Referat Kasabach Merritt Syndrome PDF
Referat Kasabach Merritt Syndrome PDF
KASABACH-MERRIT SYNDROME
Disusun oleh :
Pembimbing :
BAB I PENDAHULUAN 3
2.1 Definisi 4
2.2 Epidemiologi 4
2.3 Patofisiologi 5
2.7 Tatalaksana 15
2.8 Prognosis 19
DAFTAR PUSTAKA 22
2 of 24
BAB I
PENDAHULUAN
memar spontan. KMS pertama kali dideskripsikan pada tahun 1940 oleh
Kasabach dan Merrit pada bayi laki-laki berumur 2 bulan yang didiagnosis
3 of 24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
koagulopati konsumtif.
2.2 Epidemiologi
dari kasus adalah jinak, dengan refresi 70-80% kasus pada umur 7 tahun.
Secara tipikal, KMS terjadi pada awal masa balita (<1 tahun) atau
lahir, presentasi pada saat baru lahir, dan yang lebih langka lagi kasus pada
anak yang lebih tua dan dewasa. KMS harus menjadi dalam salah satu
umur.
Insiden pada anak laki-laki dan laki-laki dewasa sedikit lebih tinggi
4 of 24
terjadi lebih banyak pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Tidak
2.3 Patofisiologi
diseminata
Manifestasi yang dapat muncul pada pasien dengan KMS yakni lesi
pada kulit yang terlihat dapat berwarna biru, keunguan, atau coklat
atau anak yang lebih tua dengan lesi viseral datang dengan pembesaran
dengan KMS dan tidak selalu muncul dengan tingkatan berat. Namun
lahir atau dapat tidak menemui tenaga medis selama beberapa bulan.
5 of 24
Individu yang terkena biasanya muncul cukup langka pada dekade kedua
awal untuk mencari bantuan tenaga medis. Lesi biasanya nyeri. Volume
muncul sebagai gejala akut sepsis. Saat lesi pada kulit muncul, seorang
klinisi harus mencari pada lesi vaskular terdapat pada organ viseral seperti
biasanya tidak dapat hilang secara total. Belum diketahui persentasi lesi
6 of 24
- Hepatomegali atau Jaundice
- Anemia
dalam bentuk memar berukuran besar dengan tepi iregular. Lesi-lesi ini
dapat muncul dimanapun pada tubuh dan dapat berkembang selama 12-18
bulan masa awal kehidupan, biasanya meluas dengan dilapisi oleh kulit
dan perdarahan. memar dan ekimosis dapat muncul pada jarak yang jauh.
Lesi internal dapat muncul hanya dalam bentuk memar dan ekimosis
didalam kulit. Lesi-lesi ini biasanya nyeri. Infiltrasi yang agresif dengan
7 of 24
Temuan klinis dari KMS termasuk berikut:
Diseminata.
dilakukan evaluasi untuk lesi viseral atau lesi yang tidak terlihat,
8 of 24
- Prothrombin Time (PT) dan Activated Partial Thromboplastin
Diseminata
meningkat
9 of 24
pertumbuhan. Pada pemberian kontras, KHE menunjukkan
adanya penyengatan.
Ultrasonography
seluas apa ekstensi dari lesi, maka dari itu MRI masih
10 of 24
selalu dianjurkan pada anak-anak sehubungan dengan radiasi
Gambar 2: MRI T1
11 of 24
c
a
12 of 24
d
d
13 of 24
Keterangan:
hepatika kiri
14 of 24
Gambar 7: Alur diagnosis Kasabach-Merritt Syndrome 5
15 of 24
2.6 Diagnosis Banding
- Hemangioperisitoma - Trombositopenia
- Encephalocele - Hemangioblastoma
Epiteloid - ITP
Herediter - Klippel-Trenaunay-Weber
Lumbar
- Malformasi Limfatik
- Port-Wine Stain
2.7 Tatalaksana
yang terbukti paling efektif pada pasien dengan KMS. Terapi multipel
yang sangat efektif pada beberapa pasien namun sama sekali tidak
diberikan memiliki efek samping yang serius, terutama pada pasien dengan
trombositopeni dan DIC, dan harus diberikan oleh klinisi yang ekspert di
daerah ini. Kebanyakan dari obat-obatan ini belum disetujui oleh FDS (US
agen ini.
17 of 24
Obat-obatan lain seperti asam -aminocaproic, aspirin,
beragam.
VEGF dan gen bFGF, yang menjadi pencetis apoptosis dari sel endotel.
hasil yang baik pada 6 bayi dengan KMS. Pasien dengan lesi pada daerah
kareana lesi yang terlalu besar. Saat lesi cukup kecil, tindakan pembedahan
18 of 24
darah yang lain. Reseksi pembedahan komplit jika dapat dilakukan adalah
KMS.
saraf mungkin dibutuhkan untuk eksisi dan ligasi dari pembuluh darah
ekstremitas.
absolut untuk embolisasi atau sklerosis dari pembuluh darah lesi vaskular.
Modalitas ini sangat berguna saat lesi vaskular terdapat pada ekstremitas.
Kelilingi lesi dengan manset pengukur tekanan darah, dan secara perlahan
19 of 24
secara berkala (seperti 90 detik kompresi, 30 detik istirahat). Sebuah
berat. Terapi ini juga biasanya dikombinasi dengan terapi interferon alfa
baik, terutama pada pasien tang sangat muda, dimana memiliki resiko
pada terapi ini. Saat ini, karena efek samping jangka panjang dari mereka
yang selamat dari efek samping jangka panjang, terapi ini tidak lagi
menjadi terapi utama untuk KMS dan cukup banyak klinisi yang sudah
20 of 24
dengan perkembangan lesi vaskular, bayi-bayi ini membutuhkan evaluasi
2.8 Prognosis
- Trombositopenia berat
- Infeksi berat
sel darah merah yang ringan, sedang, maupun berat. Hasil dari Tes
dengan anemia dan anemia sekunder akibat destruksi angiopati pada sel
21 of 24
darah perifer (alat yang dapat membantu untuk membantu adanya
Namun 43% anak dengan Sindroma Down memiliki lesi vaskular. Tedapat
laporan satu kasus anak dengan Sindroma Down dengan KMS. Aktivasi
berkelanjutan.
KMS memiliki asosiasi dengan dua lesi vaskular langka lain, yakni:
22 of 24
BAB III
KESIMPULAN
Kasabach-Merrit Syndrome adalah sebuah sindroma yang
ptechiae, ekimosis, dan memar spontan. Secara tipikal lesi berada pada
pun menjadi salah satu pilihan terapi. Dibutuhkan lebih banyak studi
lanjut tentang alur diagnosis dan tatalaksana dari KMS. Kurangnya bukti-
butki dan terapi tunggal yang dapat digunakan menjadi kesulitan dalam
23 of 24
DAFTAR PUSTAKA
1. Cheerva, A. Kasabach-Merritt Syndrome, 2016. 15 Januari 2017. Available
from:http://emedicine.medscape.com/article/956136-overview#a1
2. Tlougan E. B, Lee, T. M., Drolet, B. A., Frieden, I. J., Adams, D. M., Garzon,
Hematooncology 2013;35:618-622.
from: https://radiopaedia.org/articles/kasabach-merritt-
syndrome-1#image_list_item_5124812
1365-2141.2001.02453.x
24 of 24