Anda di halaman 1dari 49

MEMBUAT SENDIRI KONSTRUKSI

VERTICAL GARDEN
Posted by Medha Baskara on June 19, 2013

Kawasan perkotaan sangat identik dengan mahalnya nilai lahan.


Hal ini menyebabkan penduduk kota harus lebih kreatif dan inovatif dalam mensiasati
dan menata lingkungannya baik di perumahan maupun di kawasan
perkantoran. Secara naluriah manusia mempunyai ketertarikan yang tinggi terhadap
alam sehingga sebisa mungkin akan berusaha utuk mendekatkan elemen-elemen alam
tersebut kedalam kehidupannya. Salah satu elemen alam yang sering digunakan
dalam melampiaskan ‘kerinduan’ akan alam tersebut berupa tanaman baik berdiri
sendiri sebagai individu maupun berkelompok dengan komposisi berupa taman.
Keterbatasan lahan ruang luar tersebut menyebabkan halaman rumah maupun kantor
sekalipun menjadi sempit dan sangat terbatas. Namun keterbatasan lahan ini tidak
menyurutkan warga kota untuk menampilkan taman sehingga suasana rumah/ kantor
lebih ‘hijau’ dan dingin. Salah satu konsep taman yang saat ini sedang marak dan
menjadi perhatian masyarakat luas adalah penggunaan vertical garden atau seringkali
disebut taman tegak. Vertical garden sendiri merupakan perluasan dari vertikultur
yang sudah banyak di aplikasikan di Indonesia dengan menanam sayuran pada media
tanam tanah (atau media lainnya) pada sebuah pot atau wadah yang ditata secara
vertical. Khusus untuk vertical garden ini dibuat dengan tanaman hias disertai dengan
desain tata letak yang cantik dan indah menyesuaikan bentuk ruang.
Gambar 1. Vertical Garden dengan tanaman hias pot yang ditata vertical

Keinginan mempunyai vertical garden yang tinggi ditunjang dengan masih sedikitnya pengetahuan
akan konstruksi vertical garden membuat konsep ini dihargai sangat mahal di pasaran, bahkan
beberapa perusahaan penyedia jasa pembuatan vertical garden mematok harga lebih dari 2 juta
rupiah per meter persegi. Harga yang mahal ini kadangkala membuat konsumen ciut sehingga
keinginan menampilkan taman di lahan rumah/kantor yang sempit menjadi tertunda bahkan tidak
jadi.
Mahalnya pembuatan konstruksi vertical garden tidak lepas dari beberapa bahan yang
masih di import dari luar negeri terutama bahan yang bersifat modul (Gambar
2). Namun untuk menampilkan vertical garden, sistem modul bukanlah satu-satunya
sistem yang bisa diaplikasikan untuk mempercantik rumah/kantor anda. Ada
beberapa sistem lain yang bisa diterapkan tergantung luasan dinding yang ‘ditanami’
maupun jenis tanaman yang akan ditampilkan sehingga lebih murah dan terjangkau.
Gambar 2. Sistem modul yang terbuat dari pabrikan.
(sumber http://www.greendiary.com/gro-wall-modules-helps-you-creates-gorgeous-modular-vertical-
gardens.html)
Sistem vertical garden yang paling murah dan mudah untuk diaplikasikan sebenarnya adalah
dengan menggunakan sistem kantong baik yang terbuat dari lembaran filter geotextile maupun
bahan screen. Bahan bahan ini digunakan karena sifatnya yangmampu menahan media tanam
tetapi air masih bisa tembus untuk sistem pengairan media. Sistem kantong bisa dibuat secara
mesin dengan mesin jahit khusus bahan tebal (missal bahan kain jeans atau mesin jahit terpal)
maupun dengan sistem jahit tangan. Gambar 3 menunjukkan sistem jahit dengan mesin khusus
untuk luasan vertical garden yang relative kecil.
Detail Kantong jahit mesin

Detail Kantong jahit

Gambar 3 Sistem Kantong


(sumber : http://homegrown.org/blog/2010/rden 03/plants-on-walls-an-easy-vertical-garden-design/)
Untuk luasan vertical garden yang lebih luas, sistem kantong dengan mesin jahit dirasa kurang
praktis saat konstruksi sehingga lebih mudah dengan sistem manual. Bahan jahit manual untuk
sistem kantong luas bisa menggunakan bahan senar (tali pancing) dengan diameter tali senar
yang cukup besar (bahan senar pancing laut). Gambar 4 menunjukkan konstruksi vertical garden
dengan sistem kantong untuk area yang luas dan panjang. Pada konstruksi ini selain penggunaan
material dan bahan senar juga sistem kerangka di belakang kantong-kantong yang
dibuat. Material yang paling kuat adalah dengan mengunakan tulangan beton dengan diameter
minimal 12mm yang dibuat seperti jaring yang batangan dihubungkan dengan las. Selain besi
bisa juga digunakan dengan konstruksi Galvalum batangan C yang juga didesain seperti
jarring. Penentuan ukuran material dan jarak yang digunakan sangat ditentukan luasan vertical
garden, semakin luas tentunya beban akan semakin berat dan konstruksi harus dibuat semakin
kuat.

Penampakan Sistem Vertical Garden sistem kantong dengan luasan besar

Detail konstruksi sistem kantong jahit manual

Tahapan konstruksi vertical garden sistem kantong jahit manual adalah sebagai berikut :

1. Hitung luasan dinding yang akan ditutupi vertical garden, semakin tinggi area, bahan
konstruksi kerangka belakang dibuat lebih besar dan kuat.
2. Sambungkan kerangka pada dinding yang akan ditutupi, terutama pilih bagian dinding yang
berupa beton bertulang
3. Tata bahan lembaran screen/filter geotextile membentuk kantong-kantong dengan jarak
tertentu (penentuan jarak tergantung besar kecil tanaman).
4. Jahit kantong dengan bahan senar pancing besar pada setiap pertemuan penguat konstruksi
di belakang (pada pertemuan batang vertical-horisontal) sehingga terbentuk kantong-kantong
yang banyak dan panjang.
5. Masukkan pipa sistem irigasi tetes sehingga terikat kuat di simpul senar bagian dalam.
6. Masukkan media tanam ke dalam kantong-kantong terbentuk
7. Tanam tanaman hias sesuai desain yang diinginkan kedalam kantong -kantong yang telah
diberi media. Perhatikan pemilihan jenis tanaman, sesuaikan syarat tumbuh tanaman
dengan kondisi lokasi vertical garden (kebutuhan cahaya, air dll)
8. Beri pupuk tanaman baik pada media maupun bisa disertakan dalam irigasi tetes.
9. Irigasi bisa dibuat secara otomatis dengan timer maupun secara manual
10. Selamat mencoba, semoga berhasil menghijaukan rumah/kantor anda….

Demikian tulisan singkat ini, jika ada pembaca ingin berdiskusi lebih lanjut dapat menghubungi
melalui email maupun no HP penulis, kami dengan senang hati akan menjawab pertanyaan
pembaca. Bahkan jika ada keinginan dari pembaca untuk mengaplikasikan vertical garden di kantor
atau rumah namun masih mengalami kebingungan, dengan senang hati kami akan membantu
mewujudkan mimpi membaca…..semoga bermanfaat !!

http://medha.lecture.ub.ac.id/2013/06/membuat-sendiri-konstruksi-vertical-garden/
Share 21
Vertical Garden
Vertical Garden
Vertical Garden (Vega) adalah sebuah alternatif baru bagi siapa saya yang ingin memiliki taman
tetapi tidak memiliki lahan yang luas. Vertical Garden dikenal juga dengan beberapa istilah
seperti taman vertikal, taman tegak, green wall, taman vertical dan lain-lain. Vertical Garden adalah
konsep taman tegak, yaitu tanaman dan elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam
sebuah bidang tegak.

Ruang hijau sangat diperlukan untuk keseimbangan kehidupan manusia. Ironisnya di kota-kota
besar ruang terbuka hijau makin sempit. Perumahan-perumahan di kota besar juga menyisakan
lahan terbuka hijau yang sangat terbatas. Terbatasnya lahan yang dapat digunakan untuk
menanam tanaman, menjadi kendala serius dan harus dicari jalan agar rumah hunian tetap dapat
memiliki taman yang cukup. Ruang terbuka hijau tidak hanya dibutuhkan untuk resapan air serta
keindahan semata. Tanaman juga memiliki fungsi untuk memperbaiki struktur udara di perkotaan.
Tanaman hidup dapat mengurangi dampak polusi udara dan sebagai sumber oksigen bagi
kehidupan manusia.
Salah satu cara menanam tanaman dalam jumlah yang cukup, walaupun ruang yang ada sangat
terbatas, adalah dengan konsep taman vertikal atau vertical garden (Vega). Vega adalah konsep
taman tegak, yaitu tanaman dan elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam
sebuah bidang tegak. Dengan konsep ini, ruang tanam/space bisa jauh lebih besar dibanding
dengan taman konvensional, bahkan jumlah tanaman yang dapat ditanam bisa beberapa kali lipat,
sehingga dapat menambah ruang hijau secara sangat signifikan. Vega dapat diaplikasikan di
berbagai bangunan (outdoor maupun indoor), pagar, carport, serta dinding-dinding pembatas
lainnya, sehingga terlihat lebih indah dan tidak monoton berupa dinding yang keras tapi lebih
terkesan alami. Layaknya lukisan yang sangat artistik dan bisa dikatakan bahwa taman vertikal
merupakan Perpaduan Seni dan Pertanian Modern.
Mengapa PT. Godong Ijo Asri?

http://godongijo.com/vertical-garden/
Sejak tahun 2008, Godongijo memiliki divisi Vertical Garden yang melengkapi divisi
pertamanan/lanskap. Godongijo dapat melakukan survey, desain lengkap, rekomendasi taman dan
tanaman, pembuatan vertical garden termasuk pengairan dengan menggunakan teknologi Drip
Irigasi, serta aplikasi pemupukan secara automatic dengan Fertilizer Injector Dosatron dan
dilengkapi dengan timer serta solenoid valve, baik untuk skala rumah tempat tinggal, gedung
perkantoran, baik vertical garden indoor maupun vertical garden outdoor.
Jelas taman vertikal godongijo merupakan sebuah solusi cerdas dari sebuah pemikiran kreatif,
vertical garden tidak hanya sekedar taman yang berdiri tegak tetapi memiliki nilai sebagai sebuah
hasil karya seni di bidang pertamanan atau lanskap. Dengan pengalaman dalam mendesain,
membangun dan mengembangkan vertical garden PT. Godong Ijo Asri merupakan yang terdepan
untuk vertical garden di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai perencanaan, desain, konsultansi, konstruksi, perawatan,
pengembangan, pemesanan dan harga vertical garden silahkan hubungi:
http://godongijo.com/vertical-garden/
Membuat Vertical Garden Sederhana
AUGUST 30, 2015 BY EVRINASP 40 COMMENTS

Share

10Share

Tweet

0 Pin

Share

Share

Sehabis curhat di blog sebelah, sekarang waktunya menulis di blog yang satu ini.
Untuk teman-teman yang belum tau, blog ini memang saya khususkan untuk
menuliskan seputar pertanian, lingkungan serta petualangan. Intinya sih yang
berbau hijau-hijau gitu, tapi masih tetap ikutan lomba juga hehe *maruk*. Nah
biasanya sabtu dan minggu saya khususkan untuk membuat postingan tentang
hijauan itu karena pada kedua hari tersebut biasanya saya berkebun di rumah.
Kebetulan hari ini saya mau membuat sebuah vertical garden sederhana di rumah
saya. Mau tau seperti apa bentuknya? Cekidot ya.

Pertama kali mengenal vertical garden itu ketika saya jalan-jalan di Jakarta. Saya
melihat pada beberapa sudut kota Jakarta terdapat tanaman yang bentuknya vertical
ke atas. Setelah searching sana-sini, rupanya itu merupakan bentuk vertical garden
yang sedang in saat ini. Bentuk penanaman seperti ini memungkinkan kita untuk
tetap memiliki taman meskipun tidak memiliki lahan. Sejak itu saya mulai
mempelajari dan mencari beberapa literatur tentang teknik menanam melalui cara
ini.

Menurut Budiarto (2013) Vertical Garden adalah taman tegak atau green wall
atau living wall atau bisa juga disebut taman dinding adalah tanaman dan
elemen taman lainnya yang disusun sedemikian rupa dalam bidang tegak lurus
atau mendekati tegak lurus sebagai taman dalam waktu yang relatif lama.
Penataannya memadukan unsur softcape (tanaman) dan unsur hardscape
(bebatuan, besi, stepping stone, dan lain-lain).

Lebih lanjut Beliau menjelaskan bahwa untuk menumbuhkan tanaman pada vertical
garden biasanya menggunakan metode hidroponik, yakni bertanam tanpa
menggunakan tanah. Peranan tanah sebagai penopang akar, pendistribusi pupuk,
dan persediaan air digantikan oleh media lain, bisa berupa media substrat seperti
rock wool, pecahan batu apung, jelly, arang sekam, serbuk kelapa, cacahan pakis,
dan aneka bahan organic serta anorganik lainnya. Bahkan tanpa media tanam sama
sekali.
Sekarang kita lihat contoh vertical gardennya yuk:

Di Jakarta

Vertical Garden di Kawasan Harmoni


Jakarta, Sumber: Kompasiana.com

Di Bogor

Vertical Garden di Baranang Siang Bogor, Sumber: @PJU_KotaBogor


Nah vertical garden yang mau saya buat ini merupakan vertical garden sederhana
karena jika kita merakit vertical garden yang asli membutuhkan banyak biaya. Pada
vertical garden yang sesungguhnya membutuhkan perangkat seperti baja ringan,
polycarbonate, glass wool serta sistem pengairan yang mumpuni sehingga
membutuhkan biaya yang relative lebih mahal untuk merakitnya. Untuk menyiasati
hal tersebut kita bisa menggunakan bahan sederhana dalam pembuatan vertical
garden. Bahan yang dapat digunakan contohnya adalah karpet, karung goni atau
botol plastic yang dibentuk dan disusun sedemikian rupa secara vertical.

Pada tahap penanaman kali ini saya ingin membuat vertical garden dengan
menggunakan karpet. Mengapa karpet? Karena karpet mampu menyimpan air lebih
lama sehingga cukup menghemat air disaat musim kemarau seperti ini. Bagaimana
cara membuatnya?

Pertama, ambil satu buah karpet yang dipotong menjadi sama besar
ukurannya. Kedua karpet tersebut disatukan dengan membuat beberapa kotak
berukuran yang sama dengan cara menjahitnya menjadi satu.
Kedua, setelah beberapa kotak tersebut jadi, maka buatlah lubang horizontal di
bagian atas pada masing-masing kotak.

Ketiga, isi kotak tersebut dengan campuran tanah, pupuk, dan sekam (1:1:1)
sebagai media penanaman.

Keempat, masukkan benih yang akan di tanam. Saat ini saya sedang mencoba
menanam kangkung pada vertical gaden tersebut.
Kelima, lakukan penyiraman secara rutin, sebaiknya penyiraman dilakukan
pada sore hari untuk mencegah penguapan.

Rumah saya berwarna biru, di sampingnya ada gang kecil


Ingin menghijaukan gang ini dengan vertical garden
Doakan ya semoga tanamannya tumbuh subur

Sebaiknya penggunaan vertical garden diperutukan bagi tanaman berdaun, baik itu
sayuran atau tanaman hias. Hal tersebut dilakukan karena media tanam yang
tersedia pada vertical garden tidak terlalu banyak sehingga tidak mencukupi bagi
penanaman tanaman berbuah.

Nah, selain menggunakan karpet, kita juga bisa menggunakan botol plastic yang
diberi tali dan disusun secara vertical. Cara ini sangat memudahkan kita untuk
melakukan penanaman sekaligus mengurangi sampah botol plastic.
Bisa juga dengan menggunakan botol plastik

Doakan ya semoga kangkungnya dapat tumbuh. Maklum cuaca sekarang sangat


panas, benih kadang tidak kuat terhadap kondisi ekstrim yang ada, apalagi ketika
pada fase penumbuhan. Saya akan mengupdate perkembangan vertical garden ini
dan saya berharap semoga gang sempit ini dapat hijau sehingga siapapun yang
lewat di sana bisa mendapatkan kesejukkannya juga.

https://evrinasp.com/membuat-vertical-garden-sederhana/
Cara Membuat Taman Vertikal
3 Metode:Memilih Struktur Taman VertikalMemilih Jenis Tanaman yang TepatMemulai Pembuatan Taman Vertikal

Jika area taman yang Anda miliki terbatas, atau Anda tertarik untuk menambah tekstur
serta keindahan halaman Anda, pertimbangkanlah untuk membuat taman vertikal.
Beberapa jenis tanaman secara alami tumbuh merambat pada pohon ataupun dinding,
dan dapat dengan mudah dirambatkan pada struktur yang dipilih. Lanjutkan membaca
artikel ini untuk mengetahui cara membuat taman vertikal.
Metode 1
Memilih Struktur Taman Vertikal
1.
1
Beli sebuah struktur taman vertikal dari toko perlengkapan taman. Seiring dengan semakin
berkembang dan populernya taman vertikal, toko peralatan taman pun menambah variasi
struktur yang sesuai untuk membangun sebuah taman vertikal. Pilihlah di antara beberapa
pilihan berikut:

 Beli tiang sederhana yang mudah ditanam ke dalam tanah. Pilihan ini cukup bagus bila Anda
hanya menginginkan beberapa elemen vertikal di taman Anda.
 Beli sebuah teralis. Teralis sering kali terbuat dari kayu. Teralis tersebut berbentuk kotak
dengan persilangan penguat pada bagian atas dan samping yang memungkinkan tanaman
merambat dan membuat jalinan melalui celah-celah kayu.
2.
2
Gunakan perangkat vertikal yang sudah Anda miliki. Jika tidak ingin mengeluarkan biaya,
Anda tidak perlu membeli struktur vertikal. Anda mungkin telah memiliki benda-benda yang
dapat digunakan untuk menumbuhkan tanaman di taman vertikal. Pertimbangkan utuk
memanfaatkan beberapa objek berikut:

 Sebatang pohon. Merupakan suatu langkah yang tepat jika Anda mencoba menumbuhkan
tanaman melingkari sebatang pohon. Jenis pohon yang paling baik untuk keperluan tersebut
adalah yang memiliki banyak cabang yang tingginya mencapai lebih dari 1,8 m.
 Tiang bambu. Adakah rumpun bambu yang tumbuh di sekitar rumah Anda? Batang bambu
memiliki karakter yang kokoh dan relatif mudah didapatkan, bahkan secara cuma-cuma. Jika
tidak ada batang bambu, Anda bisa memanfaatkan batang pohon lain yang tinggi dan
berbentuk serupa.
 Dek. Jika Anda memiliki sebuah dek yang membentang beberapa meter di atas permukaan
tanah. Anda dapat membuat taman vertikal pada bagian sisi-sisinya.
 Pagar. Sebagian besar jenis pagar merupakan struktur yang sesuai untuk sebuah taman
vertikal—semakin tinggi, semakin bagus!
3.

3
Buat sendiri teralis vertikal. Untuk mendapatkan struktur taman vertikal yang sesuai dengan
keinginan, buatlah teralis dari kayu. Membuat sendiri struktur vertikal memungkinkan Anda
menciptakan sebuah taman dengan ukuran yang sesuai dengan luas halaman Anda. Berikut ini
adalah petunjuk tahap demi tahap untuk membuat struktur taman vertikal setinggi 6 kaki (±1,8
meter):

 Buatlah sebuah kotak berukuran 0,6 meter persegi dengan tinggi 27,9 cm dari papan
kayu redwood, cedar, atau papan kayu olahan berukuran 5 x 15 cm. Kemudian sekruplah balok
kayu olahan berukuran 5 x 5cm yang panjangnya ±2,44 meter pada bagian tengah dan satu
sudut di bagian belakang, dan satu balok kayu lagi ukuran5 x 5cm yang panjangnya ±1,8 meter
pada sudut yang lain dan 45,7 cm dari belakang pada kedua sisinya.
 Buat lubang bor, lalu rekatkan dan sekrup kayu ukuran 2,5 x 5cm setiap jarak 15,2 cm yang
dimulai dari bagian atas kotak. Untuk meminimalkan risiko terpisah, buatlah kayu 2,5 x 5cm
tersebut lebih panjang sekitar ±2,54 cm melampaui setiap tiang berukuran5 x 5 cm.
 Tambahkan platform dengan cara menyekrup kayu berukuran 2,5 x 5 cm yang panjangnya ±92
cm, kemudian sekrupkan pada kayu berukuran 2,5 x 5 cm yang diletakkan mendatar
membentuk miniatur dek.
 Tambahkan satu lagi kayu berukuran 5 x 5 cm dengan panjang ±1,83 meter di tengah pada
bagian depan, dan sekrupkan pada papan horizontal yang melintang.
 Pasanglah sebuah papan horizontal berukuran 2,5 x 10 cm pada puncak tiang yang terbuat dari
balok 5 x 5 cm. Tambahkan sebuah rumah burung pada ujung papan melintang tersebut.
 Isi kotak tersebut dengan tanah yang baik, kemudian tanamlah di dalamnya jenis tanaman
merambat tertentu dan arahkan pertumbuhannya melewati kisi-kisi. Tambahkan tanaman lain
dalam beberapa pot dan keranjang gantung.
Metode 2
Memilih Jenis Tanaman yang Tepat
1.
1
Tanam sayuran secara vertikal. Beberapa jenis sayuran dan kacang-kacangan tumbuh
merambat, sehingga jenis tanaman ini menjadi pilihan yang bagus untuk taman vertikal. Kacang
polong dan kacang-kacangan secara alami akan memutari dan merambat pada teralis, dan
banyak di antara jenisnya yang memiliki bunga yang indah. Berikut ada beberapa ide yang bisa
dicoba:

 Tanamlah kacang-kacangan jenis scarlet runner bean, yang memiliki bunga berwarna merah
dan putih dan menarik perhatian burung kolibri.[1]
 Tanamlah tomat yang harus tumbuh vertikal agar tetap sehat dan menghasilkan banyak buah.
Pada musim panas, tanaman tomat akan memberi nuansa merah segar di halaman Anda.
 Beberapa varietas labu juga tumbuh secara vertikal. Coba tanamlah labu
jenis trombetta (trombetta squash) yang memiliki bunga yang indah.[2]
 Hop, yaitu jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan esensial dalam pembuatan bir
(perasa/penstabil rasa), yang tumbuhnya mengarah ke atas setidaknya hingga ketinggian 1,8
m.
2.

2
Buat taman bunga vertikal. Jika Anda tertarik membuat sebuah taman vertikal yang aneh—
taman di mana Anda dan orang yang Anda cintai bisa berjalan-jalan di bawahnya sembari
menikmati aroma wangi bunga—carilah varietas tanaman berbunga yang cenderung tumbuh
mengarah ke atas. Pastikan Anda memilih jenis tanaman yang akan tumbuh subur di daerah
Anda.

 Tanaman Morning Glory, yaitu jenis kangkung-kangkungan yang tumbuh cepat dan kuat, dan
juga memiliki bunga yang sangat menarik dalam beragam corak warna (putih, merah, pink,
ungu, dll.).
 Wisteria yang berbunga ungu dan menguarkan aroma wangi, merupakan pilihan yang cukup
populer untuk taman vertikal.
 English ivy adalah jenis tanaman merambat yang berpotensi menciptakan latar hijau yang
menarik untuk bunga warna-warni.
 Pohon mawar yang memanjat akan memberikan sentuhan romantis untuk taman vertikal Anda.
3.
3
Tanamlah three sisters.[3] Untuk melengkapi keindahan alamiah taman vertikal Anda, tidak
ada salahnya jika Anda mengaplikasikan tiga tanaman yang dijuluki the three sister, yaitu
kacang-kacangan, labu, dan jagung. Orang Amerika asli menanam ketiga tanaman tersebut
bersama-sama karena ketiganya dapat tumbuh berdampingan satu dengan yang lain. Secara
alami ketiganya akan menciptakan taman vertikal; tanaman jagung menyediakan "tiang" untuk
kacang-kacangan dan labu yang akan melilit/memutar ke tangkai seiring pertumbuhannya.
Metode 3
Memulai Pembuatan Taman Vertikal
1.

1
Pilih lokasi yang bagus.[4] Taman vertikal sama seperti tipikal taman pada umumnya,
memerlukan area dengan tanah dengan drainase yang baik serta dikombinasikan secara tepat
dengan pembayangan ataupun penyinaran matahari. Cari tahu karakter tanaman, kondisi
seperti apa yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya, kemudian pilihlah area pada halaman
ataupun teras yang paling sesuai.
 Sebagian besar taman vertikal akan tumbuh baik jika mendapat banyak sinar matahari.
 Jika Anda menginginkan taman vertikal merambat pada dinding rumah maka pilihlah area yang
berdekatan dengan dinding.
2.

2
Pastikan kestabilan struktur taman. Jika Anda akan menggunakan teralis, tiang atau galah,
pastikan Anda menanamnya cukup dalam sehingga tidak goyang atau jatuh. Ingatlah bahwa
taman vertikal itu akan mendapat beban lebih berat seiring dengan pertumbuhan tanaman.
Taman tersebut juga akan memerlukan pondasi yang kokoh sehingga dapat berdiri tegak serta
tahan terhadap hempasan angin dan hujan.

3.

3
Tanamlah tanaman di sekitar dasar struktur. Dengan mempertimbangkan kebutuhan tumbuh
setiap tanaman yang Anda pilih, tanamlah biji ataupun bibit tanaman dalam lubang yang
berjarak dari teralis, tiang atau struktur lain yang Anda gunakan. Pastikan tanaman tersebut
tidak terlalu dekat satu sama lain atau dengan struktur, sehingga tanaman tersebut akan
memiliki ruang yang cukup untuk perakaran dan pertumbuhannya.
4.

4
Rawatlah tanaman sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pastikan tanaman mendapat
cukup air dan Anda tidak lupa memupuknya, melindunginya dengan memberi mulsa, dan
melakukan berbagai tindakan lain agar tanaman tumbuh sehat dan kuat.

5.
5
Berikan perlakuan yang sesuai pada tanaman. Ketika bibit tanaman mencapai tinggi
beberapa sentimeter adalah waktu yang tepat untuk melilitkannya pada struktur yang Anda
dirikan. Lilitkan tangkai tanaman dengan lembut mengelilingi struktur, jangan sampai
melengkung atau patah. Gunakan ikatan untuk menahan batang pada tempatnya dan tumbuh
dengan baik.

 Jangan mengikat batang tanaman terlalu kuat. Ikatan yang terlalu kuat akan menghalangi
terjadinya pertumbuhan yang baik dan juga akan merusak tanaman.
 Saat batang mulai tumbuh dan angin di sekitar struktur memengaruhinya, Anda bisa
melanjutkan penggunaan ikatan untuk memastikan tanaman tumbuh ke arah yang Anda
inginkan.

Tips
 Ubahlah ukuran teralis buatan Anda agar sesuai dengan kebutuhan ruang. Atau, Anda bisa
membuat beberapa bedeng ganda berukuran lebih kecil dengan jarak di antaranya untuk
memudahkan akses.

 Pada struktur vertikal, Anda bisa mencoba menanam kacang polong, kacang-kacangan,
mentimun, terong, melon, atau okra (sejenis kacang-kacangan). Untuk menciptakan taman
yang menarik dan lezat, Anda dapat menyelinginya dengan tanaman dekoratif,
seperti marigold (mitir/kenikir, yaitu tanaman dengan bunga warna oranye kekuningan
beraroma tajam) atau tanaman yang lebih rendah, seperti stroberi. Jangan gunakan kayu
olahan (untuk teralis, tiang, dll.) jika yang Anda tanam nantinya akan dikonsumsi.

Sumber
1. ↑ http://www.reneesgarden.com/articles/vertical_vegetables.html
2. ↑ http://www.reneesgarden.com/articles/vertical_vegetables.html
3. ↑ http://blogs.cornell.edu/garden/get-activities/signature-projects/the-three-sisters-exploring-an-
iroquois-garden/how-to-plant-the-three-sisters/
4. ↑ http://www.organicgardening.com/learn-and-grow/vertical-gardening

https://id.wikihow.com/Membuat-Taman-Vertikal
Mengenal Vertical Garden dan Cara Membuatnya
TAMANAPRIL 07, 2015 08:41

Vertical%2BGarden%2Bdi%2BRuang%2BMakan.jpg

DesainRumahMini.Com – Vertical Garden atau Taman Vertikal memiliki beberapa nama


diantaranya Green Wall, Taman Tegak dan lain-lain. Kemunculan Vertical Garden menjadi sebuah
solusi baru bagi setiap orang yang ingin mempunyai taman yang indah di rumahnya. Meskipun
sebagai alternatif, bukan berarti Taman Vertikal tidak lebih bagus dari taman-taman kebanyakan.
Namun seiring berjalannya waktu, kini Vertical Garden tidak hanya sebagai taman alternatif bagi
orang-orang yang mempunyai keterbatan lahan. Vertical Garden sudah mengalami banyak
perkembangan, mulai dari jenis tanaman, cara mengembangkan dan bahkan Taman Vertikal
banyak yang sengaja dibuat diatas lahan yang sangat luas.

Hampir semua jenis tanaman bisa diaplikasikan pada Taman Vertikal dan diperlukan metode
tertentu untuk mewujudkannya. Mungkin ada yang beranggapan bahwa tanaman yang bisa
merambat di dinding itu adalah tanaman Vertical Garden. Tapi itu tidak sepenuhnya benar, kendati
tanaman yang bisa merambat tersebut hidup di bidang vertikal. Sebuah Taman Vertikal memerlukan
media tertentu dan tidak bisa serta-merta langsung diterapkan pada pagar atau dinding rumah
begitu saja. Salah satu metode yang sering diaplikasikan untuk membangun Vertical Garden yaitu
metode hidropik menggunakan geotextile, dengan menata tanaman sedemikian rupa pada dinding
menggunakan modul (untuk menempatkan tanaman) dan dengan pemeliharaan khusus serta
pengaturan otomatis.
Vertical Garden | Sumber gambar: pinterest.com

Membuat Taman Vertikal tidak semudah membuat taman biasa, perlu keahlian khusus dalam hal
membuat media tanam, memilih jenis tanaman, mengaplikasikannya pada lokasi tepat dan merawat
secara berkala. Tapi bukan berarti hal tersebut tidak bisa Anda lakukan. Meski sedikit lebih sulit tapi
jika Anda berhasil melakukannya, tentu menjadi kepuasan tersendiri menyaksikan Taman Vertikal
Anda tumbuh dan berkembang dengan baik. Sekarang kembali lagi ke diri Anda, mau
membuat Vertical Garden sendiri atau menyerahkannya kepada ahlinya.

Tujuan memiliki Vertical Garden (VG) tentu tidak sekedar sebagai hiasan dan mempercantik
penampilan rumah yang tidak memiliki area luas untuk membuat taman seperti orang
kebanyakan saja, dibalik itu sebagaimana mamfaat tanaman lainnya yaitu untuk menciptakan
ruang hijau, mengurangi panasnya suhu udara, dan yang paling penting menambah oksigen. Satu
perbedaan mamfaat yang sangat kentara antara Vertical garden dan taman biasa adalah VG tidak
dapat menahan erosi (longsor) layaknya taman biasa yang tertancap di tanah.

Teknik penanaman Vertical Garden tak ubahnya seperti tanaman hidroponik, yang artinya tidak ada
tanah untuk bercocok tanam. Menurut salah seorang praktisi dan konsultan Taman Vertikal Ir.
Slamet Budiarto, tiga pilar utama yang menyokong kehidupan tanaman adalah air, pupuk dan
cahaya matahari. Jika ketiga pilar tersebut tersedia maka dimana saja dan dengan cara apa saja
tanaman bisa tumbuh. Bahkan di lokasi yang tidak ada sinar matahari sedikitpun, bisa
memamfaatkan lampu untuk membuat cahaya matahari buatan.
taman%2Bvertikal%2Bminimalis.jpg

Media tanam Taman Vertikal sebaiknya dari bahan yang ringan, kuat, dan mampu menyerap air.
Saat ini yang paling banyak digunakan adalah nonwoven geotextile dan velt dari sabut kelapa.
Khusus velt sabut kelapa, Anda bisa membentuknya sendiri seperti papan dengan ukuran 50 cm
dan tebal 30 cm, atau membeli yang sudah jadi. Velt sabut kelapa ini diketahui mampu menyimpan
air lebih baik daripada nonwoven geotextile. Keunggulan geotextile adalah dari segi ketahanan yang
bisa bertahan sampai 15 tahun, sangat jauh dibanding sabut kelapa yang mulai lapuk ketika sudah
digunakan kurang lebih 8 tahun. Walaupun begitu akar-akar tanaman sudah terjalin sendiri,
sehingga akan menjadi media tersendiri yang mampu bertahan lebih lama, kata pak Slamet.
Vertical%2BGarden.jpg

Secara umum memang semua jenis tanaman bisa ditanam pada Taman Vertikal, akan tetapi faktor
lingkungan harus tetap diperhatikan. Jika Vertical Garden yang akan Anda buat berada di luar
ruangan, maka sebaiknya pilih tanaman outdoor, begitu juga untuk Vertical Garden dalam ruangan
maka pilihlah tanaman indoor. Sebisa mungkin hindari menanam tanaman merambat karena ketika
tumbuh susah di kendalikan arah pertumbuhannya dan bisa meluber kemana-mana. Tanaman jenis
semak dan bisa hidup dalam jangka waktu lama akan lebih bagus.
cara%2Bmembuat%2Btaman%2Bvertikal.jpg

Mau tau lebih detail tentang proses membuat Vertical Garden? Simak langkah-langkah
membuat Vertical Garden sederhana berikut:
Sumber (Referensi):http://www.tabloidnova.com/Nova/Griya/Taman/Mudahnya-Membuat-Taman-
Vertikal.-Ini-Langkah-langkahnya/
 Buat frame dari bahan baja ringan berukuran sekitar 0,5 m x 1 m, lalu pasang ke tembok
menggunakan baut fisher atau jenis perekat lainnya dan beri celah minimal 7 cm dari tembok.
Tujuannya adalah agar media tanam tidak langsung menempel ke tembok karena lembap dan bisa
membuat tembok berlumut.
 Selesai mempersiapkan frame, Anda bisa langsung menaruh dua lapis media tanam (velt sabut
kelapa atau geotextile). Sobek lapisan paling depan untuk membentuk lubang tempat menanam,
beri jarak masing-masing 12 cm kesamping dan kebawah untuk setiap sobekan yang akan
membentuk lubang tanam. Buat jahitan jelujur vertikal di antara lubang tanam untuk menjaga media
tanam tidak melorot.
 Dengan adanya jarak antar lubang, maka media tanam tidak sepenuhnya langsung tertutup oleh
tanaman. Perlu sedikit waktu untuk tanaman agar tumbuh dan berkembang sampai seluruh media
tanam tertutup rata dan yang kelihatan hanya tanaman yang tumbuh subur saja. Perlu bagi Anda
untuk memilih tanaman yang berimbang antara akar dan tajuk. Akar akan cukup kuat menopang
daun jika tajuknya lebih kecil dan dapat mencegah daun menjadi layu. Ini merupakan konsep dasar
kesimbangan tanaman yang harus diketahui oleh Anda yang akan membuat Taman Vertikal.
 Selanjutnya Anda tinggal menanam tanaman yang sudah Anda pilih ke lubang yang sudah dibuat.
Caranya bisa menggunakan gulungan rockwool atau bisa juga langsung tanpa ada tambahan apa-
apa, asal tanaman sudah punya akar yang bagus. Jika Anda menanam bibit untuk Vertical
Gardenmenggunakan media polybag alangkah bagusnya jika sebagian dari media polybag ikut
dimasukkan ke dalam lubang. Hal ini tentu saja dapat menjamin akar tidak terlalu terganggu,
sehingga tanaman tidak membutuhkan adaptasi yang lama untuk tumbuh dan berkembang.
 Khusus pengairan, Anda bisa menggunakan sistem drip irigasi ataupun manual disiram dengan
tangan. Dibanding irigasi manual tentu sistem drip irigasi lebih nyaman dn tidak menyita waktu.
Pada sistem drip irigasi, idealnya jarak pipa pengairan dari atas adalah 3 meter. Penggunaan timer
otomatis, jeda waktu penyiraman bisa disetel, contohnya 3 s/d 5 kali sehari, selama 2 menit setiap
kali penyiraman. Untuk menjaga agar kucuran air merata, gunakan nosel sebagai pressure
regulator. Tetesan air sisa penyiraman yang tidak terserap oleh media tanam bisa langsung di
alirkan ke tanah atau didaur ulang kembali ke atas. Sebaiknya letakkan tanaman yang tahan kering
paling atas, dan tanaman basah di bagian bawah jika ada beberapa jenis tanaman pada
sistem Vertical Garden Anda.
Proses Pemupukan

Hal-hal yang perlu Anda perhatikan pada saat membuat Taman Vertikal:

1. Bagaimanapun kondisi panas matahari, tanaman Vertical Garden rata-rata hanya mendapat sinar
matahari selama setengah hari karena arah pergerakan matahari. Sehingga, ada kalanya tanaman
tampak kurang subur karena tidak terpapar sinar matahari seharian penuh.
2. Proses pemupukan yang rutin dan terjadwal akan menjaga tanaman tetap subur dan segar. Oleh
sebab itu pemupukan secara otomatis akan sangat efisien pada Vertical Garden milik Anda. Dengan
sistem drip irigasi maka proses pemupukan otomatis akan sangat mudah. Anda cukup
mencampurkan pupuk ke dalam tandon air seminggu sekali, maka proses pemupukan akan berjalan
otomatis bersama proses pengairan. Jika Anda melakukan pengairan secara manual maka
pupuknya bisa di campur dengan air yang Anda gunakan untuk menyiram tanaman.
3. Setiap 6 bulan sekali lakukan pemangkasan untuk membuang daun-daun atau dahan-dahan yang
terlalu panjang dan sudah mulai layu. Langkah ini sangat perlu Anda lakukan jika Vertical Garden
milik Anda memiliki pola tertentu.
4. Jika Vertical Garden milik Anda menggunakan drip irigasi, sebaiknya lakukan pengecekan nosel 6
bulan sekali. Begitu juga dengan filter airnya lakukan pemeriksaan secara periodik. Jika kualitas air
cukup bagus dan bersih, Anda hanya perlu memeriksa nosel 2 atau 3 minggu sekali.
Bagaimana menurut Anda, seru bukan jika kita bisa membuat dan memiliki Taman Vertikal di
rumah?.Tunggu apalagi buruan bergegas buat Taman Vertikal karya Anda sendiri, dan
jadikan rumah minimalis Anda indah, asri dan sejuk dengan Vertical Garden. Kelebihan lainnya dari
Taman Vertikal adalah bisa ditempatkan dimana saja dan akan selalu terlihat sangat indah. Berikut
beberapa gambar Taman Vertikal di berbagai posisi:

Sumber gambar:http://www.livingwallart.com
Sumber gambar: http://rumahdiy.com

Sumber gambar: http://godongijo.com


Sumber gambar: beliperumahan.blogspot.com

Incoming search terms:


 cara membuat vertical garden
 cara membuat vertical garden sistem kantong
 cara membuat vertikal garden
 vertikal garden
 cara membuat taman vertikal
 cara membuat taman pertikal
 cara membuat taman vertikal garden
 cara bikin pertikal garden
 vertikal garden ukuran di rumah kecil
 cara membuat tanaman dinding

Vertical%2BGarden%2Bdi%2Bdekat%2BKolam%2BIkan.jpg
6 photos of the Mengenal Vertical Garden dan Cara Membuatnya

Vertical%2BGarden%2Bdi%2BRuang%2BMakan.jpg

taman%2Bvertikal%2Bminimalis.jpg

Vertical%2BGarden.jpg

cara%2Bmembuat%2Btaman%2Bvertikal.jpg
Vertical%2BGarden%2Bdi%2Bdekat%2BKolam%2BIkan.jpg

cara%2Bmembuat%2Bvert

http://www.desainrumahmini.com/2015/04/vertical-garden.html
Analisis Sistem Informasi – Pedoman
Membuat Flowchart
Ditulis pada 13 Januari 2010

Pada materi Analisis Sisitem Informasi (ASI) ini akan dibahas tentang :
 Pengertian/Definisi Flowchart
 Jenis-jenis Flowchart
 Bagan alir sistem (systems flowchart).
 Bagan alir dokumen (document flowchart).
 Bagan alir skematik (schematic flowchart)
 Bagan alir program (program flowchart)
 Bagan alir proses (process flowchart).
 Simbol-simbol flowchart
 Pedoman membuat Flowchart
Pengertian/Definisi Flowchart
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau
prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk
dokumentasi.
Jenis-jenis Flowchart
Ada beberapa jenis flowchart diantaranya:
1. Bagan alir sistem (systems flowchart).
2. Bagan alir dokumen (document flowchart).
3. Bagan alir skematik (schematic flowchart).
4. Bagan alir program (program flowchart).
5. Bagan alir proses (process flowchart).

SYSTEM FLOWCHART
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara
keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di
dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
DOCUMENT FLOWCHART
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir
formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus
dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

SCHEMATIC FLOWCHART
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir
sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir
skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar
komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah
untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir.
Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama
menggambarnya.

PROGRAM FLOWCHART
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-
langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic
flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan
alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer
secara logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut
menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program komputer terinci (detailed computer
program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara
terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram.

PROCESS FLOWCHART
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik
industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu
prosedur.
Simbol/Notasi Flowchart
Dipakai sebagai alat Bantu menggambarkan proses di dalam program

Dibagi menjadi tiga kelompok :

FLOW DIRECTION SYMBOLS


dipakai untuk menggabungkan antara symbol yang satu dengan symbol lainnya

Symbol Off-line Connector ( Simbol untuk keluar/masuk prosedure atau proses dalam
lembar/halaman yang lain)

Symbol Connector (Simbol untuk keluar/masuk prosedur atau proses dalam lembar/halaman
yang sama)
Processing symbols
Menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu prosedur

Symbol Process (Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer)

Symbol Manual Operation (Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak


dilakukanoleh komputer)

Symbol Decision (Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan


beberapa kemungkinan jawaban/aksi)

Symbol Predefined Process (Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan


digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage)

Symbol Terminal (Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program)

Symbol Off-line Storage (Simbol yang menunjukkan bahwa data di dalam symbol ini akan
disimpan)

Symbol Manual Input (Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard)

Symbol Keying Operation (Simbol operasi dengan menggunakan mesin yang


mempunyai keyboard)
Input-output symbols
menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.

Symbol input-output (Symbol yang menyatakan proses input dan output tanpa
tergantung dengan jenis peralatannya)

Symbol magnetic-tape unit (Symbol yang menyatakan input berasal pita magnetic atau
output disimpan ke pita magnetic)

Symbol punched card (Symbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output
ditulis ke kartu)

Symbol disk and on-line storage (Symbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau
output disimpan ke disk)

Symbol display (Symbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar,
plotter, printer, dan sebagainya)

Symbol dokumen (symbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk
kertas atau output dicetak ke kertas)
Pedoman Membuat Flowchart
Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus
diperhatikan, seperti:

1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri kekanan.
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat
dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja
5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harusditelusuri dengan hati-hati.
Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu
digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan
percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila
percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
Contoh-contoh Flowchart

CONTOH FLOWCHART PRO GRAM

Contoh Flowchart Program - Menentukan Bilangan Ganjil/Genap


Penggunaan predefined processes dapat digunakan untuk menyederhanakan flowchart system yang complex

Flowchar Sistem untuk predefined process yang diberi nama Check shipment untuk Flowchart diatas

https://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/01/13/analisis-sistem-informasi-pedoman-membuat-
flowchart/

Anda mungkin juga menyukai