Disusun oleh
SET 5/Grup B
Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
November 2014
1
I. Judul : Evaluasi Salep Nosib
III. Tujuan
IV. Teori
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai
obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar
salep yangcocok.
Kadar : Kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung obat
2
3. Dasar salep yang dapat dicuci dengan air: emulsi minyak dalam air.
Pada kromatografi lapis tipis zat terjerap merupakan lapisan tipis serbuk
efek, tergantung dari jrnis penyangga, cara pembuatan dan jenis pelarut
bercak dengan harga R yang identik dengan ukuran yang hampir sama
dengan menotolkan zat uji dan baku pembanding pada lempeng yang
ALKALIMETRI
hal:23)
dengan basa atau sebaliknya, dimana ion H+ dari asam akan bereaksi
dengan ion OH- dari basanya membentuk molekul air yang netral (pH=7).
Dalam konteks titrasi asam basa dapat dikatakan bahwa reaksi yang
3
terjadi adalah reaksi penetralan antara zat pentiter (titran) dan zat yang
dititrasi (titrat).
a) Stabil
b) Lunak,
d) Dasar salep yang cocok, yaitu dasar salep harus kompatibel secara
fisika dan kimia dengan obat yang dikandungnya. Dasar salep tidak boleh
merusak atau menghambat aksi terapi dari obat yang mampu melepas
Asam salisilat
C7H6O3
BM : 138,12
4
Kelarutan : larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol (95%) p
mudah larut dalam kloroform P dalam eter P, larut dalam larutan amonim
Asam benzoat mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih dari
Kelarutan : larut dalam lebih kurang 350 bagian air, dalam lebih kurang 3
bagian etanol (95%) P, dalam bagian CHCl3 P, dalam bagian 3 eter pekat.
SULFUR
BM : 32,06
5
Pemerian : Serbuk amorf, atau serbuk hablur renik, sangat halus, warna kuning
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam
karbon disulfida, sukar larut dalam minyak zaitun, praktis tidak larut dalam etanol.
o Alat :
Silica gel
Eluen
Chamber
Erlenmeyer
Buret
o Bahan
Statip
NaOH
PP
Salep Nosib
Asam oksalat
6
VI. Prosedur kerja
fenol dan campur dengan eter. Titrasi denagan 0,1 M NaOH indicator
fenol red
dalam campuran CHCl3 pekat dan methanol pekat dengan volume sama
dibawah cahaya uv 366nm, harga Rf, bercak utama yang diperoleh diri
larutan (1) sesuai dengan yang dipeloreh dari larutan (2) dan (3)
7
2,5 g salep dilarutkan dalam 50 ml campuran alakohol 95% + eter sama
6. Uji homogenitas
8
7. Skema Pemisahan (Buku Identifikasi Obat hal 12)
Salep 1 g + 30 ml
minyak bumi
Larutan Sisa
Berbagai basa
Reaksi pembakuan
+ 2NaOH + 2H20
9
VII. Data
Komposisi
Indikasi
Kudis, eczema basah / kering karena jamur, kurap, panu, bsul, kutu air,
Dosis
Oleskan merata dan tipis pada bagian yang sakit dan gatal 3 kali sehari.
Exp : Mar 18
Organoleptis
Warna : kuning
10
Bobot salep
Homogenitas : Baik
366 nm
11
Penetapan kadar
Data pembakuan
Rumus : . =
50,9 50,3
1. 8,05. = 2 2. 8,05. = 2
126 126
N= 0,1003 N = 0,0991
50,6
3. 7,95. = 2
126
N= 0,1010
: 0,1001 N
12
3 100,2 13,1 0,05 13,05
12,95 x 0,1001
1. kadar 1 = x6,906 x 100%
0,1
100,5
= 89,07%
13,055 x 0,1001
2. Kadar 2 = x6,906 x 100%
0,1
100,6
= 88,98 %
12,8 x 0,1001
3. kadar 3 = x6,906 x 100%
0,1
100,2
= 89,67 %
VIII. Pembahasan
Penandaan pada etiket salep Nosib telah memenuhi persyaran farmakope Indonesia. no
batch, exp, reg, neto, perusaan yang memproduksi dan indikasi dari salep Nosib. Pada
pengujian homogenitas salep, salep nosib sudah homogen karena ditandai dari susunan
komponen bahan pengisi yang tersebar merata . Hasil dari KLT tidak dapat dihitung Rf
karena tidak ada noda yang tampak setelah dilihat di lampu UV dikarenakan fase gerak
yang dipakai hanya kloroform, aseton, dan metanol fase setelah dicampur ke-3 larutan
13
tersebut menjadi keruh kemungkinan tidak adanya 2 fase gerak tersebut dan keruhnya
larutan membuat noda asam salisilat dan asam benzoate tidak terbentuk. Bobot salep
yang didapat 89,24% dengan demikian kadar tersebut tidak memenuhi syarat
Farmakope Indonesia IV yaitu tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih dari
pada saat pengerjaan, seperti kelebihan NaOH pada saat titrasi, atau sudah
IX. Kesimpulan
karena kadar yang didapat tidak memenuhi ketentuan yang sesuai dengan FI
X. Daftar pustaka
Ansel HC. 1998. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat Jakarta:
UI-Press.
CommisionSecretariat.
14