gigi
gemeretak ;
- Bahwa didalam kamar, saksi dan Cantika disuruh melepas baju
dan memakai handuk sedangkan Terdakwa masih duduk kemudian
bertiga tidur ;
- Bahwa saksi disuruh mengulum kemaluan Terdakwa kemudian
kemaluan Terdakwa masuk ke kemaluan saksi dan pada waktu itu saksi
berada diatas Terdakwa dan Terdakwa sampai keluar sperma dan
setelah selesai, Terdakwa dan saksi ke kamar mandi ;

Halaman 19 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


- Bahwa yang pertama adalah Cantika dan pada saat itu Cantika
berada diatas Terdakwa kemudian Cantika dibawah sampai keluar dan
mereka ke kamar mandi lalu bertiga duduk dan yang kedua saksi
dibawah dan saksi keluar dan kalau Terdakwa sedang bersetubuh
dengan yang lain, saksi nonton TV ;
- Bahwa kepada saksi, Terdakwa juga mencium dan memegang
payudara saksi dan persetubuhan dengan Terdakwa masing-masing
dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dengan saksi dan 2 (dua) kali dengan
cantika ;
- Bahwa setelah selesai kemudian saksi dan Cantika pulang namun
pada waktu Cantika masih memakai handuk, Cantika pingsan kemudian
yang memakaikan baju kepada Cantika yaitu saksi dan Terdakwa ;
- Bahwa pada waktu di kamar saksi diberi uang Rp.400.000,-
(empat ratus ribu rupiah) oleh Terdakwa kemudian saksi dan Cantika
diantar pulang sampai dekat gadean dan uang dari Terdakwa oleh saksi
buat jajan, beli baju dan membantu ibu saksi buat beli beras ;
- Bahwa saksi pada saat penyidikan diberi surat validasi dari kuasa
hukum dimana waktu itu ada orang datang kerumah lalu diajak ke Notaris
Tosy kemudian saksi dan ibu saksi dijemput dengan menggunakan mobil
menuju ke Notaris Tosy dan sesampainya disana saksi didikte disuruh
menulis dan saksi disuruh tandatangan ;
- Bahwa setelah saksi tandatangan kemudian diberi uang oleh
orang cina dan saksi tidak tahu siapa sebesar Rp.25.000.000,- (dua
puluh lima ribu rupiah) dan uang itu untuk apa saksi tidak tahu dan uang
tersebut oleh saksi dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga ;
- Bahwa selama kenal dengan Terdakwa, saksi melakukan
persetubuhan dengan Terdakwa sebanyak 4 (empat) kali yaitu pada
bulan Juli 2014, kedua bulan Juli 2014, ketiga bulan Juli 2014 dan
keempat bulan Februari 2015 dan semuanya dilakukan di Hotel Bukit
Daun ;
- Bahwa saksi sebelum melakukan persetubuhan dengan Terdakwa,
saksi tidak melakukan persetubuhan dengan orang lain dan yang
mengajak Vida, pada awalnya saksi takut ;
- Bahwa pada waktu saksi bersetubuh dengan Terdakwa, saksi
tidak merasa diancam, dipaksa maupun dibohongi dan saksi sadar
melakukan persetubuhan dan itu motivasi saksi untuk mendapatkan uang
;
- Bahwa saksi melakukan persetubuhan dengan Terdakwa
merasakan nikmat dan tidak sakit ;

Halaman 20 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


- Bahwa pada saat itu saksi tidak langsung melaporkan Terdakwa
kepada Polisi karena saksi butuh uang ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa


menyatakan tidak benar dan Terdakwa tidak kenal dengan saksi ;

5. SRI UTAMI

- Bahwa saksi adalah ibu dari Anggun Puspitasari ;


- Bahwa saksi mengetahui kejadian yang dialami anak saksi yang
bernama Anggun pada waktu Polisi datang ke rumah ;
- Bahwa pada saat itu saksi dan keluarga tinggal di Banaran ;
- Bahwa saksi didatangi 3 (tiga) orang yaitu 2 (dua) orang laki-laki
dan 1 (satu) orang perempuan dan pada saat itu hanya saksi sendiri
yang sedang berada dirumah ;
- Bahwa orang yang mendatangi saksi bilang ada kejadian
persetubuhan yang dialami oleh Anggun anak saksi pada tahun 2015 ;
- Bahwa saksi tidak mengetahui orang yang datang ke saksi adalah
benar Polisi atau tidak dan saksi disuruh tanda tangan surat kuasa dan
katanya nanti dapat uang dan ternyata orang tersebut adalah orang tua
Cantika dan yang satu lagi siapa saksi tidak tahu ;
- Bahwa setelah saksi mendengar anak saksi disetubuhi kemudian
saksi cerita ke suami saksi dan saksi tanya ke anak saksi dan katanya
besok ada tamu dan besoknya di tempat kerja suami saksi datang 2
(dua) orang dan bilang besok disuruh datang ke kantor Polisi dan suami
saksi cerita ke bos dan bosnya bilang kalau ada apa-apa disuruh bilang ;
- Bahwa diterangkan oleh Polisi kalau anak saksi melakukan
persetubuhan dengan orang yang Koko kemudian saksi diperlihatkan
fotonya dari handphone ;
- Bahwa saksi dan anaka saksi diajak seseorang naik mobil menuju
Notaris yang kantornya dekat kuburan Kepanjen kemudian saksi disuruh
tanda tangan dan katanya anak saksi nulis dan yang mendikte orang
tersebut tetapi saksi tidak mengetahui isinya kemudian anak saksi terima
uang sebesar Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) ;
- Bahwa saksi diberi dari uang tersebut Rp.7.000.000,- (tujuh juta
rupiah) ;
- Bahwa saksi mau tanda tangan karena disuruh oleh ibunya
Cantika Ayu Lestari dan saksi pernah bertengkar dengan ibunya Cantika
di kantor Polisi karena ibunya Cantika bicaranya bolak balik dan bilang
jangan kenal dengana dia, jangan bilang tidak mengerti masalah ini dan
masih banyak lagi ;

Halaman 21 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


- Bahwa saksi tidak mengetahui surat yang ditanda tangani tersebut
surat pencabutan perkara ini padahal saksi tidak ingin mencabut perkara
ini dan minta diteruskan ;
- Bahwa selain uang Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah)
yang diterima anak saksi kemudian uang tersebut dibelikan sepeda motor
seharga Rp.7.000.000,- (tujuh juta rupiah) dan saksi diberi Rp.300.000,-
(tiga ratus ribu rupiah) pada waktu di kantor Notaris ;
- Bahwa orang tua Cantika bilang ke saksi kalau anak saksi
disetubuhi orang dan nanti kalau berbicara yang sungguh-sungguh dan
jangan khawatir nanti dapat Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)
disuruh buat rumah dan oleh orang tua Cantika, saksi disuruh nurut saja
dan uang tersebut sebagai uang damai ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa


mneyatakan tidak benar dan Terdakwa tidak kenal dengan saksi ;

6. SUPARMAN

- Bahwa saksi adalah bapak dari Anggun Puspitasari ;


- Bahwa setelah saksi diberitahu oleh isteri saksi dengan apa yang
menimpa anak saksi pada tahun 2014 dan isteri saksi kemudian bilang
tidak ada apa-apa ;
- Bahwa saksi datang sendiri ke kantor Notaris Tosy karena pada
waktu itu saksi masih kerja dan pada waktu saksi datang, isteri dan anak
saksi sudah tidak ada kemudian saksi diterangkan dan disuruh tanda
tangan dan setelah itu saksi pulang ;
- Bahwa saksi tidak ada niat untuk mencabut perkara ini ;
- Bahwa setelah isteri dan anak saksi tandatangan kemudian
menerima uang dan sampai dirumah dihitung dengan jumlah
Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah)kemudian saksi diberi
Rp.7.000.000,- (tujuh juta rupiah) oleh isteri dan anak saksi untuk
membayar hutang ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa


menyatakan tidak benar dan Terdakwa tidak kenal saksi ;

7. MAHREZA PUTRA AL-MADJID

- Bahwa saksi bekerja di Hotel bukit Daun sejak Maret 2014 sampai
dengan sekarang dan awalnya saksi sebagai bellboy kemudian sejak
April 2015 sampai dengan sekarang sebagai receptionis ;

Halaman 22 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


- Bahwa tugas bellboy adalah mengantar tamu masuk kamar,
membersihkan kamar dan mengambil uang sewa ;
- Bahwa tugas receptionis adalah melakukan registrasi untuk cek in
dan cek out antara lain memasukkan identitas penyewa berdasarkan ID
Card (KTP) di computer ;
- Bahwa proses orang menyewa kamar di Hotel Bukit Daun tamu
datang ke bagian receptionis kemudian dilakukan registrasi untuk dicatat
datanya dan dimasukkan ke computer dan minta ID Card dan ada juga
tamu yang pesan melalui telpon ;
- Bahwa receptionis di Hotel Bukit Daun dibagi menjadi 2 (dua) shift
yaitu shift pertama dari jam 07.00 wib sampai dengan jam 15.00 wib dan
shift kedua dari jam 15.00 Wib sampai dengan jam 23.00 Wib ;
- Bahwa tenggang waktu untuk menyewa di Hotel Bukit Daun
hitungannya 1 (satu) hari dari jam 02.00 Wib sampai dengan jam 12.00
Wib ;
- Bahwa saksi pernah tahu Terdakwa menyewa kamar di Hotel Bukit
Daun dan yang mengantarkan ke kamar bellboy dan biasanya kunci
Terdakwa diantar langsung ke kamar oleh bellboy karena Terdakwa
sudah menjadi pelanggan di Hotel Bukit Daun ;
- Bahwa tamu yang lain juga seperti Terdakwa menyewa kamar di
Hotel Bukit Daun ;
- Bahwa tiap pagi receptionis membuat laporan siapa-siapa yang
menginap dan semua data tentang penyewa ada di receptionis karena
data itu nanti untuk laporan ke pihak Kepolisian mengenai banyaknya
penyewa kamar hotel ;
- Bahwa Terdakwa datang ke Hotel Bukit Daun dengan
menggunakan sedan Vios warna silver Nopol AG 1665 AB dan saksi
mengetahui pada saat Terdakwa pesan kamar nomor kendaraan harus
dicatat oleh receptionis selanjutnya receptionis memberitahu security
depan melalui HT dan setelah tamu datang biasanya security depan juga
mencatat nomor kendaraan untuk nomor parkir ;
- Bahwa saksi pernah melihat ada seseorang selain Terdakwa
didalam mobil Terdakwa dan biasanya Terdakwa datang ke Hotel Bukit
Daun kira-kira siang mendekati sore ;
- Bahwa Terdakwa sering menyewa kamar di Hotel Bukit Daun
sebagai tamu biasa dengan tarif regular dan saksi tidak pernah melihat
Terdakwa masuk ke kamar dengan perempuan ;
- Bahwa registrasi pada waktu cek in wajib untuk diisi dan apabila
sudah dapat registrasi card dan dapat kunci bisa orang lain yang
menginap di kamar yang disewa ;

Halaman 23 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


- Bahwa roomstory yang membuat receptionis kegunaannya untuk
menyimpan data dari tamu yang menginap dan yang dapat melihat
receptionis dan Manager dan bellboy tahu roomstory dari receptionis ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa


menyatakan tidak benar dan Terdakwa tidak kenal dengan saksi ;

8. AHMAD NAAFI MAULA MARETA

- Bahwa saksi bekerja di Hotel Bukit daun sejak tahun 2012 sampai
dengan sekarang dimana Tahun 2012 sampai dengan tahun 2013
sebagai housekeeping dan sejak 2014 sampai dengan sekarang sebagai
bellboy ;
- Bahwa tugas housekeeping adalah membersihkan kamar hotel
sedangkan tugas bellboy mengambil kunci dan mengantar tamu ke
kamar hotel ;
- Bahwa saksi pernah mengantar kunci kamar Terdakwa untuk cek
in dan Terdakwa sendirian ;
- Bahwa saksi mengetahui Terdakwa menginap di kamar berapa
dan kapan berdasarkan data print out dari receptionis ;
- Bahwa saksi tidak pernah mendengar nama Cantika, Anggun dan
Mulyani;
- Bahwa Terdakwa datang ke Hotel Bukit daun dengan
menggunakan mobil sedan Vios dan saksi lupa Nopolnya dan saksi tahu
karena Terdakwa parkir didepan kamar ;
- Bahwa ada tamu yang hanya menginap 2 (dua) jam maka dihitung
inap sehari danada juga yang sewa kamar A namun yang menginap B ;
- Bahwa pada saat mobil masuk ke Hotel Bukit Daun security
bagian depan mengecek dalam mobil dengan cara membuka kaca
mobil ;
- Bahwa Terdakwa biasanya datang ke Hotel Bukit Daun kira-kira
siang mendekati sore ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa


menyatakan tidak benar dan Terdakwa tidak kenal dengan saksi ;

9. ASIAH LAILY

- Bahwa saksi bekerja di Hotel Bukit Daun sejak 2008 sampai


dengan sekarang dan awalnya sebagai bellgirl pada bulan Maret 2008
sampai dengan Maret 2015 dan sampai sekarang sebagai
housekeeping ;

Halaman 24 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


- Bahwa tugas bellgirl adalah mengantar tamu ke kamar hotel dan
mengambil kunci untuk cek in dan cek out ;
- Bahwa tugas housekeeping yaitu membersihkan kamar hotel
sebelum dipakai atau setelah tamu cek out dan kadang ada tamu yang
masih menginap minta kamarnya dibersihkan ;
- Bahwa saksi mengetahui Terdakwa pernah menginap di Hotel
Bukit Daun dan saksi mengetahui dari HT dan biasanya receptionis yang
memberitahu security kalau ada tamu melalui HT sehingga bellboy atau
bellgirl maupun housekeeping tahu dari HT dan setelah tamu mengambil
kunci kemudian diantar oleh saksi ;
- Bahwa saksi mengetahui Terdakwa menginap beberapa kali dari
data yang berada di receptionis dan saksi tidak mengetahui Terdakwa
menginap dengan siapa ;
- Bahwa selama menjadi housekeeping, saksi tidak pernah melihat
Terdakwa keluar kamar dan biasanya yang mengambil kunci dan ambil
uang sewa adalah bellboy atau bellgirlsaksi diberitahu untuk
membersihkan kamar oleh receptionis setelah tamu cek out ;
- Bahwa Terdakwa datang ke Hotel Bukit Daun kira-kira siang
mendekati sore ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa


menyatakan tidak benar dan Terdakwa tidak kenal saksi ;

10. DWI EKO CAHYONO

- Bahwa saksi bekerja di Hotel Bukit Daun sejak bulan September


2010 yang awalnya di bagian security sampai tahun 2012 kemudian
menjadi bellboy sampai dengan sekarang ;
- Bahwa tugas bellboy mengambil kunci di receptionis kemudian
mengantar tamu masuk kamar dan yang memberitahu ada tamu yaitu
receptionis ;
- Bahwa menginap di Hotel Bukit Daun dengan cara tamu datang
atau lewat telpon ke receptionis untuk register kemudian tamu datang
ditawarkan mau kamar yang mana selanjutnya diantar bellboy menuju
kamar untuk menginap ;
- Bahwa tamu menginap bisa dengan cara dipesankan atau
dibokingkan orang lain ;
- Bahwa saksi tidak kenal Terdakwa tetapi tahu karena pernah
mengantar Terdakwa ke kamar dan Terdakwa sering menginap di Hotel
Bukit Daun;
- Bahwa untuk registrasi ke receptionis ID Card bisaa SIM atau KTP
;
Halaman 25 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr
- Bahwa saksi mengetahui Terdakwa menyewa di kamar apa dan
kapan berdasarkan print out dari receptionis ;
- Bahwa pada waktu saksi mengantar Terdakwa ke kamar, saksi
tidak melihat ada perempuan didalam kamar yang dipesan oleh
Terdakwa ;
- Bahwa pada saat Terdakwa datang ke Hotel Bukit Daun
menggunakan mobil Vios warna silver Nopol AG 1665 AB dan saksi
hapal dengan Nopol kendaraan Terdakwa karena sudah terbiasa sejak di
security saksi selalu melihat Nopol kendaraan tamu ;
- Bahwa saksi pernah mengantar Terdakwa ke kamarnya lebih dari
5 (lima) kali sampai 10 (sepuluh) kali dan Terdakwa biasanya datang
siang menjelang sore kira-kira jam 15.00 Wib ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersbut diatas, Terdakwa


menyatakan tidak benar dan Terakwa tidak kenal dengan saksi ;

11. HAFIT ALI

- Bahwa saksi bekerja di Hotel Bukit Daun sejak September 2010


sampai dengan sekarang ;
- Bahwa dari September 2010 sampai 2012 dibagian roomboy
kemudian dari tahun 2012 sampai dengan sekarang sebagai bellboy
yang bertugas mengambil kunci direceptionis lalu mengantar tamu masuk
kamar ;
- Bahwa saksi tidak kenal Terdakwa tetapi tahu dan tahu karena
mengantar Terdakwa ke kamar dan Terdakwa sering menginap di Hotel
Bukit Daun tetapi saksi lupa berapa kali kalau Terdakwa menginap di
Hotel Bukit Daun ;
- Bahwa saksi mengetahui Terdakwa dikamar nomor berapa dan
kapan dari receptionis ;
- Bahwa kendaraan yang dipakai Terdakwa pada saat menginap di
Hotel Bukit Daun memakai sedan warna silver dan Terdakwa paling
sering cek in siang menjelang sore kira-kira jam 14.30 Wib sampai jam
15.00 Wib ;
- Bahwa pada saat mengantar Terdakwa ke kamar, Terdakwa tidak
bersama dengan seorang perempuan ;
- Bahwa pelanggan golp yaitu orang yang pesan melalui telpon dan
tamu datang langsung ke kamar sedangkan kunci diantar oleh bellboy
atau bellgirl dan registrasi dikamar dan bayar dikamar ;
- Bahwa saksi pernah mengantar kunci kamar kepada Terdakwa
sebanyak 5 (lima) kali kemudian saksi mencatat identitas untuk registrasi
berupa SIM atau KTP dan menerima sewa kamar ;
Halaman 26 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr
- Bahwa saksi tidak melihat ada seorang perempuan didalam kamar
Terdakwa ;
- Bahwa pada saat cek in dan yang menginap orang lain kemudian
pada saat cek out yang diterima saksi kunci dan bill tagihan ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa


menyatakan tidak benar dan Terdakwa tidak kenal dengan saksi ;

12. AGUNG BHIRAWA RAHMANTO

- Bahwa saksi bekerja di Hotel Bukit Daun sejak tahun 2006 sampai
dengan Maret 2016 di bagian Security ;

- Bahwa tugas saksi menjaga keamanan hotel, mengarahkan tamu,


mencatat nomor kendaraan tamu baik yang menginap maupun tidak dan
mencatat kamar-kamar yang terisi ;

- Bahwa semua mobil yang datang dicatat nomor kendaraannya


karena berhubungan dengan parkir dan saksi diberitahu oleh receptionis
tamu pakai mobil ;

- Bahwa saksi mengetahui tamu menginap di kamar nomor berapa


dan pakai mobil apa dari bellboy dari HT ;

- Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa tetapi cuma tahu saja
dan saksi mengetahu dari KTP Terdakwa di receptionis ;

- Bahwa pelanggan golp yaitu orang yang pesan kamar melalu


telpon jadi tamu langsung ke kamar dan kunci diantar bellboy atau bellgirl
kemudian registrasi kamar dan bayar di kamar dan saksi tidak
mengetahui Terdakwa termasuk pelanggan golp atau bukan ;

- Bahwa saksi pernah melihat Terdakwa menginap di Hotel Bukit


Daun pada tahun 2007 dan setelah itu saksi tidak pernah melihat
Terdakwa lagi;

- Bahwa buku kontrol ditulis tiap ada tamu datang dan biasanya
dicatat hanya nomor kendaraan saja kemudian diberitahu bellboy melalui
HT nomor kamarnya dan jam 12 malam diberitahu namanya oleh
receptionis dan apabila ada tamu cek out yang memberitahu receptionis ;

Halaman 27 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


- Bahwa Terdakwa sering datang ke Hotel Bukit Daun
menggunakan mobil sedan Vios Nopol AG 1665 AB dan tidak pernah
menggunakan mobil lain;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa


menyatakan tidak benar dan keberatan ;

AHLI

1. VIVI ROSDIANA,SPSI,PSI
- Bahwa saksi S1 dari UGM kemudian profesi psikolognya dari
Bandung dan pernah menjadi dosen di UNJANI Cimahi dan sekarang
bekerja pada Biro Konsultasi Psikologi Dentova Kediri dan Konsultan
Dinas Sosial Kediri untuk rehabilitasi sosial dan tuna susila ;
- Bahwa saksi pada saat itu ditunjuk oleh Dinas Sosial untuk
mendampingi 4 (empat) orang anak yaitu Andini Eka Yulian, Mila Rosita,
Anggun Puspitasari dan Cantika Ayu Lestari yang telah menjadi korban
persetubuhan dengan Terdakwa Sony Sandra tetapi saksi pada saat itu
cuma mendampingi 3 (tiga) orang karena Mila Rosita tidak hadir ;
- Bahwa pada waktu saksi mendampingi mereka bertiga pertanyaan
dijawab dengan lancar dan tenang, tidak ada tanda traumatis atau
tertekan dan cerita mengalir apa adanya dan pendampingan selain dari
Dinas Sosial juga dari Kemenkum HAM dan Tim dari Gendis ;
- Bahwa banyak anak dibawah umur melakukan pergaulan bebas
maupun tawuran sangat berpengaruh karena lingkungan misalnya
sekolah ;
- Bahwa yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak
apabila dilihat secara internal adalah orang tua dan dilihat secara
eksternal adalah lingkungan misalnya sekolah, teman, tontonan dan anak
harus diberi pembelajaran dengan memberitahu anak, misalnya mainan
yang tidak perlu lebih baik dibelikan yang lebih diperlukan ;
- Bahwa perbedaan psikologi dengan psikiater adalah psikolog tidak
memberikan obat sedangkan psikiater ada pengobatan ;
- Bahwa saksi pernah melakukan penelitian yang umurnya kurang
dari 18 (delapan belas) tahun melakukan seks bebas biasanya ada
beberapa faktor ekonomi dan ada juga karena pengaruh hormon
sehingga membangkitkan libido ;
- Bahwa saksi dari Dinas Sosial biasanya melakukan konselor ke
sekolah SMP dan SMA dilakukan di hotel untuk melakukan pengarahan
dan pembinaan dan setelah melakukan konselor kemudian dilakukan

Halaman 28 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


tindakan prefentif bekerjasama dengan BP misalnya memberi laporan
anak bakatnya dibidang apa ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa


menyatakan tidak benar dan Terdakwa tidak kenal dengan saksi ;

2. Dr. PRIJA DJATMIKA, S.H,M.S


- Bahwa pada prinsipnya UU RI No. 23 Tahun 2002 kemudian
diterbitkan UU RI No. 35 Tahun 2014 untuk memperjelas dan melengkapi
Undang-undang yang lama ;
- Bahwa Pasal 81 Ayat (2) dan Pasal 82 Ayat (1) UU RI No. 35
Tahun 2014 tentang Perubahab atas UU RI No.23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak kualifikasinya merupakan delik biasa dan bukan delik
aduan sehingga tanpa adanya pengaduan korban terhadap pidana ini
tetap dapat dilakukan penuntutan pidananya, karena dalam pasal
tersebut tidak ada ketentuan yang menyatakan bahwa tindak pidana
dalam pasal-pasal tersebut adalah delik aduan, berbeda dengan
pengaturan kejahatan terhadap kesusilaan yakni perzinahan dalam Pasal
284 ayat (2) KUHP disebutkan tidak dilakukan penuntutan melainkan
atas pengaduan suami atau istri yang tercemar dan bilamana bagi
mereka berlaku Pasal 27 KUHPerdata, dalam tempo tiga bulan diikuti
dengan permintaan bercerai atau pisah meja dan tempat tidur karena
alasan itu juga ;
- Bahwa perbedaan Pasal 81 ayat @) dan pasal 82 ayat (1) UU RI
No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak apabila Pasal 81 ayat (2) melanggar
ketentuan pasal 76D dan telah dilakukan persetubuhan yaitu ada
hubungan kelamin sedangkan pasal 82 ayat (1) melanggar ketentuan
Pasal 76E belum atau tidak dilakukan persetubuhan hanya pencabulan
yaitu tidak ada hubungan kelamin misal oral seks ;
- Bahwa dalam teori yang dikatakan hubungan kelamin yaitu
hubungan antara penis dengan vagina, yang penting masuk tidak perlu
mengeluarkan sperma ;
- Bahwa maksud dari pasal 76D tentang kekerasan yaitu perbuatan
terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan
secara fisik, psikis, seksual dan/ atau penelantaran, termasuk ancaman
untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan
secara melawan hukum ;
- Bahwa Pasal 76E yaitu kekerasan adanya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, psikis dimana ancaman kekerasan untuk
Halaman 29 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr
melakukan perbuatan, memaksa adanya paksaan untuk melakukan
suatu perbuatan ;
- Bahwa dalam faktanya terjadi transaksi karena anak
membutuhkan uang dan oleh Terdakwa setelah selesai persetubuhan
kemudian diberi uang maka tidak termasuk Pasal 81 ayat (2) dan pasal
82 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU RI No.
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tetapi masuk dalam pasal 287
KUHP ;
- Bahwa dalam Pasal 76 ada unsur nor her wil artinya bukan
kehendak dia (dia itu dia siperempuan) sedangkan dalam pasal 287 Her
wil ada kehendak si perempuan, karena sifat Undang-undang itu saling
melengkapi jadi sampai sekarang Pasal 287 masih berlaku ;
- Bahwa apabila ada seorang anak karena butuh uang mau diajak
bersetubuh dan terjadi persetubuhan kemudian setelah selesai ada
transaksi uang maka hal tersebut termasuk Pasal 287 KUHP karena ada
kehendak dari si perempuan ;
- Bahwa apabila ada serangkaian perbuatan harus dilakukan
penggabungan atau perbarengan karena asas pidana kita Absorsi bukan
Komulasi hukuman pidananya yaitu pidana maksimum ditambah 1/3
(sepertiga) dan apabila sudah terjadi seperti itu dan eksepsi ditolak
seharusnya putusan Nebis in idem ;
- Bahwa perbuatan yang bisa digabungkan adalah yang materi
fitnya sama dan memenuhi unsur-unsur tindak pidananya ;
- Bahwa dasar filosofinya timbul Undang-undang Perlindungan Anak
untuk melindungi Hak Asasi Anak dan dikatakan Anak sesuai dengan
pasal 1 Undang-undang No. 23 Tahun 2002 yaitu seseorang yang belum
berusia 18 (delapan) belas tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan ;
- Bahwa dikatakan Nebis in idem apabila materi fitnya sama yaitu
sama subyeknya dan sama obyeknya ;
- Bahwa perbuatannya sama dengan korban yang berbeda maka
bisa dianggap Nebis in idem dan digabungkan saat penyidikan ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa


menyatakan tidak tahu ;

SAKSI A DE CHARGE

1. TONI HIDAYAT SUGIYANTO

Halaman 30 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


- Bahwa saksi mitra kerja dimana saksi mempunyai PT sendiri yang
menyediakan beton sedangkan Terdakwa yang menyediakan aspal tetapi
1 (satu) kantor tetapi beda ruangan ;
- Bahwa jabatan Terdakwa di PT Kadiri Sarana Bakti (KSB) Kediri
sebagai Komisaris dan di Persikdikab Terdakwa sebagai Manager ;
- Bahwa setiap harinya Terdakwa datang ke kantor jam 09.00 Wib
atau jam 10.00 Wib sampai jam 16.00 Wib dan Terdakwa jarang keluar
kantor kecuali ada rapat yang tidak dapat diwakilkan, kalaupun ada
pekerjaan dilapangan yang harus dihadiri biasanya saksi yang datang ;
- Bahwa Terdakwa sering kedatangan tamu dari relasi bisnis,
organisasi PSSI, persepakbolaan dan apabila ada yang menginap maka
inap di Hotel Bukit Daun ;
- Bahwa yang booking di Hotel Bukit Daun biasanya pegawai atau
karyawan dan saksi juga pernah booking tetapi atas nama Terdakwa ;
- Bahwa mobil Vios Nopol AG 1665 AB warna silver adalah mobil
perusahaan dan sering dipakai oleh siapa saja termasuk karyawan
dipakai untuk menagntarkan tamu dan sudah dijual sejak tahun 2013
kepada Tokid di Surabaya;
- Bahwa Terdakwa biasa menggunakan mobil Jeep Hartop dan
sedan BMW ;
- Bahwa hari Sabtu dan Minggu kegiatan Terdakwa di Persikdikab ;
- Bahwa Terdakwa tidak mempunyai teman wanita dan hubungan
Terdakwa dengan keluarganya harmonis ;
- Bahwa Terdakwa menderita sakit jantung dan pada tahun 2007-
2008 pernah dibawa ke Malaysia dan di operasi pasang ring dan sampai
sekarang Terdaka masih mengkonsumsi obat 4 sampai 5 macam pil dan
Terdakwa pernah cerita kepada saksi dengan sakit jantung dan
mengkonsumsi pil menjadi seks Terdakwa berkurang ;
- Bahwa Terdakwa tidak mempunyai nama lain selain Sony Sandra
dan tidak ada relasi Terdakwa yang memanggil dengan sebutan Koko ;
- Bahwa Terdakwa pernah cerita kepada saksi kalau ada yang
memeras dan meminta uang kepada Terdakwa ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa


menyatakan benar dan tidak keberatan ;

AHLI DARI TERDAKWA

1. Dr. M. SOLEHUDIN, S.H.,M.S


- Bahwa UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No. 23
Tahun 2002 Pasal 81 menyangkut kejahatan persetubuhan dengan anak
misalnya seseorang melakukan persetubuhan dengan anak unsur

Halaman 31 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


kekerasannya harus dibuktikan sedangkan Pasal 82 mengenai perbuatan
cabul ;
- Bahwa perbuatan materiil yang harus memenuhi Pasal 81 dan Pasal 82
masing-masing unsur harus dipenuhi misalnya persetubuhan harus
dibutikan dengan keterangan saksi dan alat bukti ;
- Bahwa Pasal 81 dan Pasal 82 ada kekerasan atau ancaman dari pelaku
sedangkan persetubuhan dengan imbalan uang tidak termasuk dalam
pasal 81 dan Pasal 82 ;
- Bahwa persetubuhan dengan dan atas kehendak sendiri dengan korban
8 (delapan) anak kemudian 3 (tiga) anak lapor Polisi dan diproses
kemudian 4 (empat) anak lapor kemudian diproses sehingga diproses 2
(dua) kali dan disidangkan 2 (dua) tempat yaitu di Pengadilan Kota dan
Pengadilan Kabupaten maka seharusnya oleh penegak hukum dilakukan
penuntutan bersama-sama dan keduanya sama-sama sidang maka azas
hukum yang digunakan nebis in idem ;
- Bahwa apabila eksepsi ditolak dan sidang berlanjut terus maka
digunakan teori hukum misal perkara telah diputus di Pengadilan tingkat
pertama kemudian banding dan nantinya di Pengadilan Tinggi Hakim akan
mengambil alih untuk mengadili sendiri berdasarkan teori hukum ;
- Bahwa Nebis in idem dimana perbuatan dengan materi yang sama maka
tidak dapat diputus dan apabila perkara sudah inkracht maka itu terjadi
kesalahan ada sejak awal jadi harus tetap koordinasi ;
- Bahwa apabila di Pengadilan Kota diputus 13 tahun kemudian di
Pengadilan Kabupaten diputus 17 tahun dan apabila digabungkan menjadi
30 Tahun sedangkan hukuman seumur hidup di Indonesia 20 tahun dan
bila itu terjadi maka tidak dibenarkan dan seharusnya memakai asas
absorsi bukan komulasi yaitu pidana maksimum ditambah 1/3 (sepertiga) ;
- Bahwa Pasal 287 KUHP masih berlaku walau ada UU RI No. 35 Tahun
2014 tentang perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak ;
- Bahwa Pasal 76 KUHP disebut dengan Concursus realis yaitu gabungan
beberapa delik atau perbuatan ;
- Bahwa dalam Pasal 65 ayat (1) berbunyi, Dalam hal perbarengan
beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri
sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan, yang diancam dengan
pidana pokok sejenis, maka dijatuhkan hanya satu pidana dan perbuatan
tersebut banyak arti yaitu perbuatan yang didakwakan perbuatan materiil
dan perbuatan yang telah terbukti ;
- Bahwa ada sejumlah perbuatan oleh pelaku yang sama dengan
beberapa orang dilakukan dengan berlanjut maka perbuatan tersebut tidak

Halaman 32 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


termasuk perbuatan berlanjut tetapi masuk Pasal 65 KUHP jadi termasuk
gabungan beberapa perbuatan ;
- Bahwa locus delicti bisa dijadikan pertimbangan dan bisa saja locus
delicti disimpangi oleh Penyidik dan dalam praktek banyak terjadi misalnya
kejadiannya di Surabaya karena demi keamanan kemudian disidangkan di
Kediri jadi asas yang jadi pertimbangannya ;
- Bahwa Nebis bisa menghapus pidana dan menjadi dasar peniadaan
tuntutan dan Nebis in idem putusan yang pertama bisa menjadi
pertimbangan hukum untuk putusan yang kedua ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa


menyatakan benar dan tidak keberatan ;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah memberikan keterangan yang pada


pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa Terdakwa mempunyai nomor handphone 0811302190 dan sejak


tahun 2013 sudah lama tidak di gunakan dan digunakan oleh teman
Terdakwa apabila mewakili Terdakwa ke luar kota dan untuk mempermudah
urusan bisnis ;

- Bahwa mobil Vios Nopol AG 1665 AB inventaris PT dan milik perusahaan


yang biasa digunakan untuk mengantar tamu dari luar kota dan telah dijual
pada tahun 2013 ke orang Surabaya bernama Tokid atau Takid Terdakwa
telah lupa dan terjual Rp.103.000.000,- (seratus tiga juta rupiah) dan
biasanya Terdakwa sehari-hari memakai mobil Hartop dan sedan BMW ;

- Bahwa Terdakwa tidak pernah bertemu dan kenal dengan para korban
dan Terdakwa tidak pernah cek in di Hotel Bukit Daun dan kalaupun ada
nama Terdakwa itu karena ada relasi yang menginap menggunakan nama
Terdakwa dan perusahaan Terdakwa yang membayar ;

- Bahwa Terdakwa tidak mempunyai member Hotel Bukit Daun namun


Terdakwa kenal dengan pemilik Hotel Bukit Daun dan apabila menginap
dengan memakai nama Terdakwa maka di diskon 20% ;

- Bahwa Terdakwa tidak mempunyai nama Panggilan dan tidak ada yang
memanggil Terdakwa dengan sebutan Koko ;

- Bahwa Terdakwa tidak membenarkan di catatan Hotel Bukit Daun tertera


nama Sony Sandra dan dalam 1 (satu) bulan ada yang 23 (dua puluh tiga)

Halaman 33 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


lalu ada yang 27 (dua puluh tuuh) kali dan kemungkinan itu ada relasi yang
menggunakan nama Terdakwa ;

- Bahwa Terdakwa tidak pernah menginap di Hotel Bukit Daun dan itu
mungkin karena Terdakwa ada riwayat sakit jantung dan sudah di ring
sehingga setiap hari Terdakwa mengkonsumsi obat Kastrol yang mempunyai
efek yaitu mengurangi ereksi dan hal tersebut sudah disepakati oleh keluarga
Terdakwa;

- Bahwa Terdakwa diperas oleh organisasi LSM yang butuh dana


Rp.10.000.000.000,- (sepuluh milyard rupiah) dan LSM tersebut minta uang
sebelum lebaran dan pada tahun 2014 LSM tersebut melakukan pemerasan
lagi dan Terdakwa sudah di setting 20 sampai 25 korban untuk lapor ke Polisi
kalau Terdakwa tidak mau membayar dan oleh pak Kasat Yogik bilang tidak
usah ditanggapi ;

- Bahwa Terdakwa sudah 4 (empat) kali diperas dimana yang pertama


sampai dengan ketiga tidak pernah bertemu namun melalui telpon ;

- Bahwa pertama Terdakwa diperas sebesar Rp.2.500.000.000,- (dua


milyard lima juta rupiah), kedua Rp.4.500.000.000,- (empat milyard lima juta
rupiah), Ketiga Rp.5.000.000.000,- (lima milyard rupiah), keempat
Rp.10.000.000.000,- (sepuluh milyard rupiah) ;

- Bahwa pada saat memeras menyampaikan kalau tidak diberi, anak-anak


disetting dengan di cuci otaknya untuk lapor ke Polres ;

- Bahwa seingat Terdakwa ada 2 (dua) laporan yaitu pada bulan April dan
Juni 2015 dan dilaporkan ke Kabupaten kemudian pada bulan Mei 2015
Terdakwa dipanggil ke Polres Kota dan diketemukan dengan Kanit
Perlindungan Anak berikut Kasat ternyata ada beberapa orang di sekat kaca
dan katanya pelakunya bukan Terdakwa namun Koko dari Pare ;

- Bahwa pada bulan Juni ada laporan lagi pada saat Terdakwa di bandara
Juanda Surabaya hendak ke Eropa mengunjungi anak Terdakwa, Terdakwa
ditangkap petugas dari Polres karena laporan kedua dimana laporan pertama
sudah dinyatakan Koko adalah bukan Sony Sandra ;

- Bahwa untuk laporan bulan April Terdakwa dipanggil dan Terdakwa


bertanya ternyata Koko dari Pare yang dilaporan dan Kasat minta maaf
kepada Terdakwa dan setelah itu Terdakwa pulang ;
Halaman 34 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr
Menimbang, bahwa dipersidangan telah diajukan barang bukti yang
telah disita secara sah menurut hukum, berupa :

1. 1 (satu) potong kaos warna merah


2. 1 (satu) potong celana pendek jeans warna biru
3. 1 (satu) potong BH/ BRA warna merah muda
4. 1 (satu) potong celana dalam warna biru
5. 1 (satu) potong kaos warna hijau
6. 1 (satu) potong celana leaging warna biru
7. 1 (satu) potong BRA/ BH warna merah muda
8. 1 (satu) potong celana dalam warna hijau putih
9. 1 (satu) potong jaket kain warna biru
10. 1 (satu) potong celana pendek jeans warna abu-abu
11. 1 (satu) potong BH/ BRA warna merah hitam
12. 1 (satu) potong celana dalam warna putih
13. 1 (satu) potong kaos warna hijau
14. 1 (satu) potong celana pendek motif Koran warna putih
15. 1 (satu) potong BH/ BRA motif pita warna putih
16. 1 (satu) potong celana dalam motif bunga-bunga warna merah
17. 6 (enam) buah buku control mobil masuk yang check in di Hotel
Bukit Daun

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan Terdakwa


yang apabila dihubungkan dengan barang bukti telah diperoleh fakta-fakta
sebagai berikut :

- Bahwa pada bulan September 2014, Terdakwa menjemput Cantika Ayu


Lestari dan Mulyani didepan gang dekat rumah Mulyani dengan
menggunakan sedan Vios warna silver, selanjutnya mengajak Cantika Ayu
Lestari dan Mulyani menuju Hotel Bukit Daun Kecamatan Semen Kabupaten
Kediri ;
- Bahwa ditengah perjalanan Terdakwa memberi Cantika Ayu Lestari dan
Muyani pil berwarna putih masing-masing setengah butir, selanjutnya
menyuruh Cantika Ayu Lestari dan Mulyani meminum pil tersebut, sesampai
di Hotel Bukit Daun ketika Cantika Ayu Lestari dan Mulyani terkena pengaruh
obat yang diminum yaitu kepalanya pusing, wajah memerah, serta gigi
gemeretak ;
- Bahwa Terdakwa menyetubuhi Cantika Ayu Lestari dan Mulyani masing-
masing sebanyak 2 (dua) kali secara bergantian, setelah Terdakwa selesai
melakukan persetubuhan itu Terdakwa memberi uang kepada Cantika Ayu
Lestari dan Mulyani masing-masing sebesar Rp.400.000,- (empat ratus ribu
rupiah) ;

- Bahwa pada bulan Oktober 2014, Terdakwa menelpon Anggun


Puspitasari dan meminta ketemuan dan meminta agar dicarikan teman,
Halaman 35 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr
selanjutnya Terdakwa menjemput Anggun Puspitasari dan Cantika Ayu
Lestari di perempatan pegadaian dengan menggunakan mobil warna hitam,
selanjutnya mengarahkan mobil tersebut ke Hotel Bukit Daun ;

- Bahwa di depan SD Kampung Dalem Terdakwa memberi Anggun


Puspitasari dan Cantika Ayu Lestari pil warna merah muda masing-masing
setengah, setelah itu meminta Anggun Puspitasari dan Cantika Ayu Lestari
untuk meminumnya ;

- Bahwa ditengah perjalanan Terdakwa juga menyampaikan kata-kata


kepada Anggun Puspitasari bahwa akan memenuhi segala kebutuhan
Anggun Puspitasari, dan ketika sudah sampai di kamar Hotel Bukit Daun,
Anggun Puspitasari dan Cantika Ayu Lestari sudah terpengaruh oleh obat
pemberian Terdakwa yang sudah diminumnya yaitu kepala pusing, gigi
gemeretak, wajah merah ;

- Bahwa selanjutnya Terdakwa menyetubuhi Anggun Puspitasari dan


Cantika Ayu Lestari masing-masing 2 (dua) kali secara bergantian, dan
setelah itu Terdakwa memberi uang kepada Cantika Ayu Lestari dan Anggun
Puspitasari masing-masing sebesar Rp.400.000,- (empat ratus ribu rupiah) ;

- Bahwa Samuel Samsuri dan Kusdayanti orang tua dari Cantika Ayu
Lestari mengetahui Cantika Ayu Lestari disetubuhi oleh Terdakwa setelah
Cantika Ayu Lestari bercerita ;

- Bahwa Samuel Samsuri dan Kusdayanti disuruh ke kantor Notaris Tosy


untuk menandatangani surat yang intinya Cantika Ayu Lestari disuruh bilang
tidak kenal Koko (Terdakwa), tidak pernah berhubungan badan dan intinya
disuruh mencabut perkara ;

- Bahwa di Kantor Notaris, Samuel Samsuri dan Kusdayanti serta Cantika


Ayu Lestari diberi uang sebesar Rp.75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah)
untuk mencabut perkara ini tetapi orang tua Cantika Ayu Lestari tidak mau
mencabut perkara ini ;

- Bahwa Suparman dan Sri Utami orang tua dari Anggun Puspitasari
mengetahui anaknya disetubuhi oleh Terdakwa setelah ada orang yang
datang kerumahnya dan oleh orang tersebut orang tua Anggun Puspitasari
disuruh ke kantor Notaris Tosy ;

Halaman 36 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


- Bahwa di kantor Notaris Tosy, orang tua Anggun Puspitasari disuruh
tandatangan dan Anggun Puspitasari disuruh menulis dengan didikte dan
intinya surat tersebut untuk mencabut perkara ini tetapi orang tua Anggun
Puspitasari tidak mau mencabut perkara ini ;

- Bahwa di kantor Notaris Tosy Suparman, Sri Utami dan Anggun


Puspitasari diberi uang sebesar Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) ;

- Bahwa saksi Mahreza Putra Al-Madjid, Ahmad Naafi Maula Mareta,


Asiah Laily, Dwi Eko Cahyono, Hafit Ali dan Agung Bhirawa Rahmanto adalah
pegawai dari Hotel Bukit Daun dan masing-masing pernah melihat Terdakwa
menginap di Hotel Bukit Daun dan setiap datang menggunakan mobil Vios
warna silver dengan Nopol AG 1665 AB dan datang pada waktu siang
menjelang sore dan Terdakwa selalu datang sendiri tidak bersama dengan
perempuan ;

- Bahwa saksi Ahli Vivi Rosdiana, S.PSI, PSI dari Dinas Sosial yang
melakukan pendampingan terhadap Cantika Ayu Lestari dan Anggun
Puspitasari korban persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa dan selama
dilakukan pendampingan, Cantika Ayu Lestari dan Anggun Puspitasari dalam
keadaan tenang, menjawab pertanyaan dengan lancar, tidak traumatis atau
tertekan dan cerita mengalir ada adanya ;

- Bahwa saksi Ahli Dr. Prija Djatmika, SH.,MS dan Dr. M. Solehudin,
SH.,MS yang pada pokoknya menjelaskan perkara ini sedang berjalan baik di
Pengadilan Negeri Kediri dan Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri maka
penegakan hukum harus menggunakan azas-azas hukum yang digunakan
yaitu azas Nebis in idem dan apabila penjatuhan hukuman setelah
digabungkan menjadi lebih dari maksimal hukuman di Indonesia yaitu 2 (dua
puluh) tahun maka seharusnya memakai azas absorsi bukan komulasi yaitu
pidana maksimum ditambah 1/3 (sepertiga) ;

- Bahwa saksi A de charge Toni Hidayat Sugiyanto yang menerangkan


Terdakwa tidak mempunyai nama lain, Terdakwa selalu berada dikantor dari
jam 09.00 Wib sampai dengan jam 16.00 Wib dan keluar kantor apabila ada
urusan dengan relasi bisnis dan untuk mobil Vios warna silver Nopol AG 1665
AB telah dijual pada tahun 2013 kepada Tokid di Surabaya dan Terdakwa
biasanya menggunakan mobil Jeep Hartop ;

Halaman 37 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa sebagaimana diatur dan
diancam pidana :

1. Kesatu : Pasal 81 ayat (2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002


Tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan
Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang perlindungan Anak jo Pasal 65 ayat
(1) KUHP ;
2. Kedua : pasal 82 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan
Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-
undang Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak jo Pasal 65 ayat
(1) KUHP ;

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum disusun


secara Alternatif maka Majelis akan mempertimbangkan terhadap dakwaan
mana yang sesuai dengan fakta yang terungkap di persidangan ;

Menimbang, bahwa Majelis akan mempertimbangkan unsur-unsur


tindak pidana sebagaimana pasal dalam dakwaan Kesatu, yaitu :

1. Setiap orang ;
2. Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangakaian kebohongan
atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan
orang lain;
3. Gabungan perbuatan (meerdaadsche samenloop/ concursus realis) ;

Menimbang, bahwa terhadap unsur pertama yang dimaksud dengan


setiap orang adalah sebagaimana barangsiapa, yaitu subyek hukum yang
dituntut Penuntut Umum dipersidangan untuk mempertanggungjawabkan
perbuatan sebagaimana yang didakwakan kepadanya, yang dalam perkara ini
terdakwa Sony Sandra Anak dari Susilo Sosro Atmojo yang identitas
selengkapnya sebagaimana tersebut dalam dakwaan Penuntut Umum telah
diakui kebenarannya oleh Terdakwa ;

Menimbang, bahwa Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani rohani


sebagaimana dapat dibuktikan dipersidangan Terdakwa mampu mengikuti
sidang ini mana secara hukum Terdakwa mampu bertanggunjawab ;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini telah terpenuhi ;

Halaman 38 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


Menimbang, bahwa terhadap unsur kedua dengan sengaja, yang
dimaksud dengan sengaja atau kesengajaan adalah niat yang diwujudkan
dengan perbuatan atau dengan sadar berkehendak untuk melakukan suatu
kejahatan tertentu ( de buweste richting van den wil op een bepald misdrijf )
memorie van toelechting Menteri Kehakiman Belanda tahun 1981 ;

Menimbang, bahwa dalam hukum pidana dikenal ada 3 macam


kesengajaan, yaitu :

1. Kesengajaan sebagai maksud (opzet als oogmerk) ;


2. Kesengajaan sebagai kepastian (opzet als zekerheidsbewustzijn) ;
3. Kesengajaan sebagai kemungkinan (dolus eventualis) ;

Menurut Prof. Satochid Kertanegara yang dimaksud dengan opzet


willens een welen (dikehendaki dan diketahui) adalah seseorang yang
melakukan sesuatu perbuatan dengan sengaja harus menghendaki (willen)
akibat dari perbuatan itu ;

Menimbang, bahwa kehendak itu ditujukan terhadap :

1. Perbuatan yang dilarang ;


2. Akibat yang dilarang ;
3. Diatur oleh Undang-undang Hukum Pidana ;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa telah melakukan


kesengajaan yaitu bahwa pada bulan September 2014, Terdakwa menjemput
Cantika Ayu Lestari dan Mulyani didepan gang dekat rumah Mulyani dengan
menggunakan sedan Vios warna silver, selanjutnya mengajak Cantika Ayu
Lestari dan Mulyani menuju Hotel Bukit Daun Kecamatan Semen Kabupaten
Kediri, dan ditengah perjalanan Terdakwa memberi Cantika Ayu Lestari dan
Muyani pil berwarna putih masing-masing setengah butir, selanjutnya menyuruh
Cantika Ayu Lestari dan Mulyani meminum pil tersebut, sesampai di Hotel Bukit
Daun ketika Cantika Ayu Lestari dan Mulyani terkena pengaruh obat yang
diminum yaitu kepalanya pusing, wajah memerah, serta gigi gemeretak
Terdakwa menyetubuhi Cantika Ayu Lestari dan Mulyani masing-masing
sebanyak 2 (dua) kali secara bergantian, setelah Terdakwa selesai melakukan
persetubuhan itu Terdakwa memberi uang kepada Cantika Ayu Lestari dan
Mulyani masing-masing sebesar Rp.400.000,- (empat ratus ribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa pada bulan Oktober 2014, Terdakwa menelpon


Anggun Puspitasari dan meminta bertemu dan meminta agar dicarikan teman,
selanjutnya Terdakwa menjemput Cantika Ayu Lestari di perempatan pegadaian
Halaman 39 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr
dengan menggunakan mobil warna hitam, selanjutnya mengarahkan mobil
tersebut ke Hotel Bukit Daun, dan di depan SD Kampung Dalem Terdakwa
memberi Anggun Puspitasari dan Cantika Ayu Lestari pil warna merah muda
masing-masing setengah, setelah itu meminta Anggun Puspitasari dan Cantika
Ayu Lestari untuk meminumnya, ditengah perjalanan Terdakwa juga
menyampaikan kata-kata kepada Anggun Puspitasari bahwa akan memenuhi
segala kebutuhan Anggun Puspitasari, dan ketika sudah sampai di kamar Hotel
Bukit Daun, Anggun Puspitasari dan Cantika Ayu Lestari sudah terpengaruh
oleh obat pemberian Terdakwa yang sudah diminumnya yaitu kepala pusing,
gigi gemeretak, wajah merah selanjutnya Terdakwa menyetubuhi Anggun
Puspitasari dan Cantika Ayu Lestari masing-masing 2 (dua) kali secara
bergantian, dan setelah itu Terdakwa memberi uang kepada Cantika Ayu Lestari
dan Anggun Puspitasari masing-masing sebesar Rp.400.000,- (empat ratus ribu
rupiah) ;

Menimbang, bahwa awalnya Terdakwa memang sudah mempunyai niat


ingin menyetubuhi para korban Cantika Ayu Lestari, Anggun Puspitasari dan
Mulyani karena pada bulan September 2014 Terdakwa menjemput Cantika Ayu
Lestari dan Mulyani di depan gang dekat rumah Mulyani dengan menggunakan
mobil sedan Vios warna silver, selanjutnya mengajak Cantika Ayu Lestari dan
Mulyani menuju Hotel Bukit Daun Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, dan
ditengah perjalanan Terdakwa memberi Cantika Ayu Lestari dan Mulyani pil
berwarna putih masing-masing setengah butir ;

Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa menjemput Cantika Ayu


Lestari dan Mulyani dan memberi mereka pil warna putih dan membawa mereka
ke Hotel Bukit Daun dan sesampainya di kamar hotel para korban oleh
Terdakwa disuruh membuka pakaiannya dan tidur seranjang dengan Terdakwa;

Menimbang, bahwa di Hotel Bukit Daun Terdakwa telah melaksanakan


niatnya tersebut dengan menyetubuhi Cantika Ayu Lestari dan Mulyani, setelah
selesai melakukan persetubuhan Terdakwa memberi uang kepada mereka
masing-masing sebesar Rp.400.000,- (empat ratus ribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa pada bulan Oktober 2014 Terdakwa menelpon


Anggun Puspitasari dan meminta ketemuan dan meminta agar dicarikan teman,
selanjutnya Terdakwa menjemput Cantika Ayu Lestari di perempatan pegadaian
dengan menggunakan mobil warna hitam, selanjutnya Terdakwa menuju Hotel
Bukit Daun, dan didepan SD Kampung Dalem Terdakwa memberi Anggun
Halaman 40 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr
Puspitasari dan Cantika Ayu Lestari pil warna merah muda masing-masing
setengah ;

Menimbang, bahwa maksud Terdakwa menelpon Anggun Puspitasari


dan memintanya untuk mencarikan teman yang kemudian Anggun Puspitasari
mengajak temannya yang bernama Cantika Ayu Lestari, kemudian Terdakwa
memberi mereka pil warna merah muda kepada para korban dan membawa
para korban ke Hotel Bukit Daun adalah serangkaian niat Terdakwa untuk
menyetubuhi para korban dan niat Terdakwa telah diwujudkan dengan berhasil
menyetubuhi para korban di Hotel Bukit Daun ;

Menimbang, bahwa jadi jelaslah Terdakwa telah melakukan


kesengajaan sebagai maksud karena niat dari perbuatan yang dikehendakinya
telah sesuai dengan apa yang dimaksudkan Terdakwa dan Terdakwa telah
melakukan sesuatu perbuatan dengan sengaja harus menghendaki (willen)
akibat dari perbuatan itu ;

Menimbang, bahwa unsur elemen selanjutnya bersifat Alternatif, oleh


karena itu salah satu elemen unsur terpenuhi maka unsur inipun terpenuhi
setelah mempertimbangkan fakta hukum sebagaimana terungkap
dipersidangan, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan tentang
membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya ;

Menimbang, bahwa pengertian membujuk dalam Kamus Besar


Bahasa Indonesia adalah berusaha meyakinkan seseorang bahwa yang
dikatakan itu benar misalnya untuk memikat hati dan merayu ;

Menimbang, bahwa dari fakta di atas benar Terdakwa telah mengajak


para korban untuk ikut Terdakwa menggunakan mobil ke Hotel Bukit Daun
sebelumnya Terdakwa memberikan pil warna putih kepada Cantika Ayu Lestari
dan Mulyani dan pada lain waktu Terdakwa memberikan pil warna merah muda
kepada Cantika Ayu Lestari dan Anggun Puspitasari setelah itu Terdakwa
melakukan persetubuhan dengan para korban ;

Menimbang, bahwa dengan perbuatan Terdakwa mengajak para korban


untuk naik ke mobil Terdakwa dan pergi ke Hotel Bukit Daun dengan terlebih
dahulu meminta para korban untuk minum pil dan sesampainya di kamar hotel
Terdakwa menyuruh para korban melepaskan pakaiannya dan tidur seranjang
dengan Terdakwa, maka perbuatan Terdakwa yang demikian itu termasuk
dalam kategori membujuk ;
Halaman 41 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan anak adalah menurut
Pasal 1 ayat (1) Undang-undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun termasuk
anak yang masih dalam kandungan ;

Menimbang, bahwa menurut keterangan korban Cantika Ayu Lestari,


saksi Samuel Samsuri dan Kusdayanti yang merupakan orang tua korban, pada
bulan September 2014 dan Oktober 2014 Cantika Ayu Lestari berusia 15 tahun,
hal tersebut sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran No. 2626/ IND/ 1999 dari
Cantika Ayu Lestari yang menerangkan Cantika Ayu Lestari lahir pada tanggal
23 September 1999, sedang Mulyani tidak pernah hadir di persidangan ;

Menimbang, bahwa menurut keterangan korban Anggun Puspitasari


dan saksi kedua orang tuanya yang bernama Suparman dan Sri Utami pada
bulan September 2014 dan pada bulan Oktober 2014 adalah baru berusia 12
tahun, hal tersebut sesuai dengan Kutipan Kata Kelahiran No. 463/ IND.IST/
2003 atas nama Anggun Puspitasari yang menerangkan bahwa Anggun
Puspitasari lahir pada tanggal 3 April 2002 ;

Menimbang, bahwa para korban tersebut ternyata belum berusia 18


(delapan belas) tahun, dengan demikian para korban masih termasuk kategori
anak ;

Menimbang, bahwa melakukan persetubuhan dengannya, yang


dimaksud dengan persetubuhan adalah peraduan antara anggota kemaluan
laki-laki dengan perempuan yang biasa dijalankan untuk mendapatkan anak,
jadi anggota kemaluan laki-laki harus masuk kedalam anggota kemaluan
perempuan sehingga mengeluarkan air mani (Arrest Hoge Raad 5 Februari
1912. W.9292, dikutip dari KUHP, R. Soesilo 1986:209) ;

Menimbang, bahwa pada bulan September 2014 bertempat di salah


satu kamar di Hotel Bukit Daun Kecaman Semen Kabupaten Kediri Terdakwa
telah mengajak Cantika Ayu Lestari dan Mulyani untuk melakukan persetubuhan
dengan cara sebagaimana layaknya laki-laki dan perempuan membuat anak
dimana alat kemaluan Terdakwa masuk kedalam alat kemaluan Cantika Ayu
Lestari dan Mulyani hingga Terdakwa mengeluarkan sperma ;

Menimbang, bahwa pada bulan Oktober 2014 Terdakwa melakukan hal


yang sama disalah satu kamar di Hotel Bukit Daun tersebut dengan perempuan

Halaman 42 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


yang bernama Cantika Ayu Lestari dan Anggun Puspitasari dengan cara
sebagaimana disebutkan di atas ;

Menimbang, bahwa meskipun perbuatan persetubuhan tersebut


dilakukan atas dasar suka sama suka antara Terdakwa dengan para korban
akan tetapi Undang-undang Perlindungan Anak khususnya Pasal 81 ayat (2)
tidak menyebutkan pengecualian untuk itu sehingga apapun alasannya
melakukan persetubuhan dengan anak dilarang oleh Undang-undang ini ;

Menimbang, bahwa terhadap unsur ketiga Gabungan perbuatan


(meerdaadsche samenloop atau concursus realis), Gabungan dari beberapa
perbuatan yang masing-masing harus dipandang sebagai perbuatan yang
berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan, yang diancam dengan
pidana pokok yang sejenis ;

Menimbang, bahwa pada bulan September 2014 bertempat disalah satu


kamar di Hotel Bukit Daun Kecamatan Semen Kabupaten Kediri Terdakwa telah
membujuk Cantika Ayu Lestari dan Mulyani untuk melakukan persetubuhan
dengan Terdakwa sebagaimana pertimbangan di atas ;

Menimbang, bahwa pada bulan Oktober 2014 bertempat di salah satu


kamar di Hotel Bukit Daun Kecamatan Semen Kabupaten Kediri Terdakwa telah
membujuk Cantika Ayu Lestari dan Anggun Puspitasari untuk melakukan
persetubuhan dengan Terdakwa sebagaimana pertimbangan di atas ;

Menimbang, bahwa dua perbuatan yang dilakukan Terdakwa tersebut


merupakan delik yang masing-masing berdiri sendiri dengan ancaman
pokoknya sejenis sebagaimanatersebut dalam pasal 81 ayat (2) Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah
diubah dan ditambah dengan Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014
Tentang Perubahan Atas Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2002Tentang
Perlindungan Anak jo Pasal 65 ayat (1) KUHP ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas Majelis


berkesimpulan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana Dengan sengaja membujuk anak melakukan
persetubuhan dengannya sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
pasal 81 ayat (2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang RI

Halaman 43 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak jo Pasal 65 ayat (1) KUHP ;

Menimbang, bahwa Majelis tidak menemukan adanya alasan pemaaf


maupun pembenar dan perbuatan Terdakwa yang dapat melepaskan diri dari
segala tuntutan hukum atau yang dapat menghapus sifat melawan hukumnya
suatu perbuatan yang dilakukan Terdakwa maka kepadanyaharuslah dijatuhi
hukuman yang sesuai dengan kesalahannya dan dibebani untuk membayar
perkara ini ;

Menimbang, bahwa Terdakwa selain dituntut di Pengadilan Negeri


Kabupaten Kediri, juga dituntut di Pengadilan Negeri Kediri dan oleh Pengadilan
Negeri Kediri berdasarkan Putusan No. 8/ Pid.Sus/ 2016/ PN. Kdr tanggal 19
Mei 2016 telah dijatuhi pidana penjara selama 9 (Sembilan) tahun dan denda
Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila
denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan dengan pidana kurungan
selama 4 (empat) bulan ;

Menimbang, bahwa Pasal 71 ayat (1) KUHPidana menyebutkan, Jika


seseorang sesudah dijatuhkan hukuman disalahkan pula berbuat kejahatan
atau pelanggaran yang dilakukan sebelum ia dihukum itu, maka hukuman yang
dahulu itu turut dihitung dengan menggunakan aturan dalam bab ini, kalau
perkara-perkara itu diadili serentak ;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah dijatuhi pidana oleh


Pengadilan Negeri Kediri maka terhadap amar yang akan dijatuhkan dalam
perkara ini Majelis akan memperhitungkan dengan ancaman maksimum dari
pasal 81 ayat (2) Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor
35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak jo Pasal 65 ayat (1) KUHP yaitu selama 15 tahun
ditambah dengan sepertiganya akan tetapi tidak boleh melebihi hukuman
penjara 20 tahun sebagaimana ketentuan pasal 10 KUHP jo Pasal 12 ayat (3)
KUHP (Putusan Mahkamah Agung No. 1177. K. Pid/ 1986 tanggal 18 Maret
1993 dalam perkara Terdakwa Ir. HM. Sanusi) ;

Menimbang, bahwa meskipun Terdakwa menyangkal dakwaan Penuntut


Umum akan tetapi Majelis menilai Terdakwa di persidangan tidak dapat
membuktikan alibinya dan keterangan saksi-saksi memberatkan Terdakwa

Halaman 44 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


maka penyangkalan Terdakwa tersebut tidak beralasan dan tidak dapat
melemahkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan, begitu juga dengan
bukti surat berupa Salinan Akta Notaris Tossy Satyarto Satriayun, SH Nomor :
17 tanggal 16 September 2015, dimana korban Cantika Ayu Lestari menyatakan
tidak kenal dengan Terdakwa Sony Sandra Anak dari Susilo Sosro Atmojo akan
tetapi kenal dengan Om Koko, bukti inipun harus dikesampingkan karena bukti
surat yang dibuat korban tersebut tidak sesuai dengan keterangan yang
diterangkan korban dipersidangan yang menyatakan Terdakwalah yang
menyetubuhi korban di salah satu kamar di Hotel Bukit Daun pada bulan
September dan Oktober 2014 ;

Menimbang, bahwa dalam keterangannya Terdakwa menerangkan telah


diperas oleh Organisasi LSM sehubungan dengan perkara ini, tetapi keterangan
tersebut tidak didukung oleh alat bukti lainnya maka keterangan Terdakwa yang
demikian haruslah dikesampingkan ;

Menimbang, bahwa meskipun saksi yang bernama Samuel Samsuri dan


Kusdayanti yang merupakan orang tua Cantika Ayu Lestari dan Sri Utami dan
Suparman yang merupakan orang tua Anggun Puspitasari diberi uang didepan
Notaris oleh orang yang mengaku suruhan Terdakwa, tetapi Majelis menilai hal
tersebut tidak ada relevansinya dengan materi perkara maka haruslah
dikesampingkan ;

Menimbang, bahwa nota pembelaan Penasihat Hukum dan Terdakwa


yang pada pokoknya menyatakan perkara ini nebis in idem, Majelis akan
mempertimbangkan sebagai berikut :

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan nebis in idem adalah tiada


seorangpun boleh dituntut sekali lagi lantaran perbuatan itu yang baginya telah
diputuskan dan berkekuatan hukum tetap (kamus Hukum, Mr. H. Van Der Tas,
1961:218) ;

Menimbang, bahwa meskipun pada saat yang sama Terdakwa juga


diadili di Pengadilan Negeri Kediri dengan dakwaan yang sama dengan perkara
ini dan meskipun perkaranya di Pengadilan Negeri Kediri telah diputus, akan
tetapi belum mempunyai kekuatan hukum tetap dan disamping itu pemeriksaan
terhadap perkara ini waktunya bersamaan dengan pemeriksaan di Pengadilan
Negeri Kediri maka pemeriksaan terhadap perkara ini tidak terkena asas nebis
in idem ;

Halaman 45 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis tidak sependapat dengan
nota pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa dan Terdakwa sehingga haruslah
dikesampingkan ;

Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara ini terhadap Terdakwa


telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa
penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari
pidana yang dijatuhkan ;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti akan disebutkan dalam amar


Putusan dibawah ini ;

Menimbang, bahwa sebelum kami sampai pada amar Putusan perlu


dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

Yang memberatkan :

- Perbuatan Terdakwa membuat trauma berat bagi korban dan


keluarganya ;
- Terdakwa tidak mengakui dan menyesali perbuatannya ;

Yang meringankan :

- Terdakwa telah berusia lanjut ;

Memperhatikan Pasal Pasal 81 ayat (2) Undang-undang Nomor 23


Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah dan
ditambah dengan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan
Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak jo
Pasal 65 ayat (1) KUHP dan peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan ;

MENGADI LI:

1. Menyatakan TerdakwaSONY SANDRA Anak dari SUSILO


SOSRO ATMOJO tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja membujuk anak
melakukan persetubuhan dengannya secara berulang-
ulangsebagaimana dalam Dakwaan Alternatif Kesatu ;

Halaman 46 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


2. Menjatuhkan pidana kepadaTerdakwa oleh karena itu dengan
pidana penjara selama10 (sepuluh)tahundan denda sejumlah Rp.
300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda
tersebut tidakdibayar diganti dengan pidana kurungan selama 5 (lima)
bulan ;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah


dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

4. Menetapkan agar barang bukti berupa :

1. 1 (satu) potong kaos warna merah


2. 1 (satu) potong celana pendek jeans warna biru
3. 1 (satu) potong BH/ BRA warna merah muda
4. 1 (satu) potong celana dalam warna biru

Dikembalikan kepada yang berhak yaitu ANDINI EKA YULIAN

5. 1 (satu) potong kaos warna hijau


6. 1 (satu) potong celana leaging warna biru
7. 1 (satu) potong BRA/ BH warna merah muda
8. 1 (satu) potong celana dalam warna hijau putih

Dikembalikan kepada yang berhak yaitu CANTIKA AYU LESTARI

9. 1 (satu) potong jaket kain warna biru


10. 1 (satu) potong celana pendek jeans warna abu-abu
11. 1 (satu) potong BH/ BRA warna merah hitam
12. 1 (satu) potong celana dalam warna putih

Dikembalikan keada yang berhak yaitu MILA ROSITA

13. 1 (satu) potong kaos warna hijau


14. 1 (satu) potong celana pendek motif Koran warna putih
15. 1 (satu) potong BH/ BRA motif pita warna putih
16. 1 (satu) potong celana dalam motif bunga-bunga warna
merah

Dikembalikan kepada yang berhak yaitu ANGGUN PUSPITA SARI

17. 6 (enam) buah buku control mobil masuk yang check in di


Hotel Bukit Daun

Dikembalikan kepada yang berhak yaitu pihak Hotel Bukit Daun

5. Membebankankepada Terdakwa membayar biaya perkara


sejumlah Rp.5.000,- (lima ribu rupiah).

Halaman 47 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr


Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri pada hari KAMIS, tanggal 12 MEI 2016
oleh kamiI KOMANG DEDIEK PRAYOGA, SH.,MHum Hakim Ketua Majelis,
YOHANES PURNOMO SURYO ADI,SH.,MHum dan LILA SARI,SH.,MH
sebagai Hakim-Hakim Anggota. Putusan mana diucapkan dalam persidangan
yang terbuka untuk umum pada hari SENIN, tanggal 23 MEI 2016 oleh Majelis
Hakim tersebut, dibantu JAJOEK TRI SOESILOWATI, SH sebagai Panitera
Pengganti, dihadiriPRIYO WICAKSONO, SH sebagai Penuntut Umum
Kejaksaan Negeri Ngasem dan Terdakwa serta Penasihat Hukum Terdakwa.

Hakim Ketua

I KOMANG DEDIEK PRAYOGA, SH.,MHum

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

YOHANES PURNOMO SURYO ADI,SH., MHumLILA SARI,SH.,MH

Panitera Pengganti

JAJOEK TRI SOESILOWATI, SH

Halaman 48 dari 48halaman Putusan Nomor : 741/Pid.Sus/2015/PN Gpr

Anda mungkin juga menyukai