Pengemb - Kurikulum.HI - KB.TPA - SPS PDF
Pengemb - Kurikulum.HI - KB.TPA - SPS PDF
HALAMAN JUDUL
JUDUL
PEDOMAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM PEMBELAJARAN
(KURIKULUM)
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
HOLISTIK INTEGRATIF
SATUAN PAUD : TPA/ KB/ SPS
i
ii
KATA PENGANTAR
Oleh karena itu guna mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal
disegala bidang maka diperlukan adanya Pengembangan Pembelajaran
(Kurikulum) dan Perangkat Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dengan pendekatan Holistik dan Integratif. Jika ditinjau dari pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35
mengenai standar nasional pendidikan. Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum
pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Demikian pula
Kurikulum pada Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga mengacu sesuai
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 58 Tahun 2009.
Atas dasar pemikiran tersebut maka perlu dikembangkan Kurikulum PAUD dan
Perangkat Bahan Ajar PAUD secara Holistik dan Integratif. Sedangkan dalam
implementasinya disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing Lembaga PAUD.
Pengembangan Pembelajaran (Kurikulum) dan Perangkat Bahan Ajar
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif, didasarkan pada prinsip-
prinsip yang terdiri dari : Pelayanan yang holistik, Pelayanan yang berkesinambungan,
Pelayanan yang tidak diskriminatif, Perluasan distribusi layanan antar kelompok
masyarakat, Mengembangkan program penguatan PAUD berbasis keluarga/
keorangtuaan (parenting education), Partisipasi masyarakat, Berbasis budaya lokal
yang konstruktif/bersifat membangun dan berorientasi pada Kebutuhan Anak, Belajar
melalui bermain dengan menggunakan media edukatif dan sumber belajar yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
iii
Lingkungan dan suasana pembelajaran yang menyenangkan hendaknya dapat
dirancang dengan tepat. Anak-anak dapat berkembang dan berinteraksi secara positif
dengan Pendidik maupun orang lain. Pendidik juga diharapkan mampu memahami
kondisi dan kebutuhan anak serta dapat memfasilitasi kegiatan bersama anak secara
penuh untuk mengembangkan kemampuan dasar maupun pembentukan karakter anak.
Semua dapat terwujud di Lembaga PAUD jika pembelajarannya tidak menyimpang dari
rambu-rambu sesuai pertumbuhan dan perkembangan anak.
Akhirnya kami mohon kepada para pengguna Buku Pedoman ini untuk berbesar
hati dalam memberikan saran dan kritik dari berbagai pihak demi penyempurnaan di
masa yang akan datang. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua unsur
yang telah ikut andil demi tersusunnya Pengembangan Pembelajaran (Kurikulum)
dan Perangkat Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik
Integratif ini.
iv
DAFTAR ISI
v
B. Layanan Kesehatan & Gizi ...................................................................... 38
C. Layanan Pendidikan ............................................................................... 56
D. Layanan Perlindungan............................................................................ 80
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 97
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1. Usia dini merupakan masa emas perkembangan yang tidak boleh disia-siakan.
2. Untuk dapat tumbuh-kembang dengan baik anak membutuhkan gizi,
kesehatan, dan pendidikan secara mencukupi dan berkelanjutan.
3. Layanan tersebut perlu dilakukan secara holistik & integratif, melalui
keterlibatan Keluarga, lingkungan dan mitra terkait.
4. Bappenas telah menerbitkan Pedoman Umum Pengembangan Anak Usia Dini
Holistik-Integratif.
5. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bertanggungjawab di bidang
pembinaan pendidikannya melalui program PAUD.
B. Dasar Hukum
Undang Undang Dasar 1945 pasal 4, pasal 9 ayat 1, pasal 28 B ayat 2, pasal
28C ayat 2 pasal 31 ayat 1 dan ayat 3.
Pasal 4 menjelaskan (Perlindungan) setiap anak berhak untuk dapat hidup,
tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
Pasal 9 ayat 1 yaitu setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai
minat dan bakatnya.
Pasal 28 B ayat 2 Amandemen UUD 1945 (Konvensi Hak Anak) berisi setiap
anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 28 C ayat 2 Amandemen UUD 1945 yaitu setiap anak berhak
mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni, budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.
Pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan.
Pasal 31 ayat 3 mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-
undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan
bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan Pengembangan Anak usia Dini secara
melnyeluruh dan terpadu melalui pengintegrasian layanan (Pos PAUD-
Posyandu-BKB) di tingkat desa/kel. untuk memenuhi kebutuhan esensial anak
menuju terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak
mulia.
2. Tujuan Khusus
a. Terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh yang
meliputi layanan kesehatan dan gizi, perlindungan, pengasuhan, dan
pendidikan.
b. Terlindunginya anak dari perlakuan salah dari lingkungannya.
c. Terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan
selaras antar intansi terkait.
d. Terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait dalam penyelenggaraan
pengembangan anak usia dini secara holistik-integratif.
D. Pengertian-pengertian
Pengembangan anak usia 0 - 6 th dilakukan berdasarkan pemahaman untuk
memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara
simultan dan sistematis, agar anak tumbuh sehat, kuat, ceria dan tumbuh subur
dan optimal berakhlak mulia.
A. Landasan Filosofis
Didasarkan pada falsafah bangsa Indonesia Pancasila.
B. Landasan Yuridis
1. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945, dinyatakan bahwa:
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa.
Selanjutnya pada Amandemen Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 28 B ayat 2
dinyatakan bahwa: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
2. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 9
Ayat 1 dinyatakan bahwa: Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasarnya
sesuai dengan minat dan bakatnya.
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa: Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut".
4. Sedangkan pada pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa (1)
Pendidikan Anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, (2)
Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidkan formal,
nonformal, dan/atau informal, (3) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal:
Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat, (4)
Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal: Kelompok Bermain (KB), Taman
Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat, (5) Pendidikan usia dini jalur
pendidikan informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
lingkungan, dan (6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah.
5. Berbeda dengan pernyataan di atas, Bredekamp dan Copple (1997) mengemukakan
bahwa, pendidikan anak usia dini mencakup berbagai program yang melayani anak
dari lahir sampai dengan usia delapan tahun yang dirancang untuk meningkatkan
perkembangan intelektual, sosial, emosi, bahasa, dan fisik anak.
6. Dalam dokumen Permendiknas nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan
Anak Usia Dini, dinyatakan bahwa Standar tingkat pencapaian perkembangan berisi
kaidah pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun. Tingkat perkembangan yang diharapkan dapat dicapai anak pada
setiap tahap perkembangannya, bukan merupakan suatu tingkat pencapaian
kecakapan akademik
Berdasarkan tinjauan secara psikologi dan ilmu pendidikan, masa usia dini
merupakan masa peletakan dasar atau fondasi awal bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Apa yang diterima anak pada masa usia dini, apakah itu makanan,
minuman, serta stimulasi dari lingkungannya memberikan kontribusi yang sangat besar
pada pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa itu dan berpengaruh besar
terhadap pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
a. 0 4 tahun mencapai 50 %
b. 0 8 tahun mencapai 80 %
c. 0 18 tahun mencapai 100 %
a. 0 tahun mencapai 25 %
b. 6 tahun mencapai 85 %
c. 12 tahun mencapai 100 %
Jadi anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia SD tidak benar, bahkan
pendidikan yang dimulai pada usia TK (4-6 tahun) pun sebenarnya sudah terlambat.
2. Kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran merupakan wujud dari layanan pendidikan, yang dalam
pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing lembaga.
Dalam konteks pembelajaran, sebaiknya pendidik dan tenaga kependidikan dapat
memilih dan memilah metode, media, sumber belajar, sarana, serta waktu
pembelajaran sesuai dengan tahapan usia dan tumbuh kembang anak sesuai
dengan Permendiknas No.58 th 2009 tentang Standar PAUD.
Selain oleh tenaga medis, pemeriksaan kesehatan secara sederhana dapat juga
dilakukan secara rutin oleh pendidik, misalnya pemeriksaan kebersihan telinga,
hidung, kuku, dan gigi. Pemeriksaan kesehatan yang bersifat insidental/khusus
juga perlu dilakukan, misalnya pada saat sering terjadi wabah penyakit,
misalnya ketika musim penghujan sering terjadi wabah influenza dan batuk-
batuk, atau ketika terjadi wabah penyakit cacar, penyakit kulit, dan lain-lain.
2) Gizi Seimbang
Asupan gizi seimbang sebaiknya diberikan secara berkala kepada anak dalam
bentuk pemberian makanan tambahan, minimal seminggu sekali. Pemberian
asupan gizi seimbang diharapkan dapat dijadikan sebagai wahana untuk
membantu orangtua dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh anak.
Menu yang diberikan sebaiknya bervariasi, disesuaikan dengan kemampuan
orang tua (agar orang tua dapat menerapkannya di rumah), namun tetap
memenuhi kebutuhan gizi anak (sebaiknya dikonsultasikan dengan ahli gizi dari
dinas kesehatan/puskesmas).
Kegiatan yang dilakukan dalam deteksi dini meliputi : pengukuran berat badan,
tinggi badan, lingkar kepala, deteksi perkembangan anak, emosi anak,
gangguan berbicara, dan gangguan pendengaran. Deteksi dini autis,
ganggungan perhatian, dan hiperaktif dapat dilakukan apabila ada gejala-
4. Perlindungan Anak.
Pada dasarnya setiap anak mempunyai hak yang sama dengan orang dewasa.
Mereka mempunyai hak yang harus dihargai dan dilindungi. Banyak perundangan-
undangan yang telah mengatur tentang hak-hak anak. Misalnya undang-undang
nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak, dan Undang-undang No. 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Perlindungan terhadap anak bertujuan
untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan. Hal lain yang perlu mendapatkan perlindungan misalnya:
perlindungan dari kekerasan baik fisik maupun mental, diskriminasi, eksploitasi,
human trafficking, dan tindakan asusila lainnya. Semua itu harus mendapatkan
perhatian dan penanganan yang serius, demi terwujudnya anak Indonesia yang
berkualitas, berahlak mulia, dan sejahtera. Melindungi anak merupakan kewajiban
Negara/pemerintah, keluarga, orang tua, dan masyarakat. Menjalin kerjasama
antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam membimbing, mengawasi
dan memberikan perlindungan kepada anak harus dilakukan, agar pertumbuhan
dan perkembangan kehidupan anak dapat berjalan sesuai dengan yang
seharusnya.
Hak untuk mendapatkan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus juga
harus menjadi perhatian tersendiri. Lembaga PAUD harus bersedia menerima
anak-anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kesiapan lembaga.
Rutter (1984) dalam Satoto (1990) sebagaimana yang dilansir dalam Studi
Kebijakan Bappenas (2006) mengemukakan bahwa untuk perkembangan anak
yang normal, dibutuhkan kualitas asuhan ibu. Ada enam ciri yang dibutuhkan
untuk melakukan pengasuhan, yaitu: (1) hubungan kasih sayang, (2) kelekatan
atau keeratan hubungan, (3) hubungan yang tidak terputus, (4) interaksi yang
memberikan rangsangan, (5) hubungan dengan satu orang pengasuh, dan (6)
melakukan pengasuhan anak di rumah sendiri.
6. Parenting
Parenting atau pendidikan keorangtuaan yang bertujuan memberikan pengetahuan
dan ketrampilan kepada orang tua tentang cara mendidik, merawat dan mengasuh
anak usia dini secara tepat. Di samping itu parenting juga bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman tentang proses pendidikan anak usia dini pada satuan
pendidikan anak usia dini
- Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur
untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
- Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/
instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center
for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based
Training).
- Bahan ajar PAUD adalah seperangkat informasi, bahan dan alat yang digunakan oleh
guru/pendidik dalam kegiatan belajar/bermain sehingga tercipta lingkungan/suasana
yang memungkinkan bagi peserta didik untuk lebih mudah memahami materi.
Bahan cetak (printed): handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart, foto/gambar, model/maket.
Bahan ajar dengar (audio): kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
Bahan ajar pandang dengar (audio visual): video compact disk, film.
Bahan ajar multimedia interaktif (interacitive teaching material): Computer
Assisted Instruction (CAI), compact disk (CD), multimedia pembelajaran interaktif.
Bahan Ajar Berbasis web (web based learning materials)
Budaya Lokal adalah tata cara hidup, adat istiadat, kebiasaan, tradisi, seni,
pemikiran, sistem nilai, cara kerja yang khas dari suatu masyarakat atau suku
bangsa daerah tertentu. Pentingya bahan ajar berbasis budaya lokal :
ASPEK MATERI
TPP/INDIKATOR
KECERDASAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
SUMBER BELAJAR
(BUDAYA LOKAL)
BAHAN AJAR
A. Layanan Pengasuhan
1. Kelompok Umur 0 12 Bulan
NO. LINGKUP TPP MATERI SUMBER BAHAN KEG. PEMB. EVALUASI RTL
PERKEMB PEMB. BELAJAR AJAR
Nilai agama Mendengarkan Bersyair Kaset, CD, Kaset, CD, Mendengarkan Observasi
dan moral dan menirukan sederhana DVD DVD puisi
syair/pantun modelling, modelling,
sederhana
bernuansa imtaq
Memdengarkan Meniru Pendidik Modelling Mendengarkan Observasi
dan meniru kata - mengucap cerita pendidik
kata yang baik salam dan
menjawab
salam
Dapat merasakan Bermain Pendidik Modelling Bermain Observasi
sayang dan cinta bersama Kesukaan
kasih melalui dengan orang
belaian dewasa
Fisik Motorik Reflek Menggenggam Mainan Mainan Meraba, Observasi
menggengam mainan yang bertekstur bertekstur menggenggam
benda yang bertekstur dan melepas
menyentuh lembut benda secara
telapak tangan berulang-ulang
Menegakkan Menengkurapka Modeling Matras, Menengkurapka Observasi
2. Usia 3 6 bulan
No Lingkup RTL
Materi Sumber Bahan Kegiatan
Perkembanga TPP Evaluasi
Pembelajaran Belajar Ajar Pengembangan
n
1 Meraih benda
Anak bermain
Fisik motorik mainan bola dari Anak Mainan Stimilasi Observasi
didepannya
kain
Tengkurap Anak mengangkat
dengan dada dada dengan Praktek
diangkat dan kedua tangan Anak langsung, Stimulasi Observasi
kedua tangan menopang tubuh matras
menopang saat tengkurap
Anak,
Duduk dengan Anak dilatih duduk Praktek
pendidik, Stimulasi Observasi
bantuan dengan bantuan langsung
orang tua
Memasukkan Anak memasukkan
Makanan bayi
benda ke biscuit bayi ke Anak, Praktek langsung Observasi
( biscuit )
dalam mulut dalam mulut
Memindahkan
mainan dari Anak
satu tangan ke memindahkan Anak Mainan Stimulasi Observasi
tangan yang mainan
lain
3. USIA 6 9
No Lingkup RTL
Materi Sumber Bahan Kegiatan
Perkembanga TPP Evaluasi
Pembelajaran Belajar Ajar Pengembanga
n
Melempar Pendidik Bola/mainan
Fisik motorik Anak Stimulasi Observasi
benda yang memintaanak anak
No Lingkup RTL
Materi Sumber Bahan Kegiatan
Perkembanga TPP Evaluasi
Pembelajaran Belajar Ajar Pengembanga
n
1 Memukul-mukul
Memukul 2
/mengetuk- Pendidik Mainan Praktek lansung Observasi
Fisik motorik mainan gambang
ngetuk mainan
Berjalan Berjalan berjarak
Praktek
beberapa langkah 1 meter tanpa Anak Stimulasi Observasi
langsung
tanpa bantuan bantuan
Mulai memahami Mengambil benda
Benda
Kognitif perintah sesuai perintah Anak Stimulasi Observasi
disekitar
sederhana
Menunjukkan
reaksi saat Memanggil nama Praktek
Anak Stimulasi Observasi
namanya anak langsung
dipanggil
Mencoba Membuka tutup
membuka/melep botol tempat Tempat bekal
Anak Praktek langsung Observasi
as benda yang minum anak
tertutup
Menyebut nama Benda &
Mengajak anak Lingkungan
Bahasa benda atau binatang yang Praktek langsung Observasi
rekreasi sekitar
binatang ditemui
Mengucapkan 2
Mengatakan 2 suku kata yang
Praktek
suku kata yang sama seperti Pendidik Stimulasi Observasi
langsung
sama mama, papa,
dada
Meniru cara
Memeluk anak
menyatakan Praktek
Sosial emosional ketika menangis Pendidik, anak Stimulasi Observasi
perasaan sayang langsung
dengan memeluk
6. Usia 24 36 Bulan
NO. LINGKUP TPP MATERI SUMBER BAHAN KEG. PEMB. EVALUA RTL
PERKEMB PEMB. BELAJAR AJAR SI
I NILAI MORAL Mulai meniru Doa sebelum Guru CD PL. Doa masuk kamar Observasi Pembiasaa
DAN AGAMA doa pendek masuk kamar Poster mandi n sehari
sesuia dengan mandi hari, pem
agamanya bimbingan
terha dap
anak yg
belum
FISIK MOTORIK mampu
II a. Motorik Koordinasi jari Guru dan Film tentang PL menggosok gigi Unjukkerj Pembiasaa
halus tangan cukup Menggosok gigi anak cara a n sehari
baik untuk menggosok observasi hari, pem
memegang gigi yang bimbingan
benda pipih benar terha dap
seperti anak yg
sendok dan belum
sikat gigi mampu
PL melompat ke depan Pembiasaa
b. Motorik Melompat ke Melompat Guru Pijakan di pijakan warna Unjuk n sehari
Kasar depan dan kedepan tiga kali warna kerja hari, pem
7. Usia 36 48 Bulan
C. Layanan Pendidikan
1. Usia 0 12 Bulan
2 Fisik motorik Berguling ke kanan Merangsang Pengasuh Pengasuh Anak Observasi Masih
dan ke kiri anak untuk dimiringkan perlu
berguling kekanan dan diulang
kekiri dibantu lagi
oleh pengasuh
Bertepuk tangan Anak diajak Audio Visual VCD lagu-lagu Anak disetelkan Observasi Masih
bertepuk vcd lagu-lagu perlu di
tangan anak motivasi
mengikuti
lagu yang
diputar dan
dilihat di TV
3 Kognitif Membedakan apa Anak Pengasuh Mainan Anak diberikan observasi Masih
yang diinginkan diberikan dengan warna beberapa perlu
beberapa yang terang mianan dengan bimbinga
pilihan warna yang n
2. Usia 12 24 Bulan
NO. LINGKUP TPP MATERI SUMBER BAHAN KEG. PEMB. EVALUASI RTL
PERKEMB PEMB. BELAJAR AJAR
1 Nilai agama Dapat mendengarkan Doa CD CD doa-doa Doa Observasi Masih
dan moral doa yang di bacakan perlu
diulang
lagi
Dapat mendengarkan Cerita Pengasuh Cerita Cerita tentang Observasi Masih
nama Tuhan tentang bergambar tuhan perlu
tuhan diulang
lagi
Dapat menirukan Menirukan Pengasuh Pengasuh Menirukan cara Observasi Masih
sebagian gerakan cara berdoa berdoa perlu
ibadah diulang
lagi
Dapat meniru Menyebut Pengasuh pengasuh Menyebut nama Observasi Masih
menyebutkan nama nama tuhan tuhan perlu
tuhan diulang
lagi
Mulai meniru doa Mengikuti Guru/Ustad CD Doa/Buku Menghafal doa Unjuk Pembiasaan
pendek bacaan doa bantal harian kerja
sesuai dengan harian Observasi
agamanya
Mulai memahami Penanaman Guru & Buku Mengucap dan Observasi Pembiasaan
kapan pembiasaan Keluarga menjawab salam , dialog
mengucapkan salam, harian, , mengucap
terima Bercerita, terima kasih,
kasih, maaf, dsb. Bernyanyi maaf dsb
Penanaman Guru/Polisi Buku,CD Demontrasi darI Observasi Pembiasaan
pembiasaan KEPOLISIAN,
mengidentifikasi Bercerita
perbuatan
salah-benar,
baik-buruk
Mengucap dan Guru CD/Film Mengucap salam Observasi Pembiasaan
menjawab
salam dari guru
Mau meminta Guru/orang Film/CD Bermain Observasi Pembiasaan
maaf apabila tua
melakukan
kesalahan
4. Usia 36 48 Bulan
LINKUP SUMBER
No TPP MATERI BAHAN AJAR KEG. BELAJAR EVALUASI RTL
PERKEMBANG BELAJAR
Mulai memahami arti Tuhan Maha Internet Multimedia web Melihat film Observasi Pembiasaan
kasihan penyayang benda ciptaan
dan sayang kepada Allah
ciptaan
Tuhan. Menyayangi Pendidik Buku cerita
ciptaan Tuhan Mendengarkan Observasi Pembiasaan
cerita Binatang
ciptaan Tuhan
Naik-turun tangga atau Naik turun APE Luar Tangga Naik turun Observasi,
tempat yang lebih tinggi tangga majemuk tangga unjuk kerja Pembiasaan
dengan kaki bergantian.
Masih perlu
APE Luar Observasi,
bimbingan
Meniti di atas papan yang Keseimbangan Papan titian Meniti papan unjuk kerja
cukup lebar. titian tanpa
berpegangan
Melompat turun dari Masih perlu
ketinggian kurang lebih Melompat turun APE Observasi, motivasi
20 cm dari ketinggian Kursi, unjuk kerja
(di bawah tinggi lutut Naik ke kursi
Motorik Kasaranak). anak kemudian
melompat Masih perlu
Meniru gerakan senam Guru Unjuk diulang lagi
sederhana seperti Senam CD senam kerja,
menirukan Kegiatan Senam observasi
gerakan pohon, kelinci bersama senam
melompat). sehat ceria bebek
berenang
B.Motorik Halus Menuang air/pasir ke Mengenal APE Air, ember, Menuang air Observasi, Masih perlu
dalam tempat karakteristik botol, gayung kedalam botol unjuk kerja motivasi
penampung benda di sekitar kecil
(mangkuk,ember) anak
Meronce manik2 yang tdk Klasifikasi urutan Meronce manik- Observasi, Masih perlu
terlalu kecil dengan perbandingan APE Manik-manik, manik menjadi hasil karya bimbingan
benang yang agak kaku benang kalung
Menggunting kertas
Menggunting pola APE Hasil karya Memotivasi
mengikuti pola garis lurus
garis lurus Gunting dan Menggunting anak agar
kertas berpola bentuk kotak hasil lebih
3. Memahami perbedaan
antara
dua hal dari jenis yang Perbedaan dan pendidik Buah Pengembang
sama persamaan rambutan, Menyebutkan observasi an program
seperti membedakan pisang perbedaan lain
antara tekstur dari buah
buah rambutan dan rambutan dan
pisang; pisang
perbedaan antara ayam
dan
kucing.
B.Mengenalkan Menempatkan benda Urutan-ukuran APE Balok Mengurutkan Unjuk kerja Pengayaan
konsep,bentuk dalam balok dari yang
dan ukuran urutan ukuran (paling dari keci -besar
kecil-paling besar). atau sebaliknya
D. Layanan Perlindungan
5. Usia 0 12 Bulan
Mencoba Membuka Pendidik,pe Gelas dan Membuka dan Observasi Membuka tutup
membuka/melepas tutup gelas ngasuh tutup menutup tempat
benda yang tertutup plastik makan,toples
4. Bahasa Menangis Mengajak Pendidik,pe Visual ( suara Mengajak Observasi Pendidik selalu
Berteriak anak ngasuh guru ) berkomunikasi mengkomunikas
Bergumam berkomunikasi yang jelas ikan semua
dengan kegiatan dan
memegang bahasa anak
mainan
Memperhatikan Mengajak Pendidik,pe Buku,boneka Bercerita Observasi Menampilkan
/mendengarkan anak ngasuh Audio visual
ucapan orang berbicara,
bercerita
Mengucapkan 2 kata Mengungkapk Pendidik,pe Makanan, Mengkomunikasi Observasi Menambah kosa
untuk menyatakan an keinginan ngasuh minuman,main kan keinginan kata dengan
keinginan dengan kata an dengan kata memberi contoh
sederhana sederhana
5. Sosial Meniru cara Bermain Pendidik,pe Boneka Bermain peran Unjuk Menampilkan
emosional menyatakan perasaan peran makro ngasuh (makro) dengan kerja Audio visual
sayang dengan boneka yang lain
memeluk
Lingkup Materi
Sumber Bahan Kegiatan
No. Perkemba TPP Pembelajara Evaluasi RTL
Belajar Ajar Pembelajaran
ngan n
Fisik Berjalan sendiri Anak berjalan Kapur Tulis Praktek langsung Observasi Anak berjalan
1. motorik tanpa dibantu Pendidik, lurus meraih
diatas garis anak benda di ujung
lurus 2 meter lintasan
Naik tangga/tempat Naik tangga , Tangga, Praktek Observasi Anak berlatih
yang lebih tinggi naik sofa Pendidik, sofa langsung naik tangga
dengan merangkak dengan anak dengan
merangkak berpegangan
pada orang
dewasa
Berdiri dengan 1 kaki Anak berdiri Gerak dan Praktek langsung Obsevasi Anak berdiri
selama 1 detik dengan 1 kaki lagu dengan 1 kaki
1 detik Pendidik, bergantian
anak masing
masing selama
1 detik
Membuat coretan Anak membuat Lingkungan, Pensil warna, Unjuk kerja Observasi Memajang
bebas coretan bebas Pendidik kertas hasil karya
dengan anak
menggunakan
pensil warna
Memegang gelas Anak Gelas, Bermain Unjuk Mengganti air
dengan 2 tangan memegang Pendidik, ember, air kerja dengan biji-
gelas plastik anak bijian
dengan 2
tangan melalui
bermain
Fisik Melompat ditempat Melompat Pendidik, Matras Praktek langsung Obsevasi Berlatih
motorik dengan 2 kaki anak melompat di
atas garis
Naik tangga atau Naik turun Pendidik, Tangga Bermain Observasi Naik tangga
tempat yang lebih tangga dengan anak (1-2 anak
tinggi dengan dibantu tangga) atau
berpegangan seorang guru tempat
yanglebih
tinggi dengan
berpegangan
Memasukkan benda ke Membereskan Pendidik, Mainan, Bermain Observasi Berlatih
dalam wadah yang mainan dalam anak kotak mainan membereskan
sesuai kotak mainan di
rumah
Memegang sendiri Makan Pendidik, Peralatan Praktek langsung Obsevasi Berlatih
cangkir/gelas dan bersama anak makan, mengambil
Kognitif Mulai memahami Bermain secara Lingkungan, Berbagai alat Bermain Observasi Dapat bermain
prinsip milik orang lain berkelompok Pendidik, permainan bergantian (
anak tidak berebut)
saat bermain
Menunjuk dengan Menunjuk Pendidik, Tubuh Demonstrasi Observasi Menunjuk
benar paling sedikit bagian-bagian anak dengan benar
satu bagian badannya badan, 2-3 bagian
misalnya : badannya
rambut, mata,
hidung, mulut,
dsb.
Bahasa Tertarik pada gambar- Melihat gambar Buku, Buku Praktek Dialog Menanyakan
gambar dalam buku dibuku Pendidik, bergambar langsung, beberapa
anak bermain gambar di
buku
Menggunakan kata- Anak bertanya Pendidik, Foto anak, Bermain, tanya Observasi Bertanya
kata sederhana untuk dengan cara anak foto keluarga jawab dan kepada orang
menyatakan menunjuk diskusi, bercerita dewasa
keingintahuan orang yang sesuatu yang
ditanyakan dilihatnya
Menjawab pertanyaan Menanyakan Buku, Buku cerita, Tanya jawab Wawancar Menjawab
dengan kalimat pendek segala sesuatu Pendidik, alat peraga a pertanyaan
sesuai dengan anak tentang
4 Sosial Menunjukkan reaksi Mengajak anak Pendidik, Mainan anak, Praktek langsung Anecdot Merespon
emosional marah apabila merasa bermain anak teman-teman dengan tepat
terganggu bersama reaksi marah
teman- yang
temannya ditunjukkan
anak
Menunjukkan reaksi Mengajak Lingkungan, Lingkungan Praktek langsung Anecdot Menanyakan
yang berbeda terhadap jalan-jalan Modeling, sekitar perasaan anak
orang yang baru dengan Pendidik, terhadap orang
dikenal memperkenalk anak yang baru
an orang-orang dikenal
disekitar
Usia 18 24 bulan
7. Usia 24 36 Bulan
No Lingkup Materi Kegiatan RTL
Sumber
Perkemba TPP Pembelajara Bahan Ajar Pembelajar Evaluasi
Belajar
ngan n an
1. Nilai moral Mulai meniru gerakan Meniru gerakan Guru Poster Praktek Unjuk Praktek wudlu
dan agama berdoa/ sembahyang wudlu Ustadz / Gambar langsung, kerja, melalui audio
sesuai dengan ustadzah Wudhu bermain, Observasi visual
4. Bahasa Hafal beberapa lagu Menyanyikan Guru, Anak Kaset / CD Demonstrasi Observasi Menyanyi
anak sederhana lagu secara diikuti dengan
berulang-ulang gerakan
Memahami Bercerita Guru Buku, Bercerita Observasi Menceritakan
cerita/dongeng sesuai dengan gambar, kembali cerita
Sederhana tema boneka yang didengar
tangan, CD
Memahami perintah Mengikuti Guru Multimedia Bermain, Observasi, Membiasakan
sederhana seperti kegiatan game pemberian dialog meletakkan
letakkan mainan di dengan aturan atraktif tugas dan benda pada
atas meja, ambil meletakkan praktek tempat
mainan dari dalam benda langsung
kotak
Menggunakan kata Bercerita Guru Buku, Praktek Observasi Berkomunikasi
tanya dengan tepat dengan gambar, langsung dengan lancar
(apa, siapa, berbagai media boneka
bagaimana, mengapa, sesuai dengan tangan, CD
dimana) materi/tema
5. Sosial Mulai bisa Toilet Training Guru, Anak Buku Cerita, Demonstrasi Observasi Mengungkapka
emosional mengungkapkan ketika CD Kartun n keinginannya
ingin buang air kecil ketika ingin
dan buang air besar BAK / BAB
Mulai memahami hak Pembiasaan Guru Buku cerita Praktik Unjuk Membiasaakan
orang lain (harus antri di semua Anak langsung kerja antri
antri, menunggu aktivitas yang menunggu
giliran dilakukan giliran
secara
bergantian
Menyatakan perasaan Bermain Anak Audio Visual Kerja Observasi Senang
terhadap anak lain bersama film kelompok bermain
8. Usia 36 48 Bulan
NO. LINKUP TPP MATERI SUMBER BAHAN KEGIATAN EVALUAS RTL
PERKEMB PEMBELAJAR BELAJAR AJAR PEMBELAJARA I
A NGAN AN N
Nilai moral Mulai memahami Ragam agama Pendidik, Buku Cerita, Bercerita Observasi Menanyakan
agama pengertian yang dianut di Anak Lagu PL agama yang di
perilaku yang Indonesia anut teman di
berlawanan rumah
meskipun belum selalu
dilakukan seperti
pemahaman
perilaku baik-buruk,
benar-salah, sopan-
tidak sopan.
Perbedaan Pendidik, Buku Cerita, Bercerita Observasi Menghormati
agama Anak Lagi PL ibadah agama
lain
Perilaku baik Lingkungan, Model PL, bercerita Observasi Mengidentifika
buruk Benar Pendidik, Buku si perilaku
salah, sopan Anak lagu baik/ buruk
Semoga bermanfaat.