Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI KOSMETIKA

Materi : Sediaan Hand sanitizer gel


AnggotaKelompok B : Dymas Prayoga (2443014151)
Cristina Martinez (2443014152)
Hamalatul Q (2443014153)
Indah budiarti (2443014154)
Riski Muliawati (2443014162)

I. Nama Sediaan Kosmetika :Hand sanitizer gel


II. Tujuan Pemakaian : Hand sanitizer adalah pembersih tangan yang dirancang sebagai produk perawatan pribadi yang
digunakan jika sabun dan air tidak tersedia. Bahan aktif dalam pembersih tangan pada umumnya adalah alkohol. Hand sanitizer berbasis
alkohol lebih efektif membunuh sebagian mikroorganisme dibandingkan dengan sabun. Kadar alkohol bervariasi antara 60-85%. Alkohol
dapat membunuh sebagian besar bakteri, jamur dan beberapa virus. Alkohol rub sanitizer yang mengandung setidaknya 70% alkohol
(terutama etil alkohol) dapat membunuh 99,9 % dari bakteri di tangan selama 30 detik setelah aplikasi dan 99,99% dalam 1 menit (Mithun
A. Thombare et al, 2015).
III. Karakteristik Sediaan : o Efektif
o pH sesuai dengan pH normal kulit
o Stabil dan tidak berbau tengik
o Harus terdiri paling sedikit 60% alcohol
o Dapat mengurangi jumlah kuman di tangan
(Cosmetic Dermatology : Product and Procedures, 2010)
IV. Rancangan Modifikasi Formula
FORMULA
Standar (Alcohol Hand Sanitizer) Pembanding Modifikasi
(Carex Hand Sanitizer Gel Aloe Vera ) Terhadap standar
(Cosmetic & toiletry formulation 2nd
ed Vol 8 P. 273)
Nama Bahan Fungsi Konsent Nama Bahan Fungsi Konsen Nama Bahan Fungsi Konsentrasi
(M)/(A) rasi (M)/(A) trasi (M)/(A)
Lazim Lazim Terpilih
Ethanol 96% Antiseptik 60 % Alcohol Denat (W) Antiseptik, 60% Ethanol (w) Antiseptik 50-90% 60%
(W)
(HPE 5 th, anti microbial (HPE 5 th, p.
p. 18) 18)
preservative
(HPE 5 th, p. 18)
Antimicrobial
Aloe Barbandesis Antimicrobial&
- Aloe Vera extract & emolient 1%
Leaf extract(w) emolient agent
agent
Antimicrobial Antimicrobial
Nipagin preservative 0,02-0,3 preservative 0,02-
Nipagin (w) 0,02 %
Metil paraben (w) (HPE 5th p. % (HPE 5th p. 0,3 %
466) 466)
Antimicrobial Antimicrobial
preservative 0,01-0,6 preservative 0,01-
Nipasol (w) Nipasol (w) 0,18 %
(HPE 5th p. % (HPE 5th p. 0,6 %
629) 629)
Antimicrobial
preservative
phenoxyethanol 0,1-1%
(cosmetic
ingredient
Carbopol Ultrez Gelling 0,30 % Carbomer (W) Gelling agent 0,5- Carbomer 940 (w) Gelling agent, 0,5- 1,5 %
10(W) (HPE 5 th, p. 2,0% 2,0%
agent, Meningkatkan
111)
thickening viskositas
agent (HPE 6 th, p.
(HPE 5 th, 110)
p. 111)
PEG-60 almond Emulsifyi 0,30 % - - - PEG 400 (w) Emulsifying - 0,3 %
glycerides (O) ng agent
agent,
surfaktan

Triisopropanolam Alkalizing 0,25 % Aminomethyl pH buffer <10% TEA (w) Alkalizing 2, 25 %


ine (W) agent, propanol(AMP) (pengatur PH)
(Trietanolamine) agent,
Surfaktan
surfaktan -
(HPE 5 th, p.
794)
Propilen glycol Humektan 0,50 % Gliserin (W) Emolient, 5% Propilen glycol (w) Humektan ~15% 0,50 %
(W)
(HPE 5 th, Humectan (HPE 5 th, p.
p. 624) 624)
(HPE 5 th, p.
301)
Propilen glycol (W) Humektan 0,50 %
(HPE 5 th, p.
624)
DI Water (W) Solvent 38,65 % Water (W) Solvent - Water (w) Solvent - 38,45%
(HPE 6th hal (HPE 6th hal
766) 766)

Benzophenone-3 Sunscreen agent <10%


UV Protector
(Md 36 th, p.
1576)
Parfum Pewangi qs

Cl 42090 Pewarna
Cl 19140 Coloring agent
Bentuk SediaanDasar : gel Bentuk Sediaan Dasar : gel Bentuk Sediaan Dasar : gel

PENJELASAN TERHADAP FORMULA MODIFIKASI


Modifikasi Bahan Aktif : Modifikasi Bahan Tambahan Penyusun Basis :
Nama bahan aktif yang diganti : Penambahan extract aloe vera 1. Nama bahan Tambahan yang diganti : Carbopol ultrez 10
Nama Bahan pengganti :-
Nama Bahan pengganti : Carbomer 940
Konsentrasi terpilih :1%
Konsentrasi terpilih : 1,5%
Alasan :
Alasan :
Kandungan aloin pada aloe vera berfungsi sebagai
antibacterial, kandungan glikosidanya dapat digunakan Carbopol Ultrez 10 merupakan cross-linked polyacrylic acid polymer
sebagi antiseptic, dan mukopolisakarida yang terkandung
yang telah dimodifikasi rheologinya menjadi lebih efisien dengan
pada aloe vera memiliki efek moisturizing (kaveri et al,
2017) ditambahkan self-wetting supaya mudah untuk digunakan, jenis ini dapat
menggantikan jenis Carbopol 940 dan 980 untuk aplikasi pada clear gel,
hydroalcoholic gel, lotion serta krim (Lubrizol.com)
Carbopol/carbomer 940 sendiri dengan konsentrasi 0,3% sebenarnya sudah
dapat memberikan kejernihan dan kekentalan sesuai persyaratan. Sehingga
carbopol ultrez diganti dengan carbopol 940(Lubrizol).
2. Nama bahan Tambahan yang diganti :Trisopiopanolamine
Nama Bahan pengganti : TEA
Konsentrasi terpilih : 2, 25%
Alasan :
Trisopiopanolamine dan TEA memiliki fungsi yang sama sebagai
neutralizing agent (menstabilkan ph carbomer) sehingga viskositas gel
menjadi optimal dengan perbandingan konsentrasi Carbomer : TEA = 1 :
1,5 sehingga konsentrasi TEA yang dipilih adalah 2,25%
Trisopiopanolamine digunakan sebagai surfaktan dan digantikan dengan
TEA yang berfungsi sebagai surfaktan sekaligus sebagai alkalizing agent.
TEA digunakan sebagai alkalizing agent sehingga dapat meningkatkan
viskositas dari carbopol. TEA merupakan basa lemah sehingga baik
digunakan dan tidak mengiritasi (HPE 6th p. 754).
3. Nama bahan Tambahan yang diganti :PEG 60 almond glycerides
Nama Bahan pengganti : PEG 400
Konsentrasi terpilih : 0,3%
Alasan :
PEG 60 almond glycerides digantikan dengan PEG 400 karena memiliki
fungsi yang sama sebagai emulsifying agent.
Selain itu PEG 400 juga berfungsi sebagai surfaktan.
PEG 400 stabil, bukan hidrofilik, tidak iritasi, tidak benar-benar diserap oleh
kulit, walaupun PEG larut air dan mudah tercucikan oleh air. Dapat digunakan
sebagai suspending agent atau meningkatkan viskositas dan konsentrasi dari
sediaan (HPE 6th p. 518)
Karena sifat PEG yang larut air sehingga diharapkan dapat merata dengan
baik dengan basis gel.
V. Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih:

a. Bentuk : Gel
b. Definisi : Sediaan dasar berupa massa lunak sistem terdispersi, terdiri dari pertikel anorganik yang kecil atau
molekulorganik besar, terdispersi oleh suatu cairan (FI IV, p. 7)
c. Persyaratanumum : - Mudah dioles secara merata pada kulit dan membentuk lapisan tipis (kemampuan penyebaran baik)
- Memberikan efek dingin melalui penguapan lambat dari kulit
- Tidak mengiritasi kulit
- Tidak berbahaya secara dermatologi, sifat dari sediaan tidak berubah selama penyimpanan.
- Tidak ada penghambatan fungsi rambut secara biologis
- Pelepasan obatnya baik
- Permukaan halus, homogen, bebas dari partikulat besar atau keras
(Voigt, 1994)
V. Susunan Formula (untuk 1 formula dan 1 batch)
Luas permukaan tangan normal = 0,76 % dari luas permukaan tubuh
= 0,76 % x 1,73 m2
= 0,013148 m2 (untuk 1 tangan)
= 0,026296 m2 (untuk 2 tangan)
= 262,96 cm2
Volume pemakaian secara umum = 2 mg/cm2 (Harrys Cosmeticology ed 7th)
Untuk 1 bulan = 2 mg/cm2 x 262,96 cm2 x 3 kali sehari x 30 hari
= 47332,8 mg
= 47,3328 g = 50 g
No. Nama Bahan Sinonim Bahan Konsentrasi 1 Resep 1 Bets ( R)
Pengganti Awal Modifikasi (50g) ( 250g)
1. Ethanol 96% Ethyl alcohol; ethyl hydroxide; - - 60% 30g 150g
(w) grain alcohol; methyl carbinol.
2. Ekstrak Aloe - - 1% 0,5g 2,5g
Vera
3. Carbomer Acrypol; Acritamer; acrylic acid - - 1,5% 0,75g 3,75g
940 polymer; carbomera; Carbopol;
carboxy polymethylene; polyacrylic
acid; carboxyvinyl polymer;
Pemulen; Tego Carbomer.
4. PEG 400 Carbowax; Carbowax Sentry; Lipoxol; - - 0,3% 0,15g 0,75g
Lutrol E; PEG; Pluriol
E; polyoxyethylene glycol.
5. TEA TEA; Tealan; triethylolamine; - - 2,25% 1,125g 5,625g
trihydroxytriethylamine; tris
(hydroxyethyl)amine.
6. Propilen glycol 1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2- - - 0,50% 0,25g 1,25g
hydroxypropanol; methyl
ethylene glycol; methyl glycol;
propane-1,2-diol.
7. Metyl paraben Aseptoform M; CoSept M; E218; 0,18% 0,09g 0,45g
4-hydroxybenzoic acid methyl
ester; metagin; Methyl Chemosept;
methylis parahydroxybenzoas;
methyl p-hydroxybenzoate; Methyl
Parasept; Nipagin M; Solbrol
M; Tegosept M; Uniphen P-23.
8. Propyl paraben Aseptoform P; CoSept P; E216; 4- 0,02% 0,01g 0,05g
hydroxybenzoic acid propyl
ester; Nipagin P; Nipasol M;
propagin; Propyl Aseptoform;
propyl butex; Propyl Chemosept;
propylis parahydroxybenzoas;
propyl phydroxybenzoate; Propyl
Parasept; Solbrol P; Tegosept P;
Uniphen P-23.
9. Water Aqua; aqua purificata; hydrogen 38,45% 19,225ml 96,125ml
oxide
Sisa Air:

1 R/ = 50- (30 + 0,5 + 0,75 + 0,15 + 1,125 + 0,25 + 0,09 + 0,01) = 17,125ml

1 Betch = 250 (150 + 2,5 + 3,75 + 0,75 + 5,625 + 1,25 + 0,45 + 0,05) = 85,625ml
II. RANCANGAN CARA PEMBUATAN (Johan I, 2013):

Carbomer 940 Timbang ekstrak Timbang Propilen Timbang PEG


ditaburkan ke dalam aloe vera, glikol, campurkan ke 400, campurkan ke
beker yang berisi air larutkan dalam dalam larutan dalam larutan,
diatas magnetik stirer aquadest ad larut aduk ad homogen
sampai jernih

Tambahkan Larutkan nipagin dan


TEA, aduk ad nipasol ke dalam
terbentuk masa campuran aloe vera
gel

Tambahkan sisa aqua dan alkohol


secara perlahan
VIII. SPESIFIKASI SEDIAAN AKHIR
Spesifikasi Persyaratan
Uji Mutu Fisik
Organoleptis
1. Bentuk Gel
2. Warna Transparan
3. Bau Khas
pH 6-7(Thibodeau, 1996).
Daya sebar Mudah menyebar (diameter 5,0-
7,0 cm) (Garg et al.,2002)
Homogenitas Homogen
Waktu kering < 30 detik (Macinga et al., 2013)
Viskositas 7.000-12.500 cPs (Lubrizol,
2010)
Uji Efektivitas
Daya bersih > 35% (Awang, Ahmad dan
Ghazali, 2001)
Kekeringan kulit Tidak mengering (Forster, 2002)
Uji Keamanan
Uji iritasi Tidak mengiritasi (Mitsui, 2007)
Uji Aseptabilitas
Uji Aseptabilitas Disukai
IX. RANCANGAN EVALUASI

I. Evaluasi mutu fisik sediaan hand sanitizer


meliputi pemeriksaan organoleptis, pH, homogenitas, viskositas dan daya sebar dari sediaan.
a. Pemeriksaan Organoleptis
Pemeriksaan organoleptis bertujuan untuk mengamati adanya perubahan bentuk, warna, dan bau dari sediaan hand sanitizer dalam
kurun waktu tertentu.

b. Uji pH
Pengamatan pH bertujuan untuk menentukan nilai pH dari sediaan hand sanitizer, sehingga sesuai dengan pH kulit dan mencegah
terjadinya iritasi pada kulit. Sediaan hand sanitizer memiliki pH 6-7 karena disesuaikan dengan pH kulit normal (Thibodeau, 1996).

c. Pengujian Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui tingkat ketercampuran bahan tambahan dan bahan aktif serta warna yang dihasilkan
dalam sediaan. Pengujian homogenitas dilakukan dengan ditimbang sediaan 0,5 gram kemudian dioleskan pada sekeping kaca atau bahan
transparan lain yang cocok, harus menunjukkan sediaan yang homogen dan tidak ada butir-butiran kasar (Departemen Kesehatan RI,
1985). Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali replikasi. Kriteria uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Uji Homogenitas Sediaan Hand Sanitizer.


Kriteria Keterangan
Tidak Homogen Sediaan memisah dan ada butiran kasar
Homogen Sediaan tidak memisah dan tidak ada butiran
kasar
d. Uji Daya Sebar
Uji daya sebar dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan penyebaran sediaan hand sanitizer pada saat diaplikasikan. Uji ini
dilakukan dengan menimbang 0,5 gram sediaan kemudian diletakkan di atas kertas grafik yang dilapisi kaca transparan lalu dihitung luas
daerah yang diberikan oleh sediaan yang ditutup dengan lempengan kaca transparan berukuran 20 x 20 cm dan dibiarkan sesaat ( 1 menit).
Ditutup dengan kaca tersebut dan diberikan beban 10, 20, 50, 100 dan 150 gram, masing-masing dibiarkan selama 60 detik, lalu dihitung luas
yang diberikan oleh sediaan. Sediaan hand sanitizer harus memiliki daya sebar yang baik dengan diameter yaitu antara 5,0-7,0 cm (Garg et
al., 2002).

Tabel 2. Kriteria Uji Daya Sebar Sediaan Hand Sanitizer.


Kriteria Diameter (cm)
Sukar menyebar <5
Mudah Menyebar 57
Sangat Mudah Menyebar >7

e. Uji Viskositas
Pengujian viskositas berfungsi untuk mengetahui tingkat kekentalan dari sediaan hand sanitizer yang dihasilkan dan dapat berpengaruh
pada daya sebar saat di aplikasikan pada permukaan kulit. Uji ini dilakukan dengan menggunakan alat Brookfield viscometer. Sebanyak 250
ml sediaan dimasukkan ke dalam beaker glass, kemudian spindle diturunkan hingga batas yang telah ditentukan ke dalam beaker glass yang
berisi gel dan selanjutnya dilakukan pengaturan kecepatan (Aswal, Karla dan Rout, 2013). Viskositas sediaan hand sanitizer pada umumnya
adalah 7.000-12.500 cPs (Lubrizol, 2010). Spesifikasi yang diharapkan dari sediaan hand sanitizer yaitu 7.000-12.500 cPs.
f. Uji Waktu Kering
Uji waktu kering dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sediaan untuk mengering dengan cepat sehingga lebih
efisien dalam penggunaannya. Uji ini dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan sebanyak 1 ml hingga tangan terasa kering, kemudian
dicatat waktu yang dibutuhkan untuk mengering, mulai dari mengoleskan sampai kering. Persyaratan waktu kering sediaan hand sanitizer
adalah sekitar 30 detik (Macinga et al., 2013).

Tabel 3. Kriteria Uji Waktu Kering Sediaan Hand Sanitizer.

Kriteria Waktu (menit)


Lama Mengering >30
Cepat Mengering 15 30
Sangat Cepat Mengering <15

II. Uji Efektivitas Sediaan Hand Sanitizer


a. Uji Daya Bersih
Uji daya bersih dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak kotoran yang terangkat setelah diberikan sediaan hand sanitizer. Uji ini
dilakukan dengan menggunakan kotoran buatan yang mengandung lemak dan zat warna sebanyak 0,5 gram, kemudian ditambahkan sediaan
uji dan diusapkan secara merata. Jumlah kotoran yang dapat terangkat dan diserap dengan kertas saring Whatman yang sebelumnya telah
diketahui beratnya. Sediaan hand sanitizer dianggap memiliki daya bersih yang baik bila % daya bersihnya secara umum diatas 35% (Awang,
Ahmad dan Ghazali, 2001).

Rumus : % Daya bersih = w (gram) x 100% ....................................... (4)


wo (gram)
Keterangan :
w = (w kertas saring + kotoran) w kertas saring awal = sisa kotoran buatan
wo = berat kotoran mula-mula

Tabel 4. Komposisi Kotoran Buatan.

Komposisi % b/v
Vaselin Flavum 10%
Adeps Lanae 25
Minyak Mineral 30
Pigmen (larut air) 4
Pigmen (larut air) 4
Air 27

b. Uji Kekeringan kulit


Uji kekeringan kulit dilakukan untuk mengetahui apakah kulit terasa kering setalah penggunaan sediaan hand sanitizer. Uji kekeringan
kulit dilakukan dengan dengan cara mengamati kulit tangan panelis secara visual, apakah terjadi kekeringan atau tidak. Kulit kering ditandai
dengan permukaan kulit yang terasa kasar, timbul garis-garis halus atau berkerut, pecah-pecah dan bersisik (Forster, 2002).

Tabel 3.8 Kriteria Hasil Evaluasi Uji Kekeringan pada Sediaan Hand Sanitizer.

Kriteria Penilaian Skor Keterangan


Mengering - 0 Kulit kasar, berkerut dan pecah-
pecah
Tidak Mengering + 1 Tidak menimbulkan kulit kasar,
berkerut dan pecah-pecah

III. Uji Keamanan


a. Uji Iritasi
Uji ini dilakukan pada 10 orang panelis, digunakan 10 orang karena semakin banyak jumlah panelis yang digunakan maka hasil
pengujian sensoris yang dilakukan semakin baik pula karena variasi data antar individu dapat ditekan lebih rendah (Larmond, 1975).
Pengujian ini dapat dilakukan dengan cara menimbang sediaan sebanyak 0,5 gram, kemudian dioleskan pada lengan tangan bagian atas
panelis seluas 5 x 10 cm. Pengamatan dilakukan dengan mengamati gejala yang timbul setelah penggunaan sediaan hand sanitizer selama
30 menit dan sesaat setelah pengaplikasian sediaan pada lengan tangan bagian atas panelis sebagai iritasi primer (Nawanopparatsakul et
al., 2005; Anggraini, Malik dan Susiladewi, 2011).

Tabel 3.9 Kriteria Hasil Evaluasi Iritasi Sediaan Hand Sanitizer.

Kriteria Penilaian Skor Keterangan


Mengiritasi - 0 Kemerahan, gatal dan bengkak
Tidak Mengiritasi + 1 Tidak menimbulkan Kemerahan, gatal
dan bengkak
IV. Uji Aseptabilitas
Uji aseptabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan responden yang telah bersedia untuk menjadi panelis. Jumlah responden
yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 10 orang yang dipilih secara acak, semakin banyak jumlah responden yang digunakan maka
hasil pengujian yang dilakukan semakin baik karena variasi data antar individu dapat ditekan lebih rendah (Larmond, 1975). Responden akan
diminta untuk memakai hand sanitizer ekstrak kulit lemon pada punngung tangan dan telapak tangan, kemudian diminta pendapatnya
mengenai kemudahan sediaan merata, sensasi dingin, dan kemudahannya untuk dibersihkan.

Tabel 3.10 Kriteria Ketentuan Penilaian Uji Aseptabilitas Sediaan Hand Sanitizer.

Kriteria Penilaian Skor Keterangan


Tidak + 0 Memiliki penampilan yang tidak menarik,
disukai menimbulkan kulit kering, memberikan waktu
kering yang lama sehingga tidak efisien.
Disukai ++ 1 Memiliki penampilan yang menarik, sedikit
menimbulkan kulit kering, memberikan waktu
kering yang cepat sehingga kurang efisien.

Memiliki penampilan yang sangat menarik, tidak


menimbulkan kulit kering, memberikan waktu
kering yang sangat cepat sehingga efisien.

Sangat +++ 2
disukai

X. RANCANGAN TABEL HASIL EVALUASI

Hasil Evaluasi Spesifikasi Keterangan


Parameter Uji
Pembanding Sediaan sediaan (MS/TMS)
Uji Mutu Fisik
Organoleptis
4. Bentuk
5. Warna
6. Bau
pH
Daya sebar
Homogenitas
Waktu kering
Viskositas
Uji Efektivitas
Daya bersih
Kekeringan kulit
Uji Keamanan
Uji iritasi
Uji Aseptabilitas
Uji Aseptabilitas
RANCANGAN KEMASAN, BROSUR DAN ETIKET

Active Ingridient
Cleopatra Ethanol 96%
Warning/Peringatan: Hindari kontak dengan
Handsanitizer Gel mata. Segera cuci dengan air bersih bila
terkena mata. Tidak untuk kulit luka atau
terbuka. Hentikan pemakaian bila terjadi
iritasi

Petunjuk:: Tuang secukunya ke telapak tangan,


usapkan ke seluruh bagaian tangan termasuk
sela-sela jari

Ingridient: Ethanol, Aloe Vera extract,


Nipagin, Nipasol, Carbomer 940, PEG 400,
Trietanolamine, Propilen glycol, Water,

CD0910170012709001,
EXP: 07/2020
Producted by:
PT. BEAUTYPLUS Producted by:
Surabaya-Indonesia PT. BEAUTYPLUS
Surabaya-Indonesia
Hasil Evaluasi Spesifikasi Keterangan
Parameter Uji
Pembanding Sediaan sediaan (MS/TMS)
Uji Mutu Fisik
Organoleptis
1. Bentuk Gel Gel Gel MS
2. Warna Transparan Transparan Transparan MS
3. Bau Khas Khas Khas alcohol TMS
alkohol

pH - -
Daya sebar - -
Homogenitas Homogen Tidak Tidak Homogen TMS
Waktu kering - Homogen
Viskositas - -
Uji Efektivitas -
Daya bersih -
Kekeringan kulit - -
Uji Keamanan -
Uji iritasi -
Uji Aseptabilitas -
Uji Aseptabilitas -
-

Pada praktikum kali ini, dilakukan pembuatan Hand sanitizer. Bentuk sediaan dasar yang dipilih adalah gel. Formula standart mengacu
pada formula Alcohol Hand Sanitizer (Cosmetic & toiletry formulation 2nd ed Vol 8 P. 273) yang mengandung bahan Ethanol 96%,
Carbopol Ultrez 10, PEG-60 almond glycerides,Triisopropanolamine, Propilen glycol, DI Water. Sedangkan pembanding yang digunakan adalah
Carex Hand Sanitizer Gel Aloe Vera yang mengandung bahan-bahan seperti Alcohol Denat, Aloe Barbandesis Leaf extract, Nipagin, Nipasol,
phenoxyethanol, Carbomer, Aminomethyl propanol (AMP), Gliserin, Propilen glycol, Water, Benzophenone-3, Parfum, Cl 42090, Cl 19140.
Cara pembuatan dimulai dengan menimbang masing-masing bahan, taburkan carbopol 940 kedalam beaker yang berisi air di atas
magnetik stirer sampai jernih. Kemudian masukkan larutan aloe vera sedikit demi sedikit kedalam beaker gelas yang berisi carbopol 940.
Masukkan propilen glikol dan PEG sedikit demi sedikit ke dalam beaker gelas yang berisi carbopol 940. Tambahkan TEA sedikit demi sedikit
ke dalam beaker gelas yang berisi carbopol 940. Masukkan nipagin dan nipasol sedikit demi sedikit. Masukkan alkohol sedikit demi sedikit
kedalam beaker gelas yang berisi carbopol 940.

Setelah dilakukan evaluasi didapat hasil, secara organoleptik pembanding memiliki kejernihan yang baik dibandingkan dengan
sediaan. Pada bau yang dihasilkan pembanding lebih enak dibandingkan sediaan, hal ini dikarenakan pada formula sediaan tidak ditambahkan
parfum. Untuk formulasi selanjutnya, sebaiknya ditambahkan parfum untuk menghindari bau yang tidak enak dan meningkatkan ketertarikan
pengguna. Pembanding memiliki homogenitas yang baik dibandingkan dengan sediaan. Karena karena masih terdapat gumpalan- gumpalan dari
bahan carbopol 940 yang mungkin pada waktu pencampuran kurang digerus halus. Sehingga saat dicampurkan dan dituang ditangan seperti
gumpalan gumpalan kecil.

Kesimpulan

1. Hasil evaluasi pembanding sesuai dengan spesifikasi yang dikehendaki, sedangkan sediaan tidak sesuai dengan spesifikasi
yang dikehendaki.
2. Formula modifikasi tidak membentuk sediaan yang dikehendaki, perlu dikembangkan lebih lagi.

Anda mungkin juga menyukai