Laporan Pendahuluan Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Pendahuluan Hernia Inguinalis Lateralis
Klafikasi Hernia
Tekanan intra
Abdomen
Herniasi
Cincin hernia
Hernia Inguinalis
Perubahan
nutrisi kerang Resiko tinggi
infeksi Kurang perawatan Gangguan mobilitas
dari kebutuhan
diri fisik
5. MANIFESTASI KLINIS
Umumnya penderita mengalami penonjolan di daerah inguinalnya dan
mengatakan adanya benjolan diselangkangan atau kemaluan, benjolan itu bisa
mengecil atau menghilang dan muncul lagi bila menangis, mengejan pada waktu
defikasi atau miksi, mengangkat benda berat, dapat pula ditemukan rasa nyeri pada
benjolan atau gejala mual dan muntah ada komplikasi.
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium
Rontsgen
EKG
USG
Keadaan umum penderita biasanya baik. bila benjolan tidak tampak maka
penderita disuruh menejan dengan menutup mulut dalam keadaan berdiri. Bila ada
hernia maka akan tampak benjolan. Bila benjolan itu dapat dimasukan kembali.
Penderita dalam posisi tidur, bernafas dengan mulut untuk mengurangi tekanan
intra abdominal, lalu angkat skrotum perlahan-lahan. Bila benjolan itu dapat
masuk, maka diagnosis pasti hernia dapat ditegakan. Diagnosis pasti hernia juga
dapat ditegakan bila terdengar bising usus pada benjolan tersebut.
Keadaan cicin hernia perlu pula diperiksa. Caranya adalah dengan mengikuti
fasikulus spermatikus sampai ke anulus inguinalis interna. Pada keadaan normal,
maka jari tangan tidak dapat masuk, maka penderita disuruh mengejan dan rasakan
apakah ada massa yang menekan. Bila massa itu menekan ujung jari, maka itu
adalah hernia inguinalis lateralis. Sedang bila menekan sisi jari, maka
diagnosisnya adalah hernia ingunalis medialis.
7. PENATALAKSANAAN
Pada hernia inguinalis lateralis responibilis, maka dilakukan tindakan bedah elektif,
karena ditakutkan terjadi komplikasi.
Pada yang ireponibilis, maka diusahakan agar isi hernia dapat dimasukan kembali.
Penderita istirahat baring dan dipuasakan atau mendapat diat halus. Dilakukan
tekanan yang kontinyu pada benjolan misalnya dengan bantal pasir. Baik juga
dilakukan kompres untuk mengurangi pembengkakan. Lakukan usaha ini berulang-
ulang sehingga isi hernia masuk utuk kemudian dilakukan bedah elektif dikemudian
hari, atau menjadi inkarserasi. Pada inkarserasi dan strangulasi maka perlu
dilakukan bedah darurat.
Tindaan bedah pada hernia ini disebut herniotomi (memotong hernia) dan hernior
(menjahit kantong hernia).
Pada bedah elektif, maka kanalis dibuka, isi hernia dimasukan, kantong diikat dan
dilakukan “Bassini plasty” untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
Pada bedah darurat, maka prinsipnya seperti bedah elektif. Cincin hernia langsung
dicari dipotong. Usus dilihat apakah vital atau tidak. Bila vital dikembalikan ke
rongga perut dan bila tidak dilakukan reseksi usus anastomosis “End to end”.
Untuk fasilitas dan keahlian terbatas, setelah cin-cin henria dipotong dan usus
dinyatakan vital langsung tutup kulit dan dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap.
8. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Data Subjektif
b. Data objektif.
Sebelum operasi : Nyeri bila benjolan tersentuh, pucat, gelisa, spasme otot,
demam dehidrasi, terdengar bising usus pada benjolan.
Sesudah Operasi : Terdapat luka pada selangkang, puasa, selaput mukosa mulut
kering, anak bayi rewel.
c. Data Laboratorium
Darah leukosit > 10.000 – 18.000 / mm3, serum elektrolit meningkat.
d. Data pemeriksaan diagnostik : X ray
e. Potensial komplikasi :
Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan dinding kantung hernia
Terjadi penekanan terhadap cincin hernia akibat semakin banyak usus
yang naik.
Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang menekan pembuluh darah
dan kemudian timbul nekrosis.
Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung,
muntah dan okstipasi.
Bila isi perut terjepit dapat terjadi shock, demam asidosis metabolik dan
akses.
2. Diagnosa Keperawatan, KH dan Intervensi
a. Sebelum operasi :
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :
4. Resiko tinggi kurang volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah.
KH : Torgor kulit elastis
Intervensi :
Rencana tindakan :
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :
Anjurkan kepada orang tua cara merawat luka operasi dan menjaga
kebersihannya.
Diskusikan tentang keinginan keluarga yang ingin diketahuinya.
Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
Anjurkan untuk meneruskan pengobatan / minum obat secara teratur di
rumah dan kontrol kembali ke dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Long, Barbara C. (2002). Perawat Medical Bedah. Volume I. (terjemahan). Yayasan Ikatan
Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran: Bandung
Mansjoer, A. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid II. Media Aesculapius
FKUI: Jakarta
Poppy Kumala, dkk. (2005). Kamus Saku Kedokteran Dorland. EGC: Jakarta
R. Sjamsuhidayat & Wim, D.J. (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah. Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta