Anda di halaman 1dari 5

TUGAS GEOLOGI TEKNIK

MATA KULIAH GEOLOGI TEKNIK

Disusun oleh :

GILANG SURYAWAN
270110150124
KELAS A

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2017
Land subsidence adalah turunnya permukaan tanah akibat terjadinya perubahan volume pada
lapisan-lapisan batuan di bawahnya. Penurunan muka tanah (land subsidence) merupakan suatu
proses gerakan penurunan muka tanah yang didasarkan atas suatu datum tertentu (kerangka referensi
geodesi) dimana terdapat berbagai macam variabel penyebabnya (Marfai, 2006). Penurunan muka
tanah ini secara tidak langsung merupakan aktivitas pemaksaan memadatkan struktur tanah yang
belum padat menjadi padat. Umumnya terjadi pada daerah yang tadinya berupa rawa, delta, endapan
banjir yang dialihkan fungsi tataguna lahannya tanpa melakukan rekayasa tanah terlebih dahulu.
Penurunan muka tanah ini di akibatkan oleh banyak hal seperti pembebanan di atas permukaan,
hilangnya air tanah akibat eksploitasi berlebihan, gempa yang mengakibatkan rusaknya struktur
tanah, ketidakstabilan bidang tanah akibat proses tertentu, dan sebagainya.

Contoh kasus: Land subsidence yang terjadi di Jalan Tol Porong KM 38 pada tanggal 22 November
2006 mengakibatkan pipa gas Pertamina meledak. Hal ini mungkin terjadi karena hilangnya fluida
di dalam tanah dengan jumlah yang banyak sehingga tanah memadat dan mengganggu infrastruktur
diatasnya.

Settlement yaitu permukaan tanah yang bergerak turun secara perlahan yang terjadi karena
meningkatnya vertical efektif stress dan vertikal strain akibat pembebanan diatas permukaan tanah.

Contoh kasus: Pembangunan rumah yang berada di atas lapisan clay. Clay akan terkompaksi dan
memadat dikarenakan adanya pembebanan oleh rumah sehingga pondasi pun rusak dan rumah bisa
hancur.
Banjir dapat terjadi sebagai efek bencana geologi apabila didahului oleh bencana geologi
seperti longsor dan gunung meletus. Banjir bandang terjadi setelah terjadinya longsor di hulu
sungai yang mengakibatkan material lereng yang longsor jatuh ke badan sungai dan
membentuk bendungan alami. Air yang terbendung memiliki debit dan kecepatan yang tinggi
apabila bendungan ini jebol maka aliran air di hulu bergerak dengan cepat ke arah hilir sungai
dengan membawa material hasil longsoran dan terjadilah banjir bandang. Banjir lahar terjadi
setelah terjadinya gunung meletus. Material hasil erupsi gunung api seperti lahar yang
terbawa oleh hujan akan mengalir dan mengisi badan sungai. Apabila material lahar yang
terbawa ini sangat banyak maka akan terjadi banjir lahar dingin di sekitar badan sungai.
Lava yaitu cairan magma yang keluar dari dalam bumi. lava adalah cairan, sehingga lava
selalu mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang lebih rendah. Daerah yang dilalui
oleh lava biasanya akan membentuk sungai atau lembah. Akan tetapi jika lava yang keluar
berbentuk kental, maka akan membentuk kubah lava. Lava memiliki suhu yang tinggi. Suhu
lava antara 700 hingga 1200 derajat celsius

Lahar adalah lava yang mengalir, dan bercampur dengan air, lumpur, dan batuan- batuan.
selain itu, lahar mengandung pasir dan kerikil. Kapasitas dan kecepatan aliran lahar
tergantung dari curah hujan. Jika curah hujan meningkat, maka kapasitas dan kecepatan dari
lahar juga akan meningkat.

Magma adalah batuan pijar cair (molten rock) di bawah permukaan bumi tepatnya berada
dalam sebuah ruang yang disebut dapur magma (magma chamber). Magma terdiri atas kristal-
kristal dan gelembung gas sangat panas dengan suhu rata-rata tidak kurang dari 700 derajat
celcius, bahkan hingga diatas 1300 derajat celcius. Terdiri dari magma granitik yang bersifat
asam dan magma basaltik yang bersifat basa.
Wedus Gembel yaitu awan panas mengalir secara turbulen dengan kecepatan lebih dari 80
kilometer per jam.

Erupsi eksplosif atau erupsi letusan ini merupakan erupsi yang terjadi apabila letak dapur
magma yang dalam, kemudian terdapat volume gas yang besar, dan juga magma yang bersifat
masam. Erupsi jenis ini akan memuntahkan isi Bumi yang terdiri dari piroklastik yang
mengandung kandungan S1O2 tinggi yang berupa bongkah, bom, lapili, pasir, debu, dan juga
abu. Bentuk volkan yang akan dihasilkan adalah sharp dan cone.

Erupsi efusif atau lelehan merupakan erupsi yang terjadi karena letak dapur magma yang
dangkal, wolume gas yang kecil, dan juga magma yang bersifat basa. Material yang akan
dikeluarkan dari erupsi ini adalah lava yang mengandung S1O2 yang rendah. Bentuk volkan
yang akan dihasilkan berbentuk rounded cone.

Kawasan Rawan Bencana (KRB) yaitu Daerah yang memiliki risiko tinggi terhadap
ancaman terjadinya bencana baik akibat kondisi geografis, geologis dan demografis maupun
karena ulah manusia.Daerah rawan bencana alam terdiri atas kawasan rawan tanah longsor;
kawasan rawan gelombang pasang; dan kawasan rawan banjir.

Mitigasi Bencana Geologi (Geological Hazard Mitigation) adalah pengurangan, pencegahan


atau proses mengupayakan berbagai tindakan preventif untuk meminimalisasi dampak negatif
terhadap bencana alam geologi.

Volcanic bomb yaitu batuan hasil erupsi gunung api yang berukuran lebih besar dari 64 mm
berupa massa batuan homogen yang terlempar dari kepundan gunung api.

Daftar Pustaka

https://news.detik.com/berita/d-711511/ledakan-pipa-gas-pertamina-akibat-land-subsidence

http://awjurnal.blogspot.co.id/2015/11/kontribusi-geologi-terhadap-prilaku.html

https://syawal88.wordpress.com/2013/04/14/subsidence-turunnya-muka-tanah/

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/gunung/erupsi-eksplosif-dan-efusif

Marfai MA. 2011. The hazards of coastal erosion in Central Java, Indonesia: an overview. Geografia
Online Malaysian Journal of Society and Space 7:1-9.

Anda mungkin juga menyukai