Anda di halaman 1dari 6

ABCDE Penanganan Ketoasidosis Diabetes

di IGD
23 August 2017

Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah kegawatdaruratan medik yang sering didapatkan di IGD.
Tidak hanya menyerang pasien Diabetes tipe 1 anak-anak, penyakit ini juga dapat menyerang
pasien diabetes dewasa.

Ketoasidosis diabetes dapat berakhir dengan kematian jika tikdak ditangani dengan cepat dan
tepat. Sehingga adanya suatu check list terstruktur yang berisi langkah-langkah penanganan
gawat darurat (ABCDE) akan sangat membantu dalam kondisi gawat darurat yang bersifat
stressful.

Pertama, kamu harus bisa mengenali gejala klinis ketoasidosis diabetes. Seara klinis ada tiga
gejala utama ketoasidosis diabetes: hiperglikemia, asidosis dan ketonuria. Diagnosis
ketoasidosis lebih lengkap dapat kamu baca di artikel ini => Ketoasidosis Diabetes vs HHS

Jika hasil assessment klinismu mengarahkan ke Ketoasidosis Diabetes, ikuti langkah-langkah


ABCDE Ketoasidosis Diabetes di bawah ini

ABCDE Penanganan Ketoasidosis Diabetes


di IGD
Ikuti pendekatan ABCDE dengan sistematis dan usulkan pemeriksaan penunjang yang
diperlukan atau lakukan tatalaksana dasar pada setiap tahap, sebelum beranjak ke tahapan
selanjutnya.

Airway
Perkenalkan dirimu dan jelaskan pemeriksaan apa yang akan kamu lakukan. Response verbal
yang baik dari pasien menunjukkan airway bebas. Jika pasien kesulitan memberikan respons
verbal, lalukan pemeriksaan atau upaya membuka airway (head tilt, chin lift). Jika airway
tidak ada gangguan namun pasien masuk mengalami kesulitan memberikan response verbal,
maka evaluasi breathing.

Breathing
1. Hitung frekuensi napas dan saturasi oksigen (bila memungkinkan)
2. Lakukan auskultasi dada dan lakukan perkusi jika diperlukan
3. Berikan oksigen dosis tinggi jika pasien mengalami peningkatan frekuensi napas,
memiliki saturasi yang rendah, atau tampak sakit
4. Pertimbangkan untuk mengusulkan foto thoraks (CXR) atau analisis gas darah
Circulation
1. Periksa denyut nadi, tekanan darah, dan capillary refill tme (CRT). Pasang EKG jika
perlu dan pulse oximetry untuk monitoring
2. Pasang 1-2 kanul cairan intravena jika terdapat tanda-tanda syok (takikardi, hipotensi,
pemanjangan CRT) dan berikan cairan IV bolus.
3. Pertimbangkan untuk mengusulkan beberapa pemeriksaan di bawah ini
o Urea (BUN), serum kreatinin
o Serum elektrolit
o Darah lengkap
o Tes fungsi hati
o Amilase
o Serum keton
o Laktat dan kultur darah jika pasien demam.

Pertimbangkan pemasangan kateter urine untuk memantau produksi urin 24 jam. Jika pasien
demam dan penyebabnya tidak diketahui, mulailah memberikan antibiotik spektrum luas.

Bila memungkinkan, usulkan pemeriksaan keton urin. Jika hasilnya positif, akan sangat
menunjang diagnosis ketoasidosis diabetes (jika juga didapatkan bukti hiperglikemia dan
asidosis metabolik).

Terapi Ketoasidosis Diabetes


Pertama, pikirkan bahwa patogenesis utama ketoasidosis diabetes adalah dehidrasi cairan
tubuh, sehingga langkah pertama yang harus dipikirkan adalah melakukan rehidrasi. untuk
rehidrasi tahap awal kamu bisa memberikan 500 mL NaCl 0,9% bolus selama 1 jam jika
Tekanan Darah Sistolik pasien > 90 mmHg, atau jika Tekanan Darah Sistolik < 90 mmHg
kamu bisa memberikan 1000 mL NaCl 0,9% dalam 1 jam. Jika Tekanan Darah Sistolik masih
< 90 mmHg kamu bisa mengulangi dosis di atas.
Kedua, pasien Diabetes ketoasidosis membutuhkan insulin untuk menurunkan hiperglikemia.
Berikan bolus insulin 0,1 unit/kgBB dilanjutkan maintenance infus insulin intravena dosis
tetap 0,1 unit/kgBB/jam, dibuat dengan mencampur 50 unit insulin dengan 50 mL NaCl
0,9%.
Ketiga, lakukan koreksi kalium. Bila K < 5,5 mEq/L, berikan 20-30 mEq/L kalium di dalam
tiap liter kantong infus. Target kalium berada di rentang 4-5 mEq/L. Untuk lebih jelasnya
kamu bisa lihat di tabel di bawah ini.
Bila kondisi pasien sudah scukup stabil, kamu bisa melanjutkan pada langkah-langkah di
bawah

Disability
Lakukan penilaian AVPU atau GCS. Periksa apakah pupil isokor dan memberikan respons
terhadap penyinaran.
Exposure
Buka pakaian pasien, cari tanda ruam, perdarahan, atau edema. Lakukan inspeksi dan palpasi
abdomen untuk mendapatkan tanda klinis lain.

Semoga Bermanfaat^^

Anda mungkin juga menyukai