Anda di halaman 1dari 72

PENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP DAN PERPUTARAN

PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA


PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR (SUB SEKTOR MAKANAN
& MINUMAN) YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2015

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh


Gelar Ahli Madya

Oleh:
JULYANA
NIM. 12001037

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM
2017
HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

Judul Tugas Akhir : Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran

Piutang Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Perusahaan

Industri Manufaktur (Sub Sektor Makanan & Minuman)

yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015

Nama : Julyana

TM/NIM : 2017 / 12001037

Program Studi : Akuntansi

Institusi : Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam

Batam, 03 July 2017

Disetujui Oleh :

Pembimbing

Hermaya Ompusunggu,SE., M.Ak

Mengetahui :
Ketua Program Studi

Hermaya Ompusunggu,SE., M.Ak


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perputaran aktiva

tetap terhadap Profitabilitas (ROA), pengaruh perputaran piutang terhadap

profitabilitas (ROA), dan pengaruh perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang

terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan imdustri manufaktur (sub sektor

makanan & minuman) yang terdaftar di BEI. Penelitian ini mengambil sampel

sebanyak 48 dari 12 perusahaan industri manufaktur (sub sektor makanan &

minuman) yang terdaftar di BEI. Pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan media sosial. Analisis yang digunakan adalah regresi berganda.

Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara

perputaran aktiva tetap terhadap profitabilitas (ROA), dengan tingkat signifikan

0,000 (lebih kecil dari 0,05). Dengan demikian berarti bahwa hipotesis yang

menyatakan bahwa perputaran aktiva tetap memiliki pengaruh terhadap

profitabilitas (ROA) dapat diterima. Berpengaruh juga tetapi tidak signifikan

antara perputaran piutang terhadap profitabilitas (ROA), dengan tingkat signifikan

0,323 (lebih besar dari 0,05). Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang secara simultan terhadap

profitabilitas (ROA) pada perusahaan industri manufaktur (sub sektor makanan &

minuman) yang terdaftar di BEI, dengan tingkat signifikansi 0,000.

Kata kunci: perputaran aktiva tetap, perputaran piutang, dan profitabilitas

i
Abstract

The research aims to examine and analyze the influence of fixed asset of

profitability (ROA), the influence receivable of profitability (ROA) and The

influence fixed asset and receivable of profitability (ROA) in manufacturing

industry company listed in BEI. This research was a sample of 48 of the 12

manufacturing industry company listed in BEI. Samples was taken by social

media. The analysis used is multiple regression. By using signification limits

about 0,05

Analysis result of research indicate that there is significant influence

between fixed asset to profitability (ROA). By significant value about 0,000 (less

than 0,05). Therefore, hypothesis which stated that fixed asset have influence to

profitability (ROA) work could be accepted. Influential but not significant

between receivable to profitability (ROA), by significant value 0.323 (greater than

0.05). Simultaneously both fixed asset and receivable have positive and significant

influence to profitability (ROA)in manufacturing industry company listed in BEI,

by f value about 0,000 (less than 0.05).

Keywords: Profitability (ROA), receivable, and fixed asset

ii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang dengan rahmat-Nya penulis telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang

merupakan salah satu syarat untuk menempuh Ujian Ahli Madya pada Program

Studi Akuntansi pada Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam.

Tugas Akhir ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan

dengan judul: Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran Piutang

Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Perusahaan Industri Manufaktur (Sub Sektor

Makanan & Minuman) yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2012-2015.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Kiatwansyah selaku Ketua Pembina Yayasan Permata Harapan

Bangsa Batam.

2. Ibu Sumiati Br. Bangun, S.E. selaku Ketua Yayasan Permata Harapan

Bangsa Batam.

3. Bapak Joko Setiawan, SE.,MM selaku Direktur Akademi Akuntansi

Permata Harapan Batam.

4. Ibu Hermaya Ompusunggu,SE.,MAk selaku Ketua Program studi

Akuntansi pada Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam.

5. Sahara, S.Pd., M.Pd.E selaku Pembimbing yang telah mengarahkan dan

membimbing penulis selama pembuatan Tugas Akhir ini.

6. Bapak Hendra Agus selaku Pimpinan tempat penulis memperoleh data

selama penulisan Tugas Akhir ini.

iii
7. Staff dosen dan Karyawan Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam,

yang telah banyak memberikan ilmu dan kemudahan di dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh

sebab itu, kritikan dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan agar

kekeliruan dan kekhilafan dalam penulisan ini dapat kita koreksi bersama untuk

penyempurnaan baik isi maupun bahasanya.

Akhir kata penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah

wawasan ilmu Pengetahuan baik pembaca maupun penulis sendiri, dan

bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan penelitian berikutnya.

Batam, 03 July 2017

Penulis Julyana

iv
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... iii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix

DAFTAR GRAFIK ................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 4

D. Perumusan Masalah ................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

1. Manfaat Teoritis .................................................................. 5

2. Manfaat Praktis ................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 6

A. Kajian Teori ............................................................................... 6

1. Aktiva Tetap ........................................................................ 6

a. Jenis Aktiva Tetap ......................................................... 6

b. Penyusutan Aktiva Tetap .............................................. 8

c. Perputaran Aktiva Tetap ............................................... 10

v
2. Piutang ................................................................................ 11

a. Piutang Dagang ............................................................. 12

b. Piutang Wesel ............................................................... 12

c. Piutang Lain-lain ........................................................... 12

d. Penilaian dan Pelaporan Piutang ................................... 13

e. Metode Penghapusan Piutang ....................................... 13

f. Umur Piutang ................................................................ 14

g. Perputaran Piutang ........................................................ 14

3. Profitabilitas ........................................................................ 16

B. Kerangka Konseptual ................................................................. 21

1. Perputaran Aktiva Tetap dengan Profitabilitas ................... 22

2. Perputaran Piutang dengan Profitabilitas ............................ 23

3. Penelitian Terdahulu ........................................................... 25

C. Hipotesis Penelitian .................................................................... 27

BAB III METODELOGI PENELITIAN ................................................ 28

A. Jenis Waktu dan Tempat Penelitian ........................................... 28

B. Populasi dan Sampel .................................................................. 28

C. Jenis dan Sumber ........................................................................ 29

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 30

E. Instrumen Penelitian ................................................................... 30

F. Teknik Analisis Data .................................................................. 32

1. Metode Analisis Data .......................................................... 32

a. Uji Asumsi Klasik ......................................................... 33

vi
1. Uji Normalitas ......................................................... 33

2. Uji Multikolinieritas ................................................ 34

3. Uji Heteroskedastisitas ............................................ 35

3. Uji Autokorelasi ...................................................... 35

2. Pengujian Hipotesis ............................................................ 36

a. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ............... 36

b. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) .................... 37

c. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) .......................... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 38

A. Deskripsi Data ............................................................................ 38

1. Deskriptif Data Penelitian ................................................... 38

a. Perputaran Aktiva Tetap ............................................... 38

b. Perputaran Piutang ........................................................ 39

c. Return On Asset (ROA) ................................................ 39

2. Hasil Pengujian Asumsi Klasik .......................................... 39

a. Hasil Uji Normalitas ..................................................... 40

b. Hasil Uji Multikolinieritas ............................................ 42

c. Hasil Heterokesdastisitas .............................................. 43

d. Hasil Autokorelasi ........................................................ 44

B. Pengujian Hipotesis .................................................................... 47

1. Hasil Uji Signifikan Simultan Uji F .................................... 47

2. Hasil Uji Signifikan Parsial Uji t ........................................ 48

3. Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (R2) ............................... 49

vii
C. Pembahasan ................................................................................ 50

1. Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas .. 50

2. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas ........ 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 53

A. Kesimpulan ................................................................................ 53

B. Saran ........................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 55

LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 25

2. Sampel Penelitian .................................................................................. 29

3. Operasionalisasi Variabel Penelitian .................................................... 31

4. Deskriptif Statistic ................................................................................ 38

5. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ........................................................... 40

6. Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................... 43

7. Hasil Uji Autokorelasi .......................................................................... 45

8. Hasil Uji Regrasi Berganda ................................................................... 46

9. Hasil Uji F ............................................................................................. 47

10. Hasil Uji t .............................................................................................. 48

11. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................... 49

12. Kesimpulan Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran Piutang Terhadap

Profitabilitas (ROA) .............................................................................. 50

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Perusahaan Manufaktur ................................................ L-1

2. Tabel Perhitungan Perputaran Aktiva Tetap ...................................... L-2

3. Tabel Perhitungan Perputaran Piutang ............................................... L-3

4. Tabel Perhitungan Profitabilitas (ROA) ............................................ L-4

5. Tabel Hasil Uji SPSS ........................................................................ L-5

a. Descriptive Statistic ..................................................................... L-5

b. Hasil Uji Normalitas .................................................................... L-5

c. Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................. L-6

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................... L-6

e. Hasil Uji Autokorelasi .................................................................... L-6

f. Hasil Uji Regrasi Linier Berganda .................................................. L-7

g. Hasil Uji F ....................................................................................... L-7

h. Hasil Uji t ........................................................................................ L-7

i. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................. L-8

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Perusahaan Manufaktur ................................................ L-1

2. Tabel Perhitungan Perputaran Aktiva Tetap ...................................... L-2

3. Tabel Perhitungan Perputaran Piutang ............................................... L-3

4. Tabel Perhitungan Profitabilitas (ROA) ............................................ L-4

5. Tabel Hasil Uji SPSS ........................................................................ L-5

a. Descriptive Statistic ..................................................................... L-5

b. Hasil Uji Normalitas .................................................................... L-5

c. Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................. L-6

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................... L-6

e. Hasil Uji Autokorelasi .................................................................... L-6

f. Hasil Uji Regrasi Linier Berganda .................................................. L-7

g. Hasil Uji F ....................................................................................... L-7

h. Hasil Uji t ........................................................................................ L-7

i. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................. L-8

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan mempunyai harta (aktiva) untuk mendukung kegiatan

usahanya. Aktiva itu dibagi menjadi dua yaitu: aktiva lancar dan aktiva tetap.

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam

kegiatan usaha perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun,

berupa: tanah, bangunan, peralatan, dan sebagainya. Misalnya gedung digunakan

sebagai tempat pelaksanaan kegiatan perusahaan pabrik, kantor, dan sebagainya,

mesin-mesin yang digunakan untuk berprokduksi atau melaksanakan kegiatan

perusahaan tertentu dan aktiva lainnya yang sejenis lainnya. Aktiva ini berfungsi

untuk mendukung menjalakan kegiatannya, yaitu kegiatan yang dilakukan

perusahaan dalam rangka memperoleh dana. Aktiva tetap memiliki peranan

penting dalam menyediakan informasi yang bermanfaat bagi kreditor dan

investor.

Aktiva tetap juga disusutkan dengan menggunakan harga perolehan aktiva

tersebut kemudian dibebankan kepada periode-periode dalam masa

penggunaannya. Penyusutan/Depresiasi adalah proses pengalokasian harga

perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaatnya dengan cara yang

rasional dan sistematis. Sedangkan yang dimaksudkan dengan perputaran aktiva

tetap yaitu perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap neto pada suatu

perusahaan. Menghitung tingkat perputaran aktiva tetap yaitu, dengan membagi

penjualan dengan aktiva tetap bersih. Maka dapat disimpulkan bahwa perputaran

1
2

aktiva tetap ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu, penjualan dan aktiva tetap

bersih. Yang dimaksud total aktiva tetap bersih adalah total aktiva tetap setelah

dikurangi penyusutan aktiva tetap.

Piutang merupakan aktiva lancar perusahaan yang timbul sebagai akibat

dilaksanakannya dengan penjualan kredit. Oleh karena itu penjualan secara kredit

menjadi suatu kebutuhan bagi perusahaan dalam meningkatkan volume

penjualannya. Penjualan secara kredit ini tidak segera menghasilkan penerimaan

kas, tetapi menimbulkan piutang dan akan berubah menjadi kas pada saat terjadi

pelunasan piutang oleh pelanggan atau konsumen.

Perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya untuk

mengubah piutang menjadi kas. Perputaran piutang dihitung dengan membagi

penjualan dengan saldo rata-rata piutang. Saldo rata-rata piutang dihitung dengan

menjumlahkan saldo awal dan saldo akhir dan kemudian membaginya menjadi

dua.

Tujuan paling mendasarkan dari operasi perusahaan adalah perusahaan

harus memperoleh laba yang besar. Profitabilitas adalah kemampuan suatu

perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Salah satu rasio

yang digunakan manajemen perusahaan untuk mengukur profitabilitas adalah

rasio return on assets (ROA). Rasio return on assets (ROA) digunakan untuk

mengukur dan menilai tingkat pengembalian atas aktiva yang digunakan

memperoleh laba. Alat yang umum digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas

dihubungkan dengan penjualan yaitu laporan laba rugi dimana setiap posnya

dinyatakan dalam persentase penjualan. Dengan demikian dalam memperoleh


3

piutang dapat ditagih sangat berhubungan dengan profitabilitas perusahaan.

Karena profitabilitas perusahaan menunjukkan suatu perbandingan antara laba dan

penjualan.

Maka berdasarkan uraian-uraian di atas yang menggerakkan pikiran penulis

untuk turut serta membahas tentang perputaran aktiva tetap dan perputaran

piutang terhadap profitabilitas. Sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan

penulis, maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul PENGARUH

PERPUTARAN AKTIVA TETAP DAN PERPUTARAN PIUTANG

TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA PERUSAHAAN INDUSTRI

MANUFAKTUR (SUB SEKTOR MAKANAN & MINUMAN) YANG

TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2015.

B. Indentifikasi Masalah

Masalah yang akan penulis indentifikasikan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Perputaran aktiva tetap berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas

(ROA)!

2. Perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas

(ROA)!

3. Perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang berpengaruh signifikan

terhadap Profitabilitas (ROA)!


4

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini masalah yang akan dibahas dibatasi pada pengaruh

hubungan perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang dengan Profitabilitas

(ROA).

D. Perumusan Masalah

1. Apakah tingkat perputaran aktiva tetap berpengaruh terhadap Profitabilitas

(ROA)?

2. Apakah perputaran piutang berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA)?

3. Apakah tingkat perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang

berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA)?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui tentang pengaruh perputaran aktiva tetap terhadap

profitabilitas (ROA).

2. Untuk mengetahui tentang pengaruh perputaran piutang terhadap

profitabilitas (ROA).

3. Untuk mengetahui tentang hubungan perputaran aktiva tetap dan

perputaran piutang profitabilitas (ROA).


5

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Bagi penulis, sebagai sarana untuk meningkatkan wawasan dan

pemahaman kepada pembaca mengenai perputaran aktiva tetap,

perputaran piutang, dan profitabilitas (ROA).

2. Manfaat Praktis

Bagi pembaca atau peneliti selanjutnya, baik rekan mahasiswa maupun

pihak-pihak lainnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan yang berguna untuk menambah pengetahuan dan menjadi

bahan perbandingan penelitian atau menjadi dasar penelitian lebih lanjut

mengenai perputaran aktiva tetap, perputaran piutang, dan profitabilitas

(ROA).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang mempunyai umur

relative permanen memberikan manfaat kepada perusahaan selama

bertahun-tahun yang dimilki dan digunakan untuk operasi sehari-hari

dalam rangka kegiatan normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual

kembali bukan barang dagangan serta nilainya relative material (S.

Munawir (2010:30).

Sedangkan menurut Soemarso (2009:230) yang dimaksud dengan

aktiva tetap yaitu:

Aktiva tetap adalah aktiva bernilai besar digunakan untuk

kegiatan perusahaan bersifat tetap atau permanen dan tidak untuk dijual

kembali dalam kegiatan normal.

Jadi yang dimaksud aktiva tetap adalah asset jangka panjang, yang

digunakan dalam kegiatan perusahaan tidak untuk dijual kembali dalam

rangka kegiatan normal perusahaan serta mampu memberikan manfaat

atau penggunaan berulang dan biasanya diharapkan untuk bertahan lebih

dari satu tahun.

a. Jenis Aktiva Tetap

Aktiva tetap sesuai dengan jenisnya dapat dikelompokkan menjadi

2 (dua), yaitu:

6
7

1. Aktiva tetap tidak dapat disusutkan

Aktiva tetap yang tidak dapat disusutkan adalah

aktiva yang mempunyai umur atau masa keggunaannya yang

tidak terbatas. Termasuk dalam aktiva jenis ini misalnya, tanah

untuk bangun kantor, atau untuk bangun pabrik. Harga

perolehan tanah ini tidak perlu disusutkan karena masa

penggunaannya tidak terbatas dan fungsi tanah ini untuk

kegiatan perusahaan dimasa mendatang tidak akan mengalami

penurunan dalam keadaan normal.

2. Aktiva tetap yang dapat disusutkan

Aktiva tetap yang dapat disusutkan adalah aktiva

yang umur atau masa penggunaanya terbatas. Jenis aktiva tetap

yang dapat disusutkan terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu:

a. Aktiva tetap yang bila masa penggunaannya atau umurnya

telah berakhir dapat diganti dengan aktiva sejenis. Aktiva

semacam ini harga perolehannya dapat dialokasikan dengan

cara menyusutkan (depresiasi). Jenis aktiva ini misalnya:

bangunan, kendaraan, mesin-mesin pabrik, alat-alat

perbengkelan, peralatan kantor, dan sebagainya.

b. Aktiva tetap yang bila masa penggunaannya atau umurnya

telah berakhir tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis.

Jenis aktiva tetap ini harga perolehannya dapat dialokasikan


8

dengan cara menyusutkan (depletion). Misalnya: tanah,

tambang, hutan, dan lain sebagainya.

b. Penyusutan Aktiva Tetap

Penyusutan adalah proses untuk mengalokasikan harga perolehan

dari aktiva tetap menjadi beban pada suatu periode.

Dalam buku M. Yusuf (2011:117), Abdul Halim 1998 mengatakan

penyusutan adalah Suatu proses yang sistematik dan rasional dalam

mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap ke periode-periode yang

memperoleh manfaat dari pemakaian aktiva.

Jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) adalah biaya

perolehan suatu aktiva, atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya

perolehan dalam laporan keuangan, dikurangi nilai sisanya.

Ada 4 faktor yang mempengaruhi periodic beban penyusutan yaitu:

1. Harga perolehan Aktiva (Asset Cost) yaitu Meliputi seluruh

pengeluaran yang berkaitan dengan perolehan dan penyiapan

untuk dapat digunakan. Harga perolehan aktiva ini dikurangi

nilai residu yang diperkirakan yaitu harga perolehan aktiva

yang dibebankan ke pendapatan di masa depan.

2. Nilai residual atau nilai sisa (Residual or Salvage Value) yaitu

Jumlah yang diperkirakan dapat direalisasikan pada saat aktiva

sudah tidak digunakan lagi. Hal ini tergantung pada

kebijaksanaan penghentian penggunaan yang diterapkan

perusahaan dan juga kondisi pasar serta faktor-faktor lainnya.


9

3. Masa manfaat (Useful life) yaitu Aktiva tetap selain tanah,

memiliki masa manfaat terbatas karena faktor-faktor fisik dan

fungsional tertentu.

Faktor fisik yang membatasi masa manfaat asset yaitu:

a. keausan dan kecacatan (wear and tear)

b. Kemerosotan nilai dan pembusukan (deterioration and

decay)

c. Kerusakan atau destruksi (damage or destruction)

4. Polazpenggunaan (Pattern of Use) yaitu Untuk menandingkan

harga perolehan aktiva terhadap pendapatan, beban penyusutan

periodik harus mencerminkan setepat mungkin pola

penggunaannya. Jika aktiva menghasilkan suatu pola

pendapatan yang bervariasi, maka beban penyusutannya juga

harus bervariasi dengan pola yang sama. Jika penyusutan di

ukur dalam satuan faktor waktu, pola penggunaannya harus di

estimasikan.

Dalam buku M. Yusuf (2011:117), Abdul Halim, 1998 mengatakan

metode yang diterapkan dalam mekanisme penyusutan antara lain :

1. Metode garis lurus (straight-line method)

2. Metode saldo menurun berganda (double declining balance

method)

3. Metode unit produksi (uni of production method)

4. Metode jumlah angka tahun (sum-of-the-year-digits)


10

c. Peputaran Aktiva Tetap

Rasio perputaran aktiva tetap digunakan oleh manajemen

perusahaan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva tetap dalam

menunjang kegiatan penjualan perusahaan.

Menurut Harahap (2011:309), mengemukakan bahwa: Perputaran

aktiva tetap (Fixed assets Turn Over) yaitu rasio antara penjualan dengan

aktiva tetap bersihnya.

Dapat juga dirumuskan dengan:

Perputaran aktiva tetap = Penjualan

Aktiva Tetap Bersih

Perputaran aktiva tetap dapat mengukur kemampuan perusahaan

untuk membuat aktiva tetap produktif dengan menghasilkan penjualan.

Posisi aktiva Tetap dan taksiran waktu perputaran aktiva tetap dapat dinilai

dengan menghitung tingkat perputaran aktiva tetap yaitu, dengan membagi

penjualan dengan total aktiva tetap bersih.

Maka dapat disimpulkan bahwa perputaran aktiva tetap ditentukan

oleh 2 faktor utama yaitu, penjualan dan total aktiva tetap bersih.

Metode perputaran total aktiva adalah:

Perputaran total aktiva tetap = Penjualan

Total aktiva tetap bersih

Waktu perputaran total aktiva = 365

Peputaran total aktiva


11

2. Piutang

Piutang terjadi karena adanya penjualan secara kredit. Banyak

perusahaan yang menjual barang dagang atau jasa secara kredit untuk

meningkatkan penjualan. Dengan demikian penjualan secara kredit

memiliki syarat pembayaran misalnya dalam betuk batas waktu

pembayaran maka makin panjang batas waktu pembayaran berarti makin

besar jumlah investasinya dalam piutang.

Menurut Soemarso S.R (2009:229) piutang adalah:

Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan

kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan.

kelonggarankelonggaran yang diberikan biasanya dalam bentuk

memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas

penjualan barang atau jasa yang dilakukan. Penjualan dengan syarat

demikian disebut penjualan kredit, lalu dikenalkan syarat jual beli yang

menunjukkan penjualan kredit misalnya 2/10, n/30.

Sedangkan menurut K.R Subramanyam, Jhon J. Wild (2010:160)

piutang adalah:

Piutang (Receivables) merupakan asset yang harus didanai oleh

biaya modal. Selain itu piutang memiliki resiko penagihan dan

membutuhkan overhead tambahan dalam bentuk bagian kredit dan

penagihan.
12

a. Piutang Dagang

Menurut Soemarso S.R (2009:229) Piutang dagang adalah piutang

yang berasal dari kegiatan utama perusahaan (penjualan kredit).

Penjualan kredit adalah timbulnya piutang, ini berarti perusahaan

mempunyai hak klaim terhadap seseorang atau perusahaan lain. Dengan

adanya hak klaim ini perusahaan dapat menuntut pembayaran dalam

bentuk uang atau penyerahan aktiva atau jasa lain kepada pihak dengan

siapa ia berpiutang.

b. Piutang Wesel

Piutang wesel atau disebut dengan wesel tagih pada hakikatnya

merupakan piutang juga, tetapi dalam hal ini debitur memberikan janji

tertulis bahwa ia akan membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu.

Oleh karena ada janji tertulis ini kedudukan wesel tagih dimata perusahaan

lebih kuat di banding dengan piutang dagang sehingga dalam neraca

dicantumkan diatas piutang dagang ( Soemarso S.R 2009:229 ).

c. Piutang Lain-lain

Piutang di luar dagang, misalnya piutang pemegang saham, piutang

perusahaan afiliasi. Piutang afiliasi artinya piutang dari perorangan atau

organisasi yang memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan.


13

d. Piutang dan Pelaporan Piutang

Untuk tujuan pelaporan, piutang dinilai sebesar jumlah yang

diharapkan dapat diterima. Jumlah ini belum tentu sama dengan jumlah

yang secara formal tercantum sebagai piutang . Perbedaan disebabkan

perusahaan telah mengurangkan, dari jumlah piutangnya, penyisihan

terhadap piutang-piutang yang tidak akan tertagih. Piutang piutang yang

diperkirakan tidak akan tertagih dicatat sebagai beban. Dengan dasar

penilaian ini, piutang dilaporkan sebesar uang yang diharapkan akan

terima dari piutang yang bersangkutan. Konsep penilaian demikian

menunjukan bahwa aktiva harus dinilai sebesar manfaat yang akan

diterima di masa mendatang. Walaupun telah dinilai sebesar jumlah

bersihnya (setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih) namun

biasanya kedua jumlah tersebut tetap disajikan. Dengan cara ini, pembaca

dapat mengetahui jumlah bruto piutang dan penyisihan yang dibuat untuk

piutang tak tertagih. Contoh penyajian piutang dalam neraca tampak

seperti dibawah ini :

Piutang Dagang Rp. 12.250

Dikurangi : penyisihan piutang tak tertagih Rp. (315)

Piutang dagang neto Rp. 11.935

e. Metode Penghapusan Piutang

Penyisihan piutang tak tertagih merupakan pembebanan

kemungkinan rugi karena tidak tertagihnya piutang. Adakalahnya telah


14

dapat dipastikan bahwa piutang kepada seseorang palanggan tertentu tidak

akan dapat ditagih. Sebabnya macam-macam misalnya karena pelanggan

yang bersangkutan telah dinyatakan pailit,bangkrut atau lari ke luar negeri.

Terhadap piutang demikian harus dihapuskan.

f. Umur Piutang

Seperti telah diketahui, setiap akhir periode akuntansi, misalnya

akhir bulan atau akhir tahun, dibuat daftar piutang. Agar dapat mengetahui

berapa lama piutang suatu pelanggan telah berlalu, daftar piutang biasanya

dikelompokkan menurut umur. Umur piutang adalah jangka waktu sejak

dicatatnya transaksi penjualan sampai dengan saat dibuatnya daftar

piutang. Biasanya umur piutang dikelompokkan menurut jumlah hari

tertentu.

g. Perputaran Piutang

Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan

berputar, artinya piutang akan tertagih pada saat tertentu dan akan timbul

lagi akibat penjualan begitu seterusnya.

Riyanto (2010;85) mengemukakan bahwa penjualan kredit tidak

segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan piutang

langganan. Periode perputaran piutang tergantung dari syarat pembayaran

piutang tersebut. Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran yang

ditetapkan berarti makin lama modal terikat dalam piutang.


15

Rumus perputaran piutang menurut Riyanto (2010:334):

Perputaran piutang = Penjualan kredit

Piutang Rata-rata

Menurut K.R Subramanyam, Jhon J. Wild (2010:143) mengatakan

Perputaran Piutang yaitu:

Rasio ini dihitung dengan hanya memasukan penjualan kredit

kerena penjualan kas tidak menimbulkan piutang. Kerena laporan

keuangan jarang mengunkapkan penjualan kas dan kredit secara terpisah,

maka rasio ini sering kali harus dihitung dengan menggunakan angka

penjualan bersih (yaitu dengan mengasumsikan bahwa penjualan kas tidak

signifikan). Cara langsung untuk menentukan rata-rata piutang adalah

menambahkan saldo awal dan saldo akhir piutang pada periode tersebut

dan membaginya dengan dua. Rasio perputaran piutang menunjukan rata-

rata seberapa sering, secara rata-rata, piutang berubah, yaitu diterima dan

ditagih sepanjang tahun.

Dari uraian di atas maka perputaran piutang dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Rata-rata piutang = Piutang awal + piutang akhir

Perputaran piutang = Penjualan kredit bersih


16

Rata-rata piutang

Perputaran piutang ini menunjukkan berapa kali sejumlah modal yang

tertanam dalam piutang yang berasal dari penjualan kredit berputar selama

satu periode. Dengan kata lain, rasio perputaran piutang bisa diartikan dengan

berapa kali suatu perusahaan dalam setahun mampu membalikkan atau

menerima kembali kas dari piutangnya. Semakin cepat perputaran piutang

menandakan bahwa modal dapat digunakan secara efisien.

Atau menurut Ross, Westerfield dan Jordan (2009:87) yang

menyatakan bahwa:

Perputaran piutang dapat dihitung dengan menggunakan

perbandingan antara penjualan bersih dibagi dengan piutang usaha.

Perputaran piutang = Penjualan bersih

Piutang usaha

3. Profitabilitas

Profitabilitas adalah Kemampuan suatu perusahaan menghasilkan

laba (Harahap 2011:300).

Sedangkan menurut K.R Subramanyam, Jhon J. Wild (2010:173)

Profitabilitas adalah Ukuran laba operasi terhadap penjualan dan laba operasi

terhadap asset yang diidentifikasi.


17

K.R Subramanyam, Jhon J. Wild (2010:143) mengatakan mengukur

profitabilitas adalah:

Pengambilan atas investasi modal merupakan indicator penting

atas kekuatan perusahaan dalam jangka panjang. Angka ini menggunakan

ukuran ringkasan utama dari laporan laba rugi (laba) dan neraca

(pendanaan) untuk menilai profitabilitas. Ukuran ini memiliki jangka

panjang lainnya atau solvabilitas yang hanya mengandalkan pos neraca

(misalnya rasio utang terhadap ekuitas). Angka ini dapat mengungkapkan

pengembalian atas investasi modal secara efektif dari berbagai perspektif

contributor pendanaan yang berbeda (kreditor dan pemegang saham).

Rasio Profitabilitas adalah Rasio-rasio yang menunjukkan hasil

akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (Profit margin

on sales, return on total assets, Return on net worth dan lain sebagainya).

(Riyanto, 2010:331).

Menurut Tandelilin (2010:372) untuk melihat sejauh mana

pertumbuhan profitabilitas perusahaan mampu memberikan return yang

sesuai adalah dengan menggunakan dua rasio profitabilitas utama, yaitu :

1. Return on Equity (ROE) yang menggambarkan sejauh mana

kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh

pemegang saham.
18

2. Return on Asset (ROA) yang menggambarkan sejauh mana

kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa

menghasilkan laba.

Sedangkan menurut Harahap (2001:304) jenis-jenis profitabilitas

dan pengukurannya sebagai berikut :

a. Profit Margin

Profit Margin = Pendapatan bersih

Penjualan

Angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih

yang diperoleh setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik

karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup

tinggi.

b. Return On Asset (ROA)

ROA = Laba bersih sebelum pajak

Total Aktiva

Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume

penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa

aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.

c. Return On Equity
19

ROE = Laba bersih

Rata-rata modal (equity)

Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila

diukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus.

d. Return On Total Asset

Return On Total Asset = Laba bersih

Rata-rata Total Asset

Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih diperoleh

perusahaan bila diukur dari nilai aktiva.

e. Basic Earning Power

Basic Earning Power = Laba sebelum bunga dan pajak

Total Aktiva

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba

diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan

dengan total aktiva. Semakin besar rasio semakin baik.

f. Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share = Laba bagian saham bersangkutan

Jumlah saham
20

Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan perlembar saham

menghasilkan laba.

g. Contribution Margin

Contribution Margin = Laba kotor

Penjualan

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba

yang akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lainnya. Dengan

pengetahuan atas rasio ini dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya tetap

atau biaya operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba.

h. Rasio Rentabilitas

Rasio Ini biasa juga digambarkan dari segi kemampuan karyawan,

cabang, aktiva tertentu dalam meraih laba, misalnya kemampuan

karyawan per kepala meraih laba dapat dihitung:

Jumlah laba

Jumlah karyawan

Tapi rasio ini dapat juga digolongkan sebagai rasio produktivitas.

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah Return on assets (ROA).

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dari total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan pada satu
21

periode tertentu. Rasio ini diperoleh dengan cara membagi laba bersih setelah

pajak dengan total aktiva. Rasio profitabilitas dianggap sebagai alat yang

paling tepat dalam mengukur hasil dari pelaksanaan operasi perusahaan,

karena rasio profitabilitas merupakan alat pembanding pada berbagai

alternatif yang sesuai dengan tingkat resiko.

B. Kerangka Konseptual

Aktiva tetap adalah aset jangka panjang, yang digunakan dalam kegiatan

perusahaan tidak untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan

serta mampu memberikan manfaat atau penggunaan berulang dan biasanya

diharapkan untuk bertahan lebih dari satu tahun.

Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn Over) yaitu rasio antara

penjualan dengan aktiva tetap bersihnya. Rasio ini menunjukkan berapa kali nilai

aktiva berputar bila diukur dari volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini

semakin baik, artinya kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi,

maka perusahaan harus merencanakan perputaran pada aktiva tetap dengan baik.

Dengan adanya kelancaran perputaran aktiva tetap maka akan mendapatkan

tingkat profitabilitas yang baik juga.

Piutang terjadi karena adanya penjualan secara kredit untuk meningkatkan

penjualan perusahaan. Jika penjualan semakin bertambah maka diperkirakan akan

menambah keuntungan/laba yang akan diperoleh perusahaan. Dan tingkat

perputaran piutang (Account receivable turnover) dapat di tingkatkan dengan


22

jalan memperketat kebijaksanaan penjualan kredit, misalnya dengan jalan

memperpendek waktu pembayaran.

Rasio profitabilitas menggambarkan kemapuan perusahaan mendapatkan

laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan,

kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.

Rasio Return on aset (ROA) ini menggambarkan perputaran aktiva diukur

dari volume penjualan, semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti

bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.

Semakin cepat piutang berputar, semakin cepat perusahaan memperoleh kas

yang dapat digunakan untuk opersional perusahaan yang akan berdampak pada

tingkat perolehan keuntungan atau laba perusahaan. Jika perputaran piutang semakin

cepat maka tingkat profitabilitas akan meningkat.

1. Perputaran Aktiva Tetap dengan Profitabilitas (ROA)

Untuk melihat perputaran aktiva tetap dalam suatu perusahaan dapat

dilihat di neraca keuangan. Dalam neraca ini terdapat aktiva tetap yang

memiliki substansi (wujud) fisik, di gunakan dalam operasi normal perusahaan

(tidak di maksudkan untuk di jual) dan memberikan manfaat ekonomi lebih

dari satu tahun. Seperti tanah , gedung, kendaraan, mesin serta peralatan.

Menurut Harahap ( 2011:305 ) menyatakan, bahwa:


23

Fixed Assets Turnover (Perputaran Aktiva Tetap) yaitu rasio ini

menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin

besar rasio ini semakin baik, hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih capat

berputar dan meraih laba.

Dalam rasio profitabilitas ini dapat di katakan sampai sejauh mana

keefektivan dari seluruh manajemen dalam menciptakan keuntungan bagi

perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan hasil dari sejumlah besar

kebijakan dan keputusan manajemen dalam menggunakan sumber-sumber

dana perusahaan.

Hubungan laba rugi disebut margin laba (profit margin) dan mengukur

profitabilitas perusahaan relative terhadap penjualan. Hubungan antara aktiva

dan penjualan disebut perputaran aktiva (asset turnover) dan mengukur

efektivitas perusahaan untuk menghasilkan penjualan dengan menggunakan

aktivanya. Pemisahan ini menyoroti pemisahan tiap komponen, baik margin

laba maupun perputaran aktiva dalam menentukan pengembalian atas aktiva.

Analisis tingkat pertama terpusat pada interaksi antara margin laba dengan

pertukaran aktiva tingkat keduanya menyoroti faktor penting lain dalam

penentuan margin laba.

2. Perputaran Piutang dengan Profitabilitas (ROA)

Dalam buku Lukman Syamsuddin (2011:59), mengatakan bahwa Ada

beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-

masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva dan


24

modal sendiri. Suatu perusahaan haruslah dalam keadaan

menguntungkan/profitable.

Dan menurut Lukman Syamsuddin (2011:242) piutang adalah suatu

pos penting dalam perusahaan kerena dengan diadakannya kebijakan

penjualan secara kredit kepada kosumen maka biasanya hal ini akan diikuti

volume penjualan yang semakin besar dibandingkan dengan penjualan secara

tunai.

Jika penjualan semakin bertambah maka diperkirakan akan menambah

keuntungan/laba yang akan diperoleh perusahaan, dan semakin cepat piutang

dapat ditagih kembali maka semakin rendah terjadi resiko piutang tak tertagih.

Semakin cepat piutang berputar, semakin cepat perusahaan memperoleh

kas yang dapat digunakan untuk opersional perusahaan. Jadi, perputaran piutang

secara tidak langsung mempengaruhi operasi perusahaan yang akan berdampak

pada tingkat perolehan keuntungan atau laba perusahaan. Jika perputaran piutang

semakin cepat maka tingkat profitabilitas akan meningkat. Jadi terdapat pengaruh

antara perputaran piutang dengan profitabilitas (ROA).

Dalam melakukan penelitian penulis membuat kerangka pemikiran

sebagai berikut:

X1 = Perputaran aktiva tetap H1

H3 Y = Profitabilitas (ROA)

X2 = Perputaran Piutang H2

Gambar 1

Kerangka Konseptual
25

Keterangan :

1. Variabel bebas Pertama ( X1 ) = Perputaran Aktiva tetap

2. Variabel bebas Kedua ( X2 ) = Perputaran Piutang

3. Variabel terikat ( Y ) = Profitabilitas (ROA)

3. Penelitian Terdahulu

Untuk mempertegas penelitian yang penulis lakukan ,maka penulis

akan membandingkan dengan beberapa penelitian terdahulu untuk lebih

jelasnya maka akan di jelaskan pada tabel di bawah ini:

Tabel 1

Penelitian Terdahulu

Nama Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

Taufuk Perputaran Aktiva Tetap Perputaran Perputaran

(2011) dan Perputaran Piutang Aktiva Tetap Aktiva Tetap dan

Berpengaruh Terhadap (X1), perputaran Perputaran

Profitabilitas (ROA) pada Piutang (X2) dan Piutang secara

PT. Pos Indonesia Profitabilitas (Y) bersama-sama

(persero) Bandung. (simultan) tidak

berpengaruh

signifikan
26

terhadap

Profitabilitas

pada PT. Pos

Indonesia.

Ayi Perputaran Piutang dan Perputaran Perputaran

Subhan Perputaran Modal Kerja Piutang (X2) Piutang dan

(2010) Terhadap Profitabilitas Perputaran Modal

(ROE) dan Implikasinya Kerja memiliki

Terhadap Harga Saham pengaruh yang

pada Perusahaan Food & cukup signifikan

Beverages yang terdaftar terhadap

di Bursa Efek Indonesia. Profitabilitas

(ROE)

Perusahaan Food

& Beverages di

BEI.

Heri Analisis Perputaran Perputaran Perputaran

Setiawan Aktiva Tetap dan Aktiva Tetap Aktiva Tetap

(2010) Dampaknya Terhadap (X1) dan dampak tidak

Profitabilitas (ROA) Pada Profitabilitas (Y) berpengaruh

PT. Telekomunikasi signifikan

Indonesia, Tbk terhadap


27

Profitabilitas.

Nopianti, Perputaran Piutang Perputaran Perputaran

Wati Terhadap Profitabilitas Piutang (X2) dan Piutang

(2009) pada KUD Sarwa Mukti Profitabilitas (Y) mempunyai

Kecamatan Cisarua pengaruh positif

Kabupaten Bandung terhadap

Barat. Profitabilitas.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan pernyataan sementara mengenai hubungan antara

variable-variabel yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini dapat

dirumuskan suatu hipotesis mengenai apakah ada hubungan yang berpengaruh

perputaran piutang dan perputaran aktiva tetap terhadap profitabilitas (ROA)

yaitu:

Perumusan pada penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah:

H1: Perputaran Aktiva tetap berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA)

H2: Perputaran Piutang berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA)

H3: Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran Piutang berpengaruh terhadap

profitabilitas (ROA).
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian yang dilakukan peneliti dimulai sejak Maret 2017

sampai dengan selesai.

Tempat penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

B. Populasi dan Sampel

Menurut Umi Narimawati (2008:161), populasi adalah:

Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu

sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian.

Menurut Umi Narimawati (2008:161), pengertian sampel adalah:

Sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan

dalam penelitian ini.

Penentuan pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik

nonprobabilitas sampling.

Dalam penelitian ini, studi kasus dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dan sampel untuk mewakili penelitian dengan kretiria yang ditentukan sebagai

berikut:

1. Data yang diambil merupakan laporan keuangan Perusahaan Industri

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Data yang diambil empat tahun dari tahun 2012 sampai tahun 2015.

28
29

3. Laporan keuangan yang digunakan merupakan laporan tahunan

Berikut ini adalah nama 12 Perusahaan yang akan manjadi sampel dalam

penelitian :

Tabel 2

Perusahaan Industri Manufaktur


No. Nama Perusahaan Kode Perusahaan
1 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA
2 Tri Banyan Tirta Tbk ALTO
3 Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA
4 Delta Djakarta Tbk DLTA
5 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP
6 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
7 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
8 Mayora Indah Tbk MYOR
9 Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI
10 Sekar Laut Tbk SKLT
11 Siantar Top Tbk STTP
12 Utrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk ULTJ

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan

angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar, dan bagan.

2. Data kuntitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data

sekunder, dimana data yang diperoleh penulis merupakan data yang diperoleh

secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data primer yang telah

diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh pihak lain.
30

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan berbagai teknik pengumpulan

data, yaitu:

1. Penelitian kepustakaan (Library Research) ialah pengumpulan data

dengan cara mempelajari berbagai literature, buku, hasil penelitian yang

sejenis dan media lain yang mempunyai kaitan masalah yang akan di teliti.

2. Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara memcatat data dari

laporan-laporan, catatan dan arsip-arsip yang ada di beberapa sumber,

seperti: di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan media internet sebagai

penelusuran informasi mengenai teori maupun data-data penelitian yang

diperlukan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpulan data.

Instrument pada penelitian ini berbentuk data yang didapatkan dari website Bursa

Efek Indonesia (BEI). Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk

menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik

statistic.

1. Operasionalisasi Variabel

Definisi Variabel menurut Sugiyono (2010:32) sebagai berikut:

Variabel penelitian adalah suatu atrubut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.


31

Operasionalisasi variable diperlukan untuk menentukan jenis,

indikator, ukuran serta skala dari variable-variabel yang terkait dalam

penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistic

dapat dilakukan secara benar.

Tabel 3

Operasionalisasi variabel Penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Perputaran Perputaran aktiva tetap Perputaran aktiva tetap =

Aktiva (Fixed Assets Turn Over) Penjualan

Tetap (X1) adalah menunjukkan Aktiva Tetap Bersih

kemampuan aktiva tetap Rasio

menciptakan penjualan.

Harapan (2011:309) Harapan (2011:309)

Perputaran Perputaran piutang adalah Perputaran piutang =

Piutang kemampuan menghitung Penjualan Bersih

(X2) berapa kali dana yang Piutang Usaha

tertanam dalam piutang Rasio

perusahaan berputar

dalam suatu periode

tertentu.

Jordan (2009:87) Jordan (2009:87

Profitabilitas ROA adalah ROA = Laba Bersih

(ROA) menggambarkan Total Aktiva


32

perputaran aktiva diukur

dari volume penjualan. Rasio

Harapan (2011:309) Harapan (2011:309)

F. Teknik Analisis Data

1. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah

analisis regresi linier berganda dan pengelolahan data dengan menggunakan

SPSS.

Pengujian linier regresi digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana

perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen

dinaikan/diturunkan,bila dua atau lebih variabel independen sebagai indikator.

Analisis ini digunakan dengan melibatkan dua atau lebih variabel bebas antara

variabel dependen (Y) dan variabel independen (X1 dan X2). Persamaan

regresinya sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana:

Y = variabel terikat ( Profitabilitas )

a = bilangan berkonstanta

b1b2 = koefisien arah garis

X1 = variabel bebas X1 ( Perputaran Aktiva Tetap )

X2 = variabel bebas X2 ( Perputaran Piutang )


33

e = error

dan dalam penelitian ini yang digunakan dalam skripsi tersebut adalah data

kuatitatif. Data kuatitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif

yang diangkakan. Dalam penelitian kuatitatif analisis data menggunakan statistic

deskriptif. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam

dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan.

a. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi (Iman Ghozali 2011:105).

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi

normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi normal atau mendekati normal (Iman Ghozali, 2011:160).

Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting

pada pengujian bermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Dalam

penelitian ini menggunakan dua cara uji normalitas yaitu:

a. Uji kolmogorov-smirniv, pedoman yang digunakan dalam

pengambilan keputusan dalam uji ini adalah:

1. Jika nilai signifikansi < 0.05 maka distribusi data tidak normal.

2. Jika nilai signifikansi > 0.05 maka distribusi data normal.


34

b. Grafik Normal Probability Plot, ketentuan yang digunakan sebagai

berikut:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinieritas

Menurut Iman Ghozali (2011:105) bahwa Uji multikolinieritas

bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-

variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel

bebas yang nilai korelasi antar sesame variabel bebas sama dengan nol.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model

regresi sebagai berikut:

VIF = 1
1-Ri2

Dimana Ri2 adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan

meregresikan salah satu variabel bebas Xi terhadap variabel bebas


35

lainnya. Jika nilai tolerance > 0.10 dan nilai VIF<10 maka dalam data

tidak terdapat Multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Dalam buku Iman Ghozali (2011:139) mengatakab bahwa Uji

heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas dapat di uji dengan menggunakan program

SPSS, juga biasa dilihat dengan grafik scatterplot antara nilai prediksi

variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dimana

sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual.

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas.

Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang teratur dan titik-

titik menyeber di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

dalam buku Imn Ghozali (2011:110) mengatakan bahwa Uji

autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model tegresi


36

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena abservasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lain. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi

pada model regresi dapat dilihat dari nilai Durbin Watson (DW), yaitu

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Angka Durbin Watson di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif.

b. Angka Durbin Watson di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada

autokorelasi.

c. Angka Durbin Watson di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.

2. Pengujian Hipostesis

Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu

keputusan yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesisi itu.

a. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai

F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka

hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

H3 : Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran Piutang

berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA).


37

b. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X)

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Derajat

signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih

kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif,

yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial

mempengaruhi variabel dependen. Bentuk penggujian adalah:

H1 : Perputaran Aktiva tetap berpengaruh terhadap Profitabilitas

(ROA)

H2 : Perputaran Piutang berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA)

c. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi ini digunakan untuk mengetahui prosentase

besarnya pengaruh variabel terikat terhadap variabel bebas. Rumus

koefisien determinasi sebagai berikut:

KD R 2 x 100%

Dimana:

KD = Koefisien Determinasi

R = Keofisien korelasi

27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data-data yang telah tersedia akan disajikan dalam bentuk table deskriptif

statistic agar mempermudah dalam menjelaskan hasil penelitian.

1. Deskriptif Data Penelitian

Dalam penelitian ini objek yang digunakan adalah Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari populasi

tersebut yang memenuhi kriteria penelitian adalah sebanyak 12 perusahaan,

dan laporan yang digunakan dari tahun 2012 sampai 2015 sehingga data

observasinya berjumlah 48 data. Data observasi tersebut dilakukan olah

data dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for the

Social Sciences) versi 21.0.

Tabel 4

Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Profitabilitas ROA .156011 .1615575 48
Perputaran Aktiva Tetap 77.836288 508.4103883 48
Perputaran Piutang 7.741846 3.1483953 48

Pada Tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil pengujian variabel

independen dan dependen sebagai berikut:

a. Perputatan Aktiva Tetap

Pada tabel di atas, menunjukan hasil pengujian variabel

independen, nilai rata-rata perputaran aktiva tetap pada tahun 2012-

38
39

2015 sebesar 0.156011. Nilai Std. Deviation sebesar 0.1615575, hasil

tersebut lebih kecil dari pada rata-rata (mean), menunjukkan bahwa

variabel aktiva tetap mengindikasikan hasil yang baik.

b. Perputaran Piutang

Pada tabel menunjukan hasil pengujian variabel independen,

bahwa nilai rata-rata perputaran piutang pada tahun 2012-2015 sebesar

77.836288. Nilai Std. Deviation sebesar 508.4103883, hasil tersebut

lebih besar dari pada rata-rata (mean), menunjukkan bahwa variabel

perputaran piutang mengindikasikan hasil yang kurang baik.

c. Profitabilitas (ROA)

Pada tabel menunjukan hasil pengujian variabel dependen, bahwa

nilai rata-rata profitabilitas (ROA) pada tahun 2012-2015 sebesar

7.741846. Nilai Std. Deviation sebesar 3.1483953, hasil tersebut lebih

kecil daripada rata-rata (mean), menunjukkan bahwa variabel

profitabilitas (ROA) mengindikasikan hasil yang baik.

2. Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian

asumsi klasik. Beberapa asumsi klasik yang harus terpenuhi yaitu uji

normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji

autokorelasi. Pada penelitian keempat asumsi yang disebutkan diatas harus

diuji karena variabel bebas (independen) yang digunakan pada penelitian

ini lebih dari satu.


40

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada

pengujian signifikasi, apabila model regresi tidak berdistribusi normal

maka kesimpulan dari uji F dan uji t masih meragukan, karena statistik

uji F dan uji t pada analisis regresi diturunkan dari distribusi normal.

Pada penelitian ini menggunakan dua cara menguji normalitas yaitu:

1. Uji Kolmogorov-Smirnov, pedoman yang digunakan dalam

pengambilan keputusan dalam uji ini adalah :

a. Jika nilai signifikansi < 0.05 maka distribusi data tidak

normal.

b. Jika signifikansi > 0.05 maka distribusi data normal.

Tabel 4

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandar
dized
Residual
N 48
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
.1191671
Std. Deviation
0
Most Extreme Differences Absolute .215
Positive .215
Negative -.117
Kolmogorov-Smirnov Z 1.491
Asymp. Sig. (2-tailed) .024

Dari hasil pengolahan data uji Kolmogrov-Smirnov pada tabel di

atas dapat dilihat nilai profitabilitas (signifikansi) yang diperoleh dari uji

Kolmogorov-Smirnov sebesar 1.491 dan signifikansi pada 0.024. Karena


41

nilai profitabilitas pada uji Kolmogorov-Smirnov masih lebih besar dari

tingkat kekeliruan 5% (0.05), maka disimpulkan bahwa model regresi

berdistribusi tidak normal.

2. Grafik Normal Probability Plot, ketentuan yang digunakan yaitu:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 2
42

Gambar 3

Dari gambar di atas (normal p-p plot), menunjukkan bahwa titik-

titik menyebar di sekitar garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan

bahwa data yang digunakan dalam model regresi penelitian ini normal.

b. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi yang ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

kolerasi diantara variabel independen. Jika terdapat multikolinieritas

maka koefisien regresi menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya

menjadi sangat besar. Ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari

nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF), kedua ukur ini

menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan

oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas


43

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0.10

atau sama dengan nilai VIF > 10.

Tabel 6

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Perputaran Aktiva Tetap .977 1.023
Perputaran Piutang .977 1.023

Dari hasil Uji Multikolinieritas table diatas menunjukkan tidak ada

korelasi yang cukup kuat antara sesama variabel bebas, dimana nilai

tolerance > 0.10 dan VIF nilai VIF < 10 dan dapat disimpulkan tidak

terdapat multikolinieritas diantara kedua variabel bebas.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana

sumbu Y adalah yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual

(Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar analisis

adalah:

1. Jika titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi

heteroskedastisitas.
44

2. Jika tidak membentuk suatu pola tertentu, titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4

Dari hasil uji heteroskedastisitas di atas terlihat bahwa titik-titik

menyebar tanpa membentuk suatu pola tertentu (garis, bergelombang,

melebar kemudian menyempit) pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dengan kata lain, penelitian ini terjadi homoskedastisitas, sehingga model

regresi layak untuk dipakai.

d. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada kolerasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan


45

kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Pada pengujian

autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson untuk mengetahui ada

tidaknya autokorelasi pada model regresi dan berikut nilai Durbin-

Watson yang diperoleh melalui hasil estimasi model regresi. Uji

autokorelasi dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Angka Durbin Watson di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif.

2. Angka Durbin Watson di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada

autokorelasi.

3. Angka Durbin Watson di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.

Tabel 7

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Model Change Statistics Durbin-
R Square F Change df1 df2 Sig. F Watson
Change Change
1 .456a 18.855 2 45 .000 1.139

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson model

regresi pada penelitian ini sebesar 1.139, angka ini berada diantara -2 sampai

+2, berarti tidak terjadi autokorelasi.

Dari hasil analisis di atas maka regresi linear berganda di uji dengan

menggunakan SPSS versi 21.0, dan hasil penelitian persamaan regresi berganda

sebagai berikut:
46

Tabel 8

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
1 (Constant) .096 .047 2.028 .049
Perputaran Aktiva Tetap .000 .000 .649 5.838 .000
Perputaran Piutang .006 .006 .111 .998 .323

Dari hasil pengelolahan data pada tabel 4.5 di atas maka dapat dibentuk

model prediksi variabel perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang terhadap

profitabilitas sebagai berikut.:

Y = 0.096 - 0.000X1 + 0.006X2

Dimana :

Y = Probitabilitas (ROA)

X1 = Perputaran Aktiva Tetap

X2 = Perputaran piutang

Dari persamaan regresi linier berganda diatas maka dapat dianalisis

sebagai berikut:

a. Konstanta (a)

Ini berarti jika semua variabel bebas memiliki nilai nol (0) maka nilai

variabel terikat (beta) sebesar 0.096.

b. Perputaran Aktiva Tetap terhadap beta (Y)


47

Nilai koefisien perputaran aktiva tetap untuk variabel X1 sebesar 0.000. Hal ini

mengandung arti bahwa setiap kenaikan perputaran aktiva tetap sebesar 1

maka variabel Beta (Y) akan naik sebesar 0.000 dengan asumsi bahwa

variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

c. Perputaran Piutang terhadap beta (Y)

Nilai koefisien perputaran piutang untuk variabel X2 sebesar 0.006. Hal ini

mengandung arti bahwa setiap kenaikan perputaran piutang sebesar 1

maka variabel Beta (Y) akan naik sebesar 0.062 dengan asumsi bahwa

variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

B. Pengujian Hipotesis

1. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji apakah model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Jika angka signifikansi

lebih kecil dari 0.05 maka model regresi layak digunakan untuk

memprediksi variabel dependen.

Tabel 9

Hasil Uji F

ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression .559 2 .280 18.855 .000b
1 Residual .667 45 .015
Total 1.227 47
48

Berdasarkan tabel di atas uji F di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikan

yang di hasilkan dari penelitian ini adalah sebesar 0,000 (signifikasi < 0,05)

berarti variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Dari hasil penelitian diatas maka disimpulkan bahwa H3 yang berbunyi

Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran Piutang berpengaruh terhadap

profitabilitas (ROA), diterima.

2. Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Tujuan dari uji t adalah untuk mengetahui signifikan atau tidaknya

pengaruh antara variabel independent terhadap variabel dependent.

Berikut adalah tabel hasil uji t:

Tabel 10

Hasil Uji t

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
1 (Constant) .096 .047 2.028 .049
Perputaran Aktiva Tetap .000 .000 .649 5.838 .000
Perputaran Piutang .006 .006 .111 .998 .323

Dari hasil SPSS tabel di atas tersebut menunjukkan bahwa nilai variabel

perputaran aktiva tetap adalah sebesar 0.000 ( lebih besar dari > 0.05 ), sehingga

perputaran aktiva tetap berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas

(ROA). Dari hasil penelitian diatas maka disimpulkan bahwa H1 yang berbunyi

Perputaran Aktiva tetap berpengaruh terhadap Profitabilitas, diterima.


49

Dan nilai variabel perputaran piutang adalah sebesar 0.323 ( lebih kecil >

0.05 ), sehingga dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Dari hasil penelitian diatas maka

disimpulkan bahwa H2 yang berbunyi Perputaran Piutang berpengaruh terhadap

Profitabilitas, ditolak.

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi ini digunakan untuk mengetahui prosentase

besarnya pengaruh variabel terikat terhadap variabel bebas. Pada

permasalahan yang sedang diteliti yaitu perputaran aktiva tetap dan

perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) diperoleh

koefisien determinasi sebagai berikut:

Tabel 11

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 .675a .456 .432 .1217865

Nilai R pada tabel di atas menunjukkan kekuatan hubungan kedua variabel

bebas (perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang) dengan profitabilitas

perusahaan. Jadi kedua variabel bebas (perputaran aktiva tetap dan perputaran

piutang) memiliki hubungan yang kuat terhadap profitabilitas . Hal ini terlihat dari

nilai korelasi berganda (R) sebesar 0,675 (lebih besar dari 0.05).

Sementara nilai R-Square sebesar 0,456 atau 45,6%, Hal ini berarti kedua

variabel bebas (perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang) memberikan


50

kontribusi/pengaruh sebesar 45,6% terhadap perubahan profitabilitas, sisanya

pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diamati adalah sebesar 54,4%. Standard

error of the estimate adalah sebesar 0.1217865, yang berarti bahwa tingkat

kesalahan penaksiran dari model regresi linear berganda pada penelitian ini adalah

sebesar 0. .1217865.

C. Pembahasan

Pengaruh rasio keuangan dari semua variabel independen terhadap

Profitabilitas (ROA) secara ringkas dapat di lihat pada di bawah ini:

Tabel 12

Tabel Kesimpulan Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran

Piutang Terhadap Profitabilitas (ROA)

Kesimpulan
No. Rasio Keuangan Sig.
Hipotesis
1 Perputaran Aktiva Tetap 0,000 Signifikan

2 Perputaran Piutang 0,323 Tidak Signifikan

1. Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas (ROA)

Dari analisa tersebut dapat kita lihat, bahwa peningkatan dan

penurunan perputaran aktiva tetap berpengaruhi peningkatan probabilitas

(ROA), ini membuktikan perputaran aktiva tetap berpangaruh signifikan

terhadap profitabilitas (ROA). Hasil ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian Heri Setiawan (2010) dan Taufik (2011) yang mengatakan

bahwa perputaran aktiva tetap tidak berpengaruh signifikan terhadap


51

profitabilitas (ROA), Variabel perputaran aktiva tetap tingkat signifikansi

0.000 (lebih kecil dari 0.05), yang berarti H1 di terima.

Perputaran aktiva tetap adalah mengukur kemampuan perusahaan

untuk membuat aktiva tetap produktif dengan menghasilkan penjualan,

artinya dalam penelitian ini perusahaan memanfaatkan aktiva tetap dengan

sebaik mungkin sehingga ada peningkatan volume penjualan maka

perusahaan tidak sulit untuk memperoleh tingkat profitabilitas (ROA)

yang baik.

2. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas (ROA)

Dari analisa tersebut dapat kita lihat, jika perputaran piutang

meningkat maka probabilitas (ROA) juga akan meningkat dan ini

membuktikan bahwa perputaran piutang berpengaruh tetapi tidak

signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Hasil tersebut sejalan dengan

hasil Taufik (2011) dan Heri Setiawan (2010) yang menyatakan bahwa

perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

(ROA), tetapi bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nopianti, Wati (2009). Variabel perputaran piutang tingkat signifikansi

0.332 (lebih besar dari 0.05), yang berarti H2 di tolak.

Hasil ini dikarenakan perusahaan tidak dapat menagih piutang

dengan cepat, semakin lambat perputaran piutang, semakin lambat

perusahaan memperoleh kas yang dapat digunakan untuk opersional

perusahaan yang akan berdampak turun pada tingkat perolehan keuntungan


52

atau laba perusahaan. Jika perputaran piutang semakin cepat maka tingkat

profitabilitas (ROA) akan meningkat.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh perputaran aktiva

tetap dan perputaran piutang terhadap profitabilitas (ROA), dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara Simultan, dari hasil penelitian bab sebelumnya menunjukkan

bahwa ada pengaruh signifikan dari perputaran aktiva tetap dan perputaran

piutang terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini dapat dilihat dari nilai

signifikansi uji simultan (uji F) adalah 0.000 (lebih kecil dari 0.05). Dilihat

dari R-Square (R2) sebesar 0,456 atau 45,6%, menunjukkan kedua variabel

independen (perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang) berpengaruh

sebesar 45,6% terhadap perubahan profitabilitas (ROA), sisanya pengaruh

faktor-faktor lain yang tidak diamati adalah sebesar 54,4%.

2. Secara parsial variabel perputaran aktiva tetap mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dan menunjukkan arah pengaruh

positif dari perputaran aktiva tetap terhadap profitabilitas (ROA).

3. Secara parsial variabel perputaran piutang mempunyai pengaruh tetapi

tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dan menunjukkan arah

pengaruh positif dari perputaran piutang terhadap profitabilitas (ROA).

53
54

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian dan

kesimpulan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka penulis memberikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya agar menggambil sektor perusahaan lainnya,

karena pada penelitian ini pengaruh signifikannya sebesar 45,6% sisanya

pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diamati adalah sebesar 54,4%.

2. Perluasan tahun pengamatan agar hasil penelitian dapat menjelaskan

pengaruh variabel dan keakuratan hasil penelitian yang lebih baik.

3. Dalam penelitian ini variabel profitabilitas yang digunakan adalah ROA

diharapkan bagi peneliti yang lain dapat menggunakan rasio profitabilitas

yang lain seperti ROE,ROI dan sebagainya.


DAFTAR PUSTAKA

Subhan, Ayi. 2010 Pengaruh Perputaran Piutang Dan Perputaran Modal Kerja

Terhadap Profitabilitas (ROE) Dan Implikasinya Terhadap Hagra Saham

Pada Perusahaan Food & Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia.

http://repository.upi.edu/operator/upload/t_mmb_0809033_chapter1.pdf

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM

SPSS19. Edisi Kelima. Semarang: Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi 1-

10. Cetakan Kesepuluh, Jakarta: Raja Wali Pers.

Setiawan, Heri. 2010. Analisis Perputaran Aktiva Tetap Dan Dampaknya

Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/449/jbptunikompp-gdl-herisetiaw-

22445-10 abstrak.pdf

Jhon J. Wild dan K.R Subramanyam. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi

Kesepuluh. Cetakan Kedua, Jakarta : Salemba Empat.

M. Yusuf. 2011. Langkah Pengelolaan Aset Daerah Menuju Pengelolaan

Keuangan Daerah Terbaik. Cetakan Kedua, Jakarta : Salemba Empat.

55
56

Nopianti. Wati. 2009. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap

Profitabilitas Pada KUD Sarwa Mukti Kecamatan Cisarua Kabupanten

Bandung Barat.

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pea_045411_chapter4.pdf

Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi GICI. 2011. Buku

Pedoman Penulisan Skripsi Prodi Manajemen dan Akuntansi. Batam.

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi

Keempat. Cetakan Kesepuluh, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Soemarso S.R. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima. Jakarta : Salemba

Empat.

Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi

Dalam : Perencanaan, Pengawasan Dan Pengambilan Keputusan. Edisi

Baru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio Dan Investasi. Edisi Pertama. Yogyakarta:

Kanisius.

Taufik. 2011. Perputaran Aktiva Tetap Dan Perputaran Piutang Berpengaruh

Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung.

http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/v09-n02/11-miu-arib.pdf/pdf/11-

miu-arib.pdf
57

www.google.com

www.idx.co.id

www.ebookbrowse.com

www.duniainvestasi.com

Anda mungkin juga menyukai