Anda di halaman 1dari 2

UNSUR INTRINSIK

1. Tema : pendidikan dan kemanusiaan

2. Tokoh : anak

Ayah

Ibu

3. Penokohan : Anak : tidak pernah menyerah, sopan, sabar

Ayah : bijak, selalu berpikir positif

Ibu : penolong, egois

4. Latar : Tempat : di rumah, di jalan, di sekolah, dan di rumah si ibu

Suasana : haru, bahagia

Waktu : pagi hari, malam

5. Sudut pandang : orang keiga tunggal

6. Alur : Campuran

7. Amanat : jangan pernah berpikir negatif terhadap seseorang sekalipun orang tersebut

telah menyakitimu, seperti watak ayah dalam cerita tersebut meskipun istrinya telah pergi

meninggalkannya bersama orang lain tetapi ayah selalu berusaha agar tetap berpikir

positif terhadap istrinya itu. Jangan pula menyimpan kebencian terhadap siapapun,

seperti watak si anak dalam cerita tersebut meskipun ibunya tidak pernah merawatnya

tetapi sang anak tidak pernah membenci ibunya, bahkan ia berjuang untuk meraih cita-

citanya agar kelak bisa membahagiakan ibu dan ayahnya. Jangan pernah takut untuk

berjuang dalam kebaikan terutama bagi pelajar jangan pernah takut untuk berjuang

dalam menuntut ilmu meskipun harus menuntut ilmu di suatu kota yang jauh dan kita

tidak mempunyai keluarga di kota tersebut. Seperti si anak yang tidak pernah merasa

takut meskipun ia harus hidup sebatang kara di kota.


UNSUR EKSTRINSIK

1. Sosial : ibu menolong si anak saat si anak tidak mempunyai tempat tinggal, pak satpam

mengantar sang anak ke tempat pendaftaran

2. Pendidikan : si anak rela berpisah dengan ayahnya demi menuntut ilmu di sekolah favorit.

3. Agama: sang ayah dan sang anak selalu berpegang teguh pada agama Allah. Segala

sesuatu yang mereka lakukan selalu diawali dengan niat semata-mata karena Allah

4. Ekonomi : sang ayah bekerja sebagai seorang pedagang kaki lima dan si ibu juga bekerja

sebagai pedagang di sebuah warung.

Karya sastra dan nonsastra

Cerpen ada unsur intrinsik

Kalau nonsastra tidak ada unsur intrinsik

Anda mungkin juga menyukai