Anda di halaman 1dari 128

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

Disampaikan oleh Antonius Sudarto Pudjowasito

1
1. PENGALAMAN sebagai Staff Pengadaan PEKERJAAN JAKON selama 37 tahun 10 BULAN di
Kemen PUPR
2. PENGALAMAN narasumber PENGADAAN JAKON pada kerja sama INDONESIA DENGAN
AUSTRALIA inFRASTRUKTUR
3. PENGALAMAN MENJADI keterangan AHLI DI PENGADILAN NEGERI/TINGGI/
Perdata/TUN/TIPIKOR/KPPU
4. Narasumber di LKPP ttng konstrak kerja konstruksi dan PBJ
5. PENGALAMAN SEBAGAI Tim HUKUM KONTRAK/Tim Peneliti Opini Hukum KOntrak
6. PENGALAMAN MENGAJAR HUKUM Kontrak yang penyelenggara Universitas
Indonesia/Lembaga Pendidikan UI dgn Kemen PUPR
7. PENGALAMAN SEBAGAI narasumber KONTRAK KERJA KONSTRUKSI dan pengadaan PBJ
di KEJAGUNG/DI KEPOLISIAN
8. PENGALAMAN narasumber SENGKETA KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
9. PENGALAMAN narasumber TOT pengadaan PBJ di LINGKuNGAN KEMEN PUPR
10. PENGALAMAN menjadi narasumber penyusunan peraturan Menteri PUPR tentang pengadaan
Jasa KOnstruksi
11. ARBITER LPS
12. AA.Law Advocates & counsellors
www. AA law.id
WA/TELEGRAM/HP 081212180189 (021)75914213
Rukan Fatmawati Emas Blok II/225 Jln Rumah Sakit Fatmawati No 20 Cilandak Barat Cilandak
Jakarta selatan 12430 Indonesia
MEMAHAMI
A SISTEM HUKUM, HIERARKI UU,
AZAS HUKUM universal, HUKUM
PERDATA,
dalam KONTRAK kerja konstruksi

3
SISTEM HUKUM (secara Umum)

COMMON LAW

Inggris, bekas jajahan Inggris seperti Sistem hukum Common Law menggunakan sistem
Malaysia dan Australia. negara hukum “the binding force of precedent” yakni kekuatan
Amerika dan bekas jajahannya seperti mengikat putusan pengadilan yang sudah lampau.
Singapura dan Filipina
SISTEM HUKUM
Penganut SIstem karakteristik

Negara negara Perancis, Jerman, Pada sistem ini, putusan pengadilan berdasarkan pada
Belanda dan bekas jajahan Belanda peraturan perundang undangan yang berlaku,
antara lain Indonesia, Jepang dan contohnya bisa UUD 45, Tap MPR, UU/Perpu, Peraturan
Thailand Pemerintah, Perpres/Kep Pres, MA, Keputusan Menteri
dan lain lain. jadi, keputusan pengadilan bersifat
fleksibel (berubah ubah) tergantung hakim yang
memutuskan berdasarkan fakta/bukti yang ada
CIVIL LAW

SUMBER dari bimtek hukum kontrak djbk


SISTEM HUKUM

Hukum Publik : sama seperti sistem hukum Eropa Kontinental

COMMON LAW
Hukum Privat : Dimaksudkan sebagai kaidah-kaidah hukum
tentang hak milik (law of property), hukum tentang orang (law of
person), hukum perjanjian (law of contract) dan hukum tentang
perbuatan melawan hukum (law of torts) yang tersebar di dalam
peraturan-peraturan tertulis, putusan-putusan hakim dan hukum
SISTEM HUKUM kebiasaan.

Hukum Publik : mencakup peraturan-peraturan hukum yang


mengatur kekuasaan dan wewenang penguasa atau negara serta
hubungan-hubungan antara masyarakat dan negara. Hukum publik
meliputi hukum tata negara, hukum administrasi negara dan
hukum pidana
CIVIL LAW
Hukum Privat : mencakup peraturan-peraturan hukum yang
mengatur tentang hubungan antara individu-individu dalam
memenuhi kebutuhan hidup. Hukum privat meliputi hukum
perdata yang meliputi juga hukum sipil dan hukum dagang.

SUMBER dari bimtek hukum kontrak djbk


Civil Law dan Common Law

CIRI-CIRI COMMON LAW

• Sistem hukumnya didasarkan pada yurisprudensi yaitu keputusan-keputuasan hakim yang


terdahulu menjadi dasar putusan-putusan hakim selanjutnya
• Dalam Common Law dikenal stare decisis, yaitu suatu prinsip hukum yang menyatakan bahwa
pengadilan yang lebih rendah harus mengikuti keputusan pengadilan yang lebih tinggi
• Dalam Common Law tidak ada kodifikasi hukum. Dalam pengambilan keputusan suatu perkara
yurisprudensi merupakan dasar yang paling utama
• Case Law atau pengumpulan kasus-kasus preseden yang berkaitan dengan perkara sangat
penting dalam Common Law
• Sistem common law mengenal sistem juri yaitu orang-orang sipil yang mendapatkan tugas dari
Negara untuk berperan sebagai juri dalam persidangan suatu perkara
• Sistem Common Law merupakan sistem hukum yang memakai logika berpikir induktif dan
analogi.

SUMBER dari bimtek hukum kontrak djbk


Civil Law dan Common Law

CIRI-CIRI CIVIL LAW

• Adanya penghimpunan dari berbagai ketentuan hukum (kodifikasi) secara sistematis yang pada prakteknya
ketentuan-ketentuan ini akan ditafsirkan lebih lanjut. Dalam civil law peraturan hukum yang telah dikodifikasikan
berlaku sebagai undang-undang dan merupakan pedoman penegakan hukum dalam Negara.
• Kodifikasi merupakan sumber hukum materill yang kemudian dijadikan dasar dalam menyelesaikan permasalahan
melalui hukum formil
• Pengambil keputusan dalam civil law adalah hakim atau mejelis hakim yang memeriksa perkara tersebut. Selain itu
hakim bersifat aktif dalam persidangan dan memutus perkara berdasarkan undang-undang yang berlaku disertai
keyakinan hakim itu sendiri dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan.
• Selain keyakinan hakim doktrin juga merupakan factor penting yang menjadi pertimbangan hakim dalam
memutuskan suatu perkara
• Pada civil law Yurisprudensi tidak terlalu dipertimbangkan tetapi dapat dipergunakan sebagai bahan acuan atau
referensi.
• Civil Law menggunakan logika berpikir metode deduktif

SUMBER dari bimtek hukum kontrak djbk


Tata Urutan PUU
U
U
D
T
A
P

M
P
R

UU No. 12 of 2011 U
U
/
p
e
r
p
u

P
P
P
e
r
p
r
PM PUPR
e
s
14/2020
P
e
r
d
a
itikad baik
kebebasan
berkontrak

Asas

kepastian
hukum (PACTA konsensualitas
SUNT
SERVANDA)
Asas Kebebasan Berkontrak

• Mengadakan perjanjian dengan siapa pun;


• Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya;
• Menentukan bentuk perjanjiannya apakah tertulis atau lisan.

ASAS kepastian HUKUM


• Asas ini ada dalam 1338 ayat 1 KUHP yang menyatakan bahwa
“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
undang untuk yang membuatnyaMembuat atau tidak membuat
perjanjian”;
Asas Konsesualisme. ...

• Merupakan asas yang berhubungan saat lahirnya perjanjian.


Pada pasal 1320 ayat 1 KUH Perdata, syarat sahnya perjanjian
itu karena adanya kata kesepakatan antara dua belah pihak.

Asas itikad baik


• Yaitu asas yang berkaitan dengan pelaksanaan perjanjian, asas
ini menyatakan bahwa apa saja yang harus dilaksanakan dengan
memenuhi tuntutan keadilan dan tidak melanggar kepatutan. 
Azas
universal
asas lex specialis derogat legi generalis
1. Ketentuan-ketentuan yang didapati dalam aturan hukum umum
tetap berlaku, kecuali yang diatur khusus dalam aturan hukum
khusus tersebut;
2. Ketentuan-ketentuan lex specialis harus sederajat dengan
ketentuan-ketentuan lex generalis (undang-undang dengan undang-
undang);
ASAS Lex superiory derogat legi inferiory adalah asas
penafsiran hukum yang menyatakan bahwa hukum yang tinggi (lex
superior) mengesampingkan hukum yang rendah (lex inferior).

Asas Lex posteriory derogat legi priori adalah asas


penafsiran hukum yang menyatakan bahwa hukum yang
terbaru (lex posterior) mengesampingkan hukum yang
lama (lex prior).
MEMAHAMI
B hukum administrasi Negara, TEORY HUKUM
OPPLOSING
DALAM KONTRAK kerja kosntruksi

15
• Hukum Administrsi Negara adalah Bagian dari HUKUM PUBLIK dan
diturunkan dari HUKUM TATA NEGARA
• HAN mengatur tindakan, Kegiatan, da keputusan yang dilakukan dan
diambil oleh Lembaga lembaga pemerintah dalam menjalankan roda
Negara sehari hari
HAN DAN KUHPERDATA Dalam KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

Persiapan Penetapan Penandatanganan Berakhirnya


prakontrak penyedia kontrak kontrak

PREVIEW
HAN KUHPERDATA
DISKRESI
 Menurut Pasal 1 Angka 9 UU 30/2014,
Diskresi adalah keputusan dan/atau tindakan yang ditetapkan
dan/atau dilakukan oleh pejabat pemerintahan untuk mengatasi
persoalan konkret yang dihadapi dalam penyelenggaraan
pemerintahan dalam hal peraturan perundang-undangan yang
memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas,
dan/atau adanya stagnasi pemerintahan.
DISKRESI
 
Penggunaan diskresi sesuai dengan tujuannya merupakan salah satu hak
yang dimiliki oleh pejabat pemerintahan dalam mengambil keputusan
dan/atau tindakan  
DISKRESI (1234)
 
kriteria bisa tidaknya seorang pejabat pemerintahan menggunakan dikresi sebagai
berikut:

1.Dikresi dalam hal Peraturan Perundang-Undangan memberikan pilihan, Berdasarkan


penjelasan Pasal 23 huruf a UU No. 30 Tahun 2014 menjelaskan bahwa Pilihan
Keputusan dan/atau Tindakan Pejabat Pemerintahan dicirikan dengan kata dapat,
boleh, atau diberikan kewenangan, berhak, seharusnya, diharapkan, dan kata-kata
lain yang sejenis dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Sedangkan yang
dimaksud pilihan Keputusan dan/atau Tindakan adalah respon atau sikap Pejabat
Pemerintahan dalam melaksanakan atau tidak melaksanakan Administrasi
Pemerintahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
DISKRESI
 
kriteria bisa tidaknya seorang pejabat pemerintahan menggunakan dikresi
sebagai berikut:

2.Diskresi dalam hal Peraturan Perundang-Undangan tidak mengatur,


Berdasarkan UU No.30 Tahun 2014 terkait dengan penggunaan diskresi
karena peraturan perundang-undangan tidak mengatur dengan penjelasan,
bahwa Yang dimaksud dengan “Peraturan perundang-undangan tidak
mengatur” adalah ketiadaan atau kekosongan hukum yang mengatur
penyelenggaraan pemerintahan dalam suatu kondisi tertentu atau di luar
kelaziman.
DISKRESI
 
kriteria bisa tidaknya seorang pejabat pemerintahan menggunakan dikresi sebagai
berikut:

3.Diskresi dalam hal peraturan perundang-undangan tidak lengkap atau tidak jelas,
Mengenai penggunaan diskresi atas alasan peraturan, peraturan perundang-
undangan tidak lengkap atau tidak jelas adalah dengan penjelasan, bahwa yang
dimaksud dengan “peraturan perundang-undangan tidak lengkap atau tidak jelas”
apabila dalam peraturan perundang-undangan masih membutuhkan penjelasan
lebih lanjut, peraturan yang tumpang tindih (tidak harmonis dan tidak sinkron),
dan peraturan yang membutuhkan peraturan pelaksanaan, tetapi belum dibuat.
DISKRESI
 
kriteria bisa tidaknya seorang pejabat pemerintahan menggunakan dikresi sebagai
berikut:
4.Diskresi dalam adannya stagnasi pemerintahan, Berdasarkan UU Penjelasan UU
No. No 30 Tahun 2014  terhadap kriteria adanya stagnasi pemerintahan yang
terkait dengan kepentingan yang lebih luas, maka yang dimaksudkan dengan
“Kepentingan yang lebih luas” adalah Kepentingan yang menyangkut hajat hidup
orang banyak, penyelamatan kemanusiaan dan keutuhan negara, antara lain:
bencana alam, wabah penyakit, konflik sosial, kerusuhan, pertahanan dan
kesatuan bangsa. 
Drs. H. M.Takdir Alim Bahrie,M.Si (Staf Ahli Walikota Bid. Kemasyarakatan & Pengembangan SDM Kota Makassar).
MEMAHAMI KONSEP
OPLOSSING/MELEBUR
YURISPRODENSI (?)

Sumber LKPP
MAZHAB TEORI MELEBUR/OPPLOSING

SUMBER LKPP
MEMAHAMI KONSEP
NON OPLOSSING/TIDAK
MELEBUR
MAZHAB TEORY
MANDIRI/TIDAK
MELEBUR/TIDAK OPPLOSING
(Sistem Hukum Indonesia tidak
menganut murni Yurisprodensi)

Pemahaman opplosing/teori melebur....


(2011 sd 2018 Kemen PUPR dalam
bersidang dari beberapa ahli tidak pada teori
opplosing(???)
MEMAHAMI
C hukum PIDANA
Dalam PELAKSANAAN
Kontrak Kerja Konstruksi

31
Hukum PIDANA Dalam KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

Persiapan Penetapan Penandatanganan Berakhirnya


prakontrak penyedia kontrak kontrak

PREVIEW

HAN HUKUM PERDATA

HUKUM PIDANA
CONTOH
PERTANYAAN TETANG POST AUDIT
(BPK)
TANYA
15:13:33 From BHAKTI PERSADA PT : untuk jenis kontrak Lumpsum, seringkali pihak auditor masih mempertanyakan
tentang back up invoice seperti yg diterapkan pada kontrak time based.. sebaiknya bagaimana menyikapi hal tersebut?
JAWAB
SYARAT SYARAT pembayaran telah ditentukan dalam kontrak bahwa untuk kontrak lumsum (tanpa “P”) bahwa back up
Invoce Tidak diperlukan jika auditornya dari BPK maka ada aturan main untuk bagaimana BPK melaksanakan tugas dan
kewenangan jika beliau melampaui kewenangannya (abuse of power)
maka kepadanya akan dikenakan sanksi pribadi sesuai UU no 15 tahun 2004UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA
Pasal 25
(1) Setiap pemeriksa yang dengan sengaja mempergunakan dokumen yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas
pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 melampaui batas kewenangannya, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(2) Setiap pemeriksa yang menyalahgunakan kewenangannya sehubungan dengan kedudukan dan/atau tugas
pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dipidana dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 1 (satu)
SUMBER ACARA anton 25 sep 2020 WORKSHOP KERJA SAMA INDONESIA AUSTRALIA PEDULI INFRANSTRUKTUR

tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda setinggi-tingginya Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
CONTOH
TL pelaporan?
Pengaduan?
CONTOH: Pengadilan tipikor
(ahli------) la, diperiksa dan didengar keterangannya sebagai AHLI dibidang Jasa Konskuksi
pada Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), atas perkara dugaan
tindak pidana korupsi Pembangunan Gedung Kantor ######## Tahun 2016 yang dikerjakan
oleh PT. @@@@@@@@ dengan Nilai Kontrak setelah Perubahan (Addendum) sebesar
Rp.29.milyar,- yang mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp.28.milyar
dengan tersangka …………… sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 dan Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang No. 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 200'l tentang Perubahan atas Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1)ke-'l KUHPidana.. ----
Atas pertanyaan penyidik dalam pemeriksaan ini yang diperiksa sesuai dengan keahliannya
sebagai Ahli, memberikan jawaban sebagai berikut:
PERTANYAAN : 1. Apakah saudara sekarang ini dalam keadaan sehatjasmani?- ------------1.
Saya saat ini saya dalam keadaan sehatjasmani.
2. Sekarang ini saudara dimintai keterangan sebagai AHLI dibidang Jasa Konshuksi pada
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), atas perkara dugaan tindak
pidana (SUMBER PENGALAMAN AHLI)
• TINDAK PIDANA KORUPSI (uu nomor 31 tahun 1999)
Pasal 2
(1) Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,
dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
• Pasal 3
Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit Rp.
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
Pasal 18 (1) Selain pidana tambahan sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana, sebagai pidana tambahan adalah :
a. perampasan barang bergerak yang berwujud atau yang tidak berwujud atau barang
tidak bergerak yang digunakan untuk atau yang diperoleh dari tindak pidana 7 korupsi,
termasuk perusahaan milik terpidana di mana tindak pidana korupsi dilakukan, begitu
pula dari barang yang menggantikan barang-barang tersebut;
b. pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebanyak-banyaknya sama dengan harta
benda yang diperoleh dari tindak pidana korupsi;
c. penutupan seluruh atau sebagian perusahaan untuk waktu paling lama 1 (satu) tahun;
d. pencabutan seluruh atau sebagian hak-hak tertentu atau penghapusan seluruh atau
sebagian keuntungan tertentu, yang telah atau dapat diberikan oleh Pemerintah
kepada terpidana.
Ini Tujuh Kelompok Jenis Tindak Pidana Korupsi
• Pertama, perbuatan yang merugikan negara. ...
• Kedua, Suap. ...
• Ketiga, gratifikasi. ...
• Keempat, penggelapan dalam jabatan. ...
• Kelima, pemerasan. ...
• Keenam, perbuatan curang. ...
• Ketujuh, benturan kepentingan dalam pengadaan.
Masalahnya adalah ada Pasal 2 dan 3 UU Tipikor
• Unsur-unsur Pasal 2 adalah
- Setiap orang;
- Secara melawan hukum;
- Memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi;
- (xx dapat xx) merugikan keuangan negara (kata “dapat’ dihapus di putusan
MK 2016)
Penjelasan Pasal 2 (dihapus oleh putusan MK 2006) Yang dimaksud dengan
“secara melawan hukum” (…) yakni meskipun perbuatan tersebut tidak diatur
dalam peraturan, namun bila perbuatan tersebut tercela karena tidak sesuai
dg rasa keadilan atau norma sosial masyarakat, maka perbuatan dapat
dipidana.
Kata “dapat” sebelum frasa “merugikan keuangan atau perekonomian
negara” menunjukkan bahwa (…) adanya tindak pidana korupsi cukup dengan
dipenuhinya unsurunsur (…) bukan dengan timbulnya akibat.
Dosen FH UGM dengan minat riset kontrak pemerintah dan pencegahan penyakit birokrasi
SUMBER: Richo Andi Wibowo (richo.wibowo@ugm.ac.id)
Problem
Standar pembuktian pasal 2 dan 3 BUKAN standar yang tinggi (beyond
reasonable doubt) untuk hukum pidana. Kenapa?
• Karena unsur “secara melawan hukum” sudah dianggap terpenuhi jika
seseorang melanggar hukum apapun, termasuk hukum administrasi &
perdata.
• Karena unsur “memperkaya diri, orang lain, atau korporasi” sudah dianggap
terpenuhi jika ada aliran uang dari negara ke orang lain atau korporasi,
sekalipun aliran uang itu tidak menguntungkan diri sendiri.
(Padahal, apakah mungkin ada orang mau berhadapan dengan resiko hukum
untuk memperkaya orang lain/korporasi, tanpa mendapatkan keuntungan
bersifat pribadi??)
SUMBER: Richo Andi Wibowo (richo.wibowo@ugm.ac.id) Dosen FH UGM dengan minat riset kontrak pemerintah dan pencegahan penyakit birokrasi
Akibatnya
 Terdapat aneka kasus yang merupakan kesalahan administrasi bahkan
wanprestasi DAPAT dianggap sebagai kesalahan pidana korupsi
Pembayaran uang muka, pembayaran sebagian termin pekerjaan
kerekanan sudah dapat dianggap sebagai keterpenuhan unsur
memperkaya orang lain/korporasi
 Karena pembayaran tsbt menggunakan uang negara, maka itu dianggap
memenuhi unsur selanjutnya, YAITU : “merugikan keuangan negara”
Artinya, bisa dipastikan ybs akan kena sanksi pidana (karena semua
unsur terpenuhi (dengan mudahnya!)
SUMBER: Richo Andi Wibowo (richo.wibowo@ugm.ac.id) Dosen FH UGM dengan minat riset kontrak pemerintah dan pencegahan penyakit birokrasi
Standar pembuktian yg longgar berbahaya, krn…
 Menimbulkan ketakutan yg tdk perlu, misal: ASN enggan
terlibat di pengadaan;
 Aparat Penegak Hukum (APH) berpotensi untuk abuse of power
Mereka yang menjadi pelaku korupsi itu sendiri, atau
APH menjadi alat untuk menindas dg cara menuduh lawan
politik melakukan korupsi
 Runtuhnya kepercayaan terhadap sistem hukum ; chaos
SUMBER: Richo Andi Wibowo (richo.wibowo@ugm.ac.id) Dosen FH UGM dengan minat riset kontrak pemerintah dan pencegahan penyakit birokrasi
MEMAHAMI
D PENYUSUNAN
KONTRAK
KERJA
KONSTRUKSI

44
Peraturan PBJP

1PerpreS16/2018 UU No. 24/09


KUHPer
JO 12/2021 Bahasa
2PERLEM 9/2018???
KUHPidana &
UU No. 14/2008KIP uu tipikor 31/99 jo 20/2001

Kontrak kerja
Tun 5/86 jo 9/2004 konstruksi UU No. 5 /99
jo 51/2009 Persaingan Usaha

UU No. 40 / 07 UU No. 30 /99 UU No. 2/2017


PT Arbitrase Konstruksi

1PP No. 22/2020


APIP/BPKP/ 2 PERMEN 14/2020,
BPK 21/2019, DST
Pemahaman sederhana tentang:
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
(JASA KONSTRUKSI)
5 PERATURAN MENTERI PUPR
NOMOR 14 TAHUN 2020

Pasal 3

(1) Peraturan Menteri ini diperuntukkan bagi pelaksanaan Pemilihan


Penyedia Jasa Konstruksi melalui Pengadaan Langsung, Tender
Terbatas, atau Tender/ Seleksi di lingkungan kementerian/ Lembaga, atau
perangkat daerah yang pembiayaannya dari anggaran pendapatan dan belanja
negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah

47
Hakekat Pemilihan
(kompetisi/pertandingan)

administrasi

PENYEDIA JASA KUALIFIKASI teknis

keuangan
PEMILIHAN

administrasi

PEKERJAAN PENAWARAN teknis

Usulan biaya
4 PERATURAN MENTERI PUPR
NOMOR 14 TAHUN 2020

Pasal 1

Angka (2.) Penyedia Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebut


Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan Jasa
Konstruksi berdasarkan Kontrak.

49
HAKEKAT KONTRAK
pemerintah
*)
1 dok tender/seleksi/ pengadaan langsung
2 Dok kualifikasi

PEMILIHAN *)

Kontrak kerja
RANCANGAN
konstruksi
MELALUI PENYEDIA KONTRAK
Rancangan kontrak konvensional/
Rancangan kontrak pek komplek
3 Dokumen PENGADAAN
(pengadaan langsung)

IKP (dan kualifikasi)


Dokumen Pengadaan
Langsung
LDP

Dokumen
2 Pengadaan
SPK
Rancangan
Rancangan SPK SSU-spk
SPK
lampiran2

51
Dokumen

IKP
Dokumen pemilihan

LDP

IKP
Dokumen Dokumen kualifikasi

Pengadaan LDK

SURAT PERJANJIAN
Rancangan
Kontrak
SSUK

SSKK

lampiran2
PENGERTIAN Slide A

• Kontrak Kerja Konstruksi adalah


keseluruhan dokumen kontrak
yang mengatur hubungan hukum
antara pengguna Jasa dan
penyedia Jasa dalam
penyelenggaraan Jasa Konstruksi
(UU NO 2 Thn 2017 pasal 1 angka 8)

Menjadi standar
kontrak kerja
konstruksi
Pasal 4 (standar Surat perjanjian ) PM PUPR 14 TAHUN
2020 pekerjaan konstruksi
(1) Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan
satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kontrak ini terdiri dari

adendum Kontrak (apabila ada), Surat Perjanjian, Surat


Penawaran, Daftar Kuantitas dan Harga/daftar
keluaran dan harga, Syarat-Syarat Umum Kontrak,
Syarat-Syarat Khusus Kontrak beserta lampiranya

berupa lampiran A (daftar harga satuan timpang,


subpenyedia, personel manajerial, dan peralatan Jasa konsultansi konstruksi
utama), lampiran B (Rencana Keselamatan kelengkapan dokumen adalah
Konstruksi), spesifikasi teknis, gambar-gambar, sebagaimana tertuang dalam
hierarki kontrak
dan dokumen lainnya seperti: Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Daftar keluaran dan harga/Daftar Kuantitas dan Harga
jaminan-jaminan, Berita Acara Rapat Persiapan (Daftar Kuantitas dan Harga Hasil Negosiasi apabila ada
Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat negosiasi);
Persiapan Pelaksanaan Kontrak. Daftar Kuantitas dan Harga (Daftar Kuantitas dan Harga
Terkoreksi apabila jenis kontrak HS serta ada koreksi
aritmatik);
(2) Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka
yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut:

Kontrak Harga Satuan (HS) Kontrak Lumsum (LS) Kontrak Gabungan LS dan HS

a. adendum Kontrak (apabila ada); a. adendum Kontrak (apabila ada); a. adendum Kontrak (apabila ada);
b. Surat Perjanjian; b. Surat Perjanjian; b. Surat Perjanjian;
c. Daftar Kuantitas dan Harga c. Surat Penawaran; c. Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga
(Daftar Kuantitas dan Harga d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak; (Daftar Kuantitas/Keluaran dan
Hasil Negosiasi apabila ada e. Syarat-Syarat Umum Kontrak; Harga Hasil Negosiasi apabila ada
negosiasi); f. gambar-gambar negosiasi);
d. Daftar Kuantitas dan Harga g. spesifikasi teknis; d. Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga
(Daftar Kuantitas dan Harga h. Daftar Keluaran dan Harga hasil (Daftar Kuantitas/Keluaran dan
Terkoreksi apabila ada koreksi negosiasi (Daftar Keluaran dan Harga Terkoreksi apabila ada koreksi
aritmatik); Harga hasil negosiasi apabila ada aritmatik);
e. Surat Penawaran; negosiasi); dan e. Surat Penawaran;
f. Syarat-Syarat Khusus Kontrak; i. Daftar Keluaran dan Harga (Daftar f. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
g. Syarat-Syarat Umum Kontrak; Keluaran dan Harga Terkoreksi g. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
h. spesifikasi teknis; dan apabila ada koreksi aritmatik) h. spesifikasi teknis; dan
i. gambar-gambar i. gambar-gambar

TETAPKAN JENIS KONTRAKNYA LS ATAU HS ATAU GABUNGAN hs+ls


(PEKERJAAN KONSTRUKSI)
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
Kontrak waktu penugasan (WP) Kontrak Lumsum (LS)
a. adendum Kontrak (apabila ada); a. adendum Kontrak (apabila ada);
b. surat perjanjian; b. surat perjanjian;
c. Rincian Komponen Remunerasi Personel dan c. surat penawaran;
Rincian Biaya Langsung Non Personel hasil d. syarat-syarat khusus Kontrak berikut lampirannya yang
negosiasi dan koreksi aritmatik; terdiri atas Daftar Personel, Daftar SubKontrak, Jadwal
d. surat penawaran; Penugasan Personel;
e. syarat-syarat khusus Kontrak berikut lampirannya e. syarat-syarat umum Kontrak;
yang terdiri atas Daftar Personel, Daftar f. Kerangka Acuan Kerja;
SubKontrak, Jadwal Penugasan Personel g. Daftar Keluaran dan Harga hasil negosiasi dan koreksi
f. syarat-syarat umum Kontrak; aritmatik;
g. Kerangka Acuan Kerja; h. Data Teknis selain KAK (contoh; Dokumen Pengkajian,
h. Data Teknis selain KAK (contoh; Dokumen Dokumen Feasibility Study/Pra Feasibility Study, dll);
Pengkajian, Dokumen Feasibility Study/Pra dan
Feasibility Study, dll); dan i. dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Pelaksanaan
i. dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Pekerjaan, Berita Acara Rapat Persiapan
Pelaksanaan Pekerjaan, Berita Acara Rapat Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat
Persiapan Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Persiapan Pelaksanaan Kontrak.
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak;

(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen
yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai huruf g
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI pemerintah ?
Pengendalian pelaksana kontrak khususnya terkait permasalahan
hukum?

Refleksi
Dari pengalaman

PRAKONTRAK - Memenuhi persyaratan dalam kompetisi untuk diikat


kontrak kerja konstruksi. banyak sanggahan/sanggah
banding/pengaduan (HAN_ perma no 2 th 2019)

KONTRAK- Setelah memenuhi persyaratan diikat kontrak


(PENGADUAN_TUN/KIP/KPPU/Pengaduan_delick)

Slide C
Mengelola / temukenali proses
pemilihan penyedia
(PRASKONTRAK)
• Temukenali dokumen standar yg digunakan
• Temukenali dokumen pemilihannya
• Temukenali proses pra/pasca kualifikasi
• Temukenali syarat dan ketentuan teknis
pekerjaan
• Temukenali proses sanggah/sanggah
banding/pengaduan
Sanggahan, sanggah banding (???)

Upaya administrative…
Upaya administratif ada 2 (dua) dan bersifat imperatif/wajib dilakukan jika ingin dan
dilalukan sebelum mengajukan gugatan ke pengadilan

Upaya administratif tersebut menurut UU 30/2014 adalah ;


1. Upaya keberatan (kpd yg menerbitkan)
2. Banding administratif (kpd atasan yg menerbitkan…)
Menurut perma 6 th 2018 (turunan uu 30) jika upaya administratif diatur oleh peraturan
dasar (misal peraturan barjas adl perpres 16) maka pakai upaya administratif yg sudah
diatur didalamnya yaitu keberatan (sanggah) dan banding administratif (sanggah banding)
Namun jika peraturan dasar tidak mengatur maka tunduk pada uu 30 dan perma 6 th 2018.

Misal antara lain KASUS KASUS BP2JK Jayapura, BP2JK Semarang, BP2JK MEDAN
…… telah menolak (NO) upaya hukum ke PTUN karena peserta tender tidak melalui
proses Sanggah Banding
Sengketa 1
(pengaduan)

• Ttng pengaduan
• P1618 pasal77 ayat (1)
• Masyarakat menyampaikan pengaduan
kepada APIP disertai bukti yang faktual,
kredibel, dan autentik.
Sengketa 2 (pendampingan)
• Pasal 84
(1) Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah wajib
memberikan pelayanan hukum kepada Pelaku
Pengadaan Barang/Jasa dalam menghadapi
permasalahan hukum terkait Pengadaan
Barang/Jasa.
(2) Pelayanan hukum sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan sejak proses penyelidikan
hingga tahap putusan pengadilan.
(3) Pelaku Pengadaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikecualikan untuk Penyedia,
Ormas, kelompok masyarakat penyelenggara
swakelola, dan Pelaku Usaha yang bertindak
sebagai Agen Pengadaan
Sengketa 3 (sengketa perdata)

• Pasal 85 (1) Penyelesaian sengketa kontrak antara


PPK dan Penyedia dalam pelaksanaan Kontrak
dapat dilakukan melalui layanan penyelesaian
sengketa kontrak, arbitrase, atau penyelesaian
melalui pengadilan. .
Mengelola /temukenali
Risiko Kontrak Kerja Konstruksi

• Risiko sebelum kontrak


• Risiko saat penandatanganan kontrak
• Risiko pelaksanaan kontrak
• Risiko pemutusan dan pengakhiran kontrak
• Risiko setelah kontrak berakhir
Harapan/
ekspektasi/strategi
Berdasar pengalaman

PAHAMI PERSYARATAN

SIAPKAN PERSYARATAN

SAMPAIKAN PERSYARATAN
Memahami Kontrak
Berdasarkan
Hukum Perdata
KUHPERDATA

• Syarat batal dianggap selalu dicantumkan dalam


persetujuan yang timbal balik, andaikata salah

Pasal 1266 satu pihak tidak memenuhi kewajibannya.


• Dalam hal demikian persetujuan tidak batal demi
hukum, tetapi pembatalan harus dimintakan
kepada Pengadilan.

• Pihak yang terhadapnya perikatan tidak


dipenuhi, dapat memilih; memaksa pihak yang
Pasal 1267 lainuntuk memenuhi persetujuan, jika hal itu
masih dapat dilakukan, atau menuntut
pembatalan persetujuan, dengan penggantian
biaya, kerugian dan bunga.

67
KUHPERDATA
Pasal 1313
Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan
dimana satu orang atau lebih mengikatkan Syarat Sah Perjanjian (Pasal 1320)
diri terhadap satu orang lain atau lebih
Kesepakatan mereka yang mengikatkan
dirinya
KETENTUAN-KETENTUAN UMUM
Kecakapan untuk membuat suatu
Pasal 1338 perikatan
Semua persetujuan yang dibuat sesuai undang- Suatu pokok persoalan tertentu
undang ,berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya. Persetujuan itu tidak
dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan Sebab yang tidak terlarang
kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang
ditentukan oleh undang- undang. Persetujuan harus
dilaksanakan dengan itikad baik.
AKIBAT PERSETUJUAN
68
MEMAHAMI dari HAN
(Masa transisi pokja )
MENJADI KUHPerdata
(menuju kontrak Kerja Kostruksi )
Slide B

memahami
Kontrak kerja konstruksi, adalah hukum
privat/perdata yang salah satu pihaknya
adalah pemerintah (sumber dana
APBN/APBD) maka dapat pula disebut
sebagai Kontrak Publik yang menjadi ciri
khas kontrak ini berupa Kontrak standar
/kontrak baku (SSUK)
SURAT PERJANJIAN SURAT PERINTAH KERJA
1
Pembukaan Pembukaan

2
3
4
5

Contoh pk

71
SURAT PERJANJIAN
Isi Perjanjian
(HS)

72
SURAT PERJANJIAN
Isi Perjanjian
(HS)
3

73
SURAT PERJANJIAN
Isi Perjanjian
(HS)

74
SURAT PERJANJIAN
Isi Perjanjian
(HS)

75
SURAT PERJANJIAN
Penutup

3
Meterai Rp 10.000 Meterai Rp 10.000

*) Rangkap untuk Pengguna Jasa dibubuhi materai di tanda tangan Penyedia


Rangkap untuk Penyedia dibubuhi materai di tanda tangan Pengguna
Jasa 76
OUTLINE

Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)

Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)


TAHAPAN SSUK (Pekerjaan Konstruksi)
PENANDATANGANAN
78
KONTRAK
PENGUKURAN DAN
SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN
MULAI KERJA
PEMBAYARAN BERSAMA (MUTUAL PENGAKHIRAN
RAPAT PERSIAPAN UANG MUKA CHECK 0)
PRESTASI PEKERJAAN
PENANDATANGANAN SERAH TERIMA
KONTRAK PEKERJAAN AKHIR/FHO BERAKHIRNYA
PENYERAHAN SERAH TERIMA
TANGGAL MOBILISASI
LOKASI KERJA MULAI KERJA
PERTAMA/PHO KONTRAK
SPPBJ PCM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

o RMPK o Perubahan o Keterlambatan o Perhitungan


o RKK Kontrak Pelaksanaan Prestasi100%
o Sub Kontrak Pekerjaan dan o Pembayaran
14 hari kerja 7 hari kerja o Penyesuaian Kontrak Kristis Denda
Harga o Jaminan
30 hari kerja o Keadaan Kahar o Peristiwa
o Pemutusan Kompensasi
Kontrak
Masa persiapan Masa persiapan
Penandatanganan Pelaksanaan Masa Pelaksanaan Masa Pengakhiran Kontrak
kontrak kontrak Pemeliharaan

TRANSISI
PEMILIHAN
PENYEDIA-
PELAKSANAAN
KONTRAK
TAHAPAN SSUK
JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI

Ref materi dari DJBK KEMEN PUPR


MEMAHAMI
IRISAN HUKUM perdata
dengan hukum lain dalam
KONTRAK KERJA
KONSTRUKSI
00 01 02 03 04 05

PIDANA (KUHpidana)
TATA USAHA KOMISI ultimum Remedium
NEGARA (HAN) PENGAWAS Delik aduan
PERSAINGAN PIDANA umum dan pidana
KETERBUKAAN USAHA (KPPU) PERDATA khusus (ekstra ordinary crime)
Sanggah/Sanggah INFORMASI Uu 5/1999 larangan praktek
(KUHperdata)
Banding/pengaduan PUBLIK (KIP)
monopoli dan persaingan
usaha tidak sehat
Perpres 16/2018 jo perpres UU 14 tahun 2008
12/2021
ada tata cara bagaimna, APH menggeruduk,
masuk dalam kontrak kerja konstruksi dengan
dibuat MOU untuk pekerjaan APBN (kemen
PUPR _KEJAGUNG_Polisi) atau APBD antara
Kemendagri_polisi_kejagung)

dimakasudkan selama masih dalam masa kontrak


atau proses pelaksanaan pembangunan diharapkan
jangan ada APH, keterlibatan APH menimbulkan
kekhawatiran/ketakutan/was was dari para pihak
yang Berkontrak….. sehingga akan menghambat
atau menganngu proses pembangunan bahkan
dalam berbagai contoh pekerjaan konstruksi
menjadi tidak selesai ,,,,
 
 
oleh karenanya dalam masa kontrak atau proses pelaksanaan kontrak
yang ada lebih dahulu dalam bentuk pendampingan adalah…
 
ada APIP yang akan menjalankan tugasnya sebagaimana diatur dalam
PP 60/2008 dalam bentuk Probity audit ,,,,,, tugas APIP ini
harapkan dapat mendorong penguatan pengawasan internal
pemerintah, baik di Kementerian/Lembaga maupun Pemerintah
Daerah. “Tujuannya untuk meningkatkan penyelenggaraan
pemerintahan yang besih dan bebas KKN,”  ada semacam
pencegahan atau sistem Sinyal dini kemungkinan akan ditemuinya
ATURAN yang akan dilanggar …..
penugasan APIP dalam pendampingan PBJ pada pasal 77 perpres 16
tahun 2018 jo perpres 12 Tahun 2021 tentang PBJ pemerintah dengan
tegas menyatakan bahwa terkait pengaduan Pengadaan ditujukan
kepada APIP,,,,,,
ada BPKP sesuai perpres 192 tahun 2014 pasal 2 dan pasal 3 yang
bertugas antara lain menyelenggrakan urusan pemerintah dibidang
pengawasan keuangan Negara/daerah dan pembangunan
nasional…….dalam bentuk probity audit, BPKP melakukan audit
penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif, audit
penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, dalam upaya
pencegahan korupsi…….
ada BPK UU Republik Indonesia Nomor 15 tahun
2006 Pemeriksaan yang dilakukan BPK mencakup pemeriksaan
kinerja, keuangan, dan pemeriksaan dengan adanya maksud
tertentu.
Aturan menarik lainnya dalam uu no 2 tahun 2017 ttng JAKON
mengenai sengketa konstruksi perdata diselesaiakan melalui APS
TIDAK MELALUI PEngadilan perdata ,,,,
 
Penyusunan Kontrak dalam UUJK 02/2017

Penyusunan Kontrak berdasarkan Hukum Perdata


OUTLINE

Penyusunan Kontrak dalam PP 22/2020

Penyusunan Kontrak dalam Perpres 16/2018

Penyusunan Kontrak dalam PM 14/2020


01

Penyusunan Kontrak
dalam
UUJK 02/2017
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
UUJK2/2017
Pasal 46

Hubungan Kerja

Penyedia Jasa SubPenyedia


Pengguna Jasa
adalah pemberi
adalah pemilik atau pemberi adalah pemberi
layanan Jasa
pekerjaan yang menggunakan layanan Jasa
Konstruksi.
layanan Jasa Konstruksi. Konstruksi kepada
Penyedia Jasa.
Kontrak Kerja
Konstruksi
adalah keseluruhan dokumen kontrak yang mengatur
hubungan hukum antara Pengguna Jasa dan Penyedia
Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
8
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
UUJK2/2017
Pasal 47-50
Kontrak kerja konstruksi mencakup uraian:
a. Para pihak; i. Pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi;
b. Rumusan pekerjaan; j. Keadaan memaksa;
c. Masa pertanggungan; k. Kegagalan bangunan;
d. Hak & kewajiban yang setara; l. Pelindungan pekerja;
e. Penggunaan tenaga kerja konstruksi bersertifikat; m. Pelindungan terhadap pihak ketiga;
f. Cara pembayaran; n. Aspek lingkungan;
g. Wanprestasi; o. Jaminan atas risiko; dan
h. Penyelesaian perselisihan; p. Pilihan penyelesaian sengketa konstruksi.

Memuat juga: Penggunaan bahasa:


1. Kesepakatan tentang pemberian insentif* 1. Dibuat dalam Bahasa Indonesia
2. Ketentuan Hak kekayaan intelektual untuk jasa perencanaan.
2. Dibuat dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
3. Ketentuan tentang subpenyedia jasa serta pemasok bahan,
dalam hal dengan pihak asing.
komponen bangunan, dan/atau peralatan yang harus memenuhi
standar untuk pelaksanaan layanan jasa konstruksi. 3. Dalam hal terjadi perselisihan digunakan kontrak dalam
4. Kewajiban alih teknologi untuk kontrak yang dilakukan dengan Bahasa Indonesia.
pihak asing.
PENGATURAN KONTRAK
UUJK2/2017 Pasal 52-56
PENYEDIA JASA PENGGUNA JASA

Wajib menyerahkan hasil pekerjaan Wajib membayar atas penyerahan hasil


secara tepat biaya, mutu, dan waktu. Kontrak pekerjaan secara tepat jumlah dan waktu.
kerja
Penyelenggaraan jasa konstruksi sesuai
konstruks
perjanjian kontrak
i
Sumber Pembiayaan:
Memenuhi standar keamanan,
• Dana pemerintah pusat;
keselamatan, kesehatan, keberlanjutan
• Dana pemerintah daerah;
Mengutamakan WNI sebagai pemimpin • Dana badan usaha; dan/atau
tertinggi organisasi proyek • Dana masyarakat.

SUB PENYEDIA JASA

Wajib menyerahkan hasil pekerjaan


secara tepat biaya, mutu, dan waktu. Dibuktikan dengan:
1. Kemampuan membayar ;dan/atau
Pekerjaan utama hanya diberikan kepada 2. Komitmen atas pengusahaan produk Jasa
spesialis dengan persetujuan pengguna Konstruksi
jasa
Pekerjaan penunjang diberikan oleh
penyedia jasa menengah/besar kepada sub
penyedia jasa kecil

*Dapat dikenai ganti kerugian sesuai kesepakatan *Dapat diberikan ganti kerugian sesuai kesepakatan
kontrak kontrak
8
SANKSI ADMINISTRATIF
UUJK2/2017

Pasal 95

Peyedia Jasa
• Peringatan tertulis;
yang melanggar
• Denda administratif;
ketentuan
• Penghentian sementara kegiatan layanan
pemberian
Jasa Konstruksi; dan/atau
pekerjaan
• Pembekuan izin.
utama:
SANKSI ADMINISTRATIF
UUJK2/2017
Pasal 96

Penyedia Jasa • Peringatan tertulis;


dan/atau Pengguna • Denda administratif;
Jasa yang tidak • Penghentian sementara kegiatan layanan Jasa
memenuhi Standar Konstruksi;
K4 dalam • Pencantuman dalam daftar hitam;
penyelenggaraan • Pembekuan izin; dan/atau
jasa konstruksi: • Pencabutan izin.

Pengguna Jasa • Peringatan tertulis;


dan/atau Penyedia • Denda administratif;
Jasa yang dalam • Penghentian sementara kegiatan layanan Jasa
memberikan
pengesahan/
Konstruksi;
persetujuan • Pencantuman dalam daftar hitam;
melanggar pasal 59 • Pembekuan izin; dan/atau
(2): • Pencabutan izin.

91
SANKSI ADMINISTRATIF
UUJK2/2017

Pasal 97-98
PENILAI AHLI
yang dalam • Peringatan tertulis;
melakukan • Pemberhentian dari tugas ; dan/atau
pekerjaannya tidak • Dikeluarkan dari daftar penilai ahli teregistrasi.
sesuai pasal 62 (2):

Penyedia Jasa yang • Peringatan tertulis;


tidak memenuhi • Denda administratif;
kewajiban utk • Penghentian sementara kegiatan layanan Jasa
mengganti/
memperbaiki
Konstruksi;
kegagalan • Pencantuman dalam daftar hitam;
bangunan sesuai • Pembekuan izin; dan/atau
Pasal 63: • Pencabutan izin.

92
02
Penyusunan Kontrak
Berdasarkan
Hukum Perdata
KUHPERDATA

•Syarat batal dianggap selalu dicantumkan dalam


persetujuan yang timbal balik, andaikata salah satu pihak
Pasal 1266 tidak memenuhi kewajibannya.
•Dalam hal demikian persetujuan tidak batal demi hukum,
tetapi pembatalan harus dimintakan kepada Pengadilan.

•Pihak yang terhadapnya perikatan tidak dipenuhi,


dapat memilih; memaksa pihak yang lainuntuk
Pasal 1267 memenuhi persetujuan, jika hal itu masih dapat
dilakukan, atau menuntut pembatalan persetujuan,
dengan penggantian biaya, kerugian dan bunga.

94
KUHPERDATA
Pasal 1313
Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan
dimana satu orang atau lebih mengikatkan Syarat Sah Perjanjian (Pasal 1320)
diri terhadap satu orang lain atau lebih
Kesepakatan mereka yang mengikatkan
KETENTUAN-KETENTUAN UMUM dirinya

Pasal 1338 Kecakapan untuk membuat suatu


perikatan
Semua persetujuan yang dibuat sesuai undang-
undang ,berlaku sebagai undang-undang bagi Suatu pokok persoalan tertentu
mereka yang membuatnya. Persetujuan itu tidak
dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan
kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang Sebab yang tidak terlarang
ditentukan oleh undang- undang. Persetujuan harus
dilaksanakan dengan itikad baik.
AKIBAT PERSETUJUAN
95
03
Penyusunan Kontrak
dalam
PP 22/2020
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

PASAL 75
• Pengaturan hubungan kerja antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa harus
dituangkan dalam kontrak kerja Konstruksi.
• Kontrak kerja Konstruksi tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia.
• Bentuk kontrak kerja Konstruksi dapat mengikuti perkembangan
kebutuhan dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
• Bentuk kontrak kerja Konstruksi ditentukan berdasarkan pemilihan:
a. sistem penyelenggaraan Konstruksi (delivery system);
b. sistem pembayaran; dan
c. sistem perhitungan hasil pekerjaan.

97
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
PENYELESAIAN SENGKETA Direktorat Pengembangan Jasa Konstruksi

1 2 3

MEDIASI KONSILIASI ARBITRASI


Non- Litigasi:
- BANI
- BADAPSKI
- LPS LKPP

Dewan Sengketa paling sedikit memiliki


DEWAN SENGKETA tugas sebagai berikut:
a. mencegah perselisihan para pihak;
Tim yang dibentuk b. menyelesaikan perselisihan melalui
berdasarkan pemberian pertimbangan profesional
kesepakatan para pihak aspek tertentu sesuai kebutuhan; atau
Ref: UU2/2017 c. menyelesaikan sengketa melalui rumusan
kesimpulan formal yang dituangkan
dalam putusan Dewan Sengketa.

98
SANKSI ADMINISTRATIF

Pengenaan sanksi administratif terdiri atas:


a. peringatan tertulis;
b. denda administratif;
c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa ** Pengenaan sanksi administratif
Konstruksi; dilakukan secara bertahap.
d. pencantuman dalam daftar hitam; ** Pengenaan sanksi administratif
e. pembekuan Akreditasi; dilakukan oleh:
f. pembekuan izin; • Pemerintah Pusat; atau
g. pemberhentian dari tugas/ tempat kerja/pekerjaan; • Pemerintah Daerah
h. dikeluarkan dari daftar Penilai Ahli yang terintegrasi; provinsi/ kabupaten/ kota.
i. pencabutan Akreditasi;
j. pencabutan izin;
k. Pembekuan Lisensi; dan/atau
l. Pencabutan Lisensi.

99
04
Penyusunan Kontrak
dalam
Perpres 16/2018
& PERPRES 17/2019
Pasal 25
PPK menetapkan:

Spesifikasi Teknis/ Rancangan


KAK Kontrak
1 2

Uang muka, jaminan uang


Harga Perkiraan muka, jaminan pelaksanaan,
jaminan , sertifikat garansi
Sendiri dan/atau penyesuaian harga

3 4
10
RANCANGAN KONTRAK

Spesifikasi
Jenis jasa
Teknis/KA
(PK/JK)
K
Hal-hal yang menjadi
Pertimbangan dalam PENENTUAN JENIS
KONTRAK
menentukan jenis Kompleksit
as dan Waktu
kontrak: Risiko pekerjaan
Pekerjaan

10
JENIS KONTRAK

Pasal 27

Pekerjaan Jasa Konsultansi


Konstruksi Konstruksi
•Lumsum
•Harga Satuan
•Lumsum
•Gabungan •Waktu
Lumsum dan
Harga Satuan Penugasan
10
PENGADAAN LANGSUNG
Batasan Nilai

JASA KONSULTANSI PEKERJAAN


KONSTRUKSI KONSTRUKS
I

MAX. MAX. Menggunakan


SURAT
PERPRES 16 2018
RP 100 JT RP 200 JT Surat Perintah Kerja
PERINTAH
KERJA
PERPES 17 2019
MAX. MAX.
PERCEPATAN PAPUA &
PAPUA BARAT RP 200 JT RP 1 M

10
PENGADAAN KHUSUS PAPUA
- Pengadaan Langsung (Kontrak)
- Tender terbatas
- Tender/Seleksi

Pengadaan langsung Jasa


Konstruksi yang dipergunakan
untuk percepatan pembangunan
kesejahteraan di Provinsi Papua dan
Provinsi Papua Barat
Pengadaan langsung Jasa DIUTAMAKAN
Konstruksi disyaratkan hanya
untuk Pelaku Usaha
untuk:
penyedia jasa usaha orang Orang Asli Papua
perseorangan dan/atau
badan usaha dengan
kualifikasi usaha kecil

10
05
Penyusunan Kontrak
dalam
PM PUPR 14/2020
MEMAHAMI
E PERALIHAN HUKUM
DARI HAN
MENJADI
KUHPerdata
(masa transisi
pemilihan penyedia
menuju ke kontrak
Kerja Kostruksi)

107
PENOLAKAN PPK ATAS HASIL
PEMILIHAN

1. Dalam Dokumen Pemilihan ditemukan


kesalahan atau tidak sesuai peraturan
perundangan;
2. Proses pelaksanaan pemilihan tidak sesuai
ketentuan dalam Dokumen Pemilihan; dan/atau
3. Dokumen penawaran dan data kualifikasi
pemenang dan/atau pemenang cadangan tidak
memenuhi persyaratan sesuai yang disyaratkan
dalam Dokumen Pemilihan.
RAPAT PERSIAPAN PENUNJUKAN
PENYEDIA
Dilaksanakan untuk memastikan
pemenang memenuhi ketentuan:
a. Keberlakuan data isian kualifikasi;
b. Bukti sertifikat kompetensi personel
• Dilaksanakan oleh PPK manajerial;
dengan mengundang c. Kewajiban melakukan sertifikasi
pemenang. bagi operator, teknisi atau analis
yang belum bersertifikasi pada saat
• Pembuktian sertifikat pelaksanaan pekerjaan; dan
d. Pelaksanaan alih pengalaman/
kompetensi personel
keahlian bidang konstruksi melalui
dilaksanakan tanpa sistem kerja praktik/ magang, paling
menghadirkan personel sedikit pembahasan terkait jumlah
yang bersangkutan. peserta, durasi pelaksanaan dan jenis
keahlian.
RAPAT PERSIAPAN
PENANDATANGANAN KONTRAK

• PPK dan Penyedia wajib melaksanakan Rapat Persiapan Penandatanganan


Kontrak setelah diterbitkan SPPBJ

• Paling sedikit dibahas hal-hal sebagai berikut:


a. Dokumen Kontrak dan kelengkapan;
b. Kelengkapan Rencana Keselamatan Konstruksi;
c. Rencana penandatanganan Kontrak;
d. Rencana pemberdayaan tenaga kerja praktik/magang (bila ada);
e. Jaminan Uang Muka (ketentuan, bentuk, isi, waktu penyerahan);
f. Jaminan Pelaksanaan (ketentuan, bentuk, isi, waktu penyerahan);
g. Asuransi;
h. Hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada saat evaluasi
penawaran; dan/atau
i. Hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada saat rapat persiapan
penunjukan penyedia
RAPAT PERSIAPAN
PENANDATANGANAN KONTRAK

Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak dinyatakan


gagal oleh PPK, dalam hal:

a. Penyedia tidak menyepakati dengan alasan yang


objektif dan dapat diterima oleh PPK, maka
E D Penyedia tidak dikenakan sanksi apapun; dan
I L
FA b. Penyedia tidak menyepakati dengan alasan yang
tidak objektif dan tidak dapat diterima oleh
PPK, maka diberikan sanksi daftar hitam dan
pencairan jaminan penawaran.
PENANDATANGANAN
TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN KONTRAK 112
KONTRAK
PENGUKURAN DAN
SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN
MULAI KERJA
PEMBAYARAN BERSAMA (MUTUAL PENGAKHIRAN
RAPAT PERSIAPAN UANG MUKA CHECK 0)
PRESTASI PEKERJAAN
PENANDATANGANAN SERAH TERIMA
KONTRAK PEKERJAAN AKHIR/FHO BERAKHIRNYA
PENYERAHAN SERAH TERIMA
TANGGAL MOBILISASI
LOKASI KERJA MULAI KERJA
PERTAMA/PHO KONTRAK
SPPBJ PCM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

o RMPK o Perubahan o Keterlambatan o Perhitungan


o RKK Kontrak Pelaksanaan Prestasi100%
o Sub Kontrak Pekerjaan dan o Pembayaran
14 hari kerja 7 hari kerja o Penyesuaian Kontrak Kristis Denda
Harga o Jaminan
30 hari kerja o Keadaan Kahar o Peristiwa
o Pemutusan Kompensasi
Kontrak
Masa persiapan Masa persiapan
Penandatanganan Pelaksanaan Masa Pelaksanaan Masa Pengakhiran Kontrak
kontrak kontrak Pemeliharaan

TRANSISI
PEMILIHAN
PENYEDIA-
PELAKSANAAN
KONTRAK
1
Contoh SSKK 113

SMKK
114

2
TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN KONTRAK
JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI

TRANSISI
PEMILIHAN
PENYEDIA-
PELAKSANAAN
KONTRAK
MEMAHAMI
KETENTUAN
F DAN SYARAT2
DALAM
RANCANGAN
KONTRAK
(berdasar PM
PUPR 142020)

116
SEGMENTASI PEMAKETAN
JASA KONSTRUKSI
Jasa Konsultansi Konstruksi Pekerjaan Konstruksi

KECIL KECIL
Max. 1M Max. 2,5M

MENENGAH MENENGAH
diatas 1 M s.d 2.5M diatas 2,5M s.d 50M

BESAR BESAR
diatas 2.5M diatas 50M
 diatas 50M s.d 100M (non BUMN)
 diatas 100M (non BUMN dan BUMN)

11
SURAT PERJANJIAN

PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PERUBAHAN JASA KONSULTANSI

PENANDATANGANAN KONTRAK DAPAT DILAKUKAN


PPK/ PA/ KPA

PERUBAHAN HIERARKI KONTRAK a. adendum Kontrak (apabila ada);


b. Surat Perjanjian;
c. Daftar Kuantitas dan Harga (Daftar Kuantitas dan Harga
PENGERTIAN MASA KONTRAK Hasil Negosiasi apabila ada negosiasi);
• Masa Kontrak: sejak Tanggal d. Daftar Kuantitas dan Harga (Daftar Kuantitas dan Harga
Penandatanganan  selesainya Terkoreksi apabila ada koreksi aritmatik);
pekerjaan dan terpenuhinya seluruh hak e. Surat Penawaran;
& kewajiban f. SSKK;
• Masa Pelaksanaan Kontrak: sejak tanggal g. SSUK;
mulai kerja yang tercantum dalam SPMK h. spektek; dan
 Tanggal Penyerahan Pekerjaan i. gambar-gambar
CONTOH: PK – HARGA SATUAN
CONTOH: JK – WAKTU PENUGASAN

11
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
Perubahan Kontrak

Jasa Konsultansi Konstruksi Pekerjaan Konstruksi


a. perubahan pekerjaan;
a. perubahan pekerjaan;
b. perubahan Harga Kontrak;
b. perubahan Harga Kontrak; Pejabat/Panitia
c. perubahan jadwal pelaksanaan
c. perubahan jadwal Peneliti
pekerjaan dan/atau Masa
Pelaksanaan
pelaksanaan pekerjaan
d. perubahan personel inti
e. perubahan Kontrak yang
disebabkan masalah
Pelaksanaan
d. perubahan personel manajerial
dan/atau peralatan utama

Kontrak meneliti
kelayakan
perubahan kontrak
e. perubahan Kontrak yang
administrasi.
disebabkan masalah administrasi.

11
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
Keadaan Kahar

Hasil identifikasi kewajiban Penghentian Penghentian Bukti keadaan kahar :


Pekerjaan karena seluruh Pekerjaan, a. pernyataan yang
dan kinerja pelaksanaan: diterbitkan oleh
Keadaan Kahar maka:
a. Foto/ video bersifat: - Kontrak pihak/instansi yang
berwenang sesuai
dokumentasi 1. Sementara; dihentikan ketentuan
pekerjaan yang 2. Permanen; sementara; atau peraturan
terdampak; - Kontrak perundang-
3. Sebagian; diberhentikan undangan;
b. Kurva S pekerjaan *); dan/atau permanen dan/atau
dan 4. Seluruhnya. b. foto/video
c. Dokumen pendukung dokumentasi
Keadaan Kahar yang
lainnya (apabila ada). telah diverifikasi
kebenarannya.

*) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan  untuk JK

12
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
Pemutusan Kontrak

PEMUTUSAN KONTRAK OLEH


PENGGUNA JASA
Proses pencairan jaminan-
Tidak perlu diberikan Surat Peringatan jaminan dilakukan terlebih
apabila ada putusan pidana
dahulu sebelum dilakukan
Harus 3 kali mendapat Surat Peringatan Pemutusan Kontrak
dan Surat Pernyataan Wanprestasi
Pencairan Jaminan disertai
dengan:
Wanprestasi merujuk kepada ketentuan a. Bukti kesalahan Penyedia sesuai
Kontrak Kerja Konstruksi (SSUK) dengan Ketentuan Kontrak; dan
b. Dokumen Pendukung.
12
1 12
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Direktorat Pengembangan Jasa Konstruksi
Pengakhiran Pekerjaan

SEBAB PENGAKHIRAN PEKERJAAN

pelaksanaan


penyimpangan kontrak tidak
prosedur yang dapat ruang lingkup Pengakhiran pekerjaan
diakibatkan
bukan oleh
kesalahan para
dilanjutkan
akibat
keadaan
kontrak
sudah
terwujud
dituangkan dalam adendum
final yang berisi perubahan
akhir Kontrak

pihak; kahar; atau

A B C

12
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
Berakhirnya Kontrak

1. Pengakhiran pelaksanaan Kontrak dilakukan


berdasarkan kesepakatan para pihak.
2. Kontrak berakhir apabila telah dilakukan
pengakhiran pekerjaan dan hak dan kewajiban para
pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.
3. Terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak adalah
terkait pembayaran yang seharusnya dilakukan
akibat dari pelaksanaan kontrak.

12
3 12
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
Kerjsama Antara Penyedia dan Subpenyedia

PERMEN PUPR 14/2020 • Sub penyedia adalah


penyedia dengan kualifikasi
Pelaksanaan Kerjasama Antara Penyedia kecil untuk pekerjaan yang
dan Subpenyedia dilaporkan secara bukan pekerjaan utama
periodik kepada Pengguna Jasa dan
• Penyedia spesialis untuk
diawasi oleh Pengguna Jasa serta dapat
sebagian pekerjaan utama
dibantu oleh Direksi Teknis.

12
4 12
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
Harga Kontrak

Pekerjaan Konstruksi

Harga Kontrak telah memperhitungkan


meliputi:
a. beban pajak;
b. keuntungan dan biaya overhead

Besaran Harga Kontrak sesuai dengan
penawaran yang sebagaimana yang telah
diubah terakhir kali sesuai dengan ketentuan
(biaya umum); dalam Kontrak.
c. biaya pelaksanaan pekerjaan; dan
d. biaya penerapan SMKK.

12
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
Perbaikan Cacat Mutu
Pekerjaan Konstruksi
1. Dalam hal cacat mutu ditemukan oleh Pengguna Jasa selama masa pelaksanaan maka
penyedia wajib memperbaiki cacat mutu dan Pengguna Jasa tidak melakukan
pembayaran pekerjaan sebelum cacat mutu tersebut selesai diperbaiki.
2. Dalam hal cacat mutu ditemukan oleh pengguna jasa selama masa pemeliharaan
maka penyedia wajib memperbaiki cacat mutu dalam jangka waktu yang ditentukan
dan mengenakan denda keterlambatan untuk setiap keterlambatan perbaikan Cacat
Mutu.
3. Penyedia yang tidak melaksanakan perbaikan cacat mutu sewaktu masa
pemeliharaan dapat diputus kontrak dan dikenakan sanksi daftar hitam.
4. Jangka waktu perbaikan cacat mutu sesuai dengan perkiraan waktu yang diperlukan
untuk perbaikan dan ditetapkan oleh Pengguna Jasa.
5. Pengguna Jasa dapat memperpanjang Masa Pemeliharaan dalam hal jangka waktu
perbaikan cacat mutu akan melampaui Masa Pemeliharaan.
Jasa Konsultansi
Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
Kontrak dan/atau cacat hasil pekerjaan, Pengguna Jasa memerintahkan Penyedia untuk
memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan
12
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
Penyelesaian Perselisihan/ Sengketa
PERMEN PUPR 14/2020
Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para
pihak ditempuh melalui tahapan mediasi, konsiliasi,
dan arbitrase

Para pihak dapat membentuk dewan sengketa


(untuk menggantikan mediasi dan konsiliasi)

Jika digunakan dewan sengketa untuk menggantikan


tahapan mediasi dan konsiliasi, maka nama anggota
dewan sengketa yang dipilih dan ditetapkan oleh para
pihak sebelum penandatanganan kontrak.
• Penyelesaian sengketa harus dilalui melalui tahapan-tahapan
• Tidak ada lagi pilihan penyelesaian sengketa (pilihan hanya
Dewan Sengketa atau menggunakan tahapan mediasi,
konsiliasi)
• Pengaturan dalam SSKK dihapus 12
TERIM
A
KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Ucapan Terimakasih secara khusus saya sampaikan


Kepada
1 Yth Bu SESDITJEN BINA KONSTRUKSI KEMEN PUPR
2. Yth Bapak Bapak DIREKTUR DITJEN BINA KONSTRUKSI KEMEN PUPR
3. YTH SUBDIT KONTRAK DAN SUBDIT SISTEM PENYELENGGRAAN DIREKTORAT
PENGEMBANGAN JASA KONTRUKSI DJBK KEMEN PUPR
4. YTH SUBDIT SISTEM PENGADAAN JAKON DAN SUBDIT ADVOKASI DAN FASILITASI JAKON
SERTA SUBDIT KEPATUHAN INTERN DIT PENGADAAN DJBK KEMEN PUPR
5, KEPALA BALAI JASA KONSTRUKSI WILAYAH V BANJARMASIN DJBK KEMEN PUPR
6. YTH BAPAK IBU WIDYAISWARA DAN JAFUNG PEMBINA JASA KONSTRUKSI KEMEN PUPR
7. YTH. TIM PERUMUS PM 14 TAHUN 2020 dan SE 22 TAHUN 2020
8. YTH REKAN REKAN KU BP2JK DAN REKAN REKANKU ANGGOTA WAG & GRUP Telegram

Anda mungkin juga menyukai