EKSIS 1 2010 - 20 - Kiswanto - PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KALTIM POS SAMARINDA PDF
EKSIS 1 2010 - 20 - Kiswanto - PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KALTIM POS SAMARINDA PDF
id
M. Kiswanto
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apakah variabel kepemimpinan
dan komunikasi secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan pada Kaltim Post Samarinda, (2) Untuk mengetahui variabel yang memberikan
pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda. Metode
pengumpulan data digunakan metode sensus dengan teknik wawancara dan menyebarkan
daftar pertanyaan serta dengan menggunakan pengukuran skala likert. Jumlah sampel 56
orang karyawan Kalim Pos Samarinda. Alat analisis data yang digunakan adalah statistik
deskriptif dan inferensial, khususnya regresi berganda.
Hasil analisis menunjukkan kepemimpinan dan komunikasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan, dan komunikasi mempunyai pengaruh dominan terhadap
kinerja karyawan.
Kata kunci : Kepemimpinan, Komunikasi, Kinerja Karyawan dan Kaltim Pos Samarinda
Riset / 1429 JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439
ini menjadi tugas pemimpin untuk bisa Tujuan yang hendak dicapai dalam
mengantisipasi hal-hal yang dapat menurunkan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui apakah
kinerja para karyawan, karena seorang pemimpin variabel kepemimpinan dan komunikasi secara
harus bersikap sebagai pengasuh yang bersama-sama memberikan pengaruh yang
mendorong, menuntun, dan membimbing signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim
asuhannya. Post Samarinda, (2) Untuk mengetahui variabel
yang memberikan pengaruh dominan terhadap
Dalam pelaksanaan kepemimpinan Kaltim
kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda.
Post, pemimpin terus melakukan komunikasi
terhadap sumber informasi berita yang akan dicari
KERANGKA KONSEPTUAL
oleh karyawan di lapangan, kepemimpinan Kaltim
Post saat ini cukup baik, kemampuan yang dimiliki Berdasarkan teori-teori tersebut yang telah
pemimpin dalam memotivasi dan melakukan dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka
komunikasi menjadi andalan atau faktor utama dapatlah dibuat secara skematis kerangka
yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam konseptual dalam penelitian ini yang dapat
mencari berita atau informasi yang lainnya. ditunjukkan sebagai berikut:
Kemampuan pemimpin dalam melaksanakan
tugasnya juga cukup baik, hal ini dapat dilihat dari
sifat-sifat yang ditunjukkan oleh pemimpin di dalam
mengorganisir bawahannya serta dalam
berkomunikasi.
Komunikasipun dapat dilakukan dengan
berbagai cara, dengan mengandalkan media
telepon, internet, via sms dan sebagainya maka
kebutuhan komunikasi antara sesama karyawan
bahkan dengan pimpinan dapat berjalan dengan
baik. Hal inilah yang terus dilakukan untuk
meningkatkan kinerja mereka baik secara kualitas
maupun kuantiitasnya. HIPOTESIS
Kepemimpinan yang baik serta komunikasi Berdasarkan uraian latar belakang dan
yang lancar merupakan faktor yang mempengaruhi perumusan masalah, serta kerangka konsep, maka
kinerja karyawan. Kualitas, disiplin dan kreativitas yang menjadi hipotesis di dalam penelitian ini
merupakan modal utama yang harus dimiliki para adalah: (1) Bahwa variabel kepemimpinan dan
karyawan Kaltim Post dalam menunjukkan komunikasi secara bersama-sama berpengaruh
kinerjanya. Untuk itulah, maka dapat dikemukakan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim
bahwa kepemimpinan tanpa dilandasi dengan Post Samarinda, (2) Bahwa variabel komunikasi
komunikasi yang baik akan kurang efektif. Oleh memberikan pengaruh dominan terhadap kinerja
karena itu setiap pimpinan harus berusaha agar karyawan pada Kaltim Post Samarinda.
dapat melaksanakan komunikasi yang baik. METODE PENELITIAN
Dari alasan tersebut itulah perusahaan Definisi Operasional
membutuhkan pigur atau sosok pemimpin yang
mampu memotivasi, mengkoordinasi orang-orang Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu
atau karyawan ke dalam kelompok kerja serta variabel bebas (X) dan variabel tidak bebas (Y).
mengintegrasikan mereka ke dalam situasi atau Untuk mempermudah serta memperjelas dari
iklim kerja yang solid dan harmonis guna mencapai pengertian variabel-variabel dalam penulisan
tujuan bersama. Demikian pula dengan skripsi ini, maka secara operasional dapat
komunikasi, kelancaran dan kejelasan dijabarkan sebagai berikut:
berkomunikasi merupakan faktor penting yang 1. Variabel kepemimpinan (X1), merupakan
mendorong timbulnya kinerja yang baik. cara-cara yang dilakukan oleh pimpinan Kaltim
Berdasarkan uraian di dalam latar belakang Post dalam memimpin karyawannya sesuai
masalah, maka hal-hal yang menjadi pokok dengan keahlian dan bakat yang dimilikinya.
masalah di dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah Indikatornya adalah:
variabel kepemimpinan dan komunikasi secara a. Kemampuan, upaya yang dilakukan oleh
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pimpinan Kaltim Post dalam menggerakkan
kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda? dan mendorong serta memotivasi
dan (2) Dari kedua variabel tersebut, manakah karyawan dalam bekerja sesuai target yang
yang memberikan pengaruh dominan terhadap ingin dicapai.
kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda? b. Kepribadian, merupakan sikap tegas,
berani, dan agressif yang ditunjukkan
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439 Riset / 1430
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
Riset / 1431 JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439
(multiple linear regressions), dalam model ini
b1x1 y b2 x2 y....
variabel yang diteliti terdiri dari dua variabel, bentuk R=
persamaan yang digunakan adalah: y 2
Y = a + b1X1 + b2X2 + ∙∙∙∙∙∙∙∙∙ bnXn + e (Sutrisno Hadi, 2001: 160)
…….. (Sugiono, 2003: 259) Berikut adalah tabel koefisien korelasi untuk
Keterangan: melihat seberapa kuat pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel tidak bebas:
Y = Variabel tidak bebas, yaitu kinerja
karyawan
a = Konstanta
b1, b2, = Angka arah atau koefisien regresi,
X1 = Variabel bebas, yaitu kepemimpinan
X2 = Variabel bebas, yaitu komunikasi
e = Standard Error (faktor pengganggu)
x x x x
1 2 1 2
b= 2 2 independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
1 2 1 2 Hal ini dinyatakan dengan rumus:
SSR
(Sugiono, 2003: 261) R2 = (Sutrisno Hadi, 2001: 163)
Total SS
X 2
x X
2 2 Di mana:
1 = 1
n SSR : Sum of Squares Regression
Y 2 Total SS : Total Sum of Squares
y = Y
2 2
n 3. Uji F (uji serentak)
X 2 Pengujian secara serentak adalah untuk
x2 = X2
2 2
mengetahui secara serentak koefisien regresi
n variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak
X 1 Y
x y
terhadap variabel tidak bebas.
1 = X Y R 2 / k 1
F hitung
1
1 R 2 n k
n
X Y
x y = X Y n
2 2
2
Dengan menggunakan df = n – k – 1
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439 Riset / 1432
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
Riset / 1433 JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439
e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak d) Sebanyak 1 orang atau 1,8% menjawab kurang
baik terhadap sikap tegas, berani, dan agressif baik terhadap kemampuan pimpinan dalam
dan mengayomi yang ditunjukkan pimpinan. melakukan komunikasi terhadap karyawan.
e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak
baik terhadap kemampuan pimpinan dalam
melakukan komunikasi terhadap karyawan.
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439 Riset / 1434
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
c) Sebanyak 29 orang atau 51,8% menjawab d) Sebanyak 4 orang atau 7,1% menjawab kurang
cukup baik terhadap komunikasi dengan media baik terhadap komunikasi dengan pimpinan
e-mail. pada saat bekerja.
d) Sebanyak 50 orang atau 8,9% menjawab e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak
kurang baik terhadap komunikasi dengan baik terhadap komunikasi dengan pimpinan
media e-mail. pada saat bekerja.
e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak
baik terhadap komunikasi dengan media e-
mail.
Riset / 1435 JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439
dihasilkan karyawan dengan banyaknya c) Sebanyak 30 orang atau 53,6% menjawab
pekerjaan yang ditetapkan. cukup baik terhadap karyawan yang memiliki
d) Sebanyak 3 orang atau 5,4% menjawab tips tertentu agar tugas diselesaikan dengan
kurang baik terhadap pekerjaan yang segera.
dihasilkan karyawan dengan banyaknya d) Sebanyak 4 orang atau 7,1% menjawab
pekerjaan yang ditetapkan. kurang baik terhadap karyawan yang memiliki
e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak tips tertentu agar tugas diselesaikan dengan
baik terhadap pekerjaan yang dihasilkan segera.
karyawan dengan banyaknya pekerjaan yang e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak
ditetapkan. baik terhadap karyawan yang memiliki tips
tertentu agar tugas diselesaikan dengan
segera.
ANALISIS
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439 Riset / 1436
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
Tabel 5.1. Nilai persamaan regresi linier Selanjutnya adalah analisis uji t hitung
berganda. atau uji secara parsial (masing-masing variabel
bebas (X) terhadap variabel tidak bebas (Y), yaitu:
Variabel kepemimpinan (X1) diperoleh
nilai beta sebesar 0,409, dan nilai t hitung sebesar
4,451, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 <
0,05, jika dibanding dengan nilai t tabel sebesar
1,6741 (dari tabel t, df: 2, 53), maka t hitung > t
tabel (4,451 > 1,6741), pengujian hipotesisnya
adalah Ho ditolak dan Ha diterima.
Dari tabel 5.1 diperoleh persamaan Variabel komunikasi (X2) diperoleh nilai
regresinya adalah: beta sebesar 0,628, dan nilai t hitung sebesar
6,827, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 <
Y = 0,793 + 0,301 X1 + 0,448 X2 0,05, jika dibanding dengan nilai t tabel sebesar
Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa 1,6741 (dari tabel t, df: 2, 53), maka t hitung > t
nilai koefisien regresi linier berganda adalah tabel (4,451 > 1,6741), pengujian hipotesisnya
positif, artinya bahwa jika nilai-nilai variabel X1, adalah Ho ditolak dan Ha diterima.
dan X2, meningkat atau ditingkatkan, maka akan
mendorong meningkatnya kinerja karyawan pada PEMBAHASAN
Kaltim Post Samarinda.
Berikut ini adalah uraian pembahasan
dari hasil analisis data yang telah diuji kebenaran
2
Analisis korelasi (R) dan determinasi (R ):
hipotesisnya dengan menggunakan program
Tabel 5.2. Analisis korelasi linier berganda SPSS, dalam pembahasan ini akan dibahas
mengenai uji korelasi, determinasi, uji serentak (F
hitung), dan uji secara parsial (uji t hitung). Hasil
perhitungan diperoleh:
Nilai persamaan regresinya adalah Y =
0,793 + 0,301 X1 + 0,448 X2. Dari persamaan
tersebut, terlihat bahwa nilai koefisien regresi
Hasil analisis korelasi atau nilai keeratan
linier berganda keseluruhannya adalah positif, hal
hubungan (R) pada tabel 5.2 diperoleh nilai
tersebut mengandung arti bahwa jika nilai-nilai
sebesar 0,743, sedangkan nilai koefisien
variabel bebas yang berupa kepemimpinan dan
determinasi (R2) sebesar 0,552 atau 55,2%.
komunikasi meningkat atau ditingkatkan, maka
akan mendorong meningkatnya kinerja karyawan
Analisis uji F hitung pada Kaltim Post Samarinda. Nilai positif koefisien
regresi masing-masing variabel yang diteliti,
Tabel 5.3. Analisis uji serentak memberi arti jika salah satu variabel bebas
ditambah sebesar satu satuan akan memberikan
sumbangan terhadap kinerja karyawan, dengan
asumsi variabel yang lain konstan atau tetap.
Analisis korelasi (R) diperoleh nilai
sebesar 0,743, artinya bahwa terdapat hubungan
Analisis uji secara serentak yaitu yang kuat dari variabel bebas (X) yaitu
pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap kepemimpinan dan komunikasi terhadap variabel
variabel tidak bebas (Y) diperoleh nilai F hitung tidak bebas (Y) yaitu kinerja karyawan,
sebesar 32,672, dengan nilai signifikansi sebesar sedangkan nilai koefisien determinasi (R 2)
0,000 < 0,05, jika dibanding dengan nilai F tabel sebesar 0,552 atau 55,2%, artinya bahwa variabel
sebesar 3,1716 (dari tabel F, df: 2, 53), maka F kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
hitung > F tabel (32,672 > 3,1716), pengujian kepemimpinan dan komunikasi sebesar 55,2%
hipotesisnya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. dan sisanya sebesar 44,8% dijelaskan oleh
variabel lainnya yang tidak terdapat dalam
penelitian ini.
Berikutnya adalah penjelasan mengenai
uji secara serentak, analisis uji secara serentak
yaitu pengaruh secara bersama-sama antara
variabel bebas (X) terhadap variabel tidak bebas
(Y) di mana nilai F hitung sebesar 32,672, dengan
nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, jika
dibanding dengan nilai F tabel sebesar 3,1716,
Riset / 1437 JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439
maka F hitung > F tabel (32,672 > 3,1716), artinya yaitu kinerja karyawan, nilai koefisien
bahwa variabel kepemimpinan dan komunikasi determinasi (R2) sebesar 0,552 atau 55,2%,
secara bersama-sama berpengaruh signifikan artinya bahwa variabel kinerja karyawan
terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post dijelaskan oleh variabel kepemimpinan dan
Samarinda. Sehingga hipotesis pertama yang komunikasi sebesar 55,2% dan sisanya
berbunyi bahwa variabel kepemimpinan dan sebesar 44,8% dijelaskan oleh variabel lain
komunikasi secara bersama-sama berpengaruh yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim 3. Nilai F hitung sebesar 32,672, dengan nilai
Post Samarinda terbukti kebenarannya. signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, jika
Selanjutnya adalah penjelasan mengenai dibanding dengan nilai F tabel sebesar
uji secara parsial, analisis uji t digunakan untuk 3,1716, maka F hitung > F tabel (32,672 >
mengetahui pengaruh masing-masing variabel 3,1716), artinya bahwa variabel
bebas terhadap variabel tidak bebas, berikut kepemimpinan dan komunikasi secara
penjelasannya: bersama-sama berpengaruh signifikan
Variabel kepemimpinan (X1) diperoleh terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post
nilai beta sebesar 0,409, dan nilai t hitung sebesar Samarinda.
4,451, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 4. Dari hasil pengujian secara parsial diketahui
0,05, jika dibanding dengan nilai t tabel sebesar bahwa variabel yang berpengaruh dominan
1,6741, maka t hitung > t tabel (4,451 > 1,6741), adalah variabel komunikasi, hal ini dibuktikan
artinya variabel kepemimpinan berpengaruh dengan nilai koefisien beta sebesar 0,628,
signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim dan nilai t hitung sebesar 6,827, dengan nilai
Post Samarinda. signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, jika
Variabel komunikasi (X2) diperoleh nilai dibanding dengan nilai t tabel sebesar 1,6741,
beta sebesar 0,628, dan nilai t hitung sebesar maka t hitung > t tabel (4,451 > 1,6741).
6,827, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 <
0,05, jika dibanding dengan nilai t tabel sebesar
Saran
1,6741, maka t hitung > t tabel (4,451 > 1,6741),
artinya variabel komunikasi berpengaruh Dari hasil kesimpulan yang telah diambil
signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim sebelumnya, dapat diajukan beberapa saran
Post Samarinda. yaitu:
Dari hasil pengujian secara parsial 1. Dari hasil penelitian setiap variabel
diketahui bahwa variabel yang berpengaruh memberikan pengaruh positif terhadap kinerja
dominan adalah variabel komunikasi, hal ini karyawan Kaltim Post Samarinda, maka
dibuktikan dengan nilai standardized coefficient seyogyanya hal ini harus terus diperhatikan
beta terbesar yaitu 0,628, dan nilai t hitung agar kinerja karyawan dapat menjadi lebih
terbesar yaitu 6,827, dan didukung oleh nilai baik lagi.
signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga hipotesis 2. Dari hasil analisis diketahui bahwa
kedua yang berbunyi bahwa variabel komunikasi kepemimpinan dan komunikasi memiliki
memberikan pengaruh dominan terhadap kinerja hubungan yang kuat terhadap kinerja
karyawan pada Kaltim Post Samarinda terbukti karyawan Kaltim Post Samarinda, hal ini perlu
kebenarannya. mendapat perhatian perusahaan khususnya
bagi pimpinan agar dapat melakukan
tugasnya dengan baik lagi, dalam hal ini
KESIMPULAN DAN SARAN
adalah memimpin dan berkomunikasi kepada
Kesimpulan karyawan, karena semakin erat hubungannya
maka akan semakin baik pula kinerja
Berdasarkan uraian dari analisis dan
karyawannya.
pembahasan yang dilakukan sebelumnya, maka
3. Hasil penelitian menunjukkan secara
berikut ini dapat diambil beberapa kesimpulannya:
bersama-sama kepemimpinan dan
1. Nilai persamaan regresinya adalah Y = 0,793
komunikasi berpengaruh signifikan terhadap
+ 0,301 X1 + 0,448 X2. Dari persamaan
kinerja karyawan, tentunya hal ini dapat terus
tersebut, terlihat bahwa nilai koefisien regresi
ditingkatkan dan dipertahankan.
linier berganda adalah positif, artinya bahwa
4. Berdasarkan analisis pula diketahui bahwa
jika nilai-nilai variabel X1, dan X2, meningkat
komunikasi merupakan variabel yang
atau ditingkatkan, maka akan mendorong
berpengaruh dominan terhadap kinerja
meningkatnya kinerja karyawan pada Kaltim
karyawan Kaltim Post Samarinda, berarti
Post Samarinda.
komunikasi merupakan salah satu hal yang
2. Analisis korelasi (R) sebesar 0,743, artinya
sangat penting bagi kinerja karyawan,
terdapat hubungan yang kuat dari variabel
seyogyanya bagi pimpinan agar terus
bebas (X) yaitu kepemimpinan dan
meningkatkan komunikasinya dan tetap
komunikasi terhadap variabel tidak bebas (Y)
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439 Riset / 1438
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Malayu S. P, Hasibuan, 2007, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Edisi Revisi, PT Bumi
Aksara, Jakarta.
Martoyo, Susilo, 2001, Manajemen Sumber Daya
Manusia, BPFE, Yogyakarta
Simamora, Henry, 2001, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Bagian Penerbitan STIE YKPN,
Yogyakarta.
George, Terry R, Principle of Management, 2001,
Seventh Edition, Home Wood Illions,
Richard D Irwin Inc.
Oemar, Hamalik, 2001, Manajemen Pelatihan
Ketenaga-kerjaan, Cetakan Kedua, Bumi
Aksara, Jakarta.
Gomez, Faustino Cardoso, 2001, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Cetakan Keempat,
Penerbit Andi, Yogyakarta.
Amirullah, 2004 , Pengantar Manajemen,
Yogyakarta : Graha Ilmu
Rosyada, Dede, 2004, Paradigma Pendidikan
Demokratis, Jakarta : Prenada media
Sedarmayanti, 2001, Sumber Daya Manusia dan
Produktivitas Kerja, Cetakan II, Penerbit
Mandar Maju, Bandung.
Prof.Dr.Veithzal Rivai, M.B.A, 2003 ,
Kepemimpinan & perilaku Organisasi, Edisi
kedua, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Payaman J. Simanjuntak, 2005, Manajemen dan
Evaluasi Kinerja, Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia.
Mangkunegara, A.A.A.P 2000 Manajemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Riduan 2005. Belajar Mudah Penelitian. Bandung :
CV Alfabeta
Sugiono, 2003, Metode Penelitian Administrasi,
Alfabet, Bandung.
Hadi, Sutrisno, 2001, Analisis Regresi, Andi Offset,
Yogyakarta.
Robbins, Stephen P 2006 Perilaku Organisasi Edisi
10, Jakarta PT. Salemba Empat
Wungu. J.& Brotoharsojo. H. 2003. Tingkatkan
Kinerja Perusahaan Anda dengan Merit
System. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Riset / 1439 JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439