Golongan Penisilin
SEJARAH
Pada 1939, ilmuwan Australia Howard Walter Florey dan sebuah tim peneliti
di Universitas Oxford membuat sebuah kemajuan yang berarti dalam
menunjukkan aksi bakterisidal secara in vivo dari penisilin. Mereka gagal dalam
percobaan karena ketidakcukupan penisilin, namun berhasil dibuktikan bahwa
penislin tidak berbahaya dan bekerja pada tikus. Beberapa percobaan penisilin
dilakukan di Oxford. Pada 1942, John Bumstead dan Orvan Hess menjadi ahli
yang pertama berhasil menyembuhkan pasiennya dengan penisilin.[2][3]
Saat Perang Dunia II, penisilin diberikan pada tindakan amputasi pasukan
sekutu, menyelamatkan 12-15% nyawa. Ketersediaan penisilin masih sangat
terbatas karena kesulitan untuk memroduksinya secara masal, dan kecepatan
ginjal yang menghasilkan sisa penisilin yang tidak sempat digunakan tubuh. Saat
itu, pengumpulan kembali penisilin dari air seni pasien merupakan prosedur
yang bisa. Penisilin tersebut akan digunakan kembali.[4]
Penggunaan kembali penisilin tersebut bukanlah jalan akhir yang baik. Hal ini
membuat para peneliti mencari jalan lain untuk memperlambat sekresi
penisilin. Mereka berharap dapat menemukan molekul yang dapat menyaingi
penisilin untuk transporter asam organik. Transportter tersebut berfungsi dalam
sekresi penisilin, maka diperkirakan transporter akan membawa molekul
penghambat sehingga penisilin akan lebih lama pada tubuh. Sebuah agen
probenesid akhirnya dibuktikan dapat menghambat. Probenesid akan bersaing
dan menghambat sekresi penisilin. Penislin akhirnya dapat bekerja lama di
tubuh. Teknik produksi penisilin secara masal pun akhirnya dapat diatasi.[5]
Mekanisme kerja :
Penisilin merintangi/ menghambat pembentukan/ sintesa dinding sel bakteri
sehingga bila sel bakteri tumbuh dengan dinding sel yang tidak sempurna maka
bertambahnya plasma atau air yang terserap dengan jalan osmosis akan
menyebabkan dinding
sel pecah sehingga bakteri menjadi musnah.
Fungsi klinis :
Benzatin benzilpenisilin
Penisilin G (Benzilpenisilin)
Selulit
Endokarditis bakteri
Meningitis
Pneumonia aspirasi, abses paru-paru
Sifilis
Septisemia pada anak-anak
Fenoksimetilpenisilin (penisilin V)
o Faringitis
o Infeksi kulit
Profilaksis demam reumatik Gingivitis sedang hingga parah (dengan
metronidazol)
Prokain benzilpenisilin
Kombinasi ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman
karena suntikkan penisilin yang banyak ke dalam otot. Perlakuakn ini sering
digunakan pada kedokteran hewan.
Sifilis
Infeksi saluran pernapasan
Selulitis
Resistensi
Pemakaian yang tidak tepat dapat menyebabkan bakteri terutama golongan
Stafilococcus dan Bacteri Coli menjadi resisten terhadap penisilin. Resistensi
bakteri ini terbentuk dengan cara : Bakteri membentuk enzym β lactamase atau
bakteri mengubah bentuknya menjadi bakteri huruf L yaitu bentuk bakteri tanpa
dinding sel. Bakteri bentuk L dapat menimbulkan infeksi kronis (misalnya infeksi
paru-paru dan saluran kemih) karena lama berkembangnya. Bakteri semacam ini
dengan mudah dapat dimatikan dengan kotrimoksazol atau tetrasiklin.
Penisilin semi-sintetetik :
Dilakukan modifikasi struktur pada rantai samping dari inti penisilin untuk
meningkatkan kemampuan obat, menstabilkan aktivitas beta-laktamase, dan
meningkatkan lingkup kerja.
Penisilin lingkup sempit :
Amoksisilin
Ampisilin
Piperasilin
Tisarsilin
Azlosillin
Karbenisilin
Efek samping :
Reaksi efek samping yang sering adalah (≥1% pasien) diare, urtikaria, nausea,
dan superinfeksi dri Candidiasis. Efek yang jarang (0.1–1% pasien) adalah
demam, muntah, dermatitis, angiodema atau kolitis pseudomembarnosus. [5]
Alergi :
Alergi terhadap antibiotika beta-laktam dapat terjadi pada 10% pasien. 0.01%
dapat menderita anafilaksis.
Tidak tahan asam lambung, sehingga pemberian secara oral akan diuraikan
oleh asam lambung, karena itu penggunaannya secara injeksi atau infus intra
vena.
(1) Ampisilin
Spektrum kerjanya meliputi banyak kuman gram positif dan gram negatif yang
tidak peka terhadap penisilin-G. Khasiatnya terhadap kuman-kuman gram
positif lebih ringan daripada penisilin-penisilin spektrum sempit. Banyak
digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi atau peradangan pada
saluran pernafasan (bronkitis), saluran
penceranaan (desentri), dan infeksi saluran kemih.
(2) Amoksilin
Spektrum kerjanya sama dengan ampisilin, tetapi absorbsinya
lebih cepat dan lengkap. Banyak di gunakkan terutama pada
bronkitis menahun dan infeksi saluran kemih.
4. Amoksisilin
Indikasi : (lihat ampisilin), juga untuk profilaksis
endokarditis dan terapi tambahan
Kontra indikasi dan efek samping sama dengan ampisilin.
Sediaan : Amoksisilin (generik), kapsul 250 mg, kaptab 500mg, serbuk injeksi ,
syr. kering.
Cara penyimpanan Dalam botol tertutup rapat.