Permenkes TTG Prasarana Instalasi Elektrikal RS PDF
Permenkes TTG Prasarana Instalasi Elektrikal RS PDF
NOMOR 2306/MENKES/PER/XI/2011
TENTANG
2918);
4532);
4729);
5. Undang-Undang ...
5052);
5072);
4628);
Ketenagalistrikan;
Kesehatan;
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
bertujuan untuk :
a.
memberikan acuan kepada rumah sakit dalam mewujudkan instalasi
b.
terselenggaranya fungsi prasarana instalasi elektrikal rumah sakit
sakit.
Pasal 2 ...
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
(1)
Menteri bersama Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan
(2)
Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
(3)
Dalam rangka pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud
(4)
Tindakan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui:
a.
teguran lisan;
b.
teguran tertulis; atau
c.
rekomendasi pencabutan izin pemakaian instalasi listrik.
Pasal 6
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, semua rumah sakit yang sudah
Peraturan ini, paling lambat dalam jangka waktu 2 (dua) tahun setelah
Pasal 7 ...
Pasal 7
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
MENTERI KESEHATAN,
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
AMIR SYAMSUDDIN
LAMPIRAN
NOMOR 2306/MENKES/PER/XI/2011
TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pengertian
1. Lokasi medik
2. Pasien
rumah sakit.
dari perlengkapan.
4. Bagian terapan,
kelompok 2 .
6. Prosedur intrakardiak
konduktif.
8. Lingkungan pasien
CATATAN Hal ini berlaku jika posisi pasien ditentukan sebelumnya, jika
10
lingkungannya.
D. Ruang Lingkup
CATATAN : Mungkin perlu untuk memodifikasi instalasi listrik yang ada, sesuai
11
BAB II
manajemen risiko).
antara bagian terapan dan pasien, maupun untuk tujuan apa lokasi
tersebut digunakan.
normal;
tipikal.
ini.
12
13
14
Catatan:
atau konduktor lin dan konduktor netral atau konduktor lin dan
konduktor PEN.
15
Catatan :
standar ini.
CATATAN :
instalasi ke bumi.
sistem daya secara normal adalah titik netral atau, jika titik
konduktor proteksi.
(konduktor PEN).
B.2.b.4).e) - B
(M)
netral (PEN)
16
1) Sistem TN
B.2.b.1)a).(1) 1.
17
Gambar B.2.b.1).a).(1) - 1
dapat diberikan.
Gambar B.2.b.1).a).(1) - 2
18
19
Gambar B.2.b.1).a).(1) - 3
dapat diberikan.
gambar B.2.b.1).a).(2) - 3.
Gambar B.2.b.1).a).(2) - 1
20
Konduktor netral dan konduktor proteksi digabungkan dalam konduktor tunggal pada
sebagian sistem.
Gambar B.2.b.1).a).(2) - 2
21
22
Gambar B.2.b.1).a).(2) - 3
gambar B.2.b.1).a).(3) - 1.
23
Gambar B.2.b.1).a).(3) - 1
dapat diberikan.
b) Sistem multisumber
elektromagnetik KEM).
menyebabkan:
(1) kebakaran;
(2) korosi;
B.2.b.1).b) - 1.
60446/PUIL.
dengan baik.
24
25
Gambar B.2.b.1).b) - 1
pemanfaat listrik.
disediakan.
Pada bangunan industri dengan hanya beban 2-fase dan beban 3-fase
26
Gambar B.2.b.1).b) - 2
pemanfaat listrik.
disediakan.
2) Sistem TT
27
B.2.b.2) - 2.
Gambar B.2.b.2) - 1
seluruh instalasi
diberikan.
28
Gambar B.2.b.2) - 2
diberikan.
3) Sistem IT
29
30
Gambar B.2.b.3) - 1
didistribusikan.
31
Gambar B.2.b.3) - 2
cukup tinggi.
didistribusikan.
4) Sistem a.s.
pembumian.
a) Sistem TN-S
instalasi.
Jenis (A)
32
33
Gambar B.2.b.4).a) - A
Jenis (B)
b) Sistem TN-C
34
Jenis (A)
Gambar - B.2.b.4).b) - A
Jenis (B)
c) Sistem TN-C-S
35
instalasi.
Jenis A
36
Jenis B)
d) Sistem TT
Jenis (A)
37
38
Jenis (B)
e) Sistem IT
dapat diberikan.
Jenis (A)
39
40
dapat diberikan.
Jenis B)
3. Suplai
a. Umum
41
1) voltase nominal
4. Pembagian instalasi
untuk:
terjadi gangguan;
aman.;
42
C. Kompabilitas
1. Kompabilitas karakteristik
terkait.
b. voltase kurang;
e. arus asut;
f. arus harmonik;
gangguan.
2. Kompatibilitas elektromagnetik
relevan.
interference - EMI).
43
D. Kemampupeliharaan
44
E. Pelayanan keselamatan
1. Umum
diobservasi.
bahang.
a. baterai
b. sel primer;
2. Klasifikasi
operator; atau
operator.
45
0,15 detik;
F. Kontinuitas pelayanan
yang dimaksudkan.
3. jumlah sirkit;
4. multisuplai daya;
perlu untuk staf medik menunjukkan prosedur medik apa yang akan
manajemen risiko).
1.
Jenis Sistem Pembumian.1)
2. Suplai Daya.1)
46
BAB III
A. Pertimbangan Rancangan
ini.
penggunaan peralatan.
distribusi :
penting.
47
dan peralatan.
B. Perlengkapan Pengindera.
singkat.
48
C. Sirkit Pelindung.
layanan.
siaga.
49
tiga tahun.
50
I. Ruang pembangkit.
K. Pengangkatan beban.
L. Menjaga temperatur
dari 10 oC (50 oF) atau temperatur selimut air mesin tidak kurang dari
32 oC (90 oF).
M. Ventilasi udara
mesin.
51
untuk setiap kalinya, serta tidak lebih 10 detik berhenti antara setiap
usaha.
1. Motor bakar
dengan :
untuk menunjukkan :
manufaktur).
2) kecepatan lebih.
52
menunjukkan :
operasi.
6) Kecepatan lebih.
53
termonitor.
setiap kondisi pada butir R.1 dan butir R.2 terjadi, tetapi kondisi
S. Baterai
BAB IV
1) Rintangan
diizinkan.
54
a) Umum
(UL 25 V);
A.1.c.1).a).(1).(b).
Tabel A.1.c.1).a).(1).(b)
Sistem 50 V < Uo 120 V 120 V < Uo 230 V 230 V < Uo 400 V Uo > 400 V
Jika dalam sistem TT, diskoneksi dilaksanakan oleh gawai proteksi arus lebih (GPAL)
dan ikatan ekuipotensial proteksi dihubungkan dengan semua BKE di dalam instalasi,
dapat digunakan waktu diskoneksi maksimum yang berlaku untuk sistem TN.
CATATAN 1 Diskoneksi dapat disyaratkan untuk alasan selain proteksi terhadap kejut
listrik.
CATATAN 2 Jika diskoneksi dilakukan dengan GPAS lihat butir A.1.c.2) dan butir
A.1.c.3).
55
CATATAN : Diskoneksi suplai ketika terjadi kondisi beban lebih atau hubung pendek,
dapat dicapai dengan metode desain yang berbeda dalam prosedur aturan
2) Sistem TN
berikut:
penunjang hidup).
3) Sistem TT
GPAS.
4) Sistem IT medik
Daya Terisolasi
56
A.1.c.2).
spesifik berikut:
k,
normal;
57
bumi.
dengan mudah.
2. Proteksi kebakaran
58
BAB V
1. Kondisi operasi
aktif.
melebihi 250 V.
2. Pengaruh eksternal
interferens elektromagnetik.
Risiko ledakan
CATATAN 2 : Jika kondisi berbahaya mungkin terjadi (yaitu adanya gas dan
khusus.
59
direkomendasikan.
CATATAN Gambar dan diagram perkawatan sebaiknya sesuai dengan SNI 04-0225-
edisi terakhir.
3. gambar arsitektur;
C. Sistem perkawatan
tersebut.
60
2.
Proteksi arus lebih terhadap arus hubung pendek dan beban lebih
perlu untuk setiap sirkit akhir. Proteksi arus beban lebih tidak
E. Perlengkapan lain
1. Sirkit pencahayaan
kelompok 2.
berikut:
1)
harus dipasang minimum dua sirkit terpisah yang
2)
setiap kotak kontak harus secara individu diproteksi
b. Jika sirkit disuplai dari sistem lain (sistem TN-S atau TT)
1)
konstruksinya sedemikian sehingga mencegah digunakan
2)
ditandai dengan jelas dan permanen.
61
F. Pelayanan keselamatan
Sumber
Kelas 0
Suplai otomatis tersedia tanpa pemutusan
(tanpa pemutusan)
Kelas 0,15
Suplai otomatis tersedia dalam 0,15 detik
(pemutusan sangat
singkat
Kelas 0,5
Suplai otomatis tersedia dalam 0,5 detik
(pemutusan singkat)
Kelas 15
Suplai otomatis tersedia dalam 15 detik
(pemutusan menengah)
Kelas >15
Suplai otomatis tersedia dalam lebih dari 15 detik
(pemutusan lama)
lokasi medik.
1 Ruang Triage X
2 Ruang Observasi X
3 Ruang Resusitasi X
4 Ruang Tindakan X Xa X
62
5 Ruang Pendaftaran X
6 Ruang Tunggu X
7 Ruang Periksa X
8 Ruang Tindakan X
9 Kamar Pasien X
10 Ruang Tindakan X Xa X
11 Ruang Isolasi X
12 Ruang Periksa X
17 Ruang Pendaftaran X
18 Ruang Persiapan X
19 Ruang Induksi/Anestesi X Xa X
20 Scrubstation X
24 Kamar Bedah X Xa X
25 Ruang Spoolhuok X
26 Gudang Anestesi X
28 Gudang Peralatan X
29 Gudang Obat X
30 Gudang Linen X
33 Ruang Isolasi X Xa X
34 Ruang Linen X
35 Gudang Obat X
LABORATORIUM
urine, vishes)
40 Laboratorium bacteriology X
41 Laboratorium biochemistry X
42 Laboratorium cytology X
43 Laboratorium hematologi X
44 Laboratorium histology X
45 Laboratorium Microbiology X
47 Laboratorium pathology X
48 Laboratorium serology X
49 Bank darah X Xa X
50 Ruang otopsy X
51 Farmasi X
INSTALASI DIAGNOSTIK
63
52 Ruang Pemeriksaan X
56 Ruang Laparascopy X
57 Ruang Endoscopy X
58 Ruang Bronchoscopy X
INSTALASI RADIOLOGI
59 Radiologi Diagnostik X
60 Ruang CT Scan X
61 Ruang MRI X
62 Ruang Angiografi X
63 Ruang Panoramik X
64 Ruang Radioterapi X
65 Gymnasium Mats X
66 Treatment X
67 Ruang Hidroterapi X
68 Ruang Pemeriksaan X
INSTALASI LAUNDRY
69 Laundri, umum X
73 Ruang Setrika X
74 Ruang Disassembly X
76 Ruang Assembly X
77 Gudang Steril X
DAPUR
78 Ruang Penerimaan X
80 Walk in Freezer X
81 Walk in Refrigerator X
82 Gudang X
a
Luminer dan perlengkapan listrik medik penunjang hidup yang memerlukan suplai daya
b
Bukan merupakan ruang bedah.
1.
Persyaratan umum untuk sumber suplai daya keselamatan dari
a.
Pada lokasi medik, suplai daya untuk pelayanan
b.
Jika voltase di panel distribusi utama drop pada satu atau
64
otomatis.
c.
Untuk kabel interkoneksi antara komponen individu dan
d.
Bila kontak tusuk disuplai dari sumber suplai daya
2.
Persyaratan rinci untuk pelayanan suplai daya keselamatan
a.
Sumber suplai daya dengan periode tukar alih kurang dari
0,5 detik.
b.
Sumber suplai daya dengan periode tukar alih kurang dari
dari 24 jam.
c.
Sumber suplai daya dengan periode tukar alih lebih lama
dari 15 detik.
65
1)
perlengkapan sterilisasi;
2)
instalasi bangunan teknik, khususnya sistem pengondisi
3)
perlengkapan pendingin;
4)
perlengkapan masak;
5)
pengisi aki.
Pencahayaan keselamatan
melebihi 15 detik:
a.
rute penyelamatan;
b.
pencahayaan tanda keluar;
c.
lokasi PHBK untuk set generator darurat dan untuk panel
d.
ruangan yang dimaksudkan untuk pelayanan esensial.
keselamatan;
e.
ruangan lokasi medik kelompok 1. Dalam setiap ruangan
f.
ruangan lokasi medik kelompok 2. Minimum 50 %
pelayanan keselamatan.
66
I. Pelayanan lain
3. sistem pemanggilan;
kebakaran.
BAB VI
VERIFIKASI
A. Verifikasi
B. Verifikasi awal
akustik/visual.
keselamatan.
67
C. Verifikasi periodik
berikut:
bulan;
suplemen: 36 bulan
ekuipotensial: 36 bulan;
a.
pelayanan keselamatan dengan aki: 15 menit;
b.
pelayanan keselamatan dengan mesin bakar: hingga suhu
tahan;
c.
pelayanan keselamatan dengan aki: uji kapasitas;
d.
pelayanan keselamatan dengan mesin bakar: 60 menit;
7.
Dalam semua hal sekurang-kurangnya 50 % hingga 100 % daya
a.
pengukuran arus bocor transformator IT: 36 bulan;
b.
pemeriksaan trip GPAS pada IN: tidak kurang dari 12 bulan.
68
BAB VII
1.
Perlengkapan listrik, termasuk perlengkapan elektromedik atau
2.
Perlengkapan yang harus dihubungkan secara khusus hanya
3.
Perlengkapan dalam ruang fasilitas pelayanan kesehatan harus
4.
Bila voltase, arus, atau frekuensi yang digunakan berbeda-beda,
5.
Dalam ruang kelompok 2, di atas plafonnya hanya boleh
6.
Hanya inti dari sirkit utama yang boleh dipasangkan pada kabel
7.
Pada setiap sirkit dalam ruang pelayanan kesehatan, yang
69
yang sama bagi sirkit arus fase tiga yang betul-betul simetris.
konduktor netral dan konduktor fase, supaya arus sisa yang melalui
2.
1.
PHBK harus dipasang di luar ruang pelayanan kesehatan dan
2.
Tiap ruang pelayanan kesehatan dan ruang bukan pelayanan
3.
PHBK untuk ruang pelayanan kesehatan dan ruang bukan
70
4.
Bagian PHBK yang terhubung pada aparat catu daya pengganti
tersendiri.
5.
Pengujian insulasi untuk tiap sirkit harus dapat dilaksanakan
6.
Penampang rel konduktor proteksi harus sama dengan
mm2 Cu.
C. Tindakan proteksi
Ruang yang pada saat yang sama, atau untuk sementara, dapat
1.
Tindakan proteksi berlaku bagi semua perlengkapan yang
2.
Cara proteksi tersebut dalam butir C.1 di atas harus dipilih yang
sebagai berikut :
a.
Jenis proteksi yang diizinkan untuk ruang Kelompok 0 dan 1
ialah:
1)
insulasi proteksi dengan memperhatikan butir C.3 ;
2)
voltase ekstra rendah dengan memperhatikan butir C.4 ;
3)
sistem IT dengan memperhatikan butir C.5 ;
4)
gawai proteksi arus sisa dengan memperhatikan butir
C.6.
b.
Macam proteksi yang diperkenankan untuk ruang Kelompok
2 ialah :
71
1)
insulasi proteksi dengan memperhatikan butir C.3 ;
2)
voltase ekstra rendah proteksi dengan memperhatikan
butir C.4;
3)
sistem IT dengan memperhatikan butir C.5, untuk aparat
4)
gawai proteksi arus sisa dengan memperhatikan butir C.6
untuk:
dari 5 kVA;
3.
Insulasi di tempat kaki berpijak saja tidak diizinkan sebagai
4.
Voltase nominal dari voltase rendah proteksi tidak boleh
melebihi 25 V
5. Sistem IT
a.
Harus menggunakan transformator pasangan tetap yang
b.
Setiap ruang atau setiap kumpulan ruang Kelompok 2
c.
1) Mengingat syarat yang ketat bagi keandalan catu daya
72
dari lantai.
d.
Sebagai proteksi hubung pendek dan beban lebih dari sirkit
e.
Transformator tersebut di atas harus mempunyai kumparan
dan 8 kVA;
sistematis.
f.
Setiap sistem IT harus dilengkapi dengan gawai monitor
73
fase.
k.
petugas.
dapat diputuskan.
konduktor proteksi.
dengan :
(membidaskan) GPAS.
74
7. Konduktor proteksi
tersebut.
banyak.
2
berpenampang paling sedikit 16 mm Cu, kepada rel
75
8. Ekuipotensial khusus.
ekuipotensial khusus:
elektrogalvanisasi).
1)
Konduktor ekuipotensial yang disebut dalam butir C.8.a
76
2)
Kedua rel di atas harus dihubungkan ke konduktor yang
dilepas.
3)
Konduktor ekuipotensial dengan penampang minimum 4
mm2
Cu harus berinsulasi untuk voltase nominal
4)
Antar rel ekuipotensial dari ruang atau kelompok ruang
mm2
Cu.
5)
Pada rel ekuipotensial harus tersambung konduktor
menurut fungsinya.
6)
Bagian konduktif yang termasuk dalam ekuipotensial
7)
Dalam ruang Kelompok 2 harus disediakan alat
77
maka harus:
CONTOH :
78
79
2. Aparat rontgen
3. Aparat elektromedik
4. Lampu operasi
5. Pencahayaan ruang
8. Panel dengan tanda-tanda akustis dan optis, tombol uji coba, dan tombol PE
jauh
80
81
PE
4. Lampu operasi
5. Meja operasi
6. Pelindung konduktor
Gambar C.8.a.8) - 3
82
3. Perlengkapan medik
4. Lampu operasi
5. Penderita
6. Sakelar injak
7. Zone M
11. Zone G.
1)
Perlengkapan elektromedik jenis
G dan M
2)
(dalam Zone M) juga perlengkapan listrik lainnya yang
a.
Zone G, juga disebut sistem gas medis tertutup,
b.
Zone M, juga disebut daerah sekitar kegiatan medis,
yang singkat.
83
keluar (misal, gas anastesi) dan tidak boleh berada pada arah
arus gas.
gas mengalir.
1.
Bila aliran listrik terputus dalam ruang pelayanan kesehatan
butir E.2 harus dapat bekerja terus dengan daya dari suatu
CONTOH :
84
Gambar C.4
Pelayanan Kesehatan
2. Menghubungkan perlengkapan
a.
Dalam setiap ruang bedah atau ruang kegiatan medis lain
85
b.
Pada CDPK harus juga terhubung lampu pencahayaan
membahayakan penderita.
c.
Perlengkapan medis yang digunakan untuk menjamin
d.
CDPK dapat juga dihubungkan dengan sirkit lain dari sistem
3. Persyaratan umum
86
3 jam.
konduktor fase.
waktu secukupnya.
pengganti rendah.
kerusakan mekanik.
pendek.
87
C.2.a.
digunakan.
F. Menguji instalasi
1.
Agar instalasi listrik dapat digunakan dengan baik, instalasi itu
a.
diagram umum (diagram listrik dalam bentuk sederhana)
pengganti khusus;
88
d.
buku uji atau berita acara pengujian mengenai hasil semua
2.
Pengujian sebelum penggunaan yang pertama dilakukan sesuai
dengan PUIL.
a.
Resistans konduktor proteksi dan konduktor ekuipotensial
harus diuji.
b.
Pengujian menurut PUIL harus dilakukan sedapat mungkin
dinyalakan.
a.
Instalasi listrik dalam ruang fasilitas pelayanan kesehatan
b.
Untuk itu, instalasi harus diuji sesuai dengan butir F.2 dan
pada instalasi.
5. Pengujian berkala
a.
Untuk mempertahankan tingkat keamanan yang tinggi dari
b.
Hasil pengujian harus dicatat dalam buku uji sesuai dengan
butir F.1.
89
1)
Pengujian sesuai dengan bab VII.F harus dilakukan oleh
2)
Pengujian monitor insulasi dan sakelar proteksi arus sisa
sekali.
3)
Uji coba CDPK harus dilakukan dengan pembebanan
BAB VIII
2)
CATATAN : Ketentuan untuk proteksi dasar memberikan proteksi pada kondisi normal
dipilih
perlengkapan listrik
1.
Bagian aktif harus berada di dalam selungkup atau di belakang
90
a.
harus diambil tindakan pencegahan yang sesuai untuk
b.
harus dapat dipastikan sejauh dapat dipraktikkan, supaya
c.
lubang harus sekecil mungkin, konsisten dengan
penggantian bagian.
2.
Permukaan bagian atas horizontal penghalang atau selungkup
3.
Penghalang dan selungkup harus terpasang dengan kokoh di
4.
Jika diperlukan untuk melepaskan penghalang atau membuka
mungkin :
a.
dengan menggunakan kunci atau perkakas menggunakan
b.
setelah diskoneksi suplai ke bagian aktif yang diberi
c.
jika ada penghalang antara yang memberikan tingkat
5.
Jika dibelakang penghalang atau di dalam selungkup,
91
CATATAN : Sentuh tidak sengaja tidak dianggap berbahaya jika voltase yang yang
dihasilkan dari muatan satik turun di bawah 120 V a.s dalam waktu
92
BAB IX
PENUTUP
Persyaratan teknis yang lebih spesifik dan atau yang bersifat alternatif
MENTERI KESEHATAN,