Anda di halaman 1dari 7

KERAPATAN ( DENSITAS )

Kerapatan merupakan perbandingan antara massa dan volume dari suatu


senyawa. Makin besar volume dan massa dari suatu senyawa, makin kecil
kerapatannya. Begitu juga sebaliknya, makin kecil volume dan massa suatu
senyawa, kerapatannya makin besar. Kebanyakan zat padat dan cairan
mengembang sedikit bila dipanaskan dan menyusut sedikit bila dipengaruhi
penambahan tekanan eksternal (Soedojo, 1999).
Kerapatan berubah dengan perubahan temperatur (dalam banyak
kasus,kerapatan menurun dengan kenaikan temperatur, karena hamper semua
substansimengembang ketika dipanaskan). Konsekuensinya, temperatur harus
dicatat dengan nilai kerapatannya. Sebagai tambahan, tekanan gas harus spesifik
(Stoker., 1993).
Kerapatan partikel, karena partikel bisa keras dan lembut dalam satu hal dan
kasar serta berpori dalam hal lainnya, seseorang harus menyatakan kerapatan
dengan hati-hati. Kerapatan partikel secara umum didefinisikan sebagai berat per
satuan volume, kesulitan timbul bila seseorang mencoba untuk menentukan volume
dan partikel yang mengandung retakan-retakan mikroskopis pori-pori dalam ruang
kapiler. (Alfred, Martin., 1993).

Untuk mudahnya, bisa didefinisikan tiga tipe kerapatan, yaitu :


a. Kerapatan sebenarnya dari bahan itu sendiri, tidak termasuk rongga-rongga
dan pori-pori di dalam partikel yang lebih besar dari dimensi molekuler atau
dimensi atomis dalam kisi-kisi kristal.
b. Kerapatan granul, seperti ditentukan oleh perpindahan tempat dari air raksa,
yang tidak mempenetrasi pada tekanan biasa ke dalam pori-pori yang lebih
kecil sekitar 10 mili micron.
c. Kerapatan bulk, seperti ditentukan dari volume bulk dan berat suatu serbuk
kering dalam sebuah gelas ukur.
Kerapatan sebenarnya adalah kerapatan dari bahan padat yang nyata
(sebenarnya). Metode untuk menentukan kerapatan padatan tidak berpori dengan
pemindahan cairan di mana padatan tersebut tidak larut ditemukan dalam buku-
buku farmasi umum. Jika bahan berpori seperti halnya kebanyakan serbuk-serbuk,
kerapatan sebenarnya dapat ditentukan dengan menggunakan densitometer helium.
(Alfred, Martin., 1993)
Kerapatan granul bisa ditentukan dengan suatu metode yang serupa dengan
metode pemindahan cairan. Digunakan air raksa, karena air raksa mengisi ruang-
ruang kosong tetapi tidak berpenetrasi ke dalam pori-pori dalam dari partikel.
Kerapatan bulk didefinisikan sebagai massa dari suatu serbuk dibagi dengan
volume bulk. (Alfred, Martin., 1993)
Kerapatan atau density dinyatakan dengan ( adalah huruf kecil Yunani
yang dibaca rho), didefinisikan sebagai massa per satuan volume. = (2-1)
dimana = kerapatan (kg/m3) m = massa benda (kg) v = volume (m3).
Kerapatan adalah suatu sifat karakteristik setiap bahan murni. Benda
tersusun atas bahan murni, misalnya emas murni, yang dapat memiliki berbagai
ukuran ataupun massa, tetapi kerapatannya akan sama untuk semuanya. Satuan SI
untuk kerapatan adalah kg/m3. Kadang kerapatan diberikan dalam g/cm3. Dengan
catatan bahwa jika kg/m3 = 1000 g/(100 cm)3, kemudian kerapatan yang diberikan
dalam g/cm3 harus dikalikan dengan 1000 untuk memberikan hasil dalam kg/m3.

Kerapatan (Density) adalah masa suatu bahan dibagi dengan isi (volume)
bahan tersebut. RUMUS :

= massa / volume

simbol rho ()
dimensinya ML -3
satuannya kg/m-3
Berbagai kerapatan (density) bahan
Bahan Kerapatan (kg/m3)
Cair
Air pada suhu 40C 1.00 103
Darah, plasma 1.03 103
Darah seluruhnya 1.05 103
Air laut 1.025 103
Raksa 13.6 103
Alkohol, alkyl 0.79 103
Bensin 0.68 103
Gas
Udara 1.29
Helium 0.179
Karbon dioksida 1.98
Uap air pada suhu 1000C 0.598

Kenaikan suhu biasanya akan menurunkan kerapatan suatu bahan, namun


di bidang teknik bahan padat dan cairan dianggap tidak termampatkan sehingga
kerapatannya dianggap tidak terpengaruh suhu dan tekanan yang tidak begitu besar.

Macam Kerapatan:
1. Kerapatan Benda Padat
Kerapatan benda padat dapat dibedakan menjadi 2 yaitu kerapatan padat
(solid / particle density) dan kerapatan curah (bulk density).
a. Kerapatan Padat
Dengan mengetahui komposisi suatu bahan pertanian, kita dapat
menentukan kerapatan bahan tersebut karena kerapatan padat merupakan
hasil bagi masa partikel dengan volume partikel dalam suatu bahan.
rumus untuk menghitung kerapatan padat:

ps = 1
m1/1 + m2/2++mn/n

Keterangan:
s = kerapatan padat
m1,...,mn = fraksi masa komponen penyusun
1,,2 = kerapatan masa komponen penyusun

Ps = V1 1+V2
2++V3 3
V = Fraksi mol
= Kerapatan konstituen

Penentuan kerapatan padat dapat dilakukan dengan prinsip


pengapungan menggunakan cairan yang telah diketahui terlebih dahulu
densitasnya, dengan syarat, suhu benda padat yang di ukur harus sama
dengan suhu cairan yang diketahui densitasnya.
Kerapatan benda dapat dipengaruhi oleh kondisi pengolahan,
misalnya dehidrasi dan aglomerasi akan mempengaruhi tingkat dan sifat
pembentukan pori sehingga perancangan alat dan data kerapatan padat harus
akurat.
b. Kerapatan Curah
Kerapatan curah merupakan kerapatan bahan curah alam keadaan
volume seimbang. Kerapatan curah dipengaruhi oleh kerapatan padat,
ukuran, cara pengukuran, bentuk geomnetri dan sifat permukaan.
Bila biji-bijian, butiran atau tepung ditangani dalam jumlah banyak maka
isi curahan sama dengan isi benda padat ditambah dengan isi ruang (pori-
pori).
Porositas () bahan yang dikemas merupakan fraksi total volume yang
ditempati udara.

= Volume udara
(pori)

Total volume Porositas dipengaruhi oleh bentuk geometri bahan,


sifat permukaan bahan, ukuran. Cara penentuan kerapatan curah:
Pertama tepung yang beratnya telah diketahui dimasukkan kedalam tabung
pengukur, kemudian digoyangkan dengan jumlag goyangan dan waktu
tertentu sehingga menghasilkan volume curah. Kerapatan curah (b) =
Massa

Volume Curah
Pada pengukuran kerapatan curah bahan padat tertentu, terdapat
standart yang sudah ditentukan oleh ahli di bidang tertentu.
2. KERAPATAN CAIRAN DAN BERAT JENIS
Berat jenis (specific gravity) merupakan rasio massa cairan dengan
massa air (volume) dan di ukur pada basis suhu yang sama.

Keterangan :
BJ = Massa cairan
Massa air (v,t)
L = (BJ) T X w

L = Kerapatan cairan pada suhu T


(BJ) T = Berat jenis pada suhu T
w = kerapatan air pada T
perubahan berat jenis karena suhu lebih kecil dibandingkan perubahan
kerapatan.

Anda mungkin juga menyukai