Cl 42090 Pewarna
Cl 19140 Coloring agent
Bentuk SediaanDasar : gel Bentuk Sediaan Dasar : gel Bentuk Sediaan Dasar : gel
a. Bentuk : Gel
b. Definisi : Sediaan dasar berupa massa lunak sistem terdispersi, terdiri dari pertikel anorganik yang kecil atau
molekulorganik besar, terdispersi oleh suatu cairan (FI IV, p. 7)
c. Persyaratanumum : - Mudah dioles secara merata pada kulit dan membentuk lapisan tipis (kemampuan penyebaran baik)
- Memberikan efek dingin melalui penguapan lambat dari kulit
- Tidak mengiritasi kulit
- Tidak berbahaya secara dermatologi, sifat dari sediaan tidak berubah selama penyimpanan.
- Tidak ada penghambatan fungsi rambut secara biologis
- Pelepasan obatnya baik
- Permukaan halus, homogen, bebas dari partikulat besar atau keras
(Voigt, 1994)
V. Susunan Formula (untuk 1 formula dan 1 batch)
Luas permukaan tangan normal = 0,76 % dari luas permukaan tubuh
= 0,76 % x 1,73 m2
= 0,013148 m2 (untuk 1 tangan)
= 0,026296 m2 (untuk 2 tangan)
= 262,96 cm2
Volume pemakaian secara umum = 2 mg/cm2 (Harrys Cosmeticology ed 7th)
Untuk 1 bulan = 2 mg/cm2 x 262,96 cm2 x 3 kali sehari x 30 hari
= 47332,8 mg
= 47,3328 g = 50 g
No. Nama Bahan Sinonim Bahan Konsentrasi 1 Resep 1 Bets ( R)
Pengganti Awal Modifikasi (50g) ( 250g)
1. Ethanol 96% Ethyl alcohol; ethyl hydroxide; - - 60% 30g 150g
(w) grain alcohol; methyl carbinol.
2. Ekstrak Aloe - - 1% 0,5g 2,5g
Vera
3. Carbomer Acrypol; Acritamer; acrylic acid - - 1,5% 0,75g 3,75g
940 polymer; carbomera; Carbopol;
carboxy polymethylene; polyacrylic
acid; carboxyvinyl polymer;
Pemulen; Tego Carbomer.
4. PEG 400 Carbowax; Carbowax Sentry; Lipoxol; - - 0,3% 0,15g 0,75g
Lutrol E; PEG; Pluriol
E; polyoxyethylene glycol.
5. TEA TEA; Tealan; triethylolamine; - - 2,25% 1,125g 5,625g
trihydroxytriethylamine; tris
(hydroxyethyl)amine.
6. Propilen glycol 1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2- - - 0,50% 0,25g 1,25g
hydroxypropanol; methyl
ethylene glycol; methyl glycol;
propane-1,2-diol.
7. Metyl paraben Aseptoform M; CoSept M; E218; 0,18% 0,09g 0,45g
4-hydroxybenzoic acid methyl
ester; metagin; Methyl Chemosept;
methylis parahydroxybenzoas;
methyl p-hydroxybenzoate; Methyl
Parasept; Nipagin M; Solbrol
M; Tegosept M; Uniphen P-23.
8. Propyl paraben Aseptoform P; CoSept P; E216; 4- 0,02% 0,01g 0,05g
hydroxybenzoic acid propyl
ester; Nipagin P; Nipasol M;
propagin; Propyl Aseptoform;
propyl butex; Propyl Chemosept;
propylis parahydroxybenzoas;
propyl phydroxybenzoate; Propyl
Parasept; Solbrol P; Tegosept P;
Uniphen P-23.
9. Water Aqua; aqua purificata; hydrogen 38,45% 19,225ml 96,125ml
oxide
Sisa Air:
1 R/ = 50- (30 + 0,5 + 0,75 + 0,15 + 1,125 + 0,25 + 0,09 + 0,01) = 17,125ml
1 Betch = 250 (150 + 2,5 + 3,75 + 0,75 + 5,625 + 1,25 + 0,45 + 0,05) = 85,625ml
II. RANCANGAN CARA PEMBUATAN (Johan I, 2013):
b. Uji pH
Pengamatan pH bertujuan untuk menentukan nilai pH dari sediaan hand sanitizer, sehingga sesuai dengan pH kulit dan mencegah
terjadinya iritasi pada kulit. Sediaan hand sanitizer memiliki pH 6-7 karena disesuaikan dengan pH kulit normal (Thibodeau, 1996).
c. Pengujian Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui tingkat ketercampuran bahan tambahan dan bahan aktif serta warna yang dihasilkan
dalam sediaan. Pengujian homogenitas dilakukan dengan ditimbang sediaan 0,5 gram kemudian dioleskan pada sekeping kaca atau bahan
transparan lain yang cocok, harus menunjukkan sediaan yang homogen dan tidak ada butir-butiran kasar (Departemen Kesehatan RI,
1985). Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali replikasi. Kriteria uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 1.
e. Uji Viskositas
Pengujian viskositas berfungsi untuk mengetahui tingkat kekentalan dari sediaan hand sanitizer yang dihasilkan dan dapat berpengaruh
pada daya sebar saat di aplikasikan pada permukaan kulit. Uji ini dilakukan dengan menggunakan alat Brookfield viscometer. Sebanyak 250
ml sediaan dimasukkan ke dalam beaker glass, kemudian spindle diturunkan hingga batas yang telah ditentukan ke dalam beaker glass yang
berisi gel dan selanjutnya dilakukan pengaturan kecepatan (Aswal, Karla dan Rout, 2013). Viskositas sediaan hand sanitizer pada umumnya
adalah 7.000-12.500 cPs (Lubrizol, 2010). Spesifikasi yang diharapkan dari sediaan hand sanitizer yaitu 7.000-12.500 cPs.
f. Uji Waktu Kering
Uji waktu kering dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sediaan untuk mengering dengan cepat sehingga lebih
efisien dalam penggunaannya. Uji ini dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan sebanyak 1 ml hingga tangan terasa kering, kemudian
dicatat waktu yang dibutuhkan untuk mengering, mulai dari mengoleskan sampai kering. Persyaratan waktu kering sediaan hand sanitizer
adalah sekitar 30 detik (Macinga et al., 2013).
Komposisi % b/v
Vaselin Flavum 10%
Adeps Lanae 25
Minyak Mineral 30
Pigmen (larut air) 4
Pigmen (larut air) 4
Air 27
Tabel 3.8 Kriteria Hasil Evaluasi Uji Kekeringan pada Sediaan Hand Sanitizer.
Tabel 3.10 Kriteria Ketentuan Penilaian Uji Aseptabilitas Sediaan Hand Sanitizer.
Sangat +++ 2
disukai
Active Ingridient
Cleopatra Ethanol 96%
Warning/Peringatan: Hindari kontak dengan
Handsanitizer Gel mata. Segera cuci dengan air bersih bila
terkena mata. Tidak untuk kulit luka atau
terbuka. Hentikan pemakaian bila terjadi
iritasi
CD0910170012709001,
EXP: 07/2020
Producted by:
PT. BEAUTYPLUS Producted by:
Surabaya-Indonesia PT. BEAUTYPLUS
Surabaya-Indonesia
Hasil Evaluasi Spesifikasi Keterangan
Parameter Uji
Pembanding Sediaan sediaan (MS/TMS)
Uji Mutu Fisik
Organoleptis
1. Bentuk Gel Gel Gel MS
2. Warna Transparan Transparan Transparan MS
3. Bau Khas Khas Khas alcohol TMS
alkohol
pH - -
Daya sebar - -
Homogenitas Homogen Tidak Tidak Homogen TMS
Waktu kering - Homogen
Viskositas - -
Uji Efektivitas -
Daya bersih -
Kekeringan kulit - -
Uji Keamanan -
Uji iritasi -
Uji Aseptabilitas -
Uji Aseptabilitas -
-
Pada praktikum kali ini, dilakukan pembuatan Hand sanitizer. Bentuk sediaan dasar yang dipilih adalah gel. Formula standart mengacu
pada formula Alcohol Hand Sanitizer (Cosmetic & toiletry formulation 2nd ed Vol 8 P. 273) yang mengandung bahan Ethanol 96%,
Carbopol Ultrez 10, PEG-60 almond glycerides,Triisopropanolamine, Propilen glycol, DI Water. Sedangkan pembanding yang digunakan adalah
Carex Hand Sanitizer Gel Aloe Vera yang mengandung bahan-bahan seperti Alcohol Denat, Aloe Barbandesis Leaf extract, Nipagin, Nipasol,
phenoxyethanol, Carbomer, Aminomethyl propanol (AMP), Gliserin, Propilen glycol, Water, Benzophenone-3, Parfum, Cl 42090, Cl 19140.
Cara pembuatan dimulai dengan menimbang masing-masing bahan, taburkan carbopol 940 kedalam beaker yang berisi air di atas
magnetik stirer sampai jernih. Kemudian masukkan larutan aloe vera sedikit demi sedikit kedalam beaker gelas yang berisi carbopol 940.
Masukkan propilen glikol dan PEG sedikit demi sedikit ke dalam beaker gelas yang berisi carbopol 940. Tambahkan TEA sedikit demi sedikit
ke dalam beaker gelas yang berisi carbopol 940. Masukkan nipagin dan nipasol sedikit demi sedikit. Masukkan alkohol sedikit demi sedikit
kedalam beaker gelas yang berisi carbopol 940.
Setelah dilakukan evaluasi didapat hasil, secara organoleptik pembanding memiliki kejernihan yang baik dibandingkan dengan
sediaan. Pada bau yang dihasilkan pembanding lebih enak dibandingkan sediaan, hal ini dikarenakan pada formula sediaan tidak ditambahkan
parfum. Untuk formulasi selanjutnya, sebaiknya ditambahkan parfum untuk menghindari bau yang tidak enak dan meningkatkan ketertarikan
pengguna. Pembanding memiliki homogenitas yang baik dibandingkan dengan sediaan. Karena karena masih terdapat gumpalan- gumpalan dari
bahan carbopol 940 yang mungkin pada waktu pencampuran kurang digerus halus. Sehingga saat dicampurkan dan dituang ditangan seperti
gumpalan gumpalan kecil.
Kesimpulan
1. Hasil evaluasi pembanding sesuai dengan spesifikasi yang dikehendaki, sedangkan sediaan tidak sesuai dengan spesifikasi
yang dikehendaki.
2. Formula modifikasi tidak membentuk sediaan yang dikehendaki, perlu dikembangkan lebih lagi.