Anda di halaman 1dari 4

HASIL ANALISIS CERITA HIKAYAT BUNGA KEMUNING

UNSUR INTRINSTIK
1.Tema
bertemakan, keluarga dan kebangsawanan. Dimana dalam cerita tersebut mengisahkan sosok
raja yang juga merupakan figur ayah bagi para putri.
Tema ini sangat nampak pada saat sang ayah yang merupakan seorang raja melakukan tugas
kerajaan. Selain itu, dia memiliki pengawal yang dapat diberikan perintah.
Lebih dari itu, cerita ini menggambarkan hubungan persaudaraan yang tidak akur dalam
sebuah keluarga. Hal ini nampak ketika para putri raja menghabisi salah satu saudaranya
yaitu Kuning.

2. Latar
1. Latar tempat :
kerajaan
bukti: hikayat ini mengisahkan tentang kerajaan jaman dahulu.
Taman
bukti :tanparagu, putrikuning mengambil sapu dan mulai membersihkan taman itu .
Danau
bukti :ketika sang raja tiba di istana kesembilan putrinya masih bermain di danau.
Teras istana
Bukti :sementara putrikuning sedang merangkai bunga di teras istana
2. Latar waktu :Pada zaman dahulu kala, pada sore hari, keesokan hari nya.
3. Latar suasana :Sedih, tegang dan menyedihkan.
Bukti: “berhari hari, berminggu minggu, berbulan bulan, tak ada yg berhasil menemukan
putri kemuning. Raja sangat sedih “aku ini ayah yg buruk, katanya.”

3.Tokoh dan Penokohan


Raja: protagonis

- Penyayang
- Terlalu memanjakan anak-anaknya
- Terlalu sibuk dengan urusan kerajaan

Putri Kuning: protagonis

- Penyendiri
- Rendah hati
- Suka menolong
- Penyayang
- Rajin
Kakak-Kakak Putri Kuning: antagonis
- Suka berfoya-foya
- Pemalas
- Tidak memperdulikan sekitar
- Suka menindas orang lain
- Jahat

Putri Hijau: antagonis

- Iri Hati
- Penghasut

4.Alur
Alur Maju, Cerita hikayat Bunga Kemuning singkat ini memiliki alur maju. Dimana cerita
tersebut mengisahkan peristiwa yang beruntun. Mulai dari perkenalan tokoh hingga
penyelesaian masalah. Dalam cerita tersebut kisah dimulai dari tokoh anak raja yang
memiliki nama yang berdasarkan warna. Kemudian mereka membuat masalah ketika
ayahnya sedang melaksanakan tugas kerajaan Sampai ketika sang ayah kembali ke kerajaan,
konflik terjadi saat Putri Kuning memiliki kalung batu hijau pemberian dari raja. Klimaksnya
ketika para putri mencoba merebut kalung batu hijau milik Putri Kuning yang kemudian
menewaskan saudaranya tersebut.Di akhir cerita raja menemukan sebuah tanaman yang
mengingatkan pada anaknya yang bernama Putri Kuning. Sehingga tumbuhan tersebut diberi
nama Bunga Kemuning.

5. Amanat :
- Jangan iri kepada saudara sendiri, selalu berlaku baik kepada saudara sendiri dan berfikirlah
sebelum bertindak atau kamu akan menyesalinya seumur hidup.

- Sebagai orang tua kita tidak boleh terlalu fokus pada kerjaan sampai tidak mengetahui apa
yang dialami oleh anak kita

Kalimat :Keesokan harinya, walau seluruhnya telah diberi cinderamata, tetapi masih saja ada
yang iri. Salah satunya Puteri Hijau yang melihat Puteri Kuning memakai kalung batu hijau
segera menghampiri. “Wahai adikku, seharusnya kalung itu milikku karena berwarna hijau.
Kenapa sampai ada di lehermu?” tanya Puteri Hijau dengan perasaan iri.

6. Sudut pandang

Sudut pandang : orang ketiga karena memakai nama orang


* Hanya si bungsulah, yaitu Puteri Kuning yang berhasil didik dengan baik hingga menjadi
anak yang selalu riang, ramah pada setiap orang dan memiliki budi pekerti baik.

7.Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam hikayat putri bunga kemuning diantaranya yaitu gaya
bahasa Tautologi dan Parabel.

2
Tautologi adalah sarana retorika yang menyatakan sesuatu secara berulang dengan kata-kata
yang maknanya sama supaya diperoleh pengertian yang lebih mendalam. Contohnya terdapat
pada kalimat "Selama sang raja pergi, kelakuan kesembilan putrinya semakin menjadi-jadi".
Parabel/Parabola adalah gaya bahasa berupa cerita-cerita fiktif dengan tokoh manusia dengan
tema moral yang kental. Hal ini tergambar pada rangkaian cerita Hikayat Putri Bunga
Kemuning.
UNSUR EKSTRISTIK:
1. Nilai agama
Cerita ini mengajarkan kita harus selalu berbuat baik kepada semua orang termasuk kepada
orang yang berbuat jahat kepada kita.

2.Nilai moral :

 Pesan moral yang pertama adalah hiduplah rukun dengan saudara. Jangan memiliki
rasa iri maupun benci dengan sesama karena hal tersebut dapat merusak hubungan.

 Kedua, janganlah bersikap serakah dan mengambil milik orang lain tanpa hak. Hal ini
dapat menyebabkan permusuhan dan perbuatan yang melanggar kemanusiaan.

 Ketiga, bersikaplah dewasa dalam menyikapi sesuatu. Jangan mengambil keputusan


dengan menggunakan emosi sehingga membuat sebuah kesalahan.

 Terakhir, jadilah orang tua yang senantiasa memberikan perhatian penuh pada anak.
Namun, perhatian ini bukan hanya berupa materi, melainkan pendidikan etika dan
moral

3. Nilai Sosial

 tidak melihat perbedaan status sosial


kalimat pembuktian:
-sebaliknya ia selalu riang dan tersenyum kepada siapapun. ia lebih suka pergi
bersama inang pengasuh dari pada dengan kakak -kakaknya

 Suka membantu saudara


kalimat pembuktian:
-tanpa ragu, putri kuning mengambil sapu dan mulai membersihkan taman itu.

 memiliki jiwa sosial yg tinggi


kalimat pembuktian:
- dalam hati ia bisa merasakan penderitaan para pelayan yg di paksa mematuhi
perintah kakak- kakaknya

4. Nilai budaya
Tetapi karena terlalu sibuk mengatur kerajaan, sang raja tidak sempat mendidik mereka
dengan baik. Sementara sang isteri telah meninggal dunia ketika melahirkan puterinya
yang bungsu. Sang raja terpaksa menyerahkan pengasuhan anak-anaknya pada inang
pengasuh kerajaan.

5. Nilai Edukasi

3
Selalu lah bersikap baik kepada orang lain, jangan hanya karena iri menyebabkan adanya
perpecahan.

Kalimat pembuktian:"Setelah bertemu, mereka langsung memaksa Puteri Kuning untuk


menyerahkan kalungnya. Tentu saja ia menolak dan akhirnya terjadilah perkelahian
sengit hingga kepalanya terkena pukulan dan meninggal saat itu juga."

6. Nilai estetika: -

Anda mungkin juga menyukai