Anda di halaman 1dari 4

analisis moisture content (kadar air)

Kamis, 09 Oktober 2014


analisis kadar air pada bijih nickel

CARA MENGANALISIS KADAR AIR PADA BIJIH NIKEL

1. Pengertian Moisture Content.

Kadar air ( Moisture Content ) adalah perbandingan berat air terkandung dalam

contoh bijih nikel dengan berat kering bijih nikel.Nilai kadar air biasanya dinyatakan dalam

persen ( % ). Apabila satuan nilai kadar air tidak dinyatakan dalam persen,maka hasil pengujian

dikalikan dengan 0.01.

Tiga metode pengujian yang sering digunakan untuk pengujian kandungan

kelembaban (MC).

1. Pengujian denga menggunakan flow test.

2. Pengjian dengan mengunakan present test.

3. Test protector.

Masing- masing metode mempunyai keuntungan tersendiri, pemilihan dari metode

pengujian harus ditentukan dengan praktek ditempat atau oleh otoritas yang sesuai.

2. Prosedur Pengujian (flow test)

Flow test biasanya cocok untuk mineral konsentrat atau mineral lainya dengan

ukuran butir maksimum 7 mm. pengujian dengan metode ini tidak cocok digunakanuntuk

material yang lebih kasar dan material dengan kandungan lempung tinggi karena hasil yang

didapatkan tidak akan maksimal. Jika masih ada keraguan dengan pengujian metode flow test
maka pengujian dapat dilakukan dengan mengadopsi prosedur pengujian yang sering digunakan

diperguruan tinggi yang mempunyai lisensi atau ijin melakukan pengujian sesuai dengan

wewenang yang dimiliki.

Dibawah ini dijelaskan gambaran umum tentang pengujian yang telah ditetapkan :

1. Kandungan kelembaban (air) pada sampel muatan yang disebut sebagai pengujian material.

2. Titik aliran kelembaban (air) dari pengujian material yang kurang kuat atau berdampak pada

peralatan pengujian flow table

3. Pemindahan batas kandungan kelembaban (air) dari pengujian material.

2.1. Peralata yang digunakan

1. Flow table (ASTM C230-68)

2. Pasangan flow table (ASTM C 230-68)

3. Cetakan (ASTM C230-68)

4. Thamper pneumatic tekanan penumbuk yang diperlukan dan dapat diketahui dengan

penggunaan dikalibrasi , pegas – penumbuk pneumatic yang terisi atau beberapa alat lain yang

dirancang sesuai dengan penumbuk pneumatic yang dapat mengendalikan tekanan untuk dipakai

tidak lebih dari 30 mm.

5. Timbangan (ASTM C109-73) dan wadah sample yang sesuai.

6. Gelas ukur bebentuk silinder dan burette, masing-masing dengan kapasitas 100-200 ml dan 10

ml.

7. Sebuah wadah untuk mencampur, sarung tangan karet dan oven pengering. Sebagai alternative,

suatu mixer otomatis dengan kapasitas serupa dapat digunakan untuk operasi pencampuran.

Dalam hal ini, ketelitian harus di utamakan untuk memastikan bahwa penggunaan mixer

mekanik seperti itu tidak mengurangi ukuran partikel atau ketentuan dari uji material tersebut.
8. Sebuah oven pengering dengan temperature control sampai dengan ± 1100. Oven ini harus tanpa

dari sirkulasi udara.

2. Kelembaban dan temperatur

Lebih baik pekerjaan dilakukan didalam suatu ruang agar sample dapat terlindungi

dari temperature, sirkulasi udara dan variasi humadity yang berlebihan. Semua tahapan dari

persiapan material hingga prosedur pengujian harus terpenuhi sesuai dengan waktu yang dimiliki

untuk memperkecil kerugian kelembaban dan biar bagaimanapun pada permulaan hari sample

harus ditutup dengan kotak sample atau penutup-penutup lainya yang sesuai.

Untuk mengetahui seberapa besar kandungan maoisture content (kadar

air/kelembaban) pada ore yang terdapat di stockpile dapat menggunakan rumus :

MC =

Dimana :

MC = moisture content

M1 = berat sample basah

M2 = berat sample kering.

Menghitug kandungan sampel analitik bijih nikel

M (%) = × 100%
dimana :

M = Kandungan Moisture dalam sample analitik (%)


W1 = berat wadah kosong (gr)

W2 = berat wadah berisi sampel sebelum pemanasan (gr)

W3 = berat wadah berisi sampel setelah pemanasan (gr)

Untuk mengetahui nilai FMP (flow moisture point) dihitung menggunakan rumus :

FMP =

Dimana :

FMP = flow moisture point aliran kelembaban

W1 = nilai MC no flow tidak mengalir

W2 = nilai MC flow mengalir

Untuk menghitung nilai TML (transportable moisture limit) dihitung menggunakan

rumus :

TML = 0.9
× FMP

Anda mungkin juga menyukai