Conveyor
Conveyor
PENDAHULUAN
1
Jenis jenis conveyor?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Conveyor
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang
berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat.
Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain
tergantung pada :
Kapasitas material yang ditangani.
Jarak Pemindahan material.
Arah pengangkutan.
Ketinggian.
Proses yang diinginkan selain pengangkutan.
Umur alat.
Harga.
Ukuran (size), bentuk (shape).
Sifat dari material (properties).
Secara umum jenis/type conveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor :
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
3. Screw Conveyor
4. Pneumatic Conveyor
5. Gravity Conveyor
4
bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk
yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.
Fungsi belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa muatan satuan (unit
load) atau muatan curah (bulk load) dengan kapasitas yang cukup besar, dan sesuai
dengan namanya maka media yang digunakan berupa ban (Anonim1, 2010). Prinsip
kerja belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk curah,
dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan drum
atau yang disebut Pulley (Mubaraq, 2010).
Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu (Perry, 1999). :
a. Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut
maksimum sampai dengan 18.
b. Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
c. Kapasitas tinggi.
d. Serba guna.
e. Dapat beroperasi secara continiue.
f. Kapasitas dapat diatur.
g. Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
h. Dapat naik turun.
i. Perawatan mudah.
j. Jarak tempuh dapat bermil-mil
k. Kecepatan s/d 5,08 m/detik = 1000 ft/menit.
l. Kapasitas s/d 4539 metric ton/jam = 5000 ton/jam.
Kecepatan belt tergantung (Wallas, 1988) :
a. ukuran bahan
b. sifat material yang dibawa
c. lebar belt
5
Komponen utama Belt Conveyor
Adapun komponen-komponen utama dari belt conveyor dapat dilihat pada
gambar berikut :
1. Belt
Belt merupakan pembawa material dari satu titik ke titik lain dan
meneruskan gaya putar. Belt ini diletakkan di atas roller sehingga dapat bergerak
dengan teratur. Belt dapat dibuat dari :
a) Textile terdiri dari : camel hair, cotton (woven atau sewed), duck cotton,
dan rubberized textile belt
6
Gambar 2.2 Lapisan Belt
Belt terdiri dari beberapa lapis :
7
Lapisan penguat tersebut biasanya disebut Carcass. Carcass terbagi dalam
beberapa jenis, antara lain :
Nylon atau polymide (NN)
Polyester, serat sintetis terilene, trevira dan diolen
Cotton
Vinylon fabric (VN)
Polyvinil (KN)
Aramide fiber
Fabric merupakan rajutan yang terdiri dari serat memanjang (WRAP) dan
serat pengisi dengan arah melintang (WEFT). Jenis rajutan yang sering dipakai
pada fabric belt adalah plain weave.
Steel cord
Steel cord adalah belt yang lapisan penguatnya terbuat dari serat baja yang
galvanizing. Tujuan galvanizing adalah untuk mencegah terjadinya karat pada
kawat akibat adanya rembesan air atau udara. Steel cord belt biasanya digunakan
pada conveyor yang membawa beban berat. Pada belt jenis steel cord ini tidak
terdapat lapisan penguat (ply). Yang ada hanya batangan kawat sling yang dirajut
sedemikian rupa sehingga membentuk suatu anyaman kawat baja. Berikut dapat
dilihat konstruksi dari steel cord belt pada gambar berikut di bawah ini
8
Gambar 2.5 Struktur Steel Cord Belt
2. Head pulley
Head pulley pada belt conveyor dapat juga dikatakan sebagai pulley
penggerak dari sistem BC. Pada head pulley dipasang sistem penggerak untuk
menggerakkan belt conveyor. Head pulley juga dapat dikatakan sebagai titik
dimana material akan dicurahkan untuk dikirim ke BC selanjutnya.
3. Tail pulley
Merupakan pulley yang terletak pada daerah belakang dari sistem conveyor.
Dimana pulley ini merupakan tempat jatuhnya material untuk dibawa ke
bagian depan dari conveyor. Konstruksinya sama dengan head pulley, namun
tidak dilengkapi penggerak.
4. Carrying roller
Merupakan roller pembawa karena terletak dibawah belt yang membawa
muatan. Berfungsi sebagai penumpu belt dan sebagai landasan luncur yang
dipasang dengan jarak tertentu agar belt tidak meluncur ke bawah.
9
5. Return roller
Merupakan roller balik atau roller penunjang belt pada daerah yang tidak
bermuatan yang dipasang pada bagian bawah fram.
6. Drive (penggerak)
Berfungsi untuk menggerakkan pulley pada BC. Sistem penggerak ini
biasanya terdiri dari motor listik , transmisi, dan rem.
7. Take-up pulley
Perangkat yang mengencangkan belt yang kendur dan memberikan
tegangan pada belt pada start awal.
8. Snub pulley
Berfungsi untuk menjaga keseimbangan tegangan belt pada drive pulley.
9. Chute/ hopper
Merupakan corong yang terletak diujung depan dan belakang conveyor belt
untuk memuat dan mencurahkan material.
10. Skirt rubber
Berfungsi sebagai penyekat agar material tidak tertumpah keluar dari ban
berjalan pada saat muat.
10
11. Chip cleaner
Berfungsi sebagai pembersih material yang terbawa oleh belt conveyor
setelah dicurahkan.
Prinsip kerja:
Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk
curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan
drum atau dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang
lebarnya sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan
kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut. Jika motor
dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt yang
menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut. Motor
head atau tail: motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya paling
ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan tanpa
penngerak. Roller: adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk
mensupport belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena
gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari struktur
belt conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang membawa
material diatasnya.
12
dibuat dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi terbuat dari baja logam
campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti murah.
Prinsip Kerja Alat
Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada
pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang
ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan
pencantelan khusus pada rantai. Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan
pada material terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman.
Program pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak
pada waktunya dan interupsi/ gangguan pada proses produksi.
Spesifikasi Pokok
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis
konveyor adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada dasar
faktor friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan rantai (penyorong atau
penggulungan ) dan pergerakan material (penyorongan atau dibawah).
1.Chain Sliding ( Penyorongan rantai )
Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian
pergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah / murah biayanya untuk
beban yang diberikan. Hal ini paling efektif pada peralatan kotor dan kontruksi
tak datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Peralatan daya kuda adalah lebih
tinggi daripada untuk ranatai penggulung.
Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan penyorongan rantai. Semakin lebih
rendah gesekan pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit
13
pergerakan dan semakin rendah biaya operasi. Hal ini tidak cocok untuk
peralatan kotor sebagaimana bahan luar dapat mengganggu
penggulungan.
14
Gambar 2.13 Chain Conveyer
1. Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah
diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan
kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material -
material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.
Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:
a) Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45.
b) Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
c) Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
d) Harganya murah.
Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:
a) Mempunyai jarak yang pendek.
b) Tenaganya tidak konstan.
c) Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur.
d) Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.
15
Gambar 2.15 Scraper Conveyor Pada Industri
2. Apron Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban
yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana terdiri
dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan
dengan alat tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan A diantara
rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan yang berat dan
pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat tambahan A.
Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk
mengangkut bahan yang berat.
Apron conveyor terdiri dari frame, penggerak, take-up sprocket, apron/slat,
travelling roller, feed hopers, dan discharge spout. Apron conveyor digunakan
untuk memindahkan berbagai macam muatan curah dan satuan secara horizontal
maupun membentuk sudut inklinasi. Conveyor ini secara luas digunakan di industri
kimia, metalurgi, pertambangan batu bara, industri permesinan, dan banyak industri
lainnya. Berbeda dengan belt conveyor, apron conveyor lebih ditujukan untuk
memindahkan material berat, bongkah besar, abrasive, dan material panas (bahan
cor, tempa, foundry sand). Apron conveyor memiliki kapasitas pemindahan besar,
yaitu 2000 ton/jam atau lebih karena dilengkapi dengan papan peluncur dan rantai
penarik yang kuat. Geometri apron conveyor tisdak jauh berbeda dengan belt
conveyor, kecuali susut inklinasinya dapat mencapai 45 derajat atau lebih, jika
apron dilengkapi dengan tranverse cleats atau stop dan transisi dari horizontal
keinklinasi dengan radius kecil (5 m - 8 m).
Karakteristik dan performance dan apron conveyor:
a) Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25.
16
b) Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
c) Kecepatan maksimum 100 ft/m.
d) Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang
besar.
e) Perawatan murah.
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
a) Kecepatan yang relatif rendah.
b) Kapasitas pengangkutan yang kecil
c) Hanya satu arah gerakan
d) Kontruksi apron dan rantai yang berat
e) Pembutannya rumit, dan berbiaya tinggi
f) Perlu perhatian lebih untuk hinged-joint agar bias berfungsi baik
17
Gambar 2.17 Apron Conveyor Pada Industri
Konstruksi Apron Conveyor :
Sistem penyambungan bucket pada appron conveyor biasanya
digunakan rantai gall, rantai skalm.
Penyambungan ini tanpa flen (On flent), pengangkutan nyabukan untuk
material yang curah.
Skirt board ikut bergerak bersama-sama appron conveyor.
Jenis ini, skirt board tidak ikut bergerak mengikuti appron. Jenis appron
king carrier pada pabrik gula, urea, dan lainnya.
Bucket jenis ini biasanya ikut berjalan dengan bucket yang ada
didepannya.
Jenis bucket untuk pengangkutan bahan atau material cairan atau liquid.
Apron conveyor dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Casting machine, jenis ini untuk pengangkutan pengecoran.
2. Escalator
Dikarenakan pengangkutan menggunakan rantai, maka peralatan juga harus
dapat saling bekerja satisama lain dengan rantai itu sendiri, misalnya :
Rantai skalm , maka sprocket mempunyai sarang-sarang rantai.
Rantai bentuk gall, maka sprocket mempunyai gerigi tempat rantai.
18
3. Bucket Conveyor
Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai
conveyor apron yang dalam.
Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:
a) Bucket terbuat dari baja
b) Bucket digerakkan dengan rantai
c) Biaya relatif murah.
d) Rangkaian sederhana.
e) Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.
f) Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
g) Kapasitas kecil 100 ton/jam.
Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:
a) Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
b) Investasi mahal.
c) Kecepatan rendah.
19
(bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket)
yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing -
masing.
Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :
a) Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk
mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.
b) Buckets for Wet or Sticky Materials
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material
yang cenderung lengket.
c) Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan
material yang berat.
Ketiga jenis bucket tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :
20
Gambar 2.20 Bucket Elevator
2.3.3 Screw Conveyor
Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk
halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor). Alat ini pada dasarnya
terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya
mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.
21
konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan
disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang
dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros
sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi
(Gambar 2.16).
Gambar 2.21 Screw Elevator a. sectional, b.helicoid, c. cast iron, d. ribbon, e. cut
flight
22
lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari
kayu.
Untuk mendapatkan sebuah wadah yang panjang, wadah-wadah pendek
disusun sehingga sesuai dengan panjang konveyor. Gambar 2.17-b
menunjukkan wadah yang lebih rumit yang konstruksinya semuanya terbuat
dari besi.
23
dalam hanger dibuat dari besi putih cor (Gbr 2.23-c) sehingga tempat bergerak
dapat digunakan walaupun tanpa pelumas.
Ujung dari wadah konveyor disebut box ends . Umumnya box ends awal
berbeda konstruksinya dengan box ends akhir. Box ends awal memiliki roda gigi
(gears) bevel untuk memutar poros konveyor.
24
Industry kimia seperti Titanium dioxide, carbon black, calcium carbonate,
powdered lime, rubber, detergent powders and sulphur dan lain-lain.
Makanan seperti Cake mixes, soup mixes, gravy mixes, cocoa powder, keju,
permen, susu bubuk, frozen or raw vegetables, fruits and nuts.
Kosmetik dan obat-obatan seperti bedak, titanium dioxide, zinc oxide, clay,
calcium carbonate.
Prinsip kerja :
Alat ini terdiri dari baja yang memiliki spiral atau helical fin yang tertancap
pada shaft dan berputar dalam suatu saluran berebentuk U (through) tanpa
menyentuhnya sehingga helical fin mendorong material ke trough. Shaft
digerakkan oleh motor gear. Conveyor dibuat dengan ukuran panjang 8-12 ft yang
dapat bersatu untuk memperoleh panjang tertentu. Diameternya bervariasi dari 3
sampai 24 in.
Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu
atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan drive
end yang kemudian dihubungkan dengan alat penggerak.
Elemen screw conveyor disebut flight. Bentuknya helical atau dengan
modifikasi tertentu. Untuk helicoids flight bentuknya berupa pita memanjang dan
dengan alat penyangga pada masing-masing belitan dan berakhir pada as sentral.
Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan
mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat melewati
conveyor. Pada umumnya srew conveyor dipakai untuk mengangkut bahan secara
horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga dipakai dengan
mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari kapasitas horisontalnya. Elevasi 100
terjadi penurunan kapasitas 15%, Elevasi 150 terjadi penurunan kapasitas 20% dan
Elevasi 200 terjadi penurunan kapasitas 40%.
25
Gambar 2.26 Screw Conveyor Pada Industri
26
2.3.4 Pneumatic Conveyor
Konveyor yang digunakan unluk mengangkut bahan yang ringan atau
berbentuk bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor).
Pada jenis konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.
Prinsip Kerja
Sebuah pompa cycloida akan menghasilkan kehampaan yang sedang dan
sedotannya dihubungkan dengan sistem pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap
naik melalui selang yang dapat dipindah-pindahkan ujungnya. Kemudian, aliran
udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi akan menuju siklon
dan selanjutnya menuju ke pompa. Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu
ini tentunya akan merusak pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika
dibuang ke udara, dengan kala lain debu adalah produk yang tidak diinginkan.
Karenanya, sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa.
Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:
a) Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
b) Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
c) Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.
Pada tipe yang sederhana (Gambar 17), sebuah pompa cycloida akan
menghasilkan kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem
pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat
dipindah-pindahkan ujungnya.
Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk
suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak
pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala
lain debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring
ditempatkan diantara siklon dan pompa.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang
kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat
27
seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak
mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.
Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang
berbentuk bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya
yang sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan
berkelok- kelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe
konveyor lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan
pada kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang
digunakan untuk mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm, tergantung
pada keadaan dan berat bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan, dan lain-lain.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian energinya
lebih besar dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang
sama. Perhitungan-perhitungan pada konveyor pneumatik sama sekali empiris dan
memuat faktor-faktor yang tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.
Kemungkinan letak kerusakan pada conveyor ini adalah jika bahan-bahan
yang akan diangkut mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak
pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan
kala lain debu adalah produk yang tidak diinginkan.
28
Gambar 2.27 Penumatic Conveyor
29
2.3.5 Gravity Conveyor
30
Dalam penggunaannya, rol atau roda dimasukkan ke dalam suatu batang /
rangka (frame spacer) yang kemudian disatukan dalam satu badan (channel
frame) seperti pada gambar berikut :
31
Gambar 2.32 Bagian-Bagian Konveyor Rol
Pemasangan rol harus minimal 3 rol yang berada dibawah bahan yang
diangkut, jika tidak, bahan akan bergerak tidak sempurna dan menimbulkan
kerusakan pada bahan yang diangkut, seperti dapat dilihat pada gambar berikut :
32
Prinsip Kerja
Gravity wheel conveyor, atau konveyor roda, sangat mirip dengan Gravity
Roller Conveyor, perbedaannya terletak pada lintasannya yang bukan rol melainkan
roda. Konveyor roda memungkinkan untuk dijalankan dengan sudut kemiringan
lebih kecil dari roller konveyor, sehingga, mereka umumnya digunakan untuk
aplikasi beban yang lebih ringan.
Konveyor roda hanya dapat digunakan untuk memindahkan bahan yang
permukaan bawahnya rata, seperti kardus, pallet, kayu lapis, kotak jinjing, nampan,
dan lain-lain. Konstruksi alatnya juga sederhana dan lebih ringan dari pada
konveyor rol sehingga mudah dipindahkan, fleksibel serta perawatan mesin lebih
mudah.
Bagian-bagian utama Konveyor Roda (Gravity Roller Conveyor) tidak jauh
berbeda dengan konveyor rol antara lain roda,fr a m edan channel frame. Bagian-
bagian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
33
Kekurangan :
34
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk
mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat.
Secara umum conveyor diklasifikaikan sebagai berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor
3. Scraper Conveyor .
4. Appron Conveyor.
5. Bucket Conveyor.
6. Screw Conveyor
7. Pneumatic Conveyor
Masing-masing conveyor memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Pemilihan conveyor yang akan digunakan bergantung pada :
1. Kapasitas material yang ditangani
2. Jarak perpindahan material
3. Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
4. Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
5. Harga peralatan tersebut.
3.2 Saran
35
DAFTAR PUSTAKA
36